• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENATAAN ARSIP DINAMIS OUTCOME GENERAL LEDGER PADA BAGIAN GENERAL LEDGER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENATAAN ARSIP DINAMIS OUTCOME GENERAL LEDGER PADA BAGIAN GENERAL LEDGER "

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

i

TUGAS AKHIR

PENATAAN ARSIP DINAMIS OUTCOME GENERAL LEDGER PADA BAGIAN GENERAL LEDGER

PT ANEKA GAS INDUSTRI SURABAYA

Oleh :

MUHAMMAD RAFIU MAJIDU NIM: 31150021

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NSC

SURABAYA

2018

(2)

ii

TUGAS AKHIR

PENATAAN ARSIP DINAMIS OUTCOME GENERAL LEDGER PADA BAGIAN GENERAL LEDGER

PT ANEKA GAS INDUSTRI SURABAYA

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna Mendapatkan Gelar Ahli Madya Diploma III Program Studi Administrasi Niaga

Politeknik NSC Surabaya

Oleh: MUHAMMAD RAFIU MAJIDU NIM: 31150021

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA POLITEKNIK NSC

SURABAYA

2018

(3)
(4)
(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyusun penulisan ini dengan baik. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Rudianto, S.T., M.Cs. selaku Direktur yang telah memberikan sarana dan prasarana selama kegiatan belajar di Politeknik NSC Surabaya.

2. Bapak Muchammad Saifuddin, S.Pd., M.SM. selaku Ketua Program Studi Administrasi Niaga.

3. Dyah Widowati, S.H., M.M. selaku Pembimbing 1 yang telah memberikan dorongan, masukan dan bimbingan kepada penulis.

4. Dr. Siti Mahmudah, S.Sos., M.Si. selaku Pembimbing 2 yang telah memberikan dorongan dan motivasi dalam proses penulisan ini.

5. Bapak Ryandipta, S.Ak. selaku Staf General Ledger di PT Aneka Gas Industri Tbk. yang telah membantu penulis dalam memberikan informasi dan data untuk menyelesaikan penulisan ini.

6. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan doa, dukungan moril maupun materi kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ini.

7. Kepada teman-teman dan kerabat penulis yang selalu memberi dukungan dari awal hingga akhir.

8. Asrida Farahmawati yang telah memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan penulisan ini.

(6)
(7)
(8)

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

PERNYATAAN ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

ABSTRACT ... xii

ABSTRAKSI ... xiii

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

BAB II LANDASAN TEORI ... 4

A. Definisi Arsip ... 4

B. Fungsi Arsip ... 5

C. Jenis Arsip ... 5

D. Sistem Penyimpanan Arsip ... 7

E. Sistem Penyimpanan Arsip ... 12

BAB III PEMBAHASAN ... 16

A. Tinjuan Umum ... 16

B. Pembahasan ... 30

BAB IV PENUTUP ... 39

A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Pengarsipan Berdasarkan Subjek ... 8

Tabel 2.2 Contoh Pengarsipan Berdasarkan Geografis... 8

Tabel 2.3 Contoh Pengarsipan Berdasarkan Subjek ... 9

Tabel 2.4 Contoh Pengarsipan Berdasarkan Subjek ... 10

Tabel 2.5 Contoh Pengarsipan Berdasarkan Subjek ... 11

Tabel 3.1 Contoh Indeks ... 32

Tabel 3.2 Daftar Kode Wilayah ... 37

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Divisi Akuntansi PT Aneka Gas ... 23

Gambar 3.2 Produk Nitrogen dan Oksigen ... 27

Gambar 3.3 Produk Argon ... 27

Gambar 3.4 Produk Acetylene ... 28

Gambar 3.5 Contoh Bukti Pengeluaran Kas (Voucher) OGL ... 31

Gambar 3.6 Label Ordner OGL ... 33

Gambar 3.7 Pembuatan Label Box ... 33

Gambar 3.8 Box Arsip ... 34

Gambar 3.9 Arsip Terbaru ... 34

Gambar 3.10 List Arsip yang Belum Ditemukan ... 35

Gambar 3.11 Flowchart Penataan Arsip OGL ... 36

Gambar 3.12 Label Ordner Sebelum dan Sesudah Dikelompokkan ... 38 Gambar 3.13 Isi Ordner yang Sudah Dikelompokkan Berdasarkan Wilayah . 38

