• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Metode Penelitian - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengantar Metode Penelitian - Spada UNS"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Bahan Kuliah Seminar Konsentrasi

Pertemuan Keempat

Landasan Teori

dan Rumusan Hipotesis

(2)

Proses Riset

OBSERVASI1 Identifikasi

bidang Permasalahan

1 OBSERVASI

Identifikasi bidang Permasalahan

PENGUMPULAN 2 DATA AWAL

Interview

Studi Pustaka 2

PENGUMPULAN DATA AWAL

Interview

Studi Pustaka

PENDEFINISI3 AN MASALAH Pembatasan

masalah 3

PENDEFINISI AN MASALAH Pembatasan

masalah

KERANGKA 4 TEORI Variabel sdh didefisikan dan diberi label

4

KERANGKA TEORI Variabel sdh didefisikan dan diberi label

PERUMUSAN 5 HIPOTESIS

5

PERUMUSAN HIPOTESIS

METODE 6 RISET

PENGUMPULAN, 6 ANALISIS DAN INTERPRETASI

DATA 6

PENGUMPULAN, ANALISIS DAN INTERPRETASI

DATA

PENGAMBILAN 7 KESIMPULAN

DEDUCTIVE 7

PENGAMBILAN KESIMPULAN

DEDUCTIVE

YA TIDAK

PPENULISAN 9 LAPORAN

9

PPENULISAN LAPORAN

PRESENTASI 10 LAPORAN

10

PRESENTASI LAPORAN

PENGAMBILAN 11 KEPUTUSAN MANAJERIAL

11

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJERIAL

(3)

Topik Bahasan

 Landasan Teori

 Kerangka Pikir

 Studi Kepustakaan

 Kerangka Konsep

 Merumuskan Hipotesis

(4)

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kuliah ini Sdr dapat :

Memahami landasan teori dengan tetapi mengutif

sumber rujukan baik langsung maupun tidak langsung

Merumuskan kerangka berpikir dan kerangka konsep

Mengerti berbagai jenis hipotesis, manfaatnya, cara menggali dan merumuskannya.

(5)

Landasan Teori

Suatu landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah sering juga disebut sebagai studi literatur atau tinjauan pustaka.

Melalui kajian teori diperoleh kesimpulan-kesimpulan atau pendapat-pendapat para ahli, kemudian dirumuskan pada pendapat baru.

"Theory is a set of interrealated concepts, assumptions and generalizations that systematically describes and explains regularities in behavior in organization".

Teori itu berkenaan dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang logis yang berfungsi untuk mengungkapkan,

menjelaskan dan memprediksi prilaku yang memiliki keteraturan sebagai stimulan dan panduan untuk mengembangkan pengetahuan.

(6)

Landasan Teori

Teori yang ditulis orang lain atau temuan penelitian orang lain yang dikutip harus disebut sumbernya untuk menghindari

tuduhan sebagai pencuri karya orang lain tanpa menyebut sumbernya.

Kutipan langsung ada dua macam, yaitu :

Kutipan langsung yang terdiri atas tidak lebih dari 3 baris tau tidak lebih dari 40 kata ditempatkan didalam paragraf sebagaimana baris yang lain, tetapi diapit oleh tanda petik dua (“…”) yang dimulai atau ditutup dengan identitas rujukan.

Kutipan langsung yang terdiri atas lebih dari 3 baris atau lebih dari 40 kata diketik dalam paragraf tersendiri dengan spasi tunggal yang didahului dan ditutup dengan tanda petik dua (“…”) dan dimulai pada ketukan ketujuh.

Kutipan tidak langsung umumnya tampil bervariasi; bergantung kepada gaya bahasa penulis. Setiap penulis mempunyai cara sendiri-sendiri mengungkapkan kembali ide atau konsep orang lain di dalam tulisannya. Ada penulis yang memberi komentar lebih panjang, tetapi ada yang menyatakannya dengan singkat.

(7)

Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan inti sari dari

teori yang telah dikembangkan yang dapat mendasari perumusan hipotesis.

Bahwa tidak semua penelitian memiliki kerangka pikir. Kerangka pikir pada

umumnya hanya diperuntukkan pada jenis penelitian kuantatif.

Kerangka berpikir terletak pada kasus yang selama ini dilihat atau diamati secara

langsung oleh penulis.

(8)

Studi Kepustakaan

Dalam pencarian teori, peneliti akan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan.

Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari: buku, jurnal, majalah, hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber-sumber lainnya yang sesuai (internet, koran dll).

Istilah studi kepustakaan digunakan dalam ragam istilah oleh para ahli, diantaranya yang dikenal adalah: kajian pustaka, tinjauan pustaka, kajian teoritis, dan tinjuan teoritis.

Studi kepustakaan meliputi proses umum seperti:

mengidentifikasikan teori secara sistematis, penemuan

pustaka, dan analisis dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan topik penelitian.

(9)

Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan mempunyai beberapa fungsi, meliputi:

Menyediakan kerangka konsepsi atau teori untuk penelitian yang direncanakan.

