PEMBERIAN PROBIOTIK PADA PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU (BPBAP) TAKALAR, SULAWESI
SELATAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI
ALIF MUSALDY 071 2020 0009
JURUSAN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2023
RINGKASAN
NAMA : ALIF MUSALDY NIM : 07120200009
JUDUL : PEMBERIAN PROBIOTIK PADA PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus Vannamei) Tambak Intensif
PEMBIMBING I : Dr. Ir. Hj. Harlina Usman, MP, PEMBIMBING II : Zaenal S.Pi
Udang vaname (Litopaneous vannamei) merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Produktivitas dari komoditas ini dapat mencapai lebih dari 13.600 kg/ha dengan permintaan yang selalu meningkat di kalangan masyarakat. Alasan menggunakan jenis udang putih ini adalah karena pertumbuhannya cepat, nilai konsumsi pakan atau Food Consumption Rate (FCR) yang rendah, mampu beradaptasi terhadap kisaran salinitas yang tinggi dan dapat dipelihara pada padat tebar yang tinggi.
Tujuan dari Praktek Kerja Profesi (PKP) ini untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman mengenai teknik pembesaran udang vaname (Litopenaeus vannamei). Praktek Kerja Profesi ini dilaksanakan di tambak Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar pada tanggal 12 Juli sampai 12 September 2023. Lokasi tambak tersebut yaitu di Desa Mappakalompo, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Dalam pelaksanaan praktek kerja profesi penulis melakukan pengamatan langsung dan melakukan konsultasi dan wawancara dengan teknisi dan karyawan.
Pelaksanaan kegiatan praktek kerja profesi meliputi persiapan tambak, penebaran benur, manajemen pakan dan kualitas air, pengontrolan hama dan penyakit, pemanenan, dan pemasaran. Dari serangkaian kegiatan penulis lebih tertarik mendalami kegiatan aplikasi pemberian probiotik pada pembesaran uadang vaname dimulai dari alat dan bahan yang dipakai untuk kultur probiotik dan pengkayaan pakan, mendokumenkan hasil kultur probiotik serta mengontrol pemberian probiotik dalam media pemeliharaan.
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
Telah Diperiksa Dan Disetujui Oleh Komisi Pembimbing
Dr. Ir. Hj. Harlina Usman, MP Zaenal S.Pi
pembimbing pendamping Pembimbing Lapangan
Dr.Ir. H. Abdul Rauf, M.Si Dr. Ir. Hj. Harlina Usman, MP
Dekan FPIK UMI Ketua Program Studi
KATA PENGANTAR
Judul Praktek Kerja Lapang : Pemberian Probiotik Pada Pembesaran Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Pada Tambak Intensif di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar.
Nama : ALIF MUSALDY
Nim : 07120200009
Program Studi : Budidaya Perairan
Fakultas : Perikanan dan Ilmu Kelautan
SK Pembimbing : 1409/H.20/FPIK/UMI/VIII/2023
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan banyak kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Profesi (PKP) ini. Tak lupa pula Shalawat serta salam kami hanturkan kepada Allah SWT baginda Rasulullah SAW beserta sahabatnya. Laporan Praktek Kerja Profesi ini berjudul pemberian probiotik pada pembesaran udang vaname (Litopenaeus Vannamei) di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar. Laporan ini merupakan suatu hasil praktek kerja profesi yang dilakukan selama dua bulan pada tanggal 12 Juli - 12 September untuk memenuhi salah satu syarat yang harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa dalam menempuh studi akhir di Universitas Muslim Indonesia dan sebagai laporan pertanggung jawaban atas Praktek Kerja Profesi yang dilaksanakan.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Zaenal sebagai pembimbing lapangan serta teknisi yang senantiasa meluangkan waktunya selama dua bulan memberikan arahan dan bimbingan selama saya melakukan kegiatan Praktek Kerja Profesi. Saya menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan di dalamnya, oleh karena itu saya sangat mengharapkan adanya berbagai kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa selesainya laporan PKP ini tidak terlepas dari dukungan, semangat, serta bimbingan dari berbagai pihak, baik bersifat moril maupun materil, oleh karena- Nya, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr.Ir. H. Abdul Rauf, M.Si, sebagai Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, yang memfasilitasi dengan kebijan-kebijakan-Nya.
