PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK QUICK ON THE DRAW TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 20 PADANG
Oleh:
Oktalia Jupelni*), Melisa**), Rhadya Yusri**).
*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
This research was motivated on the low ability in mathematics for VII grade students of SMPN 20 Padang and the students has low responsbility doing exercise. The purpose of this research was to know the student understanding on mathematics concept in VII grade of SMPN 20 Pdang by applying Quick On The Draw technique would be better than using conventional technique in VII grade of SMPN 20 Padang. This research was experimental research and used random sampling. Population of this research was VII grade students at SMPN 20 Padang 2015/2016 which were chosen 2 classes. To collect the data researcher used random sampling, and choice class VII1 as experiment class and VII as the control class. Instrument of this research was final test essay with reliability 0,903. Based on the data analysis was gotten average achievement of concept understanding final test in experiment class on 79, and 65 in control class. hypothesis testing used T a part. Result of hypothesis testing got T = 3,52 and T = 1,6669 with = 0,05. Because T > T , thus the hypothesis of this research was accepted. The conclusion of this research was student understanding on mathematics concept by appling Quick On The Draw technique was better than using conventional technique for VII grade students of SMPN 20 Padang in 2015/2016 academic year.
Key word: concept understanding, cooperative learning model , Quick On The Draw technique
PENDAHULUAN
Pemahaman konsep merupakan salah satu kemampuan yang harus dikuasai siswa. Sebagaimana yang disampaikan Shadiq (2006 :2) yang menyatakan bahwa salah satu tujuan pelajaran matematika adalah
“Memahami konsep matematis, menjelaskan keterkaitan konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat,
efisisen, dan tepat dalam pemecahan masalah”. Ini berarti bahwa pemahaman konsep sangat diperlukan dalam pembelajaran.
Pemahaman konsep yang kurang maksimal akan menyulitkan siswa dalam penyelesaian soal ataupun dalam materi selanjutnya.
Matematika merupakan salah satu pelajaran penentu kelulusan siswa.
Pada pembelajaran matematika
diharapkan siswa terlibat dalam membangun pengetahuan baru, pemahaman konsep matematika, memecahkan persoalan matematika dan tanggungjawab dalam mengerjakan tugasnya.
Observasi yang dilakukan pada tanggal 19 - 21 Oktober 2015 terlihat bahwa pemahamam konsep matematis siswa masih kurang, siswa belum mampu mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecaha masalah sehingga mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam menyelesaikan jawaban dari soal yang diberikan. Selain itu terlihat bahwa siswa kurang bertanggung jawab dalam menyelesaikan latihan yang diberikan guru seperti, ketika siswa disuruh mengerjakan latihan yang diberikan guru, siswa banyak berbicara dengan teman sebangkunya, siswa kurang hati-hati dalam menjawab soal, siswa malas mengerjakan latihan sendiri dan lebih suka menduplikasikan atau menyalin latihan temannya.
Hasil wawancara yang dilakukan terhadap guru diperoleh informasi bahwa belum diterapkan teknik pembelajaran dalam pembelajaran matematika, pembelajaran yang
diterapkan yaitu dengan metode ceramah (menjelaskan materi, contoh soal dan pemberian soal latihan) dan menyatakan kurangnya kemampuan dan pemahaman siswa terhadap pelajaran matematika. Siswa hanya menerima dan mencatat apa yang dijelaskan guru tanpa memahami dan mengerti dari materi yang dijelaskan guru, sehingga sebagian siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal latihan yang berbeda dari contoh soal yang diberikan oleh guru, perhatian siswa terhadap mata pelajaran matematika sangat rendah. Hasil wawancara dengan beberapa orang siswa dapat disimpulkan bahwa mereka beranganggapan matematika merupakan mata pelajaran yang sulit, membosankan, banyak tugas dan sebagian siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi matematika karena banyak rumus-rumus.