Menyediakan informasi tentang penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.

Memberi rasa percaya diri bagi peneliti, karena melalui kajian pustaka semua konstruksi yang berhubungan dengan penelitian telah tersedia.

Memberi informasi tentang metode-metode, populasi dan sampel, instrumen, dan analisis data yang digunakan

pada penelitian yang dilakukan sebelumnya.

Menyediakan temuan, kesimpulan penelitian yang dihubungkan dengan penemuan dan kesimpulan kita.

(10)

Studi Kepustakaan

Beberapa strategi dalam menyampaikan studi kepustakaan:

Ungkapkan kajian pustaka yang benar-benar terkait erat dengan variabel penelitian.

Ungkapkan kajian pustaka dengan urutan dari mulai paparan variabel bebas sampai dengan variabel terikat atau

ungkapkan dari variabel yang cakupannya umum dan luas ke arah variabel yang spesifik. Tentu saja secara luas dan

nampak saling menyapa antar paparan variabel tersebut dan bukan merupakan kumpulan kutipan sehingga tidak menjadi suatu pola pemikiran yang menyeluruh.

Dapat diungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik sampel dan demografinya, bila memang dibutuhkan.

(11)

Kerangka Konsep

Kerangka konseptual merupakan kerangka fikir mengenai hubungan antar variabel-variabel yang terlibat dalam

penelitian atau hubungan antar konsep dengan konsep lainnya dari masalah yang diteliti sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada studi kepustakaan.

Konsep dalam hal ini adalah suatu abstraksi atau gambaran yang dibangun dengan menggeneralisasikan suatu

pengertian.

Agar supaya konsep tersebut dapat diamati dan diukur, maka konsep tersebut harus dijabarkan terlebih dahulu menjadi variabel-variabel.

(12)

Kerangka Konsep

Kerangka konseptual akan bermanfaat bagi:

Minat penelitian akan lebih terfokus ke dalam bentuk yang layak diuji dan akan memudahkan penyusunan hipotesis.

Memudahkan identifikasi fungsi variabel penelitian, baik sebagai variabel bebas, tergantung, kendali, dan variabel lainnya.

Cara yang terbaik untuk mengembangkan kerangka konseptual tentu saja harus memperkaya asumsi-asumsi dasar yang berasal dari bahan- bahan referensi yang digunakan.

Pola berpikir deduksi adalah proses logika yang berdasar dari kebenaran umum mengenai suatu fenomena (teori) dan menggeneralisasikan

kebenaran tersebut pada suatu peristiwa atau data tertentu yang berciri sama dengan fenomena yang bersangkutan.

Pola pikir induksi adalah proses logika yang berangkat dari data empirik

lewat observasi menuju kepada suatu teori. Dengan kata lain induksi adalah proses mengorganisasikan fakta-fakta atau hasil-hasil pengamatan yang terpisah menjadi suatu rangkuman hubungan atau suatu generalisasi.

(13)

Merumuskan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris.

Hipotesis penelitian dapat dirumuskan melalui jalur:

Membaca dan menelaah ulang (reviu) teori dan konsep-konsep yang membahas variabel-variabel penelitian dan hubungannya dengan proses berfikir deduktif.

Membaca dan mereviu temuan-temuan penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan

penelitian lewat berfikir induktif.

(14)

Manfaat Hipotesis

Penetapan hipotesis memberikan manfaat :

Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.

Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.

Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke

dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.

Sebagai panduan dalam pengujian serta

penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.

(15)

Manfaat Hipotesis

Penetapan hipotesis memberikan manfaat :

Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.

Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu saja dari perhatian peneliti.

Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke

dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.

Sebagai panduan dalam pengujian serta

penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.

(16)

Ciri hipotesis yang baik

Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan deklaratif, bukan kalimat pertanyaan.

Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit dua variabel penelitian.

Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta.

Hipotesis harus dapat diuji (testable). Hipotesis dapat duji secara spesifik menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian itu diukur dan bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antar variabel termaksud.

Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian.

(17)

Manfaat Hipotesis

Kualitas manfaat dari hipotesis tersebut akan sangat tergantung pada:

Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap fakta-fakta yang ada.

Imajinasi dan pemikiran kreativ dari si peneliti.

Kerangka analisa yang digunakan oleh si peneliti.

Metode dan desain penelitian yang dipilih oleh

peneliti.

(18)

Jenis-jenis Hipotesis

Penetapan hipotesis tentu didasarkan pada luas dan dalamnya serta mempertimbangkan sifat dari masalah penelitian. Oleh karena

itu, hipotesispun bermacam-macam, ada yang didekati dengan cara pandang: sifat, analisis, dan tingkat kesenjangan yang

mungkin muncul pada saat penetapan

hipotesis.

(19)

Jenis-jenis Hipotesis

Hipotesis dua-arah

Hipotesis penelitian dapat berupa hipotesis dua- arah dan dapat pula berupa hipotesis satu-arah.