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kartu Bimbingan Pembimbing 1 Lampiran 2 Kartu Bimbingan Pembimbing 2 Lampiran 3 Contoh Bukti Kas Keluar

Lampiran 4 Contoh Surat Pemesanan Lampiran 5 Contoh Surat Jalan Lampiran 6 Contoh Invoice Lampiran 7 Contoh Bukti Bayar

(12)

xii

ABSTRACT

This research aimed to know, how to set up outcome general ledger (OGL) archive at General Ledger in PT Aneka Gas Industri. The research used qualitative description as procedure, with data collection techniques: interview, observation, literature review, and documentation to get data. The result was that OGL archive arrangement at General Ledger in PT Aneka Gas Industri used subject and cronological as storage method. At this poin, the writer felt it was not maximal, because many files were lost every month. Therefore it will be better if files were sorted out first based on their region, and kept based on geographical methods, so that would be easy to keep and find it.

Keywords: File arrangement, Archive, Outcome General Ledger, PT Aneka Gas Industri

(13)

xiii

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penataan arsip dinamis outcome general ledger (OGL) pada bagian General Ledger di PT Aneka Gas Industri.

Prosedur penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi untuk mendapatkan data. Hasil dari penelitian adalah penataan arsip dinamis OGL pada bagian General Ledger di PT Aneka Gas Industri menggunakan metode penyimpanan subjek kronologis. Hal ini dirasa kurang maksimal karena masih banyak arsip OGL yang hilang tiap bulannya, maka lebih baik jika arsip tersebut disortir kembali berdasarkan wilayah dan disimpan dengan metode penyimpanan geografis agar penyimpanan arsip lebih tertata sehingga mudah ditemukan kembali.

Kata-kata kunci: Penataan arsip, arsip dinamis, Outcome General Ledger, PT Aneka Gas Industri

(14)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berkembangnya tingkat ekonomi sebuah negara, akan diikuti dengan kemajuan bisnis di sektor pemerintahaan dan swasta. Hal ini memerlukan peningkatan profesionalisme di bidang perkantoran, perbankan, industri, pabrik, perhotelan, maupun pendidikan. Pelaksanaan operasional juga ikut berpengaruh untuk memajukan bisnis, salah satunya adalah pelaksanakan kegiatan organisasi, baik itu bagian SDM, keuangan, penjualan, umum, bahkan bagian administrasi kearsipan. Selain itu melancarkan sebuah bisnis juga memerlukan rekaman informasi yang tepat, akurat dan cepat

Informasi merupakan hal yang penting bagi bisnis karena merupakan alat rekam untuk melancarkan sebuah bisnis itu sendiri. Rekaman informasi bisa berupa kertas, video, audio ataupun data yang harus disimpan dengan baik.

Pengarsipan dapat dikatakan dengan baik jika dapat disimpan dengan mudah, dan dapat ditemukan kembali dengan cepat dan tepat. Dengan demikian manajemen kearsipan yang benar dan tepat dirasakan sangat perlu bagi suatu perusahaan sebagai suatu alat untuk mengambil keputusan.

PT Aneka Gas Industri (AGI) sebagai salah satu anak perusahaan SAMATOR Group, merupakan perusahaan industri gas yang berada diseluruh

(15)

2

wilayah indonesia. PT AGI berkantor pusat di kota surabaya, di mana seluruh transaksi bisnis dari anak-anak cabang dilakukan penyimpanan di kantor pusat, seperti bukti kas keluar/masuk, bukti bank keluar/masuk, mutasi, rekonsiliasi bank, dan transaksi-transaksi lainnya. Masing-masing dokumen memiliki prosedur penyimpanan sendiri-sendiri dan berjalan dengan baik, kecuali bukti bank keluar (Outcome General Ledger). Hampir setiap bulan, sekitar 10 sampai 20 dokumen Outcome General Ledger (OGL) hilang, dan jika diakumulasikan selama setahun terdapatratusan arsip OGL yang hilang, hal ini jelas menyebabkan kerugian waktu maupun moril.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik meneliti, dengan judul

“Penataan Arsip Dinamis OGL pada Bagian GL PT Aneka Gas Industri Surabaya”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada pendahuluan maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimana penataan penyimpanan arsip dinamis outcome general ledger pada bagian General Ledger di PT AGI Surabaya?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penataan arsip dinamis outcome general ledger pada bagian General Ledger di PT AGI Surabaya.