Alternatif solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan salah satu teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, serta siswa dapat belajar mandiri, dengan teknik
ini siswa akan merasakan suasana belajar yang menyenangkan dan meningkatkan tanggung jawab belajar. Salah satu teknik yang dapat diterapkan yaitu teknik Quick On The Draw.
Quick On The Draw pertama kali dikenalkan oleh Paull Ginnis (2008:163) yang menginginkan agar siswa bekerja sama secara kooperatif pada kelompok-kelompok kecil.
Elemen yang ada dalam aktivitas ini adalah kerja kelompok, membaca, bergerak, berbicara, menulis, mendengarkan, melihat dan kerja individu.
Langkah-langkah Quick on the draw terdiri dari 7 langkah (Ginnis,2008:163-164): (1) Siapkan satu set pertanyaan, misalnya sepuluh, mengenai topik yang sedang dibahas. Buat cukup salinan agar tiap kelompok punya sendiri. Tiap pertanyaan harus dikartu terpisah.
Tiap set pertanyaan sebaiknya di kartu dengan warna berbeda.
Letakkan set tersebut di atas meja guru, angka menghadap atas, nomor 1 di atas. (2) Bagi kelas ke dalam kelompok bertiga. Beri warna untuk tiap kelompok sehingga mereka dapat mengenali set pertanyaan
mereka di meja guru. (3) Beri tiap kelompok materi sumber yang terdiri dari jawaban untuk semua pertanyaan, satu kopi tiap siswa. Ini bisa hanya berupa halaman tertentu dari buku teks biasanya. Jawaban sebaiknya tidak begitu jelas: idenya adalah agar siswa harus mencari dalam teks. (4) Pada kata “mulai”, satu orang dari tiap kelompok “lari”
ke meja guru, mengambil pertanyan pertama menurut warna mereka dan kembali membawanya ke kelompok.
(5) Dengan menggunakan materi sumber, kelompok tersebut mencari dan menulis jawaban di lembar kertas terpisah. (6) Jawaban dibawa ke gurunya oleh orang kedua. Guru memeriksa jawaban. Jika jawaban akurat dan lengkap, pertanyaan kedua dari tumpukan warna mereka diambil... dan seterusnya. Jika ada jawaban yang tidak akurat atau tidak lengkap, guru menyuruh sang pelari kembali ke kelompok dan mencoba lagi. Penulis dan pelari harus bergantian. (7) Saat satu siswa sedang “berlari” lainnya memindai sumberrnya dan membiasakan diri dengan isinya sehingga mereka dapat menjawab pertanyaan nantinya dengan lebih efisien. Ide yang bagus
untuk membuat beberapa pertanyaan pertama cukup mudah dan pendek, hanya agar momentumnya mengena.
(8) Kelompok pertama yang menjawab semua pertanyaan
“menang”. (9) Kemudian guru membahas semua pertanyaan dengan kelas dan catatan tertulis dibuat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Quick On The Draw lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa kelas VII SMPN 20 Padang tahun pelajaran 2015/2016.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan Fatya Putriana pada tahun 2014 dengan judul “Pengaruh penerapan teknik Quick On The Draw terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas XI IPA SMAN 6 PADANG”. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan teknik Quick On The Draw lebih baik daripada pemahaman konsep
matematis siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa Kelas XI IPA SMAN 6 PADANG. Perbedaan penelitian relevan dengan penelitian ini adalah dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada jenjang sekolah menengah pertama, dan sekolah yang dimaksudkan yaitu SMPN 20 Padang. Selain itu, perbedaannya juga terletak pada materi yang diberikan.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap di SMPN 20 Padang kelas VII tahun pelajaran 2015/2016.
Penelitian dimulai dari tanggal 25 April sampai tanggal 16 Mei 2016.
Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas kelas VII SMPN 20 Padang. Teknik pengambilan sampel pada penelitian adalah secara acak.
