• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK "

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

Volume 03. Nomor 02. Desember 2022

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

41

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK

KELAS VII SMP SARIBUANA MAKASSAR

The Effect Learning Style And Motivation For Math Achievement For The Seventh-Grade Students Of SMP Saribuana Makassar

Muhamad Idin1, Ruslan B2, Mulyati3 Pendidikan Matematika

Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Yayasan Pendidikan Ujung Pandang (YPUP)

Email1 : Muhamadidin28@gmail.com Email2 : ruslanbaddu@gmail.com Email3 : mulyatiypup@gmail.com

Abstrak

This research aimed at finding out learning style and motivation for math achievement at the seventh-grade students of SMP Saribuana Makassar. The type of the research was ex- post facto. The sample of the research was 30 students. The data was analysed by using descriptive statistics and inferential statistics. The result indicatet that (1) learning style was 72,23 as categorized high with deviation standard was 9,464. (2) learning motivation of the students was 72,73 as categorized high with deviation standard was 5,172. (3) the average score math achievement was 80,83 as categorized high with deviation standard was 5,402. It can be concluded that learning style and motivation had significant effect on math achievement as shown by = 18,937 + 0,2247 + 0,6278 . With coefficient determinant was = 0,963. In brief, learning style and motivation play significant role for math achievement for the seventh-grade students of SMP Saribuana Makassar.

Keywords: Learning Style, Motivation and Math Achievement

Pendahuluan

Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan merupakan segala situasi hidup yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hidup Mudyahardjo (Kadir, Abdul, dkk, 2012: 59). Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan ini yang memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Ini mutlak dilakukan karena majunya pengetahuan dan teknologi berimplikasi pada meluasnya cakrawala berpikir manusia terdidik sesuai dengan tuntutan zaman (Daniati, Devi Wahyu, dkk, 2020: 224).

Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

(Received: 03-06-2022; Reviewed: 30-07-2022; Revised: 03-08-2022; Accepted: 30-09-2022; Published: 01-12-2022)

(2)

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

42 kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara” (Robiatul Awwaliyah &

Hasan Baharun, 2018 :43).

Menurut Prabowo dan Rahmawati (2013:125) matematika merupakan ilmu yang memiliki objek dan abstrak, tentu saja guru dalam melakukan kegiatan proses pembelajaran perlu menyiasati upaya agar mudah dipahami oleh siswa, termasuk dalam menjembatani pemahaman siswa melalui media pembelajaran atau alat bantu lain yang bisa digunakan untuk menghantarkan siswa kearah pemahaman yang baik. Matematika adalah ilmu tentang bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah. Jadi, matematika adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yag sangat penting memiliki banyak pengertian, diantaranya matematika adalah bahasa yang diungkapkan dalam simbol.

Menurut James dan James dalam Maswins (Awaludin, Aulia Ar Rakhman, dkk, 2021:1) matematika adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak dan terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Sedangkan juga dalam Maswins, Jhonson dan Rising mengatakan matematika adalah pola pikir, pola mengorganisasikan pembuktian yang logik.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 18 Oktober 2021, informasi yang diperoleh dari guru matematika di SMP Saribuana Makassar bahwa sebagaian besar guru belum mengetahui gaya belajar dari masing-masing siswa, sehingga dalam pembelajaran guru hanya berfokus pada materi tanpa memperhatikan siswanya sudah paham atau belum. Selain itu siswa juga kesulitan dalam menyesuaikan cara belajar mereka dengan cara mengajar guru di sekolah. Menurut penuturan guru matematika mengetahui gaya belajar dari masing-masing siswa itu sangat penting namun pada kenyataannya tidak semua guru memperhatikan hal tersebut. Biasanya guru hanya memperhatikan siswa yang cenderung yang paling aktif di kelas dan kurang memperhatikan siswa yang biasa-biasa saja. Hal ini menyebabkan rendahnya nilai-nilai tugas dan ulangan yang kemudian akan merimbas pada rendahnya hasil belajar siswa.