(16)

3

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis

Dengan melihat hasil penelitian ini penulis dapat memahami tentang penataan arsip dinamis outcome general ledger pada bagian General Ledger di PT AGI Surabaya.

b. Bagi Pembaca

Menambah wawasan tentang penataan arsip dinamis outcome general ledger pada bagian General Ledger di PT AGI Surabaya.

c. Bagi Perusahaan

Dari hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan perusahaan guna meningkatkan penataan arsip dinamis outcome general ledger pada bagian General Ledger di PT AGI Surabaya.

(17)

4

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi Arsip

Menurut Barthos (Dewi, 2011:87) Manajemen kearsipan adalah Setiap catatan tertulis, baik dalam bentuk gambar maupun bagan yang memuat keterangan-keterangan mengenai subjek atau pokok persoalan maupun peristiwa yang dibuat orang untuk membantu daya ingatan orang tersebut. Menurut The Liang Gie (Herlambang dan Marwoto, 2014:110) arsip adalah suatu kumpulan warkat yang disimpan secara sistematis karena mempunyai suatu kegunaan agar setiap kali diperlukan dapat secara cepat ditemukan kembali.

Menurut Undang-Undang No. 43 Tahun 2009, Tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Kearsipan, arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Berdasarkan beberapa definisi, dapat disimpulkan bahwa pengertian arsip adalah rekaman kegiatan maupun peristiwa yang dibuat dalam berbagai bentuk media yang disimpan secara sistematis sehingga mudah

(18)

5

dicari, sehingga memiliki suatu kegunaan sebagai pengingat peristiwa ataupun kegiatan.

B. Fungsi Arsip

Menurut Suraja (2006:62) fungsi arsip secara umum adalah sebagai sumber data dan informasi yang dibutuhkan setiap orang atau sekelompok pegawai ataupun pejabat untuk keperluan pelaksanaan tugas, fungsi, dan pekerjaan di dalam organisasi dan kebutuhan individu. Menurut Herlambang dan Marwoto (2014:114) fungsi-fungsi arsip dapat ditambahkan menjadi 3 fungsi, yaitu:

1. Sumber referensi atau informasi tertentu.

2. Bukti perkara hukum

3. Bahan pembuatan keputusan oleh pimpinan dalam perencanaan, pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan.

C. Jenis Arsip

Menurut Budiantoro (2008:75) arsip merupakan sesuatu yang hidup, tumbuh, dan terus berubah seirama dengan tata kehidupan masyarakat dan tata pemerintahan. Menurut Undang-Undang No. 43 Pasal 1 Tahun 2009 Tentang Kearsipan, berdasarkan arsip dibedakan menjadi 5 jenis, yaitu:

(19)

6

1. Arsip vital adalah arsip yang keberadaannya merupakan persyaratan dasar bagi kelangsungan operasional pencipta arsip, tidak dapat diperbarui, dan tidak tergantikan apabila rusak atau hilang.

2. Arsip aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan/atau terus menerus.

3. Arsip inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya telah menurun.

4. Arsip terjaga adalah arsip negara yang berkaitan dengan keberadaan dan kelangsungan hidup bangsa dan negara yang harus dijaga keutuhan, keamanan, dan keselamatannya.

5. Arsip umum adalah arsip yang tidak termasuk dalam kategori arsip terjaga.

Berdasarkan fungsinya jenis arsip dibagi menjadi 2 yaitu arsip dinamis dan arsip statis. Menurut Dewi (2011:87) arsip dinamis dan arsip statis yaitu:

1. Arsip Dinamis

Arsip yang digunakan secara langsung dalam perencanaan, pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan kebangsaan pada umumnya atau dipergunakan secara langsung dalam penyelenggaraan administrasi negara yang senantiasa masih berubah nilai dan arti fungsinya. Arsip dinamis dibedakan menjadi dua:

(20)

7

a. Arsip Dinamis Aktif

Arsip aktif adalah arsip-arsip yang masih sering dipergunakan bagi kelangsungan kerja.

b. Arsip Dinamis Inaktif

Arsip dinamis inaktif adalah arsip-arsip yang jarang dipergunakan dalam proses kerja sehari-hari.

2. Arsip Statis

Arsip Statis adalah arsip yang tidak dipergunakan secara langsung untuk perencanaan, penyelenggaraan sehari-hari adminisrasi negara, arsip yang sudah mencapai taraf nilai yang abadi khusus sebagai bahan pertanggungjawaban nasional/pemerintah.

