• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Pembelajaran Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman Kelas X

N/A
N/A
gede andika

Academic year: 2024

Membagikan "Modul Pembelajaran Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman Kelas X"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

MUTYA DINDA ARDILA, S.Kom.

MODUL PEMBELAJARAN SMK

DASAR DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN

(2)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 2

DASAR-DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN

Dasar-Dasar Fotografi, Tata Kamera, Tata Artistik, Tata Suara Dan Editing KELAS X

PENYUSUN :

MUTYA DINDA ARDILA, S.Kom.

(3)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 3

LEMBAR PENGESAHAN

MODUL AJAR

Mata pelajaran : DASAR – DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN Jenjang : Kelas X / Fase E

Program Keahlian : SENI BROADCASTING DAN PERFILMAN Bidang Keahlian : SENI DAN EKONOMI KREATIF

Kompetensi Keahlian : PRODUKSI FILM

Berdasarkan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Banyuwangi

Tahun Pelajaran 2022/2023

Telah disetujui dan disahkan

Banyuwangi, Agustus 2022 Kepala

SMK Negeri 1 Banyuwangi

Drs. MULYADI, M.Pd

NIP : 19660704 199412 1 003

Ketua Kompetensi Keahlian/Kapokja Broadcasting dan Perfilman

ERNI SUKMAWATI, S.Kom.

NIP.19880413 202221 2 016

(4)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 4

INFORMASI UMUM

Penyusun : MUTYA DINDA ARDILA, S.Kom.

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Banyuwangi Tahun Penyusunan : 2022

Fase / Kelas / Semester : E/ SMK Kelas X/ GANJIL

Kode Modul : M.A. 10.I.01 BDP

Alokasi Waktu : 6 X 12JP @45 Menit

Kompetensi Awal : Sebelum mempelajari modul ini peserta didik harus memahami definisi dan fungsi fotografi.

Profil Pelajar Pancasila : Karakter Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam modul ini adalah: Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia selama proses pembelajaran; Kreatif; Bernalar kritis; Mandiri Sarana dan Prasarana : Sarana Pembelajaran

Laptop, LCD Proyektor, Kamera DSLR, Tripod, Lampu Godox , property fotografi, dan Laboratorium

Multimedia

Prasarana Pembelajaran

Perangkat keras (PC, Laptop, Smartphone, Tablet, Headset); Perangkat Lunak, Jaringan internet, PPT.

Target Peserta Didik : Peserta didik reguler/ tipikal.

Peserta didik dengan kesulitan belajar Peserta didik dengan pencapaian tinggi Program Keahlian : Broadcasting dan Perfilman

Pendekatan : Saintifik

Moda Pembelajaran : Luring

Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan dan Unjuk Kerja

INFORMASI KHUSUS

Elemen : Dasar-dasar fotografi, tata kamera, tata artistik, tata suara dan editing

Deskripsi : Lingkup pembelajaran meliputi pengenalan tentang fotografi dasar, tata kamera dasar, tata artistik dasar, dan tata suara dasar

Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E peserta didik dapat memahami tentang

fotografi dasar, tata kamera dasar, tata artistic dasar, dan

tata suara dasar

(5)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 5

KOMPONEN INTI

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : FOTOGRAFI DASAR 1. TUJUAN PEMBELAJARAN

Dengan menambah rujukan melalui kegiatan literasi, menggali informasi secara offline dan online, berdiskusi dan bekerjasama dengan teman , peserta didik dapat berfikir kritis agar mampu :

a. Menjelaskan mengenai sejarah fotografi dan jenis-jenis fotografi dengan baik dan benar

b. Mengurutkan perkembangan dari awal fotografi menjadi kamera digital c. Membedakan jenis – jenis fotografi dengan benar

d. Menjabarkan bagian – bagian dan kegunaan mengenai kamera dengan benar 2. PEMAHAMAN BERMAKNA

Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasikan sejarah fotografi dan perkembangan fotografi yang nantinya berkaitan dengan hal-hal mendasar di bidang penyiaran radio, televisi dan produksi film dalam dunia industri yang sebenarnya.

3. MODEL PEMBELAJARAN

Discovery Learning

4. RINGKASAN MATERI

The History of Photography karya Alma Daveport, yang diterbitkan oleh University of New Mexico press tahun 1991, menyebutkan bahwa pada abad ke-5 sebelum Masehi, seorang bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala pada dinding dalam ruangan yang gelap terdapat lubang kecil atau pinhole. Pada abad ketiga SM fenomena ini memberikan kekaguman kepada Aristoteles, kemudian pada abad ke-10 SM seorang ilmuwan bangsa Arab yaitu Ibnu Al Hatim (Al Hazem) menulis bahwa citra dapat dibentuk dari cahaya yang melewati sebuah lubang kecil. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebutkan bahwa prinsip kamera obscura membantu pelukis menangkap bayangan gambar pada sebuah kota.

Jenis – Jenis Fotografi : a. Fotografi Dokumenter b. Foto Jurnalistik c. Fotografi Makro d. Fotografi Aksi e. Fotografi Bawah Air f. Fotografi Glamour g. Fotografi Aerial

Menurut Bambang Karyadi, kamera merupakan alat yang digunakan untuk menangkap cahaya yang dipantulkan subjek atau objek, kemudian menyimpannya ke dalam media penyimpanan. Adapun macam – macam kamera sebagai berikut :

a. Kamera Saku b. Prosumer Cahaya c. Kamera Mirrorles

d. Kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR)

(6)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 6 e. Kamera Aksi (ActionCamera)

f. Kamera Medium Format

Bagian – bagian Kamera Analog Bagian – bagian Kamera Digital

5. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pada Elemen Dasar-dasar fotografi, tata kamera, tata artistik, tata suara dan editing

ALOKASI WAKTU 6 JP @45 Menit PERTEMUAN 1

KEGIATAN PENDAHULUAN

1. Guru membuka pembelajaran dengan salam, ucapan syukur dan mengawali pembelajaran dengan bacaan berdoa.

2. Guru memberi semangat dan motivasi pada siswa dengan menggunakan strategi seperti yel

– yel yang dibuat di kelas

tersebut.

