• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Pembelajaran dan Asesmen

N/A
N/A
Sholeh Tawakal

Academic year: 2023

Membagikan "Panduan Pembelajaran dan Asesmen"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

Upaya memahami peserta didik dan menjadikannya sebagai pembelajar aktif akan memudahkan upaya mewujudkan tujuan pendidikan, yaitu pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik. Ketika siswa menjadi pembelajar mandiri maka interaksi antara pendidik dan siswa akan berubah. Mahasiswa akan mempunyai kesempatan untuk mengambil inisiatif, mempunyai suara dan kepemilikan dalam proses pembelajaran, serta mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik kepada dirinya sendiri, mahasiswa lain, dan dosen.

Sasaran pengguna panduan ini adalah para pendidik, isi panduan berisi penjelasan komponen, prinsip pembelajaran dan penilaian, tahapan, kriteria keluaran setiap tahapan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian, strategi dan contoh pelaksanaan pembelajaran dan penilaian dalam pembelajaran paradigma baru. Pendidik dapat menggunakan sumber referensi, strategi dan format lain untuk merancang dan melaksanakan pembelajaran dan penilaian, sepanjang hasil yang diharapkan memenuhi kriteria keluaran pada setiap tahapan dan mematuhi prinsip pembelajaran dan penilaian sebagaimana diatur dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pengambilan Keputusan Ristek pada Sekolah Manajemen dan Sekolah Kejuruan Pusat Unggulan. Kami berharap panduan ini dapat memberikan manfaat bagi para pendidik, satuan pendidikan, masyarakat dan tentunya peserta didik sebagai subjek utama pembelajaran.

Jenis, Ciri dan Fungsi Asesmen Apa saja acuan yang digunakan untuk menentukan asesmen yang akan dilakukan? Contoh perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan penilaian formatif dan sumatif Gambaran umum perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan penilaian yang mengacu pada prinsip dan paradigma penilaian pembelajaran paradigma baru.

Memahami Pembelajaran Paradigma Baru

Kerangka Kurikulum pada Sekolah Penggerak

1 Profil Pelajar Pancasila

2 Struktur Kurikulum

3 Capaian Pembelajaran

4 Prinsip Pembelajaran dan Asesmen

1 Kurikulum Operasional

2 Perangkat Ajar

Profil Pelajar Pancasila

Dalam profil pelajar Pancasila, kompetensi dan karakter yang dapat dipelajari dalam disiplin ilmu tercantum dalam 6 dimensi.

1 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia

2 Berkebinekaan Global

3 Bergotong Royong

4 Mandiri

5 Bernalar Kritis

6 Kreatif

Pelajar Indonesia

Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar Sebagai Dokumen

Capaian Pembelajaran

Kurikulum Operasional

Pengawasan Proses Pembelajaran

Guru diberi ruang untuk mengembangkan kurikulum dengan komponen dan format yang sesuai dengan karakteristik siswa. Hasil pemantauan proses pembelajaran dituangkan dalam bentuk laporan, dengan tujuan untuk memantau pengembangan profesional guru selanjutnya. 1 Menyempurnakan kurikulum dan pelaksanaannya untuk memastikan kurikulum dan pelaksanaannya sesuai dengan karakteristik peserta didik;

2 Bantuan teknis kepada pendidik yang memerlukan konsultasi dan dukungan lainnya untuk memecahkan masalah dan tantangan dalam proses pembelajaran;

Prinsip Pembelajaran

Menganalisis kondisi, latar belakang, tahapan perkembangan dan prestasi peserta didik sebelumnya dan memetakannya. Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan prasarana yang dimiliki siswa, pendidik dan sekolah untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Hanya menggunakan satu sudut pandang saja, misalnya hanya melihat pada kemampuan kognitif siswa, tanpa melihat faktor lain seperti sosial, emosional atau spiritual.

Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya siswa, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra. Pembelajaran yang berhubungan dengan konteks dunia nyata dan melibatkan siswa untuk belajar. Libatkan orang tua dalam proses pembelajaran dengan komunikasi dua arah dan saling memberikan feedback.

