• Tidak ada hasil yang ditemukan

PDF SKRIPSI - metrouniv.ac.id

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PDF SKRIPSI - metrouniv.ac.id"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

Rumusan masalah dalam penelitian adalah “Adakah pengaruh kewenangan guru PAI terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di MAN 1 Lampung Timur?”. Agar hipotesis alternatif (Ha) diterima, maka terdapat pengaruh Otoritas Guru Agama Islam terhadap Karakter Siswa MAN 1 Lampung Timur.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Sebab, dengan kewibawaan, segala bentuk bimbingan yang diberikan oleh pendidik akan diikuti dengan sukarela oleh peserta didik. Tetapi ini tidak berarti bahwa pendidikan harus memberikan otoritas yang konstan kepada siswa selama berabad-abad, tetapi harus disesuaikan dengan keharmonisan peningkatan kedewasaan siswa.

Indentifikasi Masalah

Meskipun kewibawaan guru PAI mencerminkan kewibawaan yang baik, ternyata masih ada beberapa siswa yang belum mampu menunjukkan perubahan minat belajar yang baik. Bertolak dari berbagai permasalahan di atas, penulis ingin mengetahui lebih dalam sejauh mana pengaruh kewenangan guru terhadap minat siswa dalam mempelajari mata pelajaran pendidikan agama Islam.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Secara praktis penelitian ini merupakan sumbangan pemikiran bagi guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas X MAN 1 Lampung Timur. Secara teoritis, penelitian ini merupakan pengembangan dari teori-teori yang penulis peroleh selama mengikuti perkuliahan, sebagai sumbangsih pemikiran guru tentang peningkatan motivasi belajar siswa.

Penelitian Relevan

11 Pratiwi Dwi Handayani, Pengaruh Kewibawaan Guru terhadap Minat Belajar Siswa Mata Pelajaran PAI (Studi Kasus di SMPN 6 Metro), Skripsi, (Metro: Stain, 2011). Kewibawaan guru dan pengaruhnya terhadap minat belajar siswa Pendidikan ditemukan dalam interaksi antara orang dewasa Pendidikan ditemukan dalam interaksi antara orang dewasa.

Kewibawaan Guru dan Pengaruh Terhadap Minat Belajar Siswa Pendidikan itu terdapat dalam pergaulan antara orang dewasa Pendidikan itu terdapat dalam pergaulan antara orang dewasa

  • Pengertian Guru Akidah Akhlak

Guru adalah pendidik profesional, karena secara implisit ia telah dengan sukarela menerima dan menerima sebagian tanggung jawab yang berada di pundak orang tua. Menurut Zakiah Daradjat mengatakan bahwa guru adalah pendidik profesional, oleh karena itu secara implisit ia dengan sukarela menerima dan menerima tanggung jawab pendidikan yang berada di pundak orang tua. Lebih lanjut dikatakannya bahwa seorang guru adalah seseorang yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang dapat memudahkan dirinya dalam menjalankan perannya membimbing murid-muridnya.

Pendapat ini didukung oleh Hadari Nawawi yang menyatakan bahwa guru adalah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran serta bertanggung jawab membantu anak mencapai kedewasaannya masing-masing.37 Guru bukan hanya sekedar orang yang berdiri di depan kelas. untuk memberikan materi, pelajaran, tetapi harus aktif dan berjiwa bebas serta kreatif dalam membimbing perkembangan anak didik menjadi dewasa. Dengan kata lain, pekerjaan ini tidak dapat dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian khusus dalam melakukan kegiatan atau bekerja sebagai guru. Jadi, seorang guru akidah akhlak adalah orang yang melakukan kegiatan pengajaran instruksional atau pembinaan secara sadar kepada murid-muridnya untuk mencapai tujuan pembelajaran (menjadi seorang muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, sosial, nasional dan negara bagian.

