• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Pembelajaran Menulis Teks Fantasi Kelas VII SMP

N/A
N/A
Afifatul Ishomah

Academic year: 2024

Membagikan "Panduan Pembelajaran Menulis Teks Fantasi Kelas VII SMP"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Menulis Teks Fantasi

Nama Anita Kusuma W., S.Pd. Jenjang/Kelas SMP /VII [BIN.D.ROD.7.4]

Asal sekolah (opsional) Mapel Bahasa Indonesia

Alokasi waktu 5 kali pertemuan 400 menit

Jumlah peserta didik

32

Profil pelajar Pancasila yang berkaitan

Mandiri

Bernalar kritis

Gotong royong

Kreatif

Model

pembelajaran

Tatap muka / Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)

Fase D Domain Mapel Menulis

Tujuan

Pembelajaran

7.4 Pelajar dapat menyusun karangan sederhana berupa teks fantasi/legenda berdasarkan ide yang telah direncanakan yang berasal dari daerah asalnya dengan imajinasi secara indah dan menarik dengan penggunaan kosakata secara kreatif.

Kata kunci Teks Fantasi, menulis

Deskripsi umum kegiatan

Mempersiapkan pembelajaran Menyiapkan LK

Kegiatan pembelajaran: awal, inti, penutup Refleksi

Mengerjakan asesmen

Materi ajar, alat, dan bahan

Teks Cerita Fantasi 123-456 (7890)

555-888-8785

123 your street address City State, Zip Code

[email protected] [email protected]

(2)

Sarana Prasarana

1.

Perpustakaan

2.

Buku

3.

LCD/video

4.

Komputer, jaringan internet

5.

Majalah

Konsep Utama:

Menyususn teks fantasi berdasarkan unsur-unsur dan struktur kebahasaan.

Target Peserta Didik: Reguler

Asesmen: Tertulis, individu dan kelompok

Keterampilan dan Pengetahuan Prasyarat

 Mengenal Teks Fantasi

 Memahami unsur-unsur dan struktur teks

Capaian Pembelajaran:

Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik juga menuliskan hasil penelitian menggunakan metodologi sederhana dengan mengutip sumber rujukan secara etis. Menyampaikan ungkapan rasa simpati, empati, peduli, dan pendapat pro/kontra secara etis dalam memberikan penghargaan secara tertulis dalam teks multimodal.

Peserta didik mampu menggunakan dan mengembangkan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk menulis. Peserta didik menyampaikan tulisan berdasarkan fakta, pengalaman, dan imajinasi secara indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan kosakata secara kreatif.

(3)

 Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami konsep: YA/TIDAK

Kegiatan Pembelajaran Utama/Pengaturan Peserta Didik

 Individu

 Berkelompok (Lebih dari dua orang) Metode

 Diskusi

 Latihan

 penugasa

 Presentasi

 Eksplorasi

Materi Ajar, Alat, dan Bahan

 Cerita Fantasi, buku, majalah, video, HP, laptop, internet.

Perkiraan Biaya

Biaya diperlukan untuk pengadaan majalah (bila diperlukan) dan kuota internet

Persiapan Pembelajaran

 Persiapan Guru Mengajar: Menyiapkan bahan bacaan atau bahan tayangan berupa video.

 Menyiapkan Lembar Kerja.

 Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.

 Menyiapkan buku dan kamus.

Waktu Persiapan

Total waktu persiapan 120 menit

Langkah-langkah Pembelajaran

(4)

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa peserta didik.

 Guru mengajak peserta didik untuk berdo’a sebelum memulai pelajaran.

 Guru mengecek

kehadiran peserta didik.

 Guru menstimulasi peserta didik dengan pertanyaan tentang teks: tokoh, latar, alur, amanat, dan struktur teks dikaitkan dengan materi yang akan disampaikan pada pertemuan ini.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

 Guru menyampaikan materi, menyajikan cerita fantasi.

 Guru berdiskusi dengan

peserta didik

mengidentifikasi

informasi yang ada di dalam teks: tokoh, latar, alur, amanat.

 Guru menyampaikan materi menelaah struktur cerita fantai.

 Peserta didik

mengerjakan LK

dengan bimbingan guru.

