• Tidak ada hasil yang ditemukan

Muhammadiyah Sebagai Gerakan Tajdid

N/A
N/A
Dinda Lestari

Academic year: 2024

Membagikan "Muhammadiyah Sebagai Gerakan Tajdid"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Muhammadiyah Sebagai

Gerakan Tajdid

Mata Kuliah : Kemuhammadiyahan 2 Dosen Pengampu : Sahirman Jumli

Disusun oleh :

Dinda Lestari_2101411231

(2)

Pengertian Tajdid

Secara bahasa, “tajdid” berasal dari Bahasa Arab “Jaddada,” yang berarti memperbarui atau menjadikan baru.

Secara bahasa (etimologi) tajdid memiliki makna pembaharuan dan pelakunya disebut mujaddid (pembaharu). Sedangkan dalam pengertian istilah (terminology), tajdid berarti pembaharuan terhadap kehidupan keagamaan, baik dalam bentuk pemikiran ataupun gerakan, sebagai respon atau reaksi atas tantangan baik internal maupun eksternal yang menyangkut keyakinan dan sosial umat (Ibnu Salim dkk: 1998:1).

Dalam arti “pemurnian,” tajdid dimaksudkan sebagai pemeliharaan matan ajaran Islam yang berdasarkan dan bersumber kepada al-Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shohihah.

Dalam arti “peningkatan, pengembangan, modernisasi, dan yang semakna dengannya,”

tajdid dimaksudkan sebagai penafsiran, pengamalan, dan perwujudan ajaran Islam dengan

tetap berpegang teguh kepada al-Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shahihah.

(3)

Latar Belakang Munculnya Gerakan Tajdid

1. Kemunduran Islam dan Penyimpangan:

Pada masa itu, umat Islam mengalami kemunduran dalam pelaksanaan ibadah dan moral.

Bidah, takhayul, dan khurafat merusak pemahaman dan praktik Islam.

2. Kontak dengan Dunia Barat:

Kontak antara dunia Islam dan Barat memperlihatkan ketertinggalan umat Islam.

Umat Islam mulai menyadari perbedaan antara kondisi

mereka dan kemajuan peradaban Barat.

(4)

3. Pembaruan untuk Menyesuaikan dengan Zaman:

Gerakan tajdid muncul sebagai respons atas tantangan zaman.

Tujuannya adalah memperbaharui pemikiran dan praktik keagamaan agar tetap relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

4. Pentingnya Kembali pada Sumber Ajaran Islam:

Gerakan tajdid mengandung maksud mengembalikan sikap dan pandangan hidup umat Islam agar sejalan dengan semangat al- Qur’an dan as-Sunnah.

Bukan mengubah teks al-Qur’an atau al-hadits, melainkan menyesuaikan pemahaman atas keduanya dengan konteks zaman (kontekstualisasi ajaran Islam).

5. Pengaruh Ibnu Taimiyah:

Ibnu Taimiyah memperjuangkan kembali pada sumber ajaran Islam, yaitu Alquran dan sunah.

Pemikirannya menginspirasi gerakan tajdid dan pembaruan dalam Islam.

Latar Belakang Munculnya Gerakan Tajdid

(5)

Al-I’adah

(Mengembalikan):

1.

Tajdid berarti mengembalikan

sesuatu yang telah berpindah tempat atau keluar dari

relnya atau tempat aslinya.

Dalam

konteksagama, ini mengacu pada

pemurnian dan pengembalian

ajaran Islam kepada sumbernya, yaitu

al-Qur’an dan sunnah.

2. Al-Ihya’

(Menghidupkan):

Tajdid juga merangkum

makna sebagai menghidupkan

suatu tradisi atau kehidupan yang telah lama mati

atau ditinggalkan.

Ini mencakup upaya untuk

menghidupkan

kembali nilai-nilai Islam yang

mungkin telah terlupakan atau terabaikan.