2. Dr. Ir. Hj. Harlina Usman, MP, selaku Ketua Program Studi Budidaya Perairan yang memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan program studi dan mahasiswa khususnya.
3. Dr. Ir. Hj. Harlina Usman, MP, selaku Dosen Pembimbing PKL, terima kasih atas bimbingan dan arahan-Nya mulai proses PKL hingga tersusunnya laporan ini.
4. Bapak Guno Gumelar S.Pi, selaku kepala Divisi Pembesaran Udang Vaname di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar.
5. Bapak Zaenal S.Pi selaku pembimbing lapangan, yang telah memberikan bimbingan dan arahannya selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
6. Bapak kornelis laure yang telah memberikan ilmu selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
7. Seluruh staf/karyawan Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar khususnya Divisi Pembesaran Udang Vaname, yang telah membantu selama pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) berlangsung.
8. Semua pihak yang tidak tersebutkan nama-Nya satu persatu.
Makassar, 12 September 2023
ALIF MUSALDY
1 2
3 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan udang introduksi yang secara ekonomis bernilai tinggi sebagai komoditi ekspor karena diminati oleh pasar dunia. Nama lain dari udang vaname ini adalah Penaeus vannamei. Udang Vaname diwilayah Asia disebut udang hawai, udang meksiko atau ekuador, di Indonesia disebut udang vaname, di Malaysia disebut udang puteh dan di Thailand disebut Khung kao.Udang vaname masuk ke Indonesia pada tahun 2001 dan mulai dibudidayakan ditambak daerah Banyuwangi dan Sitobondo, Jawa Timur. Seiring berkembangnya zaman, system pembesaran udang vannamei memiliki banyak variasi untuk mendorong produksi semakin baik ( menurut siapa?))). Akan tetapi, pemberian pakan yang di gunakan hingga mencapai
% produksi tinggi pada udang vaname mempengaruhi tingginya biaya pakan kondisi ini dapat menimbulkan harga pakan lebih tinggi dari harga produksi udang
Salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya udang adalah pemilihan lokasi. Lahan budidaya selanjutnya akan berpengaruh terhadap tata letak dan konstruksi tambak yang akan dibuat. Lokasi untuk mendirikan lahan budidaya udang ditentukan setelah dilakukan studi dan analisis terhadap data atau informasi tentang topografi tanah, pengairan, ekosistem (hubungan flora dan fauna), dan iklim (Suharyadi, 2011).
Meskipun mempunyai banyak keunggulan namun apabila kondisi lingkungan seperti kualitas air tidak sesuai dengan standar untuk budidaya
tentu akan dapat menyebabkan kematian dan akhirnya kerugian dalam usaha budidaya. Salah satu teknik untuk mengatasi persoalan itu, dalam usaha budidaya udang vaname adalah adanya pengelolaan kualitas air yang baik, karena dengan adanya pengelolaan kualitas air yang baik dapat menjaga kualitas air agar sesuai dengan standar untuk budidaya dan dapat meningkatkan produktivitas tambak. Fuady, dkk., (2013)
Untuk membudidayakannya harus dilakukan persiapan yang matang dan terencana, serta pengelolaan yang terstandarisasi dalam rangka menjaga dan mengatasi masalah budidaya udang yang mengakibatkan kegagalan usaha seperti desain dan konstruksi tambak, Hama dan penyakit, pencemaran air, pengelolaan pakan maupun masalah teknis dan non teknis lainnya. Selain itu tambak udang yang menerapkan sistem teknologi intensif dengan padat penebaran yang tinggi hingga 100 – 150/m2 akan berpengaruh terhadap pengelolaan kualitas air yang disebabkan oleh penumpukan sisa pakan dan feses (Kordi, 2007).