D. Sistem Penyimpanan Arsip

Menurut Sugiarto dan Wahyono (2015:45), sistem penyimpanan arsip ada 5, yaitu:

1. Sistem Abjad

Sistem abjad adalah sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan susunan abjad dari kata tangkap (nama) dokumen bersangkutan. Melaui sistem abjad ini, dokumen disimpan berdasarkan urutan abjad, kata demi kata, huruf demi huruf. Nama dapat terdiri dua jenis, yaitu nama orang dan nama badan. Nama orang (nama individu) terdiri dari nama lengkap dan nama tunggal. Sedangkan nama badan terdiri dari nama badan pemerintah, nama badan swasta, dan nama

(21)

8

badan organisasi. Dalam spenggunaan sistem abjad harus menggunakan peraturan mengindeks.

Tabel 2.1 Contoh Pengarsipan Berdasarkan Subjek

No. Nama Indeks Kode

1 Susanto Adi Adi, Susanto A

2 Wiajaya Arwana Arwana, Wijaya A

3 PT Bahana Bahana, PT B

4 Anton Bambang Bambang, Anton B

5 CV Cahaya Cahaya, CV C

6 Santi Cici Cici, Santi C

Sumber: Diadaptasi dari Sugiarto dan Wahyono (2015) 2. Sistem Wilayah atau Daerah (Sistem Geografis)

Sistem geografis adalah sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan kepada pengelompokan menurut nama tempat. Sistem ini sering disebut juga dengan sistem lokasi atau sistem nama tempat.

Sistem ini timbul karena adanya kenyataan bahwa dokumen-dokumen tertentu lebih mudah dikelompokkan menurut tempat pengirimnya atau nama tempat tujuan dibandingkan dengan nama badan, nama individu, ataupun isi dokumen bersangkutan.

Tabel 2.2 Contoh Pengarsipan Berdasarkan Geografis

Sumber: Diadaptasi dari Sugiarto dan Wahyono (2015) No. Surat dari Subjek Sub

Subjek

Sub-sub

Subjek Kode

1 PT Wastu Bekasi Jabar Bekasi Wastu Jabar

2 PT Arumi Surabaya Jatim Surabaya Arumi Jatim 3 PT Berkah Tanggerang Banten Tanggerang Berkah Banten 4 PT Iskandar Brebes Jateng Brebes Iskandar Jateng

(22)

9

3. Sistem Subjek

Sistem subjek adalah sistem penyimpanan dokumen yang berdasarkan kepada isi dari dokumen bersangkutan. Isi dokumen sering juga disebut perihal, pokok masalah, permasalahan, masalah, pokok surat, atau subjek. Dengan kata lain sistem ini merupakan suatu sistem penyimpanan dokumen yang didasarkan pada isi dokumen dan kepentingan dokumen. Sistem penyimpanan subjek ini lebih tepat digunakan pada kantor yang pengelolaan arsipnya dilakukan secara sentralisasi (terpusat), sehingga ada kecenderungan penyimpanan dokumen yang terdiri dari berbagai pokok permasalahan. Selain itu sistem ini juga tepat digunakan pada penyimpanan data sebuah toko serba ada, yang memiliki data tentang berbagai jenis barang yang dijual dan sebagainya.

Tabel 2.3 Contoh Pengarsipan Berdasarkan Subjek

Sumber: Diadaptasi dari Sugiarto dan Wahyono (2015)

4. Sistem Numerik

Sistem penyimpanan dokumen berdasarkan kode nomor sebagai pengganti dari nama orang atau nama badan disebut sistem nomor (numeric filling system). Hampir sama dengan sistem abjad yang penyimpanan dokumennya didasarkan pada nama, sistem nomor pun penyimpanan dokumennya berdasarkan nama, hanya di sini diganti No. Masalah Subjek Sub Subjek Sub-Sub Subjek

1 Cuti Tahunan Kp Kepegawaian 00 Cuti 02 Cuti Tahunan 2 Cuti Melahirkan Kp Kepegawaian 00 Cuti 01 Cuti Melahirkan 3 Anggaran Kp Keuangan 00 Anggaran 01 Anggaran Rutin 4 Surat Memo Kp Administrasi 00 Surat Keluar 01 Surat Internal

(23)

10

dengan kode nomor. Sistem penyimpanan nomor ini tepat digunakan untuk :

a. Penyimpanan berkas atau dokumen yang kata panggilnya menggunakan nomor, misalnya perusahaan asuransi menyimpan polis asuransi sesuai nomor-nomor polis, bank menyimpan data nasabah berdasarkan nomor rekening.

b. Penyimpanan surat-surat keputusan dalam suatu organisasi, hal itu dikarenakan surat keputusan lebih mudah dikenal dengan nomor keputusan.

c. Pada lembaga pendidikan, yang menyimpan dokumen siswanya berdasarkan nomor induk siswa.

d. Penyimpanan faktur transaksi, yang diurutkan berdasarkan nomor faktur, dan sebagainya.

