• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU

N/A
N/A
Boy Arya sadewa

Academic year: 2025

Membagikan "PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PANCASILA SEBAGAI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU

DISUSUN OLEH:

Kelompok 4

- Wisnu Satrio Amaanulaah Akmal (2210502018) - Boy Arya Sadewa (2210502020)

- Azhar Maulana Akbar (2210502021) - Alfin Trisna Putra Dirastu (2210502022) - Muhammad Salman Fata (2210502023)

Program Studi S1 Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Tidar 2022

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas

rahmat dan

hidayahNya sehingga makalah

kelompok kami yang berjudul ”Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu"

dapat

selesai dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini disusun

untuk memenuhi

(3)

tugas dari dosen pengampu mata kuliah Pendidikan

Pancasila. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pancasila

Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ahmad

Samawi, Mhum

selaku dosen

(4)

pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan kami terkait dengan topik yang diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih yang

sebesarnya kepada

semua pihak yang

membantu dalam

proses penyusunan

makalah ini.

(5)

Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

sebab itu, kami mengharapkan

adanya kritik serta saran apabila menemukan

kesalahan dalam

makalah ini. Kami

berharap agar

makalah ini dapat

bermanfaat bagi kita

semua.

(6)

Malang, 17 November 2021

Tim Penyusun

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas

rahmat dan

hidayahNya sehingga makalah

kelompok kami yang berjudul ”Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu"

dapat

selesai dengan baik

dan tepat waktu.

(7)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah Pendidikan

Pancasila. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pancasila

Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu.

Kami mengucapkan

terima kasih kepada

Bapak Dr. Ahmad

(8)

Samawi, Mhum selaku dosen

pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan kami terkait dengan topik yang diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih yang

sebesarnya kepada

semua pihak yang

membantu dalam

(9)

proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

sebab itu, kami mengharapkan

adanya kritik serta saran apabila menemukan

kesalahan dalam

makalah ini. Kami

berharap agar

makalah ini dapat

(10)

bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 17

November 2021 Tim Penyusun

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas

rahmat dan

hidayahNya sehingga makalah

kelompok kami yang berjudul ”Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu"

dapat

(11)

selesai dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah Pendidikan

Pancasila. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pancasila

Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu.

Kami mengucapkan

terima kasih kepada

(12)

Bapak Dr. Ahmad

Samawi, Mhum

selaku dosen

pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan kami terkait dengan topik yang diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih yang

sebesarnya kepada

semua pihak yang

membantu dalam

(13)

proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

sebab itu, kami mengharapkan

adanya kritik serta saran apabila menemukan

kesalahan dalam

makalah ini. Kami

berharap agar

makalah ini dapat

(14)

bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 17

November 2021 Tim Penyusun

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas

rahmat dan

hidayahNya sehingga makalah

kelompok kami yang berjudul ”Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu"

dapat

(15)

selesai dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah Pendidikan

Pancasila. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pancasila

Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu.

Kami mengucapkan

terima kasih kepada

(16)

Bapak Dr. Ahmad

Samawi, Mhum

selaku dosen

pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan kami terkait dengan topik yang diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih yang

sebesarnya kepada

semua pihak yang

membantu dalam

(17)

proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

sebab itu, kami mengharapkan

adanya kritik serta saran apabila menemukan

kesalahan dalam

makalah ini. Kami

berharap agar

makalah ini dapat

(18)

bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 17

November 2021 Tim Penyusun

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas

rahmat dan

hidayahNya sehingga makalah

kelompok kami yang berjudul ”Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu"

dapat

(19)

selesai dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah Pendidikan

Pancasila. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pancasila

Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu.

Kami mengucapkan

terima kasih kepada

(20)

Bapak Dr. Ahmad

Samawi, Mhum

selaku dosen

pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan kami terkait dengan topik yang diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih yang

sebesarnya kepada

semua pihak yang

membantu dalam

(21)

proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

sebab itu, kami mengharapkan

adanya kritik serta saran apabila menemukan

kesalahan dalam

makalah ini. Kami

berharap agar

makalah ini dapat

(22)

bermanfaat bagi kita semua.