Tambak intensif merupakan jenis tambak udang yang memiliki padat tebar benih cukup tinggi. Biasanya, tambak jenis ini memerlukan perhitungan desain dan tata letak yang kompleks. Mulai dari kedalaman air, kebutuhan pompa, dan kebutuhan kincir air harus sesuai dengan kebutuhan. Tambak intensif adalah tambak yang di lengkapi dengan plastik bulsa yang menutupi semua bagian, pompa air, kincir air, airator, tingkat penebaran tinggi dan pakan 100% pelet.
1.2 Manfaat
Adapun manfaat dari praktek kerja untuk menambah wawasan dalam budidaya udang, untuk memiliki bidang karir dan agar dapat memiliki skil untuk dunia kerja.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pkl ini untuk menyelesaikan salah satu program kuliah yang di tempuh.
4 BAB II PEMBAHASAN
2.1 Aplikasi Probiotik
Aplikasi pemberian probiotik dalam budidaya udang vaname adalah untuk memperbaiki dan mempertahankan lingkungan (mengurai bahan organik, menurunkan atau menghilangkan senyawa beracun), menekan pertumbuhan bakteri merugikan, menghasilkan enzim yang dapat membantu sistem pencernaan, menghasilkan nutrisi yang bermanfaat serta meningkatkan kekebalan pada udang sehingga udang dapat tumbuh dengan baik dan tidak mudah stress (Suparman, 2016). Hal ini sesuai dengan pendapat Amri dan Kanna (2008), probiotik merupakan mikroorganisme yang sengaja diberikan karena menguntungkan bagi udang. Jenis probiotik yang digunakan adalah probiotik yang mengandung Lactobacillus dan Bacillus sp.
Pada Tambak Pembesaran Udang Vaname di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar. Cara aplikasi probiotik dalam tambak yaitu sebelum di tebar ke dalam kolam air petakan, probiotik yang akan digunakan di kultur terlebih dahulu selama 2 x 24 jam. Teknik pengkulturan yaitu dengan mencampur probiotik Bacillus sp sebanyak 350 gram, pakan halus sebanyak 1,5 kg, mauri- pan sebanyak 200 gram dengan 700 liter air tawar, kemudian memasukkan air sebanyak 700 liter kedalam fiber yang kapasitas 1500 liter selanjutnya masukan probiotik Bacillus sp, molase, mauri-pan, dan pakan halus lalu diaduk hingga merata. Setelah bahan kultur telah tercampur, lalu di berikan air asi kemudian di diamkan selama 2 x 24 jam. Setelah di kultur selama 2 x 24 jam, penebaran probiotik siap dilakukan dengan cara menebar secara merata ke seluruh kolam air
petakan dengan dosis 20 ppm menggunakan selang atau bisa juga menggunakan ember. Pemberian probiotik ini dilakukan pada malam hari sekitar jam 20.00.
Gambar 1. Kultur Probiotik dan Penebaran Probiotik
Di jelaskan lebih lanjut oleh Amri dan Kanna (2008), aplikasi probiotik dapat dilakukan melalui oral (dicampur pakan) dan lingkungan (air dan dasar tambak). Aplikasi melalui lingkungan bertujuan untuk memperbaiki kondisi lingkungan (mengurai bahan organik, menyerap/menetralkan senyawa beracun seperti amoniak, nitrit, dan asam sulfida), menstabilkan plankton, menekan bakteri yang merugikan.
2.2 Perang probiotik
Peranan bakteri probiotik sebagai kontrol biologis pada sistem budidaya adalah
Menekan pertumbuhan bakteri patogen
Mempercepat degradasi bahan organik dan limbah
Meningkatkan ketersediaan nutrisi esensial
Meningkatkan aktivitas mikroorganisme indigenus yang menguntungkan pada tanaman, misal Mycorriza, Rhizobium dan bakteri pelarut pospat.
Memfiksasi nitrogen
Mengurangi pupuk dan pestisida.
