Menulis Teks Fantasi
Nama Anita Kusuma W., S.Pd. Jenjang/Kelas SMP /VII [BIN.D.ROD.7.4]
Asal sekolah (opsional) Mapel Bahasa Indonesia
Alokasi waktu 5 kali pertemuan 400 menit
Jumlah peserta didik
32
Profil pelajar Pancasila yang berkaitan
●
Mandiri●
Bernalar kritis●
Gotong royong●
KreatifModel
pembelajaran
Tatap muka / Paduan antara tatap muka dan PJJ (blended learning)
Fase D Domain Mapel Menulis
Tujuan
Pembelajaran
7.4 Pelajar dapat menyusun karangan sederhana berupa teks fantasi/legenda berdasarkan ide yang telah direncanakan yang berasal dari daerah asalnya dengan imajinasi secara indah dan menarik dengan penggunaan kosakata secara kreatif.
Kata kunci Teks Fantasi, menulis
Deskripsi umum kegiatan
Mempersiapkan pembelajaran Menyiapkan LK
Kegiatan pembelajaran: awal, inti, penutup Refleksi
Mengerjakan asesmen
Materi ajar, alat, dan bahan
Teks Cerita Fantasi 123-456 (7890)
555-888-8785
123 your street address City State, Zip Code
Sarana Prasarana
1.
Perpustakaan2.
Buku3.
LCD/video4.
Komputer, jaringan internet5.
MajalahKonsep Utama:
Menyususn teks fantasi berdasarkan unsur-unsur dan struktur kebahasaan.
Target Peserta Didik: Reguler
Asesmen: Tertulis, individu dan kelompok
Keterampilan dan Pengetahuan Prasyarat
Mengenal Teks Fantasi
Memahami unsur-unsur dan struktur teks
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik juga menuliskan hasil penelitian menggunakan metodologi sederhana dengan mengutip sumber rujukan secara etis. Menyampaikan ungkapan rasa simpati, empati, peduli, dan pendapat pro/kontra secara etis dalam memberikan penghargaan secara tertulis dalam teks multimodal.
Peserta didik mampu menggunakan dan mengembangkan kosakata baru yang memiliki makna denotatif, konotatif, dan kiasan untuk menulis. Peserta didik menyampaikan tulisan berdasarkan fakta, pengalaman, dan imajinasi secara indah dan menarik dalam bentuk prosa dan puisi dengan penggunaan kosakata secara kreatif.
Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk peserta didik yang sulit memahami konsep: YA/TIDAK
Kegiatan Pembelajaran Utama/Pengaturan Peserta Didik
Individu
Berkelompok (Lebih dari dua orang) Metode
Diskusi
Latihan
penugasa
Presentasi
Eksplorasi
Materi Ajar, Alat, dan Bahan
Cerita Fantasi, buku, majalah, video, HP, laptop, internet.
Perkiraan Biaya
Biaya diperlukan untuk pengadaan majalah (bila diperlukan) dan kuota internet
Persiapan Pembelajaran
Persiapan Guru Mengajar: Menyiapkan bahan bacaan atau bahan tayangan berupa video.
Menyiapkan Lembar Kerja.
Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
Menyiapkan buku dan kamus.
Waktu Persiapan
Total waktu persiapan 120 menit
Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup
Guru menyapa peserta didik.
Guru mengajak peserta didik untuk berdo’a sebelum memulai pelajaran.
Guru mengecek
kehadiran peserta didik.
Guru menstimulasi peserta didik dengan pertanyaan tentang teks: tokoh, latar, alur, amanat, dan struktur teks dikaitkan dengan materi yang akan disampaikan pada pertemuan ini.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru menyampaikan materi, menyajikan cerita fantasi.
Guru berdiskusi dengan
peserta didik
mengidentifikasi
informasi yang ada di dalam teks: tokoh, latar, alur, amanat.
Guru menyampaikan materi menelaah struktur cerita fantai.