3. Mengecek kehadiran peserta didik.

4. Menjelaskan kegiatan pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

5. Mengajukan pertanyaan pemantik yang ada keterkaitannya dengan materi pelajaran yang akan dilakukan :

15 Menit

(7)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 7

A. Apa nama kamera yang

pertama kali muncul ? B. Menurut kalian, jenis

kamera apa yang digunakan oleh para fotografer ?

KEGIATAN INTI

Pemberian rangsangan (stimulation)

1. Peserta didik menyimak penjelasan dari guru mengenai sejarah fotografi disetiap abad menggunakan slide power point

2. Peserta didik menonton video untuk pemantapan materi tentang sejarah perkembangan kamera

3. Peserta didik menyimak penjelasan dari guru mengenai jenis-jenis fotografi

4. Peserta didik menonton video untuk pemantapan materi tentang jenis – jenis fotografi

5. Peserta didik mengidentifikasi jenis-jenis fotografi pada media yang ditemui di kehidupan sehari-hari

Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement) 6. Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru

tentang fotografi dasar

7. Peserta didik mendapat jawaban ringkas dari guru

8. Peserta didik menerima Lembar Kerja (Tes Pengetahuan) yang diberika oleh guru

220 Menit

KEGIATAN PENUTUP/REFLEKSI

1. Peserta didik membuat rangkuman / kesimpulan terkait dengan materi sejarah fotografi, jenis-jenis fotografi, dan bagian-bagian kamera yang dipelajari pada hari ini dengan penuh antusias, cermat dan tepat.

2. Peserta didik menerima penilaian/refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan beberapa pertanyaan:

a. Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?

b. Ada kesulitan yang kamu temukan?

c. Apakah kamu mendapatkan pengalaman/ pengetahuan baru hari ini? (ya/tidak)

3. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

4. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam penutup.

25 Menit

(8)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 8

REFLEKSI GURU

1. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?

2. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?

3. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?

4. Apakah capaian pembelajaran bisa diraih oleh semua peserta didik ?

5. Apa strategi yang dilakukan agar capaian pembelajaran bisa raih oleh semua peserta didik ?

10 Menit

(9)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 9

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Pada Elemen Dasar-dasar fotografi, tata kamera, tata artistik, tata suara dan editing

ALOKASI WAKTU 6 JP @45 Menit PERTEMUAN 2

KEGIATAN PENDAHULUAN

1. Guru membuka pembelajaran dengan salam, ucapan syukur dan mengawali pembelajaran dengan bacaan berdoa.

2. Guru memberi semangat dan motivasi pada siswa dengan menggunakan strategi seperti yel

– yel yang dibuat di kelas

tersebut.

3. Mengecek kehadiran peserta didik.

4. Menjelaskan kegiatan pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

5. Mengingatkan kembali materi sebelumnya mengenai sejarah fotografi

6. Mengajukan pertanyaan pemantik yang ada keterkaitannya dengan materi pelajaran yang akan dilakukan :

A. Pernahkah kalian mengambil gambar menggunakan kamera selain handphone ?

B. Pernahkah kamu melakukan foto studio ? Bagaimana hasil foto yang kalian terima ?

15 Menit

KEGIATAN INTI

1. Peserta didik menyimak tampilan video yg diputar oleh guru

2. Peserta didik menyimak penjelasan dari guru tentang jenis-jenis kamera

3. Peserta didik menyimak bagian-bagian kamera DSLR beserta fungsinya menggunakan slide power point.

4. Peserta didik mengamati bagian-bagian kamera Pengumpulan data (data collection)

5. Peserta didik diminta untuk membaca literasi tentang sejarah fotografi melalui link :

https://jsp.co.id/sejarah-perkembangan-fotografi-dari- masa-ke-masa/

yang diberikan oleh guru, sehingga peserta didik dapat melaksanakan dimensi Profil Pelajar Pancasila pada sub elemen : bernalar kritis untuk memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, yaitu peserta didik kritis mengklarifikasi dan menganalisis informasi kompleks dari sumber refrensi yang diberikan oleh guru

6. Peserta didik diminta untuk mencari literasi baik offline maupun online tentang jenis – jenis fotografi melalui link :

https://www.pixel.web.id/jenis-jenis-fotografi/

yang diberikan oleh guru, sehingga peserta didik dapat melaksanakan dimensi Profil Pelajar Pancasila pada sub elemen : bernalar kritis untuk memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, yaitu peserta didik

220 Menit

(10)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 10

kritis mengklarifikasi dan menganalisis informasi

kompleks dari sumber refrensi yang diberikan oleh guru Pengolahan data (data processing)

7. Guru melakukan bimbingan kepada peserta didik saat melakukan pengolahan data

8. Peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai hasil ekplorasi yang didapat sehingga peserta didik dapat melaksanakan dimensi Profil Pelajar Pancasila pada sub elemen : bernalar kritis untuk memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, yaitu peserta didik kritis mengklarifikasi dan menganalisis informasi kompleks dari sumber refrensi yang diberikan oleh guru Pembuktian (verification)

9. Peserta didik menunjukkan hasil pengerjaan kepada guru untuk diperiksa secara bersama-sama dengan cermat.

Sehingga peserta didik dapat melaksanakan dimensi Profil Pelajar Pancasila pada sub elemen : mandiri agar dapat mengelola dirinya sendiri (pikiran, perasaan, tindakan) untuk mencapai tujuan pribadinya ataupun tujuan bersama

Menarik simpulan/generalisasi (generalization)

10. Guru bersama dengan peserta didik mendapatkan hasil jawaban yang dapat disimpulkan sehingga menambahkan wawasan kepada peserta didik di bidang industri penyiaran radio, televisi dan produksi film.