Dapat menumbuhkan plankton/pakan alami
Pemberian probiotik melalui lingkungan (air dan dasar tambak) bertujuan Memperbaiki serta mempertahankan kualitas air dan dasar tambak, mengoksidasi senyawa organic sisa pakan, kotoran udang, plankton dan organisme mati, menurunkan senyawa metabolit beracun (ammonia, nitirt), mempercepat pembentukan dan kestabilan plankton, menurunkan pertumbuhan bakteri yang merugikan, penyedia pakan alami dalam bentuk flok bakteri dan menumbuhkan bakteri pengurai. Sedangkan pemberian bakteri melalui pakan bertujuan : Menyeimbangkan fungsi usus sehingga mampu menekan bakteri yang merugikan, menghasilkan enzim yang membantu sistem pencernaaan makanan, mengandung protein yang dapat dimanfaatkan oleh ikan dan udang yang memakannya, dan meningkatkan kekebalan tubuh udang vanamei.
2.3 Pengaruh Pemberian Probiotik
Pengaruh penggunaan probiotik adalah untuk aplikasi probiotik rutin dengan sistem sedikit ganti air mempunyai pH cenderung tinggi, NH3 dan H2S relatif rendah, kecerahan lebih pekat, suhu, salinitas, warna air, DO, pH, memenuhi kebutuhan hewan yang dibudidayakan. Penggunaan probiotik pada usaha budidaya ikan dan udang dapat mengurangi penggunaan bahan kimia dan antibiotik, berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup, pertumbuhan, FCR dan produksi ikan serta udang (Simarmata 2006), mekanisme penggunaan probiotik dalam meningkatkan kualitas air, kesehatan udang dan pengendalian secara biologis dapat diringkas sebagai berikut :
1. Menguraikan senyawa toksis (detoksifikasi) dalam ekosistem tambak, terutama NH3 , NO2- dan H2S dan menguraikan timbunan bahan organik dan detritus pada dasar tambak.
2. Antagonisme yaitu mikroba tersebut menghasilkan suatu senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan patogen.
3. Kompetisi yaitu mikroba probiotik berkompetisi dengan mikroba patogen dalam memanfaatkan faktor tumbuh.
4. Immunostimulan yaitu mikroba probiotik meningkatkan sistem imun dari inang atau organisme menguntungkan dalam ekosistem tambak.
5. Meningkatkan status nutrisi yaitu mikroba probiotik meningkatkan ketersediaan hara dan penguraian hara pada inang.
2.4 Pembuatan probiotik
Pada pembuatan probiotik dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan seperti yang telah diterapkan di tambak Intensif Balai Perikanan Budidaya Payau Takalar yang terdiri atas air sebannyak 700 liter,mauri-pan 200 gram, molase 30 kg, pakan halus 1,5 kg, dan probiotik bakteri paraqua lacto dan bacillus sp . pada penelitian ini dilakukan bahan bahan yang bertujuan untuk memudahkan dalam pembuatan probiotik bagi pembudidaya udang vaname karena bahan bahan yang digunakan mudah didapatkan dan harganya terjangkau penambahan ragi berfungsi untuk menurungkan nilai PH yang dapat menimbulkan rasa asam pada saat fermentasi. Molase berfungsi sebagai sumber karbohidrat yang digunakan mikroorganisme atau bakteri untuk sumber makanan sehingga dapat menghasilkan energi, pakan halus mempencepar pertumbuhan dan kesehatan udang. pembuatan probiotik ini bertujuan agar memperbaiki laju pertumbuhan udang dan kelangsugan hudup udang yang nantinya agar berdampak terhadap produktivita
budidaya, menghemat biaya pemeliharaan, serta memiliki nilai ekonimi yang tinggi. Pembuatan probiotik ada dua cara yaitu cara aerob dan anaerob.
