• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap motivasi kerja guru SD Negeri di Kecamatan Batukliang Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap motivasi kerja guru SD Negeri di Kecamatan Batukliang Utara"

Copied!
181
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan dan Batasan Masalah

Bagaimana Kepemimpinan Kepala Sekolah berpengaruh terhadap motivasi kerja guru SD Negeri di Kecamatan Batukliang Utara. Bagaimana pengaruh manajemen kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru SD Negeri di Kecamatan Batukliang Utara. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah dan manajemen secara bersama-sama mempengaruhi motivasi kerja guru sekolah dasar negeri di Kecamatan Batukliang Utara.

Namun dalam ulasan kali ini penulis hanya menganalisis permasalahan dampak kepemimpinan dan manajemen kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru di sekolah dasar negeri di Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah.

Tujuan dan Manfaat

Selain itu, dapat dikatakan bahwa kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja perusahaan sangat erat kaitannya dengan kinerja guru. 1) : Ha1 : Kepemimpinan kepala sekolah diduga berpengaruh terhadap motivasi kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah. Dengan demikian Ha diterima yang berarti terdapat hubungan langsung yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah (X1) dengan motivasi guru (Y).

Kepemimpinan kepala sekolah dan manajemen) berpengaruh signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap motivasi guru di SDN Batukliang Utara. Temuan penelitian ini dapat dibuktikan bahwa terdapat pengaruh antara variabel-variabel penelitian seperti variabel kepemimpinan kepala sekolah, manajemen kepala sekolah dan motivasi kerja guru. Hal ini dikarenakan pengaruh kepemimpinan kepala sekolah lebih besar dibandingkan pengaruh pengarahan (0,272 berbanding 0,197).

Gambar 1.1. Bagan teori Abraham Maslow
Gambar 1.1. Bagan teori Abraham Maslow

Definisi Operasional

Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian Bustari Muchtar (2012) mengenai pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja terhadap keterlibatan guru di SMPN Padang Pariaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja dan tanggung jawab kerja guru sekolah menengah negeri di Kecamatan Sungailimau Kabupaten Padang Pariaman. Kajian Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Keterampilan Pendidikan Terhadap Motivasi Kerja Guru Di SMA Negeri RA Palembang Dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Guru.

Penelitian : Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2022. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan dan manajemen kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru. Jumlah item pernyataan pada angket uji instrumen variabel Kepemimpinan Utama sebanyak 32 item. Jumlah item pernyataan pada angket untuk menguji instrumen variabel Kepemimpinan Utama sebanyak 17 item.

Kuesioner mengumpulkan data hasil variabel kinerja kepemimpinan primer (X1) dan kinerja kepemimpinan kunci (X2) pada responden guru dan kepala sekolah. Hasil analisis pengaruh manajemen kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru seperti pada Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa angka t sebesar 2,305 dengan probabilitas sebesar 0,023 yaitu nilai yang kurang dari 0,05. Pengaruh Manajemen Kepala Sekolah terhadap Motivasi Kerja Guru Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa Manajemen Kepala Sekolah (X2) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja guru di SDN Batukliang Utara.

Hubungan tersebut mempunyai korelasi positif yang artinya semakin baik kepemimpinan manajer maka semakin baik pula motivasi kerja guru.

Kerangka Berfikir

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Jika seseorang ingin mempelajari seluruh komponen suatu daerah penelitian, maka penelitian yang dimaksud adalah sensus, dan survei atau survey disebut juga sensus. Populasi survei ini adalah seluruh guru ASN di Kecamatan Batuliang Utara Kabupaten Lombok Tengah yang berjumlah 138 orang. Merupakan teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan atau peluang yang sama kepada setiap komponen atau komponen.

Waktu dan Tempat penelitian

Penyebaran Kuesioner: Kuesioner ini diberikan kepada responden sekitar 100 orang guru SD Negeri di Kecamatan Batukliang Utara. Lokasi penelitian ini berada di sekitar sekolah dasar negeri di Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah.

Variabel Penelitian

Desain Penelitian

Instrumen/ Alat dan Bahan Penelitian

Kepemimpinan direktur adalah jumlah poin yang diterima informan dengan menanggapi alat kepemimpinan direktur. Alat Survei Kepemimpinan Kepala Sekolah dibuat berdasarkan beberapa parameter dan pertanyaan yang diidentifikasi menggunakan Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah. Oleh karena itu, alat utama penyelenggaraan survei terdiri dari 32 pertanyaan dan harus diuji efektivitas dan reliabilitas instrumennya sebelum digunakan sebagai instrumen survei.