KEGIATAN PENUTUP/REFLEKSI

1. Peserta didik membuat rangkuman / kesimpulan terkait dengan materi jenis

– jenis fotografi dan bagian-bagian

kamera yang dipelajari pada hari ini dengan penuh antusias, cermat dan tepat.

2. Peserta didik menerima penilaian/refleksi hasil kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan beberapa pertanyaan:

d. Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?

e. Ada kesulitan yang kamu temukan?

f. Apakah kamu mendapatkan pengalaman/ pengetahuan baru hari ini? (ya/tidak)

3. Peserta didik menyimak rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

4. Peserta didik mengakhiri pembelajaran dengan doa dan salam penutup.

15 Menit

(11)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 11

REFLEKSI GURU

1. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?

2. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?

3. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?

4. Apakah capaian pembelajaran bisa diraih oleh semua peserta didik ?

5. Apa strategi yang dilakukan agar capaian pembelajaran bisa raih oleh semua peserta didik ?

10 Menit

(12)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 12

JENIS TES BENTUK TES

Profil Pelajar Pancasila Tertulis Perfoma Diagnostik Penilaian sikap dan

sosial

Jawaban singkat

Formatif Uraian

Sumatif

JENIS ASESMEN TEKNIK ASESMEN

Asesmen Awal Digabungkan dengan pertanyaan pemantik.

Asesmen Formatif (Proses) Peserta didik diminta mengerjakan LKPD fotografi dasar

Asesmen Sumatif

ASESMEN

(13)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 13 PENILAIAN SIKAP

SMK NEGERI 1 BANYUWANGI

RANCANGAN PENILAIAN SIKAP SOSIAL DAN SPIRITUAL TAHUN PELAJARAN 2022/2023

MATA PELAJARAN : DASAR-DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN KELAS/ SEMESTER : X/ GANJIL

PROGRAM KEAHLIAN : BROADCASTING DAN PERFILMAN

ELEMEN/ KONTEN : Dasar-dasar fotografi, tata kamera, tata artistik, tata suara dan editing

DIMENSI PROFIL PELAJAR

PANCASILA : 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia.

2. Bergotong-royong.

3. Bernalar Kritis 4. Kreatif

PERIODE PENILAIAN :

N

O NAMA SISWA AKHLAK BERAGA

MA

AKHLAK

PRIBADI KOLAB ORASI

BERNA LAR KRITIS

KREA TIF

SKOR

NILAI PRED IKAT 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 dst

Predikat Nilai :

A : 90 – 100

B : 80 - 89

C : 70 - 79

D :60 - 69

E : 50 – 59

(14)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 14 Rancangan Asesmen Formatif

Waktu dilakukan : Setiap pertemuan pada akhir elemen Persiapan : Menyiapkan LKPD

Pelaksanaan : Arahkan siswa untuk menjawab beri waktu yang cukup Tindak lanjut : Melakukan pengolahan pada hasil asesmen

Tujuan Pembelajaran Waktu

Pelaksanaan

Jenis Asesmen 1. Peserta didik mampu menjelaskan mengenai sejarah

fotografi Pada akhir

penyampaian materi

Tanya Jawab

2. Peserta didik mampu mengurutkan perkembangan dari

awal fotografi menjadi kamera digital Pada akhir penyampaian materi

Uraian

3. Peserta didik mampu menjelaskan jenis – jenis fotografi Pada akhir penyampaian materi

Uraian

4. Peserta didik mampu mengkategorikan fotografi

berdasarkan jenisnya Pada akhir

penyampaian materi

Uraian

5. Peserta didik mampu menjabarkan bagian – bagian dan

kegunaan mengenai kamera Pada akhir

penyampaian materi

Tanya Jawab

(15)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 15

KISI – KISI TES FORMATIF

DASAR – DASAR BROADCAST DAN PERFILMAN

ELEMEN SUB ELEMEN

KLS KONTEN INDIKATOR SOAL

LEVEL KOGNI TIF

BENTUK SOAL PILIHAN

GANDA URAIAN

SINGKAT URAIAN Dasar-dasar

fotografi, tata kamera, tata artistik, tata suara dan editing

Fotografi

Dasar X a. Sejarah fotografi b. Jenis foto c. Macam –

macam Kamera d. bagian-

bagian kamera

Peserta didik mampu menganali - sis

perkembang an sejarah kamera

C4 V

Peserta didik mampu mendiagram kan

perkembang an sejarah kamera

C4 V

Peserta didik mampu memilih jenis – jenis fotografi

C4 V

Peserta didik mampu mengurai bagian dan fungsi kamera

C4 V

Peserta didik mampu menyeleksi macam – macam kamera

C4 V

(16)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 16

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

SOAL PENGETAHUAN

Nama

: ……….

Kelas : ……….

No. Absen

: ……….

Mata Pelajaran : Dasar – Dasar Broadcast dan Perfilman A. Tujuan Pembelajaran :

1. Setelah memahami materi mengenai sejarah kamera, peserta didik mampu mengetahui dan menceritakan sejarah fotografi

2. Setelah, memahami materi, peserta didik mampu mengkategorikan fotografi sesuai jenisnya

3. Setelah memahami materi, peserta didik mampu mengkategorikan macam – macam kamera.

4. Setelah memahami materi, peserta didik mampu menjabarkan bagian

– bagian dan

kegunaan mengenai kamera digital

B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar !

1. Fotografi adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media komunikasi dengan memanfaatkan sumber cahaya. Maka, jelaskan secara ringkas awal ditemukannya sebuah kamera !