 Tiap-tiap kelompok menyampaikan hasil kerja kelompoknya.

 Guru memberi umpan balik terkait materi yang disampaikan

 Guru membuat

sumpulan tentang

pelajaran yang

disampaikan.

 Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk menandai alur dan kebahasaan pada teks fantasi.

 Guru menutup

pelajaran.

Aktivitas

Pertemuan ke-1

(5)

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa peserta didik.

 Guru mengajak peserta didik untuk berdo’a sebelum memulai pelajaran.

 Guru mengecek

kehadiran peserta didik.

 Mengulang kembali ingatan peserta didik tentang struktur fantasi yang sudah dibaca.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

 Guru menyampaikan materi

mengembangkan ide dalam menulis teks fantasi.

 Peserta didik belajar menemukan ide untuk dibuat cerita.

 Peserta didik dibagi beberapa kelompok dan mengerjakan Lk

 Peserta didik berdiskusi dengan guru untuk menanggapi hasil kerja kelompok.

 Guru memberi umpan balik terkait materi yang disampaikan.

 Guru membuat

sumpulan tentang

pelajaran yang

disampaikan.

 Guru merefleksi

kegiatan pembelajaran.

 Guru memberikan tugas kepada peserta didik agar menuliskan ide cerita fantasi yang dibaca di rumah.

 Guru menutup

pelajaran.

Aktivitas

Pertemuan ke-2

(6)

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa peserta didik.

 Guru mengajak peserta didik untuk berdo’a sebelum memulai pelajaran.

 Guru mengecek

kehadiran peserta didik.

 Guru menstimulasi peserta didik dengan pertanyaan tentang struktur fantasi yang sudah dibaca.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

 Guru menyampaikan materi merencanakan menulis teks fantasi.

 Peserta didik diajak

membuat cerita

berantai dengan penunjukan acak.

 Peserta didik dibagi

kelompok empat

sampai lima orang.

 Peserta didik

mengerjakan LK.

 Guru memberi umpan balik terkait materi yang disampaikan.

 Guru membuat

sumpulan tentang

pelajaran yang

disampaikan.

 Guru merefleksi

kegiatan pembelajaran.

 Guru memberikan tugas kepada peserta didik agar membaca cerita fantasi dari berbagai sumber kemudian dianalisis struktur teksnya.

 Guru menutup

pelajaran.

Aktivitas

Pertemuan ke-3

(7)

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa peserta didik.

 Guru mengajak peserta didik untuk berdo’a sebelum memulai pelajaran.

 Guru mengecek

kehadiran peserta didik.

 Mengulang kembali ingatan peserta didik tentang cerita teks:

tokoh, latar, alur, amanat, struktur fantasi

pada pertemuan

sebelumnya dengan beberapa pertanyaan.

 Guru menstimulasi peserta didik terkait pelajaran yang akan disampaikan.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

 Guru mengulas materi pertemuan sebelumnya.

 Guru berdiskusi dengan peserta didik untuk menanggapi hasil kerja tiap kelompok.

 Peserta didik dibagi kelompok.

 Guru membagikan LK berupa borang kepada tiap-tiap kelompok.

 Peserta didik menelaah hasil kerja pada pertemuan sebelumnya dengan menggunakan borang.

 Guru dan peserta didik

kelompok lain

mengapresiasi hasil kerja tiap-tiap kelompok.

 Guru memberi umpan balik terkait materi yang disampaikan.

 Guru membuat

sumpulan tentang

pelajaran yang

disampaikan.

 Guru merefleksi

kegiatan pembelajaran.

 Guru memberikan tugas kepada peserta didik agar menulis cerita fantasi di rumah baik dalam negri maupun luar negri.

 Guru menutup

pelajaran.

Aktivitas Pertemuan ke-4

(8)

Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup

 Guru menyapa peserta didik.

 Guru mengajak peserta didik untuk berdo’a sebelum memulai pelajaran.

 Guru mengecek

kehadiran peserta didik.

 Mengulang kembali ingatan peserta didik tentang cerita teks:

tokoh, latar, alur, amanat, struktur fantasi

pada pertemuan

sebelumnya dengan beberapa pertanyaan.