Peserta didik
mengerjakan LK
dengan bimbingan guru.
Tiap-tiap kelompok menyampaikan hasil kerja kelompoknya.
Guru memberi umpan balik terkait materi yang disampaikan
Guru membuat
sumpulan tentang
pelajaran yang
disampaikan.
Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk menandai alur dan kebahasaan pada teks fantasi.
Guru menutup
pelajaran.
Aktivitas
Pertemuan ke-1
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup
Guru menyapa peserta didik.
Guru mengajak peserta didik untuk berdo’a sebelum memulai pelajaran.
Guru mengecek
kehadiran peserta didik.
Mengulang kembali ingatan peserta didik tentang struktur fantasi yang sudah dibaca.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru menyampaikan materi
mengembangkan ide dalam menulis teks fantasi.
Peserta didik belajar menemukan ide untuk dibuat cerita.
Peserta didik dibagi beberapa kelompok dan mengerjakan Lk
Peserta didik berdiskusi dengan guru untuk menanggapi hasil kerja kelompok.
Guru memberi umpan balik terkait materi yang disampaikan.
Guru membuat
sumpulan tentang
pelajaran yang
disampaikan.
Guru merefleksi
kegiatan pembelajaran.
Guru memberikan tugas kepada peserta didik agar menuliskan ide cerita fantasi yang dibaca di rumah.
Guru menutup
pelajaran.
Aktivitas
Pertemuan ke-2
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup
Guru menyapa peserta didik.
Guru mengajak peserta didik untuk berdo’a sebelum memulai pelajaran.
Guru mengecek
kehadiran peserta didik.
Guru menstimulasi peserta didik dengan pertanyaan tentang struktur fantasi yang sudah dibaca.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru menyampaikan materi merencanakan menulis teks fantasi.
Peserta didik diajak
membuat cerita
berantai dengan penunjukan acak.
Peserta didik dibagi
kelompok empat
sampai lima orang.
Peserta didik
mengerjakan LK.
Guru memberi umpan balik terkait materi yang disampaikan.
Guru membuat
sumpulan tentang
pelajaran yang
disampaikan.
Guru merefleksi
kegiatan pembelajaran.
Guru memberikan tugas kepada peserta didik agar membaca cerita fantasi dari berbagai sumber kemudian dianalisis struktur teksnya.
Guru menutup
pelajaran.
Aktivitas
Pertemuan ke-3
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup
Guru menyapa peserta didik.
Guru mengajak peserta didik untuk berdo’a sebelum memulai pelajaran.
Guru mengecek
kehadiran peserta didik.
Mengulang kembali ingatan peserta didik tentang cerita teks:
tokoh, latar, alur, amanat, struktur fantasi
pada pertemuan
sebelumnya dengan beberapa pertanyaan.
Guru menstimulasi peserta didik terkait pelajaran yang akan disampaikan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru mengulas materi pertemuan sebelumnya.
Guru berdiskusi dengan peserta didik untuk menanggapi hasil kerja tiap kelompok.
Peserta didik dibagi kelompok.
Guru membagikan LK berupa borang kepada tiap-tiap kelompok.
Peserta didik menelaah hasil kerja pada pertemuan sebelumnya dengan menggunakan borang.
Guru dan peserta didik
kelompok lain
mengapresiasi hasil kerja tiap-tiap kelompok.
Guru memberi umpan balik terkait materi yang disampaikan.
Guru membuat
sumpulan tentang
pelajaran yang
disampaikan.
Guru merefleksi
kegiatan pembelajaran.
Guru memberikan tugas kepada peserta didik agar menulis cerita fantasi di rumah baik dalam negri maupun luar negri.
Guru menutup
pelajaran.
Aktivitas Pertemuan ke-4
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup
Guru menyapa peserta didik.
Guru mengajak peserta didik untuk berdo’a sebelum memulai pelajaran.
Guru mengecek
kehadiran peserta didik.
