• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL AJAR 8 Dasar-dasar Ketenagalistrikan KELAS X

N/A
N/A
sp alan

Academic year: 2023

Membagikan "MODUL AJAR 8 Dasar-dasar Ketenagalistrikan KELAS X "

Copied!
33
0
0

Teks penuh

Sarana Prasarana dan Teks, PPT, sumber bacaan lainnya, alat ukur kelistrikan dan alat uji kelistrikan serta bengkel dasar kelistrikan. Siswa Sasaran Modul ini dapat digunakan oleh siswa reguler, siswa dengan ketidakmampuan belajar, dan siswa berprestasi. Siswa mengetahui alat ukur dan alat uji yang digunakan pada bidang ketenagalistrikan (secara intelektual).

Pemahaman yang Bermakna Memahami perbedaan berbagai jenis alat ukur dan alat uji kelistrikan serta aplikasinya masing-masing, meliputi alat-alat yang biasa digunakan pada sistem tenaga listrik dan elektronik. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran RAPAT 1 OFFLINE (270 MENIT). a) Dimulai dari diri sendiri: guru mengajukan pertanyaan pemicu, siswa menjawab pertanyaan guru. Guru memberikan gambaran umum materi pembelajaran mengenai alat ukur dan alat uji kelistrikan yang sering diterapkan pada sistem tenaga listrik, elektronika dasar dan teknologi digital.

Ruang kolaboratif: guru membentuk kelompok siswa untuk mendiskusikan jenis dan tipe alat ukur dan alat uji kelistrikan yang umum digunakan dalam sistem tenaga listrik, dasar-dasar elektronika dan teknik digital (LKPD 8.1). Guru memberikan gambaran umum bahan ajar terkait penggunaan beberapa alat ukur dan alat uji kelistrikan yang biasa digunakan pada sistem tenaga listrik, dasar-dasar elektronika, dan teknik digital. Ruang Kolaboratif: Guru mendemonstrasikan cara menggunakan alat ukur dan alat uji kelistrikan yang biasa digunakan pada sistem tenaga listrik, elektronika dasar, dan teknik digital.

Tindakan Nyata: Siswa memecahkan suatu permasalahan yang diberikan guru berkaitan dengan alat ukur dan alat uji kelistrikan. a) Siswa dan guru memulai pembelajaran dengan berdoa.

Gambar 1. Amperemeter analog
Gambar 1. Amperemeter analog

Wattmeter

Multimeter

Megger

KWH Meter

Alat Uji Kelistrikan

Perbedaan Digital Earth Tester dengan earth tester analog, hasil pengukuran pada digital earth tester diberikan secara digital atau dapat dilihat pada LCD pengukur, sehingga kesalahan pada saat membaca nilai terukur dapat diminimalkan. . Tipe digital ini mempunyai kelemahan yaitu harganya yang mahal dan memerlukan kehati-hatian serta kepekaan khusus dalam pengukuran tergantung dari IC pengolah pembacaannya, namun di sisi lain mudah diukur dan lebih mudah digunakan dengan jenis digital earth tester ini. Tespen atau Testpen merupakan salah satu alat yang paling sering digunakan oleh para insinyur kelistrikan saat melakukan pekerjaannya.

Ujung "minus" pena uji dapat digunakan sebagai obeng untuk mengendurkan atau mengencangkan sekrup. Jadi Test Pen pada dasarnya adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengetahui atau memeriksa apakah suatu penghantar listrik mempunyai tegangan listrik atau tidak. Penghantar listrik yang dimaksud di sini dapat berupa kabel listrik, kabel listrik, atau stopkontak listrik.

Berbeda dengan multimeter, probe tidak dapat digunakan untuk mengukur seberapa tinggi tegangan listrik pada sumber penghantar listrik, probe hanya dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik pada suatu penghantar listrik dengan lampu indikator menyala atau tidak. Jika ada aliran listrik pada stopkontak atau kabel listrik maka lampu indikator akan menyala, jika tidak ada aliran listrik maka lampu indikator tidak akan menyala. MEGA OHM METER atau yang biasa disebut MEGGER merupakan suatu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur tahanan isolasi suatu instalasi atau untuk mengetahui apakah penghantar suatu instalasi mempunyai hubungan langsung, baik antara fasa dengan fasa atau dengan nol atau dengan bumi.

