• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran Sosial Emosional Ruang Kolaborasi (LK 2.4)

N/A
N/A
yufa fatma dela

Academic year: 2024

Membagikan "Pembelajaran Sosial Emosional Ruang Kolaborasi (LK 2.4) "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Yufa Fatma Dela 2398011733 Yudha Aji P 2398011742

Pembelajaran Sosial Emosional Ruang Kolaborasi (LK 2.4)

https://youtu.be/fFZVM8EDbKA

Diskusikan kondisi atau kasus di bawah ini dalam kelompok (minimal 2 orang – atau sesuai pembagian dalam kelas)

Silakan diskusikan kondisi berikut:

1. Apa tantangan bagi guru untuk menjadi contoh/teladan khususnya dalam hal sosial- emosional?

 Contoh bagi guru untuk menjadi teladan khususnya hal sosial emosional antara lain:

 Guru harus memiliki kesadaran diri yang tinggi mengenai emosi dan cara prilakunya agar dapat menjadi modelling yang baik dan konsisten bagi peserta didik. Karena berdasarkan semboyan KHD “Ing Ngarso Sung Tulodo” seorang guru harus menjadi contoh nilai-nilai yang baik bagi peserta didik

 Guru perlu mengelola manajemen emosinya agar menciptakan lingkungan belajar kondusif. Karena sesuai dengan semboyan KHD “Ing Madyo Mangun Karsa” guru harus mampu membangkitkan semangat dan motivasi peserta didik untuk belajar. Guru harus menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan

(2)

 Guru harus memiliki rasa empati dan kepedulian terhadap perasaan para peserta didik shingga dapat memberikan dukungan dan bimbingan yang tepat kepada peserta didik.

Karena sesuai dengan semboyan KHD “Tut Wuri Handayani” guru harus guru harus memberikan dorongan dan kepedulian kepada peserta didik agar mereka dapat mencapai potensi terbaiknya

 Guru perlu keterampilan sosial memiliki keterampilan sosial yang baik, seperti komunikasi yang efektif, mendengarkan aktif, dan menyelesaikan konflik

 Contoh tantangan bagi guru dalam film laskar Pelangi:

 SD Muhammadiyah kekurangan banyak hal, seperti ruang kelas yang layak, buku pelajaran, dan bahkan air bersih. Hal ini dapat membuat guru frustrasi dan kesulitan dalam mengajar

 Pak Harfan harus belajar bagaimana mengelola emosinya ketika menghadapi peserta didik yang sulit diatur.

 Sekolah Muhammadiyah terletak di daerah yang miskin dan terpencil. Hal ini dapat membuat peserta didik terpapar pada berbagai masalah sosial-emosional, seperti kemiskinan, kekerasan, dan pelecehan

 Bu Muslimah harus belajar bagaimana membantu peserta didik yang mengalami trauma dan stres.

 Hal yang bisa diteladani dalam film lascar Pelangi khususnya hal sosial-emosional:

 Guru di SD Muhammadiyah dengan segala keterbatasan fasilitas tetap berusaha untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan suportif bagi peserta didik

 Pak Harfan selalu menunjukkan sikap yang positif dan optimis kepada peserta didik

 Bu Muslimah selalu sabar dan mendengarkan peserta didik dengan penuh perhatian.

Film Laskar Pelangi memberikan pesan penting bahwa dengan tekad dan kerja keras, guru dapat menjadi contoh/teladan yang baik bagi peserta didik dalam hal sosial-emosional, bahkan dalam situasi yang sulit

(3)

2. Kasus yang ada berkaitan dengan hal di atas berdasarkan pada pengalaman Anda mengamati proses belajar mengajar yang pernah Anda ikuti!

Kami pernah menjumpai proses belajar mengajar yang memiliki tantangan yang hampir serupa walapun tidak sama sepenuhnya, contohnya antara lain:

 Saat kami dulu mengajar terdapat fasilitas laboratorium komputer yang terbatas, sehingga menyebabkan peserta didik harus gantian jika ingin menggunakan komputer tersebut.

Sehingga mau tidak mau kami harus berfikir kritis dan tidak boleh egois terhadap peserta didik dikelas yang satu dengan yang lain agar dapat mendapatkan fasilitas yang sama yaitu dengan mentaati jadwal rolling penggunaan komputer

 Saat kami mengajar, kami juga pernah menjumpai beberapa peserta didik yang memiliki motivasi belajar rendah salah satu faktor yang membuat motivasi belajar peserta didik itu rendah adalah faktor ekonomi dan masalah keluarga. Sehingga kami harus memahami perasaan peserta didik tersebut dan menunjukan kepedulian kepada peserta didik dengan berusaha untuk membangkitkan semangat dan motivasi peserta didik untuk belajar

 Karena dalam mengajar suatu kelas memiliki karakteristik dan sosial emosional yang beragam sehingga tentunya guru harus mampu memanajemen sosial emosionalnya agar memiliki kesadaran diri yang tinggi mengenai emosi dan cara prilakunya selama proses pembelajaran berlangsung agar tetap menciptakan kondisi lingkungan belajar yang kondusif.

