• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sifat dan Karakteristik Lipid

N/A
N/A
Shafira Alifia Ramadhan

Academic year: 2024

Membagikan "Sifat dan Karakteristik Lipid"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

SEMESTER 116 (UJI LIPID)

OLEH :

Shafira Alifia Ramadhan (1308621033) Fadli Tumanggor (1308621070) Wahidatul Azizzah (1308621073)

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2022

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lipid memiliki arti lemak. Dalam bahasa Yunani, kata Lipid berasal dari kata “Lipos”. Lipid dikenal masyarakat umum sebagai minyak, lemak, dan lilin. Komponen penyusun lipid terdiri atas karbon, hidrogen dan oksigen (C, H, O). Kandungan atom karbon dan hidrogen di dalam Lipid lebih banyak daripada atom oksigen pada rasio H:O > 2:1. Istilah

"Lipid" mengacu pada kelas senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar.

Artinya senyawa tersebut tidak larut atau sedikit larut dalam air dan hidrofobik yang penting untuk struktur dan fungsi sel hidup. Lipid bersifat non-polar dan karenanya tidak larut dalam pelarut polar seperti air atau alkohol, tetapi larut dalam pelarut non-polar (organik) seperti eter, aseton, metanol, kloroform, dan terakhir benzena (Rakhmadina, 2019).

Sifat dari lipid adalah heterogen. Hal tersebut berarti bahan kimia alami yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut nonpolar.

Lipid adalah molekul yang mengandung karbon dan hidrogen yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Zat berenergi tinggi yang digunakan sebagai sumber energi utama untuk metabolisme disebut lemak. Lemak moneter tubuh berasal dari dua sumber: makanan dan produk hati, yang disimpan dalam sel sebagai cadangan energi (Manikam, 2017).

1.2 Tujuan

1. Mengetahui apakah bahan yang di uji mengandung lipid apa tidak.

2. Mengetahui banyak tidaknya kandungan lipid pada bahan yang di uji.

(3)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lipid

Lipid atau lemak adalah senyawa organik yang terdapat dalam sel jaringan yang tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut nonpolar seperti (eter, kloroform, dan benzena). Lipid bersifat non-polar atau hidrofilik. Konstituen utama lipid adalah trigliserida, yang merupakan ester dari tiga jenis asam lemak dan gliserol. Rumus kimia untuk trigliserida adalah CH2COORCHCOOR`CH2COOR″, di mana R, R` dan R″

masing-masing adalah rantai alkil yang panjang. Tiga asam lemak RCOOH, R`COOH dan R‖COOH. Panjang rantai asam lemak dalam trigliserida alami dapat bervariasi, tetapi panjang yang paling umum adalah 16, 18, atau 20 karbon.

Trigliserida adalah gudang utama lipid dalam jaringan adiposa, dan bentuk lipid ini dilepaskan ketika dihidrolisis menjadi asam lemak bebas dan gliserol oleh enzim lipase yang sensitif terhadap hormon. Beberapa faktor seperti usia, jenis kelamin, dan aktivitas fisik mempengaruhi kadar trigliserida (Watuseke dan Wowor, 2016).

2.1.1 Fungsi Lipid

Lipid berfungsi sebagai sumber energi, penyekat di jaringan subkutan, penyimpan energi (seperti trigliserida), prekursor hormon adrenal dan steroid seks, dan asam empedu kolesterol. Lipid adalah komponen makanan penting karena nilai energinya yang tinggi. Karena juga mengandung vitamin penting yang larut dalam lemak (Sutera &

Aziza, 2022).

2.1.2 Klasifikasi Lipid

Terdapat tiga jenis lipid yang ditemukan dalam makanan. Jenis tersebut meliputi trigliserida, kolesterol, dan fosfolipid. Bentuk umum dari lipid adalah trigliserida (Bothan, 2012). Lemak jenuh termasuk produk hewani (contohnya daging dan susu). Sedangkan lemak tak jenuh terdiri atas biji-bijian, kacang-kacangan dan minyak nabati.

(4)

Kolesterol tinggi terdapat pada kandungan kuning telur, usus, dan produk susu (Jim, 2013).

Lipid juga dibagi menjadi dua kelompok: lipid sederhana dan lipid kompleks. Lipid sederhana termasuk ester dari berbagai alkohol dan asam lemak. Contohnya lemak (fat) yang merupakan ester asam lemak dengan gliserol, minyak (oil) yang merupakan lemak dalam keadaan cair, wax yang merupakan ester asam lemak dengan alkohol monohidrat yang berat molecular tinggi. Lipid kompleks terdiri dari ester asam lemak yang mengandung gugus selain alkohol dan asam lemak, seperti fosfolipid dan glikolipid. Fosfolipid terdapat pada lipid kompleks lainnya, tidak hanya residu asam fosfat, tetapi juga asam lemak dan alkohol, glikolipid-asam lemak, sphingosine dan karbohidrat, sulfolipid, aminolipid dan lipoprotein (Rakhmadina, 2019).

(5)

BAB 3

PELAKSANAAN PRAKTIKUM 3.1 Waktu Pelaksanaan Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 5 Maret 2022, pukul 10.00 WIB. Bertempat di Jl. Rawamangun Muka Raya No.11, RT.11/RW.14, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur.