Mengulang kembali ingatan peserta didik tentang cerita teks:
tokoh, latar, alur, amanat, struktur fantasi
pada pertemuan
sebelumnya dengan beberapa pertanyaan.
Guru menstimulasi peserta didik terkait pelajaran yang akan disampaikan.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Guru mengulas materi pertemuan sebelumnya tentang menulis.
Guru berdiskusi dengan peserta didik terkait menulis teks fantasi.
Guru memberi umpan balik terkait materi yang disampaikan.
Peserta didik
melaksanakan asesmen.
Guru membuat
sumpulan tentang
pelajaran yang
disampaikan.
Guru merefleksi
kegiatan pembelajaran.
Guru memberikan tugas kepada peserta didik agar menulis cerita fantasi di rumah,
kemudian bisa
menguploadnya di media sosial.
Guru menutup
pelajaran.
Aktivitas Pertemuan ke-5
Kompetensi yang Dinilai melalui Asesmen Akhir Pembelajaran
Mampu menyusun/menulis teks cerita fantasi dengan runut dengan memperhatikan unsur- unsur dan struktur teks.
Menulis Teks Fantasi.
Menulis teks fantasi berdasarkan struktur dan kebahasaannya.
Soal
Kerjakan soal-soal di bawah ini!
Tulislah sebuah cerita fantasi berdasarkan aspek-aspek berikut hingga menjadi cerita yang utuh.
Aspek Deskripsi cerita Judul
Orientasi
Konflik
Resolusi
Aktivitas Pertemuan ke-5
Tokoh ajaib
Peristiwa ajaib
Pelaksanaan Asesmen
Proses bekerja dalam kelompok
Hasil kerja kelompok.
Hasil asesmen individu.
Kriteria Penilaian
Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100
Rubrik Penilaian
Penskoran:
Skor 4 = jika terdapat semua unsur Skor 3 = jika terdapat 3 unsur Skor 2 = jika terdapat 2 unsur Skor 1 = jika terdapat 1 unsur
Skor akhir= Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal
NO ASPEK Deskripsi Skor
1. JUDUL Apakah judul sudah menggambarkan
keseluruhan isi teks
Apakah ada perkenalan waktu kejadian?
Apakah ada tokoh ajaib?
3. KONFLIK Apakah muncul konflik?
Apakah konflik meningkat?
Apakah penulis membangun konflik dengan menarik?
Apakah puncak konflik dibangun dengan cara menarik atau mengesankan?
4. RESOLUSI Apakah konflik terpecahkan dengan
penyelesaian?
Apakah konflik diselesaikan dengan terbuka?
Apakah ada peristiwa ajaib?
Apakah penyelesaiannya
menarik/mengesankan?
5. Amanat atau nilai moral
(tersurat/tersirat)
Apakah ada pesan moral yang disuarakan pengarang?
Apakah pesannya tersurat/tersirat?
Apakah pesannya wajar/tidak menggurui?
Apakah pesannya sesuai dengan cerita?
6. Kreativitas
pengembangan cerita
Apakah cerita dikembangkan dengan rinci dan unik?
Apakah pilihan katanya menarik?
Apakah dialognya menarik?
Apakah dialognya menghidupkan cerita?
7. Orisinalitas ide Apakah karya asli (ide sendiri) Apakah modifikasi?
Apakah belum dipublikasikan?
Apakah idenya menarik?
Jumlah
Refleksi Guru
Apakah kegiatan belajar berhasil?
Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
Apa yang menurut Anda berhasil?
Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Apakah seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan baik?
Refleksi Peserta Didik
- Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?
- Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
- Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?
- Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan pada usaha yang telah kamu lakukan?
- Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?
Daftar Pustaka
Buku: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Hal 193- 234.