Gaya belajar siswa merupakan salah satu unsur yang penting yang harus diperhatikan dalam proses belajar untuk mewujudkan tujuan pembelajaran matematika yang diharapkan. Bobbi DePorter dan Mike Henarcki dalam bukunya Quantum Learning mangatakan bahwa gaya belajar merupakan kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, sekolah, dan dalam situasi antar pribadi, dengan begitu gaya belajar akan mempengaruhi seseorang dalam menyerap dan mengelola informasi sehingga mempengaruhi prestasi yang tercapai (Indah Budiarti & Abdul Jabar, 2016 :142).

Berdasarkan pendapat para ahli diatas berkaitan dengan gaya belajar dan motivasi belajar dapat dikemukakan bahwa terdapat indikasi bahwa gaya pola belajar dan motivasi belajar memiliki perbedaan terhadap prestasi belajar matematika. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Gaya Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Saribuana Makassar”

Metode

Jenis pendekatan ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah pebelitian yang datanya dapat dinyatakan dalam angkah dan dianalisis dengan teknik statistik (Khalifa Mustamin, 2015: 13).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kausal komparatif (ex post facto) pendekatan kuantitatif. Penelitian ex post facto adalah penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuwan tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena eksistensi dari variabel tersebut sudah terjadi atau karena variable tersebut tidak dapat dimanipulasi.

Adapun lokasi penelitian ini berada di SMK Saribuana Makassar tepatnya di Pelita Raya, Kecamatan Panakukkang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia.

(3)

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

43 Metode penelitian yang akan digunakan yaitu ex post facto. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel

yang akan diteliti, yaitu variabel bebas ( yaitu gaya belajar, variabel bebas ( yaitu motivasi belajar dan variabel terikat (Y) yaitu hasil belajar matematika siswa.

Menurut (Sugiyono, 2016: 117) populasi dapat didefinisikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan hal di atas dapat diketahui bahwa populasi merupakan keseluruhan objek yang menjadi sasaran penelitian. Dalam penelitian ini, yang dijadikan populasinya adalah semua peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar tahun ajaran 2022/2023 yang berjumlah 30 orang

Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah peserta didik yang hanya terdiri dari satu kelas.

Jumlah peserta didik 30 orang yang terdiri dari 13 laki-laki dan 17 perempuan. Jadi, populasi sekaligus menjadi sampel. Penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu gaya belajar dan motivasi belajar sebagai variabel bebas dan hasil belajar matematika sebagai variabel terikat.

Devinisi operasional variabel yang dimaksud disini adalah untuk memberikan penjelasan yang lebih terperinci dalam pengertian setiap variabel yang diperlukan dalam penelitian ini, sehingga tidak akan terjadi kesalapahaman dalam menafsirkan judul Pengaruh Gaya Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII SMP Saribuana Makassar

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2015: 199).

Angket dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan mengajukan sejumlah pertanyaan denga respon mulai dari SS (Sangat Setuju) Sampai dengan STS (Sangat Tidak Setuju).

Metode doukumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan atau transkip nilai . Teknik ini digunakan untuk mengungkapkan data tentang hasil belajar siswa. Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penilaian dengan cara melakukan pengukuran (Eko Putro Widoyono, 2014: 51). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa: Untuk kuisioner yang disusun dalam bentuk model skala likert. Penulis disini menggunakan angket tertutup yakni responden tinggal memilih alternatif jawaban yang telah disediakan. Adapun alternatif jawabannya sebagai berikut:

Tabel 1. Skala Likert

Jawaban Pertanyaan Bobot Nilai

Bila Positif Bila Negatif 1. SS (Sangat Setuju) 5 1

2. S (Setuju) 4 2

3. R (Ragu-Ragu) 3 3

4. TS (Tidak Sesuai) 2 4

5. STS (Sangat tidak Sesuai)

1 5

Pedoman dokumentasi merupakan hasil belajar siswa yang dilakukan melalui dokumentasi seperti nilai raport siswa selama satu semester.

Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2015: 199).

Angket dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan mengajukan sejumlah pertanyaan denga respon mulai dari SS (Sangat Setuju) Sampai dengan STS (Sangat Tidak Setuju).

(4)

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

44 Metode doukumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan atau

transkip nilai . Teknik ini digunakan untuk mengungkapkan data tentang hasil belajar siswa.

Instrumen yang valid merupakan tes yang bener-benar dapat mengungkapkan aspek yang diteliti secara tepat. Instrumen angket atau kuensioner yang akan diguanakan terlebut dahulu dilakukan validasi oleh validator untuk mengetahui bahwa instrumen telah mememnuhi validitas isi dan validitas konstruk. Pengujian validitas setiap butir digunakan analisis item yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah skor tiap butir. Metode yang digunakan adalah product moment pearson dengan rumus sebagai berikut:

= koefisien korelasi antara skor butir soal (X) dan skor total (Y)

Untuk menentukan valid dan tidaknya soal maka di bandingkan dengan product moment dengan α = 0,05. Jika > maka soal tersebut valid dan jika <

maka soal tersebut tidak valid (Sugiyono, 2016:228).

Realiabilitas (reliability) suatu instrumen adalah kekonsistenan instrumen tersebut bila diberikan pada subjek yang sama meskipun oleh orang yang berbeda, sehingga akan memberikan hasil yang sama atau relatif sama. Tinggi rendahnya derajat realibilitas suatu instrumen ditentukan oleh nilai koefisien korelasi antara butir soal atau item pernyataan atau pernyataan dalam instrumen tersebut yang di notasikan dengan r dengan rumus sebagai berikut:

( Sugiyono, 2016:365)

Untuk menentukan reliabel atau tidaknya suatu instrumen maka dibandingkan dengan dengan α = 0,05. Jika maka instrumen tersebut reliabel. Dan jika

maka instrumen tersebut tidak reliable (Hasan, 2013:311).

Analisis statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian untuk mendeskripsikan karakteristika masing-masing skor variabel penelitian. Untuk keperluan tersebut digunakan tabel distribusi frekuensi dengan analisis presentasi, simpangan baku (standar deviasi), mean (rata-rata), median, modus, Variansi, nilai maksimun, nilain minimum dan rentangan (Sugiyono, 2016: 46)

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari populasi distribusi normal. Uji linearitas digunakan untuk mengetahui persamaan garis regresi variabel bebas dan variabel terikat pada taraf 5% (α = 0,005).

Adapun regresi linear ganda tersebut sebagai berikut:

Y =

Menentukan koefisien korelasi . Metode yang digunakan adalah product moment pearson dengan rumus sebagai berikut:

=

Uji Signifikan Koefisisen Korelasi. Adapun hipotesis yang digunakan untuk melihat hubungan yang signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat, yaitu:

: tidak terdapat hubungan yang signifikan : , terdapat hubungan yang signifikan

Untuk menguji hipotesis penelitian ini, maka dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut:

1. Hipotesis I

(5)

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

45 2. Hipotesis II

3. Hipotesis III

dan : dan

Hasil dan Pembahasan Hasil

Tabel 1. Rangkuman Beberapa Distribusi Skor Gaya BelajarPeserta Didik Kelas VII SMP Saribuana Makassar.

Statistik Nilai Statistik

Ukuran Sampel Nilai Maksimum

Nilai Minimum Range Skor Rata-rata

Median Modus Standar Deviasi

Variansi

30 94 58 36 72.23 70.00 68 9.464 89.564 Sumber: Data diolah

Tabel 1 di atas menunjukan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh dari 30 peserta didik pada pemberian angket gaya belajar adalah skor maksimal 94, skor minimum 58, rata-rata 72,73, yang mengidentifikasikan bahwa skor gaya belajar peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar berpusat di sekitar 72,33, median adalah 70,00, modus adalah 68, yang artinya frekuensi paling terbesar diperoleh skor siswa adalah 68, variansinya adalah 89,564 yang berarti bahwa nilai rata-rata dari kuadrat skor penyimpangan suatu pangkat data, standar deviasinya adalah 9,464, yang berarti bahwa akar pangkat dua dari variansi. Dari keseluruhan nilai yang diperoleh responden, jika dikelompokkan dalam lima kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah, maka distribusi frekuensi, presentasi, kategori gaya belajar peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar akan ditunjukan pada tabel 2 berikut:

Tabel 2. Distribusi Frekuensi, Presantase, Kategori Gaya Belajar Peserta Didik Kelas VII SMP Saribuana Makassar.

Interval Skor Kategori Frekuensi Presentase

80-100 Sangat Tinggi 7 23,33%

67-79 Tinggi 14 46,67%

56-66 Sedang 9 30%

40-55 Rendah 0 0

30-39 Sangat Rendah 0 0

Jumlah 30 100%

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 2 di atas menunjukan bahwa gaya belajar peserta didik berada pada kategori sangat tinggi dengan rata-rata 72,73, dan standar deviasi 9,464. Dari 30 peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassaryang menjadi sampel penelitian terdapat 7 orang peserta didik (23,33%) dikategorikan sangat tinggi, 14 orang peserta didik (46,67%) dikategorikan tinggi sedangkan 9 orang peserta didik (30%) dikategorikan sedang.

(6)

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

46 Hasil analisis data tentang motivasi belajar peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar diperoleh

tersebut pada lampiran, sedangkan analisis deskriptif diterangkan dalam tebel berikut:

Tabel 3. Rangkuman Beberapa Distribusi Skor Motivasi BelajarPeserta Didik Kelas VII SMP Saribuana Makassar.

Statistik Nilai Statistik

Ukuran Sampel Nilai Maksimum

Nilai Minimum Range Skor Rata-rata

Median Modus Standar Deviasi

Variansi

30 81 62 19 72.73 73.00 77 5.172 26.754 Sumber: Data diolah

Tabel 3 di atas menunjukan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh dari 30 peserta didik pada pemberian angket motivasi belajar adalah skor maksimal 81, skor minimum 62, rata-rata 72,73, yang mengidentifikasikan bahwa skor motivasi belajar peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar berpusat di sekitar 72,80, median adalah 73,00, modus adalah 77, yang artinya frekuensi paling terbesar diperoleh skor peserta didik adalah 77, variansinya adalah 26,754 yang berarti bahwa nilai rata-rata dari kuadrat skor penyimpangan suatu pangkat data, standar deviasinya adalah 5,172, yang berarti bahwa akar pangkat dua dari variansi. Dari keseluruhan nilai yang diperoleh responden, jika dikelompokkan dalam lima kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah, maka distribusi frekuensi, presentasi, kategori motivasi belajar peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar akan ditunjukan pada tabel 4 berikut:

Tabel 4. Distribusi Frekuensi, Presantase, Kategori Motivasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Saribuana Makassar.

Interval Skor Kategori Frekuensi Presentase

80-100 Sangat Tinggi 4 13,33%

67-79 Tinggi 23 76,67%

56-66 Sedang 3 10%

40-55 Rendah 0 0

30-39 Sangat Rendah 0 0

Jumlah 30 100%

Sumber: Data Diolah

Berdasarkan tabel 4 di atas menunjukan bahwa motivasi belajar peserta didik berada pada kategori tinggi dengan rata-rata 72,73 dan standar deviasi 5,172. Dari 30 peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar yang menjadi sampel penelitian terdapat 4 orang peserta didik (13,33%) dikategorikan sangat tinggi, 23 orang peserta didik (76,67%) dikategorikan tinggi sedangkan 3 orang peserta didik (10%) dikategorikan sedang.

Hasil analisis data tentang hasil belajar matematika peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassardiperoleh tersebut pada lampiran, sedangkan hasil analisis deskriptif diterangkan dalam tabel berikut.

