• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF Bab I Pendahuluan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PDF Bab I Pendahuluan"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

Menurut Mulyadi “Sistem pengendalian internal mencakup struktur organisasi, metode dan tindakan yang dikoordinasikan untuk melindungi aset organisasi, memeriksa keakuratan dan kondisi data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong kepatuhan terhadap kebijakan manajemen. Dengan cara ini, sistem informasi akuntansi dapat memberikan suatu sistem pengendalian internal yang lebih baik." 4. Sistem pengendalian internal adalah suatu sistem atau kebijakan dan prosedur yang dibuat untuk memberikan tingkat jaminan yang wajar terhadap tercapainya tujuan organisasi tertentu.

Menurut Mulyadi “Ada 4 (empat) tujuan umum pengendalian internal, yaitu: menjaga aset organisasi, memeriksa keakuratan dan kondisi data akuntansi, mendorong efisiensi, mendorong kepatuhan terhadap kebijakan manajemen. Penerapan sistem pengendalian internal yang efektif akan membantu dalam mencegah risiko yang timbul dalam kegiatan operasional gereja.” 5. Sistem pengendalian likuiditas internal merupakan salah satu cara untuk melindungi dana kas organisasi dari penyelewengan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis memfokuskan pada sistem pengendalian internal kas Gereja HKBP Pargodungan Dolok Sanggul yang tidak lepas dari aktivitasnya yang berhubungan dengan penerimaan kas. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “SISTEM PENGENDALIAN UANG INTERN DI GEREJA HKBP RESSOT PARGODUNGAN DOLOK SANGGUL”. Kami berharap penelitian ini dapat menjadi literatur untuk penelitian selanjutnya dan sebagai sarana untuk memperluas wawasan dan mengembangkan pengetahuan tentang pentingnya sistem pengendalian internal dalam organisasi mana pun.

Kesimpulan dari penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak gereja dalam meningkatkan sistem pengendalian internal dana masuk dan keluar yang dilaksanakan di HKBP Pargodungan Dolok Sanggul.

Pengolahan Sistem (process system)

Sasaran Sistem (objective system)

Komponen Sistem

Sistem Informasi Akuntansi

  • Tujuan Sistem Informasi Akutansi

Sistem informasi akuntansi yang baik tercipta berdasarkan kerjasama yang baik antara manusia dan sumber daya lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan dalam organisasi

Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur

Untuk memperbaiki pengendalian akutansi dan pengeekan internal, yaitu untuk memperbaiki tingkat keadaan (reability) informasi akutansi

Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi ." 14

Manfaat Sistem Informasi Akutansi Bagi Organisasi

Menurut Romney dan Steinbart, “Sistem informasi akuntansi dapat memberikan manfaat bagi organisasi dengan menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga aktivitas rantai nilai dilakukan secara efektif dan efisien.”16. Sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik dapat memberikan informasi apabila terjadi suatu proses produksi yang tidak baik atau tidak memenuhi standar yang diterapkan oleh organisasi, sehingga dapat segera diperbaiki. Sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik dapat membantu meningkatkan efisiensi suatu proses dengan menyediakan informasi yang tepat waktu.

Sistem informasi akuntansi yang dirancang dengan baik dapat memudahkan proses berbagi pengetahuan dan keahlian, yang kemudian dapat meningkatkan proses operasional perusahaan bahkan memberikan keunggulan komparatif.

Mendukung Aktivitas Sehari-hari dalam Perusahaan

Mendukung Proses Pengambilan Keputusan

Membantu Perusahaan Memenuhi Tanggung Jawab Pada Pihak Eksternal

  • Pengertian Kas
  • Pengelolaan Kas
  • Penerimaan Kas
  • Sistem Pengendalian Intern
    • Pengertian Sistem Pengendalian Intern
    • Tujuan Pengendalian Intern
    • Unsur Pengendalian Intern

Sehingga diperlukan pengendalian internal yang baik terhadap penerimaan kas untuk mencapai penggunaan kas yang tepat. Untuk mengatasi atau mencegah perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan gereja, maka perlu diterapkan pengendalian internal dalam gereja karena pengendalian internal ini dapat membantu. Secara umum, sistem pengelolaan kas menolak campur tangan terhadap rekening oleh merek yang menangani uang tunai, yang berarti fungsi pencatatan, penyimpanan, dan penerimaan uang tunai tidak dapat digabungkan.

Sistem akuntansi penerimaan kas merupakan suatu pencatatan yang dibuat untuk melakukan aktivitas penerimaan kas baik dari penjualan tunai maupun dari piutang yang siap pakai dan bebas digunakan untuk keperluan operasional perusahaan secara umum. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas merupakan suatu proses arus kas yang terjadi pada suatu perusahaan secara terus menerus sepanjang umur perusahaan yang bersangkutan. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penerimaan kas merupakan suatu unit yang mengumpulkan dan mencatat transaksi yang dapat membantu pimpinan dalam menangani pendapatan perusahaan.