Umpan balik terus menerus dari pendidik ke siswa dan dari siswa ke siswa. Pembelajaran yang membangun pemahaman bermakna dengan memberikan dukungan yang lebih banyak pada awalnya kemudian perlahan-lahan melepaskan dukungan tersebut sedikit demi sedikit hingga akhirnya menjadi pembelajar yang mandiri dan mandiri.

Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen

Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk

Menyusun Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran

Guru dan unit pengajaran dapat menggunakan strategi yang berbeda untuk mengembangkan tujuan pembelajaran dan alur tujuan. Kompetensi merupakan suatu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dapat ditunjukkan oleh siswa dan yang menunjukkan bahwa siswa telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Alur tujuan pembelajaran dalam satu fase menggambarkan ruang lingkup dan tahapan pembelajaran yang linier dari awal hingga akhir fase.

Alur tujuan pembelajaran melalui seluruh tahapan menggambarkan ruang lingkup dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan tahapan pengembangan kompetensi antar fase dan jenjang. Untuk menyusun rencana pembelajaran, uraian kompetensi Hasil Belajar harus dipetakan ke dalam tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. Perumusan kalimat tujuan pembelajaran dapat mengambil referensi dari berbagai sumber atau menggabungkan tujuan pembelajaran dari berbagai kurikulum.

Prosedur Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran

Prosedur Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran Berdasarkan Fase

Perencanaan dan Pelaksanaan Asesmen Diagnostik

Asesmen Diagnostik

Mengembangkan Modul Ajar

Catatan: Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan strategi yang berbeda-beda dalam mengembangkan modul pembelajaran, sepanjang modul pembelajaran yang dihasilkan memenuhi kriteria yang telah ditentukan dan kegiatan pembelajaran dalam modul pembelajaran mematuhi prinsip pembelajaran dan penilaian. Menarik, bermakna dan menantang: Menumbuhkan minat belajar dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Menyambungkan dengan ilmu dan pengalaman sebelumnya sehingga tidak terlalu rumit namun juga tidak terlalu mudah untuk anak seusianya.

Relevan dan kontekstual: Berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya, serta sesuai dengan konteks waktu dan tempat peserta didik berada.

Komponen Modul Ajar

Strategi Mengembangkan Modul Ajar (MA)

Penyesuaian Pembelajaran dengan Tahap Capaian dan Karakteristik

Paradigma pembelajaran baru adalah berpusat pada siswa, oleh karena itu pembelajaran ini disesuaikan dengan tahapan dan karakteristik kinerja siswa. 4 Memberikan umpan balik dan kesempatan kepada siswa untuk memberikan umpan balik kepada dirinya sendiri dan sesamanya. 7 Buatlah kesepakatan bersama dengan siswa untuk saling menghormati dan membangun rasa percaya satu sama lain.

Menyesuaikan Ruang Lingkup Materi

Pembelajaran

Menyesuaikan Proses Pembelajaran

Menyesuaikan Produk Hasil Belajar

Mengondisikan Lingkungan Belajar

Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan Asesmen Formatif dan

Melibatkan siswa dalam melaksanakan penilaian, melalui penilaian diri, penilaian teman sejawat, refleksi diri dan pemberian umpan balik teman sejawat. Pemberian feedback dilakukan dengan memaparkan upaya terbaik untuk menstimulasi growth mindset dan memotivasi siswa. Penggunaan jenis, teknik dan instrumen penilaian formatif dan sumatif yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, hasil belajar, tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa.

Bukan penggunaan alat penilaian atau penggunaan alat penilaian, tetapi tidak sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, hasil belajar, tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa. Jenis, teknik, dan alat penilaian hanya dipahami oleh pendidik, sehingga siswa belum mengetahui kriteria terbaik yang dapat dicapai. Laporan kemajuan pembelajaran digunakan sebagai dasar penerapan strategi tindak lanjut pengembangan kompetensi peserta didik.

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan kebutuhan belajar siswa, mengembangkan dan mencapai hasil belajar. Jenis-jenis penilaian menurut fungsinya antara lain: penilaian sebagai proses pembelajaran (assessment as learning), penilaian untuk proses pembelajaran (assessment for learning), dan penilaian pada akhir proses pembelajaran (assessment for learning). Dalam paradigma pembelajaran baru, guru diharapkan lebih fokus pada penilaian formatif dibandingkan penilaian sumatif dan memanfaatkan hasil penilaian formatif untuk terus memperbaiki proses pembelajaran, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Perbedaan antara asesmen sebagai dan untuk pembelajaran adalah asesmen sebagai pembelajaran melibatkan siswa lebih aktif dalam kegiatan penilaian. Dalam penilaian sebagai pembelajaran, hendaknya peserta didik dilibatkan dalam merumuskan prosedur, kriteria dan rubrik/pedoman penilaian, sehingga mengetahui secara pasti apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Contoh penerapan penilaian formatif adalah penilaian diri sendiri dan penilaian teman sejawat.

