Pada akhir proyek ini, siswa diharapkan mampu memahami dirinya sendiri, mencintai dirinya sendiri, memahami segala emosi yang dirasakannya serta peduli terhadap kesehatannya baik mental maupun fisik. Siswa juga diharapkan mencari berbagai kegiatan lain yang dapat membantunya menjaga kesehatan mentalnya dan mendorong orang lain untuk sadar dan menjaga kesehatan mentalnya. Sekolah sebagai lembaga pendidikan hendaknya memperhatikan dan memastikan siswanya terhindar dari perilaku negatif tersebut.
Memperkenalkan dan mengajarkan hal-hal positif akan sangat membantu siswa dalam menghadapi tantangan yang ada. Penguatan mental dan karakter merupakan modal yang dapat diajarkan kepada peserta didik agar kuat menghadapi tekanan mental di kemudian hari. Dengan melakukan proyek ini, siswa akan diperkenalkan dengan cara-cara menjaga kesehatan mental dan fisik yang akan membantu siswa tampil baik dalam kegiatan pembelajaran di masa depan.
Kegiatan pengaturan emosi sebaiknya berlangsung kurang lebih satu jam untuk memastikan siswa memahami instruksi yang diberikan. Guru diharapkan mampu mendorong siswa untuk melakukan aktivitas pengaturan emosi dimana dan kapan diperlukan (misalnya saat bel berbunyi, 5 menit sebelum kelas dimulai, di dalam bus, dan lain-lain).
Sub-elemen
Merawat diri secara fisik, mental , dan
Berempati kepada orang lain
Mengembangkan refleksi diri
Regulasi emosi
Mulai berkembang
Sedang berkembang
Berkembang sesuai harapan
Sangat berkembang
- Pendidik sebelumnya sudah mencari materi mengenai kesejahteraan diri peserta didik dan cakupannya 2. Pendidik sudah mempelajari setiap kegiatan yang akan dilaksanakan pada tema ini dan dapat menjelaskan
- Pendidik membuat presentasi mengenai kesejahteraan diri peserta didik yang mencakup kesehatan mental dan fisik
- Pendidik memulai perkenalan dengan menanyakan beberapa pertanyaan pemantik
- Peserta didik menuliskan jawaban tersebut di selembar kertas atau secara lisan
- Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok kecil (4-5 peserta didik/kelompok) untuk berdiskusi mengenai hasil pemikiran mereka
- Peserta didik secara bergantian membagikan hasil diskusi mereka dan menjawab
- Pendidik memperkenalkan tema dan tujuan dari projek ini serta menjelaskan relevansi tema ini terhadap kegiatan belajar peserta didik
- Pendidik mencari artikel atau video mengenai gangguan kesehatan mental pada remaja
- Pendidik mempelajari artikel dan memahami tema terkait dalam aktivitas ini
- Pendidik mengulas pertemuan sebelumnya terkait kesejahteraan peserta didik
- Pendidik membagikan artikel mengenai kesehatan mental pada remaja
- Setelah membaca artikel, peserta didik dipandu untuk mendiskusikan hasil eksplorasi isu secara berkelompok. pendidik dapat memandu diskusi peserta didik dengan menanyakan beberapa
- Pendidik memberi penjelasan singkat mengenai topik terkait
- Pendidik memperkenalkan beberapa aktivitas yang dapat membantu peserta didik dalam menanggulangi masalah yang dihadapi peserta didik(misalnya, berbicara kepada teman, mencari
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil (4-5 siswa/kelompok) untuk mendiskusikan hasil pemikirannya. Pendidik mencantumkan ciri-ciri kesejahteraan seseorang: sikap dan emosi positif, konsep diri akademik positif, menikmati kegiatan sekolah, tidak khawatir terhadap sekolah, tidak mengeluh - akademik positif, menikmati kegiatan sekolah, tidak khawatir terhadap sekolah, tidak mengeluh - fisik keluhan di sekolah. Guru memperkenalkan tema dan tujuan proyek ini serta menjelaskan relevansi tema ini dengan kegiatan belajar siswa.
