• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Ajar Pendidikan Pancasila

N/A
N/A
Ulfi Atia Umah

Academic year: 2024

Membagikan " Modul Ajar Pendidikan Pancasila "

Copied!
32
0
0

Teks penuh

I. Capaian Pembelajaran (CP) dan Relevansi dengan Tujuan Pendidikan

Modul Ajar ini, berdasarkan Kurikulum Merdeka, menargetkan Capaian Pembelajaran (CP) Fase A, khususnya Elemen Negara Kesatuan Republik Indonesia. CP tersebut berfokus pada pengenalan karakteristik lingkungan tempat tinggal dan sekolah sebagai bagian dari NKRI, praktik menjaga lingkungan, dan menceritakan kerja sama dalam keberagaman lingkungan. Relevansi dengan tujuan pendidikan nasional sangat jelas, karena modul ini membangun pemahaman peserta didik tentang lingkungan sekitar mereka sebagai bagian integral dari bangsa Indonesia. Hal ini selaras dengan tujuan pendidikan untuk membentuk warga negara yang cinta tanah air dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila, seperti berpikir kritis, gotong royong, kreatif, dan mandiri, juga diintegrasikan dalam pembelajaran, menunjukkan komitmen modul ini pada pembentukan karakter peserta didik yang holistik dan sejalan dengan tujuan pendidikan karakter yang lebih luas.

1.1 Analisis CP dan Tujuan Pembelajaran

Capaian Pembelajaran (CP) yang dirumuskan dengan jelas, yaitu Mengenal karakteristik lingkungan tempat tinggal dan sekolah, sebagai bagian dari wilayah NKRI; mempraktikan sikap dan perilaku menjaga lingkungan tempat tinggal dan sekolah; menceritakan bentuk kerja sama dalam keberagaman di lingkungan tempat tinggal dan sekolah, menjadi acuan utama dalam merancang Tujuan Pembelajaran (TP) untuk setiap pertemuan. TP dijabarkan secara spesifik dan terukur, misalnya, "Dengan mengamati gambar denah rumah, peserta didik dapat mengenal denah rumah dengan tepat." Rumusan TP yang spesifik dan terukur ini memudahkan guru dalam menilai pencapaian pembelajaran dan menyesuaikan metode pengajaran sesuai kebutuhan peserta didik. Keterkaitan antara CP dan TP memastikan bahwa pembelajaran terarah dan efektif dalam mencapai kompetensi yang diharapkan.

1.2 Penerapan Profil Pelajar Pancasila

Modul ini secara eksplisit mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila ke dalam proses pembelajaran. Komponen berpikir kritis, misalnya, diwujudkan melalui kegiatan bertanya jawab, analisis denah, dan diskusi kelompok. Aspek gotong royong dipromosikan melalui kerja kelompok dalam menyelesaikan LKPD. Kreativitas peserta didik diasah melalui kegiatan menggambar denah rumah dan menggambarkan batas-batas lingkungan sekitar. Sementara itu, kemandirian peserta didik dilatih melalui pengerjaan soal evaluasi secara mandiri. Integrasi Profil Pelajar Pancasila ini tidak sekadar formalitas, tetapi diimplementasikan secara sistematis dalam berbagai aktivitas pembelajaran, sehingga memastikan proses pembelajaran yang bermakna dan holistik.

II. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan Indikator Ketercapaian

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang diusung modul ini, yaitu 1.6 Mengenal karakteristik lingkungan tempat tinggal sebagai bagian dari wilayah NKRI, memberikan kerangka logis dan sistematis dalam pembelajaran. ATP ini kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam indikator ketercapaian untuk setiap pertemuan. Indikator-indikator tersebut, misalnya 1.6.1 mengenal denah rumah diri sendiri, 1.6.2 mengenal batas-batas rumah, dan 1.6.3 mengenal alamat lokasi lingkungan tempat tinggal, sangat spesifik dan terukur, sehingga memudahkan guru dalam memantau perkembangan belajar peserta didik. Penggunaan indikator yang terukur juga memungkinkan evaluasi pembelajaran yang lebih objektif dan akurat. Dengan demikian, ATP dan indikator ketercapaian dalam modul ini membentuk sistem pembelajaran yang terstruktur dan terarah.

2.1 Penggunaan Indikator Ketercapaian yang Terukur

Modul ini menunjukan keunggulan dalam penggunaan indikator ketercapaian yang terukur dan spesifik. Setiap indikator dikaitkan dengan aktivitas pembelajaran tertentu dan dapat dinilai secara objektif. Misalnya, indikator "mengenal denah rumah diri sendiri" dapat dinilai melalui pengamatan gambar denah yang dibuat peserta didik atau jawaban mereka terhadap pertanyaan terkait denah rumah. Kejelasan indikator ini memungkinkan guru untuk menilai pencapaian pembelajaran peserta didik secara akurat dan memberikan umpan balik yang tepat sasaran. Sistem indikator yang terukur dan spesifik ini mendukung evaluasi yang efektif dan membantu guru dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik.

III. Materi Pembelajaran dan Pemahaman Bermakna

Materi pembelajaran disusun secara bertahap dan sistematis, dimulai dari pengenalan denah rumah, kemudian batas-batas rumah, dan diakhiri dengan alamat rumah. Urutan materi ini logis dan memudahkan peserta didik dalam memahami konsep-konsep yang diajarkan. Lebih penting lagi, modul ini menekankan pemahaman bermakna, yaitu peserta didik diharapkan tidak hanya menghafal fakta tetapi juga memahami konteks lingkungan tempat tinggal mereka dalam konteks NKRI. Modul ini berupaya menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, sehingga materi menjadi lebih relevan dan bermakna bagi mereka.