Penilaian ini berfungsi sebagai bahan refleksi diri, yang nantinya dapat digunakan oleh pendidik sebagai data/informasi untuk memastikan hasil belajar siswa. Agar pelaksanaan penilaian dapat sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka pendidik diharapkan memperhatikan ciri-ciri dan fungsi penilaian formatif dan sumatif. Merangsang perubahan suasana kelas sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dengan kurikulum yang positif, mendukung, dan bermakna.

Gambar 5 Perubahan  Pelaksanaan Asesmen  yang Menekankan pada  Asesmen Formatif
Gambar 5 Perubahan Pelaksanaan Asesmen yang Menekankan pada Asesmen Formatif

1 Penerapan Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset)

Ide-Ide Penerapan Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset)

Pemberian umpan balik dilakukan dengan memaparkan upaya terbaik untuk menstimulasi growth mindset, memotivasi siswa, dan membangun kesadaran pemangku kepentingan bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran lebih diprioritaskan dibandingkan hasil akhir. Referensi dalam memberikan feedback dapat menggunakan tangga feedback dibawah ini.

Gambar 6 Tangga Umpan  Balik sebagai Acuan  Pemberian Umpan Balik
Gambar 6 Tangga Umpan Balik sebagai Acuan Pemberian Umpan Balik

Penerapan Tangga Umpan Balik Berorientasi Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset)

Saya melihat Anda menggunakan panah untuk menggambarkan proses siklus, bagaimana jika Anda menambahkan angka pada setiap tahapan siklus?" Dua contoh di atas menunjukkan bagaimana memberikan umpan balik yang berorientasi pada pola pikir pertumbuhan dengan menggunakan tangga umpan balik.

Gambar 8 Karya Peserta  Didik Gambar Siklus Air
Gambar 8 Karya Peserta Didik Gambar Siklus Air

2 Terpadu

3 Keleluasaan dalam Menentukan Waktu Asesmen

4 Keleluasaan dalam Menentukan Jenis Asesmen

5 Keleluasaan dalam Menggunakan Teknik dan Instrumen Asesmen

Rubrik pedoman dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas capaian kinerja siswa sehingga guru dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan siswa untuk meningkatkan kinerja. Rubrik juga dapat digunakan guru untuk memusatkan perhatian pada kompetensi yang perlu dikuasai siswa. Pencapaian kinerja dinyatakan dalam kriteria atau dimensi yang akan dievaluasi dan dinilai dari yang terburuk hingga yang terbaik.

Catatan fokus pada kinerja dan perilaku siswa yang penting, disertai dengan latar belakang kejadian dan analisis hasil observasi yang dilakukan.

Khusus SMK, terdapat juga bentuk asesmen khas yang membedakan dengan jenjang yang lain, yaitu

6 Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

7 Keleluasaan dalam Mengolah Hasil Asesmen

8 Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria Kenaikan Kelas

Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor

Seluruh hasil penilaian formatif dan sumatif yang berupa angka diolah menjadi nilai akhir Alternatif 2: Pengolahan seluruh data formatif dan sumatif yang dijadikan nilai dari kartu ujian.

Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor

Mengolah Seluruh Data Formatif dan Sumatif, untuk Dijadikan Nilai Rapor

Mengolah Beberapa Hasil Formatif Berupa

Untuk tujuan pembelajaran yang dinilai secara kualitatif, pendidik dapat menggunakan instrumen seperti lembar observasi, catatan anekdot, dan lain-lain. Pemaparan berikut ini merupakan contoh ringkasan formatif berupa data kuantitatif (naratif) berdasarkan lembar observasi, catatan anekdot, dan lain-lain.

