Kompetensi Sosial Guru Pendidikan Agama Islam Kelas VII SMP Negeri Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar………. Motivasi Belajar Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam Kelas VII di SMP Negeri Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar...
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran kompetensi sosial guru Pendidikan Agama Islam di Kelas VII SMP Negeri Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar. Adakah pengaruh kompetensi sosial guru Pendidikan Agama Islam terhadap motivasi belajar siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam di Kelas VII SMP Negeri Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
- Pengertian Kompetensi Guru
- Kompetensi Sosial Guru
Kompetensi sosial diharapkan dari guru agar dapat menjalin komunikasi yang baik dengan siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah. Berkomunikasi secara efektif dengan siswa, sesama guru, tenaga kependidikan dan orang tua/wali siswa.
Motivasi Belajar Peserta Didik
Lebih lanjut Uno (2008) menegaskan bahwa motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal kepada siswa yang sedang dalam proses belajar agar melakukan perubahan tingkah laku dengan indikator sebagai berikut:. Kecenderungan motivasi dalam diri seseorang akan terlihat pada kinerja siswa dalam kegiatan pembelajaran matematika.
Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama Islam merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk melahirkan insan yang beragama, maka pendidikan agama harus ditujukan kepada pertumbuhan akhlak dan akhlak peserta didik. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan kepada pelajar di sekolah awam. Pendidikan agama Islam diberikan dengan mengikuti garis panduan agama yang diajarkan kepada manusia yang berwawasan untuk mewujudkan insan yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia (Nazaruddin, 2007: 95).
Adapun yang menjadi landasan pendidikan agama Islam adalah Al-Qur'an dan hadis yang tidak dapat dipertanyakan keasliannya. Pembelajaran pendidikan agama Islam menjadi acuan dan acuan bagi manusia dalam mencapai kedamaian dalam hidupnya. Hingga saat ini pendidikan agama Islam mempunyai peranan sentral dalam membentuk perilaku manusia sesuai dengan tujuan penciptaan manusia.
Arifin mengatakan, tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah umum adalah untuk “meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan agama Islam pada peserta didik, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. pada penjelasan dua poin di atas diketahui bahwa pendidikan agama Islam bertujuan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam
Berdasarkan uraian di atas maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama Islam pada pendidikan menengah adalah kegiatan pengajaran pendidikan agama Islam di sekolah menengah yang dilaksanakan oleh siswa pada jenjang menengah di luar jam pelajaran. Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama Islam, selain memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengekspresikan atau mengembangkan minat dan bakatnya, juga bertujuan untuk meningkatkan kemampuannya dalam memadukan, memadukan, menerapkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dipelajari di waktu senggang. aktivitas menjadi kenyataan. situasi kehidupan, baik dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Sebagai kegiatan keagamaan untuk mencapai tujuan bersama, kegiatan rekreasi Pendidikan Agama Islam dilandasi oleh pandangan hidup (filosofi) dan dasar pemikiran (pendekatan) yang berbeda dengan kegiatan rekreasi lainnya.
Oleh karena itu, landasan penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam hendaknya mengarah pada kajian filosofis terkait berbagai permasalahan di bidang pendidikan yang berlandaskan ajaran Islam yang tercermin dalam Al-Qur'an dan Hadits. Filosofi kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam dapat diketahui dengan melihat dasar pemikiran atau pandangan yang ada. Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam pada umumnya bertujuan untuk mendukung tujuan Pendidikan Agama Islam, yaitu penumbuhan dan peningkatan keimanan melalui pembekalan dan penanaman pengetahuan, penghayatan, pengamalan dan pengalaman siswa dalam kaitannya dengan agama Islam sehingga mereka menjadi umat Islam. makhluk yang terus berkembang dalam hal keimanan dan.
Pembinaan yaitu membentuk perilaku Islami dalam kehidupan sehari-hari dan memberikan bimbingan klinis kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam penguasaan kompetensi pendidikan agama Islam; Persiapan karir yaitu mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan kapasitas dan kompetensi pendidikan agama Islam.
Penelitian yang Relevan
Dalam hal ini kompetensi guru dan motivasi belajar mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan hasil belajar. Masih banyak faktor lain di luar subjek penelitian yang meningkatkan hasil belajar selain motivasi dan kompetensi guru. Penelitian yang dilakukan oleh Atik Alami dengan judul “Pengaruh Kompetensi Profesional dan Kompetensi Sosial Guru Ekonomi Akuntansi Terhadap Prestasi Akademik Siswa Sekolah Menengah Pertama di Kota PATI menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara kompetensi profesional dan kompetensi sosial siswa. guru ekonomi akuntansi terhadap keberhasilan akademik siswa di kota dan Anda.
Kompetensi sosial guru ekonomi akuntansi berpengaruh positif terhadap prestasi pendidikan siswa sekolah menengah di kota Pat. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan sesama pendidik, siswa dan orang tua siswa sangat baik.
Kerangka Pikir
Kemampuan guru dalam berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan menarik dengan peserta didik, sesama pendidik dan tenaga pengajar, orang tua dan wali peserta didik, masyarakat sekolah dan tempat tinggal pendidik, serta dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan sekolah. Dengan adanya kompetensi sosial yang dimiliki guru Pendidikan Agama Islam diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dialami siswa, termasuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Dilihat dari asal usulnya, motivasi dari dalam diri individu (intrinsik) dan motivasi dari luar individu (ekstrinsik) sangat bergantung pada diri individu.
Setiap individu berbeda-beda dalam memilih suatu aktivitas atau aktivitas, namun jika memilih aktivitas yang sama pada hakikatnya akan mempunyai motivasi yang berbeda-beda. Keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler khususnya ekstrakurikuler pendidikan agama Islam sangat dipengaruhi oleh motivasi, baik itu motivasi yang berasal dari dalam diri individu siswa (intrinsik) maupun motivasi yang berasal dari luar individu siswa (ekstrinsik).