Link:
- https://pngtree.com/so/children-are-reading-a-book/2 - https://www.gurupendidikan.co.id/teks-cerita-fantasi/
https://sekolahnesia.com/contoh-cerita-fantasi-anak/
- https://www.ruangguru.com/blog/bahasa-indonesia-kelas-7-cara-membuat-teks-cerita- fantasi
- https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-cerita-fantasi/
Lembar Kerja
LEMBAR KERJA Kelompok:
Anggota:
1. Bacalah teks fantasi berikut!
Wiz dan Belimbing Ajaib
LK
Pertemuan ke-1
Setiap warna memiliki khasiatnya sendiri, buah merah cabang ibu jari berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit asma. Buah hijau cabang telunjuk, berkhasiat menyembuhkan sakit perut.
Buah kuning cabang jari tengah berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit mata, buah putih cabang jari manis berkhasiat mempercantik wajah.
Seperti bentuk jari manis yang anggun, belimbing putih sering dipesan kurcaci wanita untuk mempercantik wajah dan tubuh, supaya tetap segar dan penuh pesona. Nah buah biru cabang kelingking, kecil dan agak rapuh. Buah biru berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit lupa, semua kurcaci yang pelupa di hutan Morin, langsung pulih ingatanya ketika memakan belimbing biru.
Pokoknya nyos deh khsiatnya.
Suatu hari, Wiz pergi menggali sumur di desa sebelah hutan Morin, tiba-tiba matanya terkena pecahan batu galian, wah bahaya kalau tidak cepat ditangani. Wiz lalu mengambil belimbing kuning dari dalam tasnya, kemudian dimakannya. Ajaib, seketika itu juga sakit mata wiz kembali pulih. Ketika hari mulai sore, Wiz pulang ke hutan.
Di tengah perjalanan Wiz bertemu seorang ibu tua yang sakit asma, Wiz jatuh kasihan, kemudian ia mengambil belimbing merah dari tasnya dan diberikan kepada ibu tua tersebut, setelah ibu tua memakannya, seketika itu juga sembuhlah penyakit asmanya, Ibu tua lalu mengucapkan terima kasih kepada Wiz, Wiz melanjutkan perjalanan pulangnya, kembali Wiz bertemu dengan kakak beradik yang tengah duduk di atas batu di pinggir sungai.
“Aduh, sakit perutku, Kak!!” kata anak laki-laki sambil meringis kesakitan memegang perutnya.
“Sakit sekali ya, Dek??” tanya kakak perempuanya yang buruk rupa.
“Iya Kak, aku sudah tidak tahan lagi,” ucap anak lelaki menahan sakit.
Wiz yang mendengar percakapan tersebut bertanya.
“Ada yang dapat saya bantu??”
“Oh, iya Pak Kurcaci, adikku butuh pertolongan, ia sakit perut, mungkin terlalu banyak makan jambu air,” sang kakak memberitahu Wiz.
Wiz mengambil belimbing hijau dari tasnya dan diberikan ke anak lelaki itu.
“Nah, makan ini!” kata Wiz sambil menyerahkan belimbing tersebut.
Wiz menatap kakak perempuan yang buruk rupa kemudian menjadi iba. Wiz lalu mengambil belimbing putih dan diberikan kepada sang kakak.
“Saya tidak sakit, Pak Kurcaci,” kata sang Kakak.
“Kamu juga boleh memakannya, nanti kamu akan tahu khasiatnya,” jawab Wiz.
Akhirnya kedua kakak beradik itu memakan buah belimbing dari pohon ajaib itu.
“Haa? aku bisa jadi cantik? kulitku pun jadi putih dan halus!” sorak sang kakak perempuan buruk rupa takjub dengan perubahan yang baru saja terjadi.
“Aku juga sudah sembuh, Kak! perutku sudah nggak mules lagi,” kata si anak lelaki.
“Wah, terima kasih ya pak kurcaci, kami sangat beruntung bertemu kamu hari ini, terima kasih, terima kasih, terima kasih,” keduanya menyampaikan rasa terima kasihnya berulang-ulang.
