PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPS SMAN 12 SIJUNJUNG
Melia Sari Hermawan*), Sefna Rismen**), Dewi Yuliana Fitri**)
*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**)Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
This research was motivated by the students' understanding of mathematical concepts are still low, students lack the confidence to ask the teacher and some students are more likely to copy his work friend rather than working alone. This study aims to determine whether the students 'understanding of mathematical concepts by applying TAI type of cooperative learning model is better than the students' understanding of mathematical concepts by applying conventional learning in class XI IPS SMA N 12 Sijunjung. This type of research is experimental. The population is all students of class XI IPS SMA N 12 Sijunjung.
The sampling technique is done randomly, instrument used was a final test in the form of essays. The results of the analysis of items obtained 𝑟11= 0,9234, 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 the matter said to be reliable. Data analysis technique used is the t- test. Hypothesis test results obtained 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,6826 and t(1−α) = 1.675 with α
= 0.05. 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡(1−𝛼), the research hypothesis is accepted with a 95%
confidence level. It can be concluded that the students 'understanding of mathematical concepts by applying cooperative learning model Asissted Team Individualization (TAI) better than the students' understanding of mathematical concepts by applying conventional learning class XI IPS SMA N 12 Sijunjung.
Keywords: Cooperative Learning, understanding of mathematical concepts, TAI PENDAHULUAN
Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai peranan besar dalam menunjang ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika juga berperan penting dalam membentuk pola pikir peserta didik, karena matematika memiliki struktur keterkaitan yang kuat dan jelas antara konsepnya sehingga
memungkinkan mereka untuk berpikir logis, kritis dan sistematis.
Kenyataan di lapangan masih banyak nilai siswa yang berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Observasi yang dilakukan di kelas X SMAN 12 Sijunjung pada tanggal 23 – 28 Februari 2015 terlihat bahwa proses pembelajaran masih terpusat pada guru,
dimana guru menjelaskan materi pelajaran kemudian menuliskan ke papan tulis dan siswa disuruh mencatat.
Pada saat guru memberikan soal latihan hanya beberapa siswa yang mau mengerjakannya, sedangkan siswa lain hanya menyalin pekerjaan temannya saja dan ada pula yang tidak mau mengerjakan latihan yang diberikan oleh guru. Siswa juga kurang memiliki motivasi untuk belajar, saat guru bertanya tentang materi sebelumnya hanya beberapa siswa yang dapat menjawabnya, dan siswa kebanyakan tidak mengulang materi pelajaran di rumah.
Hasil wawancara dengan guru matematika diperoleh informasi bahwa siswa kurang menguasai materi matematika, siswa merasa takut dan kurang percaya diri untuk bertanya, siswa suka membentuk kelompok- kelompok sendiri pada saat belajar dan siswa juga kurang berminat dalam pembelajaran matematika.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa, diperoleh informasi bahwa selama ini siswa menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit.
Model pembelajaran yang dilaksanakan guru kurang menarik, sehingga siswa
merasa bosan dalam proses pembelajaran.
Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa rendah, terutama yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Hasil belajar matematika siswa yang rendah disebabkan tingkat penguasaan konsep matematis siswa yang kurang.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan guru dalam rangka meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).
Pembelajaran kooperatif tipe TAI ini menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran individu (Slavin, 2005:191). Pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan pembelajaran dimana setiap siswa harus mempelajari materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru, guru tidak menjelaskan materi diawal pembelajaran. Materi pelajaran yang dipersiapkan guru dalam penelitian ini adalah berupa handout. Mohammad dalam Prastowo (2011: 78) memaknai
“handout sebagai selembar (atau beberapa lembar) kertas yang berisi tugas atau tes yang diberikan pendidik
kepada peserta didik”. Handout berguna sebagai bahan ajar yang akan dipelajari siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Indivualization (TAI) lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional pada kelas XI IPS SMAN 12 Sijunjung.
Penelitian yang relevan atau yang hampir sama dengan penelitian ini adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Rika Afriyuni (2012) dengan judul
“Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 31 Padang”. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rika menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) meningkat.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 17 November sampai 20 Desember 2015 di kelas XI IPS SMAN 12 Sijunjung tahun ajaran 2015/2016.
Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan random terhadap subjek (Arikunto, 2010:126)
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN 12 Sijunjung tahun pelajaran 2015/2016.
Instrumen dalam penelitian ini adalah tes akhir yang berbentuk esai. Hasil uji coba tes berpedoman pada Arikunto (2008:109) menunjukkan reliabilitas tes adalah r11 = 0,9234, dan rtabel = 0,374 maka r11 > rtabel, maka soal tes dikatakan reliabel.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis dengan uji-t satu arah (Sudjana, 2005:239).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi data dan hasil belajar matematika siswa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Hasil Tes Akhir Kelas Sampel
Kelas
Sampel 𝒙 S Skor Max
Skor Min Ekspe-
rimen
66,47 19,82 100 33
Kontrol 58,94 16,58 96 29
Dari perhitungan hipotesis dengan uji-t satu arah diperoleh nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,6826 dengan n1 = 29 dan n2 = 30, dengan α = 0,05 diperoleh 𝑡( 0,95) 57 = 1,675. Karena nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡( 0,95) 57
maka H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional.
Contoh lembar jawaban tes akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan berkemampuan rendah dapat dilihat pada Gambar 11 dan Gambar 12 seperti berikut:
Gambar 11. Contoh hasil tes akhir siswa berkemampuan rendah kelas eksperimen
Gambar 11 terlihat bahwa siswa sudah mampu memahami soal dengan benar dan siswa bisa menjawab soal tetapi masih ada siswa yang menyatakan
ulang sebuah konsep dengan sedikit kesalahan dan mengaplikasikan konsep atau alogaritma ke pemecahan masalah dengan sedikit kesalahan
Gambar 12. Contoh hasil tes akhir siswa berkemampuan rendah kelas kontrol
Sedangkan pada Gambar 12 terlihat bahwa siswa masih kurang menguasai materi, siswa tidak mampu menjawab soal dengan baik dan benar. Hal ini berarti tidak mampu menyatakan ulang sebuah konsep dan tidak mampu mengaplikasikan konsep atau alogaritma ke pemecahan masalah.
Penjelasan di atas, terlihat bahwa hasil tes akhir kelas eksperimen lebih unggul dari kelas kontrol. Karena siswa di kelas eksperimen dengan diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI ini, membuat siswa lebih aktif dan mau mengerjakan sendiri latihan yang ada dalam bahan ajar yang diberikan oleh guru, kemudian siswa mendiskusikan hasil jawaban yang diperoleh secara individu dalam kelompok masing-masing. Sehingga
pada saat guru memberikan tes akhir, siswa di kelas eksperimen dapat menjawab soal dengan benar, sedangkan di kelas kontrol masih banyak terdapat kesalahn. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) lebih baik daripada pembelajaran konvensional.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman konsep matematis siswa
dengan penerapan model
pembelalajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran
konvensional pada siswa kelas XI IPS SMAN 12 Sijunjung dengan rata-rata kelas eksperimen adalah 66,47 dan rata-rata kelas kontrol adalah 58,94.
KEPUSTAKAAN
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi (2010).
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press.
Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning: Theory, Research and Practice. Bandung:
Nusa Media.
Sudjana. 2005. Metode Statistik.
Bandung: Tarsito.