BAHAN BACAAN
Pemeriksaan Pajak dan Akuntansi Perpajakan Dasar Hukum
• SE-10/PJ.04/2008 Tentang Kebijakan pemeriksaan
• PER-19/PJ/2008 Tentang Petunjuk Pelakanaan Pemeriksaan Lapangan
• PER-20/PJ/2008 Tentang Petunjuk Pelakanaan Pemeriksaan Kantor Tujuan Pemeriksaan
• Tujuan pemeriksaan adalah Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan
• Dilakukan dengan menguji kebenaran SPT, pembukuan dan pemenuhan kewajiban pajak lain kemudian dibandingkan dengan kegiatan usaha, pekerjaan bebas dan keadaan sebenarnya dari Wajib Pajak
• Hasil pengujian kepatuhan tersebut akan dituangkan dalam bentuk Laporan Hasil Pemeriksaan, dan diikuti penerbitan Surat Ketetapan.
Ruang Lingkup Pemeriksaan
- Merupakan cakupan dari jenis pajak dan periode dari pembukuan yang menjadi objek untuk dilakukan pemeriksaan.
- Pemeriksaan meliputi atas satu, beberapa atau seluruh jenis pajak baik untuk satu masa, beberapa masa, satu tahun atau bebrapa tahun terkait.
Jenis Pemeriksaan
Terdapat dua jenis pemeriksaan, yaitu :
a. Pemeriksaan Lapangan, yaitu pemeriksaan yang dilakukan di tempat kedudukan, tempat usaha, tempat tinggal Wajib Pajak atau tempat lain.
b. Pemeriksaan Kantor, yaitu pemeriksaan yang dilakukan di kantor Direktorat Jenderal Pajak
Semakain tinggi resiko ketidakpatuhan Wajib Pajak, pemeriksaannya dilakukan melalui Pemeriksaan Lapangan.
Kriteria Pemeriksaan
- Kriteria pemeriksaan merupakan alas an atau dasar dilakukannya pemeriksaan terhadap Wajib Pajak.
Ada 2 kriteria pemeriksaan :
a. Pemeriksaan Rutin, merupakan pemeriksaan yang dilakukan terhadap Wajib Pajak sehubungan dengan pemenuhan hak dan/atau pelaksanaan kewajiban perpajakannya atau karena diwajibkan oleh UU.
Pemeriksaan Khusus, merupakan pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan sebab- sebab khusus.
b. Berdasarkan analisa resiko internal, yaitu dari hasil analisa internal KPP Berdasarkan analisa resiko eksternal, yaitu dari adanya pengaduan masyarakat, adanya data dari pihak ketiga, atau sebab lain
Jangka Waktu Pemeriksaan : 1. Pemeriksaan Lapangan
Adalah 4 bulan dan dpat diperpanjang menjadi paling lama 8 bulan.
Kecuali untuk pemeriksaan SPT lebih bayar
Apabila terkait dengan transfer pricing, pemeriksaan dapat diperpanjang hingga 2 tahun 2. Pemeriksaan Kantor
adalah 3 bulan dan dapat diperpanjang sampai dengan 6 bulan
apabila ditemukan indikasi transaksi yang terkait dengan transfer pricing maka status pemeriksaan dapat ditingkatkan menjadi pemeriksaan lapangan
3. Perluasan Pemeriksaan
Pemeriksaan dapat diperluas untuk tahun-tahun pajak sebelumnya yang menyatakan rugi (sepanjang tahun pajak ybs belum dilakukan pemeriksaan)
Pemeriksaan Pajak adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan, mengolah data atau keterangan lainnya untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
PENGERTIAN
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang undangan perpajakan.
Pemeriksaan Lapangan adalah Pemeriksaan yang dilakukan di tempat kedudukan, tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, tempat tinggal Wajib Pajak, atau tempat lain yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak.
Pemeriksaan Kantor adalah Pemeriksaan yang dilakukan di kantor Direktorat Jenderal Pajak.
Pemeriksa Pajak adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak atau tenaga ahli yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak, yang diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab untuk melaksanakan Pemeriksaan.
KEWAJIBAN PEMERIKSA PAJAK
Dalam hal Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dilaksanakan dengan jenis Pemeriksaan Lapangan, Pemeriksa Pajak wajib:
menyampaikan surat pemberitahuan pemeriksaan tentang akan dilakukan Pemeriksaan kepada Wajib Pajak;
- memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak dan Surat
- Perintah Pemeriksaan kepada Wajib Pajak pada waktu melakukan Pemeriksaan;
melakukan pertemuan dengan Wajib Pajak dalam rangka memberikan penjelasan mengenai:
- alasan dan tujuan Pemeriksaan kepada Wajib Pajak;
- hak dan kewajiban Wajib Pajak selama dan setelah pelaksanaan Pemeriksaan;
- hak Wajib Pajak mengajukan permohonan untuk dilakukan pembahasan dengan Tim Quality Assurance
- Pemeriksaan dalam hal terdapat hasil Pemeriksaan yang belum disepakati antara Pemeriksa Pajak dengan Wajib Pajak dalam Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan;
menuangkan hasil pertemuan dengan Wajib Pajak
- sebagaimana dimaksud pada huruf c dalam bentuk berita acara hasil pertemuan;
- menyampaikan Kuesioner Pemeriksaan kepada Wajib Pajak;
memperlihatkan surat tugas kepada Wajib Pajak apabila susunan tim Pemeriksa Pajak mengalami perubahan;
menyampaikan Surat Pemberitahuan Hasil Pemeriksaan kepada Wajib Pajak;
memberikan hak hadir kepada Wajib Pajak dalam rangka
- Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan dalam batas waktu yang telah ditentukan;
memberi petunjuk kepada Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya agar pemenuhan kewajiban
- perpajakan dalam tahun-tahun selanjutnya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan; mengembalikan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lainnya yang
Tanda Pengenal Pemeriksa Pajak adalah tanda pengenal yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak yang merupakan bukti bahwa orang yang namanya tercantum pada kartu tanda pengenal tersebut sebagai Pemeriksa Pajak.
Hak- Hak Wajib Pajak saat Pemeriksaan Pajak
1. Meminta kepada Pemeriksa Pajak untuk memperlihatkan Tanda Pengenal Pemeriksa ;
2. Meminta tindasan Surat Perintah Pemeriksaan Pajak;
3. Menolak untuk diperiksa apabila Pemeriksa tidak dapat menunjukan Tanda Pengenal Pemeriksa dan Surat Perintah Pemeriksaan;
4. Meminta penjelasan tentang maksud dan tujuan pemeriksaan;
5. Meminta tanda bukti peminjaman buku-buku, catatan-catatan, serta dokumen- dokumen yang dipinjam oleh Pemeriksa Pajak;
6. Meminta rincian berkenaan dengan hal-hal yang berbeda antara hasil pemeriksaan dengan Surat Pemberitahuan (SPT) mengenai koreksi-koreksi yang dilakukan oleh Pemeriksa Pajak terhadap SPT yang telah anda sampaikan;
7. Mengajukan pengaduan apabila kerahasiaan usaha anda dibocorkan kepada pihak lain yang tidak berhak;
8. Memperoleh lembar Asli Berita Acara Penyegelan apabila Pemeriksa Pajak melakukan penyegelan atas tempat atau ruangan tertentu.