• Tidak ada hasil yang ditemukan

pendidikan karakter di daerah wisata - etheses UIN Mataram

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pendidikan karakter di daerah wisata - etheses UIN Mataram"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Memahami metode pendidikan untuk memperkuat karakter religius remaja di Desa Wisata Kembang Kuning. Masyarakat di Desa Kembang Kuning terdiri dari masyarakat yang berpendidikan rendah, menengah dan tinggi. Untuk lebih jelasnya penulis memaparkan rincian metode yang digunakan di Desa Kembang Kuning sebagai berikut.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat melengkapi pengetahuan, khususnya terkait dengan pengembangan pendidikan agama di kawasan wisata. Sebagai bahan masukan bagi desa yang bersangkutan, sehingga dapat mengetahui betapa pentingnya pendidikan agama bagi pemuda dan masyarakat setempat.

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Memberikan sumbangsih pemikiran atau informasi dalam kajian lebih lanjut tentang pembentukan karakter religius, khususnya bagi pemuda dan masyarakat yang mengembangkan pariwisata.

Telaah Pustaka

Rizki Rian Azan dengan judul skripsi “Upaya penguatan karakter melalui internal melalui nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Kendal tahun pelajaran 2012/2013. Sedangkan penelitian ini lebih fokus pada kegiatan yang dilaksanakan di masyarakat terhadap pendidikan karakter bagi remaja di kawasan wisata.

Kerangka Teori

  • Definisi Karakter
  • Hakikat Pendidikan Karakter
  • Dasar-dasar Pendidikan Karakter Religius
  • Ruang Lingkup Pendidikan Karakter
  • Pengertian Remaja
  • Pengertian Pariwisata
  • Pengertian Karakter Religius

Pendidikan karakter dalam Islam memiliki empat landasan, yaitu Al-Quran, As-Sunnah, Qiyas dan Ijtihad. Unsur lain yang sangat penting bagi pendidikan karakter adalah bukti pelaksanaan nilai-nilai prioritas pendidikan karakter.

Metode Penelitian

  • Pendekatan dan Jenis Penelitian
  • Kehadiran Peneliti
  • Lokasi Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analasis Data
  • Pengecekan Keabsahan Data

Untuk pengumpulan data, peneliti selalu hadir di desa untuk melakukan berbagai kegiatan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi, kemudian data yang telah terkumpul dianalisis dan dideskripsikan dalam penyajian data dan temuan. Data yang akan diperoleh dari sumber data ini adalah bentuk-bentuk kegiatan keagamaan apa saja yang ada di desa tersebut dan bagaimana metode pengajaran yang digunakan dalam pendidikan untuk memperkuat karakter religius desa Kembang Kuning. Data yang akan diperoleh dalam observasi ini adalah berbagai aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dalam melaksanakan pendidikan untuk penguatan akhlak serta berbagai kegiatan dan adat istiadat masyarakat Kembang Kuning.

Data yang diharapkan melalui observasi ini adalah pendidikan karakter seperti apa yang dilakukan di masyarakat yang meliputi kegiatan keagamaan remaja. Data yang diperoleh dari pendokumentasian adalah berbagai aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat untuk memperkuat karakter religius serta berbagai aktivitas dan kebiasaan masyarakat, antara lain kegiatan kepemudaan, kegiatan keagamaan dan pola interaksi kepemudaan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam memahami berbagai data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan.

Untuk mendapatkan reliabilitas dan validitas data, peneliti melakukan berbagai teknik pemeriksaan mengenai pengumpulan data yang diperoleh. Untuk mendapatkan temuan dan informasi yang valid, observasi dan triangulasi merupakan teknik untuk memeriksa keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini.

Sistimatika Pembahasan

Ketekunan observasi dilakukan dengan mengamati lebih seksama, hal ini dilakukan dengan membaca berbagai referensi buku serta hasil penelitian atau dokumentasi mengenai temuan yang diteliti53. Oleh karena itu dalam hal ini peneliti telah mencari referensi yang berkaitan dengan penguatan karakter religius generasi muda, agar wawasan peneliti menjadi lebih luas, sehingga peneliti mampu mengkaji berbagai permasalahan secara lebih mendalam terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan. . Dalam observasi ini, peneliti lebih banyak menghabiskan waktu di lapangan dan memahami berbagai teori dari berbagai referensi untuk mendapatkan data yang lebih akurat.

Kajian literatur, kajian metodologi penelitian karakter religi dan wisata, kajian pendekatan dan jenis penelitian, keberadaan peneliti, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan validasi data.

PAPARAN DAN TEMUAN DATA

Gambaran Umum Lokasi Penelitian

  • Letak Geografis
  • Keadaan Umum Demografis
  • Kondisi Ekonomi

Desa Kembang Kuning terdiri dari tiga desa yaitu desa Kembang Kuning yang berada di tengah yang dipimpin oleh Saliman sebagai pemimpinnya. Rute menuju Desa Kembang Kuning dapat ditempuh dengan kendaraan umum maupun pribadi dalam waktu sekitar 1 jam. Sektor perdagangan dan jasa berpotensi mengangkat perekonomian Desa Kembang Kuning dan telah didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.

