• Tidak ada hasil yang ditemukan

OLEH : Muh.Mulyadi 105640220215

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "OLEH : Muh.Mulyadi 105640220215"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

Program Studi: Ilmu Pemerintahan untuk mewujudkan tujuan Program Lorong Sehat (longset), untuk mewujudkan tujuan Program Lorong Sehat (longset). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kolaborasi antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pelaksanaan Program Lorong Sehat (longset) di Kota Makassar dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Program Lorong Sehat (longset) di Kota Makassar. kota Makasar.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Program Lorong Sehat dapat dikatakan sebagai program tanggap yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat karena adanya upaya. Dalam upaya untuk mengurangi dan mencapai program tersebut maka Dinas Kesehatan (Longset) dibentuk oleh Dinas Kesehatan yang secara teknis merupakan terowongan yang dilaksanakan oleh Puskesmas setempat bersama-sama dengan pihak swasta dan masyarakat, dimana kegiatan terowongan ini meliputi pendataan kesehatan (PHBS, keluarga sehat, duta (bila ada anak dibawah 2 tahun), P4K (bila ada yang hamil), kartu rumah sehat, bebas jentik), lingkungan bersih hijau dan perubahan perilaku kesehatan bagi setiap anggota keluarga.

Rumusan Masalah

1. Dialog tatap muka, yang dimaksud adalah proses atau dialog antara pemerintah, swasta dan Masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Dialog personal secara langsung bukan sekadar negosiasi sederhana.

Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Collaborative Governance Dalam Implementasi Program Lorong Sehat (Longset) Di Kota Makassar”. Untuk mengetahui proses kerjasama antara komando, pihak swasta dan Masyarakat dalam pelaksanaan Program Lorong Sehat (Longset) di Kota Makassar.

Kegunaan Penelitian

KONSEPCOLLABORATIVE GOVERNANCE 1. Pengertian Collaborative Governance

Dengan demikian, program Lorong Sehat (longset) telah memenuhi kriteria yang dikemukakan oleh Emerson dkk, yaitu; Pada tahap awal, Dinas Kesehatan Kota Makassar secara intensif mengadakan pertemuan dengan sumber daya manusia yang siap menyambut program ini, khususnya di Lorong Sehat.

Kerangka Pikir

Fokus penelitian yang akan saya lakukan adalah proses kerjasama antara Pemerintah, Swasta dan Masyarakat dalam pelaksanaan Program Koridor Sehat di Kota Makassar.Penelitian ini juga fokus pada satu jenis yaitu Program Koridor Sehat ( lebih lama). Kerjasama Pemerintah, Swasta dan Masyarakat, Kerja sama yang dimaksud adalah hubungan timbal balik antara Pemerintah, Swasta dan Masyarakat dalam pelaksanaan Program Jalan Sehat (Longset). Share Understanding (Berbagi Pemahaman), dalam proses kerjasama sangat diperlukan adanya saling berbagi pemahaman, saling berbagi pemahaman antara Pemerintah, Swasta dan Masyarakat mengenai apa yang bisa dicapai melalui kerjasama yang direalisasikan.

Yaitu faktor-faktor yang mendukung proses kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pelaksanaan program Lorong Sehat, dan faktor-faktor yang mendukung proses kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pelaksanaan program Lorong Sehat (longset). )- menghambat program.

Gambar 1 Keragka Pikir  D. Fokus Penelitian
Gambar 1 Keragka Pikir D. Fokus Penelitian

Waktu dan Lokasi Penelitian

Di sini diperlukan peran pihak swasta dan masyarakat untuk membantu pemerintah dalam merencanakan dan melaksanakan keputusan yang diambil. Penelitian ini ditulis dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui atau menggambarkan realitas peristiwa yang diteliti, sehingga memudahkan penulis mendapatkan data yang obyektif untuk mengetahui dan memahami tata kelola koperasi antara pemerintah, swasta. individu dan masyarakat dalam pelaksanaan program Koridor Sehat (longset). Jenis penelitian ini digunakan untuk mendeskripsikan kejadian-kejadian yang ada dan mengkaji data dan informasi secara mendalam tentang kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pelaksanaan program Lorong Sehat (longset).

Sumber data diperoleh dari pihak terkait yang mengetahui secara pasti kondisi dan lokasi lapangan saat itu. Data dapat berupa informasi kejadian, file kunci, foto, media cetak atau pengetahuan umum mengenai permasalahan kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pelaksanaan program Lorong Sehat (yang sudah berlangsung lama).