2. Sebutkan secara runtut perkembangan kamera fotografi dari masa ke masa beserta keterangan tahun !

3. Jelaskan secara ringkas apa yang kalian ketahui tentang

Pinhole

dan Kamera Obscura!

4. Sebutkan jenis – jenis fotografi yang telah kamu temui hasil dari literasi sebelumnya!

5. Carilah gambar lalu identifikasikan gambar tersebut termasuk jenis fotografi apa, gambar dapat dicari melalui koran, majalah, katalog, bulletin atau media cetak lainnya !

6. Apa perbedaan dari jenis kamera SLR dengan kamera DSLR ? 7. Sebutkan dan jelaskan bagian-bagian dari kamera DSLR !

8. Setiap bagian kamera terdiri bari beberapa sub bagian, sebutkan dan jelaskan fungsi sub bagian dari lensa kamera DSLR !

9. Sebutkan fungsi dari bagian-bagian dibawah ini !

10. Sebutkan dan berikancontoh dari macam-macam lensa kamera !

(17)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 17

INSTRUMEN PENILAIAN

NO Aspek

Penilaian

Skor Kurang

1

Cukup 2

Baik 3

Sangat Kompeten

4

Sikap (50%)

1 Ketepatan waktu dalam mengerjakan tugas 2 Kerapihan dalam

mengerjakan tugas yang diberikan

3 Bersikap sopan dan santun sesuai dengan etika

4 Mengerjakan sesuai perintah yang diberikan

5 Ketuntasan menyelesaikan tugas

Pengetahuan (50%)

6 Pemahaman perkembangan sejarah fotografi

7 Identifikasi Jenis-jenis kamera 8 Identifikasi Jenis-jenis

fotografi

9 Pemahaman bagian-bagian kamera 10 Pemahaman fungsi kamera

Jumlah Skor

Nilai = (Skor perolehan : Skor maksimal) x 100

Nilai = (………. : 40 ) x 100 = ……….. Predikat = ………

Keterangan : Predikat :

Nilai 91 – 100 : Amat Baik Nilai 81 – 90 : Baik Nilai 71 – 80 : Cukup Nilai ≤ 70 : Kurang

(18)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 18

Rubrik Penilaian

ASPEK Kurang

Kompeten (0-50)

Cukup Kompeten (60-70)

Kompeten

(80-90) Sangat Kompeten (100) Secara kritis

peserta didik mampu menjelaskan sejarah perkembangan kamera

Peserta Didik tidak dapat menjelaskan sejarah perkembangan kamera

Peserta Didik kurang tepat dalam menjelaskan sejarah perkembangan kamera

Peserta Didik mampu menjelaskan sejarah perkembangan kamera

Peserta Didik mampu menjelaskan sejarah perkembangan kamera dengan baik

Secara mandiri peserta didik mampu menyebutkan jenis-jenis kamera

Peserta Didik tidak dapat menyebutkan jenis-jenis kamera

Peserta Didik kurang mampu dalam

menyebutkan jenis-jenis kamera

Peserta Didik mampu menyebutkan jenis-jenis kamera

Peserta Didik mampu menyebutkan jenis-jenis kamera dengan benar

Secara mandiri peserta didik mampu menjelaskan jenis-jenis fotografi

Peserta Didik tidak dapat menjelaskan jenis-jenis fotografi

Peserta Didik kurang mampu dalam

menjelaskan jenis-jenis fotografi

Peserta Didik mampu menjelaskan jenis-jenis fotografi

Peserta Didik mampu menjelaskan jenis-jenis fotografi dengan benar

Secara kritis peserta didik mampu menjabarkan bagian – bagain kamera beserta fungsinya

Peserta didik tidak dapat menjabarkan bagian – bagian kamera beserta fungsinya

Peserta didik kurang tepat dalam menjabarkan bagian – bagian kamera beserta fungsinya

Peserta didik mampu menjabarkan bagian – bagian kamera beserta fungsinya

Peserta didik mampu menjabarkan bagian – bagian kamera beserta fungsinya dengan tepat

( Terlampir )

1. Presentasi menggunakan Power Point

Bahan Ajar

Media Pembelajaran

(19)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 19

2. Refrensi internet

https://jsp.co.id/sejarah-perkembangan-fotografi-dari-masa-ke-masa/

https://www.pixel.web.id/jenis-jenis-fotografi/

3. KEMENDIKBUDRISTEK REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN VOKASI DIREKTORAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

ADI WICAKSONO, HENDRA BUDI SANTOSO “DASAR – DASAR BROADCASTING DAN PERFILMAN”

4. Video Youtube

https://www.youtube.com/watch?v=sqZMs88fII8 : video sejarah kamera https://www.youtube.com/watch?v=9SCxMOn3o8Q : jenis-jenis fotografi

(20)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 20

A. BAHAN MATERI AJAR

RINGKASAN MATERI

1. FOTOGRAFI DASAR

SEJARAH FOTOGRAFI

The History of Photography karya Alma Daveport, yang diterbitkan oleh University of New Mexico press tahun 1991, menyebutkan bahwa pada abad ke-5 sebelum Masehi, seorang bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala pada dinding dalam ruangan yang gelap terdapat lubang kecil atau pinhole, maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan yang berada di luar ruangan yang terlihat secara terbalik yang melewati lubang tersebut. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena camera obscura.

Gambar : Kamera Obscura

Sumber: https:// https:// https://qrgo.page.link/H48To

Pada abad ketiga SM fenomena ini memberikan kekaguman kepada Aristoteles, kemudian pada abad ke-10 SM seorang ilmuwan bangsa Arab yaitu Ibnu Al Hatim (Al Hazem) yang pada saat itu menjadi seorang pelajar mengamati dan kemudian menulis bahwa citra dapat dibentuk dari cahaya yang melewati sebuah lubang kecil. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebutkan bahwa prinsip kamera obscura membantu pelukis menangkap bayangan gambar pada sebuah kota.