Pengertian Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Menurut Sujarweni “Sistem penerimaan kas adalah suatu tata cara pencatatan yang diatur untuk melakukan kegiatan penerimaan uang dari berbagai sumber. Penerimaan kas adalah uang tunai yang diterima oleh dunia usaha, baik berupa uang tunai maupun surat berharga yang bersifat yang bersifat dapat segera digunakan, yang timbul dari setiap transaksi korporasi, penjualan tunai, pelunasan piutang atau transaksi lainnya yang dapat meningkatkan likuiditas perusahaan. Pengendalian internal merupakan suatu istilah yang umum dan digunakan secara luas dalam berbagai tujuan dan arti.

Menurut Mulyadi “Pengertian pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi, mengendalikan keakuratan dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong kepatuhan terhadap kebijakan manajemen.”21. Menurut Hery, “Pengertian pengendalian internal adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi aset atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk penyalahgunaan, menjamin tersedianya informasi akuntansi perusahaan yang akurat dan menjamin bahwa semua ketentuan hukum (peraturan)/perundang-undangan dan kebijakan manajemen dihormati atau diterapkan dengan baik oleh seluruh karyawan perusahaan.” 22. Menurut COSO (Komite Organisasi Sponsor) oleh Treadway Commission, pengendalian internal adalah proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen dan karyawan yang dirancang untuk memberikan jaminan bahwa tujuan organisasi akan tercapai melalui: efisiensi dan efektivitas operasional, penyajian laporan keuangan dapat tercapai, dapat diandalkan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Suatu organisasi harus dapat memahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan sistem pengendalian internal agar organisasi dapat mengetahui apa tujuan penerapan sistem pengendalian internal. Sistem pengendalian internal diciptakan untuk memberikan jaminan terhadap suatu proses pengelolaan data akuntansi yang akan menghasilkan informasi keuangan yang akurat dan dapat diandalkan. Sistem pengendalian internal dimaksudkan untuk mencegah duplikasi penggunaan sumber daya perusahaan yang dianggap tidak perlu atau boros dalam seluruh kegiatan usaha perusahaan.

Untuk mencapai tujuan organisasi, sistem pengendalian internal manajemen menetapkan kebijakan prosedural yang bertujuan untuk memberikan jaminan yang memadai bahwa kebijakan manajemen diikuti oleh karyawan perusahaan. Semakin baik suatu organisasi dalam menerapkan sistem pengendalian ini maka akan semakin baik pula kualitasnya dan dapat menjaga kekayaan organisasi tersebut.

Diantara 4 unsur pokok pengendalian intern tersebut diatas, unsur mutu karyawan merupakan unsur yang paling penting. Jika perusahaan

  • Fungsi Pengendalian Intern
  • Jenis-Jenis Pengendalian Internal
  • Pengendalian Preventif
  • Pengendalian Detektif
  • Pengendalian Korektif
  • Pengendalian Langsung
  • Pengendalian Kompensantif

Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, satuan pengendalian intern ini tidak boleh menjalankan fungsi operasional, fungsi penyimpanan, dan fungsi akuntansi, melainkan harus bertanggung jawab langsung kepada manajemen puncak. Adanya satuan pengendalian internal pada perusahaan akan menjamin efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian internal, sehingga keamanan aset perusahaan serta keakuratan dan keandalan data akuntansi akan terjamin. Sebaliknya, meskipun ketiga unsur pengendalian internal lainnya cukup kuat, namun jika dilakukan oleh pegawai yang tidak kompeten dan tidak jujur, maka keempat tujuan sistem pengendalian internal yang diuraikan di atas tidak akan tercapai.

Untuk mengatasi kelemahan manusia, masih diperlukan 3 unsur pengendalian internal lagi, guna mewujudkan tujuan sistem pengendalian internal. Meskipun pada akhirnya tujuan yang diinginkan mungkin tercapai, namun dampak samping yang mungkin timbul dan mungkin merugikan perusahaan harus diminimalisir dan sebisa mungkin dihilangkan. Pengendalian ini berfokus pada upaya menemukan kesalahan yang mungkin terjadi, seperti rekonsiliasi bank dalam penghitungan fisik kas.

Pengendalian yang dilakukan selama aktivitas sudah sesuai dengan prosedur yang berlaku, misalnya pengendalian atasan terhadap bawahan. Penanggung jawab uang tunai adalah orang yang mempunyai kuasa penuh atas uang tunai, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak yang ada di dalam gereja. Parartaon adalah pihak yang mempunyai tanggung jawab terbesar terhadap barang bergerak dan barang tidak bergerak gereja.

Oleh karena itu, pendeta dibantu oleh bendahara dan badan pemeriksa dalam menjalankan kegiatan di gereja, baik pendapatan maupun pengeluaran gereja. Parartaon juga mempunyai janji kepada Tuhan sama seperti parhalado yang ditahbiskan untuk melakukan tindakan atau keputusan sesuai dengan kebutuhan gereja dan sesuai dengan kehendak Tuhan Yesus. Keuangan dalam Gereja adalah topik yang sangat dikenal dan sensitif karena keuangan adalah sebuah anugerah.