Perobiotik terdiri dari hasil bakteria bacillus dan bakteri lacto yang juga untuk memperbaiki kualitas air seperti mempercepat penguraian bahan organik dari sisa pakan yang tidak termakan oleh udang dan juga kotoran udang menjadi unsur gas yang tidak beracun bagi udang. Semakin tinggi dosis pakan yang diberikan tentunnya akan semakin banyak sisa pakan yg tidak bermanfaat sehingga akan mencemari lingkungan budidya itu sendiri.oleh karena itu di perlukan probiotik untuk menguragi sisa pakan tersebut ( Sauryanto dan takarina,2009).penebaran probiotik dilakukan 2 kali sehari karena berdasarkan pertumbuhan bakteri probiotik yang digunakan berdasarkan pertumbuhan bakteri probiotik yang digunakan pertumbuhan eksponensial sampai 2x24 jam,maka untuk menjaga populasi bakteri di tambak agar stabil serta dapat menekan pertumbuhan bakteri yang lain yang tumbuh di tambak maka diberikan rutin 2 kali sehari. Dari hasil yang di peroleh dimana sampai akhir kegiatan budidaya udang vaname tidak mengalami seragan penyakit .ini merupakan indikator aplikasi probiotik mampu menekan pertumbuhan vibrio sp da memperbaiki kualitas air di tambak sehingga bakteri probiotik berfungsi dengan baik pada aplikasi di tambak.
2.5 Kultur probiotik
Bertujuan sebagai bahan bioremidiasi untuk menigkatkan kualitas air dalam tambak,menigkatkan kesehatan udang,dan meningkatkan daya tahan udang.sebelum bacillus di tebar ke tambah harus melakukan kultur dengan menambakan bahan-bahan buat kultur, bahan yang di gunakan untu kultur bacillus yaitu :
Bahan
Bacillus : 350 gram
Molase : 30 kg
Pakan halus : 1,5 kg
Mauri-pan : 200 gram
Air tawar : 700 liter
Cara kerja
bak viber dicuci kemudian di isi air tawar sebanyak 700L selanjutnya Bacillus sp ditimbang sebanyak 350 gm, molase 30 kg, mauri-pan 200 gr, pakan halus 1,5kg.
setelah semua bahan di timban selanjutnya molase di tuang kedalam ember lalu panaskan air tawar setelah air tawar mendidi di tuangkan ke dalam ember yang berisi molase lalu di aduk menggunakan kayu,selanjutnya molase yang sudah di aduk di tuangkan kedalam Bak viber.
Sesudah molase di masukkan kedalam bak viber
Bacillus di masukkan kedalam ember bersama pakan alus lalu di isi air tawar secukupnya lalu di aduk sampai merata setela rata lalu di masukkan kedalam bak piber yg berisi molase
Terahir masukkan mauri-pan
Setelah semua bahan di masukkan kedalam bak viber masukkan aerator sebagai oksigen lalu di didiamkan selama 2 x 24 jam dan di tutup
2.6 Penebaran probiotik
Setela kulatur probiotok bacillus sudah 2x24 jam maka akan dilakukan penebaran.
1. Probiotik yang ada di dalam bak piber dimasukkan ke dalam ember yang telah disediakan sesuai takaran yang telah ditentukan.
2. Selanjutnya ditebar secara merata di setiap petakan tambak
2.7 Penkayaan pakan
Bertujuan untuk meningkatkan meningkatkan pertumbuhan, Menghasilkan asam laktat, Meningkatkan sistem imun, Meningkatkan kesehatan udang, Meningkatkan pencernaan,dan Meningkatkan pertumbuhan udang .probiotik yang di gunakan pengkayaan pakan yaitu lacto.
Bahan
lacto : 45 gram
Molase : 600 gram
Air tawar : 15 liter
ALAT
Ember Timbagan
Cara kerja
masukkan air sebanyak 15 liter Kedalam Ember
timbang molase sebanyak 600 gm,lacto 45 gr
masukkan molase ke dalam wadag gayung lalu panaskan air setelah air mendidih lalu tuangkan air mendidi kedalam gayung yang berisi molase aduk sampai merata setelah merata tuangkan kedalam ember yang berisi air tawar 15 liter lalu aduk lagi sampai merata terahir masukkan lacto dan aduk sampai merata.
2.8 Pencampuran pengkayaan pakan
Masukkan pengkayaan pakan kedalam ember yg berisi pakan yang sudah ditimbang lalu di aduk sampai agak basah
Setelah semua aevergeen di campur sama pengkayaan pakan
Selanjutnya ditebar secara merata ke dalam petakan.