Pada tahun 1685 – 1686 Johan Zahn melakukan percobaan dengan membuat kamera obscura tersebut menjadi lebih portabel dan bisa dibawa kemana-mana. Selain itu, kamera Zahn juga sudah dilengkapi dengan lensa yang bisa digerakkan maju mundur dan sudah memiliki diafragma serta kaca pantul untuk melihat dan mengontrol tangkapan lensa dari luar kotak.

LAMPIRAN

(21)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 21 Pada tahun 1839 diambil sebuah foto selfie yang dianggap sebagai foto selfie tertua. Foto tersebut milik Robert Cornelius. Dan pada tahun 1860 James Wallace Black pertama kali memotret dari udara. Tidak dilakukan menggunakan drone seperti sekarang. Namun menggunakan balon udara yang terbang dengan ketinggian 2000 kaki.

Pada tahun 1877 Louis Arthur Ducos du Houron pertama kali mencetuskan foto yang berwarna. Tujuannya

untuk memperlihatkan bahwa dunia ini tidak hanya hitam-putih saja. Foto yang diambil berada di Selatan Prancis dan kemudian dinamai Landscape of Southern France. Tahun 1900 Kodak Brownie diluncurkan, yang menandai awal pertama berkembangnya portabel kotak kamera. Tahun 1925 Penampakan tongkat narsis (tongsis) pertama yang muncul pada tahun 1925 di foto Arnold dan Helen Hogg. Untuk mendapatkan hasil foto yang bagus tak harus dilakukan pada siang hari. Pada malam haripun Kamu bisa mendapatkan hasil foto yang bagus. Namun Kamu harus mengetahui teknik-teknik dasar sebelum men-eksekusinya.

Pada tahun 1980-an George Eastman, melalui perusahaannya Kodak Eastman, terjun di bisnis fotografi dengan membuat kamera boks dan roll film yang praktis dibawa kemana-mana. Kamera ini juga memiliki

fitur flash atau lampu kilat yang ditemukan pertama kali oleh Harold E. Edgerton.

Terkenal dengan slogan “Anda menekan tombol dan kami melakukan sisanya”, penemuan-penemuan George Eastman selanjutnya makin melengkapi produk Kodak, mulai dari fitur lensa, film, dan kertas foto.

Tahun 2006, Tongsis kemudian dipatenkan oleh Wayne Fromm yang kemudian diberi nama Quick Pod.

Istilah selfie muncul pada 13 September 2012 oleh Nathan Hope disebuah situs yang bernama ABConline. Selfie adalah jenis foto diri yang diambil oleh diri sendiri menggunakan kamera digital ataupun kamera handphone. Sering disebut juga sebagai foto narsis. Dan pada tahun 2014 Foto selfie paling

(22)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 22 fenomenal terjadi pada tahun ini. Memperlihatkan foto selfie ketika pemberian penghargaan Oscar yang mendapat total retweet mencapai 3 juta di sebuah platform sosial media, twitter. Foto tersebut kemudian dikenal dengan nama Oscar Selfie.

2. JENIS FOTOGRAFI

Genre fotografi memiliki berbagai macam jenis yang dibedakan dari segala aspek. Maka web dari Pixel yaitu https://www.pixel.web.id/jenis-jenis-fotografi/ menyimpulkan jenis-jenis fotografi yang perlu diketahui sebagai berikut :

a. Fotografi Dokumenter

Fotografi dokumenter merupakan visualisasi dunia nyata yang dilakukan oleh fotografer untuk mendeskripsikan peristiwa penting, dalam mengkomunikasikan pendapat dan mudah dipahami publik. Jenis fotografi ini memiliki kemiripan dengan fotografi jurnalistik, namun letak perbedaanya adalah genre fotografi dokumenter lebih ditujukan sebagai dokumenter sosial atau sejarah.

Sedangkan untuk fotografi jurnalistik hanya fokus untuk menggambarkan tentang kejadian atau peristiwa tertentu saja.

b. Foto Jurnalistik

Foto Jurnalistik adalah bentuk visualisasi dari jurnalisme dalam rangka mengabarkan sebuah berita atau Spot News. Berbeda halnya dengan fotografi dokumenter yang harus mengikuti pelatihan formal untuk mendapatkan hasil yang menarik, fotografi jurnalistik lebih berfokus pada peristiwa yang di dokumentasikan

c. Fotografi Makro

Fotografi makro adalah memotret dengan jarak sangat dekat untuk mendapatkan detail yang tinggi pada objek kecil sekalipun. Pada objek berukuran kecil maka gambar yang dihasilkan menjadi terlihat lebih besar daripada ukuran sesungguhnya. Tidak hanya itu saja, fotografi makro juga membutuhkan berbagai perlengkapan fotografi yang harganya tidak murah. Namun jika Anda ingin mempelajari fotografi makro, bisa berlatih menggunakan mode macro pada kamera digital.

(23)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 23 d. Fotografi Aksi

Biasanya fotografi aksi dilakukan kepada objek-objek yang bergerak, contohnya seperti fotografi olahraga.

