PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING START WITH A QUESTION
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMPN 13 SIJUNJUNG
JURNAL
AIQOZNI 09050122
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG
2014
1
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION
DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMPN 13 SIJUNJUNG
Aiqozni *), Rahmi**, Melisa**
*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**) Staf Pengajar Program Studi Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
The problems found are students embarrassed and did not want to ask questions about material that is not yet understood, as well as a lack of understanding of mathematical concepts students of class IX SMP 13 Sijunjung. This study aims to determine whether students 'understanding of mathematical concepts by applying active learning strategies Learning type Start With A Question (LSQ) is better than the students' understanding of mathematical concepts that apply conventional teaching students of class IX SMP 13 Sijunjung. This research is an experimental study. The study population was 13 students of class IX SMP Sijunjung. The sampling technique is random, the selected class is a class IX.2 as the experimental class and the control class as a class IX.3. The instrument used was the ultimate test with the indicator of understanding the concept. The form of the test used was 0.742 essay with reliability. On average students' understanding of the concept of an experimental class 71.10 with a standard deviation of 13.36 and an average grade control with standard deviation 62.82 12.97. Hypothesis testing is done with the t test of the parties. Student's final test result data processed with the help of Minitab software, the value of the P-value = 0.043. It appears that P-value <α. The hypothesis is accepted so that the real level α = 0.05. So it is concluded that the students' understanding of mathematical concepts to the application of active learning strategies Learning type Start With A Question (LSQ) is better than the students understanding of mathematical concepts with the application of conventional learning class IX students SMP 13 Sijunjung academic year 2014/2015.
Keywords: Comprehension of mathematical concept, Learning Start With A Question
PENDAHULUAN
Matematika merupakan mata pelajaran yang dapat melatih cara berfikir siswa yaitu berfikir secara logis, kritis, dan sistematis.
Pembelajaran matematika juga melatih kemampuan siswa dalam bernalar dan mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu,
membuat dugaan, serta mencoba- coba. Kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan gagasan, pemahaman konsep dan pemecahan masalah dapat juga dikembangkan melalui pembelajaran matematika.
Untuk itu, matematika perlu dipahami secara mendasar.
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 17 Juni 2014 di SMPN 13 Sijunjung, ditemui bahwa strategi
2 pembelajaran yang dipilih guru kurang bervariasi, sehingga siswa merasa jenuh dan kurang memperhatikan atau memberikan respon mengenai materi yang sudah diberikan guru. Siswa banyak mendapat nilai yang tidak memuaskan dikarenakan siswa malu dan tidak mau bertanya tentang materi yang sudah dijelaskan guru. Ketika guru memberikan beberapa soal latihan mengenai materi pada pertemuan sebelumnya, siswa tidak tertarik untuk mengerjakan soal tersebut sampai pada akhirnya guru menunjuk salah seorang siswa untuk maju kedepan kelas..
Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan, sebaiknya guru memilih strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif untuk belajar dan diharapkan mampu untuk menemukan konsep sesuai kemampuan mereka. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat menciptakan hal tersebut adalah strategi pembelajaran aktif (active learning) tipe Learning Start with A Question (LSQ). Tipe ini dapat memotivasi siswa dalam menemukan konsep sendiri dengan cara membuat pertanyaan dan mengajukannya di
depan kelas. Dengan demikian, tipe LSQ ini diharapkan nantinya dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matematika.
Learning Start With A Question (LSQ) adalah salah satu tipe dalam pembelajaran aktif. LSQ ini adalah salah satu cara untuk menciptakan kondisi pembelajaran dengan menstimulir siswa untuk menyelidiki atau mempelajari sendiri materi pelajaran tanpa penjelasan terlebih dahulu oleh guru. Strategi ini dapat menstimulasi pengajuan pertanyaan yang mana merupakan kunci belajar.
Learning Start With A Question (LSQ) menuntut siswa untuk aktif dalam belajar. Siswa dalam kondisi aktif akan menciptakan proses mempelajari hal baru menjadi lebih efektif. Apabila ada materi pelajaran yang tidak dipahami, siswa tidak malu untuk aktif bertanya kepada guru. Sehingga pembelajaran matematika menjadi lebih menyenangkan (Silberman, 2007:145) Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan strategi pembelajaran aktif
3 tipe Learning Start With A Question (LSQ) lebih baik dari pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan pembelajaran konvensional siswa kelas IX SMPN 13 Sijunjung.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Silvia Otrina (2012) dengan judul “ Pengaruh Penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question (LSQ) terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas VIII SMPN 2 Pasaman tahun pelajaran 2012/2013”. Hasil yang diperoleh pada penelitian tersebut menunjukan pemahaman konsep matematis siswa menggunakan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question (LSQ) lebih baik dari pada pemahaman konsep matamatis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Pada penelitian ini, akan diterapkan strategi yang serupa dengan penelitian sebelumnya yaitu penerapan strategi pembelajaran aktif tipe LSQ dalam Pembelajaran Matematika siswa kelas IX SMPN 13 Sijunjung.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah eksperimen, dengan Rancangan penelitian random terhadap subjek.
Populasi pada penelitian adalah seluruh siswa kelas IX SMPN 13 Sijunjung yang terdaftar pada semester 1 tahun pelajaran 2014/2015, penarikan sampel dilakukan secara acak, terpilih kelas IX.2 sebagai kelas eksperimen dan kelas IX.3 sebagai kelas kontrol.