3. Bagaimana sekolah bisa mendukung pembelajaran sosial-emosional? Apa saja tantangan bagi sekolah?

 Cara yang dapat dilakukan untuk mendukung pembelajaran sosial-emosional antara lain:

 Menciptakan Iklim Sekolah yang Positif seperti membangun budaya sekolah yang menghargai rasa saling menghormati, empati, inklusi dan menerapkan disiplin yang positif dan konstruktif.

 Mengintegrasikan Keterampilan Sosial-Emosional dalam Kurikulum seperti mengintegrasikan keterampilan sosial-emosional ke dalam mata pelajaran akademis dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempraktikkan keterampilan sosial- emosional dalam kehidupan sehari-hari.

(4)

 Memberikan Dukungan kepada Guru dan Staf dengan cara memberikan pelatihan kepada guru dan staf tentang pembelajaran sosial-emosional, memberikan sumber daya dan dukungan kepada guru dan staf untuk membantu mereka menerapkan pembelajaran sosial-emosional di kelas. Dan menciptakan lingkungan kerja yang positif dan suportif bagi guru dan staf.

 Bekerja Sama dengan Orang Tua dan Komunitas seperti melibatkan orang tua dan komunitas dalam upaya pembelajaran sosial-emosional sekolah.

 Tantangan yang mungkin dihadapi sekolah dalam menerapkan pembelajaran sosial emosional antara lain:

a. Keterbatasan Waktu dan Sumber Daya: Sekolah mungkin tidak memiliki waktu dan sumber daya yang cukup untuk menerapkan program pembelajaran sosial-emosional yang komprehensif.

b. Kurangnya Dukungan: Beberapa guru dan staf mungkin tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang pembelajaran sosial-emosional atau tidak yakin bagaimana menerapkannya di kelas.

c. Perbedaan Budaya: Sekolah mungkin perlu menyesuaikan program pembelajaran sosial- emosional agar sesuai dengan budaya dan kebutuhan komunitas mereka.

4. Apakah karakteristik peserta didik bisa mempengaruhi penerapan pembelajaran sosial- emosional? Jelaskan? Bagaimana menghadapi kendala tersebut?

Iya, karakteristik peserta didik dapat mempengaruhi penerapan pembelajaran sosial-emosional karena dengan latar belakang budaya, kemampuan kognitif, kemampuan emosional dan pengalaman hidup peserta didik yang berbeda-beda tentu saja membentuk keberagaman karakteristik serta sikap peserta didik didalam kelas. Sehingga guru harus memberikan penerapan pembelajaran sosial-emosional sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang beragam tersebut. Kendala yang mungkin dihadapi oleh guru dalam penerapan pembelajaran sosial- emosional antara lain:

 Keberagaman Karakteristik Peserta Didik: Guru perlu memahami karakteristik peserta didik mereka untuk dapat menyesuaikan program pembelajaran sosial-emosional agar sesuai dengan kebutuhan mereka. Guru juga perlu menggunakan strategi diferensiasi untuk

(5)

memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan manfaat dari pembelajaran sosial- emosional.

 Perbedaan sosial-emosional yang berbeda saat proses pembelajaran sehingga guru harus memberikan dukungan individual kepada peserta didik yang membutuhkannya. Dan untuk mempermudah pemberian tersebut guru dapat memberikan dukungan individual dengan cara pengelompokan kemampuan dan kebutuhan peserta didik

Referensi

Dokumen terkait

semenarik mungkin diasumsikan akan memudahkan peserta didik dalam memahami materi pembelajaran, menarik minat dan membangkitkan semangat peserta didik serta

● Bagi peserta didik yang sudah memahami konsep bioteknologi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, guru memberikan video tentang penerapan bioteknologi modern dan peserta

Murid yang telah memahami peluang kejadian saling bebas, dan siap diberikan tantangan untuk menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan peluang kejadian

Peserta didik merumuskan pertanyaan mendasar yang penting untuk mengkritisi isi ungkapan, simpati, kepedulian, empati dan perasaan pribadi yang terjadi dalam vidio.. Peserta didik

Peserta mengenali kompetensi pada CP sebuah mata pelajaran tertentu pada suatu fase Peserta menganalisis peran elemen dalam membentuk kompetensi yang akan dicapai dalam sebuah

Sedangkan apabila saya tidak bisa mengontrol emosi saat peserta didik melakukan kesalahan maka saya akan melakukan tindakan yang gegabah diluar dari kesepakatan karena diri say asudah

penerapan kompetensi sosial-emosional pada masalah tersebut ialah butet mampu menerapkan kesadaran diri, manajemen diri, hal ini dibuktikan dengan butet tetap berperilaku positif

• SEL adalah Social Emotional Learning, dengan SEL siswa belajar mengelola emosi dan prilaku mereka sendiri memiliki empati dan menunjukan kepedulian dan kepedulian terhadap orang lain,