3.2 Cara Kerja

1. Siapkan alat dan bahan yang akan diuji

2. Potong kertas sampul coklat dengan ukuran 5x5 cm 3. Beri nama pada tiap sampul dengan bahan yang akan diuji

4. Teteskan atau oleskan bahan yang akan di uji pada masing-masing sampul

5. Tunggu selama 10 menit 6. Lihat perubahan yang terjadi

7. Kertas sampul coklat yang telah ditetesi atau dioleskan dengan bahan uji disenter dan lihat apakah terdapat kandungan lipid

(6)

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Bahan yang diuji

Apakah mengandung

lipid

Gambar

Seledri Iya

Kacang tanah Iya

Pepaya Tidak

Susu Tidak

(7)

Kemiri Iya

Wortel Tidak

Singkong Tidak

Minyak Iya

Santan Iya

(8)

Air Tidak

Margarin Iya

4.2 Pembahasan

Praktikum uji lipid ini menggunakan 11 bahan makanan yang berbeda.

Bahan-bahan tersebut diantaranya aquades, susu, santan, minyak sayur, wortel, pepaya, seledri, kemiri, kacang tanah, margarin, dan singkong. Masing- masing bahan tersebut dioleskan pada kertas sampul berwarna coklat. Setelah itu, kertas didiamkan selama 10 menit dan hasilnya akan terlihat pada kertas sampul apabila di terangi dengan cahaya senter.

Berdasarkan hasil yang di dapatkan, bahan yang mengandung lipid adalah bahan yang membuat kertas terlihat transparan karena titik-titik lemaknya. Sedangkan yang tidak mengandung lipid tidak akan transparan.

Bahan yang mengandung lipid diantaranya seledri, kacang tanah, kemiri, margarin, minyak, dan santan. Untuk bahan yang tidak mengandung lipid meliputi pepaya, susu, wortel, singkong kering, dan aquades.

Pada pengujian pepaya, susu, wortel, singkong kering, dan aquades, tidak terlihat adanya bekas noda pada kertas yang menjadikan kertas transparan. Terbukti bahwa bahan-bahan ini tidak mengandung lipid (lemak). Pada susu seharusnya kertas sampul menjadi transparan, karena

(9)

pada dasarnya susu mengandung lemak jenuh. Akan tetapi, susu yang kami gunakan adalah susu diet yang mengandung sangat sedikit lemak bahkan hampir tidak ada. Sehingga kertas uji susu tidak menjadi transparan.

Pada saat pengujian seledri, kacang tanah, kemiri, margarin, minyak, dan santan, terlihat bekas noda pada kertas sampul yang membuat kertas menjadi transparan. Terbukti bahan-bahan ini mengandung lipid (lemak).

Kandungan lemak pada minyak goreng lebih banyak dari bahan yang lain karena kertas sampul menjadi sangat transparan dibandingkan bahan lain.

Lipid (lemak) yang mengandung asam lemak jenuh tinggi tidak memiliki ikatan rangkap, sehingga densitas atau kerapatan mediumnya masih rendah.

Ini akan memungkinkan cahaya untuk dengan mudah melewati kertas sampul cokelat. Sampul coklat ini transparan karena indeks biasnya yang rendah. Pada suhu tinggi, hal yang sama terjadi yang menyebabkan penguapan lipid, menurunkan nilai indeks bias, memungkinkan cahaya masuk ke medium lebih mudah dan membuat sampul kertas coklat transparan.

(10)

BAB 5 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan kesimpulan bahwa bahan seledri, kacang tanah, kemiri, margarin, minyak, dan santan mengandung lipid.

Sedangkan pepaya, susu, wortel, singkong kering, dan aquades tidak mengandung lipid. Dari 6 bahan yang mengandung lipid, minyak goreng merupakan bahan dengan kandungan lipid terbanyak.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Botham, K.M.,& Mayes, P.A.(2012). Bioenergetika dan metabolisme karbohidrat serta lipid. In: Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW, editors. Biokimia Harper (Edisi27). Jakarta: EGC;

p.95-249.

Jim, E. L. (2013). Metabolisme lipoprotein. Jurnal Biomedik: JBM, 5(3).

Mamuaja, C. F. (2017). Lipida.

Manikam, C. G. (2017). Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kadar Trigliserida Sampel Serum dan Plasma EDTA (Doctoral dissertation, Muhammadiyah University of Semarang).

Rahmadina. (2019). Biokimia dalam Kehidupan. 18–28.

Sutera, R. D., & Aziza, N. (2022). KONSEP METABOLISME LIPID BERDASARKAN AL-QUR’AN DAN AL-HADIST. Journal Development and Research in Education, 2(1), 18- 26.

Watuseke, A. E., Polii, H., & Wowor, P. M. (2016). Gambaran kadar lipid trigliserida pada pasien usia produktif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado periode November 2014–

Desember 2014. eBiomedik, 4(2).

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen ini membahas tentang pengujian tarik dan sifat mekanik

Dokumen ini membahas pengaruh suhu penyimpanan beku terhadap kerusakan lipid pada otot ikan saithe dan

Dokumen ini membahas tentang arus listrik, termasuk definisinya, hukum yang terkait dengannya, dan aplikasinya dalam berbagai

Dokumen ini membahas tentang sifat-sifat yang diperlukan untuk menjadi pemimpin yang

Dokumen ini membahas tentang definisi dan sifat-sifat pohon, yang merupakan jenis dari graf

Dokumen ini membahas tentang interaksi obat, termasuk definisinya, jenisnya, serta pengaruhnya pada respon tubuh terhadap

Dokumen ini membahas tentang kepemimpinan dan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh pemimpin yang

Dokumen ini membahas tentang unsur dan