Instrumen yang digunakan adalah tes akhir hasil belajar yang berbentuk esai dengan indikator pemahaman konsep. Indikator pemahaman konsep yang muncul pada soal tes adalah menyatakan
ulang sebuah konsep,
mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, serta mengaplikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan masalah. Rubrik yang digunakan dalm penelitian ini adalah rubrik analitik (Iryanti Puji, 2004:14).
Sebelum digunakan soal tes terlebih dahulu di uji cobakan di kelas IX SMPN 14 Sijunjung dengan jumlah peserta 26 siswa pada tanggal 12 September 2014. Berdasarkan perhitungan daya pembeda setiap
4 butir soal tes uji coba dapat disimpulkan bahwa, semua soal yang diuji cobakan termasuk soal yang baik atau soal diterima.
Hasil perhitungan indeks kesukaran setiap butir soal tes uji coba dapat disimpulkan bahwa, untuk soal Nomor 1a, 1b, 1c, termasuk kriteria mudah dan untuk soal 2 sampai 6 termasuk pada kriteria sedang. Reliabilitas tes
r11 = 0,742,
instrumen tersebut dinyatakan reliabel, artinya instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data.
Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan uji t satu pihak, dengan bantuan software MINITAB.
Kriteria pengujian berpedoman pada (Syafriandi, 2001:4).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data mengenai pemahaman konsep matematis siswa diperoleh melalui hasil tes akhir pemahaman konsep matematis siswa setelah diberi perlakuan dengan penerapan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question (LSQ).
Tabel 1. Analisis Hasil Tes Pemahaman Konsep Siswa Kelas Sampel
Kelas Sampel
X S Xmaks Xmin
Eksperimen 71,10 13,36 96,15 42,31 Kontrol 62,82 12,97 84,62 42,31
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol. Selain itu simpangan baku kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai kelas eksperimen lebih beragam dari kelas kontrol.
Setelah dilakukan tes akhir pada kelas sampel terlihat bahwa sebagian siswa sudah mampu memahami permasalahan yang diberikan. Gambaran untuk tes akhir dari tiap indikator dapat dapat dilihat dari lembar jawaban siswa kedua kelas sampel. Berdasarkan jawaban soal No.5 siswa kelas eksperimen telah memenuhi indikator menyatakan ulang sebuah konsep, yaitu siswa dapat mengulang kembali konsep rumus volume pada tabung. Hal ini dapat dilihat pada hasil kerja siswa pada Gambar 1.
5 Gambar 1. Jawaban siswa kelas eksperimen
Siswa kelas kontrol belum mampu dalam memenuhi indikator menyatakan ulang sebuah konsep, yaitu siswa tidak tepat mengulang kembali konsep rumus volume pada tabung. Hal ini dapat dilihat pada hasil kerja siswa pada Gambar 2.
Gambar 2. Jawaban siswa kelas kontrol
Berdasarkan jawaban soal No.2 pada Gambar 3, siswa kelas eksperimen telah memenuhi indikator mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. Dimana siswa cukup mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan kedalam bentuk matematika, hal ini disebabkan siswa sudah memahami konsep sehingga siswa mampu mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 . Jawaban kelas eksperimen Siswa kelas kontrol belum mampu mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. Dimana siswa belum mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan kedalam bentuk matematika, kemudian siswa belum mampu menyelesaiakan soal tersebut.
Terlihat bahwa siswa belum mampu menyelesaikan persoalan yang diberikan sehingga banyak terjadi kesalahan. Hal ini terlihat pada Gambar 4.
Gambar 4 . Jawaban kelas kontrol Berdasarkan jawaban soal No.6 pada Gambar 5, siswa kelas eksperimen telah memenuhi indikator
mengaplikasikan konsep
kapemecahan masalah. Dimana siswa mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan kedalam bentuk matematika, hal ini disebabkan siswa sudah memahami konsep sehingga siswa mampu mengaplikasikan
6 konsep kepemecahan masalah. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Jawaban kelas eksperimen
Siswa kelas kontrol belum mampu mengaplikasikan konsep kepemecahan masalah dengan baik. Dimana siswa belum mampu menyatakan ulang sebuah konsep, kemudian siswa belum mampu menyelesaikan soal tersebut. Terlihat bahwa siswa belum menyelesaikan persoalan yang diberikan sehingga banyak terjadi kesalahan. Hal ini terlihat pada Gambar 6.
Gambar 6 . Jawaban kelas kontrol Berdasarkan analisis data tes akhir yang dilakukan, terlihat bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Question lebuh baik dari pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat diambil kesimpulan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran aktif tipe Learning Start With A Qusetion (LSQ) lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran Konvensional di kelas IX SMPN 13 Sijunjung
DAFTAR RUJUKAN
Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta:
Depdiknas
Otrina, Silvia. (2013). Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Learning Starts With A Question (LSQ) Terhadap
Pemahaman Konsep
Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 2 Pasaman Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi Tidak Diterbitkan. Padang : STKIP PGRI SUMBAR.
Silberman, Mel. (2007). Active Learning (edisi revisi).
Yogyakarta. Insan Madani.
Syafriandi. (2001). Analisis Statistika Inferensial dengan Menggunakan Minitab.
Padang: UNP.