Memberikan sebagian berkat yang kita miliki kepada gereja secara transparan melalui persembahan selama kebaktian akan menjadi tanggung jawab besar bagi para pekerja di sana. Transparansi oleh semua pihak sangat membantu dalam mencegah kita melakukan praktik dan sistem pengelolaan yang mungkin kurang jujur. Keuangan Gereja bukan hanya menjadi tanggung jawab dan kepentingan orang tertentu saja, melainkan menjadi tanggung jawab banyak orang dan demi kebaikan bersama.

METODE PENELITIAN

  • Objek Penelitian
  • Subyek Penelitian
  • Tempat Penelitian
  • Jenis dan Sumber Data Penelitian
  • Metode Penelitian
  • Metode Pengumpulan Data
  • Metode Analisis Data

Menurut Sumadi Suryabrata, “Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti (atau petugasnya) dari sumber pertama.”24. Data diperoleh langsung dari pihak gereja melalui wawancara langsung dengan Pendeta Ressot atau kepala gereja dan bendahara gereja, yang memberikan informasi data terkait sistem pengendalian internal kas. Menurut Sumadi Suryabrata, “data sekunder biasanya disusun dalam bentuk dokumen, misalnya data mengenai kondisi demografi suatu daerah, data mengenai produktivitas suatu perguruan tinggi, data mengenai persediaan pangan di suatu daerah.”25.

Data tersebut dapat berupa sejarah singkat berdirinya gereja, struktur organisasi, dan data keuangan baik penerimaan maupun pengeluaran kas gereja. Metode penelitian adalah suatu cara pemecahan masalah atau cara mengembangkan ilmu pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. Secara lebih luas Sugiyono menjelaskan bahwa “Metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk memperoleh data yang valid agar dapat ditemukan sasarannya, dikembangkan dan dibuktikan sebagai pengetahuan, sehingga pada akhirnya dapat digunakan untuk memahami, menganalisis, memecahkan dan menangani permasalahan”.

Metode ini merupakan metode pengumpulan data primer yang diperoleh langsung dari sumber asli melalui wawancara dan dokumentasi dengan departemen atau pihak yang bertanggung jawab dan data sekunder melalui data dokumentasi. Dalam pengumpulan data-data yang penulis butuhkan, penulis akan melakukan wawancara dengan pihak-pihak terkait dan juga melakukan dokumentasi dari berbagai sumber. Merupakan teknik pengumpulan data dimana penulis memperoleh informasi dengan cara bertanya langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan objek penelitian, khususnya yang berkaitan dengan objek penelitian.

Menurut Sugiyono, “Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data ketika peneliti ingin melakukan penelitian pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti, dan juga ketika peneliti ingin mengetahui sesuatu dari responden secara lebih mendalam ketika jumlah responden sedikit/ kecil.” 27. Selain itu, penulis juga akan melakukan dokumentasi sebagai informasi tambahan yang diperlukan untuk penelitian. Penulis menggunakan sumber-sumber seperti buku dan internet yang berhubungan langsung dengan informasi yang segera penulis perlukan.

Dokumentasi merupakan upaya penelitian untuk mengumpulkan data dengan menggunakan data yang tersedia sebagai sumber informasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Sebagian besar data yang tersedia berbentuk surat, buku harian, memorabilia, laporan, artefak, dan foto. Ciri utama data ini adalah tidak terbatas pada ruang dan waktu, sehingga memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mempelajari hal-hal yang terjadi di masa lalu.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan pengedalian internal dalam arti luas adalah sistem yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan unuk menjaga kekayaan

Menurut Zaki Baridwan (1991:13) pengendalian intern meliputi struktur organisasi dan semua cara serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan didalam perusahaan dengan

Dengan dilaksanakannya sistem pengendalian intern terhadap penjualan, maka diharapkan perusahaan akan dapat menjaga kekayaan perusahaan, mengecek ketelitian, keandalan data

 Menurut Mulyadi: “Pengendalian Intern meliputi Menurut Mulyadi: “Pengendalian Intern meliputi struktur organisasi metode dan prosedur yang struktur organisasi metode dan prosedur

dikoordinasikan untuk menjaga asset organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.”

Pengendalian intern merupakan alat bantu yang diharapkan dapat membantu manajemen menjaga harta milik perusahaan, menguji ketelitian dan kebenaran data akurat,

Sedangkan menurut Mulyadi 2016:180 sistem pengendalian intern yaitu pengawasan intern meliputi struktur organisasi dan semua prosedur serta alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan

SISTEM PENGENDALIAN INTERN Pengertian : Rencana organisasi dan semua ukuran dan metode terkoordinasi yang diterapkan dalam suatu perusahaan untuk melindungi aktiva, menjaga