• Tidak ada hasil yang ditemukan

penerapan strategi pembelajaran aktif tipe everyone is

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "penerapan strategi pembelajaran aktif tipe everyone is"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI

SISWA KELAS X SMAN 1 GUNUNG TULEH KABUPATEN PASAMAN BARAT

Sarah, Siska Nerita, Gustina Indriati

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat e-mail: [email protected]

ABSTRACK

This research is backgroud by less active students in the learning process, it is seen from the students rarely ask questions and give feedback on what was described by teachers, the lack of cooperation between groups while allowing for discussion, learning process is centered on the teacher, and the lack of enthusiasm the students in the process learning so that had difficulty in understanding and mastering the subject matter. Teachers need to understand the variety of learning strategies, one of the efforts that teachers can do is to adopt a type of active learning strategies Everyone is a Teacher Here (ETH). This study aims to improve learning outcomes biology class X of SMAN 1 Tuleh Mount West Pasaman. This study is a randomized experimental design Only Control Group Design. The population was taken by total sampling technique, which became the experimental class is a class X MIA 2 and X MIA 1 the control class. The hypothesis in this study were tested using t-test. The results showed that the experimental class had an average value higher than the control class both on the assessment of the attitude of competence, knowledge, and skills. Attitude competency assessment in the experimental and control classes are at the predicate B. In the experimental class (3.32), grade control (3,07). Competency assessment of knowledge in the experimental class was on the predicate B (3.10), the control class Bˉ (2.76).

Competency assessment skills in the experimental class Aˉ (3.73), the control class B+ (3.41).

Based on the results of the study concluded the application of active learning strategy type Everyone is a Teacher Here (ETH) can improve learning outcomes biology class X of SMAN 1 Tuleh Mount West Pasaman.

Keywords: ETH, Result of Learning, Active Learning

PENDAHULUAN

Pembelajaran ideal merupakan proses pembelajaran yang mana guru harus menguasai materi pelajaran yang diajarkan dengan baik, menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa, memilih metode pembelajaran yang tepat serta memilih strategi dan media yang bervariasi sehingga dapat mengaktifkan siswa dalam belajar. Bagi siswa penggunaan strategi pembelajaran dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam belajar dan penggunaan media dapat mempercepat dan mempermudah dalam memahami materi pelajaran, sedangkan bagi guru media sebagai alat komunikasi mampu mempermudah guru dalam menyampaikan materi. Tanpa adanya hal tersebut guru tidak

dapat mengajar dengan baik dan proses belajar mengajar tidak dapat berjalan seperti yang diharapkan sehingga tujuan yang diinginkan tidak tercapai.

Berdasarkan observasi dan wawancara penulis dengan salah seorang guru Biologi di SMAN 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat pada bulan Agustus 2014 dapat disimpulkan bahwa, siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dilihat dari siswa jarang bertanya dan memberi tanggapan terhadap apa yang dijelaskan oleh guru, kurangnya kerjasama antara kelompok pada saat diadakan diskusi, proses pembelajaran masih berpusat pada guru, dan kurangnya semangat siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa mengalami kesulitan dalam

1

(2)

memahami dan menguasai materi pelajaran.

Salah satu materi yang dianggap sulit oleh siswa kelas X di SMAN 1 Gunung Tuleh adalah materi Protista, karena materi ini perlu pemahaman konsep, pemahaman gambar tentang contoh-contoh protista, serta dalam materi ini siswa dituntut untuk mampu membedakan klasifikasi antara protista mirip jamur, protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip hewan (Protozoa). Rendahnya hasil belajar biologi siswa dapat dilihat dari nilai rata-rata Ulangan Harian II pada materi Protista semester I tahun pelajaran 2013/2014 yang didapatkan dari 6 kelas yaitu kelas X.1 68,45, X.2 65,77, X.3 61,52, X.4 59,58, X.5 71,77, dan X.6 61,91. Terlihat masih banyak siswa yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM yang ditetapkan di SMAN 1 Gunung Tuleh untuk matapelajaran Biologi di kelas X adalah 75.Cara untuk mengatasi keadaan yang telah dikemukakan di atas guru harus mampu menggunakan strateg ipembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here (ETH) dalam proses pembelajaran, sehingga siswa tidak hanya focus mendengarkan penjelasan dari guru. Hal ini mengacu pada Zaini dkk (2007: 63) bahwa strategi ini sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan- kawannya. Dengan strategi ini siswa yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Biologi siswa kelasX SMAN 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat setelah diterapkan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here (ETH). sedangkan manfaat dari penelitian ini antara lain Bagi guru Biologi, sebagai masukan dalam memilih strategi, metode, dan model mengajar agar siswa lebih aktif dan berkonsentrasi dalam belajar biologi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa, Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam menentukan strategi pembelajaran yang baik untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, Bagi peneliti, sebagai bekal pengetahuan dan pengalaman yang nantinya dapat diterapkan di