Sahertian, peran guru merupakan sosok yang menonjol dalam masyarakat, karena dipandang sebagai orang yang berwibawa, sebagai evaluator, sebagai narasumber, karena menanamkan ilmu, sebagai asisten, sebagai hakim, sebagai detektif, sebagai objek penelitian. identifikasi. , sebagai pengurang rasa takut, sebagai orang yang membantu memahami diri sendiri, sebagai pemimpin kelompok, sebagai orang tua/wali, sebagai orang yang mengasuh dan.

Kerangka Berpikir dan Paradigma 1. Kerangka Berpikir

  • Paradigma

Hipotesis Penelitian

Paradigma adalah “cara pandang yang digunakan seseorang untuk mengatasi suatu gejala sehingga dari paradigma tersebut seseorang akan mampu mengatasi masalah tersebut”.41. Berdasarkan kerangka tersebut, paradigma dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut. Ha : ada pengaruh wibawa guru terhadap minat belajar siswa kelas X mata pelajaran pendidikan agama Islam di MAN 1 Lampung Timur.

Ho : Tidak terdapat pengaruh kewenangan guru terhadap minat belajar siswa kelas X pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam MAN 1 Lampung Timur. Hipotesis yang diajukan oleh penulis adalah “Pengaruh Kewibawaan Guru Pendidikan Agama Islam Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas X MAN 1 Lampung Timur”.

Rancangan Penelitian

Variabel dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel penelitian

  • Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel menjelaskan variabel yang diteliti dan mendeskripsikan variabel dalam subvariabel beserta indikatornya.46 Berdasarkan definisi definisi operasional variabel yang telah dipublikasikan, definisi operasional variabel diasumsikan sebagai dapat diamati atau formulasi yang dapat diamati dan terukur yang memberikan arah pada proses pengukuran data, melalui indikator-indikator yang dirumuskan dalam teori yang digunakan. Kewibawaan guru merupakan syarat yang harus ada pada diri pendidik dan oleh karena itu kewibawaan digunakan oleh pendidik dalam proses pendidikan untuk membawa peserta didik ke sekolah. Minat siswa terhadap proses belajar mengajar memiliki beberapa indikator, antara lain: dorongan dari dalam diri, perasaan ingin tahu tentang kegiatan belajar/minat belajar, motif sosial, ingin dihargai orang lain (pujian/prestasi/hadiah), faktor emosional ( memiliki semangat belajar atau rasa senang dalam belajar).

Dari pernyataan kedua variabel di atas, penulis akan menggunakan rumus chi-kuadrat dan untuk mengetahui apakah kedua variabel tersebut signifikan atau tidak.

Berdasarkan batasan masalah yang telah disebutkan sebelumnya dan dengan melihat tabel di atas dapat dijelaskan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MAN 1 Lampung Timur. Teknik pengambilan sampel adalah “suatu cara pengumpulan data dengan mengambil beberapa unsur atau anggota populasi yang akan diteliti”.51 Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu. Metode pemilihan sampel bersifat acak jika setiap unsur atau anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih, metode ini dilakukan secara objektif dan pengambilan sampelnya disebut sampling probabilitas.

Metode pemilihan sampel dikatakan non-random jika setiap elemen populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih.Metode ini bersifat subyektif dan pengambilan sampelnya disebut non-probability sampling. Teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan tidak acak dan dapat dilihat dari tabel di bawah ini. Catatan: Merujuk pada tabel di atas, penulis menggunakan sampel cluster sampling dimana teknik pengambilan sampel terdiri dari sekelompok anggota yang dikumpulkan dalam suatu kelompok (group) bukan anggota populasi yang diambil satu per satu, melainkan masing-masing kelompok dengan presentasi yang sama. , misalnya 25%.

Dari populasi 210 siswa yang beragama Islam, penulis mengambil sampel sebanyak 25% sehingga jumlah sampel yang akan penulis teliti adalah dari masing-masing kelas yaitu kelas X.I sebanyak 24 siswa, X.2.

