MODUL AJAR 3
Dasar-dasar Ketenagalistrikan
KELAS X
ELEMEN:
Profesi dan Kewirausahaan (Job-Profile and Technopreneurship) serta Peluang Usaha di Bidang Ketenagalistrikan
PADA AKHIR FASE E, peserta didik mampu memahami profesi dan kewirausahaan (job-profile and technopreneurship), serta peluang usaha di bidang ketenagalistrikan, untuk membangun vision dan passion, dengan melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan.DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI
M.3.1_A.3.1
JAWA TENGAH 1. Informasi Umum
a. Identitas
: Tim
: SMK Negeri 7 Batam : 2022
: SMK
: X Teknik Ketenagalistrikan : 12 JP (12 x 45 menit) : 2 Pertemuan @ 6 JP Nama Penyusun
Sekolah Tahun
Jenjang Sekolah Kelas
Alokasi Waktu Jumlah Pertemuan
b. Kompetensi Awal Mengetahui peluang berwirausaha di bidang ketenagalistrikan
c. Profil Pelajar Pancasila Mandiri, Bernalar Kritis, Kreatif
d. Sarana dan Prasarana Buku Teks, PPT, sumber bacaan lain, video contoh- contoh proses bisnis yang terkenal
e. Target Peserta Didik Modul ini dapat digunakan oleh siswa reguler, peserta didik dengan hambatan belajar, dan siswa dengan pencapaian tinggi.
f. Jumlah Peserta Didik 36 Peserta didik / kelas
g. Karakteristik Peserta Didik 1. Siswa mengetahui tentang perkembangan profesi dan peluang usaha pada bidang ketenagalistrikan (aspek intelektual).
2. Siswa cenderung memiliki energi yang besar, emosi berkobar-kobar, sedangkan pengendalian diri belum sempurna (aspek emosional).
3. Penghayatan dan pelaksanaan kehidupan keagamaan sehari-hari mulai dilakukan atas dasar kesadaran dan pertimbangan hati nuraninya serta mulai menemukan pegangan hidup dan jati diri yang definitive (aspek spiritual).
f. Model Pembelajaran Diskusi, presentasi, demonstrasi, simulasi praktik, kunjungan industri
g. Kode Perangkat M.3.1_A.3.1 h. Kata Kunci / Materi a. Profesi
b. Peluang usaha c. Kewirausahaan d. ketenagalistrikan
2. Komponen Inti
a. Tujuan Pembelajaran a. Peserta didik dapat memahami jenis-jenis pekerjaan di bidang teknik ketenagalistrikan b. Peserta didik dapat memahami jenis-jenis profesi
dan wirausaha bidang ketenagalistrikan
c. Peserta didik dapat memahami peran setiap profesi bidang ketenagalistrikan
d. Peserta didik dapat menemukan peluang usaha pada pekerjaan teknik ketenagalistrikan
b. Pemahaman Bermakna Mengetahui profesi dan menemukan peluang usaha/bisnis Kuadran I pada bidang
ketenagalistrikan dapat memotivasi peserta didik untuk bekerja sebagai professional atau wirausaha c. Pertanyaan Pemantik Apa rencanamu setelah lulus dari SMK nanti?
Profesi apa yang akan kalian geluti?
Wirausaha pada jenis apa untuk bidang ketenagalistrikan yang paling diminati?
3.
Langkah-langkah Pelaksanaan Pembelajaran PERTEMUAN KE 1 LURING (270 MENIT)Kegiatan Awal (30 menit)
1. Peserta didik dan guru memulai pembelajaran dengan berdoa
2. Guru melakukan presensi kehadiran kepda peserta didik
3. Guru memberi motivasi kepada peserta didik sebagai generasi penerus bangsa pentingnya menguasi teknologi bidang kelistrikan dengan benar
4. Guru dan peserta didik membahas kesepakatan yang akan diterapkan selama pembelajaran dilaksanakan.
5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Apa rencanamu nanti setelah lulus dari SMK?
b. Profesi apa yang akan kalian geluti?
Kegiatan Inti (220 menit)
1. Stimulation (memberi Stimulus)
Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang Jenis-jenis pekerjaan dan Profesi serta wirausaha bidang kelistrikan.
2. Problem statement (identifikasi masalah) Peserta didik dibimbing guru berdiskusi mengidentifikasi masalah yang akan dibahas yaitu Memahami Jenis-jenis pekerjaan dan Profesi serta wirausaha bidang kelistrikan.
