• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL ( PSE )

N/A
N/A
toni andika partila desa

Academic year: 2024

Membagikan "PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL ( PSE ) "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL ( PSE )

02.01.3-T1-4e Unggah Tugas Ruang Kolaborasi (LK 1.8)

Dosen Pengampu: Dr. Nugraheni Eko Wardani, M.Pd.

Disusun oleh:

1. Fibriani Dita Puspitasari (X902308973) 2. Inayatul Jannah (X902308975) 3. Sinta Ari Susanti (X902308976)

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU (PPG) PRA JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2023

(2)

Tabel 1. 8 Ruang Lingkup Protokol (Budaya/ Tata Tertib) dalam CASEL

RUANG LINGKUP

KOMPETENSI PEMBELAJARAN

SOSIAL EMOSIONAL

TEKNIK PEMBELAJARAN KSE (sesuai dengan jenjang pendidikan

peserta didik)

Protokol

(Budaya atau Tata Tertib)

Kesadaran diri pengenalan emosi

- 1. Teknik:

Memeriksa ketaatan diri terhadap aturan kelas

2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:

Guru meminta peserta didik untuk menyiapkan selembar kertas dan menuliskan tata aturan yang ada di kelas

3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada peserta didik:

 Silakan beri tanda ceklis pada peraturan kelas yang telah kalian laksanakan

 Beri tanda silang pada peraturan kelas yang belum meraka laksanakan dengan jujur dan penuh tanggung jawab

4. Penjelasan tentang tujuan:

Peserta didik menyadari dirinya telah atau belum melaksanakan kewajiban mentaati tata tertib kelas.

Pengelolaan diri - mengelola emosi dan fokus

1. Teknik:

Pelaksanaan jadwal

sholat dhuha sesuai

(3)

2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:

Guru meminta peserta didik membawa alat sholat mukena untuk perempuan dan peci untuk laki-laki pada jadwal sholat dhuha kelas.

3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada peserta didik:

Anak-anak, sholat dhuha itu penting kita laksanakan minimal sesuai jadwal kelas sehingga bisa menjadi budaya positive bagi kita untuk menambah ketaqwaan pada Allah dengan melaksanakan sholat dhuha.

4. Penjelasan tentang tujuan:

Peserta didik terbiasa melaksanakan kegiatan terencana sesuai jadwal yaitu sholat dhuha.

Kesadaran sosial - keterampilan

berempati

1. Teknik: shodaqoh atau infaq Jum’at 2. Penjelasan tentang apa yang

dilakukan guru:

 Guru memberikan informasi terkait tentang kegiatan shodaqoh atau infaq rutin sekolah yang dilaksanakan setiap Jum’at.

 Guru memberikan tips dengan menyisakan sebagian uang saku dan dikumpulkan saat osis mengunjungi kelas.

3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada peserta didik:

(4)

Sesama muslim kita wajib tolong menolong dalam kebaikan. Dan sesungguhnya setiap kebaikan yang diberikan akan mendapat balasan dari Allah walaupun sebiji zarrah

4. Penjelasan tentang tujuan:

Membiasakan peserta didik memiliki kesadaran sosial untuk berempati kepada sesama dan selalu berbuat baik.

Keterampilan

berhubungan sosial - daya lenting (resiliensi)

1. Teknik:

Mengucap salam dan menyapa saat bertemu sesama

2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:

Guru memberi teladan kepada peserta didik dengan memberi salam, seyum, menyapa dan menujukan sikap sopan dan santun baik di lingkungan sekolah mapun di luar sekolah.

3. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada peserta didik:

Mengucap salam dan tersenyum dengan sesama merupakan bentuk jalinan silaturrahim antar sesama muslim. Salah satu kewajiban muslim satu dengan lainya adalah menjawab salam. Dengan demikian jalinan persaudaraan dan sosial akan terbentuk.

4. Penjelasan tentang tujuan:

Membiasakan peserta didik untuk

(5)

ramah, sopan, dan santun saat bertemu orang lain atau teman.

Pengambilan

keputusan yang bertanggung jawab

1. Teknik:

Penanganan peserta didik yang bermasalah

2. Penjelasan tentang apa yang dilakukan guru:

 Guru tidak acuh terhadap peseerta didik yang melanggar peraturan.

 Guru bisa memanggil atau mengajak berbincang secara personal agar mereka yang melanggar mengakui dan tidak mengulanginya kembali 3. Penjelasan tentang apa yang

dikatakan pada peserta didik:

Peserta didik yang melanggar bisa menceritakan keluh kesah dan alasan mengapa mereka melanggar peraturan. Guru disini mendengarkan dan menjadi orang yang paling mengerti bagi peserta didik, dengan ini peserta didik akan percaya dengan guru dan akan mau mendengarkan solusi yang guru berikan. Guru perlu menjelaskan bahwa semakin dewasa peserta didik harus belajar tanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukan. Setiap apa yang dilakukan memiliki konsekuensi.

4. Penjelasan tentang tujuan:

(6)

Membiasakan peserta didik untuk berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan serta dapat bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan.

Referensi

Dokumen terkait

hanya ada sekitar 9 anak dari 24 anak didik yang mampu bekerja secara mandiri. Kecerdasan emosional sangat penting diajarkan pada anak didik, terutama anak didik

Kecerdasan emosional anak penting sekali dikembangkan pada anak didik sejak usia dini, karena kecerdasan emosional sangat mempengaruhi kesuksesan hidup anak di kemudian

3) Murid diminta membuat produk pembelajaran yang memuat penjelasan cara mengatasi/ menjaga kesehatan pada sistem ekskresi manusia. a) Murid yang sudah bisa menulis akan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran daring berdampak pada perilaku sosial emosional anak sebagai berikut anak kurang bersikap kooperatif karena anak

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis problem based learning (PBL), peserta didik dapat menjelaskan pengertian

Peserta didik menyimak penjelasan guru mengenai bagaimana pembuatan projek maket keanekaragaman budaya yang akan peserta didik ciptakan bersama anggota kelompok.. Peserta didik bersama

Dengan memahami peran penting interaksi sosial terhadap perkembangan emosional anak, kita dapat memberikan perhatian yang tepat pada aspek sosial dalam pendidikan anak-anak, sehingga

Selama pembelajaran hubungan antara guru dengan siswa atau hubungan antar sesama siswa adala hal yang penting dalam membantu siswa agar berani mengeksplorasi diri, berani bertanya,