Contoh hipotesis dua arah:

Ada perbedaan tingkat peningkatan berat badan bayi antara bayi yang memperoleh susu tambah 3 gelas dari ibu yang berperan ganda dan tidak berperan ganda.

Ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan prestasi belajar siswa.

(20)

Jenis-jenis Hipotesis

Hipotesis Satu Arah :

Hipotesis dua-arah memang kurang spesifik, oleh karena itu perlu diformulasikan dalam hipotesis satu-arah. Contoh:

Terdapat perbedaan peningkatan berat badan bayi yang signifikan antara bayi yang memperoleh susu tambah 3 gelas dari ibu yang berperan ganda dan tidak berperan ganda.

Ada hubungan yang cukup kuat antara tingkat kecemasan siswa dengan prestasi belajar siswa.

(21)

Hipotesis Statistik

Rumusan hipotesis penelitian, pada saatnya akan diuji dengan

menggunakan metode statistik, perlu diterjemahkan dalam bentuk

simbolik. Simbol-simbol yang digunakan dalam rumusan hipotesis statistik adalah simbol-simbol parameter. Parameter adalah besaran-besaran yang apa pada populasi.

Sebagai contoh, hipotesis penelitian yang menyatakan adanya perbedaan usia menarche yang berarti antara siswi SMU I dan SMU II. Hal ini

mengandung arti bahwa terdapat perbedaan rata-rata usia menarche

antara siswi dari kedua sekolah tersebut. Dalam statistika, rata-rata berarti mean yang mempunyai simbol M, sedangkan parameter mean bagi

populasi adalah . Oleh karena itu, simbolisasi hipotesis tersebut adalah:

Ha; 1≠ 2 (Hipotesis dua-arah) (kurang spesifik)

Ha: 1 > 2 (Hipotesis satu-arah) (tepat dan spesifik)

Atau

Ha; 1- 2 ≠ 0 (Hipotesis dua-arah)

Ha: 1 - 2 > 0 (Hipotesis satu-arah) IDM

(22)

Hipotesis Statistik

Dengan demikian simbol Ha berarti hipotesis alternatif, yaitu

penerjemahan hipotesis penelitian secara operasional. Hipotesis alternatif disebut juga hipotesis kerja. Jadi, statistik sendiri digunakan tidak untuk langsung menguji hipotesis alternatif, akan tetapi digunakan untuk

menolak atau menerima hipotesis nihil (nol). Penerimaan atau penolakan hipotesis alternatif merupakan konsekuensi dari penolakan atau

penerimaan hipotesis nihil.

Hipotesis nihil atau null hypothesis atau Ho adalah hipotesis yang

meniadakan perbedaan antar kelompok atau meniadakan hubungan sebab akibat antar variabel. Hipotesis nihil berisi deklarasi yang meniadakan

perbedaan atau hubungan antar variabel. Contoh dari hipotesis nol secara statistik adalah:

Ho; 1- 2 = 0 (Hipotesis dua-arah)

Ho: 1= 2= 0 (Hipotesis satu-arah)

(23)

Kesalahan dalam perumusan

hipotesis dan pengujian hipotesis

Dalam perumusan hipotesis dapat saja

terjadi kesalahan. Macam kesalahan dalam perumusan hipotesis ada dua macam yaitu:

Menolak hipotesis nihil yang seharusnya

diterima, maka disebut kesalahan alpha dan diberi simbol  atau dikenal dengan taraf

signifikansi pengukuran.

Menerima hipotesis nihil yang seharusnya

ditolak, maka disebut kesalahan beta dan diberi

simbol .

Referensi

Dokumen terkait

Tinjauan Pustaka harus memuat semua variabel atau konsep yang ada dalam judul, termasuk dengan model atau teori yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan

HUBUNGAN TIMBAL BALIK RECIPROCAL RELATIONSHIP Ciri : hubungan yang tidak mungkin segera dapat menggolongkan mana variabel yang independent sebab dan mana yang dependent akibat Contoh

Penempatan teori dalam penelitian KUANTITATIF • TEORI untuk memberikan penjelasan atau prediksi tentang relasi antar variabel yang membantu dalam merancang rumusan masalah dan

GOODNESS OF MEASURES  Predictive validity : apakah pengukuran berbeda secara individual dalam membantu memprediksi suatu kriteria masa depan?.  Construct Validity : Apakah instrumen

 Berbeda dengan skala nominal yang hanya memungkinkan kita membedakan secara kualitatif dengan cara memberi kategori yang mutually exclusive dan collectivelly exhaustive, skala

YANG PERLU DIINGAT Pedoman baku • Jika faktor uji adalah variabel Intervening, maka hubungan variabel independent dengan variabel dependen menjadi tidak nampak/hilang < 5%, maka dapat

 Rancangan riset meliputi beberapa tahap pengambilan keputusan, seperti :  Rancangan Riset Research Design  Kegunaan Riset Purpose of Study  Tipe Pangamatan Type of

VIII Mampu memahami kerangka analisis gender hubungan sosial Pengenalan konsep dan kerangka analisis gender model hubungan sosial Pengenalan metode kerangka analisis gender model