3. Data collection (Pengumpulan data) Peserta didik dalam kelompok berdiskusi
mengumpulkan data/ informasi tentang Jenis- jenis pekerjaan dan Profesi serta peluang usaha bidang kelistrikan.
4. Data Processing (pengolahan data)
Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan tentang Jenis-jenis pekerjaan dan Profesi serta wirausaha bidang kelistrikan.
5. Verification (pemeriksaan data)
Peserta didik memeriksa hasil pekerjaan apakah sudah sesuai dengan Jenis-jenis pekerjaan dan Profesi serta wirausaha bidang kelistrikan.
6. Generalisation (penarikan kesimpulan) Peserta didik berdiskusi menyimpulkan materi pembelajaran dan hasil pekerjaan siswa.
Selanjutnya perwakilan mempresentasikan hasil pekerjaannya.
Kegiatan Penutup (15 menit)
1. Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Peserta didik mengomunikasikan kepada guru apabila masih ada beberapa materi yang belum dipahami dengan baik.
3. Guru memberi apresiasi kepada peserta didik.
4. Guru juga memotivasi peserta didik untuk pertemuan selanjutnya.
Refleksi
1. Apakah ada kendala dalam kegiatan pembelajaran kali ini?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang mengalami kesulitan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran?
Referensi
Eko Arianto, 2021, Dasar-dasar
ketenagalistrikan, Yogyakarta, Pusat kurikulum dan perbukuan Balitbang, Kemendikbud
Lembar Kegiatan
1. Lembar pengamatan aktivitas siswa 2. Soal-soal latihan
PERTEMUAN KE 2 LURING (270 MENIT)
Kegiatan Awal (30 menit)
1. Peserta didik dan guru memulai pembelajaran dengan berdoa
2. Guru melakukan presensi kehadiran kepda peserta didik
3. Guru memberi motivasi kepada peserta didik sebagai generasi penerus bangsa pentingnya menguasi teknologi bidang kelistrikan dengan benar
4. Guru dan peserta didik membahas kesepakatan yang akan diterapkan selama pembelajaran dilaksanakan.
5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
a. Menurut anda apakah perempuan dapat melakukan pekerjaan kelistrikan di PLN?
b. Apakah anda tahu peluang usaha jurusan listrik selain servis peralatan listrik?
Kegiatan Inti (220 menit)
1. Stimulation (memberi Stimulus)
Peserta didik diminta untuk menonton video tentang peran setiap profesi di bidang ketenagalistrikan.
2. Problem statement (identifikasi masalah) Peserta didik diminta untuk memberikan komentarnya mengenai video yang ditampilkan. Dengan dibimbing guru, peserta didik berdiskusi tentang wirausaha dan peluang usaha di lingkungan sekitarnya.
.
3. Data collection (Pengumpulan data) Peserta didik dalam kelompok berdiskusi
mengumpulkan data/ informasi untuk dapat melakukan analisis SWOT guna mendapatkan peluang usaha yang ideal.
4. Data Processing (pengolahan data)
Peserta didik dalam kelompok mendiskusikan tentang menemukan peluang usahanya masing-masing. Kegiatan di dampingi oleh guru untuk mempermudah analisis.
5. Verification (pemeriksaan data)
Peserta didik mempresentasikan hasil analisisnya secara individu peluang usaha Kuadran I yang dapat direalisasikan. Peserta didik lainnya ikut memberi masukan.
6. Generalisation (penarikan kesimpulan) Peserta didik membuat laporan berupa portofolio tentang peluang usaha yang ditemukannya.
Kegiatan Penutup (15 menit)
1. Peserta didik dan guru menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
2. Peserta didik mengomunikasikan kepada guru apabila masih ada beberapa materi yang belum dipahami dengan baik.
3. Guru memberi apresiasi kepada peserta didik.
4. Guru juga memotivasi peserta didik untuk pertemuan selanjutnya.
Refleksi
1. Apakah ada kendala dalam kegiatan pembelajaran kali ini?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang mengalami kesulitan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran?