Pada uji insulasi ini dilakukan hal-hal sebagai berikut: uji insulasi fasa-fasa, uji insulasi fasa bumi (bila penghantar netral tidak dihubungkan dengan penghantar bumi), uji insulasi fasa netral. MEGA OHM METER atau biasa disebut MEGGER mempunyai kriteria pengukuran sebagai berikut: (a) Alat ukur tegangan pada umumnya berupa arus searah tegangan tinggi yang besarnya bervariasi antara 500 volt sampai dengan 10.000 volt. Osiloskop adalah alat ukur elektronik yang dapat memetakan atau memproyeksikan sinyal dan frekuensi listrik ke dalam gambar grafik sehingga dapat dibaca dan dipelajari dengan mudah.

Dengan menggunakan osiloskop, kita dapat mengamati dan menganalisis bentuk gelombang suatu sinyal atau frekuensi listrik pada suatu rangkaian elektronik. Secara umum osiloskop dapat menampilkan grafik dua dimensi (2D) terhadap waktu pada LCD untuk menampilkan sinyal atau gelombang listrik.

Gambar 9. Earth Tester Digital
Gambar 9. Earth Tester Digital

Dasar-dasar Teknik Digital 1. Sistem dan Sinyal Analog

Sistem dan Sinyal Analog

Contoh representasi analognya adalah kecepatan sepeda motor yang diukur dengan speedometer, dimana jarum speedometer akan bergerak sesuai dengan kecepatan sepeda motor tersebut. Dalam teknik elektro, sinyal analog sering dikaitkan dengan suatu bentuk komunikasi elektromagnetik, yaitu proses pengiriman sinyal menggunakan gelombang elektromagnetik dan bersifat variabel secara berurutan atau kontinu. Sinyal analog biasanya dinyatakan dalam bentuk gelombang kontinu, baik sinus, logaritmik, atau bentuk gelombang kontinu lainnya.

Pada dasarnya sinyal-sinyal yang ada di alam semesta ini sebagian besar berbentuk analog, sehingga juga lebih mudah untuk diproses dengan sinyal analog. Selain sinyal yang dihasilkan oleh alam, berbagai sinyal buatan juga menggunakan sinyal analog, antara lain suara dari microphone, sinyal alam yang ditangkap oleh seismograf, sinyal suara yang dikirim dan diterima oleh sensor ultrasonik, dan lain sebagainya. Dalam sistem komunikasi, untuk mengirimkan data melalui sistem transmisi digital umumnya lebih mudah menggunakan sinyal analog, walaupun dalam banyak aplikasi saat ini digunakan sistem digital, namun harus diubah menjadi sinyal analog.

Hal ini memerlukan perancangan konversi dari sinyal analog ke digital dan sebaliknya untuk ADC dan DAC. Berbagai peralatan penyimpanan data berkapasitas besar masih mengandalkan peralatan yang menggunakan sinyal analog seperti harddisk eksternal. Penerima optik dalam komunikasi data berkecepatan tinggi melalui jalur serat optik yang panjang, data harus diubah menjadi cahaya yang merupakan sinyal analog.

Hingga saat ini teknologi fiber 20empe masih menjadi tulang punggung komunikasi data berkecepatan tinggi. Peralatan fotografi seperti sensor kamera video masih banyak yang menggunakan sistem digital. Dalam implementasinya, sinyal analog harus mempertimbangkan kecepatan, disipasi daya, gain, presisi, tegangan suplai dan lain sebagainya.

Secara umum sistem analog masih mengalami keterbatasan dalam hal kualitas, efisiensi, dan interferensi atau noise. Penerapan sistem analog pada sistem otomasi memerlukan perancangan yang kompleks karena harus beradaptasi dengan kondisi yang ada dibandingkan dengan sistem digital yang lebih mudah. Pemodelan dan simulasi sistem analog memerlukan desain yang kompleks karena banyak efek dan perilaku yang terkadang tidak sesuai dengan teori sehingga diperlukan pengalaman.