Malang, 17

November 2021 Tim Penyusun

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya sehingga makalahkelompok kami yang berjudul ”Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu" dapat selesai dengan baik dan tepat waktu.Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yasnanto selaku dosenpengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan kami terkait dengan topik yang diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya kritik serta saran apabila menemukan kesalahan dalammakalah ini. Kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Magelang,10 november 2022

(23)

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1 BAB 1 2

1.1 Latar Belakang 2 1.2 Rumusan Masalah 3 1.3 Tujuan 3

BAB 2 4

2.1 Konsep dan Urgensi Pancasila Sebagai Dasar NIlai Pengembangan Ilmu4

2.2 Alasan Diperlukannya Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengambangan Ilmu5

2.3 Menggali Sumber Histori, Sosiologis, Politis Tentang Pancasila Sebagai dasar Nilai Pengambangan Ilmu di Indonesia 6

2.4 Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu 10

2.5 Alasan Diperlukannya Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu 12

2.6 Argumen Tentang Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu 12

2.7 Urgensi Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu 13

2.8 Esensi Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu 14

BAB 3 16

3.1 Kesimpulan 16 3.2 Saran 16

DAFTAR PUSTAKA 17

(24)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pada zaman

modern seperti sekarang ini

dimana ilmu

pengetahuan dan

globaliasi

(25)

berkembang sangat pesat, nilai-nilai

Pancasila mulai tergeser. Banyak masyarakat

Indonesia

yang mulai

meninggalkan nilai- nilai pencasila dan tidak lagi

menerapkan nilai- nilai Pancasila

dalam kehidupan sehari-hari. Padahal jika ditilik dari

sejarah bangsa

(26)

Indonesia, Pancasila

merupakan wujud dari kerja keras dan pengorbanan para pendiri

bangsa yang sangat

diperhitungkan dengan matang.

Masyarakat sekarang beranggapan bahwa Pancasila sangat

kaku dan normatif

sehingga tidak

(27)

sesuai dengan

perkembangan ilmu dan teknologi serta tidak dapat

mengikuti arus globalisasi.

Padahal hal ini

merupakan sebuah kekeliriuan yang

sangat disayangkan.

Anggapan ini timbul karena mereka tidak memahami Pancasila sepenuhnya bahwa pada hakikatnya

Pancasila bersifat

(28)

terbuka. Pancasila

bersifat terbuka dan fleksibel yang artinya dapat mengikuti

perkembangan

zaman. Justru nilai- nilai Pancasila inilah yang perlu dipegang teguh oleh

masyarakat Indonesia

agar tidak terkena dampat buruk

perkembangan

zaman sehingga

(29)

Indonesia akan tetap kokoh

berdiri.

Seperti yang kita tahu bahwa

Pancasila

merupakan dasar negara. Berkaitan dengan

perkembangan ilmu, Pancasila juga

memiliki peran menjadi dasar

pengembangan ilmu.

Maka,

(30)

anggapan bahwa

Pancasila tidak dapat mengikuti

perkembangan ilmu dapat dibantah. Dari hal

inilah perlu dibenahi bahwa tidak ada

alasan lagi untuk meninggalkan

Pancasila demi keutuhan

negara Indonesia.

Oleh karena itu,

makalah ini akan

dibahas mengenai

(31)

“Pancasila Menjadi Dasar

Pengembangan Ilmu B. Rumusan Makalah a. Bagaimana Konsep dan Urgensi

Pancasila Sebagai Dasar Nilai

Pengembangan Ilmu ?

b. Bagaimana Alasan Diperlukannya

Pancasila Sebagai Dasar Nilai

Pengembangan Ilmu?

(32)

c. Bagaimana

Menggali Sumber

Historis, Sosiologis, Politis tentang

Pancasila sebagai Dasar Nilai

Pengembangan Ilmu di Indonesia ?

d. Bagaiaman Membangun

Argumen Tentang Dinamika dan

Tantangan Pancasila

sebagai

(33)

Dasar Nilai

Pengembangan Ilmu ?

C. Tujuan

a. Mengetahui

Konsep dan Urgensi Pancasila Sebagai

Dasar Nilai

Pengembangan Ilm b. Mengetahui

Alasan

Diperlukannya

Pancasila Sebagai Dasar Nilai

Pengembangan Ilmu

(34)

c. Mengetahui

Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu di Indonesi

d. Mengetahui cara Membangun

Argumen Tentang Dinamika dan

Tantangan Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

1.1 Latar Belakang

Pada zaman modern seperti sekarang ini dimana ilmu pengetahuan dan globaliasi berkembang sangat pesat, nilai-nilai Pancasila mulai tergeser.

Banyak masyarakat Indonesia yang mulai meninggalkan nilai-nilai pencasila dan

(35)

tidak lagi menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Padahal jika ditilik dari sejarah bangsa Indonesia, Pancasila merupakan wujud dari kerja keras dan pengorbanan para pendiri bangsa yang sangat diperhitungkan dengan matang. Masyarakat sekarang beranggapan bahwa Pancasila sangat kaku dan normatif sehingga tidak sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta tidak dapat mengikuti arus globalisasi.

