HALAMAN PENGESAHAN
PROYEK PENGUATAN PROFILPELAJAR PANCASILA TEMA : BEREKAYASA DAN BERTEKNOLOGI
“PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI SAMPAH ORGANIK DENGAN METODE FERMENTASI EM4”
PRINGGABAYA, 21 JULI 2023
MENYETUJUI/MENGESAHKAN : PENYUSUN:
KEPALA SEKOLAH SMAN 1 PRINGGABAYA KOORDINATOR PROYEK
HASANUDIN, S.Pd I WAYAN SUARTIKA, S.Pd NIP.
19701231 199802 1 031 NIP. 19670220 199002 1 004
DAFTAR ISI
Informasi Umum
Identitas Modul Sarana dan Prasarana Target Peserta Didik
Relevansi tema dan topik projek untuk satuan pendidikan Komponen Inti
Deskripsi singkat projek
Dimensi, elemen dan subelemen dari profil pelajar pancasila Tujuan projek
Alur kegiatan projek secara umum Lampiran
Lembar Aktivitas Asesmen
IDENTITAS MODUL
Penyusun : Tim Projek 3
Asal sekolah : SMA NEGERI 1 PRINGGABAYA Jenjang/Fase : SMA / Fase E
Tahun : 2023
SARANA PRASARANA
Sarana : Laptop, koneksi internet (kuota/wifi), proyektor, speaker, boardmarker, whiteboard Prasarana : LMS dan sumber lain yang relevan
TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar berjumlah 36 orang.
RELEVANSI TEMA DAN TOPIK PROJEK UNTUK SATUAN PENDIDIKAN
Bioteknologi merupakan suatu teknologi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan memanfaatkan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus dll) ataupun produk makhluk hidup (alcohol, enzim, asamorganik, antibiotic, dll) dalam proses produksi sehingga dapat digunakan oleh manusia. Bioteknologi di negara maju di bidang medis dimanfaatkan dalam rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA dan rekombinan sehingga memungkinkan dapat menyembuhkan penyakit genetika contoh penderita kangker, Aids dan stroke. Pada Bidang pertanian, memungkinkan menemukan varietas unggul. Produk bioteknologi saat ini juga digunakan dalam pelestarian lingkungan dan polusi, sebagai contoh penguraian minyak bumi, dan biogas.
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia yaitu 264 juta jiwa. Jumlah penduduk yang banyak tersebut berpengaruh pada jumlah sampah yang dihasilkan. Semakin tinggi jumlah penduduk, semakin banyak jumlah sampah yang dihasilkan.
Perkembangan industri dan teknologi juga dapat membawa dampak negatif salah satunya menambah volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin beragam (Dewi, 2021).
Sampah menurut sifatnya dibagi atas sampah organik dan sampah anorganik. Sampah anorganik terdiri atas bahan-bahan sintetis yang sulit atau tidak dapat didegradasi oleh mikroba.
Biasanya pengolahannya dengan cara daur ulang. Sedangkan sampah organik merupakan sampah yang mengandung unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Sampah jenis ini mudah diuraikan atau didegradasi oleh mikroorganisme. Pengolahan sampah organik biasanya dilakukan dengan membuat kompos untuk pupuk organik (Dewi, 2021).
Sampah yang sering dijumpai di lingkungan sekitar kita, seperti sisa–sisa makanan, kulit biji dari buah sayur, sampah buah-buahan, tulang ikan, serta dedaunan yang rontok dari pohon.
Kelompok ini termasuk golongan sampah organik karena sifatnya yang dapat kita daur ulang.
Salah satu langkah untuk memanfaatkan dan mengolah limbah organik adalah dengan mengkonversinya menjadi ecoenzyme.
Ecoenzyme merupakan larutan zat organik kompleks yang diproduksi dari proses fermentasi sisa sampah organik, gula, dan air. Cairan Ecoenzyme ini berwarna coklat gelap dan memiliki aroma asam/segar yang kuat (Utpalasari dkk, 2020).
Sampah organik hasil dari aktivitas sehari-hari seperti sisa buah dan sayur dapat diolah dengan proses eco-fermentasi dengan hasil akhir pupuk ecoenzyme. Pengelolaan sampah organik dapat dimulai dengan pemilahan sampah rumah tangga sebagai langkah awal dalam menghasilkan suatu produk yang bermanfaat.
