• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PAKET EDUKASI UNTUK KLIEN GAGAL JANTUNG TERHADAP SELF CARE AGENCY

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PAKET EDUKASI UNTUK KLIEN GAGAL JANTUNG TERHADAP SELF CARE AGENCY "

Copied!
179
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Oleh karena itu, permasalahan penelitiannya adalah apakah terdapat dampak paket edukasi pada pasien gagal jantung terhadap self care agency dalam memenuhi kebutuhan fisik, seksual dan psikologis. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai: “Pengaruh Paket Edukasi Klien Gagal Jantung Pada Self Care Agency Untuk Memenuhi Kebutuhan Fisik, Seksual Dan Psikologis Di RSUD Kota Bekasi”.

Tujuan Penelitian

Mengidentifikasi gambaran self care agency pada aspek pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan fisik, seksual, dan psikologis klien gagal jantung. Mengidentifikasi perbedaan sebelum dan sesudah menerima paket edukasi mengenai kemampuan self care agency dalam aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan fisik, seksual dan psikologis klien gagal jantung.

Manfaat Penelitian

Untuk menambah wawasan dan pemahaman bagi peneliti mengenai kemampuan perawatan diri Orem dengan melakukan lembaga perawatan diri pada klien gagal jantung. Untuk memberikan informasi tambahan dan referensi kepada peneliti lain yang tertarik untuk melakukan penelitian self care agency untuk mengatasi kebutuhan fisik, seksual, dan psikologis klien gagal jantung.

TINJAUAN PUSTAKA

Definisi Gagal Jantung

Etiologi

Klasifikasi Gagal Jantung

Tanda dan Gejala

Efusi pleura dapat muncul dengan gejala sesak napas, nyeri dada, atau akibat penyakit yang mendasari, misalnya gagal jantung (Gleaadle, 2007). Peningkatan cairan atau efusi pleura dapat terjadi karena penyakit atau trauma seperti gagal jantung (Tambayong, 2000).

Konsep Self Care

  • Definisi Self Care
  • Dimensi Self Care
  • Self Care Pada Klien Gagal Jantung
  • Self Care Agency
  • Aplikasi Teori Self Care Orem
  • Pemenuhan Kebutuhan Fisik Pada Klien Gagal Jantung
  • Pemenuhan Kebutuhan Seksual Pada Klien Gagal Jantung
  • Pemenuhan Kebutuhan Psikologis Pada Klien Gagal Jantung

Kemampuan perawatan diri pasien gagal jantung pada penelitian ini mengacu pada kemampuan perawatan diri Orem. Penderita gagal jantung disarankan untuk segera istirahat jika mengalami sesak napas yang semakin parah saat melakukan aktivitas.

Teori Edukasi

  • Definisi Edukasi
  • Standar Edukasi
  • Tujuan Edukasi Klien

Komisi Bersama (TJC 2006 dalam Potter & Perry, 2009) memberikan standar pendidikan klien dan keluarga. Edukasi klien merupakan suatu standar pelayanan terhadap klien dengan penyakit tertentu yang harus dilaksanakan perawat untuk memenuhi kebutuhan klien. Menurut Diana, LB (2014), program pendidikan klien standar yang berfokus pada perawatan diri dapat secara signifikan mengurangi kejadian tanda dan gejala gagal jantung dan mengulangi rawat inap.

Edukasi pada klien gagal jantung membantu klien meningkatkan status kesehatannya, meningkatkan agen perawatan diri klien untuk mempertahankan pola makan rendah garam, meningkatkan kualitas hidup, status kesehatan, dan kemampuan klien. Memperluas program aktivitas dengan mempersiapkan klien untuk mencapai dan/atau mempertahankan tingkat latihan yang diprogram untuk penyakit jantung.

Kerangka Teori

Artinya, apa yang dilakukan bukan sekadar rutinitas atau mekanisme, melainkan tindakan kualitatif atau modifikasi perilaku yang dilakukan. Gejala dan tanda Distensi vena jugularis, pembesaran hati dan limpa, anoreksia dan mual, edema persisten, distensi abdomen, poliuria, peningkatan berat badan, peningkatan tekanan darah atau penurunan tekanan darah.