Teknik Pengumpulan Data

Metode dokumentasi adalah “mencari data tentang hal-hal atau peneliti meneliti benda-benda seperti buku, majalah, dokumen, peraturan, risalah rapat, catatan harian dan sebagainya”. Dari pernyataan di atas, jelas bahwa yang dimaksud dengan dokumentasi adalah suatu cara pengukuran data yang digunakan dalam suatu penelitian dengan mencatat berbagai masalah yang didokumentasikan oleh kepala sekolah, guru, tata usaha dan personel sekolah lainnya. Penggunaan metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data pengungkapan data jumlah guru, data jumlah siswa kelas X, sejarah sekolah dan struktur sekolah di MAN 1 Lampung Timur.

Instrumen Penelitian

  • Rancangan instrumen
  • Pengujian instrumen a. Validitas

Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa validitas adalah alat ukur yang digunakan untuk mengungkapkan suatu gejala instrumen yang sebenarnya, yaitu valid atau valid. Reliabilitas mengacu pada pemahaman bahwa suatu instrumen dapat dipercaya cukup untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut baik. Berdasarkan pernyataan di atas, reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut baik.

Reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen tersebut dapat diandalkan sebagai alat ukur yang akan tetap sama meskipun telah digunakan berulang kali. Setelah nilai reliabilitas diperoleh untuk setiap skor item, langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai ini dengan tabel, seperti yang dilakukan pada uji validitas, untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi.

Teknik Analisis Data

Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X MAN 1 Lampung Timur menyatakan wibawa guru baik. Distribusi Frekuensi Minat Siswa di MAN 1 Lampung Timur No Interval Kelas Frekuensi Kategori Persentase. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa minat belajar di MAN 1 Lampung Timur dikategorikan cukup.

Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai chi square hitung (count) sebesar 11,016 untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kewenangan guru PAI terhadap minat belajar siswa MAN 1 Lampung Timur setelah chi uji kuadrat (hitung ), kemudian dibandingkan dengan uji chi kuadrat berdasarkan kriteria tabel uji (Tabel). Hal ini berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak yaitu terdapat pengaruh kewenangan guru PAI terhadap minat belajar siswa MAN 1 Lampung Timur. Dari data tersebut terlihat bahwa pengaruh otoritas guru agama Islam terhadap minat belajar siswa di MAN 1 Lampung Timur adalah baik.

Dari data tersebut terlihat bahwa pengaruh kewenangan guru pendidikan agama Islam terhadap minat belajar siswa di MAN 1 Lampung Timur adalah baik. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan (Ha) dapat diterima dan (H0) ditolak yang artinya terdapat pengaruh kewenangan guru pendidikan agama Islam terhadap minat belajar siswa MAN 1 Lampung Timur. Untuk mengetahui hubungan antara . Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis di atas dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan pengaruh kewenangan guru pendidikan agama Islam terhadap minat belajar siswa MAN 1 Lampung Timur.

Simpulan

Saran

Semoga dapat lebih dioptimalkan lagi dengan kreativitas baru dan keteladanan pengajaran dari guru dan kegiatan ekstrakurikuler, dengan mempertimbangkan pengaruh kewenangan guru dalam pendidikan. Minat belajar sangat penting. Siswa perlu menjadi lebih baik agar belajar tidak hanya dalam ruang lingkup sekolah. Dengan lebih banyak menawarkan kegiatan yang bersifat mandiri, seharusnya guru kelas lebih optimal dalam mempelajari minat belajar masing-masing siswa. Edi Kusnadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Ramayana Press, 2008 Haris Munjiman, Pokok-Pokok Penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsito, 1999 Iqbal Hasan, Statistik 2, Jakarta: Bumi Aksara, 1999.

Bumi Aksara, 2003 Sumadi Suryabrata, Research Methodology, cet2, Jakarta: Rajawali Pers, 1998 Sutrisno Hadi, Research Methodology bind 1, Yogyakarta: Andi Obset, 2000.

Gambar

Gambar 1  Paradigma

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi dengan judul “Strategi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Menumbuhkan Jiwa Ukhuwah Islamiyah Pada Peserta Didik Di Madrasah Aliyah Darunnajah Kelutan