Fotografi aksi mengharuskan Anda sebagai fotografer untuk dapat cepat menangkap objek yang bergerak untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Fotografi aksi pun harus jeli mengetahui objek yang akan di fotonya supaya dapat mengantisipasi waktu yang diperlukan untuk pengambilan gambar. Fotografer aksi biasanya adalah seorang yang telah memahami dan memiliki ketertarikan khusus pada objek yang akan di fotonya

e. Fotografi Bawah Air

Fotografi bawah air bertujuan untuk menggambarkan kehidupan di laut untuk ditampilkan ke permukaan, disebut juga Underwater photography. Tentunya sebagian besar fotografi bawah air digunakan oleh orang yang biasa melakukan kegiatan snorkel atau scuba diving

f. Fotografi Glamour

fotografi jenis ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan objek di dalam sebuah cahaya yang glamour dan mewah, sehingga objek tersebut dapat memperlihatkan sisinya yang berbeda

g. Fotografi Aerial

Fotografi Aerial atau aerial photography adalah memotret dari ketinggian atau udara, bisa dari pesawat terbang, Balon Udara, helikopter, pesawat tanpa awak (Drone). Biasanya fotografi jenis ini digunakan untuk keperluan konstruksi atau survei sebuah wilayah

(24)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 24 3. PERALATAN FOTOGRAFI

a. MACAM – MACAM KAMERA

Menurut Bambang Karyadi, kamera merupakan alat yang digunakan untuk menangkap cahaya yang dipantulkan subjek atau objek, kemudian menyimpannya ke dalam media penyimpanan.

Kamera memiliki lensa yang berfungsi untuk menangkap cahaya, diafragma yang berfungsi mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk, shutter speed yang mengatur cepat atau lambatnya cahaya yang masuk. Sensor menangkap dan mengubah bentuk cahaya ke dalam data digital, processor untuk mengolah data digital, kartu penyimpanan atau memory card yang berfungsi untuk menyimpan data data digital.

1) Kamera Saku

Sejak sebelum era kamera digital, kamera saku sudah menemani analog Single Lens Reflex (SLR) sebagai alternatif memotret yang mudah dibawa ke mana-mana. Setelah era kamera digital, kamera saku tetap digemari. Meskipun secara kemampuan tetap tidak bisa menandingi kamera SLR.

2) Prosumer Camera

Jenis kamera digital yang satu ini punya kemampuan yang lebih baik dibanding kamera saku. Perbedaan yang paling mudah terlihat adalah mode manual dan auto yang sudah terdapat pada kamera prosumer. Bisa dianggap kamera prosumer mencoba menggabungkan fleksibilitas kamera saku dengan kecanggihan fitur yang

dimiliki DSLR.

3) Kamera Mirrorless

Dengan bentuk fisik yang relatif sama, seperti namanya, kamera mirrorless tidak menggunakan cermin seperti halnya yang dimiliki DSLR. Tanpa keberadaan cermin, kamera ini menjadi punya ukuran yang lebih kecil dan ringkas dari DSLR. Tapi kemampuannya bisa disetarakan dengan DLSR level menengah. Salah satu kelebihannya adalah lensa yang bisa dilepas, seperti halnya DSLR.

Gambar : Kamera Saku Sumber: https://qrgo.page.link/Y1ACK

Gambar : Kamera Mirrorless Sumber: https://qrgo.page.link/FbXFV

(25)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 25 4) Kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR)

Inilah kamera digital yang paling mumpuni di antara semua jenis kamera digital yang ada saat ini. Seperti pendahulunya di era analog, kamera DSLR juga memiliki banyak fitur yang berguna untuk bisa menghasilkan foto-foto yang menarik. Semakin tinggi levelnya, semakin canggih fitur yang dimiliki dan harganya pun semakin mahal.

DSLR memiliki varian lensa paling banyak dibanding kamera digital lainnya. Dari mulai yang bersudut lebar seperti lensa fish eye hingga lensa zoom yang mencapai lebih dari 500 mm. Generasi terbaru kamera DLSR bahkan sudah tidak sekadar digunakan untuk mengambil foto saja. Sudah bisa dijadikan kamera video dengan kualitas gambar tinggi 5) Kamera Aksi (action camera)

Kamera aksi biasanya lebih banyak dipakai untuk merekam video ketimbang foto. Dengan bentuknya yang lebih kecil dari kamera saku, kamera ini bisa dipasang di atas kendaraan atau di atas helm.

Kualitas dari kamera aksi sudah sangat mumpuni.

Bisa menghasilkan video 1080p pada kecepatan 30 frame per second (fps) atau 720p pada 60 fps.

Artinya kualitas gambar yang dihasilkan sudah masuk dalam level High Definition yang tajam.

Dengan fitur image stabilization, sebuah kamera aksi bisa menghasilkan gambar nyaris tanpa goncangan meski dipasang di atas kendaraan yang melaju kencang.

6) Kamera Medium Format

Keunggulan kamera medium format adalah ketajaman dari detail objek yang difoto. Di era digital, kelebihan yang tidak dimiliki DSLR itu tetap dilanjutkan. Kamera medium format biasanya digunakan untuk kepentingan komersial dari sebuah produk karena mampu menghasilkan gambar yang sangat detail.

b. BAGIAN KAMERA

Kamera merupakan peralatan utama dalam melakukan kegiatan fotografi. Beberapa bagian dari kamera adalah sebagai berikut:

1) Kamera Analog

Bagian-bagian dari kamera analog adalah sebagai berikut:

Gambar : Kamera Aksi Sumber: https://qrgo.page.link/e44um

Gambar : Kamera Medium Sumber: https://qrgo.page.link/vMw7j

(26)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 26

• Lens: Lensa adalah bagian dari kamera yang bisa integral tak terpisah atau bisa dilepas (tergantung jenis kameranya) yang berguna untuk memfokuskan cahaya agar tertangkap oleh bagian kamera untuk kemudian direkam ke atas film. Pengaturan cahaya yang disebut diafragma terdapat di lensa.

• Film Compartment: Kompartemen film di dalam kamera, merupakan sebuah ruangan di dalam kamera yang menyimpan film. Biasanya terletak di bagian belakang yang bisa dibuka seperti pintu. Kompartemen film ini memiliki bagian untuk tabung film, bagian untuk membentangkan film agar bisa tercahayai, papan penekan untuk mengencangkan film dan tombol penggulung film.