Padahal hal ini merupakan sebuah kekeliriuan yang sangat disayangkan.

Anggapan ini timbul karena mereka tidak memahami Pancasila sepenuhnya bahwa pada hakikatnya Pancasila bersifat terbuka. Pancasila bersifat terbuka dan fleksibel yang artinya dapat mengikuti perkembangan zaman. Justru nilai-nilai Pancasila inilah yang perlu dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia agar tidak terkena dampat buruk perkembangan zaman sehingga Indonesia akan tetap kokoh berdiri.

Seperti yang kita tahu bahwa Pancasila merupakan dasar negara. Berkaitan dengan perkembangan ilmu, Pancasila juga memiliki peran menjadi dasar pengembangan ilmu. Maka, anggapan bahwa Pancasila tidak dapat mengikuti perkembangan ilmu dapat dibantah. Dari hal inilah perlu dibenahi bahwa tidak ada alasan lagi untuk meninggalkan Pancasila demi keutuhan negara Indonesia. Oleh karena itu, makalah ini akan dibahas mengenai “Pancasila Menjadi Dasar Pengembangan Ilmu”.

2 1.2 Rumusan Makalah

a. Bagaimana Konsep dan Urgensi Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu?

b. Bagaimana Alasan Diperlukannya Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu?

c. Bagaimana Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu di Indonesia ?

(36)

d. Bagaiaman Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu ?

1.3 Tujuan

a. Mengetahui Konsep dan Urgensi Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

b. Mengetahui Alasan Diperlukannya Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

c. Mengetahui Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu di Indonesia

d. Mengetahui cara Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Pengembangan iptek tidak dapat terlepas dari situasi yang melingkupinya, artinya iptek selalu berkembang dalam suatu ruang budaya. Perkembangan iptek

(37)

pada gilirannya bersentuhan dengan nilai-nilai budaya dan agama sehingga di satu pihak dibutuhkan semangat objektivitas, di pihak lain iptek perlu mempertimbangkan nilai-nilai budaya dan agama dalam pengembangannya agar tidak merugikan umat manusia.

Kuntowijoyo dalam konteks pengembangan ilmu menengarai bahwa kebanyakan orang sering mencampuradukkan antara kebenaran dan kemajuan sehingga pandanganseseorang tentang kebenaran terpengaruh oleh kemajuan yang dilihatnya. Kuntowijoyo menegaskan bahwa kebenaran itu bersifat non-cumulative (tidak bertambah) karena kebenaran itu tidak makin berkembang dari waktu ke waktu. Adapun kemajuan itu bersifat cumulative (bertambah), artinya kemajuan itu selalu berkembang dari waktu ke waktu. Agama, filsafat, dan kesenian termasuk dalam kategori non-cumulative, sedangkan fisika, teknologi, kedokteran termasuk dalam kategori cumulative (Kuntowijoyo, 2006: 4).

Oleh karena itu, relasi iptek dan budaya merupakan persoalan yang seringkali mengundang perdebatan. Dilihat dari pengertian filsafat, bahwa Pancasila merupakan suatu tatanan untuk mengatur bagaimana seharusnya setiap insan Indonesia, mencari dan menemukan kebenaran hakiki sebatas kemampuan manusia yang selalu berkembang dalam mewujudkan makna hidup dan kehidupannya yang sekaligus sebagai perwujudan insan Indonesia sebagai mahluk ciptaan yang harus mengabdi kepada Allah SWT – Tuhan Yang Maha Kuasa.

4

Oleh karena itu, nilai – nilai Pancasila sesungguhnya merupakan repleksi, implementasi dan aktualisasi nilai – nilai religious yang merupakan saripati dari berbagai agama / dan keyakinan / kepercayaan yang dianut oleh insan Indonesia sejak dahulu sampai masa kini dan masa yang akan datang. Relasi antara iptek dan nilai budaya, serta agama dapat ditandai dengan beberapa kemungkinan sebagai berikut. Pertama, iptek yang gayut dengan nilai budaya dan agama sehingga pengembangan iptek harus senantiasa didasarkan atas sikap human-religius. Kedua, iptek yang lepas sama sekali dari norma budaya dan agama sehingga terjadi

(38)

sekularisasi yang berakibat pada kemajuan iptek tanpa dikawal dan diwarnai nilai human-religius.