Aspek-aspek Tajdid

3. Al-Ba’ats

(Membangkitkan):

Tajdid juga berarti membangkitkan.

Ini mengacu pada peran gerakan

tajdid dalam

membangkitkan semangat dan

kesadaran umat Islam terhadap ajaran agama.

4. Al-Islah (Perbaikan):

Tajdid melibatkan perbaikan dan

membangun kembali aspek kehidupan yang telah rusak.

1.

Ini mencakup upaya untuk memperbaiki kondisi sosial, moral, dan

spiritual umat Islam.

2.

(6)

Model Tajdid Muhammadiyah

Kongkrit dan Produktif 1.

Melalui amal usaha yang didirikan, hasilnya kongkrit dapat dirasakan dan dimanfaatkan oleh umat Islam, bangsa Indonesia dan umat manusia di seluruh dunia.

Muhammadiyah mampu mengantisipasi perubahan dan kemajuan di sekitar kita. Dari sekian amal usahanya, rumah sakitnya misalnya, dapat dimasuki dan dimanfaatkan oleh siapapun

2. Tajdid Bersifat Terbuka

3. Tajdid Fungsional

Tajdid Muhammadiyah sangat fungsional dan selaras dengan cita-cita Muhammadiyah untuk menjadikan Islam itu, sebagai agama yang berkemajuan, juga Islam yang berkebajikan yang senantiasa hadir sebagai pemecah masalah-masalah (problem solv), temasuk masalah kesehatan,pendidikan, dan masalah sosial ekonomi.

(7)

Model Tajdid di 3 Bidang

Bidang

keagamaan

1. 2. Bidang

pendidikan 3. Bidang sosial

masyarakat

(8)

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa tajdid adalah pembaharuan terhadap kehidupan

keagamaan, baik dalam bentuk pemikiran ataupun gerakan. Ini sebagai respon

atau reaksi atas tantangan baik internal maupun eksternal yang menyangkut

keyakinan dan sosial umat. Yang diperbaharui adalah hasil pemikiran atau

pendapat, dan bukan memperbarui atau mengubah apa yang terdapat dalam al-

Qur”an maupun al-Hadis. Dengan kata lain, yang diubah atau diperbarui adalah

hasil pemahaman terhadap al-Qur’an dan al-Hadis tersebut.

(9)

Syukron

Referensi

Dokumen terkait

Ensiklopedi Islam (1994, p. 156) menyebutkan bahwa Ibnu Abdul Wahhab membawa gerakan pembaharuan yang memiliki tujuan pemurnian terhadap perilaku keagamaan

(1) Untuk mencapai maksud dan tujuan, Muhammadiyah melaksanakan Dakwah Amar Makruf Nahi Munkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di segala bidang kehidupan;.. (2)

Padahal istilah pembaharuan dalam tradisi Islam disebut konsep tajdid yang secara konseptual tidak sama dengan gerakan modernisasi agama Islam.. Konsep-konsep dalam Islam

Gerakan pembaharuan dilakukan oleh Kiyai Ahmad Dahlan melalui Muhammadiyah menurut Djarnawi Hadikusuma telah menampilkan Islam sebagai “sistem kehidupan manusia dalam segala

Majelis Tarjih dan Tajdid memiliki rencana strategis untuk: Menghidupkan trjih, tajdid, dan pemikiran Islam dalam Muhammadiyah sebagai gerakan pembaharuan yang kritis-dinamis

Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar dan tertua di Indonesia yang telah mengambil peran sebagai oraganisasi Islam yang berkemajuan, dengan gerakan tajdid

Kelahiran al-Imam jelas membawa pembaharuan dalam pemikiran agama dan politik masyarakat Melayu dengan lahirnya gerakan Islah. Akhbar al-Imam ini mempunyai

Langkah yang dapat dilakukan untuk menggiatkan cabang dan ranting Muhammadiyah melalui gerakan jamaah dan dakwah jamaah: 1 Melakukan assesment awal mengenai kehidupan keagamaan di desa