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN

Hipotesis

Definisi Operasional

Responden menjawab dengan pilihan A, B, C atau D yang terdiri dari 4 pertanyaan pengetahuan fisik, 3 pertanyaan pengetahuan seksual dan 3 pertanyaan pengetahuan psikologis. Responden menjawab dengan pilihan “Ya” = 2 dan “Tidak” = 1 yang terdiri dari 4 pertanyaan sikap fisik, 3 pertanyaan sikap seksual dan 3 pertanyaan sikap psikologis. Responden menjawab dengan pilihan jawaban (4) selalu, (3) sering, (2) jarang, (1) tidak pernah, yang terdiri dari 4 pertanyaan keterampilan fisik, 3 pertanyaan keterampilan seksual, dan 3 pertanyaan keterampilan psikologis.

Bab ini akan membahas tentang metodologi penelitian yang meliputi desain penelitian, populasi dan sampel, lokasi penelitian, waktu penelitian, etika penelitian, alat pengumpulan data, pengujian instrumen, prosedur pengumpulan data, teknik analisis data, dan analisis data.

Desain Penelitian

Pertemuan pertama diawali dengan pretest dengan pemberian kuisioner dan dilanjutkan dengan menawarkan paket edukasi pemenuhan kebutuhan fisik, seksual dan psikis klien gagal jantung selama 45 menit dengan menawarkan paket edukasi kepada klien gagal jantung tentang organisasi perawatan diri. untuk memenuhi kebutuhan fisik, seksual dan psikis klien gagal jantung dan petunjuk pengisian formulir aktivitas sehari-hari klien gagal jantung, dilaksanakan di rumah dan pertemuan kedua dilaksanakan keesokan harinya dengan kesepakatan antara peneliti dan responden. , peneliti melakukan tindak lanjut melalui telepon. Memantau kemajuan dan komitmen seseorang dalam melaksanakan kegiatan intervensi paket pendidikan untuk memenuhi kebutuhan fisik, seksual, dan psikis yang dijalani serta memastikan kedatangan responden untuk pemantauan dua minggu setelah penyampaian pelatihan. Peneliti mengevaluasi hasilnya setelah melakukan post-test tertulis menggunakan kuesioner selama dua minggu, dimana responden dipantau oleh dokter klinik jantung RSUD Kota Bekasi.

Dalam penelitian ini, responden akan mendapatkan paket pengobatan/pendidikan pada lembaga perawatan diri yang memuat pedoman/tindakan untuk memenuhi kebutuhan fisik, seksual, dan psikologis sebagai landasan/predisposisi peningkatan kualitas hidup.

Populasi dan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non-probability sampling dengan pendekatan sequence sampling dimana seluruh subjek yang datang dan memenuhi kriteria seleksi diikutsertakan dalam penelitian sampai jumlah yang dipersyaratkan terpenuhi (Sastroasmoro & Ismael, 2011).

Tempat Penelitian

Waktu Penelitian

Etika Penelitian

Pemberian paket edukasi dan pendataan tetap dilanjutkan apabila klien telah menyatakan kesediaannya untuk melanjutkan pendataan. Subjek diberikan penjelasan yang dapat dimengerti mengenai tujuan penelitian yang dilakukan, termasuk prosedur dan teknik yang digunakan. Subyek diberikan penjelasan tentang risiko dan potensi ketidaknyamanan yang mungkin mereka alami yang memungkinkan penghentian intervensi, seperti rasa bosan dan kelelahan.

Peneliti siap menjawab setiap pertanyaan tentang prosedur dari subjek dan memberikan penjelasan lengkap mengenai prosedur yang dilakukan. Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan uji etik kepada Komite Etika Penelitian Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, dalam upaya melindungi hak asasi manusia dan kesejahteraan responden yang dibuktikan dengan sertifikat pencapaian etika. tes. tes.

Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari kuesioner demografi responden, kuesioner pengetahuan self care agency, kuesioner sikap self care agency, dan kuesioner kompetensi self care agency. Instrumen Penelitian, instrumen berupa angket tentang pengetahuan, sikap dan keterampilan klien gagal jantung untuk memenuhi kebutuhan fisik, seksual dan psikologis klien gagal jantung.

Prosedur Pengumpulan Data

Mendapatkan izin penelitian dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bekasi untuk melakukan penelitian di klinik rawat jalan jantung. Kegiatan ini dilakukan peneliti bekerjasama dengan perawat dari klinik jantung dan dokter spesialis jantung dari klinik jantung. Sementara calon responden diperiksa tekanan darahnya, peneliti menyaring calon responden berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.

Responden yang menyatakan kesediaannya dan menandatangani surat kemudian melakukan pretest dengan mengisi kuisioner mengenai pengetahuan, sikap, dan tindakan responden dalam memenuhi kebutuhan fisik, seksual, dan psikis klien gagal jantung, dan diminta untuk memenuhinya pada waktu yang akan datang. penuh. Kegiatan selanjutnya peneliti memberikan paket edukasi untuk memenuhi kebutuhan fisik, seksual dan psikis responden dengan menggunakan manual berupa booklet selama 45 menit dan memberikan petunjuk pengisian berupa lembar checklist sehari-hari. kegiatan klien gagal jantung dilakukan di rumah, orang lain dan pertemuan pada hari yang sama.

Pengolahan Data

  • Teknik Analisis Data

Oleh karena itu, hasil angket pengetahuan yang telah diisi jika benar diberi skor 10, jika salah diberi skor 0, angket sikap jika ya diberi skor 2, dan jika tidak diberi skor. skor 1, angket keterampilan dan mendapat skor 4 jika selalu, skor 3 jika sering, skor 2 jika jarang, dan skor 1 jika tidak pernah. Enkripsi dilakukan dengan mengubah data yang berupa huruf menjadi data yang berupa angka sesuai kategori yang ditentukan dalam definisi operasional. Analisis data dilakukan untuk memperoleh gambaran hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, untuk membuktikan hipotesis penelitian yang telah ditetapkan dan untuk memperoleh kesimpulan umum dari hasil penelitian yang dilakukan.

Untuk pengujian reliabilitas, prosedur yang digunakan untuk menguji reliabilitas alat pengukuran pengetahuan, sikap, dan keterampilan terhadap self care agency pada klien gagal jantung adalah prosedur kovarians. Metode yang digunakan adalah rumus Cronbach alpha, dengan mempertimbangkan alat untuk mengukur pengetahuan, sikap dan keterampilan terhadap self care agency pada klien gagal jantung.

Analisis Data

Gambaran pengetahuan, sikap, dan keterampilan Self Care Agency responden penderita gagal jantung dalam memenuhi kebutuhan fisik dan seksual. Perlu adanya edukasi dan bimbingan pada klien gagal jantung untuk memperoleh informasi tentang perawatan diri guna memenuhi kebutuhan fisik, seksual dan psikologis. Dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh paket edukasi pada klien gagal jantung pada organisasi perawatan diri untuk memenuhi kebutuhan fisik, seksual dan psikologis di RSUD Kota Bekasi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian paket pada klien gagal jantung di lembaga perawatan mandiri terhadap pemenuhan kebutuhan fisik, seksual dan psikologis di RSUD Kota Bekasi. Judul Penelitian: Dampak Paket Edukasi pada Klien Gagal Jantung di Self Care Agency Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Fisik, Seksual dan Psikologis di RSUD Kota Bekasi.

HASIL PENELITIAN

Gambaran Self Care Agency Responden

Setelah diberikan intervensi paket edukasi, seluruh responden memiliki pengetahuan baik (93,3%) tentang pemenuhan kebutuhan fisik, seksual, dan psikologis klien gagal jantung. Semakin baik tingkat pengetahuan tentang agama maka semakin baik pula peningkatan self care agency pada klien gagal jantung. Penelitian ini membuktikan bahwa paket edukasi pada klien gagal jantung mengenai self care agency untuk pemenuhan kebutuhan fisik, seksual dan psikologis menunjukkan pengaruh yang signifikan setelah paket edukasi diberikan kepada mereka.