Hal ini terjadi karena sekelompok ilmuwan yang meyakini bahwa iptek memiliki hukumhukum sendiri yang lepas dan tidak perlu diintervensi nilai-nilai dari luar. Ketiga, iptek yang menempatkan nilai agama dan budaya sebagai mitra dialog di saat diperlukan. Dalam hal ini, ada actorn ilmuwan yang beranggapan bahwa iptek memang memiliki hukum tersendiri (actor internal), tetapi di pihak lain diperlukan actor eksternal (budaya, ideologi, dan agama) untuk bertukar pikiran, meskipun tidak dalam arti saling bergantung secara ketat.

2.2 Alasan Diperlukannya Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Alasan Pancasila diperlukan sebagai dasar nilai pengembangan iptek dalam kehidupan bangsa Indonesia meliputi hal-hal sebagai berikut. Pertama, kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh iptek, baik dengan dalih percepatan pembangunan daerah tertinggal maupun upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat perlu mendapat perhatian yang serius. Penggalian tambang batubara, minyak, biji besi, emas, dan lainnya di Kalimantan, Sumatera, Papua, dan lain-lain dengan menggunakan teknologi canggih mempercepat kerusakan lingkungan.

5

Apabila hal ini dibiarkan berlarut-larut, maka generasi yang akan datang, menerima resiko kehidupan yang rawan bencana lantaran kerusakan lingkungan dapat memicu terjadinya bencana, seperti longsor, banjir, pencemaran akibat limbah, dan seterusnya. Kedua, penjabaran sila-sila Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek dapat menjadi sarana untuk mengontrol dan mengendalikan kemajuan iptek yang berpengaruh pada cara berpikir dan bertindak masyarakat yang cenderung pragmatis. Artinya, penggunaan benda-benda teknologi dalam kehidupan masyarakat Indonesia dewasa ini telah menggantikan peran nilainilai

(39)

luhur yang diyakini dapat menciptakan kepribadian manusia Indonesia yang memiliki sifat sosial, humanis, dan Pancasila.

Selain itu, sifat tersebut kini sudah mulai tergerus dan digantikan sifat individualistis, dehumanis, pragmatis, bahkan cenderung sekuler. Ketiga, nilai-nilai kearifan Panca yang menjadi Pancas kehidupan di berbagai daerah mulai digantikan dengan gaya hidup global, seperti: budaya gotong royong digantikan dengan individualis yang tidak patuh membayar pajak dan hanya menjadi free rider di negara ini, sikap bersahaja digantikan dengan gaya hidup bermewah-mewah, konsumerisme; solidaritas sosial digantikan dengan semangat individualistis;

musyawarah untuk mufakat digantikan dengan voting, dan seterusnya.

2.3 Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu di Indonesia

a. Sumber Historis Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan ilmu

Secara historis, butir-butir dalam ancasila merupakan hasil dari persidangan BPUPKI pertama yang diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat. Sidang ini dilaksanakan pada tanggal 28 mei 1945 – 1 juni 1945. Ketiga tokoh nasional yakni dr.Soepomo, moh. Yamin, dan Ir. Soekarno mengutarakan pemikirannya mengenai dasar negara yang masing-masing mengeluarkan lima buah gagasan.

6

Soekarno sendiri menamai kelima gagasan miliknya sebagai Pancasila pada tanggal 1 juni yang akhirnya diperingati sebagai hari lahirnya pancasila. Pancasila sendiri ditetapkan sebagai dasar negara pada tanggal 18 agustus 1945 pada sidang PPKI pertama. Sebagai dasar negara pancasila merupakan landasan dan pandangan hidup dari seluruh elemen kehidupan bangsa indonesia. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu menjiwai isi dari pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi :

“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia

(40)

yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan

untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia." Dalam rangka mencerdaskan bangsa, maka hal ini memungkinkan akan ada banyak ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi yang masuk ke Indonesia. Peran Pancasila disini ialah sebagai kerangka acuan mengenai tentang bagaimana ilmu-ilmu itu dapat berkembang akan tetapi tetap sesuai dengan nilai- nilai yang ada dalam pancasila. Ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut diharapkan dapat berkembang di Indonesia guna mencerdaskan bangsa sesuai dengan apa yang terkandung dalam pancasila yakni ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut dapat membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

7

b. Sumber Sosiologis Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Sosiologi adalah ilmu tentang interaksi antar manusia. Sosiologi mengkaji tentang latar belakang, susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dan kelompok masyarakat, disamping juga mengkaji masalah-masalah sosial, perubahan dan pembaharuan dalam masyarakat. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan jika dilihat dari sudut pandang sosiologi berarti ilmu pengetahuan itu digunakan untuk mengkaji struktur sosial, proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial, dan masalah-masalah sosial yang patut

(41)

disikapi secara arif dengan menggunakan standar nilai-nilai yang mengacu kepada nilai-nilai Pancasila. Dalam hal ini kehidupan sosiologis bangsa indonesia sangat berkaitan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan.

