SOFI FEBRILIA │PPG PGSD-A
AKSI NYATA
Pemahaman Tentang Peserta Didik Dan Pembelajarannya
1. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari prinsip : (1) Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice), (2) Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level)?
Pemahaman baru yang saya dapatkan adalah Pembelajaran berdiferensi yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Permbelajaran berdiferesi memiliki prinsip; 1). Setiap siswa dikelas akan menyambut dan merasa sisambut dengan baik; 2). Setiap siswa saling menghargai dan adanya keadilan dalam pembelajaran; 3). Guru dan siswa berkolaborasi untuk pertumbuhan dan kesuksisan bersama.
Pembelajaran yang responsive kultur merupakan model pendidikan teoritis dan praktik yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan prestasi peserta didik, tetapi juga untuk membantu siswa menerima serta memperkokoh/memperkuat identitas budayanya. Landasan budaya memainkan perandalam membentuk gaya belajar dan pada gilirannya menuntut adanya pengajaran yang sejalan dengan lensa budaya tersebut. Konsep pendidikan tanggap budaya berupaya merevtalisasi berbagai artikulasi budaya, termasuk berbagai aspek kearifan local yang berkembang pada setiap komunitas, untuk mendukung terselengaranyapendidikan yang lebih bermakna
Pembelajaran sesuai level adalah salah satu semangat di merdeka belajar, dimana pengajaran pada peserta didik disesuaikan dengan tingkat capaian atau kemampuan awalnya.
Proses intervensi yang seharusnya dilakukan guru dengan memberikan masukan pembelajaran yang relevan dan spesifik untuk menjebatani perbedaan yang ditemukan. Proses pembelajaran peserta didik dakan disusun mengacu pada capaian pembelajaran tersebut, namun disesuaikan dengan karakteristik potensi, dan kebutuhan peserta didik.
SOFI FEBRILIA │PPG PGSD-A
2. Bagian manakah dari prinsip : (1) Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice), (2) Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level) yang paling menantang untuk diaplikasikan di lapangan?
Prinsip yang paling menantang untuk diaplikasikan di lapangan adalah pembelajaran berdiferensiasi (Developmentally Appropriate Practice) DAP karena proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak, memberikan proses belajar yang menyenangkan, interaktif, aplikatif, dan konstruktivis. Tujuan dari DAP adalah memusatkan perhatian kita pada segala sesuatu yang kita ketahui tentang anak dan apa yang dapat kita pelajari tentang anak sebagai individu dan keluarga mereka sebagai dasar pengambilan keputusan. Anak merupakan seseorang yang istimewa serta memiliki gaya belajar, minat, kepribadian, temperampen, kemampuan dan ketidakmampuan, tantangan dan kesulitan yang berbeda-beda dari masing-masing anak. Konsep DAP yang dikembangkan melalui baragam kegiatan yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak menyebabkan anak memiliki pengalaman yang kongkrit serta menyenangkan saat terjadinya proses belajar, sehingga dapat menumbuhkan kesadaran (awareness) pada anak. Proses pembelajaran DAP juga dapat membangkitkan keingintahuan anak melalui kegiatan eksplorasi, eksperimen dan dalam pengalaman nyata. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Developmentally Appropriate Practice (DAP) sangatlah menantang dalam proses pembelajaran, karena guru hanya sebagai fasilitator dan tidak lagi sebagai tokoh paling utama dalam pembelajaran dalam kelas dan siswa tidak hanya sebagai penerima yang tidak aktif dalam pembelajaran, tetapi para siswa bertanggung jawab untuk atas pembelajaran mereka sendiri.
3. Hal-hal lain apakah yang ingin Anda pelajari lagi terkait dengan prinsip : (1) Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice), (2) Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level)?
Hal-hal yang ingin saya pelajari lagi terkait pada pembahasan topik ini adalah:
SOFI FEBRILIA │PPG PGSD-A
1) Mengenai cara menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang efektif dalam pembelajaran sehingga kebutuhan peserta didik bisa terpenuhi.