sekolah

.

Hipotesis pada penelitian ini adalah terdapat pengaruh penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here (ETH) terhadap hasil belajar Biologi siswa kelas X MIA SMAN I Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November–Desember 2014 di SMAN 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

penelitian ini menggunakan rancangan Randomized Control-Group Only Design.

Prosedur penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penilaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian kompetensi sikap berupa lembaran observasi sikap atau perilaku siswa yang diamati oleh satu orang observer. Penilaian kompetensi pengetahuan berupa soal pilihan ganda dengan lima options sebanyak 28 butir soal, dan Penilaian kompetensi keterampilan pada kelas eksperimen dilakukan melalui kartu indeks, sedangkan pada kelas kontrol dilakukan melalui laporan hasil diskusi siswa. Teknik analisis data yang digunakan pada penilaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan berdasarkan Permendikbud No. 104, dimana pada penilaian kompetensi sikap diperoleh dari nilai modus (nilai yang sering muncul), penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan melalui uji hipotesis (Sudjana: 239) dan skor rerata yang dikonversikan. Penilaian kompetensi keterampilan diperoleh dari nilai capaian optimum (nilai tertinggi)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di SMAN 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat didapatkan thitung 3,07 dan ttabel nya 1,67, maka thitung > ttabel, sehingga hipotesis diterima. Hasil belajar siswa dari tiga penilaian kompetensi yaitu kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dikonversi menurut Permendikbud No 104 seperti pada Tabel di bawah ini.

(3)

Tabel. Skor dan Predikat Hasil Belajar Siswa untuk Setiap Ranah

Sikap Pengetahuan Keterampilan No Kelas Skor Capaian

Modus Predikat Rerata Huruf Optimum Huruf 1. Eksperimen 3,32 B 3,10 B 3,73 A- 2. Kontrol 3,07 B 2,76 B-

3,41 B+

Dari Tabel dapat dilihat bahwa terjadi perbedaan hasil belajar pada kedua kelas sampel baik pada penilaian kompetensi sikap, penilaian kompetensi pengetahuan, dan penilaian kompetensi keterampilan.

Penilaian kompetensi sikap dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Penilaian kompetensi sikap pada kelas eksperimen berada pada predikat B (3,32), dan penilaian kompetensi sikap pada kelaskontrol juga berada pada predikat B (3,07). Aspek yang diamati pada penilaian kompetensi sikap yaitu santun berkomunikasi pada saat belajar, bekerjasama dalam kelompok, dan menghargai pendapat orang lain.

Berdasarkan aspek yang diamati pada kelas eksperimen dengan menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here (ETH) dapat menyebabkan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, seperti siswa aktif dalam bertanya baik dengan guru ataupun dengan teman sekelompoknya jika ada materi pelajaran yang tidak dimengerti, siswa juga dapat bekerja sama dan berdiskusi dengan anggota kelompoknya dalam menjawab pertanyaan yang ada pada kartu indeks, siswa juga mampu menjadi guru bagi anggota kelompoknya dalam menjelaskan jawaban dari pertanyaan yang ada dalam kartu indeks, serta sudah mampu menghargai pendapat orang lain pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini mengacu pada Zaini, dkk (2007: 63) bahwa strategi ini Sangat tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan dan secara individual. Strategi ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan sebagai guru bagi kawan kawannya .Dengan strategi ini siswa yang selama ini tidak mau terlibatakan ikut serta dalam pembelajaran secara aktif.