• Viewfinder: Jendela bidik adalah bagian di belakang kamera yang dipergunakan oleh fotografer untuk mengarahkan lensa agar bisa menangkap gambar.

• Shutter speed dial: adalah bagian kamera yang terdiri dari plastic atau logam yang menjaga agar cahaya masuk ke film atau sensor digital.

• Shutter Release: Tombol perekam gambar atau tombol tembak adalah tombol yang digunakan untuk merekam gambar. Saat tombol ini ditekan, rana membuka dan cahaya bisa masuk ke dalam kompartemen film untuk memaparkan cahaya kepada film.

• Shutter Speed Control: Pengontrol Kecepatan. Ini adalah bagian dari kamera yang digunakan untuk mengontrol seberapa lama rana terbuka.

• Film Speed Control: Pengontrol Kecepatan Film mengontrol kecepatan film yang tepat

• F-Stop Control: Pengontrol Diafragma untuk mengatur besarnya cahaya yang masuk melalui lensa.

• Flash: Kita mengenalnya sebagai blitz atau lampu flash. Digunakan sebagai cahaya buatan sebagai tambahan apabila dirasakan cahaya yang tersedia kurang untuk merekam gambar.

• Hot Shoe Mount: Dudukan blitz yang biasanya terdapat di bagian atas kamera, terutama di kamera SLR (Single Lens Reflect).

• Lens Ring Mount: Dudukan lensa. Ada pada kamera yang memiliki lensa yang bisa dilepas- tukar. Berbentuk semacam cincin yang bisa mengunci lensa yang dipasang. Tentu saja terletak di bagian depan kamera

(27)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 27

2) Kamera Digital

Gambar : Bagian Kamera Analog

Sumber: https://qph.fs.quoracdn.net/main-qimg- b87ec8ed7cf49b8c9b2f195eaf0ff3bf

Gambar : Bagian Kamera Digital Sumber: https://qrgo.page.link/NmY1m

(28)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 28 Bagian-bagian dari kamera digital adalah sebagai berikut:

• Lensa merupakan bagian pokok dari kamera yang bekerja sama dengan body kamera.

• Tombol Stabilizer (IS, VR, VC) yang berfungsi untuk menstabilkan getaran oleh tangan (hand shake) saat memotret yang berpotensi membuat hasil foto menjadi motion blur.

• Tombol Pembuka Lensa yang fungsinya tidak lain untuk membantu melepaskan lensa dari body

• Tombol Fokus yang terdiri dari dua mode yaitu Auto Focus (AF) dan Manual Focus (MF)

• Tombol Pembuka Flash yang digunakan untuk membuka lampu flash pada kamera.

Tombol ini hanya berfungsi bila kamera dalam keadaan menyala / standby.

• Built-in Flash Light adalah lampu blitz atau flash diterjemahkan secara bebas menjadi lampu kilat. Fungsi utamanya yaitu untuk membantu pencayaan pada kondisi gelap dengan cara meng- illuminate

(mencahayai /menerangi) obyek yang kekurangan cahaya agar terekspos dengan baik.

• Tombol Shutter adalah tombol yang kalian tekan untuk mengambil gambar.

• Grip salah satu bagian menonjol di bagian kanan anatomi kamera yang fungsinya sebagai pegangan pada kamera. Grip didesain dengan tekstur kasar agar bisa memegang kamera dengan kuat tanpa

terpeleset ketika memotret. Kesalahan memegang grip merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya hand shake.

• Anti Red Eye yang berfungsi sebagai penangkal untuk menghindari mata yang terlihat merah (red eye) pada hasil foto yang merupakan efek dari lampu flash.

• Tombol Preview yang gunanya untuk melihat hasil foto pada layer LCD kamera.

• Tombol Delete yang berfungsi untuk menghapus foto dan data lainnya di dalam kamera.

• Tombol Navigasi berfungsi untuk membantu mengendalikan program dalam kamera termasuk menggeser pilihan pada menu di kamera. Tidak semua kamera memiliki bentuk tombol navigasi yang sama, ada berupa scroll, analog, dan tombol 4 arah.

• Tombol Fn/Q yang berfungsi untuk merubah / mengalihkan fungsi pada tombol navigasi di atas ke fungsi shortcut.

• Tombol AV mempunyai fungsi untuk mengatur bukaan diafragma atau aperture.

• Tombol Zoom yang berfungsi untuk memperbesar hasil foto dan juga untuk memperdekat jarak objek ketika mengaktifkan mode livefiew saat memotret.

• Mode-Dial adalah menu untuk memilih dan mengganti mode eksposure / modus pemotretan.

• Tombol Lifeview yang berfungsi untuk mengganti / mengalihkan layar bidik dari viewfinder ke lifeview yang tampil pada layar LCD

• Viewfinder adalah jendela bidik yang digunakan untuk melihat objek saat memotret.

• Tombol Menu untuk menuju menu pengaturan utama kamera, sedangkan Tombol Info untuk mengetahui informasi data termasuk informasi foto.

• Layar LCD memiliki multi fungsi yaitu yang pertama untuk menampilkan keterangan settingan pada kamera (mode eksposure, shutter speed, aperture, ISO), kemudian

(29)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 29 untuk melihat hasil foto, dan terakhir sebagai layar bidik besar untuk melihat objek yang akan difoto secara live, yang disebut lifeview.

• Tombol ISO merupakan tombol shortcut untuk mengatur ISO.

• Main-Dial yang juga berfungsi sebagai navigasi untuk menggeser pilihan pada menu tertentu.

• Tombol Display fungsinya untuk mengaktifkan mode standby dan untuk menghidupkan kembali dari mode standby. Ketika dalam mode standby kamera masih tetap dalam keadaan menyala, hanya saja sedang diistirahtkan dan bukan dalam keadaan off.