Kelas sampel yang terpilih adalah kelas VII.1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.3 sebagai kelas kontrol.
Variabel dalam penelitian adalah teknik Quick On The Draw sebagai variabel bebas dan pemahaman
konsep matematika si variabel terikat. Instr digunakan dalam pene tes akhir dalam ben Sebelum diadakan dilakukan uji coba t VII.5 SMPN 17 Padang 2 Mei 2016 yang dii siswa. Hasil uji menunjukkan semua s dengan reliabilitas 0,9 analisis data yang dip analisis dengan uji-t sat dikemukakan oleh Sud 239).
HASIL DAN PEMBAH Berdasarkan hasil tes dilakukan pada kedua k diperoleh data tentang matematika siswa sebaga Tabel 1. Analisa Pemah Konsep Kelas
Kelas Sampel X S Eksperimen 79 13,77
Kontrol 65 17,74
Berdasarkan pengujia yang dilakukan diperol 3,52, != 1,669, kar
"# $%& > ! maka hip penelitian ini diterima disimpulkan bahwa konsep matematis s
siswa sebagai strumen yang nelitian adalah entuk uraian.
tes akhir tes di kelas g pada tanggal iikuti oleh 32 coba tes soal dipakai 903. Teknik dipakai adalah atu pihak yang udjana (2005:
AHASAN s akhir yang kelas sampel, g hasil belajar
gai berikut:
ahaman s Sampel
Xmaks Xmin
100 56
89 30
ian hipotesis roleh "# $%&=
arena
ipotesis dalam a. Jadi dapat pemahaman siswa yang
menerapkan model pem kooperatif dengan teknik The Draw lebih baik dari
menerapkan pem
konvensional kelas VII Padang.
Hasil jawaban siswa pada dapat dilihat pada Gambar
Gambar 1. Lembar jaw akhir eksperimen yang berke tinggi Jawaban siswa yang terd Gambar 1 terlihat bahwa s kelas eksperimen sudah menyatakan ulang konse dan luas bangun d mengaplikasikan konse algoritma kepemecahan Adapun jawaban siswa p kotrol yang berkemampu seperti terlihat pada Gamba
Gambar 2. Lembar tes a kontol sisw berkemampu
embelajaran k Quick On ripada yang embelajaran I SMP 20
da tes akhir ar 1.
awaban tes kelas en siswa kemampuan
rdapat pada a siswa pada ah mampu sep keliling datar dan sep atau n masalah.
pada kelas puan tinggi bar 2.
akhir kelas iswa yang puan tinggi
Gambar 2 terlihat bahwa siswa sudah dapat menyatakan indikator menyatakan ulang konsep keliling dan luas bangun datar, namun dalam penyelesaiannya siswa tersebut masih ada yang menjawab salah.
Tes akhir pemahaman konsep matematis siswa pada kedua kelas sampel secara keseluruhan, siswa sudah mampu memenuhi indikator menyatakan ulang sebuah konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma ke dalam pemecahan masalah.
KESIMPULAN DAN SARAN Bersadarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Quick On The Draw lebih baik daripada yang menerapkan pembelajaran konvensional siswa kelas VII SMPN 20 Padang.
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dikemukakan beberapa saran berikut:
1. Guru matematika di SMPN 20 Padang khususnya dan guru matematika pada umumnya diharapkan dapat menerapkan
teknik Quick On The Draw yang dapat dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran.
2. Peneliti yang lain diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan pada tingkat satuan yang berbeda dan pada pokok bahasan yang lain.
DAFTAR RUJUKAN
Putriana, Fatya. 2014. Pengaruh Penerapan Teknik Quick On The Draw Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas XI SMAN 6 PADANG.
STKIP PGRI
SUMATERA BARAT Paul,Ginnis. (2008). Trik dan Taktik
MengajarStrategi
Meningkatkan Pencapaian Penggaajaran di Kelas.
Jakarta. Indeks