Pada kelas kontrol proses pembelajaran menggunakan metode diskusi, disini siswa hanya berdiskusi dengan kelompok yang homogen. Di kelas kontrol ini dapat dilihat bahwa kurangnya minat dan

rasa ingin tahu siswa dalam belajar, siswa kurang bekerja sama dalam kelompok, kebanyakan siswa hanya mengandalkan teman kelompok yang lebih pintar dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, pada saat berdiskusi masih banyak siswa yang acuh dalam kelompoknya sehingga proses pembelajaran tidak terlaksana dengan baik. Hal ini mengacu pada Scool Gordon dalam Lie (2010: 41) pada dasarnya manusia senang berkumpul dengan yang sepadan dan membuat jarak dengan yang berbeda.

Namun, pengelompokan dengan orang lain yang sepadan dan serupa ini bisa menghilangkan kesempatan angggota kelompok untuk memperluas wawasan dan memperkaya diri, karena dalam kelompok homogen tidak terdapat banyak perbedaan yang bisa mengasah proses berfikir, bernegosiasi, berargumentasi, dan berkembang.

Penilaian kompetensi sikap yang diperoleh siswa dapat mengetahui penguasaan kognitif seseorang. Hal ini mengacu pada Latisma (2011: 192) orang yang tidak memiliki minat pada mata pelajaran tertentu sulit diharapkan akan mencapai keberhasilan belajar secara maksimal.Siswa yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap pelajaran akan merasa senang mempelajari pembelajaran tersebut, sehingga diharapkan akan mencapai hasil pembelajaran yang memuaskan. Penilaian kompetensi pengetahuan diambil dari nilai tes akhir yang dilakukan pada hari terakhir penelitian, yang terdiri dari 28 soal objektif.

Rata-rata hasil belajar siswa pada kompetensi pengetahuan di kelas eksperimen lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here (ETH) diperoleh rata-rata nilai siswa yaitu 77,42, hasil belajar dikonversikan pada predikat B (3,10). Pada kelas eksperimen nilai siswa yang mencapai KKM Sebanyak 18 orang siswa dengan persentase ketuntasannya yaitu

(4)

64,28%, sedangkan nilai siswa yang berada di bawah KKM sebanyak 10 orang siswa dengan presentase ketuntasannya 35,71%.

Mengacu pada Djamarah danZain (2010:107 )bahwa “Tingkatan keberhasilan tersebut dikatakan baik apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya (60% s.d 75%) saja dikuasai siswa”.

Proses pembelajaran di kelas eksperimen dengan penerapan Strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here (ETH), dimanasiswa diminta untuk membuat satu pertanyaan dalam kartu indeks yang telah disediakan oleh guru.

Melalui pertanyaan ini dapat memotivasi siswa untuk memikirkan pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, selanjutnya mereka juga membaca materi untuk menjawab pertanyaan yang di buat oleh temannya dalam kartu indeks kemudian di diskusikan dalam kelompoknya masing- masing sehingga dapat meningkatkan kemampuan belajar dan cara berfikir siswa.

Jadi disini proses belajar mengajar tidak hanya berasal dari guru saja tetapi siswa juga bisa saling mengajar antara sesamanya.

Hal ini mengacu pada Silberman (2009:1) yang memodifikasi pernyataan dari Konfucius, ia mengatakan bahwa “apa yang saya dengar saya lupa. Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit, apa yang saya lihat, dengar, tanyakan atau diskusikan dengan beberapa teman saya mulai paham.

Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dan lakukan saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Dan apa yang saya ajarkan kepada orang lain saya menguasainya”.

Meningkatnya hasil belajar pada kelas eksperimen juga disebabkan karena sebelum siswa mempelajari pelajaran di sekolah, siswa juga dituntut untuk membaca materi yang akan dipelajari di rumah terlebih dahulu. Jadi sebelum proses pembelajaran berlangsung, pada umumnya siswa sudah memiliki informasi tentang materi yang akan dipelajari, sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan siswa akan aktif dalam pembelajaran. Mendukung dan meningkatkan proses pembelajaran.