• Tombol ON/OFF adalah tombol yang berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan kamera

c. LENSA

Pekerjaan dasar lensa kamera adalah mengumpulkan dan memfokuskan cahaya yang dipantulkan dari pemandangan atau subjek. Saat sinar cahaya yang dipantulkan memasuki lensa kamera dan melewati elemen, mereka diarahkan ke sensor gambar kamera. Berbagai macam lensa memiliki fungsi dan karakterisrik berbeda. Karakteristik ini disesuaikan demi mendapatkan gambar terbaik sesuai perencanaan visual yang sudah dibuat. Pada kamera, lensa tersusun atas beberapa lensa yang berjauhan yang bisa diatur sehingga menghasilkan ukuran tangkapan gambar dan variasi fokus yang berbeda.

Di bagian luar lensa fotografi biasanya ditempatkan tiga cincin pengatur, yaitu cincin panjang fokus (untuk lensa jenis variabel), cincin diafragma, dan cincin fokus. Fokus adalah bagian yang mengatur jarak ketajaman lensa. Diafragma berfungsi seperti pupil dalam mata yang berguna untuk mengatur cahaya yang akan masuk ke dalam kamera. Jika cahaya terang, maka diafragma akan menyempit. Jika cahaya redup, maka diafragma melebar. Cahaya yang masuk ke dalam kamera membentuk gambar pada film. Bayangan benda yang terbentuk harus jatuh pada film.

Jenis lensa fotografi bisa dijelaskan sebagai berikut.

1) Lensa Standar

Dinamakan lensa standar karena lensa ini memiliki fokus yang sesuai dengan pandangan mata manusia. sudut pandang sama dengan sudut pandang mata manusia sehingga, tidak menjauhkan objek maupun mendekatkan objek. Fokus pada

lensa standar adalah 50 mm.

2) Lensa Sudut Lebar

Lensa sudut lebar disebut dengan wide angle lens. Dengan lensa ini kita dapat menangkap objek lebih banyak dikarenakan sudut lensa ini lebih lebar. Fokus pada lensa ini adalah 17 mm, 20 mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm.

Gambar : Lensa Standar Sumber: https://qrgo.page.link/q5hnC

Gambar : Lensa Sudut Lebar Sumber: https://qrgo.page.link/dA418

(30)

Modul Pembelajaran : Dasar-dasar Broadcasting dan Perfilman 30 3) Lensa Mata Ikan

Lensa mata ikan dinamakan juga fish eye lens karena sesuai dengan bentuk lensa ini yang memiliki permukaan yang sangat cembung seperti mata ikan koki yang melotot. Lensa ini sebenarnya dapat dikategorikan sebagai lensa sudut lebar, tapi memiliki sudut yang sangat lebar dan memiliki titik fokus yang begitu pendek, yaitu 14 mm

15 mm atau 16 mm.

4) Lensa Tele

Lensa ini adalah lensa yang dapat menangkap dan mendekatkan jarak objek.

Dengan menggunakan lensa tele objek yang jauh dapat terlihat lebih dekat. Contohnya adalah dapat digunakan untuk memotret singa yang sedang kelaparan dari jarak yang aman.

5) Lensa Zoom

Lensa zoom adalah lensa yang sangat populer karena kepraktisannya. Dengan memiliki sebuah lensa zoom sama artinya dengan memiliki beberapa lensa karena kemampuannya mengubah titik fokusnya. Dengan kelebihan yang dimiliki lensa ini, tidak perlu membawa lensa terlalu banyak dan tidak perlu lagi mengganti-ganti jenis lensa apabila hendak mencari foto.

Ukuran lensa Zoom bervariasi seperti 28 - 80 mm,

35 - 70 mm, 80 - 200 mm, 70 - 300 mm.

Gambar : Lensa Tele Sumber: https://qrgo.page.link/zUG2u

Gambar : Lensa Zoom Sumber: https:// qrgo.page.link/zUG2u

Gambar

Gambar : Kamera Obscura
Foto  Jurnalistik  adalah  bentuk  visualisasi  dari  jurnalisme  dalam  rangka  mengabarkan  sebuah  berita  atau  Spot  News
Gambar : Kamera Saku  Sumber: https://qrgo.page.link/Y1ACK
Gambar : Kamera Aksi  Sumber: https://qrgo.page.link/e44um
+4

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan modul pembelajaran multimedia dasar untukmateri alir proses produksi produk multimedia kelas X program keahlian

Hasil penelitian ini berupa: 1) modul penyelesaian tepi pakaian dan macam-macam saku pada mata pelajaran dasar-dasar teknologi menjahit kelas X SMK N 3 Klaten dengan

PENGEMBANGAN MODUL DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL PADA MATA PELAJARAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL (DDTD) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 3 YOGYAKARTA.. BASICS OF DIGITAL

LONGSORLAHAN DI KECAMATAN NGARGOYOSO TAHUN 2006-2016 (Sebagai Modul Pembelajaran Geografi Kelas X Kompetensi Dasar 3.1. Memahami Pengetahuan Dasar Geografi dan Terapannya

b Ruang kolaborasi: guru membentuk kelompok peserta didik untuk membahas macam dan jenis alat ukur dan alat uji kelistrikan yang biasa diterapkan pada sistem tenaga listrik, dasar

Modul pembelajaran ini membahas tentang dasar-dasar robot line follower, termasuk prinsip kerja, pembuatan, dan

Modul Ajar Dasar-Dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis Kelas X SMK/ Fase E bertujuan untuk membantu memenuhi kebutuhan guru dan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada

Modul ajar untuk mata pelajaran Dasar-Dasar Teknik Geologi Pertambangan yang membahas materi tentang susunan interior bumi dan teori pembentukan