 Guru menstimulasi peserta didik terkait pelajaran yang akan disampaikan.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

 Guru mengulas materi pertemuan sebelumnya tentang menulis.

 Guru berdiskusi dengan peserta didik terkait menulis teks fantasi.

 Guru memberi umpan balik terkait materi yang disampaikan.

 Peserta didik

melaksanakan asesmen.

 Guru membuat

sumpulan tentang

pelajaran yang

disampaikan.

 Guru merefleksi

kegiatan pembelajaran.

 Guru memberikan tugas kepada peserta didik agar menulis cerita fantasi di rumah,

kemudian bisa

menguploadnya di media sosial.

 Guru menutup

pelajaran.

Aktivitas Pertemuan ke-5

(9)

Kompetensi yang Dinilai melalui Asesmen Akhir Pembelajaran

 Mampu menyusun/menulis teks cerita fantasi dengan runut dengan memperhatikan unsur- unsur dan struktur teks.

 Menulis Teks Fantasi.

 Menulis teks fantasi berdasarkan struktur dan kebahasaannya.

Soal

Kerjakan soal-soal di bawah ini!

Tulislah sebuah cerita fantasi berdasarkan aspek-aspek berikut hingga menjadi cerita yang utuh.

Aspek Deskripsi cerita Judul

Orientasi

Konflik

Resolusi

Aktivitas Pertemuan ke-5

(10)

Tokoh ajaib

Peristiwa ajaib

Pelaksanaan Asesmen

 Proses bekerja dalam kelompok

 Hasil kerja kelompok.

 Hasil asesmen individu.

Kriteria Penilaian

 Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.

 Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100

Rubrik Penilaian

Penskoran:

Skor 4 = jika terdapat semua unsur Skor 3 = jika terdapat 3 unsur Skor 2 = jika terdapat 2 unsur Skor 1 = jika terdapat 1 unsur

Skor akhir= Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal

NO ASPEK Deskripsi Skor

1. JUDUL Apakah judul sudah menggambarkan

keseluruhan isi teks

(11)

Apakah ada perkenalan waktu kejadian?

Apakah ada tokoh ajaib?

3. KONFLIK Apakah muncul konflik?

Apakah konflik meningkat?

Apakah penulis membangun konflik dengan menarik?

Apakah puncak konflik dibangun dengan cara menarik atau mengesankan?

4. RESOLUSI Apakah konflik terpecahkan dengan

penyelesaian?

Apakah konflik diselesaikan dengan terbuka?

Apakah ada peristiwa ajaib?

Apakah penyelesaiannya

menarik/mengesankan?

5. Amanat atau nilai moral

(tersurat/tersirat)

Apakah ada pesan moral yang disuarakan pengarang?

Apakah pesannya tersurat/tersirat?

Apakah pesannya wajar/tidak menggurui?

Apakah pesannya sesuai dengan cerita?

6. Kreativitas

pengembangan cerita

Apakah cerita dikembangkan dengan rinci dan unik?

Apakah pilihan katanya menarik?

Apakah dialognya menarik?

Apakah dialognya menghidupkan cerita?

7. Orisinalitas ide Apakah karya asli (ide sendiri) Apakah modifikasi?

Apakah belum dipublikasikan?

Apakah idenya menarik?

Jumlah

Refleksi Guru

 Apakah kegiatan belajar berhasil?

 Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?

 Apa yang menurut Anda berhasil?

 Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?

 Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?

 Apakah seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik?

Refleksi Peserta Didik

- Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?

(12)

- Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?

- Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?

- Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan pada usaha yang telah kamu lakukan?

- Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?

Daftar Pustaka

Buku: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Hal 193- 234.

Link:

- https://pngtree.com/so/children-are-reading-a-book/2 - https://www.gurupendidikan.co.id/teks-cerita-fantasi/

https://sekolahnesia.com/contoh-cerita-fantasi-anak/

- https://www.ruangguru.com/blog/bahasa-indonesia-kelas-7-cara-membuat-teks-cerita- fantasi

- https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-cerita-fantasi/

Lembar Kerja

LEMBAR KERJA Kelompok:

Anggota:

1. Bacalah teks fantasi berikut!

Wiz dan Belimbing Ajaib

LK

Pertemuan ke-1

(13)

Setiap warna memiliki khasiatnya sendiri, buah merah cabang ibu jari berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit asma. Buah hijau cabang telunjuk, berkhasiat menyembuhkan sakit perut.

