• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian kualitatif ini berlokasi di Desa Kampili Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penelitian kualitatif ini berlokasi di Desa Kampili Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Karena merupakan bagian dari suatu daerah, maka makanan tradisional ini sangat mudah ditemukan, bahkan menjadi ikon pariwisata di tempat tersebut, seperti gogo gowa, dan kulinernya dibedakan menjadi 2 yaitu Kuliner Tradisional dan Kuliner Modern. Tradisional adalah makanan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat tertentu, dengan cita rasa khas yang diterima oleh masyarakat tertentu. Berbicara mengenai makanan tradisional tentu akan berkaitan dengan cita rasa yang dimilikinya. Makanan tradisional atau kuliner lokal merupakan jenis makanan yang erat kaitannya dengan suatu daerah dan diwariskan secara turun temurun sebagai bagian dari tradisi. Makanan lokal khas daerah di Indonesia sudah ada sejak lama dan masih bertahan hingga saat ini sehingga sangat dihargai sebagai warisan budaya.

Menjadi bagian dari suatu daerah, masakan tradisional ini sangat mudah ditemukan; Bahkan mereka menjadi ikon wisata di tempat itu, seperti gogo di Desa Kampili, Kecamatan Palangga, Kabupaten Gowa. Survei Sosiologi Ekonomi Kuliner Kaki Lima pada Pedagang Makanan Tradisional Gogo di Desa Kampili Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pengetahuan tentang budaya khususnya yang berkaitan dengan makanan tradisional khas Suku Gogo Desa Kampili Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Misalnya saja yang perlu kita sampaikan di dunia maya bahwa Desa Kampili merupakan Desa Kuliner Makanan Tradisional Gogos nomor satu di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Untuk menambah wawasan, pengalaman, pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan penelitian khususnya pada pedagang makanan tradisional Gogos di Desa Kampili Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Sebagai kontribusi terhadap kebijakan pemerintah, keberadaan pedagang kaki lima harus diberdayakan dengan memperhatikan kesejahteraan dan manfaat positif dari pedagang kaki lima.

Definisi Operasional

KAJIAN PUSTAKA

  • Kajian Konsep
    • KulinerKakiLima
    • SosiologiEkonomi
    • Makanan Tradisional
    • Gogos
  • Landasan Teori
    • Teori sosiologi Ekonomi
    • TeoriTindakanSosial
  • Kerangka Pikir
  • Hasil Penelitian yang Releven

Misalnya di Desa Tanetea yang terkenal dengan penjualan makanan manis-manisnya, atau di Desa Kampili, Street Kitchen, pedagang makanan tradisional Gogos yang terkenal dengan masyarakatnya yang gemar batu, dan lain sebagainya. Makanan tradisional ini juga mempunyai sejarah tersendiri bagi penduduk Desa Kampili pada masa itu, so. Merupakan salah satu masakan tradisional gogo di desa Kampili yang masih ada hingga saat ini.

Menyatakan bahwa makanan tradisional merupakan salah satu identitas masyarakat desa Kampili yang dipengaruhi oleh budaya yang berbeda. Indar Widowati, (2018), Street Culinary (kajian sosiologi ekonomi pada pedagang makanan tradisional Gogos di Desa Kampili Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa).

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Informan Penelitian
  • Fokus penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Jenis Dan Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
    • Teknik Keabsahan Data

Bagaimana upaya para pedagang makanan tradisional gogos di desa Kampili kecamatan Pallangga kabupaten Gowa. Upaya Pengembangan Makanan Tradisional Gogos dalam Pengembangan Usaha di Desa Kampili Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Keputusan menjual gog di Desa Kampili dikarenakan tidak adanya persaingan harga antar penjual gog di tempat penjualan tersebut.

Lalu saya mengambil kesimpulan bahwa saya memilih menjual gogo karena tidak adanya persaingan harga antar penjual gogo di desa ini. Nani, saya berkesimpulan banyak pembeli yang tertarik karena harga makanan tradisional gogo ini sangat murah, hanya Rp 3.000 per biji. Faktor Pendukung dan Penghambat Berkembangnya Usaha Gogos di Desa Kampili Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa terdapat lima faktor pendukung berkembangnya pedagang makanan tradisional gogos di Desa Kampili Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Faktor pendukung berkembangnya usaha pedagang makanan tradisional gogo di desa Kampili kecamatan Pallangga kabupaten Gowa adalah cara pembuatan gogo mempunyai rasa yang berbeda dengan daerah lain. Faktor pembatasnya adalah jarak antar penjual gogo di Desa Kampili yang kecil, sehingga mereka hanya mengandalkan kesabaran dalam berjualan gogo.