Terkait fasilitas umum di desa Kembang Kuning, khususnya di bidang pendidikan, pemerintah telah menyiapkan 1 Madrasah Dasar (MI), 1 Sekolah Dasar (SD), 1 Madrasah Tsanawiyah (MTs). Desa Kembang Kuning memiliki lima buah mushola yang sebagian besar digunakan sebagai tempat TPQ. Desa Kembang Kuning memiliki sebuah sekolah dasar yang terletak di Dusun Kembang Kuning, sekolah ini masih berfungsi seperti sekolah lainnya.

Puskesdes, fasilitas kesehatan ini berada di Dusun Kembang Kuning yang tidak jauh dari Kantor Desa Kembang Kuning. Desa Bunga Kuning memiliki fasilitas umum yang memadai mulai dari sarana kesehatan, pendidikan dan ibadah.

Bentuk-Bentuk Kegiatan Keagamaan di Desa Kembang Kuning

  • Selakaran
  • Khiziban
  • Pengajian
  • Natur School
  • Penyelenggaraan Hari Besar Islam

Untuk itu para pemuka agama di desa Kembang Kuning mengatasi permasalahan tersebut dengan memberikan nasehat langsung kepada para pemuda yang bersangkutan. Dengan diadakannya kegiatan tersebut para tokoh agama menarik perhatian para remaja melalui kegiatan publik, tentunya nantinya mereka juga akan mengikuti kegiatan keagamaan seperti yang diharapkan. Jadi kalaupun pengabdian masyarakat dilakukan di wilayah Desa Kembang Kuning, hanya sebagian masyarakat saja yang ikut.

Tentunya hal ini membuat para tokoh agama dan kepala dinas semakin termotivasi untuk selalu melaksanakan kegiatan tersebut di Desa Kembang Kuning untuk menanamkan nilai-nilai religi pada generasi muda. Melalui kegiatan tersebut, para pemuda yang mengikuti kegiatan diberikan pemahaman teori tentang pengelolaan dan perlindungan lingkungan sekitar. Pelaksanaan hari raya islam dimeriahkan dengan berbagai kegiatan keagamaan yang bersifat mendidik bagi pemuda setempat karena sebagian besar kegiatan tersebut diadakan oleh pemuda Masjid Desa Kembang Kuning.

Para pemuda masjid yang menyelenggarakan kegiatan tersebut mengajak masing-masing TPQ dari desa lain untuk menghidupkan kembali acara yang sudah ada. Selama pembukaan di awal bulan, para tokoh agama selalu mengadakan kegiatan tersebut di masjid dan bekerja sama dengan pemuda masjid untuk menyelenggarakan kegiatan Mi'raj.

Metode Pendidikan

  • Metode Qishah
  • Metode Repat Power
  • Metode Pengajaran
  • Metode Ikon Dan Afirmasi
  • Metode Reward
  • Metode Tidak Langsung

Dalam kegiatan khiziban, ketua kelompok menggunakan metode paksaan pengulangan karena dengan membacakan puisi, para pemuda mengulangi cerita atau pernyataan baik yang tertulis di buku khiziban. Melalui kegiatan ini para pemuda setempat memiliki pemahaman tentang nilai-nilai moral yang baik dan buruk yang harus mereka lakukan dan harus tinggalkan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Kepala Desa Kembang Kuning, “Setelah diadakannya kegiatan khiziban ini, para remaja yang dulu suka bersenang-senang sekarang tidak seperti itu, malah lebih banyak mengikuti kegiatan keagamaan yang ada” 86, namun bukan berarti bahwa kegiatan tersebut tidak memiliki kendala bagi kaum muda.

Cara pembiasaan ini nampaknya membawa perubahan bagi para pemuda karena sebagian besar pemuda mengikuti kegiatan khiziban setiap kali kegiatan tersebut dilakukan di rumah-rumah penduduk setempat.”87. Maka dari kegiatan ini para remaja diajarkan untuk selalu menghayati budaya islami dan selalu menaati ajaran yang terkandung dalam islam itu sendiri. Dalam kegiatan ini para pemuda memperoleh pemahaman tentang menjaga dan mengelola alam di sekitar mereka.

Dengan mengajar anak-anak muda dengan metode ini, diharapkan mereka tidak selalu bergantung pada teori yang didapat selama kegiatan, tetapi selalu belajar dari lingkungan sekitar. Penggunaan metode ini juga mengembangkan kreatifitas dan bakat siswa, karena dalam membuat ikon dan afirmasi tentunya membutuhkan sesuatu yang kreatif bagi pembuatnya, namun di desa Bunga Kuning pembuat ikon dan afirmasi adalah para remaja yang mengikuti sekolah alam. kegiatan.

