• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN Materi bilangan bulat merupakan salah satu pokok bahasan yang diajarkan di kelas VII SMP/MTs

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENDAHULUAN Materi bilangan bulat merupakan salah satu pokok bahasan yang diajarkan di kelas VII SMP/MTs"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MATERI BILANGAN BULAT

PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG

Oleh:

Yelni Herdina*), Melisa**), Anny Sovia**)

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The background of research act by students less achievement when did correlation between material and the real one in the learning process and LKS has less good by students to learn that. For handle the cases so that developed teaching materials like LKS contextual basic. This research has purpose to create LKS contextual basic on integers materials that have valid criteria and practice. Kind of this research use IDI model. Model IDI there are three steps define, develop, and evaluate. The result of validity test describe about LKS on valid criteria 81,85%.

While the result of practilitaty by teacher in category more practice is 81,25% and the result practilitaty students describe LKS on criteria practice is 76,04%. In conclusion LKS contextual basic on integer’s material was valid and practice.

Keywords: Student Work Sheet, Contextual, Integers.

PENDAHULUAN

Materi bilangan bulat merupakan salah satu pokok bahasan yang diajarkan di kelas VII SMP/MTs. Diharapkan dengan mem pelajari materi ini siswa dapat menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan operasi bilangan bulat seperti operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan perpangkatan. Serta dapat menen tukan letak bilangan bulat pada garis bilangan.

Materi bilangan bulat merupa kan salah satu materi yang sulit dipahami siswa, hal ini diketahui dengan adanya wawancara dengan guru matematika SMP Muhammadi yah 6 Padang. Berdasarkan hasil wa wancara mengenai bahan ajar yang digunakan dalam pembelajaran, guru menyatakan bahwa dalam pembelajar an guru memakai buku teks dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

Ditemukan bahwa bahan ajar yang

(2)

digunakan dalam proses pembelajaran masih bersifat langsung, dan belum memfasilitasi siswa untuk untuk bertanya dan membangun pemikiran nya sehingga membuat mereka malas berpikir terhadap materi bilangan bulat. Sehingga siswa lebih banyak menerima materi saja dari guru karena itu lebih mudah untuk mereka hapal daripada memahami pengertian dan proses mendapatkan atau menemukan sendiri jawaban yang diperoleh.

Melihat dari permasalahan yang ada, maka guru sebagai ujung tombak pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan proses pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru adalah dengan mengembangkan bahan ajar. Salah satu bahan ajar yang dapat dikembangkan adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS dikembangkan secara sistematis sesuai dengan kompetensi yang harus dikuasai siswa dan mengacu pada pendekatan kontekstual. Karena dengan menggu nakan pendekatan kontekstual, siswa dapat belajar kelompok, menemukan materi pelajaran secara bersama dengan dikonstruksi oleh guru, dan

melakukan kegiatan bertanya kepada guru mengenai sub materi yang sulit dipahami siswa, sehingga pembelajar an tidak saja bersifat hapalan bagi siswa.

Berdasarkan uraian di atas rumusan masalah dari penenlitian ini adalah bagaimanakah mengembang kan LKS berbasis kontekstual yang valid dan praktis pada materi bilangan bulat untuk siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Padang dan penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKS berbasis konteks tual yang valid dan praktis pada materi bilangan bulat dalam pembelajaran matematika siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Padang.

Menurut Trianto (2011:222) “LKS adalah panduan siswa yang digunakan untuk melakukan penyelidikan atau pemecahan masalah”, selain itu LKS dapat juga berupa panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan untuk pengembang an semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan ekperimen atau demontrasi.

Pembelajaran kontekstual adalah suatu pembelajaran yang menekankan kepada proses

(3)

keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupan mereka yang harus dipahami oleh siswa (Sanjaya, 2008: 255). LKS yang dibuat mengandung unsur-unsur dari kontekstual yang dikemukan oleh Sanjaya (2012: 264) yaitu adanya konstruktivisme, menemukan (inkuiri), bertanya (questioning), masyarakat belajar (Learning Comuniti), pemodelan (Modelling), refleksi (Reflection), penilaian autentik.

LKS berbasis kontekstual adalah suatu LKS yang berlandaskan pada pendekatan kontekstual, yang mana dapat membuat siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajar, serta dapat menimbulkan kemandirian siswa dalam belajar. Dalam LKS ini terdapat pembahasan materi yang memerlukan keterlibatan siswa untuk menemukan sebuah konsep, menyelesaikan permasalahan secara berkelompok dengan tujuan siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

Penelitian relevan dalam penelitian

ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Pauza Fransiska (2015) dengan judul Pengembangan Lembar Kerja Siswa ( LKS ) Berbasis Kontekstual untuk materi segiempat dan segitiga pada pembelajaran matematika siswa kelas VII MTs Muhammadiyah Lakitan Kabupaten Pesisir Selatan.