Buah kuning cabang jari tengah berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit mata, buah putih cabang jari manis berkhasiat mempercantik wajah.

Seperti bentuk jari manis yang anggun, belimbing putih sering dipesan kurcaci wanita untuk mempercantik wajah dan tubuh, supaya tetap segar dan penuh pesona. Nah buah biru cabang kelingking, kecil dan agak rapuh. Buah biru berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit lupa, semua kurcaci yang pelupa di hutan Morin, langsung pulih ingatanya ketika memakan belimbing biru.

Pokoknya nyos deh khsiatnya.

Suatu hari, Wiz pergi menggali sumur di desa sebelah hutan Morin, tiba-tiba matanya terkena pecahan batu galian, wah bahaya kalau tidak cepat ditangani. Wiz lalu mengambil belimbing kuning dari dalam tasnya, kemudian dimakannya. Ajaib, seketika itu juga sakit mata wiz kembali pulih. Ketika hari mulai sore, Wiz pulang ke hutan.

Di tengah perjalanan Wiz bertemu seorang ibu tua yang sakit asma, Wiz jatuh kasihan, kemudian ia mengambil belimbing merah dari tasnya dan diberikan kepada ibu tua tersebut, setelah ibu tua memakannya, seketika itu juga sembuhlah penyakit asmanya, Ibu tua lalu mengucapkan terima kasih kepada Wiz, Wiz melanjutkan perjalanan pulangnya, kembali Wiz bertemu dengan kakak beradik yang tengah duduk di atas batu di pinggir sungai.

“Aduh, sakit perutku, Kak!!” kata anak laki-laki sambil meringis kesakitan memegang perutnya.

“Sakit sekali ya, Dek??” tanya kakak perempuanya yang buruk rupa.

“Iya Kak, aku sudah tidak tahan lagi,” ucap anak lelaki menahan sakit.

Wiz yang mendengar percakapan tersebut bertanya.

“Ada yang dapat saya bantu??”

“Oh, iya Pak Kurcaci, adikku butuh pertolongan, ia sakit perut, mungkin terlalu banyak makan jambu air,” sang kakak memberitahu Wiz.

Wiz mengambil belimbing hijau dari tasnya dan diberikan ke anak lelaki itu.

“Nah, makan ini!” kata Wiz sambil menyerahkan belimbing tersebut.

Wiz menatap kakak perempuan yang buruk rupa kemudian menjadi iba. Wiz lalu mengambil belimbing putih dan diberikan kepada sang kakak.

“Saya tidak sakit, Pak Kurcaci,” kata sang Kakak.

(14)

“Kamu juga boleh memakannya, nanti kamu akan tahu khasiatnya,” jawab Wiz.

Akhirnya kedua kakak beradik itu memakan buah belimbing dari pohon ajaib itu.

“Haa? aku bisa jadi cantik? kulitku pun jadi putih dan halus!” sorak sang kakak perempuan buruk rupa takjub dengan perubahan yang baru saja terjadi.

“Aku juga sudah sembuh, Kak! perutku sudah nggak mules lagi,” kata si anak lelaki.

“Wah, terima kasih ya pak kurcaci, kami sangat beruntung bertemu kamu hari ini, terima kasih, terima kasih, terima kasih,” keduanya menyampaikan rasa terima kasihnya berulang-ulang.

Wiz hanya tersenyum mendengar ucapan terima kasih itu. Mendekati rumahnya di hutan, Wiz bertemu dengan seorang kakek, kelihatannya sang kakek sedang kebingungan. Wiz mendekati si kakek dan bertanya.

”Ada apa, kek?? ada yang dapat saya bantu??”tanya Wiz lembut.

“Iya, saya butuh bantuan, saya mau pulang ke rumah saya di pinggir hutan, tapi saya lupa jalan pulangnya, sekarang saya tersesat,”ujar sang kakek yang pelupa.