Tabel 2.4 Contoh Pengarsipan Berdasarkan Subjek

No. Masalah Subjek Sub Subjek Sub-sub Subjek 1 Cuti Tahunan 000 Kep 010 Cuti 011 Cuti Tahunan 2 Anggaran Rutin 100 Keu 110 Anggaran 111 Anggaran Rutin 3 Surat Memo 200 Adm 210 Surat Keluar 211 Surat Internal 4 Penawaran 300 Mar 310 Pemasaran 311 Penawaran Sumber: Diadaptasi dari Sugiarto dan Wahyono (2015)

5. Sistem Tanggal (Sistem Kronologis)

Sistem penyimpanan kronologis merupakan sistem penyimpanan yang didasarkan pada urutan waktu. Waktu di sini dapat dijabarkan sebagai tanggal, bulan, tahun, dekade, ataupun abad. Sistem penyimpanan kronologis ini cukup banyak digunakan, akan tetapi dalam perkembangannya, sistem ini kurang efektif apabila digunakan dalam

(24)

11

mengelola dokumen yang banyak. Biasanya sistem ini digunakan dalam kantor kecil yang menggunakan pencatatan dokumen masuk dengan buku agenda. Dalam sistem ini semua dokumen diurutkan pada urutan tanggal, bulan, dan tahun dokumen itu disimpan. Dari segi peletakan dan penyimpanan, sistem ini mudah dilakukan karena hanya didasarkan pada urutan tanggal, bulan dan tahun. Tetapi dalam hal penemuan kembali dokumen yang telah disimpan, sistem ini kurang begitu efektif karena biasanya permintaan dokumen dilakukan berdasarkan kata panggil (caption) tanggal. Contoh paling jelas dari sistem penyimpanan kronologis yang masih banyak dilakukan di Indonesia adalah penyimpanan kuitansi.

Dengan penyimpanan kronologis biasanya kuitansi hanya mudah ditemukan bila melalui petunjuk tanggal dari catatan pembukuan. Sistem penyimpanan kronologis ini cenderung menggunakan pemakaian map ordner sebagai tempat penyimpanan, dan untuk kuitansi biasanya dipergunakan map ordner ukuran setengah folio.

Tabel 2.5 Contoh Pengarsipan Berdasarkan Subjek No. Tanggal Arsip Subjek Sub Subjek Sub-sub

Subjek

1 1 Januari 2015 2015 Januari 1

2 4 Mei 2018 2018 Mei 4

3 20 Desember 2016 2016 Desember 20

4 15 Juli 2014 2014 Juli 15

Sumber: Diadaptasi dari Sugiarto dan Wahyono (2015)

(25)

12

E. Prosedur Penyimpanan Arsip

Prosedur penyimpanan adalah langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan sehubungan dengan akan disimpannya suatu warkat. Ada dua macam penyimpanan yaitu penyimpanan warkat yang belum selesai proses (File pending) dan penyimpanan warkat yang sudah diproses (File Tetap).

1. Penyimpanan sementara (File pending)

File pending atau file tindak lanjut (follow-up file) adalah file yang digunakan untuk penyimpanan sementara sebelum suatu warkat selesai diproses. File ini terdiri dari map-map yang diberi label tanggal yang berlaku untuk tiga bulan. Setiap bulan terdiri dari 31 map tanggal, yang meliputi 31 map bulan-bulan yang sedang berjalan, 31 map bulan berikutnya, dan 31 map bulan berikutnya lagi. Pergantian bulan ditunjukkan dengan pergantian penunjuk (guide) bulan yang jumlahnya 12. Warkat yang di-pending sampai waktu tertentu misalnya dapat dimasukkan dalam map di bawah bulan dan tanggal yang dikehendaki.