Tabel 5. Rangkuman Beberapa Distribusi Skor Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas VII SMP Saribuana Makassar

Statistik Nilai Statistik

Ukuran Sampel 30

(7)

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

47 Nilai Maksimum

Nilai Minimum Range Skor Rata-rata

Median Modus Standar Deviasi

Variansi

90 70 20 80.83 80.00 80 5.402 29.178 Sumber: Data Diolah

Pada tabel 5 di atas menujukan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh dari 30 peserta didik pada tes hasil belajar matematika adalah skor maksimal 90, skor minimal 70, skor rata-rata 80,83, yang mengidentasikan bahwa skor hasil belajar matematika peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar berpusat di sekitar 80,83, modusnya adalah 80 yang artinya frekuensi palig terbesar diperoleh skor peserta didik adalah 80, variansinya 29,178 yang berarti bahwa nilai rata-rata dari kuadrat skor penyimpangan suatu pangkat data, standar deviasinya adalah 5,402 yang berarti bahwa akar pangkat dua dari variasi. Dari keseluruhan nilai yang diperoleh responden,iika dikelompokan dalam lima kategori yaitu kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah, maka distribusi frekuensi, presentase, kategori hasil belajar matematika peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar akan ditunukan pada tabel berikut.

Tabel 6. Distribusi Frekuensi, Presentase, Kategori Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas VII SMP Saribuana Makassar

Interval Skor Kategori Frekuensi Presentase

80-100 Sangat Tinggi 19 63,33%

67-79 Tinggi 11 36,67%

56-66 Sedang 0 0

40-55 Rendah 0 0

30-39 Sangat Rendah 0 0

Jumlah 30 100%

Sumber: Data Diolah

Pada tabel 6 di atas menunjukan bahwa hasil belajar matematika peserta didik berada pada kategori sangat tinggi dengan rata-rata 80,83 dan standard deviasinya 5,402. Dari 30 peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar yang menjadi sampel penelitian terdapat 19 orang peserta didik (63,33%) dikategorikan sangat tinggi, sedangkan 11 orang peserta didik (36,67%) berada pada kategori tinggi, 0 orang peserta didik (0%) berada pada kategori sedang, 0 orang peserta didik (0%) berada pada

kategori rendah, 0 orang peserta didik (0%) berada pada kategori sangat rendah.

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya, maka secara deskriptif hasil penelitian ini terungkap bahwa gaya belajar peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar dikategorikan tinggi. Hal ini terlihat dari skor rata-rata 72,23 hasil pemberian tes angket gaya belajar yang diperoleh pada interval 67-79, standar deviasinya 9,464, variansi 89,564, median 70,00 dan modusnya atau nilai yang paling banyak muncul adalah 68. Berdasarkan hasil perhitungan uji

hipotesis diperoleh dan 1,70113, dimana yang

menunjukan bahwa gaya belajar peserta didik berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar.

Dari pengujian hipotesis pertama menunjukan adanya pengaruh positif antara gaya belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar. Kedua variabel ini menunjukan pengaruh yang searah yang berarti semakin tinggi tingkat gaya belajar maka semakin

(8)

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

48 tinggi pula hasil belajar matematika peserta didik, demikian pula sebaliknya semakin rendah gaya

belajar maka semakin rendah pula hasil belajar matematika peserta didik.

Agar siswa mendapat hasil belajar yang baik maka guru perlu memperhatikan dan mengetahui gaya belajar yang dimiliki oleh peserta didik. Hal ini dapat dilihat saat proses pembelajaran berlangsung, sebagian besar siswa sangat antusias mengikuti pembelajaran ketika model pembelajaran yang ditetapkan sesuai dengan gaya belajar yang ia miliki. Gaya belajar akan mengantarkan peserta didik untuk berprilaku baik dengan model seperti itu akan menciptakan siswauntuk leboh mudah dalam memahami pelajaran yang diajarkan, dan guru juga akan lebih mudah memberi pengajaran kepada peserta didik dan bisa melakukan pengajaran sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki oleh peserta didik.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya, maka secara deskriptif hasil penelitian ini terungkap bahwa motivasi belajar peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar dikategorikan tinggi. Hal ini terlihat dari skor rata-rata 72,73 hasil pemberian tes angket motivasi belajar yang diperoleh pada interval 67-79, standar deviasinya 5,172, variansi 26,754, median 73,00 dan modusnya atau nilai yang paling banyak muncul adalah 77. Berdasarkan hasil perhitungan uji