Bangsa indonesia dikenal sebagai bangsa yang religius serta selalu ramah terhadap semua orang. Maka cukuplah semua nilai-nilai itu menjadi rambu-rambu jika pengembangan ilmu pengetahuan harus sesuai dengan keadaan sosiologis bangsa indonesia serta haruslah memegang teguh nilai-nilai pancasila. Secara sosiologis, nilai- nilai pancasila timbul dari hasil interaksi antar masyarakat indonesia. Nilai-nilai tersebut kemudian hadir sebagai buah dari pemikiran, penelitian kritis dan hasil refleksi bangsa Indonesia.Nilai-nilai bangsa Indonesia merupakan kebenaran bagi bangsa Indonesia yang tampil sebagai norma dan moral kehidupan bangsa Indonesia yang juga sebagai pelaksanaan sistem nilai budaya bangsa Indonesia.

c. Sumber Politis Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh para penyelenggara negara. Dokumen pada masa Orde Lama yang meletakkan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan atau orientasi ilmu, antara lain dapat dilihat dari pidato Soekarno ketika menerima gelar Doctor Honoris Causa di UGM pada 19 September 1951.

8

Dengan demikian, Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pada zaman Orde Lama belum secara eksplisit dikemukakan, tetapi oleh Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal. Selanjutnya, pidato Soekarno pada Akademi Pembangunan Nasional di Yogyakarta, 18 Maret 1962, mengatakan hal sebagai berikut: “Ilmu pengetahuan itu adalah malahan suatu syarat mutlak pula, tetapi kataku tadi, lebih daripada itu, dus lebih mutlak daripada itu adalah suatu hal lain, satu dasar.

(42)

Dan yang dimaksud dengan perkataan dasar, yaitu karakter. Karakter adalah lebih penting daripada ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan tetap adalah suatu syarat mutlak. Tanpa karakter yang gilang gemilang, orang tidak dapat membantu kepada pembangunan nasional, oleh karena itu pembangunan nasional itu sebenranya adalah suatu hal yang berlangit sangat tinggi, dan berakar amat dalam sekali. Berakar amat dalam sekali, oleh karena akarnya itu harus sampai kepada inti-inti daripada segenap cita-cita dan perasaan-perasaan dan gandrungan- gandrungan rakyat”(Soekarno,1962). Pada zaman Orde Baru, Presiden Soeharto menyinggung masalah Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu etika memberikan sambutan pada Kongres Pengetahuan Nasional IV, 18 September 1986 di Jakarta sebagai berikut:

“Ilmu pengetahuan dan teknologi harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan, harus dapat memberi jalan bagi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan.Dalam ruang lingkup nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi yang ingin kita kuasai dan perlu kita kembangkan haruslah ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa memberi dukungan kepada kemajuan pembangunan nasional kita. Betapapun besarnya kemampuan ilmiah dan teknologi kita dan betapapun suatu karya ilmiah kita mendapat tempat terhormat pada tingkat dunia, tetapi apabila kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi itu tidak dapat membantu memecahkan masalah-masalah pembangunan kita, maka jelas hal itu merupakan kepincangan, bahkan suatu kekurangan dalam penyelenggaraan ilmu pengetahuan dan teknologi”(Soeharto, 1986: 4).

9

Pada era Reformasi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutan pada acara silaturrahim dengan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) dan masyarakat ilmiah, 20 Januari 2010 di Serpong. SBY menegaskan sebagai berikut:

Setiap negara mempunyai sistem inovasi nasional dengan corak yang berbeda dan khas, yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisinya masing-masing. Saya berpendapat, di Indonesia, kita juga harus mengembangkan sistem inovasi nasional,

(43)

yang didasarkan pada suatu kemitraan antara pemerintah, komunitas ilmuwan dan swasta, dan dengan berkolaborasi dengan dunia internasional.

Oleh karena itu, berkaitan dengan pandangan ini dalam waktu dekat saya akan membentuk komite inovasi nasional, yang langsung bertanggungjawab kepada presiden, untuk ikut memastikan bahwa sistem inovasi nasional dapat berkembang dan berjalan dengan baik. Semua ini penting alua kita sungguh ingin Indonesia menjadi knowledge society.