Sesudah selesai diproses barulah warkat yang di-pending itu disimpan pada file penyimpanan. File pending biasanya ditempatkan pada salah satu laci dari lemari arsip (filing cabinet) yang dipergunakan.

2. Penyimpanan Tetap (File Permanen)

Umumnya kantor-kantor kurang memperhatikan prosedur atau langkah-langkah penyimpanan warkat. Pengalaman menunjukkan bahwa banyak dokumen atau warkat yang hilang pada prosedur permulaan, sedangkan kalau sudah sampai ke penyimpanan, kecepatan penemuan

(26)

13

dokumen memegang peranan, di mana kecepatan ini banyak tergantung kepada sistem yang dipergunakan, peralatan, dan petugas filing (Sugiarto dan Wahyono, 2015:45).

Langkah-langkah atau prosedur penyimpanan arsip dapat dijelaskan sebagai berikut (Amsyah, 2008:5):

a. Pemeriksaan Arsip

Langkah ini adalah langkah persiapan menyimpan arsip dengan cara memeriksa setiap lembar arsip untuk memperoleh kepastian bahwa arsip-arsip tersebut sudah siap untuk disimpan. Surat tersebut harus dimintakan dahulu kejelasannya kepada yang berhak dan kalau terjadi bahwa surat yang belum ditandai sudah disimpan, maka pada kasus ini dapat disebut bahwa arsip tersebut dinyatakan hilang. Data yang sudah diperiksa ditandai dengan stempel dan paraf dari bagian arsip.

b. Mengindeks Arsip

Mengindeks adalah pekerjaan yang menentukan nama atau subjek apa, atau kata tangkap lainnya surat akan disimpan, pada sistem abjad kata tangkapnya adalah nama pengirim yaitu nama badan pada kepala surat untuk jenis surat masuk dan nama individu untuk jenis surat keluar dengan demikian surat masuk dan surat keluar akan tersimpan pada satu map dengan kata tangkap yang sama.

(27)

14

c. Memberi Tanda (Koding)

Langkah ini lazim juga disebut pengkodean, dilakukan secara sederhana yaitu dengan memberi tanda garis atau lingkaran dengan warna yang mencolok pada kata lengkap yang sudah ditentukan pada langkah pekerjaan mengindeks, dengan adanya tanda ini maka surat akan disortir dan disimpan, di samping itu bila suatu saat nanti surat ini dipinjam atau keluar file, petugas akan mudah menyimpan akan kembali surat tersebut berdasarkan tanda (kode) penyimpanan yang sudah ada.

d. Menyortir Arsip

Menyortir adalah mengelompokkan warkat-warkat untuk persiapan ke langkah terakhir yaitu penyimpanan. Langkah ini diadakan khusus untuk jumlah volume warkat yang banyak, sehingga untuk memudahkan penyimpanan perlu dikelompokkan terlebih dahulu sesuai dengan pengelompokkan sistem penyimpanan yang dipergunakan.

Tanpa pengelompokkan petugas niscaya akan selalu bolak-balik dari laci ke laci pada waktu penyimpanan dokumen, di samping berkali-kali membuka dan menutup laci yang sangat menyita energi dan tidak sistematis apalagi dikerjakan dengan berdiri yang sangat melelahkan.

Untuk sistem abjad, pengelompokan di dalam sortir dilakukan menurut abjad, untuk sistem numerik dikelompokkan menurut kelompok angka, untuk sistem geografis dikelompokkan menurut nama tempat, dan

(28)

15

untuk sistem subjek surat-surat dikelompokan menurut kelompok subjek atau masalah.

e. Menyimpan Arsip

Langkah terakhir adalah penyimpanan, yaitu menempatkan dokumen atau arsip sesuai dengan sistem penyimpanan dan peralatan yang dipergunakan. Sistem penyimpanan akan menjadi efektif dan efisien bilamana didukung oleh peralatan dan perlengkapan yang memadai dan sesuai ke empat sistem tersebut di atas akan sangat sesuai bilamana mempergunakan lemari arsip, sedangkan bila menggunakan ordner map surat tersebut harus dilubangi terlebih dahulu dengan mempergunakan perforator, dan jika akan menyimpan atau mengambil surat tersebut diikuti melalui lubang-lubang perforatornya. Untuk memudahkan penemuan kembali surat masuk yang diterima dan surat balasan dalam bentuk arsip dan surat keluar maka menggunakan penyimpanan modern, surat masuk dan surat keluar dari dan untuk satu koresponden disimpan jadi satu dalam map yang sama dan letaknya berdampingan (Amsyah, 2003: 63).