Dari segi sosial ekonomi pedagang makanan tradisional gogo di Desa Kampili Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa. Apa saja upaya yang dilakukan oleh pedagang makanan tradisional gogo di desa Kampili kecamatan Pallangga kabupaten Gowa. Apa saja faktor pendukung dan penghambat berkembangnya usaha pedagang makanan tradisional gogo di desa Kampili kecamatan Pallangga kabupaten Gowa.

Gambar Umum Lokasi Penelitian

Gambar Umum Lokasi penelitian Di Desa Kampili Kecamatan Pallangga

  • Kondisi Sosial dan Budaya
  • Kehidupan Keberangamaan

Menarik perhatian konsumen atau pembeli dengan sekaligus menjual gogo dengan harga Rp 3.000 per biji dan ukuran yang sama. Makanan tradisional gogo membuat pembeli dan pengunjung Pemandian Je'ne Tallasa di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa merasa puas dan tertarik (Wawancara, 9 Januari 2020). Pa'ja, lalu saya mengambil kesimpulan bahwa menjual gogo secara bersamaan dengan harga Rp. 3000 masing-masing. Ukuran dan bentuk makanan tradisional Gogo sekaligus. Tidak ada penjual gogo di Desa Kampili. Gogo-gogo tersebut, baik kecil maupun besar, semuanya berukuran sama (sama besar), sehingga para pengunjung wisata semua datang untuk mencicipi gogo-gogo tersebut. Putri seorang penjual gogo bernama Meri (13 tahun) menceritakan pengalamannya berjualan gogo saat diwawancarai.

Jintu kemudian saya sampai pada kesimpulan bahwa penjualan gogo dimulai dari 06:00 - 23:00 karena masih banyak pembeli yang mencari gogo untuk dibuat makan malam. Faktor pendukung berkembangnya usaha penjual makanan tradisional gogos di desa Kampili kecamatan Pallangga kabupaten Gowa dikarenakan cara pembuatan gogo mempunyai cita rasa yang berbeda dengan daerah lain, sedangkan faktor penghambatnya adalah jarak antar penjual gogo di daerah tersebut. Desa Kampili, sehingga mereka hanya mengandalkan kesabaran untuk berjualan gogo. Berdasarkan Jumat Dg. Dari pernyataan Ngona, saya mengambil kesimpulan bahwa dampak positifnya adalah menjual gogo dengan harga Rp 3.000 per bibit jika dijual diatas Rp.

Ngugi kemudian saya berkesimpulan, jika ingin menjual gogo, perlu izin dari kepala desa. Selama kami menjual makanan tradisional gogos tersebut, kami tidak akan pernah diusir oleh polisi PP karena kami mendapat izin dari kepala desa untuk menjual gogos di pinggir jalan. Selain itu juga berdampak positif sekaligus menarik perhatian konsumen (pembeli) dengan menjual gogo dengan harga Rp. 3000/potong dan gogo dengan ukuran yang sama sehingga pembeli merasa puas dan menarik.

Pedagang makanan tradisional gogo memilih menjual gogo karena bahan-bahannya mudah didapat, oleh karena itu saya memilih menjual gogo. Jadi cara membuatnya sangat mudah bagi saya karena nenek moyang saya yang mengajarkan saya membuat gogo dari kecil sampai sekarang, oleh karena itu saya tetap berjualan gogo di pinggir jalan karena lokasinya juga sangat memungkinkan untuk berjualan gogo secara tradisional. makanan. Pernahkah Anda mengalami diusir polisi PP saat berjualan gogo di pinggir jalan?

Gambar 1.Peta desa kampili.
Gambar 1.Peta desa kampili.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

Terkait dengan lokasi penelitian, penjual gogos di Desa Kampili Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa konsisten dalam melakukan penjualan bahkan cara pembuatannya pun tidak mengalami perubahan. Penjual gogo di Desa Kampili berbeda dengan penjual gogo di daerah lain, perbedaan ini terlihat dari bentuknya yang lebih besar dibandingkan dengan gogo di tempat lain sehingga memuaskan para pecinta atau pembeli gogo. Kemauan telah menjadi suatu aktivitas dinamis dan manusiawi yang bertujuan untuk mencapai hal-hal tertentu dalam hidup. Landasan terpenting dalam suatu ikhtiar adalah kemauan dan tekad yang sungguh-sungguh karena pada dasarnya tekad (will) merupakan landasan keberhasilan dalam suatu ikhtiar. Keinginan harus ada di dalam. dirimu sendiri. manusia, dimana kemauan adalah keinginan setiap manusia untuk membentuk dirinya secara nyata dan tanpa ada halangan. Penjual gogo di Desa Kampili Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa mempunyai keinginan atau tekad untuk menjual gogo untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meski Jarang Mereka yang berjualan gogo memiliki kemauan yang tinggi untuk berjualan gogo di pinggir jalan dengan kompetitor yang berada di sepanjang Jalan Kampili.

