PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)
TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII1 SMP NEGERI 1 PASAMAN
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Oleh:
Mega Yulia Yosa*, Anny Sovia**, Dewi Yuliana Fitri**
*) Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRACT
This research was based on the low of student’s mathematical understanding concept.
This research was aimed at knowing students' mathematical understanding concept by implementing the cooperative learning model of Teams Assisted Individualization (TAI) type was better than the student’s mathematical understanding concept by implementing conventional learning of students class VIII SMP Negeri 1 Pasaman. This research was experimental research, by using randomly selected subject. The polulation of this research was all of students class VIII, except class VIII1. It was superior class. The analysis result of class VIII2 was having the difference average scores or it can be said that it was comparative class of the superior class. The sampling technique was randomly selected, class VIII3 was chosen as experimental class and class VIII5 as control class. The instrument used was final achievement test. The test format was essay test by its reliability 0,957. Hypothesis testing was done by using one-tailed t test.
Based on the hypothesis test results it was obtained = 4.66 and = 1.67 at α = 0.05. Because , it means that H0 was rejected and thus H1 was accepted.
So, it can be concluded that students' mathematical understanding concept by implementing cooperative learning model of Team Assisted Individualization (TAI) type was better than implementing conventional learning for students class VIII of SMP Negeri 1 Pasaman.
Keywords: Cooperative Learning Model Team Assisted Individualization (TAI) Type, mathematical understanding concept
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam membentuk pola pikir siswa. Pelajaran matematika di sekolah sangat menunjang perkembangan
intelektual siswa, sehingga matematika dijadikan sebagai salah satu pelajaran yang harus diajarkan pada setiap jenjang pendidikan, mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai jenjang pendidikan tertinggi.
Pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan gabungan antara pembelajaran kooperatif dan pengajaran individual. Pengajaran individual merupakan pengajaran yang didasarkan pada asumsi bahwa setiap siswa dapat belajar sendiri tanpa atau dengan sedikit bantuan dari pengajar (Lie, 2010: 26).
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) menurut Daryanto (2012:247) adalah sebagai berikut:
1. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru,
2. Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal,
3. Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda,
4. Hasil belajar individual siswa didiskusikan dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok,
5. Guru menfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberi penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari, 6. Guru memberikan kuis kepada
siswa secara individual,
7. Guru memberikan penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke skor kuis berikutnya (terkini).
Berdasarkan kutipan di atas, maka pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) bertujuan untuk mengatasi kesulitan belajar siswa secara individual, hasil belajar individual dibawa ke kelompok- kelompok untuk didiskusikan dan saling dibahas oleh anggota kelompok dan semua anggota kelompok bertanggung jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.
Tujuan dari penelitian yang dilakukan ini adalah untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pasaman.
. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah yang dilakukan oleh Helvi Suryani dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada pembelajaran matematika terhadap aktivitas siswa dikelas XI IPS SMA Negeri 14 Padang Tahun Pelajaran 2014/2015.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 September – 01 Oktober 2016
di kelas VIII SMP Negeri 1 Pasaman.
Jenis Penelitian ini adalah Penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian yaitu random terhadap subjek. Seperti digambarkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Rancangan Penelitian
Kelas Perlakuan Hasil
Eksperimen X T
Kontrol - T
Sumber : Arikunto (2010 : 216) Keterangan:
X = Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen, berupa pembelajaran kooperatif tipe TAI.
T = Tes akhir pada kelas sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pasaman Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan kelas yang terpilih sebagai kelas eksperimen adalah kelas VIII.3 dan kelas kontrol adalah kelas VIII.5.
Variabel bebes dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional di kelas kontrol. variabel terikat pada penelitian ini adalah kemampuan pemahaman konsepsiswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pasaman tahun pelajaran 2016/ 2017.
Instrumen penelitian adalah tes akhir. Rubrik yang digunakan dalam penelitian ini adalh rubrik holistik yang berpedoman pada Iryanti, (2004 :13).
Teknik analisis data yang digunakan
adalah uji t satu pihak yang berpedoman pada Sudjana (2005 : 239)
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh data hasil tes akhir tentang hasil belajar matematika siswa pada kelas sampel. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 2. Analisis Hasil Belajar Siswa Kelas Sampel
̅ S Eksperimen 72,48 20,37 100 23 Kontrol 56,32 23,93 96 12
Tabel 2 menunjukkan bahwa rata- rata pemahaman konsep matematika siswa kelas ksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata pemahaman konsep matematika siswa kelas kontrol. Selain itu simpangan baku kelas eksperimen lebih kecil dibandingkan dengan simpangan baku kelas kontrol. Ini menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen memiliki keragaman nilai yang kecil, sehingga menyebabkan pada umumnya nilai siswa tersebar tidak terlalu jauh dari nilai rata-rata kelas. Jadi kelas sampel berdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogen, maka untuk uji hipotesis digunakan uji t dengan rumus statistik diperoleh
dan dengan , karena
maka hipotesis penelitian diterima.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams assisted individualization (TAI) lebih baik dari pada pemahaman konsep siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pasaman.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1 Pasaman, keseluruhan kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik. Proses pembelajaran pada kelas sampel menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams assisted individualization (TAI) berjalan dengan efektif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Proses pembelajaran di kelas eksperimen sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe teams assisted individualization (TAI)
Berdasarkan data penelitian dan pengamatan pada lembar jawaban siswa dapat dilihat pada kelas eksperimen siswa sudah mampu memahami soal dengan benar, dapat dilihat dari contoh lembar jawaban tes akhir siswa kelas eksperimen berikut
Gambar 1. lembar jawaban siswa kelas eksperimen yang berkemampuan tinggi.
Gambar 1, terlihat dimana siswa dapat mencari persaman 1 dan persaman 2 terlebih dahulu, kemudian dari persaam 1 dan 2 di kurangkan maka dapat lah nilai m= -5. Untuk mencari nilai n dimana siswa tersebut dapat mensubsitusikan m= -5 kepersaman 1 maka dapatlah nilai n = 2. Sehingga mendapatkan skor 9 dengan bobot 3 dan skala 3.
Gambar 2. Lembar jawaban siswa kelas kontrol yang berkemampuan tinggi.
Gambar 2 terlihat bahwa siswa berkemampuan tinggi pada kelas kontrol dapat menentukan nilai m dan n, tetapi jawaban siswa masih ada yang salah untuk mencari nilai m siswa tidak bisa menurangkan dari persaman 1 dan
persaman 2. Sehingga mendapatkan skor 6 dengan bobot 3 dan skala 2
Gambar 3. Lembar jawaban siswa kelas
eksperimen yang
berkemampuan rendah.
Gambar 3, soal nomor 5a siswa kurang teliti dalam mencermati soal dam jawabanya tidak sesuai atau salah.
sehingga mendapatkan skor maksimal 3 dengan bobot 3 dan skala 1.
Gambar 4. Lembar jawaban siswa kelas kontrol yang berkemampuan rendah.
Gambar 4 terlihat bahwa siswa masih kurang mampu menjawab dengan benar dan tepat, hal ini dapat dilihat dari jawaban siswa.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa Pemahaman konsep matematis siswa
dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Assisted Individualization (TAI) lebih baik dari pada menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Pasaman
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Daryanto, Raharjo, Muljo. (2012).
Model Pembelajaran Inovatif.
Yogyakarta: Gava Media.
Iryanti, Puji. (2004). Penilian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas.
Sudjana. (2005). Metode Statistika.
Bandung: Tarsito.
Suriani, Helvi. (2011). Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Assisted Individualization (TAI) terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas XI SMA Negeri 14 Padang.