• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V DI SDN 067253 MEDAN T.A 2022/2023

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER (GQGA) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS V DI SDN 067253 MEDAN T.A 2022/2023"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pada abad ke-21, pembelajaran harus berpusat pada peserta didik dengan tujuan meningkatkan keterampilan siswa seperti pemecahan masalah, inovasi, kreativitas, berpikir kritis, dan kolaborasi. Cara mengajarkan keterampilan abad 21 kepada siswa adalah dengan mengimplementasikan keterampilan tersebut secara langsung ke dalam pembelajaran sesuai dengan prinsip pembelajaran abad 21, sehingga nantinya siswa mempunyai pendapat, pendapat dan solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Yang termasuk dalam keterampilan abad 21 adalah keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, kerjasama dan komunikasi untuk mengatasi berbagai permasalahan (Wahyuni​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​​ ​​​​​​​dan dan Palupi dan Palupi, 2022).

Mulyaningsih & Ratu (2018) mengatakan bahwa keterampilan berpikir kreatif adalah keterampilan berpikir yang memberikan sudut pandang unik yang berbeda untuk menghasilkan konsep-konsep baru yang belum pernah ada. Keterampilan berpikir kreatif sangat bermanfaat bagi siswa, namun di Kelas V SDN 067253 Medan kemampuan berpikir kreatif siswa sangat kurang. Jadi, rendahnya kemampuan berpikir kreatif siswa diduga dipengaruhi oleh model belajar mengajar yang digunakan guru.

Menurut peneliti, solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan model belajar mengajar GQGA (Giving Question and Getting Answer). Berdasarkan hasil penjelasan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Asking Questions and Getting Answers (GQGA) Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Kelas V SDN 067253 Medan T.A.

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil penjelasan tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Giving Question and Answer (GQGA) Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Kelas V SDN 067253 Medan TA 2022/2023”. Apa saja keterampilan berpikir kreatif menggunakan model pembelajaran GQGA (Give Question and Get Answer) pada siswa kelas V SDN 067253 Medan. Apa pengaruh model pembelajaran GQGA (Give Question and Get Answer) terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa kelas V SDN 067253 Medan.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Untuk membantu peneliti menambah wawasan, keterampilan dan pengetahuan peneliti sebagai calon pendidik dalam kaitannya dengan model GQGA (Tanya Jawab).

KAJIAN TEORI

Kerangka Teori

  • Model Konvensional
  • Model GQGA (Giving Question and Getting Answer)
  • Keterampilan Berpikir Kreatif

Menurut Zimmerer dalam Nurlaela dkk, berpikir kreatif adalah suatu proses berpikir yang menghasilkan ide-ide baru dan cara-cara memecahkan masalah. Menurut Putri dkk, berpikir kreatif adalah pemikiran yang melahirkan ide baru. Dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif adalah berpikir yang dapat mengembangkan ide-ide baru hingga menghasilkan solusi yang tidak biasa namun bermanfaat dalam memecahkan masalah.

Menurut Supardi A.S., (2015), keterampilan berpikir kreatif adalah keterampilan berpikir yang dapat mengidentifikasi dan memutuskan hal-hal baru dalam memecahkan masalah. Selain itu, Risma et al., (2022) menyatakan tentang keterampilan berpikir kreatif yang memanfaatkan ide-ide pemikiran tentang sesuatu untuk menciptakan sesuatu yang baru. Keterampilan berpikir kreatif ini sangat perlu ditingkatkan agar sumber daya manusianya tidak kalah dengan yang lain.

Dengan demikian, keterampilan berpikir kreatif tersebut dapat membantu seseorang memecahkan masalah di kelas matematika (Panjaitan & Surya, 2017). Jadi dapat disimpulkan bahwa keterampilan berpikir kreatif adalah pemikiran yang mempunyai keterampilan yang menghasilkan pemikiran baru atau ide-ide baru untuk memahami hal-hal yang berbeda dan imajinatif sehingga dapat diterapkan dalam memecahkan suatu masalah.

Kerangka Konseptual

Penelitian Relevan

Dalam penelitian Widiyanti (2021) yaitu “Pengaruh Model Pembelajaran Tipe Giving Question and Get Answer (GQGA) Terhadap Hasil Belajar Materi IPA Siswa Kelas V SDN 1 Sukamukti”. Penelitian berikut bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh model GQGA terhadap hasil belajar kognitif pada muatan IPA siswa kelas V SDN 1 Sukamukti dan untuk melihat apakah hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA dengan menggunakan model GQGA dapat memenuhi minimal Kriteria Ketuntasan (KKM) di Kelas V SDN 1 Sukamukti. Dalam penelitian Murningsih (2017) yang berjudul “Penerapan Metode Giving Question and Get Answer Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika”.