Wiz hanya tersenyum mendengar ucapan terima kasih itu. Mendekati rumahnya di hutan, Wiz bertemu dengan seorang kakek, kelihatannya sang kakek sedang kebingungan. Wiz mendekati si kakek dan bertanya.
”Ada apa, kek?? ada yang dapat saya bantu??”tanya Wiz lembut.
“Iya, saya butuh bantuan, saya mau pulang ke rumah saya di pinggir hutan, tapi saya lupa jalan pulangnya, sekarang saya tersesat,”ujar sang kakek yang pelupa.
“Oh jangan khawatir, Kek, Kakek makan saja belimbing biru ini!!” kata Wiz sambil menyerahkan belimbing terkahir dari dalam tasnya.
Beberapa saat kemudian tampaklah reaksinya, kakek mulai sadar dan telah tahu arah ke rumahnya.
“Terima kasih, sekarang saya jadi tahu jalan pulang ke rumah!!” kata kakek senang.
“Oke, hati-hati ya, Kek!” jawab Wiz sopan.
Nah, lengkaplah sudah tugas Wiz hari itu, dengan menyembuhkan lima penyakit dengan buah belimbing ajaib. Setiap hari, Wiz si Kurcaci dan belimbing ajaibnya akan terus menyembuhkan siapa saja yang membutuhkan pertolongan.
Mana ceria di atas yang merupakan bagian-bagian ...
No. Struktur Ciri isi Bagian dalam teks 1. Orientasi Pengenalan tokoh,
muncul masalah hingga masalah itu memuncak
3. Resolusi Berisi penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi
4. Koda Pesan yang tersurat maupun tersirat dalam cerita
5. Tokoh ajaib
6. Peristiwa Ajaib
LEMBAR KERJA Kelompok:
Anggota:
Diskusikan dengan anggota kelompokmu!
Merencanakan cerita.
Langkah Yang harus dilakukan Buat dalam kalimat
Menemukan Ide penulisan Mengamati objek nyata lalu diberi imajinasi
Penggalian ide Dari membaca buku
LK
Pertemuan ke-2
Membuat rangkaian peristiwa Garis besar alur
Mengembangkan cerita fantasi Kembangkan dari tokoh, tokoh baik, tokoh jahat, tokoh ajaib.
LEMBAR KERJA Kelompok Anggota:
1. Diskusikan dengan temanmu apa yang akan kamu tulis tentang teks cerita fantasi!
2. Tentukan judulnya!
3. Tulislah alurnya!
4. Buatlah ceritanya menjadi cerita berantai yang ditulis oleh anggota kelompokmu!
5. Tulis dengan menggunakan kaidah kebahasaan, kosa kata yang bervariasi, kalimat yang beragam, memperhatikan tanda baca dan aturan penulisan yang benar.
LK Pertemuan ke-3
KONFLIK
RESOLUSI
Amanat atau nilai moral
(tersurat/tersirat) Kreativitas pengembangan cerita
LEMBAR KERJA Kelompok Anggota:
a.
Analisislah pekerjaan temanmu pada kegiatan 3, apakah sudah lengkap atau belum sebagai bekal kalian menulis teks fantasi.b.
Penskoran:Skor 4 = jika terdapat semua unsur Skor 3 = jika terdapat 3 unsur Skor 2 = jika terdapat 2 unsur Skor 1 = jika terdapat 1 unsur
LK Pertemuan ke-4
Skor akhir= Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal
NO ASPEK Deskripsi Skor
1. JUDUL Apakah judul sudah menggambarkan
keseluruhan isi teks Apakah judul menarik?
Apakah judul singkat padat dan jelas?
Apakah judul sesuai dengan teks?
2. ORIENTASI Apakah ada perkenalan para pelaku?
Apakah ada pengenalan latar?
Apakah ada perkenalan waktu kejadian?
Apakah ada perkenalan peristiwa?
3. KONFLIK Apakah muncul konflik?
Apakah konflik meningkat?