Hasil uji reliabilitas instrumen dengan menggunakan SPSS Statistics 20.0 for Windows menunjukkan kesimpulan bahwa instrumen variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah dapat dikatakan reliabel. Berdasarkan rangkuman hasil uji reliabilitas instrumen pada tabel 3.5 dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah mempunyai reliabilitas dengan tingkat hubungan sangat kuat sebesar 0,932 sehingga instrumen dinyatakan reliabel untuk digunakan dalam penelitian. Manajemen utama merupakan total skor yang diperoleh dari responden yang menjawab instrumen manajemen utama.

Instrumen survei manajemen kunci disusun berdasarkan beberapa indikator dan pertanyaan terkait variabel manajemen kunci disusun. Untuk itu instrumen manajemen utama dalam penelitian ini direncanakan terdiri dari 17 soal dan kemudian diuji validitas butir dan reliabilitas instrumen dengan menggunakannya sebagai instrumen penelitian. Hasil uji reliabilitas instrumen dengan menggunakan program SPSS Statistics 20.0 for Windows menunjukkan kesimpulan bahwa instrumen variabel Manajemen Kepala Sekolah dapat dikatakan reliabel.

Berdasarkan rangkuman hasil uji reliabilitas instrumen pada Tabel 3.9 dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah mempunyai reliabilitas dengan tingkat korelasi sangat kuat sebesar 0,830 sehingga instrumen dinyatakan reliabel untuk digunakan dalam penelitian. Berdasarkan rangkuman hasil uji reliabilitas instrumen pada tabel 3.13 dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah mempunyai reliabilitas dengan tingkat korelasi sangat kuat sebesar 0,949 sehingga instrumen dinyatakan reliabel untuk digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.8  Skor Aternatif Jawaban
Tabel 3.8 Skor Aternatif Jawaban

Teknik Pengumpulan Data/ Prosedur Penelitian

Teknik Analisis Data

Hasil uji t di atas dapat disimpulkan bahwa pada variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) seperti pada tabel 6 di atas diperoleh t hitung sebesar 2,380 dengan probabilitas sebesar 0,019 yaitu nilai yang lebih kecil dari 0,05. Jadi Ha diterima yang berarti terdapat hubungan langsung yang signifikan antara Manajemen Kepala Sekolah (X2) dengan motivasi guru (Y). Hasil uji t diatas dapat disimpulkan bahwa pada variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) seperti pada Tabel 6 diperoleh nilai t-score sebesar 2,380 dengan probabilitas sebesar 0,019 yaitu nilai yang lebih kecil dari 0,05.

Dengan demikian Ha diterima yang berarti terdapat hubungan langsung yang signifikan antara Manajemen Kepala Sekolah (X2) dengan Motivasi Guru (Y) di SDN Batukliang Utara. Prediksi: (Konstan), Kepemimpinan_Kepala Sekolah_Sekolah, Kepemimpinan_Kepala Sekolah_Sekolah. Berdasarkan Tabel 7 di atas, F hitung sebesar 4,315 dengan probabilitas sebesar 0,016 yang nilainya kurang dari 0,05. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja Guru Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa kepemimpinan kepala sekolah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja guru sekolah dasar di Kecamatan Batukliang Utara.

Hal ini terlihat dari hasil analisis pada Tabel 6 yang menunjukkan bahwa kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) mencapai nilai t-score sebesar 2,380 dengan probabilitas sebesar 0,019 yang merupakan nilai lebih kecil dari 0,05. Tindakan kepala sekolah sebagai administrator dapat membantu meningkatkan kinerja guru untuk mewujudkan perubahan kemampuan guru. Hal ini terlihat pada Tabel 6 yang menunjukkan bahwa Eksekutif (X2) memperoleh t-score sebesar 2,305 dengan probabilitas sebesar 0,023 yang merupakan nilai lebih kecil dari 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja guru di SD Negeri Batukliang Utara dapat dipengaruhi oleh kepemimpinan dan manajemen kepala sekolah baik secara simultan maupun parsial. Kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh terhadap motivasi kerja guru, artinya semakin baik kepemimpinan kepala sekolah maka akan semakin termotivasi kerja gurunya.