2) Mengenai cara yang tepat memfasilitasi peserta didik sesuai dengan minat dan bakat mereka agar mencapai tujuan pembelajaran yang telah dibuat.
3) Mengenai contoh model pembelajaran berbasis budaya yang bisa diterapkan kepada peserta didik, sehingga siswa bisa memperkokoh/memperkuat identitas budaya peserta didik.
Setelah melakukan refleksi, tuliskan rancangan / rencana aksi nyata terkait prinsip : (1) Pembelajaran Berdiferensiasi (developmentally appropriate practice), (2) Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level), yaitu kegiatan yang bisa Anda lakukan ketika mengapilikasikan prinsip : (1) Pembelajaran Berdiferensiasi
(developmentally appropriate practice), (2) Pengajaran yang Responsif Kultur (culturally responsive pedagogy), dan (3) Pengajaran Sesuai Level (teaching at the right level) secara efektif di kelas Anda.
Sebelumnya perlu kita ketahui bahwa, Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang berdasarkan keputusan masuk akal yang diambil oleh guru dengan berorientasi kepada kebutuhan peserta didik. Maka garis besarnya adalah kebutuhan peserta didik .
Dengan demikian, untuk menyesuaikan kebutuhan peserta didik maka sebelum proes pembelajaran berlangsung, guru dapat melakukan pemetaan dengan 3 pendekatan , yaitu : 1) Kesiapan Belajar
Untuk melakukan pemetaan berdasarkan kesiapan belajar seorang guru bisa seperti equalizer, dimana peserta didik mana yang bisa memahami hal yang mudah, dan yang mana peserta didik memahami hal yang kompleks, kongkret, maupun abstrak, dst.
2) Minat
Guru dapat melakukan pemetaan berdasarkan minat,petakkanlah minat murid kita, berdasarkan minatnya terhadap contoh pembelajaran sains, atau seni berupa prakarya, bisa juga minat terhadap olahraga.
SOFI FEBRILIA │PPG PGSD-A
3) Profil Belajar
Jika berdasarkan profil belajar perlu banyak aspek yang perlu dipertimbangkam, yang pertama tempat tinggal, budaya, dan karakter belajar anak. Dan kita ketahui karakter belajar anak ada 3, yaitu audio, visual, kinestetik.
Oleh karena itu, sebagai seorang guru harus dapat memetakkan karakter belajar anak.
Dalam Menerapkan proses pembelajaran ini, seorang guru dapat menerapkan Tiga strategi, Yaitu : (1). Pembelajaran berdiferiensiasi konten, (2). Pembelajaran berdiferiensiasi proses, (3). Pembelajaran berdiferiensiasi produk.
Setelah kita melakukan pemetaan terhadap peserta didik, maka sorang guru juga wajib menerapkan strategi dan media yang berbeda. Misalnya, setelah dipetakan siswa yang kinestetik, audio, dan visual sudah ada, maka media yang dipilih oleh guru tentu tidak hanya bacaan, jika hal itu terjadi maka guru hanya mampu memenuhi anak yang memiliki karakter belajar visual. Sementara anak yang audio tentu saja tidak terpenuhi, oleh karena itu media yang dipilih guru untuk memenuhi ketiganya adalah menggunakan video pembelajaran. Karena dengan menggunakan video media pembelajaran yang terdapat suara dan gambar-gambar menarik itu bisa digunakan oleh anak visual karena tertarik dengan adanya gambar-gambar yang menarik baginya. Kemudian anak yang memiliki karakter blajar audio akan lebih tertarik juga karena dengan adanya suara pada video media pembelajaran. Dan anak dengan karakter belajar kinestetik juga masih bisa memperhatikan membaca dan menyimak sekaligus bergerak.
Jadi pembelajaran Berdiferiensiasi menjadi salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan belajar anak. Dengan dipenuhinya kebutuhan peserta didik, diharapkan hasil belajar akan jauh lebih maksimal, apalagi ketika seorang guru memetakan anak berdasarkan kesiapan belajar, maka seorang guru tau kemampuan peserta didik yang rendah, sedang, dan tinggi.