Peran perawat sangat penting dan bekerja sama membantu klien gagal jantung untuk memenuhi kebutuhan fisik, seksual dan psikologisnya. Hasil analisis akhir setelah diberikan paket edukasi pada klien gagal jantung menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pendidikan pada self care agency terhadap pemenuhan kebutuhan fisik, seksual dan psikologis klien gagal jantung.

Tabel  5.2  menunjukkan  bahwa  sebelum  diberikan  intervensi  paket  edukasi  sebagian besar responden memiliki pengetahuan  yang kurang (60%) tentang  pemenuhan kebutuhan fisik, seksual dan psikologis pada klien gagal jantung
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebelum diberikan intervensi paket edukasi sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang kurang (60%) tentang pemenuhan kebutuhan fisik, seksual dan psikologis pada klien gagal jantung

Analisis Bivariat

PEMBAHASAN

Keterbatasan Penelitian

Paket edukasi kepada klien gagal jantung tentang organisasi perawatan diri untuk memenuhi kebutuhan fisik, seksual, dan psikologis dapat mendukung program pemerintah yang saat ini sedang menggalakkan program promosi kesehatan. Diharapkan dapat memberikan/memperkaya penerapan teori keperawatan self care Orem dengan melakukan perawatan mandiri pada klien gagal jantung. Manfaat dari penelitian ini adalah klien gagal jantung akan memahami konsep gagal jantung dan dapat melakukan praktik perawatan diri untuk memenuhi kebutuhan fisik, seksual, dan psikologis klien gagal jantung.

Penjelasan tentang gagal jantung meliputi: pengertian, penyebab, tanda dan gejala gagal jantung, pemenuhan kebutuhan fisik, seksual, dan psikologis pasien gagal jantung. Untuk mengurangi risiko tersebut, olahraga memiliki banyak kontraindikasi antara lain bagi pasien gagal jantung.

Implikasi Penelitian dan Tindak Lanjut Hasil Penelitian

SIMPULAN DAN SARAN

Saran

Memberikan informasi pentingnya melakukan pengkajian dini terhadap fungsi fisik, seksual, dan psikologis pada klien gagal jantung dalam upaya meningkatkan kualitas hidup. Diharapkan hal ini dapat menambah wawasan dan pemahaman bagi peneliti lain tentang kemampuan perawatan diri Orem dengan melakukan self care agency pada klien gagal jantung. Penerapan paket edukasi akan dilakukan oleh klien gagal jantung setelah pengisian kuisioner yang harus diisi oleh responden.

Hal ini bertujuan agar klien gagal jantung dapat bersosialisasi dan memperoleh manfaat positif dari kegiatan tersebut. Disarankan agar klien gagal jantung menjadi pasangan yang pasif saat berhubungan intim. pasangan pasifnya bisa laki-laki atau perempuan). Anda harus ingat dan apa yang harus dilakukan jika mengalami nyeri dada saat berhubungan seks dengan klien penderita gagal jantung.

Gambar

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa ditinjau dari karakteristik usia sebagian besar  usia  dengan  kategori  terbesar  adalah  produktif  15-59  tahun  dengan  besar  presentase  63,3%,  ditinjau  dari  karakteristik  jenis  kelamin  sebagian  besar  responden lak
Tabel  5.2  menunjukkan  bahwa  sebelum  diberikan  intervensi  paket  edukasi  sebagian besar responden memiliki pengetahuan  yang kurang (60%) tentang  pemenuhan kebutuhan fisik, seksual dan psikologis pada klien gagal jantung

Referensi

Dokumen terkait

c) What are the inhibiting factors for using the internet as a learning medium for Islamic Religious Education at SMK Negeri 3 Palembang. In this study using descriptive

3.4 Memberi informasi pada klien tentang penyakitnya Klien mengikuti gerakan ROM Mahasiswa menjelaskan tentang penyakit yang diderita klien Klien terlihat dapat memahami apa yang di