• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Insentif Pajak Pandemi Covid-19, Digitalisasi Layanan Perpajakan, dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM

N/A
N/A
Dazai Osamu

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Insentif Pajak Pandemi Covid-19, Digitalisasi Layanan Perpajakan, dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Selain itu, tingkat kepatuhan wajib pajak yang rendah juga dapat memicu ketidaksetaraan dalam pelayanan publik. Insentif pajak yang diberikan selama pandemi COVID-19 dapat meningkatkan kepatuhan UMKM karena Wajib Pajak dapat merasa diuntungkan oleh pengurangan beban pajak. Pandemi COVID-19, digitalisasi layanan perpajakan, dan tingkat kesadaran wajib pajak dirasa memiliki peran dalam memengaruhi tingkat kepatuhan ini.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Mengetahui dan menganalisis pengaruh kebijakan insentif pajak Covid-19, digitalisasi layanan perpajakan dan tingkat kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.

Manfaat Penelitian

KAJIAN TEORI

Studi Pustaka dan Kajian Teori

  • Teori Keagenan (Agency Theory)
  • Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
  • Insentif Pajak Pandemi Covid-19
  • Digitalisasi Layanan Perpajakan
  • Kesadaran Wajib Pajak

Keberadaan pengetahuan perpajakan ini akan memberikan kontribusi positif terhadap tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban pajak mereka. Dengan kata lain, pengetahuan perpajakan dapat membantu meningkatkan tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam membayar pajak mereka. Insentif pajak yang diberikan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) selama pandemi COVID-19 dirasa memiliki potensi besar dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak di sektor ini.

Penelitian Terdahulu

4 Pengaruh Insentif Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Masa Pandemi Covid-19 (Studi pada salah satu. Deskriptif Insentif perpajakan memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM masa pandemi covid- 19. Insentif pajak bagi UMKM mempunyai pengaruh besar terhadap penanganan ekonomi usaha pada masa pandemi Covid-19.

Kemanfaatan NPWP, Pemahaman Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, dan Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Pada WP OP Di KPP Pratama Semarang Timur). Kuantitatif kesadaran wajib pajak, pengetahuan dan pemahaman perpajakan secara simultan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi di Jakarta Selatan. Kuantitatif kesadaran wajib pajak, pengetahuan perpajakan dan sanksi perpajakan di KPP Pratama Tabanan yang berpengaruh positif pada kepatuhan wajib pajak UMKM.

Perpajakan, Insentif Pajak, Dan Sistem E- Samsat Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotordi Masa Pandemi Covid-19. Kuantitatif Kepatuhan Wajib Pajak dipengaruhi oleh Kesadaran Wajib Pajak, Sosialisasi Insentif Pajak dan Sistem eSamsat. Sedangkan variabel Insentif Pajak dan Sistem e- Samsat tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak selama pandemi Covid-19.

Kuantitatif Sosialisasi insentif pajak dan pemahaman insentif pajak berpengaruh secara signifikan positif terhadap kerpatuhan Wajib Pajak.

Kerangka Pemikiran

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Desain Penelitian
  • Unit Analisis
  • Definisi Operasional Variabel
  • Populasi dan Teknik Sampel
    • Populasi
  • Jenis dan Sumber Data
  • Metode Pengumpulan Data
    • Instrumen Penelitian
    • Uji Kualitas Data
  • Pengolahan dan Analisis Data
    • Klasifikasi Interval Data
    • Uji Asumsi Klasik
    • Uji Hipotesis

Identifikasi kecenderungan mengenai tinggi rendahnya kepatuhan wajib pajak UMKM dalam penelitian ini menggunakan penentuan mean. Maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima, yang berarti insentif pajak pandemi covid-19 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM KPP Pratama Jakarta X. Artinya insentif pajak pandemi covid-19, digitalisasi layanan perpajakan dan kesadaran wajib pajak secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM KPP Pratama Jakarta X.

2021) dan Yulistiani et al (2022) yang menerangkan bahwa insentif pajak pandemi covid-19 ditemukan memiliki dampak yang besar pada kepatuhan wajib pajak UMKM. Sehingga hipotesis pertama dapat diterima yaitu insentif pajak pandemi covid-19, digitalisasi layanan perpajakan dan kesadaran wajib pajak secara simultan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh insentif pajak pandemi covid-19, digitalisasi layanan perpajakan dan kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM.

Berdasarkan hasil uji t, secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antrara variabel insentif pajak pandemi covid-19 terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM KPP Pratama Jakarta X. Berdasarkan uji F, secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel insentif pajak pandemi covid-19, digitalisasi layanan perpajakan dan kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM KPP Pratama Jakarta X. Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Dalam Melaksanakan Kewajiban Perpajakan (Studi Kasus Pada Wajib Pajak UMKM di Kota Batu Jawa Timur).

Pengaruh Insentif Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM Masa Pandemi Covid-19 (Studi pada salah satu KPP di Kota Bandung).

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Objek Penelitian

KPP Pratama merupakan unit kerja di bawah Direktorat Jenderal Pajak yang berhubungan langsung dengan wajib pajak dan memiliki tugas untuk melayani perpajakan masyarakat. Kebijakan penerimaan perpajakan diarahkan untuk optimalisasi pendapatan negara yang mendukung transformasi ekonomi pasca pandemi Covid-19. Pada tabel tersebut, dapat dilihat bahwa selama tahun 2018 sampai dengan tahun 2021, KPP Pratama Jakarta X belum pernah memenuhi target.

Pada tahun 2022 terjadi perubahan struktur organisasi KPP di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak yang mengakibatkan wajib pajak strategis dipindahkan pengawasan dan administrasinya ke KPP Madya. KPP Pratama Jakarta X mengalami penyesuaian target yang turun dari tahun sebelumnya karena wajib pajak strategis telah di pindahkan. Populasi yang ditetapkan peneliti dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak yang melakukan pembayaran PPh Final atas UMKM selama tahun 2020-2022 dengan jumlah 3210 Wajib Pajak.

Melalui metode pengambilan sampel yang telah disebutkan di atas, maka didapatkan sampel sejumlah 97 wajib pajak.

Analisis Data

  • Uji Validitas
  • Uji Reliabilitas
  • Analisis Deskriptif
  • Klasifikasi Interval Data
  • Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas terhadap variabel kepatuhan wajib pajak UMKM yang terdiri dari 7 butir pertanyaan, dapat diketahui bahwa semua butir pertanyaan dapat digunakan dalam penelitian. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas terhadap variabel tingkat kesadaran wajib pajak yang terdiri dari 7 butir pertanyaan, dapat diketahui bahwa semua butir pertanyaan dapat digunakan dalam penelitian. Berdasarkan data tabel di atas, mayoritas responden adalah wajib pajak dengan lama menjalankan usaha lebih dari tiga tahun dengan jumlah 58 orang dan persentase 59,79%.

Variabel kepatuhan wajib pajak UMKM diukur dengan menggunakan angket/kuesioner yang terdiri dari 7 butir pertanyaan yang diberikan kepada 97 Wajib Pajak. Kepatuhan wajib pajak UMKM dengan kategori sedang memiliki persentase 56% atau paling tinggi didandingkan kategori lain. Berdasarkan tabel kategori kecenderungan di atas, dapat disimpulkan bahwa kepatuhan wajib pajak UMKM KPP Pratama X yang digunakan sebagai sampel penelitian adalah cenderung sedang.

Variabel insentif pajak pandemi covid-19 diukur dengan menggunakan angket/kuesioner yang terdiri dari 5 butir pertanyaan yang diberikan kepada 97 wajib pajak. Variabel digitalisasi layanan perpajakan diukur dengan menggunakan angket/kuesioner yang terdiri dari 7 butir pertanyaan yang diberikan kepada 97 wajib pajak. Variabel kesadaran wajib pajak diukur dengan menggunakan angket/kuesioner yang terdiri dari 7 butir pertanyaan yang diberikan kepada 97 wajib pajak.

Tingkat kesadaran wajib pajak dengan kategori sedang memiliki persentase 48% atau paling tinggi dibandingkan kategori lain. Berdasarkan tabel kategori kecenderungan di atas, dapat disimpulkan bahwa kesadarsan wajib pajak KPP Pratama X yang digunakan sebagai sampel penelitian adalah sedang. Berdasarkan uji Multikolinearitas yang dilakukan terhadap variabel insentif pajak pandemi covid-19, digitalisasi perpajakan, kesadaran wajib pajak dan kepatuhan wajib pajak UMKM diperoleh data seperti pada Tabel 24 di atas.

Interpretasi

  • Analisis Regresi Linier Berganda

Hasil uji hipotesis pada tabel 22 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi pada variabel insentif pajak pandemi covid-19 adalah sebesar 0,009 < 0,05 yang artinya signifikan. Hasil uji hipotesis pada tabel 22 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi pada variabel digitalisasi layanan perpajakan adalah sebesar 0,967 > 0,05 yang artinya tidak signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa H2 ditolak, yang berarti digitalisasi layanan perpajakan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM KPP Pratama Jakarta X.

Hasil uji hipotesis pada tabel 22 menunjukkan bahwa tingkat signifikansi pada variabel kesadaran wajib pajak adalah sebesar 0,000 <. Maka dapat disimpulkan bahwa H3 diterima, yang berarti kesadaran wajib pajak secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak UMKM KPP Pratama Jakarta X.

Pembahasan

Selain itu insentif pajak pandemi covid-19 dapat memberikan keringanan bagi wajib pajak untuk menjalankan kewajiban perpajakannya di tengah pandemi covid-19. Insentif pajak yang diberlakukan selama pandemi COVID-19, upaya digitalisasi layanan perpajakan, dan tingkat kesadaran wajib pajak, ketiganya secara simultan memainkan peran krusial dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak UMKM. Secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara digitalisasi layanan perpajakan dengan kepatuhan wajib pajak UMKM yang di uji dengan uji t.

Hasil uji koefisien determinasi (R-Square) menunjukkan bahwa variabel kepatuhan wajib pajak UMKM dijelaskan oleh variabel insentif pajak pandemi covid-19, digitalisasi layanan perpajakan dan kesadaran wajib pajak sebesar 42,1%, sedangkan sisanya sebesar 57,9% merupakan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak UMKM yaitu insentif pajak pandemi covid-19, digitalisasi layanan perpajakan dan kesadaran wajib pajak yang hanya mencakup 42,1% dari variabel yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak UMKM. PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, SOSIALISASI PERPAJAKAN, INSENTIF PAJAK, DAN SISTEM E- SAMSAT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTORDI MASA PANDEMI COVID-19.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Membayar Pajak Di Surabaya [Journal:eArticle, Petra Christian University]. Dalam rangka melengkapi data yang dibutuhkan untuk memenuhi tugas akhir, bersama ini saya menyampaikan kuesioner penelitian “Pengaruh Insentif Pajak Pandemi Covid-19, Digitalisasi Perpajakan dan Pemahaman Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM (Studi Empiris pada Salah Satu Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Jakarta)”. Cara Wajib Pajak untuk mendapatkan insentif pajak di masa pandemi COVID19 saat ini sangat mudah.

Penggunaan sistem digitalisasi layanan pajak (e-filing, e-billing, e-registration) meningkatkan produktivitas pelaporan pajak dan kepatuhan Wajib Pajak dalam situasi pandemi COVID-19 saat ini.

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI

Kesimpulan

Responden dalam penelitian ini sebanyak 97 wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Jakarta X dan melaporkan/membayar pajak final atas UMKM dalam rentang waktu pandemi covid-19 tahun 2020 sampai dengan 2022. Hasil Sig menunjukkan untuk variabel digitalisasi layanan perpajakan adalah sebesar 0,967 yang nilainya lebih besar dari 0,05.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini hanya menggunakan sampel wajib pajak pada satu unit kerja di bawah Direktorat Jenderal Pajak, sehingga sampel penelitian ini relatif sedikit jumlahnya yakni sejumlah 97 wajib pajak.

Rekomendasi

COVID-19 PANDEMIC TAX INCENTIVES, DIGITIZATION OF TAX ADMINISTRATION AND TAX OMNIBUS LAW ON TAX REVENUE (Case study at the KPP Pratama Pekanbaru Tampan in. KEBIJAKAN FISKAL DALAM PANDEMI COVID-19: DAMPAK DAN TANTANGAN PENERIMAAN PAJAK DI KPP WAJIB PAJAK BESAR DUA. COMMERCE DAN DIGITALISASI PERPAJAKAN TERHADAP KINERJA UMKM DI JAKARTA BARAT DENGAN INSENTIF PAJAK SELAMA COVID-19 SEBAGAI VARIABEL.

Saya memahami insentif pajak atau pengurangan pajak menjadi salah satu fasilitas pajak yang digunakan di masa krisis guna membantu para pelaku usaha apalagi disaat masa pandemi covid ini. Sosialisasi kebijakan insentif pajak oleh pemerintah kepada masyarakat di masa pandemi COVID-19 saat ini sangat diperlukan, karena memberikan keringanan bagi Wajib Pajak dalam pembayaran pajaknya. Penggunaan sistem digitalisasi layanan pajak (e-filing, e-billing, e-registration) lebih efektif dan efisien dalam situasi pandemi COVID-19.

Wajib Pajak melaporkan dan membayar pajak atas dasar kesadaran diri pribadi meskipun dalam situasi pandemi COVID19. Wajib Pajak menghitung pajak terutang dengan jujur dan benar sesuai ketentuan yang berlaku meskipun dalam masa pandemi COVID-19. Wajib Pajak melaporkan SPT dan membayar pajak tepat waktu dan sesuai dengan batas waktu yang sudah ditentukan saat situasi pandemi COVID19.

Wajib Pajak mengisi formulir pajak dengan jujur, baik, benar dan lengkap sesuai data kenyataan saat masa pandemi COVID-19.

Referensi

Dokumen terkait

PENGETAHUAN PERPAJAKAN, SOSIALISASI PERPAJAKAN, SANKSI PERPAJAKAN, MOTIVASI DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Empiris pada Usaha Mikro Kecil

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Persepsi Wajib Pajak tentang Sanksi Perpajakan dan Hasrat Membayar Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris terhadap Wajib Pajak

0.373 yang berarti bahwa variabel terikat yaitu kepatuhan wajib pajak akan dipengaruhi oleh variabel biaya kepatuhan, sanksi perpajakan dan kesadaran wajib pajak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Insentif Pajak Kendaraan Bermotor selama pandemi Covid 19 pada tahun 2020 terhadap kepatuhan wajib Pajak Kendaraan Bermotor

5 Saya merasa terbantu dalam melaksanakan kewajiban perpajakan dengan memanfaatkan insentif pajak PPh Final yang ditanggung pemerintah (DTP) selama masa pandemi

Analisis Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan dan Pemahaman Tentang Peraturan Perpajakan, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

Tujuan penelitian untuk menguji secara empiris pengaruh tingkat pemahaman wajib pajak, tingkat kesadaran perpajakan wajib pajak, serta tingkat kepatuhan wajib pajak

iv ABSTRAK PENGARUH PERATURAN PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK, KUALITAS PELAYANAN, DAN SANKSI PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR Studi Pada Samsat