(29)

39

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa::

1. Penataan arsip dinamis OGL pada bagian General Ledger di PT Aneka Gas Industri menggunakan sistem subjek kronologis dalam penataan arsip dinamis aktif. Penyimpanan arsip dilakukan setiap harinya sesuai dengan tanggal transaksi, dan disimpen di dalam ordner.

2. Penataan arsip OGL pada bagian General Ledger di PT Aneka Gas Industri menggunakan 3 tahapan yaitu: mengindeks, mengkoding, dan menyimpan. Hal ini belum sesuai dengan pendapat Amsyah (2008:5) yang meliputi 5 tahapan yaitu: memeriksa, mengindeks, mengkoding, menyortir dan menyimpan

3. Penataan arsip dinilai sangatlah penting karena jika penataan tidak berjalan dengan baik, akan banyak arsip yang hilang.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka untuk memperbaiki penataan arsip outcome general ledger pada bagian General Ledger di PT Aneka Gas Industri hendaknya arsip-arsip tersebut ditata terlebih dahulu berdasarkan wilayah/geografis agar arsip mudah dicari dan mudah ditemukan kembali.

Sehingga tingkat kehilangan arsip menjadi berkurang.

(30)

40

DAFTAR PUSTAKA

Afianika, N. 2016. Metode Penelitian dan Pengajaran Bahasa Indonesia.

Yogyakarta: Deepublish

Amsyah, Z. 2008. Manajemen Kearsipan. Edisi/cetakan 2008. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Budiantoro, L. dan F. Gani. 2006. Manajemen Perkantoran Modern. Jakarta.

Penaku

Danim, S. 2003. Riset Keperawatan (Sejarah dan Metodelogi). Jakarta: Buku Kedokteran EGC

Dewi, I.C. 2011. Manajemen Kearsipan. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya

Herlambang, S. dan B.H. Marwoto. 2014. Manajemen Kesekretariatan (Cara Mudah Memahami dan mengelola pekerjaan kesekretariatan). Yogyakarta:

Gosyen Publishing

Muchson, M. 2017. Statistik Deskriptif. Jakarta: Guepedia

Rokhmansyah, A. 2017. Teori Filologi. Yogyakarta: CV Istanah Agency

Sugiarto, A. dan T. Wahyono.2015. Manajemen Kearsipan Modern (Dari Konvensional ke Basis Komputer). Yogyakarta: Gava Media

Suraja, Y. 2006. Manajemen Kearsipan. Malang: Dioma

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan

(31)
(32)

Gambar

Tabel 2.1 Contoh Pengarsipan Berdasarkan Subjek
Tabel 2.2 Contoh Pengarsipan Berdasarkan Geografis
Tabel 2.5 Contoh Pengarsipan Berdasarkan Subjek  No.  Tanggal Arsip  Subjek  Sub Subjek  Sub-sub

Referensi

Dokumen terkait

Siringoringo : Penataan Arsip Dinamis Pada Kantor Perum Prasarana Perikanan Samudera Cabang Belawan, 2006... Siringoringo : Penataan Arsip Dinamis Pada Kantor Perum Prasarana

adalah arsip yang ditata berdasarkan isi surat / perihal / masalah yang sama. Dalam sistem ini semua naskah / dokumen disusun dan dikelompokkan berdasarkan pokok soal / masalah.

J: Metode penyimpanan arsip dinamis inaktif di bagian Pengolahan dan akuisisi adalah sebagai berikut meneliti arsip dinamis inaktif meliputi: menerima arsip-arsip

hal-hal yang berhubungan dengan sistem penataan arsip dan sebagai bahan. perbandingan antara teori yang telah di berikan pada masa kuliah

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penataan arsip dinamis aktif pada bagian tata usaha Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara adalah berdasarkan jenis arsipnya

Penataan Arsip Dinamis Aktif Pada Bagian Tata Usaha Fakultas Ilmu Budaya. Universitas

I3: Perlindungan arsip dinamis aktif pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara adalah belum sesuai dengan teori yang telah dijelaskan pada bab

Sistem penyimpanan arsip dinamis pada dasarnya merupakan suatu cara atau metode yang digunakan oleh suatu organisasi dalam menyimpan arsip-arsip yang dihasilkan