METODE PENGEMBANGAN Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development). Dalam penelitian ini produk yang dikembangkan adalah LKS berbasis kontekstual pada materi Bilangan Bulat bagi siswa siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 6 Padang.

Desain penelitian ini

menggunakan model IDI

(Instruksional Development Institute) yang dikemukan oleh Harjanto (2011:

114). Model IDI terdiri dari tiga tahap yaitu, tahap penentuan (Define), tahap pengembangan (Develop), dan tahap evaluasi (Evaluate). Pada tahap define yang dilakukan adalah menganalisis silabus, analisis LKS, analisis karakteristik siswa, dan wawancara dengan guru bidang studi matematika SMP Muhammadiyah 6 Padang dan siswa SMP Muhammadi yah 6 Padang. Tahap kedua yaitu

(4)

tahap develop. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah merancang produk dan validasi produk. Sedangkan kegiatan yang dilakukan pada tahap evaluate adalah praktikalitas produk dengan cara produk diuji-cobakan pada enam orang yang telah mempelajari materi

bilangan bulat di SMP

Muhammadiyah 6 Padang.

Instrumen yang digunakan adalah lembar validasi, angket, dan pedoman wawancara. Lembar validasi digunakan untuk memvalidasi produk yang dilakukan oleh validator. Validator dalam penelitian ini adalah satu orang dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat, satu orang guru Matematika dan satu orang guru Bahasa Indonesia SMP Muhammadiyah 6 Padang.

Sedangkan angket dan pedoman wawancara digunakan untuk melakukan praktikalitas produk.

Praktikalitas produk bertujuan untuk melihat keterpakaian produk yang telah disusun, dengan melakukan uji- coba produk secara terbatas pada enam orang siswa dan satu orang guru

Matematika SMP Muhammadiyah 6 Padang.

Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil lembar validasi dan angket praktikalitas sedangkan hasil wawancara dengan siswa dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif. Data uji validitas dan uji praktikalitas dianalisis dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Riduwan (2012:

89). Analisis data praktikalitas dengan wawancara dianalisis menggunakan tiga tahap, yaitu mereduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (Miles dan Huberman dalam Iskandar 2009:

223).

HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan penetian diperoleh LKS berbasis Kontekstual pada materi bilangan bulat yang sangat valid dan praktis. Tampilan LKS yang sudah valid dan praktis berdasarkan komponen Kontekstual.

Gambar 1. Kontruktivisme

(5)

Gambar 2. Inkuiri

Gambar 3. Diskusi Kelompok

Gambar 4. Pemodelan

Gambar 5. Bertanya

Gambar 6. Refleksi

Gambar 7. Penilaian Berdasarkan produk yang telah disusun diperoleh hasil validasi secara keseuruhan dari tiga orang validator adalah 81,85% dengan kategori sangat valid. Penilaian validitas mencakup aspek kelayakan isi, penyajian materi, bahasa dan keterbacaan. Hal ini menunjukkan bahwa LKS berbasis kontektual pada materi bilangan bulat sudah valid.

Berdasarkan hasil validasi dari validator dengan kriteria sangat valid, kegiatan selanjutnya adalah melakukan praktikalitas dengan tujuan melihat ketepakaian LKS.

Hasil praktikalitas yang diuj-cobakan terhadap guru memperoleh nilai 81,25%, sedangkan hasil praktikalitas dari siswa memperoleh nilai 76,04%.

Penilaian praktikalitas dilakukan berdasarkan aspek kemudahan dalam penggunaan LKS, waktu, mudah diinterprestasikan, dan memiliki

(6)

ekivalensi yang sama dengan bahan ajar lainnya Praktikalitas juga dilakukan dengan wawancara terhadap siswa yang telah melakukan uji-coba. Hasil wawancara secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa LKS yang disusun sudah dapat digunakan, waktu penyelesain LKS sesuai dengan jam pelajaran, LKS juga dapat dijadikan sebagai catatan dalam materi bilangan bulat.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penelitian menghasilkan LKS berbasis kontekstual pada materi bilangan bulat yang sangat valid dengan hasil validasi 81,85% dan praktis dengan nilai praktikalitas keseluruhan dari guru dan siswa 78,13%.

DAFTAR RUJUKAN Harjanto, 2011. Perencanaan

Pengajaran. Jakarta:

Rineka Cipta

Riduwan, 2012. Belajar Mudah Penelitian Untuk guru, Karyawan Dan Peneliti Pemula. Bandung:

Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2012. Strategi pembelajaran berorientasi

standar proses pendidikan.

Jakarta : Kencana.

Trianto, 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta : Kencana.

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan lembar validasi dapat disimpulkan bahwa: LKS pada materi logika matematika berbasis penemuan terbimbing