Pendidik mengenalkan beberapa kegiatan yang dapat membantu siswa untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa (misalnya berbicara dengan teman, mencari solusi atas masalah yang dihadapi siswa (misalnya berbicara dengan teman, mencari konselor, bercerita kepada guru; tergantung dari sistem yang ada di sekolah ini). Pendidik perlu menjelaskan gangguan kesehatan jiwa dengan baik agar tidak selalu dikaitkan dengan kata “gila”. Dalam melaksanakan kegiatan ini, pendidik dapat membuka berbagai pertanyaan dan mengajukan pertanyaan sesuai topik (misalnya: depresi, intimidasi, penggunaan narkoba, merokok di masa remaja, dll).
Jika hasil refleksi pelajar kebanyakannya negatif, guru boleh menghubungi pelajar berkenaan dan menawarkan bantuan.
Persiapan
- Pendidik mempersiapkan lembar dan pertanyaan refleksi terkait kesehatan mental
- Dari hasil eksplorasi isu, peserta didik diajak untuk melakukan refleksi awal terkait kesejahteraan dirinya dan pemahaman mengenai pengaruh kesejahteraan diri peserta didik terhadap
- Peserta didik mengisi lembar refleksi, pendidik dapat membaca dan mengidentifikasi masalah yang ada terkait kesejahteraan masing-masing peserta didik
- Peserta didik berbagi pendapat terhadap pertanyaan yang diberikan, seperti
- Apa yang membuat kamu nyaman dengan hidup anda?
- Apa yang membuat kamu merasa cemas?
- Apa yang membuat kamu merasa takut?
- Apa yang kamu lakukan saat kamu merasa stress atau cemas? (silakan centang lebih dari satu)
- Apa yang kamu lakukan untuk membantu kamu merasa lebih baik saat kamu stress atau panik? (silakan centang lebih dari satu)
Apabila hasil refleksi siswa sebagian besar negatif, maka pendidik dapat memanggil dan memberikan bantuan kepada siswa yang bersangkutan. Pendidik dapat memberikan lembar refleksi yang berbeda-beda pada kegiatan ini sesuai dengan tema refleksi masalah yang telah dibahas sebelumnya. Apa yang Anda lakukan ketika Anda merasa stres atau cemas? centang lebih dari satu) centang lebih dari satu). Apa yang Anda lakukan untuk membuat diri Anda merasa lebih baik ketika Anda stres atau panik. centang lebih dari satu) Anda stres atau panik. centang lebih dari satu).
TIPS
Pendidik menempelkan kertas yang dibuat di dalam kelas dengan jarak yang sama dari satu sampai dua. Setelah selesai, pendidik memberikan beberapa fakta penting tentang topik yang telah dibahas sebelumnya Contoh: Tema depresi. Pendidik mengarahkan konsep bahwa peserta didik hendaknya berempati terhadap orang lain dengan cara menghargai pendapat, memberikan apresiasi, memberikan tepuk tangan sebagai bentuk dukungan, dan bentuk lainnya.
Pendidik dapat mendata siswa yang mengalami permasalahan pada akhir kegiatan ini dan mengirimkannya kepada kepala sekolah untuk ditindaklanjuti. Jika pendidik melihat konseling yang diberikan tidak menyelesaikan permasalahan siswa, kepala sekolah dapat menyediakan konselor yang tepat.
Indikator dan Sub-elemen
Mulai berkembang Sedang berkembang
Berkembang sesuai harapan
Sangat berkembang
Refleksi diri (mengacu kepada
Berempati
Umpan Balik
Jika di akhir diskusi pendidik mendapat jawaban yang kurang baik, misalnya Jika seorang siswa menyetujui perkara yang dibicarakan, maka pendidik dapat mengatur waktu untuk membicarakan hal ini dengan siswa yang bersangkutan secara pribadi. Pendidik menanyakan tiga contoh kasus permasalahan yang sering ditemui pada remaja, seperti: bullying, penggunaan obat-obatan terlarang, merokok di kalangan remaja, dan lain-lain. Siswa (perorangan atau perwakilan kelompok) diberi kesempatan untuk menanggapi hasil presentasi dari semua kelompok.
Siswa diberikan penjelasan bahwa kesejahteraan pribadi tidak hanya mencakup kesehatan mental, tetapi juga kesehatan fisik dengan memperhatikan kebutuhan gizi sehari-hari. Apa yang bisa kita lakukan agar tubuh kita tetap sehat karena makanan yang kita makan.