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pembahasan

Kepemimpinan kepala sekolah memegang peranan penting dalam kemajuan suatu lembaga, termasuk lembaga pendidikan seperti sekolah dasar. Selain kedudukannya dalam manajemen sekolah yang efektif dan efisien, kepala sekolah juga harus mampu meningkatkan kemampuan guru. Mengingat pentingnya kepemimpinan kepala sekolah dan motivasi kerja guru, maka guru yang baik adalah guru yang mampu meningkatkan mutu pendidikan dan mempunyai semangat kerja yang tinggi.

Selain itu kepala sekolah selalu mengerahkan sumber daya yang ada (guru dan staf) untuk selalu bersinergi dalam mencapai tujuan, visi dan misi, dan ada beberapa upaya yang harus dilakukan, antara lain: (1) kerjasama dengan guru dan staf sekolah; (2) membangun semangat kolegialitas antar guru; (3) sekolah menjalin hubungan kerjasama antara komite sekolah dan. 105 Shobaihatul Khoiroh, “Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam implementasi program penguatan pendidikan karakter di SMAN 1 Yogyakarta”, (Skripsi, UIN Sunan Kalijaga, 2020). Berdasarkan hasil analisis data yang meneliti hubungan kepemimpinan dan manajemen kepala sekolah di SD Negeri Batukliang secara umum mempunyai hubungan dengan motivasi kerja guru sebagai variabel terikat.

Oleh karena itu, mutu sekolah merupakan indikator yang paling mudah diukur ketika melihat peran kepemimpinan kepala sekolah. Artinya manajemen kepala sekolah harus mengembangkan seluruh potensinya sebagai modal dalam mewujudkan manajemen dan sekaligus fungsi manajemen sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah dan kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja guru, atau dengan kata lain seluruh variabel bebas berpengaruh signifikan secara simultan (bersama-sama) terhadap motivasi kerja guru.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan manfaat ilmiah dan memperkuat teori-teori yang telah diuraikan dalam pengembangan model mengenai pengaruh variabel utama kepemimpinan dan kepemimpinan kepala sekolah terhadap motivasi kerja guru SD Negeri Batukliang Utara. Selain itu, kepala sekolah harus mengembangkan program pembinaan bagi guru yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan atau kinerjanya sebagai guru.

PENUTUP

Implikasi Teoritis

Temuan mengenai motivasi kerja guru berada pada kategori tinggi yang menunjukkan bahwa sebagian besar guru berpendapat bahwa motivasi kerja sebagai guru cukup penting dalam menjalankan aktivitas seorang guru, khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran. proses pengajaran dengan siswa dan tambahan lainnya. kegiatan. Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian Putra (2002), Sutini (2000) dan Hafid (2007) yang menyatakan bahwa guru dengan motivasi berprestasi tinggi mempunyai hasil yang lebih baik dibandingkan dengan guru yang motivasi berprestasinya rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi, prestasi dan prestasi akademik pada berbagai jenjang pendidikan. Sulastri (2007) menambahkan temuan penelitian bahwa motivasi berprestasi dan disiplin kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja dosen sebagai guru.

Secara umum hasil penelitian ini memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya manajemen pendidikan Islam. Implikasi yang menarik dalam penelitian ini adalah tercapainya kinerja yang baik di suatu sekolah ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusia (guru) dalam mengembangkan kinerjanya melalui kepemimpinan kepala sekolah dan manajemen kepala sekolah.

Saran

8 Menyusun strategi dengan melakukan analisis SWOT untuk mencapai visi, misi dan tujuan 9 Mensosialisasikan visi, misi dan tujuan sekolah. 30 Menumbuhkan rasa percaya diri guru dan memberikan kepercayaan penuh serta kebebasan kepada guru untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya. 30 Menumbuhkan sikap kemandirian di kalangan guru dan memberikan kepercayaan penuh serta kebebasan kepada mereka untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabnya.

13 Melaksanakan hubungan dan kerjasama antara sekolah dengan masyarakat, dunia usaha atau pihak luar yang terkait untuk mengembangkan dan mewujudkan misi dan tujuan sekolah.

Gambar

Gambar 1.1. Bagan teori Abraham Maslow
Tabel 1.2  Sampel Penelitian
Tabel 3.8  Skor Aternatif Jawaban
Tabel 3.12  Skor Aternatif Jawaban
+7

Referensi

Dokumen terkait

[SS] ES] [N] {TS] [STS] 49 Saya merasa tertekan saat menjadi objek pembicaraan negatif teman-teman saya di grup WA [SS] [S] [N] [TS] [STS] 50 Saya merasa rnarah kepada orang yang