“Oh jangan khawatir, Kek, Kakek makan saja belimbing biru ini!!” kata Wiz sambil menyerahkan belimbing terkahir dari dalam tasnya.

Beberapa saat kemudian tampaklah reaksinya, kakek mulai sadar dan telah tahu arah ke rumahnya.

“Terima kasih, sekarang saya jadi tahu jalan pulang ke rumah!!” kata kakek senang.

“Oke, hati-hati ya, Kek!” jawab Wiz sopan.

Nah, lengkaplah sudah tugas Wiz hari itu, dengan menyembuhkan lima penyakit dengan buah belimbing ajaib. Setiap hari, Wiz si Kurcaci dan belimbing ajaibnya akan terus menyembuhkan siapa saja yang membutuhkan pertolongan.

Mana ceria di atas yang merupakan bagian-bagian ...

No. Struktur Ciri isi Bagian dalam teks 1. Orientasi Pengenalan tokoh,

(15)

muncul masalah hingga masalah itu memuncak

3. Resolusi Berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi

4. Koda Pesan yang tersurat maupun tersirat dalam cerita

5. Tokoh ajaib

6. Peristiwa Ajaib

LEMBAR KERJA Kelompok:

Anggota:

Diskusikan dengan anggota kelompokmu!

Merencanakan cerita.

Langkah Yang harus dilakukan Buat dalam kalimat

Menemukan Ide penulisan Mengamati objek nyata lalu diberi imajinasi

Penggalian ide Dari membaca buku

LK

Pertemuan ke-2

(16)

Membuat rangkaian peristiwa Garis besar alur

Mengembangkan cerita fantasi Kembangkan dari tokoh, tokoh baik, tokoh jahat, tokoh ajaib.

LEMBAR KERJA Kelompok Anggota:

1. Diskusikan dengan temanmu apa yang akan kamu tulis tentang teks cerita fantasi!

2. Tentukan judulnya!

3. Tulislah alurnya!

4. Buatlah ceritanya menjadi cerita berantai yang ditulis oleh anggota kelompokmu!

5. Tulis dengan menggunakan kaidah kebahasaan, kosa kata yang bervariasi, kalimat yang beragam, memperhatikan tanda baca dan aturan penulisan yang benar.

LK Pertemuan ke-3

(17)

KONFLIK

RESOLUSI

Amanat atau nilai moral

(tersurat/tersirat) Kreativitas pengembangan cerita

LEMBAR KERJA Kelompok Anggota:

a.

Analisislah pekerjaan temanmu pada kegiatan 3, apakah sudah lengkap atau belum sebagai bekal kalian menulis teks fantasi.

b.

Penskoran:

Skor 4 = jika terdapat semua unsur Skor 3 = jika terdapat 3 unsur Skor 2 = jika terdapat 2 unsur Skor 1 = jika terdapat 1 unsur

LK Pertemuan ke-4

(18)

Skor akhir= Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal

NO ASPEK Deskripsi Skor

1. JUDUL Apakah judul sudah menggambarkan

keseluruhan isi teks Apakah judul menarik?

Apakah judul singkat padat dan jelas?

Apakah judul sesuai dengan teks?

2. ORIENTASI Apakah ada perkenalan para pelaku?

Apakah ada pengenalan latar?

Apakah ada perkenalan waktu kejadian?

Apakah ada perkenalan peristiwa?

3. KONFLIK Apakah muncul konflik?

Apakah konflik meningkat?

Apakah penulis membangun konflik dengan menarik?

Apakah puncak konflik dibangun dengan cara menarik atau mengesankan?

4. RESOLUSI Apakah konflik terpecahkan dengan

penyelesaian?

Apakah konflik diselesaikan dengan terbuka?

Atau tertutup? (pengarang yang menyelesaikan akhir cerita)

Apakah penyelesaiannya

menarik/mengesankan?

5. Amanat atau nilai moral

(tersurat/tersirat)

Apakah ada pesan moral yang disuarakan pengarang?

Apakah pesannya tersurat/tersirat?

Apakah pesannya wajar/tidak menggurui?

Apakah pesannya sesuai dengan cerita?

6. Kreativitas

pengembangan cerita

Apakah cerita dikembangkan dengan rinci dan unik?