Informan Penelitian

Penelitian lapangan adalah suatu upaya pengumpulan data yang dilakukan dengan cara terjun langsung di lapangan atau tempat penelitian, peneliti bersentuhan langsung dengan objek penelitian, merasakan suasana di tempat penelitian, dengan itu peneliti dapat merasakan sendiri. kepuasan. Dalam hal ini peneliti akan mewawancarai pihak-pihak yang bertanggung jawab menyediakan data yang akurat seperti Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, pihak swasta yaitu staf Hotel Four Point di Sheraton Makassar, Pertamina, dan kelompok masyarakat yaitu organisasi keagamaan dan karang, taruna, yang relevan dengan fokus penelitian. Peneliti menyiapkan alat perekam audio atau video sebagai dokumentasi ketika peneliti mengumpulkan data.

Alat dokumentasi juga dapat diperoleh dari instansi yaitu Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar, pihak swasta yaitu pegawai Four Point Hotel by Sheraton Makassar, Pertamina, dan kelompok masyarakat yaitu organisasi keagamaan dan organisasi kepemudaan yang relevan dengan program tersebut. fokus penelitian.

Teknik Analisis Data

Reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi Proses reduksi data merupakan proses seleksi penyederhanaan, abstraksi dan transformasi kasar manual dari catatan lapangan. Penyajian data merupakan kumpulan informasi terstruktur yang memberikan kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan.Dengan melihat penyajiannya kita akan dapat memahami apa yang terjadi dan apa yang perlu dilakukan.

Keabsahan Data

Triangulasi sumber dilakukan dengan memeriksa data yang diperoleh melalui berbagai sumber. Dalam hal ini peneliti mengumpulkan dan menguji data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumen yang ada. Peneliti kemudian membandingkan hasil observasi dengan wawancara dan membandingkan hasil wawancara dengan dokumen yang ada. Triangulasi teknis dilakukan dengan cara memeriksa data dari sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dalam hal ini data yang diperoleh melalui wawancara diperiksa dengan observasi dan dokumen. Apabila ketiga teknik pengujian kredibilitas data menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data yang relevan atau lainnya, untuk menentukan data mana yang dianggap atau mungkin semuanya. benar karena sudut pandang yang berbeda.

Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara pada pagi hari ketika sumbernya masih segar dan tidak banyak permasalahan akan menghasilkan data yang lebih valid sehingga lebih dapat dipercaya.

Gambar Umum Kota Makassar

Kota Makassar merupakan ibu kota provinsi Sulawesi Selatan, Makassar merupakan kota metropolitan terbesar keempat di Indonesia, kota terbesar di wilayah Indonesia Timur dan pernah menjadi ibu kota Negara dan Provinsi Indonesia Timur pada masa lalu. Kota Makassar merupakan pintu gerbang Indonesia Timur, karena tidak ada pesawat yang melewati Indonesia Timur tanpa singgah di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Luas wilayah Kota Makassar dilihat dari kecamatan dan jumlah kecamatan dapat dilihat pada tabel 4.1.

Kota Makassar merupakan salah satu kota besar di Indonesia bagian timur yang sangat padat penduduknya. Berdasarkan data yang saya peroleh, jumlah penduduk pada tahun 2017, jumlah penduduk laki-laki sebanyak 727.314 jiwa dan.

Gambar Umum Dinas Kesehatan Kota Makassar 1. Keadaan Geografis

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Makassar No. 20 Tahun 2005 tentang Pembentukan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Makassar di wilayah Kota Makassar, mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan yang dilimpahkan oleh Walikota, khususnya perumusan, pengembangan dan pengendalian. kebijakan di bidang kesehatan meliputi pelayanan kesehatan, pembangunan rumah sakit dan puskesmas, pemberantasan dan pencegahan penyakit, kesehatan lingkungan dan peran serta masyarakat. Pembangunan kesehatan di Kota Makassar dilaksanakan dalam upaya mencapai Visi “Makassar menjadi kota dunia yang berbasis kearifan lokal”. Sebagai salah satu pelaku pembangunan kesehatan, maka dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan, Dinas Kesehatan Kota Makassar mengacu pada dasar-dasar pembangunan kesehatan, yaitu:.

Dimana Dinas Kesehatan Kota Makassar harus mampu berperan sebagai penggerak dan fasilitator pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh Pemerintah, swasta dan bersama-sama dengan masyarakat, untuk mewujudkan masyarakat yang sehat baik jasmani, sosial, mental maupun spiritual.

Kebijkan Program Lorong Sehat (longset) 1. Lahirnya Kebijakan

Melihat kondisi tersebut, Pemkot Makassar membuat program yang menyentuh langsung masyarakat lapisan bawah dalam hal koridor sehat. Dalam upaya mengurangi dan mencapai program PHBS, Dinas Kesehatan merumuskan program Lorong Sehat (Longset). Dari kutipan di atas peneliti menyimpulkan bahwa tujuan program Lorong Sehat adalah 1. meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan, 2.

Dari kutipan di atas peneliti menyimpulkan bahwa manfaat program Lorong Sehat adalah 1. Masyarakat dapat berkarya dan menjaga lingkungan.