Strategi yang kita tempuh untuk menjadi negara maju, developed country, adalah dengan memadukan pendekatan sumber daya alam, iptek, dan budaya atau knowledge based, Resource based and culture based development” (Yudhoyono, 2010). Habibie dalam pidato 1 Juni 2011 menegaskan bahwa penjabaran Pancasila sebagai dasar nilai dalam berbagai kebijakan penyelenggaraan negara merupakan suatu upaya untuk mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan (Habibie, 2011:

6).

Berdasarkan pemaparan isi pidato para penyelenggara negara tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sumber politis dari Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut.

2.4 Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

10

Pancasila sebagai pengembangan ilmu belum dibicarakan secara eksplisit oleh para penyelenggara negara sejak Orde Lama sampai era Reformasi. Para penyelenggara negara pada umumnya hanya menyinggung masalah pentingnya keterkaitan antara pengembangan ilmu dan dimensi kemanusiaan (humanism).

Seminar Nasional tentang Pancasila sebagai pengembangan ilmu, 1987 dan Simposium dan Sarasehan Nasional tentang Pancasila sebagai Paradigma Ilmu

(44)

Pengetahuan dan Pembangunan Nasional, 2006. Namun pada kurun waktu akhir- akhir ini, belum ada lagi suatu upaya untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kaitan dengan pengembangan Iptek di Indonesia. Ada beberapa bentuk tantangan terhadap Pancasila sebagai dasar. Pengembangan Iptek di Indonesia:

a. Kapitalisme yang sebagai menguasai perekonomian dunia, termasuk Indonesia.

Akibatnya, ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu menjadi terbatas. Upaya bagi pengembangan sistem ekonomi Pancasila yang pernah dirintis Prof. Mubyarto pada 1980-an belum menemukan wujud nyata yang dapat diandalkan untuk menangkal dan menyaingi sistem ekonomi yang berorientasi pada pemilik modal besar.

d. Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam

pengembangan iptek sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produsen dibandingkan dengan negaranegara lain.

c. Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju ipteknya. Pancasila sebagai pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan negara.

d. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) (Titus, dkk., 1984) mewarnai perilaku kehidupan ebagian besar masyarakat Indonesia.

11

2.5 Alasan Diperlukannya Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh iptek, baik dengan dalih percepatan pembangunan daerah tertinggal maupun upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat perlu mendapat perhatian yang serius. Penggalian tambang batubara, minyak, biji besi, emas, dan lainnya di Kalimantan, Sumatera,

(45)

Papua, dan lain-lain dengan menggunakan teknologi canggih mempercepat kerusakan lingkungan. Apabila hal ini dibiarkan, maka generasi yang akan datang, menerima resiko kehidupan yang rawan bencana lantaran kerusakan lingkungan dapat memicu terjadinya bencana, seperti longsor, banjir, pencemaran akibat limbah, dan seterusnya.

Penggunaan benda-benda teknologi dalam kehidupan masyarakat Indonesia sekarang ini telah menggantikan peran nilai-nilai luhur yang diyakini dapat menciptakan kepribadian masyarakat Indonesia yang memiliki sifat sosial, humanis, dan ymbolus. Sifat itu kini mulai tergerus dan dugantikan sifat individualis, dehumanis, pragmatis, dan cenderung sekuler.

Kearifan ymbo yang menjadi ymbol di berbagai daerah kini digantikan oleh gaya hidup global, seperti: gotong royong digantikan dengan individualis, sikap bersahaja digantikan dengan gaya hidup mewah, solidaritas sosial digantikan semangat individualis, musyawarah mufakat digantikan dengan voting.

2.6 Argumen tentang Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Kapitalisme yang sebagai menguasai perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Akibatnya, ruang bagi penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu menjadi terbatas. Upaya bagi pengembangan sistem ekonomi Pancasila yang pernah dirintis Prof. Mubyarto pada 1980- an belum menemukan wujud nyata yang dapat diandalkan untuk menangkal dan menyaingi sistem ekonomi yang berorientasi pada pemilik modal besar.

12

Globalisasi yang menyebabkan lemahnya daya saing bangsa Indonesia dalam pengembangan iptek sehingga Indonesia lebih berkedudukan sebagai konsumen daripada produsen dibandingkan dengan negaranegara lain.