PEMBAHASAN

Bentuk-Bentuk Kegiatan Pendidikan Karakter Religius

  • Selakaran/berzanji
  • Perayaan Hari Besar Islam

Kegiatan keagamaan ini tidak hanya bersifat budaya, tetapi masyarakat setempat turut serta membantu pemerintah dan lembaga pendidikan dalam pendidikan anak dan remaja setempat, lebih khusus kegiatan ini menawarkan pemahaman nilai-nilai agama kepada generasi muda. Oleh karena itu warga desa Kembang Kuning berusaha semaksimal mungkin dan berpartisipasi dalam realisasi kegiatan tersebut dengan cara berpartisipasi langsung mengikuti kegiatan tersebut yang diadakan di rumah warga atau di masjid, mushalla. Walaupun mereka tidak mengenyam pendidikan formal, paling tidak mereka menerimanya dari jalur informal yaitu dari kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat, dan mereka selalu mendapatkan pensucian spiritual dari kegiatan tersebut.

Kegiatan sekolah alam terselenggara atas kerjasama antara tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, perangkat daerah dan ketua POKDARWIS sebagai wadah pembinaan remaja yang masih kurang minat untuk mengikuti kegiatan keagamaan lainnya di Desa Kembang Kuning, materinya adalah diajarkan di. i kegiatan ini adalah tentang pengelolaan lingkungan sekitar dan menghormati sesama makhluk hidup. Diharapkan generasi muda mampu menciptakan perubahan pada generasi selanjutnya, seperti diketahui bahwa dalam kegiatan tersebut generasi muda diajarkan untuk mendapatkan pemahaman tentang kepedulian dan kepedulian. Dengan diadakannya kegiatan tersebut, masyarakat memiliki kesempatan untuk ikut serta melakukan pendidikan karakter bagi pemuda dan anak-anak di lingkungan masyarakat setempat karena terlibat tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda.

Setelah diadakan di mesjid, keesokan harinya diadakan di rumah warga yang mengadakan pesta untuk kegiatan ini. Dalam perayaan hari besar islam yang diadakan di desa Bunga Kuning pada saat acara maulid yang diisi dengan kegiatan pengajian, kegiatan tersebut sama dengan pengajian yang rutin dilaksanakan setiap minggu di masjid yaitu pada malam senin, kecuali bahwa pengajian di maulid yang dihadiri jemaah di luar desa diundang.

Metode Pendidikan Karakter Religius

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis tentang Pendidikan Penguatan Karakter Religius Pemuda di Desa Kembang Kuning dapat disimpulkan sebagai berikut. Kegiatan pendidikan untuk memperkuat karakter religius remaja di Desa Kembang Kuning melalui berbagai kegiatan keagamaan seperti sholat/selaran, khiziban, pengajian dan PHBI setiap tahun sebagai pembinaan pemuda setempat. Metode yang digunakan dalam pendidikan karakter religius di Desa Kembang Kuning adalah metode qishah, tenaga pengajaran berulang, khiwar atau percakapan, reward, metode tidak langsung dan metode ikon penegasan.

Saran-saran

Bahwa masyarakat selalu memaksimalkan partisipasinya dalam segala bentuk kegiatan di semua jalur pendidikan. Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologi Terhadap Berbagai Varian Kekinian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007. Hermawan, Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Masyarakat dalam Kegiatan Pertukaran Pelajar di SD Muhamdiyah Paesan Pekalongan, Pendidikan Islam Sebagai Rekayasa Sosial, Jurnal Keislaman Pendidikan Agama - Ta'lim Vol.

1 Jan-Juni 2016 Masyita Bina “Pemanfaatan Bina Masyita,” Pemanfaatan Pendidikan Karakter di MTS Al Madaniyah Jempong. Primula Merina “Penguatan Karakter Melalui Kegiatan Pramuka di SDN Sumbersari 1 Malang” dalam, http://www.ummetro.ac.id/file_jurnal/ diakses 16 Januari 2018, 22:27 WITA. Rizki Rian Azan, “Upaya Membangun Karakter Melalui Internalisasi Nilai-nilai Kearifan Lokal dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1.

Salahudin Anas, Alkrienciehie Irwanto, Pendidikan Karakter, Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya Bangsa, Bandung, Cv Pustaka Setia, 2013. Saptono, Dimensi Pendidikan Karakter Jakarta, Erlangga Group, 2011 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif serta Penelitian dan Pengembangan , Bandung.

Gambar

Lampiran 1. Foto Peresmian Desa Kembang Kuning Menjadi Desa Wisata  Lampiran 2. Foto Kegiatan Keagamaan

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa adanya objek wisata religi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam pengembangan usaha untuk meningkatkan pertumbuhan