Siswa mencatat berat badan dan tinggi badan setiap anggota keluarga serta menghitung indeks massa tubuh dan mengetahui status gizi anggota keluarganya. Pendidik dan siswa masing-masing mencari dua contoh kasus status gizi yang dapat berupa obesitas, gizi buruk, atau normal. Setelah menghitung kebutuhan kalori harian, siswa akan menjaga keseimbangan kesehatan jasmani dengan memperhatikan status gizi.
Indeks massa tubuh adalah metrik standar yang digunakan untuk menentukan siapa yang termasuk dalam kisaran berat badan yang sehat dan membandingkan berat badan Anda dengan tinggi badan Anda, dihitung dengan membagi berat badan Anda dalam kilogram dengan tinggi badan Anda dalam meter kuadrat.
Anggota keluarga/
Status gizi
BB Ideal (kg)
Apabila di sekitar sekolah tidak terdapat kantin atau penjual makanan, pendidik dapat menanyakan makanan apa saja yang disukai siswa kemudian menuliskannya menggunakan format lembar observasi. Jika siswa tidak memiliki akses internet, pendidik harus mencari dan mengetikkan jenis bahan makanan dan kalorinya untuk dibagikan kepada siswa. Di bawah bimbingan pendidik, siswa (secara berkelompok) berkeliling di lingkungan sekolah untuk mencari makanan apa saja yang dijual di lingkungan sekolah (berupa jajanan sebelum sekolah atau kantin sekolah).
Siswa mengisi lembar observasi yang berisi daftar jenis jajanan yang dijual, komposisi setiap jajanan atau makanan yang dijual. Pendidik menanyakan kepada siswa apakah makanan yang dijual di lingkungan sekolah itu sehat atau tidak, beserta alasannya.
No Nama makanan
Komposisi (bahan) Kuantitas dari setiap
Perkiraan kalori
Total perkiraan
Pendidik menghubungi tempat yang akan dikunjungi dan meminta persetujuan dari pihak 3. Pendidik mencari pihak pabrik untuk menyediakan seseorang yang dapat menjelaskan
Pendidik membuat kertas persetujuan untuk ditandatangani oleh orangtua peserta didik apabila mereka mengizinkan anaknya untuk mengikuti kunjungan ini
Pendidik dan peserta didik membuat beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan pada saat wawancara
Pelaksanaan
Peserta didik melakukan observasi dan dokumentasi di tempat kunjungan
Peserta didik memberikan pertanyaan kepada pihak yang bersangkutan 3. Peserta didik menulis resume kegiatan selama kunjunan
RESUME KEGIATAN
Meal plan
No Menu makanan
REFLEKSI KEGIATAN
Indikator dan Sub- elemen
Merawat diri
Nama : Tanggal
- Apa yang kamu rasakan sekarang?
- Apa yang kamu rasakan setelah melakukan kegiatan ini?
- Apakah kegiatan ini membuatmu tenang/rileks?
- Apakah latihan/teknik ini adalah sesuatu yang dapat kamu lakukan untuk mendapatkan ketenangan diri/ mengurangi stress?
- hingga 16 adalah beberapa dari banyak cara yang
- OPSIONAL
- Silent game
- Pendidik mempersiapkan ringkasan kegiatan atau aktivitas yang telah dilakukan pada pertemuan- pertemuan sebelumnya
Setelah mengetahui bagaimana menyeimbangkan kesejahteraan fisik dan mental, siswa akan belajar mempraktikkan kesejahteraan pribadi dalam arti spiritual. Pendidik meminta semua siswa untuk berdiri pada jarak yang nyaman satu sama lain atau duduk di kursi. Siswa diberitahu bahwa mereka akan melakukan aktivitas yang akan membantu mereka tenang/relaksasi dengan mengontraksikan dan mengendurkan otot-otot yang berbeda.
Guru bertanya kepada siswa apakah ada siswa yang pernah berlatih meditasi sebelumnya. Jelaskan kepada siswa bahwa kegiatan ini dapat mendatangkan kedamaian pada tubuh, pikiran, dan jiwa mereka. Opsional: Mintalah siswa mengukur detak jantung mereka sebelum memulai aktivitas ini dan setelah menyelesaikan latihan meditasi.