Hipotesis Penelitian
Lokasi Penelitian
Variabel Penelitian
Defenisi Operasional Variabel
Memotivasi siswa untuk belajar melalui kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam merupakan dorongan yang ada dalam diri siswa agar bersedia melakukan kegiatan atau aktivitas melalui kegiatan kurikuler Pendidikan Agama Islam tingkat sekolah menengah pertama di luar jam pelajaran sekolah, kegiatan ekstrakurikuler. Pendidikan Agama Islam dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan Guru Pendidikan Agama Islam dan supervisi pendidikan, bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama dan kemandirian peserta didik secara optimal untuk menunjang keberlangsungan pendidikan. tercapainya tujuan pendidikan agama Islam.
Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Kecamatan Polongbangkeng Utara, SMP Negeri 5 Kecamatan Polongbangkeng Utara dan SMP Negeri 2 Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar yang berjumlah 294 orang. Arikunto menyarankan untuk mengambil seluruh sampel jika subjeknya kurang dari 100, maka penelitiannya adalah penelitian populasi. Namun bila jumlah penduduk lebih dari 100 maka dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Merujuk pada penjelasan Arikunto, sampel dalam penelitian ini adalah 15% dari populasi yaitu 44 orang. Sampel ditentukan dengan cara memilih siswa secara acak di SMP Negeri 3 Kecamatan Polongbangkeng Utara, SMP Negeri 5 Kecamatan Polongbangkeng Utara dan SMP Negeri 2 Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.
Instrumen Penelitian
- Hasil Analisis Deskriptif
- Analisis Data Inferensial
- Uji Linearitas
- Kesalahan Baku Regresi dan Kesalahan Baku Koefisien Korelasi Sebelum dilanjutkan dengan pengujian hipotesis yang telah
- Koefisien Korelasi
Dalam analisis deskriptif ini, peneliti menggunakan kategorisasi kompetensi sosial guru pendidikan agama Islam dan motivasi belajar siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama Islam. H0 : Tidak terdapat pengaruh kompetensi sosial guru Pendidikan Agama Islam terhadap motivasi belajar siswa melalui aktivitas. Terdapat pengaruh kompetensi sosial guru pendidikan agama Islam terhadap motivasi belajar siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama Islam di kelas VII SMP Negeri Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.
Berikut hasil penelitian pengaruh kompetensi sosial guru pendidikan agama Islam terhadap motivasi belajar siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama Islam di kelas VII SMP Negeri Kecamatan Polonbangkeng Utara Kabupaten Takalar. Berikut tabel hasil analisis deskriptif data motivasi belajar siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama Islam Kelas VII SMP Negeri Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar. Berikut disajikan diagram batang untuk memperjelas gambaran mengenai motivasi belajar siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam Sekolah Menengah Kelas VII Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.
Karena itu, . Dapat disimpulkan bahwa data motivasi belajar siswa melalui kegiatan rekreasi Pendidikan Agama Islam berdistribusi normal. Jadi dapat disimpulkan bahwa kompetensi sosial guru Pendidikan Agama Islam dan motivasi belajar siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam mempunyai hubungan yang linier.
Pembahasan
Sedangkan koefisien determinasi diperoleh dari nilai Rsquare = 0,017 yang berarti hanya 1,7% variasi variabel motivasi belajar siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama Islam dipengaruhi oleh variabel kompetensi sosial agama Islam. guru pendidikan dan selebihnya ditentukan oleh faktor lain. Dengan demikian regresi Y atas Berdasarkan perhitungan statistik deskriptif diketahui bahwa tingkat kompetensi sosial guru pendidikan agama Islam berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 65,91% dengan jumlah siswa sebanyak 29 orang.
Berdasarkan perhitungan statistik deskriptif diketahui bahwa motivasi belajar siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama Islam berada pada kategori sedang dengan persentase sebesar 72,73% dari total siswa yang berjumlah 32 orang. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tidak terdapat pengaruh kompetensi sosial guru pendidikan agama Islam terhadap motivasi belajar siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama Islam di kelas VII. kelas SMA Negeri Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar. Hal ini jelas berbeda dengan penelitian yang dilakukannya. Berdasarkan pengujian hipotesis ditemukan bahwa tidak terdapat pengaruh antara kompetensi sosial guru pendidikan agama Islam terhadap motivasi belajar siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama Islam di kelas VII. kelas SMA Negeri Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini tidak terbukti yang berarti tidak terdapat pengaruh antara kompetensi sosial guru Pendidikan Agama Islam terhadap motivasi belajar siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam di Kelas VII SMP Negeri , Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar. Kesimpulan tersebut juga diperkuat dengan hasil uji hipotesis menggunakan Regresi Linier pada program SPSS for Windows, diperoleh p-value = 0,400 > 0,05 yang berarti Ho diterima dan H1 ditolak yang berarti tidak ada pengaruh antara kompetensi sosial tidak. guru Pendidikan Agama Islam terhadap motivasi belajar siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam di Kelas VII SMP Negeri Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.
Simpulan
Saran
Pengaruh Kompetensi Sosial Guru Terhadap Hasil Belajar Siswa Di 25 Sekolah Menengah Pertama Kota Pekanbaru. Naskah Publikasi, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, Riau, Pekanbaru. Anda akan diminta menilai tingkat kepatuhan guru PAI Anda terhadap pernyataan-pernyataan tersebut dengan memilih salah satu dari lima alternatif jawaban yang tersedia untuk setiap pernyataan.