Apakah pilihan katanya menarik?

Apakah dialognya menarik?

Apakah dialognya menghidupkan cerita?

(19)

Materi/Bahan Bacaan untuk Peserta Didik

Ciri-ciri Cerita Fantasi

Unsur-unsur dan ciri-ciri teks cerita fantasi terbagi enam bagian. Penjelasan singkatnya seperti berikut:

Ada keajaiban, kemisteriusan, dan keanehan

Cerita fantasi yang mengungkapkan hal-hal yang supranatural, keghaiban, dan kemisteriusan yang tidak ditemui dalam dunia nyata.

Ide cerita

Ide cerita terbuka terhadap daya khayal pengarang/penulis, tidak dibatasi oleh realitas yang ada atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan antara dunia nyata dan dunia khayal yang diciptakan oleh penulis. Ide ceritanya terkadang bersifat sederhana namun mampu memberi pesan yang menarik.

Tema cerita fantasi adalah supranatural, ghaib, atau futuristik.

Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)

Alur dan latar cerita fantasi memiliki khas. Peristiwa yang dialami oleh tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Rangkaian peritiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang bisa menerobos dimensi ruang dan waktu.

Tokoh unik (mempunyai kesaktian)

Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan dunia nyata.

Tokoh yang memiliki kesaktian-kesaktian.

Bersifat Fiksi

Cerita fantasi ini sifatnya fiktif, maksudnya bukan kejadian nyata.

Bahasa

Penggunaan sinomin pada cerita dengan emosi yang kuat dan variasi kata yang cukup menonjol.

Bahasa yang digunakan sangat beragam/variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).

Unsur-unsur Intrinsik Cerita Fantasi

Unsur intrinsik cerita fantasi terbagi menjadi enam bagian, yaitu Tema, Alur, Tokoh dan Penokohan, Latar, Sudut Pandang, dan Amanat. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun suatu karya sastra

(20)

di dalam karya sastra itu sendiri.

 Tema, yaitu ide yang paling mendasar yang menjadi acuan untuk mengembangkan suatu cerita.

 Alur, yaitu jalan atau alur cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang tersusun dan saling berkaitan satu sama lain.

 Tokoh dan penokohan, yaitu karekter dari pemeran atau pelaku di dalam suatu cerita.

 Latar, yaitu tempat, waktu, serta suasana yang menjadi latar belakang suatu cerita.

Latar bisa tersirat:

Latar tempat

Tiga pohon berjajar rapih berdiri dengan kokoh. Sayap-sayap burung yang mulai mengepak, menggoyangkan daun-daun dalam dahan. Hembusan angin yang tak biasa. Mengemparkan kota Zaitun di sore ini.

Latar suasana

Air mata pun jatuh di pipi Pangeran Xin. Sepucuk surat dari sang nenek menjadi saksi kepiluannya. Tawa canda pangeran sirna.

Latar Waktu

 Sudut pandang, yaitu posisi pengarang dalam membawakan suatu cerita.

 Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh pegarang sebuah cerita di dalam cerita dan penokohan.

(sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/teks-cerita-fantasi/)

Materi/Bahan Bacaan untuk Guru

Kudus, Juli 2022

(21)

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan strategi curiosity based learning dalam pembelajaran menulis teks ilmiah populer siswa kelas VII SMP Negeri 3 Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan menulis teks eksplanasi siswa kelas VII SMP Yayasan

Indah Oktasya Sihombing, NIM 2113311030, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerpen oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 28 Medan

Dengan berpedoman pada kriteria penilaian menulis teks prosedur, maka rata-rata kemampuan menulis siswa kelas VII SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan tahun pembelajaran

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian Pengembangan Bahan Ajar Digital Teks Cerita Fantasi Bermuatan Pendidikan Karakter bagi Siswa Kelas VII SMP adalah

Bahan ajar menulis teks deskripsi untuk siswa kelas VII SMP akan. disusun berdasarkan analisis kebutuhan guru dan siswa

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis cerita fantasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan model mind mapping kelas VII-2 SMP Negeri

Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Padang dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik Untuk Struktur Pernyataan Pendapat/ Tesis Dari data dalam tabel 6 di