Masyarakat pedagang makanan tradisional gogo di desa Kampili kecamatan Pallanga kabupaten Gowa dalam berjualan gogo tidak pernah mengalami kerugian yang sangat berat karena mereka dapat mengontrol (menangani) bahan-bahan yang digunakan untuk membuat gogo yang akan dijual serta dapat melihat situasi dan kondisi. pembeli, keesokan harinya dan oleh karena itu sejauh ini belum mengalami kerugian yang terlalu besar. Pembuatan gogo yang dijual di desa Kampili sangatlah mudah karena setiap hari mereka memproduksi dan menjual gogo, mereka membuat gogo dengan cara berjualan, sehingga para penjual makanan tradisional gogo sangat ahli (cerdas) dalam membuat gogo dengan tangan mereka sendiri dan dari bahan-bahan alami yang mudah dibuat. menggunakan. ditemui atau ditemukan di sekitar kita. Penjual Gogo di Desa Kampili, Kecamatan Pallanga, Kabupaten Gowa harus memiliki izin dari pemerintah setempat.

Komunitas pedagang makanan tradisional gogos di desa Kampili membuat pelanggan merasa puas ketika membeli makanan tradisional gogos. Kalau di gogos saya pakai santan banyak, soalnya kalau santannya banyak rasanya juga renyah banget dan guri plus saya juga jual telur luar negeri jadi pelanggan sangat puas. Oleh karena itu para pedagang makanan tradisional Gogos sebagai bagian dari masyarakat desa Kampili mengembangkan budayanya sendiri, menjual makanan tradisional Gogos di desa Kampili karena lokasi dan situasinya juga sangat memungkinkan. Pola usaha pedagang makanan tradisional gogos di Desa Kampili Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Untuk bertahan hidup, para pedagang Gogo menerapkan strategi pangan tradisional di tengah maraknya makanan impor atau gourmet. Risa Ramliati, Tyas, (2013) “Pelestarian Makanan Tradisional Kejos Sebagai Sumber Karbohidrat Di Desa Tarikolot Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat”: Sumedang. Risa Ramliati, Dewi (2011) “Pelestarian Makanan Tradisional Kejos Sebagai Sumber Karbohidrat Di Desa Tarikolot Kecamatan Jatinunggal Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat.”

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Tergolong sedang, dari segi pendapatan, penjualan gogo makanan tradisional ini mampu menghasilkan bahan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dan keluarganya.

Saran

Serta menyediakan lembaga pendataan dan pelestarian makanan-makanan tradisional di setiap daerah di Indonesia agar dapat dilestarikan di masa yang akan datang. Gearon, majalah Tya “Identifikasi kuliner lokal Indonesia dalam pembelajaran bahasa Inggris” Universitas Gadjah Mada agnesiwi. Nasution dalam Sarantiy (1988) disertasi: “Kehidupan sosial ekonomi pedagang kue tradisional di pasar Toddo Puli Makassar”: Universitas Negeri Makassar.

Prawirokusumo, dalam Sariyanti (2001) Disertasi: “Kehidupan Sosial Ekonomi Pedagang Kue Tradisional di Pasar Toddo Puli Makassar.”: Universitas Negeri Makassar. Weber, Sariantiy, (1994) tesis: “Kehidupan Sosial Ekonomi Pedagang Kue Tradisional di Pasar Toddo Puli Makassar”: Universitas Negeri Makassar Sugiyno (2009) “Metode Penelitian Kualitatif” Bandung: Alfabeta. Dokumentasi wawancara anak penjual gogos yang meneruskan usaha orangtuanya, Meri, 13 tahun.

Dokumentasi wawancara dengan seorang ibu berusia 65 tahun yang membuat gogo menggunakan daun pisang.

Gambar

Gambar 1.Peta desa kampili.
Gambar 2.Peta desa kampili.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mengetahui orientasi politik pedagang kaki lima di Kecamatan Manggala disimpulkan kedalam tiga indikator yang dapat mengukur sebuah