Tujuan penelitian berikut ini adalah untuk menilai apakah kecerdasan logis matematis siswa yang diperoleh melalui model GQGA lebih baik atau tidak dibandingkan yang diajarkan dengan metode tradisional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang menggunakan model pengajaran GQGA memiliki kecerdasan logis matematis lebih tinggi dibandingkan siswa tradisional. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan model pembelajaran GQGA memberikan pengaruh positif terhadap kecerdasan logis matematis siswa.

Pengajaran Konsep Matematika pada Siswa Kelas II Sekolah Dasar Menggunakan Model Pembelajaran Aktif Tipe Giving. Temuan yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mempunyai nilai rata-rata sebesar 79,33 yang termasuk dalam kategori sangat baik, dengan nilai siswa tertinggi sebesar 100 dan terendah sebesar 60.

Hipotesis Penelitian

METODE PENELITIAN

  • Lokasi dan Waktu Penelitian
    • Lokasi Penelitian
    • Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Variabel Penelitian
  • Definisi Operasional
  • Desain Penelitian
  • Instrumen Penelitian
    • Tes
    • Dokumentasi
  • Teknik Analisis Data
    • Uji Validitas dan Reabilitas Tes
    • Analisis Statistik Deskriptif
    • Uji Prasyarat Analis
    • Uji Hipotesis

Keterampilan berpikir kreatif merupakan keterampilan yang memberikan pemikiran berupa gagasan-gagasan baru untuk dipahami atau cara-cara baru dalam memahami sesuatu secara berbeda dan bersifat imajinatif dalam memecahkan suatu masalah. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan model GQGA cukup efektif mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif siswa dibandingkan dengan model konvensional. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui bagaimana model pembelajaran GQGA mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif siswa kelas V SDN 067253 Medan T.A 2022/2023.

Berdasarkan tujuan penelitian, peneliti melakukan tes untuk menganalisis dampak model GQGA terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa. Berdasarkan hasil penelitian pada kelas VA sebagai kelompok eksperimen diperoleh data bahwa hasil pre-test atau hasil sebelum penggunaan model GQGA terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa sangat rendah, hal ini terlihat dari hasil rata-rata (mean) sebesar 30,63. Kemudian peneliti melakukan proses pembelajaran menggunakan model GQGA terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa dan memperoleh nilai post-test dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 70,62.

Pada kelas VB sebagai kelas kontrol diperoleh data bahwa skor pretest atau skor sebelum menggunakan model pembelajaran konvensional untuk keterampilan berpikir kreatif adalah dengan skor rata-rata (mean) sebesar 30,67 dan skor posttest sebesar 58,67. Dapat disimpulkan bahwa rata-rata skor kelompok eksperimen yang menggunakan model GQGA terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa lebih baik dibandingkan kelompok kontrol yang menggunakan model konvensional. Dapat disimpulkan bahwa model GQGA cukup efektif dibandingkan model konvensional, sehingga mempengaruhi kemampuan berpikir kreatif siswa.

Berdasarkan hasil perhitungan diketahui bahwa hasil koefisien determinasi sebesar 71,6% yang berarti variabel pengaruh model GQGA memberikan kontribusi sebesar 71,6% terhadap variabel kemampuan berpikir kreatif siswa, sedangkan sisanya sebesar 28,4% disebabkan oleh faktor eksternal. variabel. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa ketika menggunakan model konvensional lebih rendah dibandingkan kemampuan berpikir kreatif siswa ketika menggunakan model GQGA (Giving Question and Getting Answer). Berdasarkan uji hipotesis, model GQGA (Giving Question and Getting Answer) berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas V SDN 067253 Medan TA 2022/2023.

Kondisi tersebut terlihat melalui hasil uji N-gain dan koefisien determinan, dimana hasil uji N-gain kelompok eksperimen sebesar 59,19% yang berarti tergolong cukup efektif sehingga mempengaruhi pemikiran kreatif siswa. keterampilan. Analisis kemampuan berpikir kreatif siswa SMP dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi dengan pola dua pola berurutan. N: Seperti yang saya katakan sebelumnya, kemampuan berpikir kreatif mereka masih belum cukup karena pembelajaran matematika cukup sulit, sehingga mereka malas dan bosan dalam mengerjakan tugas yang saya berikan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Analisis Data Penelitian
  • Analisis Deskriptif
  • Pengujian Persyaratan Analisis
  • Pengujian Hipotesis

Subyek penelitiannya adalah kelas V A dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang sebagai kelompok eksperimen dengan menerapkan model GQGA di kelasnya dan kelas V B dengan jumlah siswa sebanyak 15 orang sebagai kelompok kontrol yang melakukan pembelajaran dengan menggunakan model konvensional. Sebelum diujicobakan kepada siswa kelas VA dan VB, peneliti melakukan validasi tes dengan terlebih dahulu memberikannya kepada siswa kelas VI untuk kemudian dilihat validitasnya sebagai alat penelitian. Setelah tes valid, tes tersebut kemudian diujikan kepada siswa kelas VA dan VB pada saat proses pembelajaran.