Mengacu pada Cendi (2014: 4) strategi Everyone is a Teacher Here memiliki kelebihan dapat mendukung dan meningkatkan proses pembelajaran, melatih siswa untuk bertanggungjawab, meningkatkan kemampuan siswa dalam

mengemukakan pendapat, menganalisis masalah, dan keterampilan membuat kesimpulan.

Hasil belajar pada kelas kontrol dengan menerapkan metode diskusi lebih rendah jika dibandingkan dengan kelas eksperimen yang menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan karena pada kelas kontrol guru hanya menerapkan metode diskusi, disini guru juga meminta siswa untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan didiskusikan dalam kelompoknya masing-masing, sehingga siswa kurang aktif dan kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Rata-rata nilai siswa pada kelas kontrol yaitu 69,13, hasilbelajardikonversikanberadapadapredika t Bˉ(2,76). Pada kelas kontrol nilai siswa yang mencapai KKM Sebanyak 12 orang siswa dengan persentase ketuntasannya yaitu 42,85%, sedangkan nilai siswa yang berada di bawah KKM sebanyak 16 orang dengan presentase 57,14%. Mengacu pada Djamarah dan Zain (2010: 107) bahwa “tingkatan keberhasilan tersebut dikatakan kurang apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari 60% dikuasai siswa”.

Adanya kompetensi penilaian sikap dan penilaian pengetahuan pada kedua kelas sampel maka didapatkan penilaian keterampilan siswa. Pada penialaian keterampilan kelas eksperimen berada pada predikat Aˉ(3,73), sedangkan penilaian keterampilan pada kelas kontrol berada pada predikat B (3,41). Penilaian kompetensi keterampilan ini dilakukan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi keterampilan dari masing-masing siswa. Hal ini mengacu pada Kunandar (2013: 249) hasil belajar psikomotorik tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecendrungan- kecendrungan untuk berperilaku atau berbuat). Hasil belajar kognitif dan afektif akan menjadi hasil belajar psikomotorik apabila peserta didik telah menunjukkan perilaku atau perbuatan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam ranah kognitif dan afektif.

(5)

Penilaian kompetensi keterampilan pada kelas eksperimen dilakukan melalui kartu indeks yang berisi satu pertanyaaan yang telah diisi oleh masing-masing siswa, sedangkan penilaian kompetensi psikomotor di kelas kontrol dilakukan melalui hasil laporan diskusi siswa. Aspek yang dinilai pada penilaian kompetensi psikomotor antara lain kesesuaian pertanyaan atau tugas dengan tujuan pembelajaran dan kerapian tulisan.

Penilaian kompetensi keterampilan pada kelas eksperimen siswa diberi tanggung jawab secara individu untuk membuat satu pertanyaan dalam kartu indeks yang telah disediakan oleh guru, jadi bagi siswa yang biasanya hanya mengandalkan temannya dalam mengerjakan tugas kelompok disini mereka dilatih untuk dapat mempertanggung jawabkan tugas mereka masing-masing, sehingga tidak ada lagi aktivitas lain yang mereka lakukan yang dapat membuat kondisi kelas menjadi ribut. Hal ini Mengacu pada Suprijono (2010: 110) bahwa strategi Everyone is a Teacher Here merupakan cara tepat untuk mendapatkan partisipasi kelas secara keseluruhan maupun individual. Penilaian kompetensi keterampilan di kelas eksperimen pada aspek kesesuaian pertanyaan dengan tujuan pembelajaran pada umumnya pertanyaan siswa sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran walaupun sebagian pertanyaannya masih bersifat umum, sedangkan pada aspek kerapian tulisan masih ada beberapa orang siswa yang kurang rapi dalam penulisan pertanyaan, sebagian siswa hanya mencoret pertanyaan saja jika menurut mereka pertanyaan itu tidak atau kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Penilaian kompetensi keterampilan pada kelas kontrol lebih rendah jika dibandingkan dengan penilaian kompetensi keterampilan pada kelas eksperimen. Di kelas kontrol siswa dituntut untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

Pada aspek kesesuaian tugas dengan tujuan pembelajaran pada umumnya tugas yang dibuat oleh siswa sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran, tetapi pada kerapaian tulisan masih ada beberapa kelompok yang kurang rapi dalam membuat tugas tersebut.