Referensi
Eko Arianto, 2021, Dasar-dasar
ketenagalistrikan, Yogyakarta, Pusat kurikulum dan perbukuan Balitbang, Kemendikbud
Lembar Kegiatan
1. Lembar pengamatan aktivitas siswa 2. Soal-soal latihan
3. Format portofolio
Ringkasan Materi
1. Peta Konsep
Pada elemen tiga terdapat tujuan pelajaran yang utamanya yaitu memahami profesi dan kewirausahaan (job profile dan technopreneur) serta peluang usaha di bidang ketenagalistrikan. Tujuan ini kemudian di petakan menjadi beberapa poin penting diantaranya proses bisnis, pengelolaan SDM, profesi, kewirausahaan dan peluang usaha di bidang ketenagalistrikan yang harus diketahui dan dipahami peserta didik. Adapun peta konsep pada elemen tiga yaitu sebagai berikut:
Gambar 1. Peta Konsep Elemen Tiga Dasar-Dasar Teknik Ketenagalistrikan (Sumber: Eko Arianto, 2021)
2. Ilustrasi Profesi Bidang Ketenagalistrikan
Profesi pada bidang ketenagalistrikan pada hari ini cukup kompleks dengan adanya digitalisasi pada segala sektor kehidupan. Pelaku setiap profesi pada bidang ketenagalistrikan harus dapat beradaptasi dengan kebutuhan digitalisasi sehingga segala jenis pekerjaan saat ini sudah menggunakan teknologi terbaru. Salah satu contoh yakni Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang sudah semakin berkembang dengan adanya penerapan teknologi baru. Setiap orang yang bekerja di PLN pastinya sudah memiliki perannya masing-masing sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, baik laki-laki maupun perempuan sudah disesuaikan dengan kompetensinya. Berikut merupakan contoh ilustrasi profesi bidang ketenagalistrikan di PLN.
Gambar 2. Beberapa Contoh Profesi Bidang Ketenagalistrikan (Sumber: PLN 2020)
3. Profesi di Bidang Ketenagalistrikan
a. Proses bisnis pemeliharaan, perawatan dan perbaikan
Pada bidang bisnis pemeliharaan dan perbaikan, maka sedikit berbeda alur kerjanya.
Misalkan pemilik menghendaki jasa perawatan kelistrikan dari gedung, maka pada awal proses bisnis ini pemilik gedung telah memiliki desain dari gedung saat dibangun oleh jasa instalasi listrik dan jasa panel. Sehingga pihak pemelihara Gedung akan membuat SOP sesuai peralatan yang digunakan. Misal jika di gedung terdapat AC, maka akan dilaksanakan perawatan 3 bulan sekali. Lalu pelaksana akan membuat jadwal pemeliharaan dari seluruh peralatan seperti lampu, lift, ac, pompa air, panel dan lain sebagainya.
Jadwal pengecekan akan juga dibuat untuk mengecek harian apakah ada kerusakan atau tidak. Tim pemelihara juga akan mendapatkan data kerusakan dari laporan pemilik sehingga harus siap sedia. Jika kerusakan dapat ditangani tim internal, maka akan dikerjakan secara internal. Jika kerusakan tidak daat ditangani secara internal, maka akan diorderkan ke pihak ketiga.
Gambar 3. Pemeliharaan listrik rumah (sumber: tribun-medan.com) b. Teknisi Listrik
Teknisi listrik ini bertanggungjawab atas jalannya perlengkapan dan pewalatan listrik disuatu tempat. Profesi ini merupakan suatu pekerjaan yang menopang berjalannya suatu perusahaan, karena setiap perusahaan pasti membutuhkan teknisi listrik. Pekerjaan ini biasanya diisi oleh lulusan SMK jurusan ketenagalistrikan, sehingga profesi ini merupakan salah satu yang diminati lulusan yang mau bekerja. Selain perusahaan, teknisi listrik juga dapat berspesialisasi dalam kelistrikan kapal, pesawat terbang dan platform seluler lainnya serta jalur kabel dan data lainnya.
Gambar 4. Teknisi Listrik (sumber: myrobin.com)
c. Teknisi Servis
Teknisi servis merupakan pekerjaan yang berfokus pada perbaikan. Perbaikan misalkan pada perbaikan pompa listrik, perbaikan panel kendali motor, dan lain sebagianya. Pekerjaan ini juga diminati oleh lulusan SMK bidang ketenagalistrikan yang memiliki tingkat ketelitian baik guna mendukung pekerjaannya. Teknisi servis memiliki beberapa variasi, diantaranya teknisi pada servis center, perusahaan maintenance, dan wirausaha mandiri. Sehingga tidak menutup kemungkinan lulusan SMK dapat membuka jasa servis peralatan kelistrikan di lingkungan sekitarnya.
Gambar 5. Profesi Teknisi Servis (Sumber: vokasi.co.id) d. Mechanical Engineering
Di dalam perusahaan terkadang membutuhkan mechanical engiiner (insyinyur mekanik) dengan berbagai jenis lulusan mulai dari teknik mesin, teknik ketenagalistrikan, teknik otomasi, atau lulusan bidang lain yang berhubungan. Hal tersebut dikarenakan mesin-mesin di industri sudah menggabungkan antara kemampuan kelistrikan, mesin, serta otomasi. Karena hal itulah, kalian juga harus siap menguasai berbagai bidang karena saling berhubungan.
Gambar 6. Profesi Mechanical Engineering (Sumber: russianvagabond.com) e. Teknisi Alarm Kebakaran dan hydrant
Di dalam fasilitas bangunan gedung dan industri sering kita temui alarm kebakaran dan hydrant yang akan mematikan kebakaran dengan cara menyemprotkan air secara otomatis. SMK jurusan tenaga listrik dapat juga bekerja pada profesi ini karena hamper semua Gedung besar memiliki alarm kebakaran dan hydrant sebagai keamanan Gedung tersebut. Namun dengan adanya digitalisasi, sudah banyak improvement yang juga harus dikuasai oleh teknisi tersebut menyesuaikan kebutuhan pelanggan agar tetap dapat diminati profesi tersebut.
Gambar 7. Teknisi alarm kebakaran dan hydrant (Sumber: firesolution.id)
f. Teknisi Kantor
Peluang kerja bagi lulusan jurusan teknik elektro diantaranya yaitu sebagai pegawai negeri sipil atau pegawai swasta sebagai teknisi di kantor untuk memelihara kelistrikan dan berbagai peralatan listrik. Semua kantor di indonesia akan membutuhkan listrik dan tenaga untuk merawat dan memelihara kelistrikan akan selalu dibutuhkan.
g. Bekerja di industry
Selain merawat dan memelihara peralatan produksi yang berhubungan dengan kelistrikan, teknisi di industri akan bekerja juga dalam tim untuk berhubungan dengan bagian lain dalam menjamin terlaksananya proses produksi. Bidang ketenagalistrikan dapat menempati posisi sebagai engineer, teknisi maupun staf produksi bahkan staf personalia yang berhubungan dengan kelistrikan.
h. Bekerja Badan Usaha Milik Negara
SMK teknik tenaga listrik dapat bekerja di badan usaha milik negara (BUMN) yang utamanya berhubungan dengan energi dan pertambangan, antara lain PLN, PT Pertamina, PT Indonesia Power, dan juga BUMN lainnya. Khusus pada badan usaha yang bergerak dibidang kelistrikan, maka siswa SMK ketenagalistrikan dapat bekerja pada bagian pembangkit, sistem Transmisi, ataupun distribusi tenaga listrik.
Gambar 8. Pekerja pada Badan Usaha Milik Negara (Sumber: marketbisnis.com)
i. Tenaga Bersertifikasi Kompetensi
Siswa SMK selama atau setelah lulus dapat mengambil uji kompetensi pada lembaga sertifikasi profesi dan dapat menjadi tenaga bersertifikasi profesi bidang-bidang khusus seperti operator. Sertifikasi tersebut juga dapat digunakan sebagai nilai tambahan saat melamar pada sebuah perusahaan sebagai teknisi karena dapat bernilai sebagai pengalaman berkompetensi.
Gambar 9. Tenaga bersertifikasi kompetensi (Sumber: suara.com)
j. Kontraktor Swasta
Kontraktor Swasta adalah perusahaan jasa konstruksi yang dimiliki oleh swasta bukan pemerintah, dimana biasanya berbentuk PT atau CV sebegai penyedia barang dan jasa.
Peluang kerja lulusan teknik ketenagalistrikan di sektor swasta sangat luas sekali untuk perusahaan yang berkaitan dengan penyedia produk pada bidang ketenagalistrikan seperti penyedia barang dan jasa untuk panel kendali kelistrikan, penyedia jasa instalasi kelistrikan, penyedia jasa perawatan penyedia jasa perbaikan dan lainnya.
Gambar 10. Pekerja Kontraktor Swasta
4.
Wirausaha (technopreneur) pada Bidang Ketenagalistrikan
Di era teknologi ini, seorang technopreneur memulai bisnisnya hanya dengan ide brainstorming. Dia mengidentifikasi praktik saat ini dan menilai beberapa ide baru untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Seseorang yang berkecimpung dalam technopreneurship menciptakan produk atau solusi yang menggunakan solusi teknologi untuk mengubah cara melakukan sesuatu dengan cara yang ortodoks. Proses technopreneurship merupakan kombinasi dari kemajuan teknologi dan keterampilan kewirausahaan. Dalam transformasi produk dan layanan, bagian integral dari technopreneur adalah teknologi.
Gambar 11. Trilogi Technopreneurship (sumber: accurate.id)
Lulusan Lulusan SMK telah dibekali berbagai pengetahuan dan keterampilan selama sekolah, maka siswa SMK dapat mengambil sertifikasi yang berhubungan dengan instalasi listrik dan mendiirikan Biro Teknik Listrik (BTL) untuk melayani pelanggan yang membutuhkan instalasi listrik. Tujuan dari pembekalan tersebut agar Lulusan SMK menjadi seorang wirausahawann, Tenaga bersertifikat Kompetensi dan Kontraktor Swasta.
Gambar 12. Teknologi Smart Home dari PT Bardi Solusi Otomasi (Sumber: Tuya.com)
5. Peluang Usaha
Untuk memulai peluang usaha, maka perlu diadakanya analisis mengenai akan dimulainya usaha. Analisis ini digunakan untuk mengetahui baik tidaknya peluang suatu usaha yang akan dijalankan. Analisis tersebut biasa disebut sebagai analisis SWOT yang merupakan kepanjangan dari Strength, Weakness, Opportunities, Threats. Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek.
Analisis SWOT terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
a. Strength (Kekuatan) atau disingkat dengan “S”, yaitu karakteristik organisasi ataupun proyek yang memberikan kelebihan / keuntungan dibandingkan dengan yang lainnya.
b. Weakness (Kelemahan) atau disingkat dengan “W”, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kelemahan pada organisasi ataupun proyek dibandingkan dengan yang lainnya.
c. Opportunities (Peluang) atau disingkat dengan “O”, yaitu Peluang yang dapat dimanfaatkan bagi organisasi ataupun proyek untuk dapat berkembang di kemudian hari.
d. Threats (Ancaman) atau disingkat dengan “T”, yaitu Ancaman yang akan dihadapi oleh organisasi ataupun proyek yang dapat menghambat perkembangannya.
Dari keempat komponen dasar tersebut, Strength (kekuatan) dan Weakness (Kelemahan) adalah faktor internal organisasi/proyek itu sendiri, sedangkan Oppoturnities (Peluang) dan Threats (Ancaman) merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan organisasi ataupun proyek. Oleh karena itu, Analisis SWOT juga sering disebut dengan Analisis Internal-Eksternal (Internal-External Analisis) dan Matriks SWOT juga sering dikenal dengan Matrix IE (IE Matrix).
Untuk melakukan Analisis SWOT, kita perlu membuat beberapa pertanyaan dan menjawabnya sendiri seperti contoh-contoh berikut ini :
a. Strength (Kekuatan)
1) Kelebihan apa yang dimiliki oleh organsiasi ?
2) Apa yang membuat organisasi lebih baik dari organisasi lainnya?
3) Keunikan apa yang dimiliki oleh organisasi ?
4) Apa yang menyebabkan kita mendapatkan penjualan ?
5) Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelebihan ?
b. Weakness (Kelemahan)
1) Apa yang dapat ditingkatkan dalam organisasi ? 2) Apa yang harus dihindari oleh organisasi ?
3) Faktorapa yang menyebabkan kehilangan penjualan ?
4) Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelemahan organisasi kita ?
5) Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari organisasi kita ?
c. Opportunities (Peluang)
1) Kesempatan apa yang dapat kita lihat ?
2) Perkembangan tren apa yang sejalan dengan organisasi kita ? d. Threats (Ancaman)
1) Hambatan apa yang kita hadapi sekarang ?
2) Apa yang dilakukan oleh pesaing organisasi ?
3) Perkembangan Teknologiapa yang menyebabkan ancaman bagi organisasi ?
4) Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam perkembangan organisasi ?
Gambar 13. Kuadran Analisis SWOT (Sumber: informazone.com)
SOAL LATIHAN 1 PERTEMUAN 1
1. Coba survai disekitar lingkunganmu, Jenis-jenis Pekerjaan Bidang Ketenagalistrikan?
2. Mengapa Lulusan SMK Bidang Ketenagalistrikan perlu memahami Profesi Ketenagalistrikan !
3. Apakah lulusan SMK bidang ketenagalistrikan dapat menjadi wirausaha?
RUBRIK ASESMEN AKTIVITAS SISWA (PERTEMUAN KE 1)
No Waktu &
Tanggal Nama Catatan Perilaku Nilai Karakter
(0-10) Tindak Lanjut
1.
2.
3.
4.
5.
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL DISKUSI (PERTEMUAN KE 1) Aspek Tidak Kompeten
(0-5) Cukup Kompeten
(6-7) Kompeten
(8-9) Sangat Kompeten (10) Proses
presentasi hasil
Peserta didik tidak mampu
mempresentasikan hasil diskusi
Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi cukup baik
Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik dan menguasai materi dengan baik
Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan sangat baik dan menguasai materi dengan sangat baik
Hasil kerja
kelompok Peserta didik tidak mampu menyebutkan jenis –jenis pekerjaan bidang
ketenagalistrikan dilingkungan sekitarmu
Peserta didik mampu menyebutkan jenis – jenis pekerjaan bidang ketenagalistrikan dilingkungan sekitarmu
Peserta didik mampu menyebutkan 3 jenis – jenis pekerjaan bidang ketenagalistrikan dilingkungan sekitarmu dengan sesuai
Peserta didik menyebutkan dan menjelaskan jenis –jenis pekerjaan bidang ketenagalistrikan dilingkungan sekitarmu dengan sesuai dan benar
SOAL LATIHAN 1 PERTEMUAN 2
1. Lakukan analisis SWOT untuk menentukan peluang usaha bidang ketenagalistrikan yang ada di lingkungan sekitarmu?
2. Lakukan perankingan atas Strength, weakness, opportunity, dan threat!
3. Temukan peluang bisnis pada Kuadran I dengan cara memperhatikan Strength dan Opportunity!
RUBRIK ASESMEN AKTIVITAS SISWA (PERTEMUAN KE 1)
No Waktu &
Tanggal Nama Catatan Perilaku Nilai Karakter
(0-10) Tindak Lanjut
1.
2.
3.
4.
5.
RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL DISKUSI (PERTEMUAN KE 1) Aspek Tidak Kompeten
(0-5) Cukup Kompeten
(6-7) Kompeten
(8-9) Sangat Kompeten (10) Proses
presentasi hasil
Peserta didik tidak mampu
mempresentasikan hasil diskusi
Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi cukup baik
Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik dan menguasai materi dengan baik
Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan sangat baik dan menguasai materi dengan sangat baik
Hasil kerja
kelompok Peserta didik tidak mampu menyebutkan peluang usaha bidang Ketenagalistrikan
Peserta didik mampu menyebutkan peluang
usaha bidang
Ketenagalistrikan
Peserta didik mampu menyebutkan peluang
usaha bidang
Ketenagalistrikan dengan benar
Peserta didik menyebutkan dan menjelaskan peluang
usaha bidang
Ketenagalistrikan dengan benar dan lengkap
FORMAT PORTOFOLIO PERTEMUAN 2
I. Identitas A. Nama B. Kelas
C. Judul Portofolio D. Tanggal pelaksanaan II. Latar Belakang
Berisi tentang latar belakang atau alasan anda mengangkat gagasan/ide tersebut menjadi sebuah Peluang Usaha III. Analisis SWOT
Analisis yang menggambarkan kekuatan, kelemahan, keuntungan dan ancaman lingkungan sekitar anda
IV. Perankingan SWOT
Berisi perankingan masing-masing komponen SWOT dari yang tertinggi ke paling rendah
V. Lampiran data pendukung
Berisi foto/gambar/dokumen pendukung praktik/pengamatan
PEMBELAJARAN REMEDIASI dan PENGAYAAN
1. Memberikan bimbingan pada peserta didik yang belum memahami materi seperti video pembelajaran
2. Memberikan pengayaan informasi bagi peserta didik yang sudah memahami materi