Berikan waktu bagi siswa untuk berdiskusi dan berbagi ke mana imajinasi mereka pergi dan apa yang mereka rasakan tentang pengalaman tersebut. Sebelum memulai, buatlah model kegiatan dengan menggunakan pendidik dan sukarelawan siswa untuk mendemonstrasikan kegiatan tersebut dengan jelas. Pendidik menata kondisi kelas sedemikian rupa bersama siswa sehingga tercipta suasana nyaman untuk saling berbagi.
Pendidik membuat kelompok yang terdiri dari pasangan siswa atau membiarkan siswa mencari pasangan. Pelajar #1 berbicara sementara Pelajar #2 hanya mendengarkan (misalnya, mintalah Pelajar 1 untuk berbagi bagaimana perasaannya hari ini dan mengapa? Atau bagaimana perasaan mereka saat ini atau kekhawatiran apa pun yang mereka miliki). Mintalah siswa untuk melihat apakah mereka merasa lega, tenang, lebih fokus, atau stresnya berkurang setelah kegiatan ini.
OPSIONAL: Di akhir kegiatan, bagikan kertas, pensil, dan krayon/spidol kepada siswa untuk menggambar dan mewarnai hewan kesukaannya. Siswa yang meninggalkan permainan harus tetap tenang dan tenang; tidak mengganggu permainan dengan cara apa pun. Pendidik bertanya kepada siswa apakah kegiatan ini membantu mereka menjadi lebih tenang dan fokus.
Pelaksanaan
Peserta didik mengingatkan kembali aktivitas-aktivitas yang pernah dilakukan sebelumnya
Peserta didik mencari beberapa contoh cara peserta didik dapat menjaga kesehatan mentalnya
Peserta didik melakukan brainstorming aktivitas apalagi yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental dan fisik peserta didik
Peserta didik mendiskusikan langkah apa yang dapat dilakukan agar orang sekitar sadar akan kesehatan mental dan fisiknya
Pendidik mengarahkan peserta didik untuk memulai aksi peduli terhadap kesehatan mental dan fisik mereka sendiri dan mengajak orang lain untuk menyadari dan menjaga kesehatan mentalnya melalui
Tips untuk pendidik
Masing-masing peserta didik mencari 1 poster yang menarik menurut mereka
Setelah melakukan diskusi, peserta didik menjelaskan alasan kenapa poster ini menarik dan baik
Jika memungkinkan, pendidik dapat mengatur jadwal dan membuat poster display hasil karya siswa.
Persiapan;
Pendidik mempersiapkan bahan utama untuk membuat poster dan meminta peserta didik membawa perlengkapan untuk membuat poster
Pendidik membagi kelompok (2 peserta didik per kelompok) untuk membuat poster
Peserta didik menentukkan tema yang hendak dibuat dalam poster
Peserta didik mencari bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan poster 4. Peserta didik membuat poster sesuai dengan kriteria penilaian
Peserta didik mempresentasikan hasil poster
Anggota kelompok lain memberikan umpan balik secara lisan kepada kelompok yang melakukan presentasi. Umpan balik dapat berupa: hal yang paling disuka dan hal yang perlu ditingkatkan
Kriteria Mulai berkembang
Sedang berkembang
Tujuan
Berpikirlah untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan pencapaian mereka, serta situasi yang mungkin mendukung atau menghambat pembelajaran dan perkembangan mereka. Ia berpikir untuk mengidentifikasi faktor-faktor di dalam dan di luar dirinya yang dapat mendukung/menghambatnya dalam belajar dan. Memahami perbedaan perasaan emosi dan dampaknya terhadap proses belajar dan interaksi dengan orang lain; dan cobalah cara yang tepat untuk mengelola emosi Anda sehingga Anda bisa.
Mengidentifikasi pentingnya menjaga keseimbangan kesehatan jasmani, mental dan rohani serta berusaha menyeimbangkan aktivitas jasmani, sosial dan keagamaan. Memantau kemajuan pembelajaran yang dicapai dan memprediksi tantangan pribadi dan akademik yang akan muncul berdasarkan pengalaman untuk mempertimbangkan strategi pembelajaran yang tepat. Renungkan masukan dari teman, pendidik, dan orang dewasa, serta informasi karir yang akan dipilih untuk menganalisis karakteristik dan.
Mengontrol dan menyesuaikan secara tepat emosi yang mereka rasakan ketika menghadapi situasi yang menantang dan penuh tekanan dalam konteks pembelajaran, hubungan dan pekerjaan.