Dari analisis data yang diperolehsiswa yang memiliki nilai tes akhir yang tinggi pada umumnya memilik ipredikat baik pada ranah afektif dan psikomotor, begitupun sebaliknya. Karena nilai sikap, keterampilan dan pengetahuan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Hal ini mengacu pada Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono (2013:9) bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. Mengacu juga pada Sudjana (2008: 54) bahwa hasil belajar dari ketiga ranah tersebut tidak berdiri sendiri, tapi selalu berhubungan satu sama lain bahkan dalam kebersamaan. Seseorang yang berubah tingkat kognitifnya sebenarnya dalam kadar tertentu telah berubah pula sikap dan prilakunya.

Berdasarkan data yang diperoleh dari ketiga ranah yang diamati, maka penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol. dimana penilaian kompetensi sikap siswa pada kelas eksperimen berada pada predikat B, penilaian kompetensi pengetahuan siswa berada pada predikat B, dan penilaian kompetensi keterampilan berada pada predikat Aˉ. Hal ini sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yang mengharuskan melakukan penilaian dari ketiga ranah. Pada kelas kontrol penilaian kompetensi sikap juga berada pada predikat B, penilaian kompetensi pengetahuan berada pada predikat Bˉ, dan penilaian kompetensi keterampilan berada pada predikat B+. Mengacu pada Permendikbud nomor 104 (2014: 12) bahwa ketuntasan belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor 2,67 untuk keterampilan dengan capaian optimum 2,67. Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Everyoneis a Teacher Here (ETH) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah afektif (sikap), kognitif (pengetahuan) dan psikomotor (keterampilan).

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here (ETH) dapat

(6)

meningkatkan hasil belajar Biologi siswa kelas X di SMAN 1 Gunung Tuleh Kabupaten Pasaman Barat. Saran dalam penelitian ini adalah agar dapat menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here (ETH) sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat menjadikan skripsi ini sebagai pedoman.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Cendi, Marcellyna H. (2014). Penerapan Metode Aktive Learning Tipe Everyone is a Teacher Here Pada Pembelajaran Matematika di kelas VIII SMP N 4 Padang Panjang.

Jurnal MIPA. Hlm. 4

.

Dimyati dan Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri & Azwan Zain.

2010. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta

Kunandar.2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013).

Jakarta: Rajawali Press

Latisma. 2011. Evaluasi Pendidikan.

Padang: UNP Press

Lie, Anita. 2010. Cooperatif Learning.

Jakarta: Grasindo

Permendikbud Nomor 104. 2014. Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Silberman, Melvin L. 2013. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.

Bandung: Nuansa Cendekia

Sudijono. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grasindo Persada

Sudjana, Nana. 2005. Metoda Statistika.

Bandung: Tarsito

Sudjana, Nana. 2008. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Zaini, H., Munthe, B., Aryani, S.A. 2007.

Strategi pembelajaran aktif.

Yogyakarta: CTSD ( Center for Teaching Staff Development

)

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis dalam penelitian ini adalah penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok

Adanya perbedaan nilai rata-rata hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol karena pada kelas eksperimen menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BAHASA PERANCIS.. Universitas Pendidikan Indonesia

Hasil penelitian membuktikan bahwa dengan pelaksanaan tindakan kelas melalui penerapan strategi pembelajaran Everyone is a Teacher Here yang berbasis kontekstual

Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan strategi pembelajaran everyone is a teacher here dapat

Pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen dilihat dari hasil tes akhir belajar matematika siswa setelah diberikan perlakuan dengan menerapkan pembelajaran aktif tipe Everyone is

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Everyone Is A Teacher Here lebih baik dari pada

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “kemampuan pemahaman konsep matematis siswa melalui penerapan pembelajaran aktif tipe Everyone Is a Teacher Here lebih baik dari pada kemampuan