3.1 Kontekstualisasi Materi Pembelajaran

Modul ini berhasil mengkontekstualisasikan materi pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Penggunaan denah rumah, batas-batas rumah, dan alamat rumah sebagai contoh konkrit memungkinkan peserta didik untuk menghubungkan materi abstrak dengan pengalaman nyata mereka. Kontekstualisasi ini meningkatkan pemahaman dan daya ingat peserta didik. Selain itu, penggunaan contoh-contoh konkret juga mendorong partisipasi aktif peserta didik dan meningkatkan motivasi belajar. Kontekstualisasi yang baik ini menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai pemahaman bermakna.

IV. Metode Pembelajaran dan Asesmen

Modul ini menerapkan berbagai metode pembelajaran yang variatif dan aktif, seperti ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan, dan pengamatan. Keragaman metode ini mengakomodasi berbagai gaya belajar peserta didik dan menjamin keterlibatan aktif mereka dalam proses pembelajaran. Sistem asesmen yang komprehensif meliputi asesmen awal, penilaian sikap (P3), penilaian formatif (LKPD), dan penilaian sumatif (soal evaluasi). Hal ini memungkinkan guru untuk memantau perkembangan belajar peserta didik secara menyeluruh dan memberikan umpan balik yang tepat waktu. Penggunaan berbagai teknik asesmen ini menunjukkan komitmen modul ini terhadap penilaian yang holistik dan berkelanjutan.

4.1 Integrasi TPACK dan 4C dalam Asesmen

Modul ini mengintegrasikan kerangka TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) dan 4C (Critical Thinking, Communication, Collaboration, Creativity) dalam kegiatan pembelajaran dan asesmen. TPACK tercermin dalam pemanfaatan berbagai media pembelajaran seperti video dan quizizz. Aspek 4C diintegrasikan melalui kegiatan diskusi kelompok, presentasi hasil kerja, dan analisis data. Integrasi TPACK dan 4C ini menunjukkan bahwa modul ini dirancang untuk memenuhi standar pembelajaran abad 21 yang menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.

4.2 Jenis-jenis Asesmen yang Digunakan

Modul ini menggunakan berbagai jenis asesmen untuk menilai pemahaman peserta didik secara menyeluruh. Asesmen awal digunakan untuk mengetahui pengetahuan awal peserta didik. Penilaian sikap (P3) menilai sikap dan perilaku peserta didik selama proses pembelajaran. Penilaian formatif dilakukan melalui LKPD untuk memantau pemahaman peserta didik secara berkala. Penilaian sumatif, berupa soal evaluasi, digunakan untuk mengukur pencapaian pembelajaran pada akhir materi. Penggunaan berbagai metode asesmen ini memungkinkan guru untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif tentang pemahaman dan perkembangan belajar peserta didik.

V. Kegiatan Pembelajaran dan Refleksi

Kegiatan pembelajaran dirancang dengan rinci untuk setiap pertemuan, meliputi kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Kegiatan inti dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu orientasi, pengorganisasian, penyelidikan, pengembangan hasil karya, dan analisis. Struktur kegiatan ini sistematis dan terstruktur, memudahkan guru dalam mengelola pembelajaran. Modul ini juga menyediakan bagian refleksi untuk guru dan peserta didik. Refleksi ini penting untuk mengevaluasi proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas pembelajaran di masa mendatang. Dengan demikian, modul ini tidak hanya fokus pada penyampaian materi, tetapi juga pada proses pembelajaran yang berkelanjutan dan peningkatan kualitas.

VI. Kegiatan Pengayaan dan Remedial

Modul ini menyediakan kegiatan pengayaan dan remedial untuk mengakomodasi perbedaan kemampuan belajar peserta didik. Kegiatan pengayaan dirancang untuk peserta didik yang sudah mencapai pemahaman yang baik, sedangkan kegiatan remedial untuk peserta didik yang masih mengalami kesulitan. Dengan demikian, modul ini memastikan bahwa semua peserta didik mendapat kesempatan untuk belajar dan berkembang sesuai dengan kemampuan masing-masing. Hal ini menunjukkan komitmen modul ini pada pembelajaran inklusif dan diferensiasi pembelajaran.

Referensi Dokumen

  • Pendidikan Pancasila ( SRI MULYATI, S.Pd.SD )

Referensi

Dokumen terkait

Membimbing penyelidikan individu dan kelompok Dalam mengerjakan latihan Mandiri 1 Peserta didik dapat bertanya ke guru melalui WA grup matematika atau japri d..

Guru membimbing peserta didik untuk menjawab pertanyaan pada lembar aktivitas kelompok mengenai pengaruh masing-masing agen sosialisasi dalam pembentukan karakter Individu..

a) Sebelum peserta didik memasuki kelas, guru mengondisikan agar peserta didik berbaris di depan kelas secara rapi dengan dipimpin oleh salah satu peserta didik dan

2.2.3 Peserta didik melalui diskusi kelompok dapat membuat 3 aturan yang ada di rumah dan akibat jika aturan tersebut tidak dilaksanakan dengan

Langkah kelima yaitu pendidik membimbing penyelidikan individu dan kelompok tahap II, dengan pemahaman mengenai barisan aritmatika peserta didik diarahkan untuk

4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya :  Guru memantau diskusi dan membimbing peserta didik dalam memperbaiki kerusakan ringan pada mesin jahit dan membimbing peserta didik untuk

 Guru memberikan penguatan materi dan menarik kesimpulan  Guru memberikan lembar penilaian peserta didik individu  Guru membimbing murid dengan serangkaian pertanyaan yang

Fase 3 Membimbing penyelidikan dari kelompok 17.Peserta didik dengan bimbingan guru mendiskusikan LKPD tentang contoh sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan yang tidak dapat di