hipotesis diperoleh dan 1,70113, dimana yang

menunjukan bahwa motivasi belajar peserta didik berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar.

Dari pengujian hipotesis menunjukan adanya pengaruh positif antara motivasi belajar terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar. Kedua variabel ini menunjukan pengaruh yang searah yang berarti semakin tinggi tingkat motivasi belajar maka semakin tinggi pula hasil belajar matematika peserta didik, demikian pula sebaliknya semakin rendah motivasi belajar maka semakin rendah pula hasil belajar matematika peserta didik.

Motivasi belajar adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang bertingkah laku, motivasi juga dapat diartikan dengan memberikan daya dorong sehingga sesuatu yang dimotivasi tersebut dapat bergerak. Agar peserta mendapat hasil belajar yang baik maka guru harus memotivasi peserta didik dengan cara menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada bagian sebelumnya, maka secara deskriptif hasil penelitian ini terungkap bahwa hasil belajar matematika peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar dikategorikan sangat tinggi. Hal ini terlihat dari skor rata-rata 80,83 hasil pemberian tes angket motivasi belajar yang diperoleh pada interval 80-100, standar deviasinya 5,402, variansi 29,178, median 80,00 dan modusnya atau nilai yang paling banyak muncul adalah 80

Selanjutnya berdasarkan hipotesis penelitian yang diajukan pada bab sebelumnya yang menjadi jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti. Secara statistik dirumuskan yaitu: (1)

melawan dikaitkan dengan hasil penelitian yang diuji dengan statistik inferensial diperoleh bahwa ditolak dan diterima. Berarti bahwa gaya belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar, artinya semakin tinggi gaya belajar peserta didik maka akan semakin tinggi juga hasil belajar matematika yang dicapai. (2) melawan dikaitkan dengan hasil penelitian yang diuji dengan statistik inferensial diperoleh bahwa ditolak dan diterima. Berarti bahwa motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar, artinya semakin tinggi motivasi belajar peserta didik maka akan semakin tinggi juga hasil belajar matematika

yang dicapai. (3) dan lawan dan dikaitkan dengan

hasil penelitian yang diuji dengan statistik inferensial diperoleh bahwa ditolak dan diterima.

Ini berarti bahwa gaya belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar, yang artinya bahwa

(9)

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

49 semakin tinggi gaya belajar dan motivasi belajar maka akan semakin tinggi juga hasil belajar

matematika yang dicapai.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa :

1. Gaya belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar, hal ini dikarenakan nilai = 18,643 dan dimana yang menunjukan bahwa ditolak dan diterima. Kemudian diperoleh koefisien determinasi menunjukan bahwa 92,73% hasil belajar ditentukan oleh variable gaya belajar.

2. Motivasi belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar, hal ini dikarenakan nilai = 22,461 dan dimana yang menunjukan bahwa ditolak dan diterima. Kemudian diperoleh koefisien determinasi menunjukan bahwa 94,68% hasil belajar ditentukan oleh variable motivasi belajar.

3. Gaya belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika peserta didik kelas VII SMP Saribuana Makassar,hal ini dikarenakan nilai = 360,811 dan nilai dimana yang menunjukan bahwa ditolak dan diterima. Kemudian diperoleh koefisien dterminasi menunjukan bahwa 96,3% hasil belajar ditentukan oleh variable gaya belajar dan motivasi belajar .