2.9 Molase
Molase dalam konteks pembesaran udang vaname (Litopenaeus vannamei) merujuk pada pakan yang digunakan dalam budidaya udang vanamei. Molase adalah produk sampingan yang dihasilkan dari pengolahan tebu atau tebu gula untuk menghasilkan gula. Molase adalah cairan kental dan manis yang mengandung gula yang tidak dapat dikeluarkan selama proses pengolahan gula.
Dalam budidaya udang vanamei, molase sering digunakan sebagai salah satu bahan pakan karena mengandung berbagai nutrisi yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan udang. Penggunaan molase dalam pakan udang dapat memiliki beberapa manfaat, termasuk:
1. Sumber Energi: Molase mengandung gula sederhana, seperti glukosa dan fruktosa, yang dapat menjadi sumber energi yang baik untuk udang.
2. Nutrisi Mikro: Molase juga mengandung beberapa nutrisi mikro, seperti vitamin dan mineral, yang dapat mendukung kesehatan udang.
3. Peningkatan Kualitas Air: Penggunaan molase dalam pakan dapat membantu meningkatkan kualitas air dalam kolam budidaya udang dengan meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang berguna untuk sistem perairan.
4. Peningkatan Hasil: Beberapa budidaya udang melaporkan bahwa penggunaan molase dalam pakan dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen udang.
Penggunaan molase dalam budidaya udang vanamei harus dilakukan dengan hati- hati dan dalam jumlah yang tepat, karena pemberian pakan yang tidak tepat dapat mengganggu keseimbangan ekosistem kolam dan memengaruhi kesehatan udang.
5 BAB IV
6 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pemberian probiotik pada pembesaran udang vaname dapat memberikan beberapa manfaat potensi,seperti meningkatkan pertumbuhan,kesehatan dan kualitas air.
Probiotik dapat membantu meningkatkan pencernaan,penyerapan nutrisi, serta sistem kekebalan udang yang dapat mengurangi resiko penyakit dan stres 3.2 Saran
Untuk di dapatkan hasil yang maksimal dari pemberian probiotik selalu di pantau kinerja udang dan kondisi lingkungan tambak secara rutin setela pemberian probiotik selanjutnya pastikan kebersihan dan sanitasi tambak tetap terjaga agar probiotik dapat bekerja lebih efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, K., dan Kanna, I. (2008). Budidaya Udang Vanname: Secara Intensif. Semi Intensif,dan Tradisional.
Kordi k,M. 2007. pengelolaan kualitas air dan tanah dalam budidaya perairan PT RinataCipta .Jakarta
M. F. Fuady, M. N. Supardjo, dan Haeruddin. (2013). Pengaruh Pengelolaan KualitasAir terhadap Tingkat Kelulushidupan dan Laju Pertumbuhan Udang
Suharyadi. 2011. Budidaya Udang Vanname (Litopenaeus vannamei). Kementrian Kelautan dan Perikanan .Jakarta.
Suyanto, S.R. dan A. Mujiman. 2005. Budidaya Udang Windu. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Suyanto, Rachmatun dan E. P. Takarina. 2009. Panduan Budidaya Udang Windu.
Penebar Swadaya. Jakarta
L A M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN
1) Alat dan Bahan
Ragi kering Paraqua Bacillus Paraqua lakto
Pakan udang vaname Super ps Bio-max
PSP Molase Virkon
Alat Ukur DO Alat Ukur PH Timbangan
Timbagan Pakan Instalasi Listrik Jala
Perekat Pompa Pemasukan Air
2). Proses Kegiatan PKL
Pengeringan tanah pengapuran tanah
Pemasagan tarpal HDPE Kleam pinggir tambak
Proses pemasukan air pemberian virkon
Penebaran benur pengambilan sampel air
Penimbangan pakan pengayakan pakan
Pencampuran pakan Pemberian pakan
Pemberian pakan pada anco Pemberian molase
Kultur probiotik penebaran probiotik
Pengukuran PH pengukuran DO
Pembersihan kincir Ipal tempat pembuagan
Pipa pemasukan air laut sentral pembuangan
Pengambilan sempling peningbagan sempling
Proses panen Hasil panen
panen total