Konsumerisme menyebabkan negara Indonesia menjadi pasar bagi produk teknologi negara lain yang lebih maju ipteknya. Pancasila sebagai pengembangan ilmu baru pada taraf wacana yang belum berada pada tingkat aplikasi kebijakan

(46)

negara. Pragmatisme yang berorientasi pada tiga ciri, yaitu: workability (keberhasilan), satisfaction (kepuasan), dan result (hasil) (Titus, dkk., 1984) mewarnai perilaku kehidupan egative besar masyarakat Indonesia.

2.7 Urgensi Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Pluralitas nilai yang berkembang dalam masyarakat Indonesia sekarang ini seiring dengan kemajuan iptek menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang kehidupan. Hal ini membutuhkan renungan dan refleksi yang mendalam agar bangsa Indonesia tidak terjerumus ke dalam penentuan keputusan nilai yang tidak ssesuai dengan kepribadiab bangsa. Dampak egative yang ditimbulkan kemajuan iptek terhadap lingkungan hidup berada dalam titik nadir yang membahayakan eksistensi hidup manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan tuntunan moral bagi para ilmuwan dalam pengembangan iptek di Indonesia.

Perkembangan iptek yang didominasi negara-negara Barat dengan politik global ikut mengancam nilainilai khas dalam kehidupan bangsa Indonesia, seperti spiritualitas, gotong royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa keadilan. Oleh karena itu, diperlukan orientasi yang jelas untuk menyaring dan menangkal pengaruh nilai-nilai global yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kepribadian bangsa Indonesia.

13

2.8 Esensi Pancasila sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu

Hakikat Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek dikemukakan Prof. Wahyudi Sediawan (dalam Dikti, 2016; 2016-217) dalam Simposium dan sarasehan Pancasila sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan dan Pembangunan Bangsa, sebagai berikut: Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan

(47)

kesadaran bahwa manusia hidup di dunia ibarat sedang menempuh ujian dan hasil ujian akan menentukan kehidupannya yang abadi di akhirat nanti. Salah satu ujiannya adalah manusia diperintahkan melakukan perbuatan untuk kebaikan, bukan untuk membuat kerusakan di bumi.

Tuntunan sikap Transformasi Sosial menuju Masyarakat Informasi yang Beretika dan Demokratis 141 pada kode etik ilmiah dan keinsinyuran, seperti:

menjunjung tinggi keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat;

berperilaku terhormat, bertanggung jawab, etis dan taat aturan untuk meningkatkan kehormatan, reputasi dan kemanfaatan professional, dan lain-lain, adalah suatu manifestasi perbuatan untuk kebaikan tersebut. Ilmuwan yang mengamalkan kompetensi teknik yang dimiliki dengan baik sesuai dengan tuntunan sikap tersebut berarti menyukuri anugrah Tuhan. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab memberikan arahan, baik bersifat universal maupun khas terhadap ilmuwan dan ahli teknik di Indonesia.

Asas kemanusiaan atau humanisme menghendaki agar perlakuan terhadap manusia harus sesuai dengan kodratnya sebagai manusia, yaitu memiliki keinginan, seperti kecukupan materi, bersosialisasi, eksistensinya dihargai, mengeluarkan pendapat, berperan nyata dalam lingkungannya, bekerja sesuai kemampuannya yang tertinggi. Hakikat kodrat manusia yang bersifat mono-pluralis, sebagaimana dikemukakan Notonagoro, yaitu terdiri atas jiwa dan raga (susunan kodrat), makhluk individu dan sosial (sifat kodrat), dan makhluk Tuhan dan otonom (kedudukan kodrat) memerlukan keseimbangan agar dapat menyempurnakan kualitas kemanusiaannya.

14

Sila ketiga, Persatuan Indonesia memberikan landasan esensial bagi kelangsungan Negara Kesatauan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu, ilmuwan dan ahli teknik Indonesia perlu menjunjung tinggi asas Persatuan Indonesia ini dalam tugas-tugas profesionalnya. Kerja sama yang sinergis antar individu dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing akan menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi daripada penjumlahan produktivitas individunya. Suatu pekerjaan atau tugas yang

(48)

dikerjakan bersama dengan semangat nasionalisme yang tinggi dapat menghasilkan produktivitas yang lebih optimal. Sila keempat, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan memberikan arahan asa kerakyatan, yang mengandung arti bahwa pembentukan negara republik Indonesia ini adalah oleh dan untuk semua rakyat Indonesia.

Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama terhadap negara. Demikian pula halnya dengan ilmuwan dan ahli teknik wajib memberikan kontribusi sebasar-besarnya sesuai kemampuan untuk kemajuan negara. Sila keempat ini juga memberi arahan dalam manajemen keputusan, baik pada tingkat nasional, regional maupun lingkup yang lebih sempit. Manajemen keputusan yang dilandasi Transformasi Sosial menuju Masyarakat Informasi yang Beretika dan Demokratis 142 semangat musyawarah akan mendatangkan hasil yang lebih baik karena dapat melibatkan semua pihak dengan penuh kerelaan. Sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia memberikan arahan agar selalu diusahakan tidak terjadinya jurang (gap) kesejahteraan di antara bangsa Indonesia. Ilmuwan dan ahli teknik yang mengelola industri perlu selalu mengembangkan sistem yang memajukan perusahaan, sekaligus menjamin kesejahteraan karyawan. Selama ini, pengelolaan industri lebih berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, dalam arti keuntungan perusahaan sehingga cenderung mengabaikan kesejahteraan karyawan dan kelestarian lingkungan. Situasi timpang ini disebabkan oleh pola kerja yang hanya mementingkan kemajuan perusahaan. Pada akhirnya, pola tersebut dapat menjadi pemicu aksi protes yang justru merugikan pihak perusahaan itu sendiri.

15

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu sangat penting untuk disosialisasikan kepada seluruh masyarakat. Pengamalan Pancasila sebagai

(49)

dasar nilai pengembangan ilmu tersebut dapat direalisasikan melalui mata kuliah pendidikan Pancasila di perguruan tinggi. Apabila pemahaman akan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu ini memudar, maka ikut memudar pula etika dan norma dalam pengembangan ilmu di Indonesia. Oleh karena itu, penting bahwa pengembangan ilmu di Indonesia ini didasari dengan Pancasila. Kita sebagai warga negara yang baik harus memahami dan juga berusaha mengamalkan nilai- nilai Pancasila dalam kehidupan sehari hari. Apalagi di era globalisasi ini, dimana banyak budaya yang masuk secara bebas di Indonesia. Kemajuan Iptek sangat penting bagi suatu negara, tetapi alangkah baiknya lebih selektif dan disesuaikan dengan dasar Pancasila.

3.2 Saran

Saran dari penulis untuk pembaca yaitu jadikanlah Pancasila sebagai dasar di era pengembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini, agar sesuai dengan norma dan etika yang tertuang dalam Pancasila. Dalam makalah ini masih terdapat kesalahan sehingga kami mengaharap kritik konstruktif dari pembaca untuk menyempurnakan makalah selanjutnya.

16

DAFTAR PUSTAKA

https://fatonikeren.blogspot.com/2019/09/pancasila-menjadi-dasar- pengembangan.html

https://repository.unikom.ac.id/66355/1/Pendidikan%20Pancasila

%20%20%28KELAS%20TE-

2%20S1%20SMT%20VIII%29%20%28PERTEMUAN%20KE%2012%29.pdf file:///C:/Users/ajeng/Documents/KULIAH/PPKN/8.%20PENDIDIKAN

%20PANCASILA.pdf

(50)

https://id.scribd.com/document/395625573/DINAMIKA-DAN-TANTANGAN- PANCASILA-

SEBAGAI-DASAR-PENGEMBANGAN-ILMU-PENGETAHUAN-docx Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi Penerbit Ristekdikti Tahun 2016 (Cetakan Pertama).

pihak lain diperlukan faktor eksternal (budaya, ideologi, dan agama) untuk bertukar pikiran, meskipun tidak dalam arti saling bergantung secara ketat.

17

Referensi

Dokumen terkait

Pengertian keempat yang menempatkan bahwa setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri sebagai proses indegenisasi ilmu mengandaikan

dari kebudayaan Indonesia, artinya nilai-nilai yang benar-benar diramu dari sistem nilai bangsa Indonesia sendiri.Konsep Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan

Pentingnya Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara diharapkan dapat

Pengertian keempat yang menempatkan bahwa setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri sebagai proses indegenisasi

Pengaruh nilai Kerakyatan sebagai dasar pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) adalah meningkatkan kreatifitas masyarakat Indonesia untuk

2.4 Pengaruh Nilai Kerakyatan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK).. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

Sumber Historis, Sosiologis, Dan Politis Tentang Pancasila Sebagai dasar nilai pengembangan ilmu 8.. Sumber Historis, Sosiologis, Dan Politis Tentang Pancasila

Mampu menganalisis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan IPTEK.. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan