Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Dampak Interaksi Sosial Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Matematika” beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Kemudian dari hasil analisis data pengujian hipotesis ditemukan bahwa tidak terdapat pengaruh antara interaksi sosial terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa. Tesis berjudul “Dampak Interaksi Sosial Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Matematika” ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana di Universitas Indraprasta PGRI.
Interaksi sosial yang terjadi antara guru dan siswa juga dapat menimbulkan pemikiran kritis pada diri siswa. Bagaimana interaksi sosial dapat menumbuhkan kemampuan berpikir kritis siswa untuk mampu memahami materi matematika. Permasalahan penelitian dibatasi pada “Dampak Interaksi Sosial Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Matematika di SMPIT Darul Muqorrobin”.
Rumusan masalahnya adalah: Apakah terdapat pengaruh interaksi sosial terhadap kemampuan berpikir kritis siswa matematika SMPIT Darul Muqorrobin. Secara teoritis, penelitian ini akan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pendidikan bagi siapa pun yang membaca tentang pengaruh interaksi sosial terhadap keterampilan berpikir kritis matematika siswa.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
- Kegunaan Teoritis
- Kegunaan Praktis
Sistematik Penelitian
LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, HIPOTESIS
Landasan Teori
- Kemampuan Berpikir Kritis Matematika
- Interaksi Sosial
Penelitian Yang Relevan
Kerangka Berpikir
Hipotesis Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
- Tempat Penelitian
- Waktu Penelitian
Metode Penelitian
- Jenis Penelitian
- Desain Penelitian
Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Penelitian
- Populasi
- Sampel
- Teknik Pengambilan Sampel
Sugiyono mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari jumlah dan ciri-ciri yang dimiliki oleh populasi”. Jika populasinya besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi tersebut, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Dalam menentukan besarnya sampel, peneliti menggunakan pendapat yang dikemukakan oleh Arikunto yang mengatakan bahwa “jika jumlah subjeknya kurang dari seratus sebaiknya diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan populasi, tetapi jika jumlah subjeknya banyak. , antara 10-15% dapat diambil."
Berdasarkan uraian diatas maka subjek yang dijadikan populasi oleh peneliti adalah siswa kelas VIII SMPIT Darul Muqorrobin. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh populasi yang berjumlah 60 siswa karena jumlah populasinya tidak mencapai 100 orang. Menurut Sugiyono (2007), total sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan menggunakan seluruh anggota populasi sebagai sampel.
Sampel ini digunakan apabila populasinya relatif kecil yaitu tidak lebih dari 60 orang. Jumlah sampel disebut juga sensus, yaitu seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Jadi dari uraian di atas dapat diketahui bahwa teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMPIT Darul Muqorrobin yang berjumlah 60 orang.
Metode Pengumpulan Data
- Variabel Penelitian
- Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Variabel Penelitian Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Interaksi Sosial dengan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kuesioner/Kuesioner.
Instrumen Penelitian
- Instrumen Interaksi Sosial
- Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis
Jika: rhitung < rtabel maka Rhitung Tidak Valid ≥ rtabel maka Valid. Berikut hasil perhitungan instrumen angket interaksi sosial. Keterampilan berpikir kritis matematis adalah proses berpikir seorang siswa dalam memilah informasi atau menganalisis informasi dan mengevaluasi seluruh aspek suatu masalah dengan cermat sehingga siswa dapat menarik kesimpulan yang tepat dan benar dalam menyelesaikan suatu masalah. Kemampuan berpikir kritis dalam matematika merupakan ukuran kemampuan siswa dalam memecahkan suatu masalah matematika baru yang belum pernah ia temui sebelumnya dengan menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya. Siswa dituntut untuk menggunakan keterampilan berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah tersebut yaitu diukur dengan 8 pertanyaan dengan uraian materi tertentu.
Untuk memperoleh data kemampuan berpikir kritis matematis siswa, respon siswa pada setiap item pertanyaan diberi skor. Interpretasi Tidak menulis apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan 0 Menulis apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan salah 1 Menulis hanya apa yang diketahui atau hanya apa yang ditanyakan. Benar tetapi tidak lengkap Menulis apa yang diketahui dari soal 3 Menulis dengan benar dan lengkap apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal 4 Analisis Tidak membuat model matematika dari pertanyaan yang diberikan 0 Membuat model matematika dari pertanyaan yang diberikan, tetapi tidak benar 1 Sebuah matematika model membuat model dari pertanyaan yang diberikan dengan benar diberikan tanpa.
Evaluasi Tidak menggunakan strategi untuk menyelesaikan masalah 0 Menggunakan strategi yang tidak tepat dan tidak lengkap. Menggunakan strategi yang benar untuk menyelesaikan masalah tetapi tidak sepenuhnya atau menggunakan strategi yang salah namun lengkap untuk menyelesaikan masalah. 2 Menggunakan strategi yang benar dalam menyelesaikan soal secara lengkap, namun melakukan kesalahan dalam perhitungan atau penjelasan 3 Menggunakan strategi yang benar dalam menyelesaikan soal, lengkap dan benar saat melakukan perhitungan atau penjelasan 4.
Teknik Analisis Data
- Teknik Analisis Data Deskriptif
- Teknik Analisis Persyaratan Data
- Teknik Analisis Uji Hipotesis Penelitian
- Hipotesis Statistik
Berdasarkan penelitian yang berjudul “Pengaruh Interaksi Sosial Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa”. yang dilakukan merupakan subjek penelitian ini berdasarkan responden siswa kelas VIII SMPIT Darul Muqorrobin. Artinya korelasi (hubungan) antara interaksi sosial dengan kemampuan berpikir kritis matematika mempunyai hubungan positif dengan kekuatan korelasi sedang. Hal ini menunjukkan bahwa interaksi sosial mempengaruhi keterampilan berpikir kritis dengan kontribusi sebesar 28,09% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Sehingga diperoleh persamaan regresinya : 𝑌 𝑋 Karena b positif maka arah regresinya meningkat. Setiap kenaikan satu variabel interaksi sosial maka akan meningkatkan variabel kemampuan berpikir kritis matematika siswa sebesar 0,048. Pada penelitian ini peneliti tidak mampu membuktikan bahwa interaksi sosial mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis, hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan. Artinya untuk 100% pencapaian keterampilan berpikir kritis siswa, variabel interaksi sosial memberikan kontribusi sebesar 28,09%, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diartikan bahwa interaksi sosial belum terbukti meningkatkan hasil belajar siswa khususnya keterampilan berpikir kritis. Pengaruh interaksi sosial terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa” yang dilakukan pada siswa kelas VIII SMPIT Darul Muqorrobin menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan interaksi sosial terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa. Pengaruh interaksi sosial dan berpikir kritis terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negri 1 Samarinda.
HASIL PNELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskritiptif Data Hasil Penelitian
- Karakteristik Responden
- Deskripsi Data
- Pegujian Persyaratan Analisis
- Pengujian Hipotesis Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII. kelas di SMPIT Darul Muqorrobin yang diambil dengan teknik cluster sampling dimana jumlah populasinya relatif kecil tidak lebih dari 60 orang. Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing kelompok berdistribusi normal atau tidak. Menurut Supardi, uji normalitas data chi-square (X²) digunakan untuk menguji data berupa data yang dikelompokkan dalam tabel distribusi frekuensi.
Karena nilai X²hitung < X²tabel atau 8,56 < 12,5916; maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan “data kemampuan berpikir kritis berdistribusi normal”. Uji linearitas regresi dilakukan untuk menguji apakah bentuk persamaan regresi yang dihasilkan mempunyai pola linier atau tidak. Ftabel merupakan regresi berpola non linier Uji linearitas antara variabel X dengan variabel Y. Tabel bantuan untuk perhitungan regresi sederhana.
Berdasarkan perhitungan diatas, dengan α = 0,05 dan dk = 60 diperoleh ttabel = 1,88 dan thitung = 4,76. Karena thitung > ttabel atau 4,76 > 1,88 maka H0 ditolak dan dapat disimpulkan terdapat hubungan positif yang signifikan interaksi sosial terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin banyak interaksi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru maka kemampuan berpikir kritis matematika siswa akan semakin meningkat.
Pembahasan Hasil Penelitian
PENUTUP
SIMPULAN
Berdasarkan fakta di lapangan, sebagian besar siswa hanya mendengar informasi dari guru, mencatat dan mengerjakan tugas yang telah diberikan. Di lingkungan sekolah, siswa hanya terfokus pada apa yang dipelajarinya, siswa yang kurang pengetahuan dan kurang pandai menyerap informasi akan mudah tertinggal. Oleh karena itu terlihat bahwa metode yang digunakan guru masih sangat kurang efektif dalam menghasilkan hasil belajar yang maksimal dan kreatif bagi siswa, karena kurangnya interaksi dapat menyebabkan siswa kurang berminat dalam belajar memahami konsep pada materi sulit khususnya matematika. pelajaran.
SARAN
Kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan model Jucama di SMA. Instrumen ini digunakan untuk mengukur validitas Angket Interaksi Sosial siswa kelas VIII SMPIT Darul Muqorrobin yang akan diamati oleh peneliti. Instrumen ini digunakan untuk mengukur validitas tes Kemampuan Berpikir Kritis siswa kelas VIII SMPIT Darul Muqorrobin yang akan diamati oleh peneliti.