Tabel 3   Alternatif 2:
Tabel 3 Alternatif 2:

Mengolah Seluruh Data Sumatif, untuk Dijadikan Nilai Rapor

Pelaporan Kemajuan Belajar

Pelaporan hasil adalah cara sekolah mengkomunikasikan apa yang diketahui, dipahami, dan dapat dilakukan siswa. Pelaporan menggambarkan perkembangan proses belajar siswa, mengidentifikasi bidang-bidang yang memerlukan pengembangan dan memberikan kontribusi terhadap efektivitas pembelajaran. Penilaian tanpa umpan balik hanyalah nilai akhir. Oleh karena itu, umpan balik memainkan peran penting dalam menerjemahkan ulasan dan meningkatkan kinerja.

Laporan kemajuan pembelajaran dalam bentuk rapor merupakan salah satu bentuk pelaporan penilaian yang paling umum dilakukan oleh sekolah, dan harus diperhatikan untuk memberikan informasi yang jelas sehingga bermanfaat bagi orang tua dan siswa. Pelaporan hasil belajar (rapor) dibuat oleh pendidik sebagai analisis hasil belajar dalam bentuk tertulis dan dilaporkan langsung kepada orang tua siswa. Isi portofolio merupakan hasil karya siswa yang dipilih siswa, berdasarkan hasil diskusi dengan pendidik.

Tujuan diadakannya pameran karya adalah untuk merayakan proses belajar siswa dan juga sebagai penilaian sumatif. Pameran kerja dapat mengundang orang tua siswa, komunitas sekolah, atau mengundang siswa dan pendidik dari sekolah lain untuk saling belajar dan mendapatkan masukan dari khalayak yang lebih luas di luar guru kelas.

Gambar 12 Contoh  Portofolio
Gambar 12 Contoh Portofolio

Laporan Hasil Belajar (Rapor)

Evaluasi Pembelajaran dan Asesmen

Dalam kegiatan ini pendidik perlu melakukan refleksi terhadap pembelajaran dan penilaian yang telah berlangsung pada setiap modul pembelajaran dengan memperhatikan bagian mana yang sudah tercapai dan mana yang belum. Mengidentifikasi keberhasilan dapat dicapai dengan menggunakan perspektif yang berbeda seperti kegiatan diskusi rekan, penerapan. Perubahan modul pembelajaran tentunya dilakukan setelah dilakukan evaluasi dan penilaian terhadap kegiatan pembelajaran, guru dapat bekerjasama dengan rekan-rekannya untuk melakukan pengembangan berdasarkan kebutuhannya.

Gambar

Gambar 1 Kerangka  Pengembangan  Pembelajaran
Gambar 2 Dimensi Profil  Pelajar Pancasila
Gambar 3 Gambaran  Penerapan Profil  Pelajar Pancasila di  Satuan Pendidikan
Gambar 5 Perubahan  Pelaksanaan Asesmen  yang Menekankan pada  Asesmen Formatif
+7

Referensi

Dokumen terkait

Catatan: pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk mengembangkan modul ajar selama modul ajar yang dihasilkan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan

Peserta didik dapat memilih beban belajar dan mata pelajaran sesuai dengan pilihan yang disediakan oleh satuan pendidikan.. Peserta didik diberi keleluasaan untuk

KKTP Dengan Menggunakan Deskripsi Kriteria Deskripsi Kriteria adalah kriteria yang terdiri dari beberapa komponen /pertimbangan ketercapaian tujuan, kemudian menentukan ketercapaian

KRITERIA PENGUKURAN KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN 2 RUBRIK PENILAIAN INDIVIDU Tujuan Pembelajaran Indikator Ketercapaian Pembelajaran Nomor Soal Menuliskan bilangan

Kriteria mengukur ketercapaian CP dan Assesmen Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran:  Mampu memahami pentingnya merawat lingkungan sekolah  Mampu memahami

Kriteria mengukur ketercapaian CP dan Assesmen Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran:  Mampu memahami apa itu Alkitab  Mampu memahami pentingnya membaca Alkitab

Tiap-tiap materi akan memuat beberapa komponen modul ajar yang diantaranya: ● Capaian Umum Pembelajaran ● Alur Tujuan Pembelajaran ● Capaian pembelajaran per elemen Konsep dan Proses

Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran KKTP dalam Kurikulum Merdeka, merupakan penjelasan deskripsi tentang kemampuan apa yang perlu