Proses KolaborasiPemerintah, Swasta dan Masyarakat dalam Pelaksanaan Lorong Sehat (Longset)

Oleh karena itu, peneliti melakukan wawancara dengan pemerintah mengenai proses kolaborasi antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam implementasi program Lorong Sehat (yang sudah berjalan lama). Peneliti kemudian melakukan wawancara kepada masyarakat dalam membantu dan mendukung program Lorong Sehat (Longset). Dari kutipan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pemerintah telah berperan penuh dalam proses kolaboratif dalam implementasi program Lorong Sehat (longset).

Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara dengan pihak swasta untuk membantu dan mendukung proses kolaboratif implementasi program Lorong Sehat (longset).

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Pelaksanaan Program Lorong Sehat (longset)

Faktor pendukungnya adalah banyaknya pihak swasta yang berpartisipasi langsung dalam pelaksanaan program Lorong Sehat. Dari kutipan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa pihak swasta sangat berpengaruh terhadap kemajuan program Lorong Sehat. Seperti yang mereka pahami, pelaksanaan Program Lorong Sehat (dulu) bisa saja salah atau menjadi kendala jika masyarakat sedikit cuek terhadap Program Lorong Sehat, namun tidak sedikitpun cuek. Saat mereka mendekatinya, hati mereka juga tergerak. , yang berarti kendala tersebut dapat diatasi.

Dari hasil wawancara di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor penghambatnya adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan serta masih adanya persepsi bahwa hal tersebut adalah tugas pemerintah.

PENUTUP

Kesimpulan

Kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pelaksanaan program jalan sehat (longset) cukup baik dan seimbang. Kerjasama yang terjadi bersifat mutual, dimana pihak-pihak yang terlibat saling memahami posisi dan peranan masing-masing dalam pelaksanaan program pelayanan kesehatan. Pemerintah berperan dalam memberikan pembinaan yang baik kepada masyarakat mengenai tujuan dari program pemijahan sehat yang dilaksanakan.

Faktor pendukung proses kerjasama antara pemerintah, swasta dan masyarakat adalah ketika banyak pihak swasta yang berpartisipasi langsung dalam pelaksanaan program koridor sehat.

Saran

Dengan menyumbangkan pikiran, tenaga dan waktu untuk mensukseskan program Jalan Sehat, masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan dan kebersihan lingkungan. Apa yang telah dicapai oleh pemerintah, swasta dan masyarakat di Kecamatan Kassi-Kassi dalam pengelolaan program jalan sehat (longset) dan patut dijadikan wacana dan tindak lanjut khususnya bagi Pemerintah Kota Makassar dalam melaksanakan program jalan sehat. di semua gang di kota Makassar. Dan kami berharap Pemerintah Kota Makassar menjadikan pihak swasta dan masyarakat sebagai mitra utama dalam pelaksanaan Program Jalan Sehat dengan memberikan penghargaan ketika setiap jalan dapat mencapai tujuan Program Jalan Sehat, kami juga berharap Pemerintah Kota Makassar Pemerintah akan lebih agresif dalam memastikan adanya insentif dan pendekatan, khususnya kepada masyarakat, serta lebih intensif melibatkan semua pihak dalam mengatasi permasalahan kesehatan dan kebersihan lingkungan.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas selesainya skripsi yang berjudul “Manajemen Partisipatif Dalam Implementasi Program Lorong Sehat (longset) di Kota Makassar”.

Gambar

Gambar 1 Keragka Pikir  D. Fokus Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Setiap kegiatan yang dilaksanakan tidak terlepas dari kendala atau hambatan yang mempengaruhi suksesnya kegiatan tersebut, tidak terkecuali pelaksanaan evaluasi meta yang

Sesuai dengan program kerja Pokja PKL yang telah disusun, pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dilakukan selama 3 bulan untuk seluruh Paket Keahlian, yakni: Teknik

Selain persoalan partisipatif warga yang kurang maksimal juga persoalan pendanaan atau anggaran yang menjadi pendukung juga kendala selama ini dalam proses pelaksanaan

Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan penyelenggaraan fungsi pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Toba Samosir adalah meliputi aparatur

“Sebab dalam proses kenaikan pangkat, seorang pegawai diharuskan menyertakan penilaian tentang kinerjanya yakni nilai Daftar Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai (DP3)

Selain adanya faktor pendukung dalam pelaksanaan program layanan khusus BK di SMK Negeri 1 Pasuruan, ada pula faktor penghambat yang apabila tidak dapat mengatasi

Hasil observasi awal menunjukkan tidak berjalannya proses interaksi sosial yakni melalui kontak dan komunikasi secara langsung akan mempengaruhi pelaksanaan dan penyelenggaraan