Untuk perawatan tanaman di pekarangan terutama sayuran maka diperlukan masukan nutrisi/pupuk baik pupuk anorganik/kimia maupun pupuk organik. Pemakaian pupuk kimia secara
terus menerus tanpa penggunaan pupuk organik dapat mendegradasi lahan pertanian yang akhirnya dapat menurunkan produksi pertanian (Simanjuntak et al.,2013). Salah satu sumber pupuk organik yang perlu dimanfaatkan adalah ecoenzyme yang dapat dibuat dari sisa sayur dan kulit buah maupun kulit lidah buaya yang masih segar yang sudah termasuk sampah. Sampah ini akan menjadi masalah bagi kehidupan manusia dan sumber pencemaran lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik (Titiaryanti dkk, 2022)
Adapun manfaat dari ecoenzyme sendiri adalah berdasarkan kegunaannya, dimana ecoenzyme dapat dimanfaatkan sebagai pembersih serba guna, sebagai pupuk tanaman, sebagai pengusir berbagai hama tanaman dan sebagai pelestari lingkungan sekitar dimana ecoenzyme dapat menetralisir berbagai polutan yang mencemari lingkungan sekitar. Ecoenzyme yang ada bersumber dari penggunaan berbagai bahan baku organik seperti halnya buah-buahan dan sayur sayuran (Utpalasari dkk, 2020).
Prinsip proses pembuatan ecoenzyme sendiri sebenarnya mirip proses pembuatan kompos, namun ditambahkan air sebagai media pertumbuhan sehingga produk akhir yang diperoleh berupa cairan yang lebih disukai karena lebih mudah digunakan dan mempunyai banyak manfaat.
Keistimewaan ecoenzyme dibandingkan dengan pembuatan kompos adalah tidak memerlukan lahan yang luas untuk proses fermentasi seperti pada proses pembuatan kompos, bahkan produk ini tidak memerlukan bak komposter dengan spesifikasi tertentu. Wadah yang diperlukan hanya wadah dari plastik dan mempunyai tutup yang masih rapat (Junaidi dkk, 2021).
Hasil fermentasi berupa pupuk cair ecoenzyme mengandung mikroflora yang berperan dalam meningkatkan aktivitas mikroorganisme pada proses pelapukan bahan organik yang dapat memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah dan produksi tanaman (Ag dkk, 2022).
Pada fase E, rentang usia anak berkisar 15-17 tahun merupakan masa remaja pertengahan.
mereka memperoleh kemampuan untuk berfikir secara abstrak dengan memanipulasi ide dikepalanya, tanpa ketergantungan pada manipulasi konkret. Sehinggga bisa melakukan perhitungan matematis, berfikir kreatif, menggunakan penalaran abstrak, dan membayangkan hasil dari tindakan tertentu. Produk bioteknologi merupakan hal terdekat yang ada dalam kehidupan mereka. Oleh karena itu, projek ini disusun untuk mengembangkan kreatifitas siswa melalui berekayasa dan berteknologi dalam membangun NKRI
DESKRIPSI SINGKAT PROJEK
Projek “Pembuatan Pupuk Organik dari sampah organik menggunakan metode fermentasi EM4” yang diangkat dari tema “Berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI”
menciptakan kesempatan belajar murid untuk membentuk diri sesuai Profil Pelajar Pancasila.
Melalui projek ini, murid pada akhirnya diharapkan telah mengembangkan secara spesifik tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila, yakni Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, gotong royong dan mandiri termasuk subelemennya.
Kompetensi Awal
- Peserta didik memahami jenis-jenis metode pembuatan pupuk organik
- Peserta didik secara mandiri mampu menghasilkan produk pupuk organik untuk kegunaan pribadi maupun diperjual belikan untuk usaha
DIMENSI, ELEMEN, DAN SUB-ELEMEN
Dimensi Sub-elemen Target Pencapaian di akhir Fase E (SMA, 15- 18 tahun)
Aktivitas Terkait
Mandiri Pemahaman diri dan situasi yang dihadapi
Mengenali kualitas dan minat diri serta
tantangan yang dihadapi 1,
2, 3
Kreatif
Menghasilkan gagasan yang orisinal
Menghasilkan gagasan yang beragam untuk mengekspresikan pikiran dan atau
perasaannya, menilai gagasannya, serta memikirkan segala risikonya dengan
mempertimbangkan banyak perspektif seperti etika dan nilai kemanusiaan ketika
gagasannya direalisasikan
4, 5
Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampak dan risikonya
4, 5 Memiliki keluwesan
berpikir dalam mencari alternatif solusi
permasalahan
Bereksperimen dengan berbagai pilihan secara kreatif untuk memodifikasi gagasan sesuai dengan perubahan situasi
4, 5
Gotong
royong Kolaborasi - kerja sama
Membangun tim dan mengelola kerjasama untuk mencapai tujuan bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan
4, 5 Beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Akhlak pribadi - integritas
Menyadari bahwa aturan agama dan sosial merupakan aturan yang baik dan menjadi bagian dari diri sehingga bisa menerapkannya secara bijak dan kontekstual.
5, 6
TUJUAN PROJEK
Projek “Berekayasa dan Berteknologi” ini disusun dengan tujuan menguatkan Profil Pelajar Pancasila melalui pengembangan kreatifitas berekayasa dan berteknologi dalam membangun NKRI. Projek ini dimulai dengan tahap pengenalan yaitu mencari data awal dan mengenalkan produk bioteknologi dengan cara, Memfasilitasi siswa menelaah dan mendiskusikan pemanfaatan produk bioteknologi dalam membangun ekonomi masyarakat. Selanjutnya mengkontekstualisasikan masalah produk bioteknologi:pupuk cair dilingkungan masyarakat dengan cara Mendorong siswa mengembangkan berbagai ide kolaborasi dalam mewujudkan produk bioteknologi.
Selanjutnya masuk ke dalam tahap berkolaborasi untuk menciptakan aksi nyata . Pada tahap ini, peserta didik akan berkolaborasi dengan guru, teman di sekolah untuk membuat produk
“Pupuk organic dari sampah organic dengan metode fermentasi EM4”. Dimulai dari pengenalan sampah organic dan anorganik, pengolahan sampah, kemudian membuat perencanaan dan latihan membuat Pupuk organic dari sampah organic dengan metode fermentasi EM4”. Di akhir projek, peserta didik akan melakukan refleksi kelompok terkait kegiatan yang sudah dilakukan dan refleksi diri terkait dengan pemahamannya terhadap produk bioteknologi.
Melalui projek ini, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan tiga dimensi dari Profil Pelajar Pancasila yakni bernalar kritis, kreatif dan Gotong Royong beserta elemen-elemen yang terkait.
KEPANITIAAN :
No. Nama Guru Mapel Yang Diampu Kepanitiaan
1 I Wayan Suartika, S.Pd Fisika Koordinator Proyek
2 Eva Darmayanti Ulfa, S.Pd Biologi Anggota
3 Moh. Sadikin, S.Pd Sejarah Anggota
4 Tati Herawati, S.Pd PPKN Anggota
5 Syirril Ahsani, S.Pd Bahasa Inggris Anggota
6 Haratul Janah, S.Pd Kimia Anggota
7 Mushaffa Basiruddin, S.Pd.I
Pendidikan Agama
Islam Anggota
8 Faqihatun, S. Pd Fisika Anggota
PELAKSANAAN PROYEK :
Proyek dilaksanakan mulai : Juli – November 2023 BENTUK KEGIATAN PROYEK :
Membuat Pupuk organik dari sampah organic dengan metode fermentasi EM4 DIMENSI PENGUATAN PROFIL PANCASILA :
1.
Mandiri2.
Kreatif3.
Gotong-royongALUR KEGIATAN PROJEK SECARA UMUM
CARA PENGGUNAAN PERANGKAT AJAR PROJEK
Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMA (Fase E) agar dapat melaksanakan projek dengan tema Berekayasa dan Berteknologi. Judul projek pada perangkat ajar ini adalah “Makananku, Budayaku” yang didalamnya bertujuan untuk menguatkan Profil Pelajar Pancasila melalui pengembangan kreatifitas berekayasa dan berteknologi dalam membangun NKRI.
Perangkat ajar ini terdiri dari 14 aktivitas yang saling berkaitan. Disarankan projek ini dilakukan pada SMA Kelas X semester 1 dikarenakan aktivitas yang ditawarkan disusun sedemikian rupa agar peserta didik tidak hanya mengenal tetapi juga mengembangkan kreatifitas berekayasa dan berteknologi dalam membangun NKRI. Waktu yang direkomendasikan dalam pengerjaan projek ini adalah selama 1 semester dengan total waktu 75 jam. Sebaiknya, terdapat jeda waktu antar aktivitas sehingga guru dapat melakukan refleksi dan menentukan perbaikan untuk aktivitas selanjutnya.
Namun demikian, kami memahami bahwa setiap sekolah memiliki kondisi yang berbeda. Oleh karena itu, guru dan kepala sekolah mempunyai kewenangan dalam menyesuaikan jumlah aktivitas dan pengaturan alokasi waktunya. Materi ataupun rancangan aktivitas dapat disesuaikan dengan kondisi sekolah agar projek ini dapat berjalan lancar dan efektif. Kami pun sudah menyiapkan beberapa alternatif dan tips agar dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menjalankan projek ini.
TAHAP 1
PENGENALAN MASALAH (PERTANYAAN)
Tujuan Pembelajaran:
- Peserta didik dapat memahami manfaat dari pupuk organik
- Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-jenis sampah untuk dijadikan pupuk organik - Peserta didik dapat mempelajari beberapa metode pembuatan pupuk organik
Waktu : 6 JP
Bahan: jurnal peserta didik, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, computer dengan jaringan internet.
Peran Guru: Moderator/ Fasilitator/ Narasumber/ Supervisi/ Konsultasi Persiapan:
- Guru memperkenalkan kepada peserta didik mengenai tema
memanfaatkan sampah rumah tangga ataupaun sampah organik lainnya
- Guru bersama peserta didik menyepakati kontrak belajar pada proyek membuat pupuk organik
- Guru membagi kelompok proyek
- Guru menyampaikan rencana dan alur kegiatan proyek
- Guru berdiskusi dengan peserta didik mengenai capaian atau output dari proyek yang dilakukan
Pelaksanaan:
- Guru menggali pengetahuan awal peserta didik tentang pupuk organik - Guru memberikan stimulus dengan memutar video tentang pembuatan
pupuk organik dan berbagai jenis metode pembuatan yang dapat dipilih untuk diterapkan
- Guru berdiskusi dengan peserta didik untuk mengonfirmasi pemahaman peserta didik dari stimulus yang disajikan
- Guru memberikan artikel mengenai manfaat pupuk organik bagi dunia perkebunan dan pertanian
- Peserta didik mengidentifikasi karakteristik, kelebihan, serta kekurangan pemanfaatan pupuk organik
Tugas:
- Peserta didik melakukan observasi mengenai minat penggunaan pupuk organik di kebun milik masyarakat sekitar dan mengaitkannya dengan hasil kebun/pertanian
TUGAS MANDIRI KEGIATAN 1
Melakukan Observasi Pertanyaan Panduan
Mengemukakan Ide Pengembangan
Kebun Organik Postensial
Lakukan pengamatan di lingkungan sekitar kalian, kemudian identifikasilah mengenai bagaimana pemanfaatan limbah atau sampah di lingkungan tersebut.
Aspek yang disajikan dalam laporan observasi:
- Lokasi pengamatan:
- Waktu pengamatan:
- Uraian
deskripsi hasil pengamatan:
Pertanyaan panduan: Temukan kesenjangan 1. Bagaimana
cara membuat pupuk organik?
2. Media apa saja yang digunakan?
(gap) dari hasil pengamatan kalian, kemudian uraikan ide untuk
mengembangkan pemanfaatan pupuk organik
3. Apa saja teknik yang bisa digunakan ?
Peserta didik dapat menggunakan referensi yang relevan mengenai keuntungan/kelebihan penggunaan pupuk organik.
4. Apa saja jenis pembuatan pupuk organik ? 5. Bagaimana proses
pembuatan pupuk organik ?
6. Apa saja alat dan bahan yang mendukung pembuatan pupuk organik ?
Proyek dengan tema Berekayasa dan berteknologi adalah Pembuatan Pupuk Organik dari sampah Organik Dalam 1 kelas dibagi menjadi 4 kelompok,
Lahan di belakang sekolah
TAHAP 2
MENDESAIN PERENCANAAN PROYEK
Tujuan Pembelajaran:
- Peserta didik dapat membuat rancangan proyek
- Peserta didik dapat mengidentifikasi tahapan pelaksanaan proyek - Peserta didik dapat merencanakan proses pelaksanaan proyek - Peserta didik membuat pedoman kegiatan dengan batas waktu - Peserta didik mengetahui durasi setiap pelaksanaan proyek
Waktu: 6 JP
Bahan: jurnal peserta didik, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, computer dengan jaringan internet.
Peran Guru: Moderator/ Fasilitator/ Narasumber/ Supervisi/ Konsultasi Persiapan:
- Peserta didik memberikan ide-ide berkaitan dengan proyek
- Peserta didik menyusun perencanaan project yang jelas (tujuan dan linimasa) terkait dengan proyek
- Perencanaan yang jelas dan matang, terdiridari: tujuan, tahapan penting, dan linimasa/timeline yang realistis
Pelaksanaan:
- Guru menjelaskan pelaksanaan tahapan pelaksanaan proyek secara runtut - Peserta didik dapat mengidentifikasi tahapan untuk melaksanakan rencana - Peserta didik membuat rancangan proyek dengan bimbingan guru
- Peserta didik menentukan target yang akan dicapai pada akhir kegiatan proyek Tugas:
- Membuat timeline kegiatan pembuatan kebun organic secara runtut dan jelas - Peserta didik membuat rancangan untuk wadah penimbunan sampah organik
TUGAS MANDIRI KEGIATAN 2
Mendesain perencanaan
pembuatan Pupuk Organik Pertanyaan Panduan
Buatlah rencana pembuatan pupuk organik dengan rinci dan jelas dalam bentuk timeline setiap tahapan kegiatan proyek.
Kemukakan ide kalian mengenai rencana pembuatan Pupuk organik dengan menentukan:
- Teknik yang dipilih - Media yang dipakai - Pemanfaatan sampah
organic untuk pupuk organik
Pertanyaan Panduan:
1. Apa saja fase yang diperlukan dalam pembuatan pupuk organik?
2. Apa saja jenis-jenis metode pembuatan pupuk organik ?
3. Lakukan evaluasi mengenai teknik yang tepat yang digunakan untuk membuat pupuk organik
Desain perencanaan proyek pembuatan pupuk organik 1. Memilih media untuk dijadikan pupuk organik
2. Memisahkan sampah organik dengan sampah plastik
3. Cacah sampah organik berukuran kecil agar semakin cepat pengomposan berlangsung.
4. Siapkan wadah berukuran besar untuk membuat pupuk organik 5. Masukkan sampah secukupnya kedalam wadah
6. Larutkan 4 cup EM4 dengan air kemudian aduk rata lalu tuangkan ke dalam wadah yang berisi sampah organik tersebut.
7. Selama proses pengomposan suhu dalam wadah akan naik, maka itu menandakan bahwa mikroorganisme sedang bekerja.
8. Memasuki minggu ke 2 – 3 pengomposan selesai, suhu dalam wadah normal kembali.
9. Pupuk organik cair siap dikemas dan digunakan.
KEGIATAN 3 PENYUSUNAN JADWAL PROYEK
Tujuan Pembelajaran:
- Peserta didik dapat menyusun jadwal pelaksanaan proyek
- Peserta didik dapat menentukan target yang diharapkan dari proyek
Waktu: 6 JP
Bahan: jurnal peserta didik, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, computer dengan jaringan internet.
Peran Guru: Moderator/ Fasilitator/ Narasumber/ Supervisi/ Konsultasi Persiapan:
- Guru mengarahkan peserta didik untuk berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing - Peserta didik menentukan moderator yang memimpin jalannya kegiatan diskusi
dan notulen yang mencatat poin penting hasil diskusi sehingga diskusi dapat berjalan dengan lancar
Pelaksanaan:
- Guru memandu peserta didik untuk berdiskusi tentang penyusunan jadwal project dan menyampaikan rambu pelaksanaan proyek (deadline, target/output proyek)
- Pesertadidik berdiskusi mengenai jadwal pelaksanaan proyek - Peserta didik menyajikan jadwal yang disusun dalam bentuk tabel Tugas:
- Peserta didik dalam kelompok membuat tabel jadwal pelaksanaan proyek yang disusun berdasarkan rambu yang disampaikan oleh guru
- Peserta didik menentukan target yang akan dicapai pada kegiatan proyek
- Peserta didik melaporkan hasil diskusi dalam bentuk proposal dan video pembuatan pupuk organik
TUGAS MANDIRI KEGIATAN 3
Jadwal Pelaksanaan Proyek
Rancangan Kebun
Organik Target yang Akan Dicapai
Buatlah tabel rencana pelaksanaan proyek
kelompok kalian sesuai
dengan rambu yang
disampaikan guru.
Identifikasilah mengenai:
- Jenis sampah yang digunakan - Media dan alat
yang dibutuhkan - Waktu pengomposan - Pemanfaatan pupuk
organik di lingkungan sekitar.
Uraikan semua target (harapan) yang akan kalian capai setelah proyek ini berakhir.
Buatlah jadwal dengan detail dan jelas. Jadwal ini akan digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan setiap tahapan project
Konsultasikan hasil diskusi mengenai jadwal pelaksanaan proyek, rancangan kebun organik, dan target yang akan dicapai dengan guru sebelum dibuat dalam bentuk proposal
JADWAL WAKTU PELAKSANAAN
Kegiatan Tahun 2023
Juli Agustu s
September Oktober November Desember
Sosialisasi √
Perencanaan √
Pelaksanaan √ √
Pemanfaata n produk
√
Laporan pembuata n
√
KEGIATAN 4
PELAKSANAAN DAN MONITORUNG PROYEK
Tujuan Pembelajaran:
- Peserta didik dapat melaksanakan proyek sesuai dengan jadwal dan rancangan yang telah dibuat
- Peserta didik dapat membuat sesuai dengan rencana yang disusun
- Peserta didik mengembangkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan kerjasama tim - Peserta didik melibatkan diri dalam aktivitas kerjasama tim yang berfokus pada
penyelesaian proyek Waktu: 36 JP
Bahan: jurnal peserta didik, alat tulis, buku bacaan, perangkat audio visual, computer dengan jaringan internet.
PeranGuru: Moderator/ Fasilitator/ Narasumber/ Supervisi/ Konsultasi Persiapan:
- Guru memotivasi peserta didik untuk melaksanakan proyek sesuai dengan rencana yang telah disusun
- Guru mengecek kesiapan peserta didik untuk membuat pupuk organik Pelaksanaan:
- Setiap kelompok melaksanakan proyek sesuai rencana dengan bantuan guru - Guru memandu setiap kelompok untuk membuat jurnal pelaksanaan proyek
- Guru menginformasikan sumber-sumber belajar tambahan yang membantu peserta didik menyelesaikan proyek
Tugas:
- Peserta didik membuat jurnal pelaksanaan proyek sehingga guru dapat memonitor pelaksanaan proyek peserta didik dari jurnal yang dibuat
TUGAS MANDIRI KEGIATAN 4
Jurnal Pelaksanaan Proyek Pelaporan Jurnal Aspek yang dilengkapi antara lain:
Waktu Pelaksanaan proyek (misalnya: Minggu ke-1, 2, dst) Tahap yang telah dilakukan Evaluasi (kekurangan, progress)
Dokumentasi
Jurnal pelaksanaan proyek dilaporkan secara berkala setiap minggu dan dimonitor oleh guru
Asesmen Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (Berekayasa dan berteknologi)
Rubrik Asesmen Keterampilan
No Indikator yang diamati
Deskripsi Hasil Penilaian
Ya Tidak 1. Perencanaan 1. Peserta didik mampu memilah
dan memilih jenis-jenis sampah organik yang bisa digunakan untuk mengolah pupuk organik 2. Peserta didik mampu
membuat
proposal/perencanaan pembuatan projek
2. Pelaksanaan 1. Peserta didik manyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan dengan tepat dan lengkap
2. Peserta didik dapat mengerjakan projek sesuai langkah yang sudah di rencanakan
3. Peserta didik dapat
menyelesaikan projek tepat waktu
3. Hasil 1. Produk (hasil karya ) berupa pupuk organik yang bisa digunakan untuk kebun dan bisa diperjual belikan.
2. Video berisi proses pengerjaan projek sampai menghasilkan produk (karya)
Asesmen Sikap
PENILAIAN SIKAP SOSIAL
a. Penilaian observasi, penilaian ini dilakukan selama proses pembelajaran.
1) Teknik penilaian Pengamatan oleh guru
2) Instrumen Penilaian dan Pedoman PenskoranLembar pengamatan sikap social Petunjuk Penilaian
a) Petunjuk Penilaian
Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah disediakan, setiap siswa menunjukkan ataumenampilkan perilaku yang diharapkan.
b) Rubrik Penilaian Sikap Sosial
NO. Nama
Sisw a
Mandiri Gotong Royong Kreatif
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3
dst dst
Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal sertamenghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.
c) Pedoman penskoran
• Penskoran
Skor 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.
Skor 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang- kadang tidakmelakukan. Skor 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan.
Skor 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan.
• Pengolahan skor
Skor maksimum 20
Skor perolehan siswa : SP Nilai sikap yang diperoleh siswa :
SP X 100 20