Sistem dan Sinyal Digital

Gambar diubah menjadi arus menggunakan susunan fotodioda, sistem digital yang menggunakan sensor akustik untuk menghasilkan tegangan proporsional dengan kecepatan tinggi. Entitas ini selalu hanya memiliki dua negara bagian dan oleh karena itu sering kali diwakili oleh sistem digital. Bayangkan jam digital, yang menampilkan waktu dalam bentuk angka desimal yang mewakili jam, menit, dan detik.

Seperti yang Anda ketahui, waktu terus berubah, namun apa yang terbaca di jam tangan digital tidak terus berubah, ia berubah selangkah demi selangkah. Pada kenyataannya terdapat satu permasalahan utama dalam penggunaan sistem digital, yaitu: Pada kondisi nyata semua besaran bersifat analog, dan besaran inilah yang sering diukur, dipantau atau ...

Contoh Sistem Digital

Jadi apabila anda akan menggunakan teknik digital, langkah diperlukan untuk menukarnya kepada isyarat digital dengan penukar analog kepada digital atau rangkaian ADC.

Asesmen Diagnostik Kognitif

Pilihan Tema Problem Based Learning

  • Identitas A. Nama
  • Landasan Teori
  • Hasil Pengamatan
  • Lampiran data pendukung

Tugas: Mengamati beberapa alat ukur dan alat uji kelistrikan dengan melengkapi grafik yang diberikan. Alat ukur kelistrikan memuat nama alat, fungsi dan cara penggunaannya 3. Hanya terdapat nama alat dan fungsinya 2. Alat ukur kelistrikan memuat nama alat, fungsi dan cara penggunaan. itu 3. Hanya ada nama alat dan fungsinya.

Alat Ukur Kelistrikan Melengkapi LKPD dengan jelas dan dilengkapi penjelasan lengkap. 3. Pengisian LKPD sudah jelas, namun penjelasannya kurang. Pengisian LKPD alat uji kelistrikan jelas dan penjelasan lengkap. 3 Pengisian LKPD sudah jelas, namun penjelasannya kurang. LKPD dikumpulkan sebelum waktu yang ditentukan 3 LKPD dikumpulkan tepat pada batas waktu 2 LKPD dikumpulkan setelah batas waktu 1.

Rekayasa Digital: Hasil teknologi yang mengubah sinyal menjadi kombinasi barisan angka bernilai 0 dan 1 (bilangan biner) yang terdapat dalam suatu sistem elektronik tertentu untuk pengolahan informasi yang mudah, cepat dan akurat.

Gambar

Gambar 1. Amperemeter analog
Gambar 3. Voltmeter analog
Gambar 2. Ohmmeter digital
Gambar 4. Wattmeter Analog
+7

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran?. Jenis-jenis bisnis apa saja yang berhubungan dengan

Peserta didik diminta untuk mengerjakan Aktivitas untuk menuliskan alat ukur dan fungsi alat ukur dari gambar yang telah disediakan.. Penutup

komputasional dan memahami dekomposisi, abstraksi, algoritma dan pola. Serta memahami konsep penting pencarian, pengurutan, stack dan queue. Ruang Kolaborasi: Guru membentuk

 Respon guru terhadap modul pembelajaran alat ukur elektronik yang diterapkan kepada 30 siswa TKRO pada mata pelajaran PDTO (Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif) dikategorikan

Siswa mempersiapkan gambar kerja, langkah kerja, alat ukur, material ajar dan perkakas tangan kikir, penggores, dan gergaji Fase 2 : Problem Statement Identifikasi Masalah Siswa

Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat memahami penggunaan alat ukur mekanik jangka sorong di tempat kerja dengan benar.. Pemahaman Bermakna Pemahaman

Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang akan dipelajari dan dikuasai khususnya tentang pembelajaran menunjukan hasil pengukuran besaran fisis menggunakan alat ukur dan

Guru mendampingi peserta didik saat berdiskusi unutk memastikan kolaborasi antar peserta didik dapat terlaksana dengan saling menghargai antar anggota kelompok, dan juga memastikan