Hal ini dapat dilihat pada tabel reliabilitas statik yang menunjukkan hasil analisis uji reliabilitas dengan Cronbach’s Alpha = 0,813 dari 10 item. Sebelum menganalisis dampak model GQGA terhadap keterampilan berpikir kreatif, perlu disajikan terlebih dahulu hasil penelitian yang dilakukan penulis pada kelompok kontrol dan eksperimen. Setelah memaparkan hasil posttest dan pretest kelompok kontrol dan eksperimen, peneliti menguji deskripsi data dengan menggunakan SPSS 20.0.

Pada kelas eksperimen Pre-Test diperoleh nilai terendah yaitu 10, nilai tertinggi yaitu 50, dan nilai rata-rata (Mean) sebesar 30,63. Pada kelas eksperimen, Post-Test mempunyai nilai terendah (minimum) sebesar 50, nilai tertinggi sebesar 90, dan nilai rata-rata (mean) sebesar 70,62. Pada pre-test kelas konvensional, skor terendah adalah 10, skor tertinggi adalah 50, dan skor rata-rata (Mean) adalah 30,67.

Pada kelas Post-Test konvensional diperoleh nilai terendah sebesar 40, nilai tertinggi sebesar 80, dan nilai rata-rata (mean) sebesar 58,67. Berdasarkan tabel 4.7 di atas terlihat nilai Sig Based On Mean sebesar 0,668 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan homogen atau sama. Berdasarkan Tabel 4.6 terlihat bahwa hasil perhitungan uji N-Gain berarti skor N-Gain kelompok eksperimen sebesar 59,19% menunjukkan berada pada kelompok cukup efektif.

Tabel 4.1  Hasil Uji Validitas Tes
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Tes

Pembahasan Hasil Penelitian

Peneliti juga melakukan uji N-Gain untuk mengetahui efektivitas model GQGA dan model konvensional dalam penelitian. Hal ini dapat dilihat melalui analisis deskriptif, bahwa pada kelompok kontrol yang menggunakan model konvensional diperoleh nilai mean sebesar 58,67 dan pada kelompok eksperimen yang menggunakan model GQGA (Giving Question and Get Answer) diperoleh nilai mean sebesar 70,62. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar guru dapat menggunakan model GQGA (Giving Question and Get Answer) untuk.

Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan model GQGA (Questioning and Answering) dapat digunakan dalam kegiatan mengajar dan dapat dikembangkan oleh guru untuk digunakan dalam kegiatan mengajar di setiap kelas. Disarankan kepada guru untuk dapat menerapkan model GQGA dalam pembelajaran matematika agar lebih efektif dan menyenangkan. Diharapkan bagi penulis selanjutnya dapat mengembangkan kembali penelitian ini dengan menerapkan model GQGA pada subjek lain.

Pengaruh model pembelajaran Give Question and Get Answer terhadap Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas VIII Relasi dan Fungsi di MTS Darisulaimaniyyah Trenggalek. Untuk mengajar siswa kelas II SD memahami matematika digunakan model pembelajaran aktif tipe question-giving-and-getting-answer (GQGA). Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Giving Question And Getting Answer (GQGA) Terhadap Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri 6 Bandar Lampung.

Efektivitas penggunaan model give and take respon (GQGA) dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa di MTs Islamiyah Medan T.P 2017/2018. Dampak model pembelajaran aktif tanya jawab (GQGA) terhadap prestasi belajar matematika siswa. Peningkatan Keterampilan dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Terkait Penulisan Naskah Dinas Melalui Contextual Teaching and Learning (CTL) Siswa Kelas VI SD 6 Getassrabi, 2(1), 1.

Pengaruh model pembelajaran tanya jawab (GQGA) terhadap hasil belajar muatan IPA siswa kelas V SDN 1 SukaMukti.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Peningkatan Keterampilan Membaca Menggunakan Media Buku Bergambar Pada Siswa Kelas II Sdn 2 Jelapat Tahun Ajaran 2018/2019. Peningkatan Keterampilan dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Terkait Penulisan Naskah Dinas Melalui Contextual Teaching and Learning (CTL) Bagi Siswa Kelas VI SD 6 Getassrabi.

Gambar

Gambar 2.1  Kerangka berpikir
Tabel 3.1    Waktu Penelitian
Tabel 4.1  Hasil Uji Validitas Tes
Tabel 4.5  Hasil Deskripsi Data
+2

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah, puji dan syukur kehadirat Allah SWT rang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, shalawat serta salam haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberi dapat meyelesaikan penulisan

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik, sehingga

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat, serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah- Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan dan menyusun Laporan Tugas Akhir berupa Penelitian Laboratorium dengan judul

Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis mendapatkan restu, ridho, kasih sayang, dan nikmat yang luar