Saran

Berdasarkan apa yang telah disimpulkan dari hasil penelitian ini, maka penulis memiliki beberapa saran yang mungkin dapat dilaksanakn untuk mengembangkan gaya belajar dan motivasi belajar agar hasil belajar matematika peserta didik dapat meningkat dengan baik.

1. Mengingat gaya belajar meurpakan hal yang penting dietahui oleh siswa dan guru agar dalam proses pembelajaran berjalan dengan baik. Motivasi belajar peerta didik juga harus ditingkatkan oleh guru atau orang tua agar peserta didik semakin giat belajar dan memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

2. Guru diharapkan dapat mendukung upaya pemahaman gaya belajar dan motivasi belajar yang dapat meningkatkan hasil belajar matematika peserta didik

3. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dan mendalam mengenai gaya belajar dan motivasi belajar serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik terutama dalam mata pelajaran matematika.

Ucapan terimakasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua tercinta dan terkasih, Ayahanda Muhamad Maru dan Ibunda Siti Semila yang mencurahkan kasih sayangnya, selalu memberi dukungan dan semangat, membiayai penulis sampai dapat menyelesaikan pada tahap ini.

2. Ibu Dr. Rina Asrini Bakri, M.Pd selaku Ketua STKIP YPUP Makassar

3. Ibu Dr. Nurfaida Tasni, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

4. Bapak Ir. Ruslan B, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah membantu penulis dalam membimbing dan mengarahkan selam menyusun hingga selesainya proposal.

5. Ibu Mulyati, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah membantu penulis dalam membimbing dan mengarahkan selam menyusun hingga selesainya proposal

(10)

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

50 6. Bapak dan ibu dosen jurusan pendidikan matematika STKIP-YPUP Makassar yang telah

memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama menempuh studi.

Referensi

Matematika di SD/MI. Aceh: Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.

Badaruddin, Achmad. 2015. Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Konseling Klasikal. CV Abe Kreativindo.

Daniati, Devi Wahyu. 2020. Cara Asyik Belajar Matematika. Mungkit: Pustaka Rumah C1nta.

Darmadi H. 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Siswa.

Yogyakarta: CV. Budi Utama.

Hasan, I.M dkk. 2013. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasanudin. 2017. Biopsikologi Pembelajaran Teori dan Aplikasi. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press Darussalam.

Indah Budiarti dan Abjul Jabar. 2016. Pengaruh Gaya Belajar Terhadap hasil Belajar Matematikan Siswa Kelas VIII SMPN 2 Banjar Masin Tahun ajaran 2015/2016. Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2, No. 03.

Kadir, Abdul, dkk. 2012. Dasar-Dasar Pendidikan . Jakarta: Prenada Media Group.

Lestari. E. K dan Yudhanegara, R.M. 2015. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika Aditama.

Mustamin, Khalifah. 2015. Metodologi penelitian Pendidikan. Yogyakarta: CV Arti Bumi Intaran.

Prabowo dan Rahmawati. 2013. Kamus Pintar Matematika. Surakarta: Pustaka Makmur.

Robiatul Awwaliyah dan Hasan Baharun. 2019. Pendidikan Islam dalam Sistem Pendidikan Nasional (Telaah Epistemologi Tehadap Probelamatika Pendidikan Islam). Jurnal Ilmiah DidacTikca Vol. 192, No. 01.

Rusman. 2017. Belajar dan Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana: PT.

Kharisma Putra Utama.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan.: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Surur, Agus Miftakus. 2020. Ragam Strategi Pembelajaran, Dilengkapi Dengan Evaluasi Formatif.

CV. AA. Rizky.

Widoyo, Eko Putro. 2014. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Info lebih lanjut

Hubungi

LPPM STKIP YPUP Makassar Jalan Andi tonro no. 17 Makassar

(11)

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar

51

Referensi

Dokumen terkait

e-ISSN: 2775-0442 | ARITMATIKA: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika STKIP YPUP Makassar 7 Kemampuan berfikir Kreatif peserta didik yang di belajarkan dengan modelpembelajaran berbasis