Apakah penulis membangun konflik dengan menarik?
Apakah puncak konflik dibangun dengan cara menarik atau mengesankan?
4. RESOLUSI Apakah konflik terpecahkan dengan
penyelesaian?
Apakah konflik diselesaikan dengan terbuka?
Atau tertutup? (pengarang yang menyelesaikan akhir cerita)
Apakah penyelesaiannya
menarik/mengesankan?
5. Amanat atau nilai moral
(tersurat/tersirat)
Apakah ada pesan moral yang disuarakan pengarang?
Apakah pesannya tersurat/tersirat?
Apakah pesannya wajar/tidak menggurui?
Apakah pesannya sesuai dengan cerita?
6. Kreativitas
pengembangan cerita
Apakah cerita dikembangkan dengan rinci dan unik?
Apakah pilihan katanya menarik?
Apakah dialognya menarik?
Apakah dialognya menghidupkan cerita?
Materi/Bahan Bacaan untuk Peserta Didik
Ciri-ciri Cerita Fantasi
Unsur-unsur dan ciri-ciri teks cerita fantasi terbagi enam bagian. Penjelasan singkatnya seperti berikut:
Ada keajaiban, kemisteriusan, dan keanehan
Cerita fantasi yang mengungkapkan hal-hal yang supranatural, keghaiban, dan kemisteriusan yang tidak ditemui dalam dunia nyata.
Ide cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya khayal pengarang/penulis, tidak dibatasi oleh realitas yang ada atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan antara dunia nyata dan dunia khayal yang diciptakan oleh penulis. Ide ceritanya terkadang bersifat sederhana namun mampu memberi pesan yang menarik.
Tema cerita fantasi adalah supranatural, ghaib, atau futuristik.
Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)
Alur dan latar cerita fantasi memiliki khas. Peristiwa yang dialami oleh tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Rangkaian peritiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang bisa menerobos dimensi ruang dan waktu.
Tokoh unik (mempunyai kesaktian)
Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan dunia nyata.
Tokoh yang memiliki kesaktian-kesaktian.
Bersifat Fiksi
Cerita fantasi ini sifatnya fiktif, maksudnya bukan kejadian nyata.
Bahasa
Penggunaan sinomin pada cerita dengan emosi yang kuat dan variasi kata yang cukup menonjol.
Bahasa yang digunakan sangat beragam/variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).
Unsur-unsur Intrinsik Cerita Fantasi
Unsur intrinsik cerita fantasi terbagi menjadi enam bagian, yaitu Tema, Alur, Tokoh dan Penokohan, Latar, Sudut Pandang, dan Amanat. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun suatu karya sastra
di dalam karya sastra itu sendiri.
Tema, yaitu ide yang paling mendasar yang menjadi acuan untuk mengembangkan suatu cerita.
Alur, yaitu jalan atau alur cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang tersusun dan saling berkaitan satu sama lain.
Tokoh dan penokohan, yaitu karekter dari pemeran atau pelaku di dalam suatu cerita.
Latar, yaitu tempat, waktu, serta suasana yang menjadi latar belakang suatu cerita.
Latar bisa tersirat:
Latar tempat
Tiga pohon berjajar rapih berdiri dengan kokoh. Sayap-sayap burung yang mulai mengepak, menggoyangkan daun-daun dalam dahan. Hembusan angin yang tak biasa. Mengemparkan kota Zaitun di sore ini.
Latar suasana
Air mata pun jatuh di pipi Pangeran Xin. Sepucuk surat dari sang nenek menjadi saksi kepiluannya. Tawa canda pangeran sirna.
Latar Waktu
Sudut pandang, yaitu posisi pengarang dalam membawakan suatu cerita.
Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh pegarang sebuah cerita di dalam cerita dan penokohan.
(sumber: https://www.gurupendidikan.co.id/teks-cerita-fantasi/)
Materi/Bahan Bacaan untuk Guru
Kudus, Juli 2022