1 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK
MURDER YANG DIKOLABORASIKAN DENGAN MAKE A MATCH TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
SISWA KELAS VIII MTsM MUARA PANAS KABUPATEN SOLOK
Shinta Ardila Sari*), Delsi K**), Mulia Suryani**)
*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
This research is motivated by the students understanding of mathematical concepts are still low, because students consider it difficult math. This study aims to determine whether the students understanding of mathematical concepts by applying the techniques of cooperative learning strategies MURDER collaborated with Make a Match better than the students understanding of mathematical concepts by applying conventional teaching eighth grade students MTsM Muara Panas. This type of research is experimental research with the study design Random Against subject. The population in this research VIII MTsM Muara Panas Academic Years 2015/201 except VIII.1 for the superior class with VIII.2 as an experimental class and VIII 3 as an control class. Instruments in this study is the final test in the form of essay with reliability = 0.943 and = 0.423 so, the test results are reliable because r11 . The results of data analysis known that the two samples were normally distributed and homogeneous. The results of the hypothesis is obtained tcalculated = and ttable=1,67 so >
, the research hypothesis is accepted with a 95% confidence interval. It can be concluded that the students understanding of mathematical concepts by applying the techniques of cooperative learning strategies MURDER collaborated with Make a Match better than the students understanding of mathematical concepts by applying conventional learning.
Key Words : Understanding of mathematical concepts, MURDER Technique of Cooperative Strategy Collaborated with Make A Match.
PENDAHULUAN
Matematika adalah salah satu bidang studi atau mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Melihat arti penting matematika, maka peningkatan hasil belajar matematika pada setiap
jenjang pendidikan perlu mendapat perhatian sungguh-sungguh dari setiap komponen pendidikan. Guru sebagai orang yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran dituntut memilih strategi serta metode pembelajaran yang tepat, agar terjadi proses pembelajaran yang multi arah
dan tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Salah satu tujuan yang diharapkan tercapai dalam pembelajaran matematika adalah siswa mampu memahami konsep matematis.
Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada tanggal 24-25 Februari 2015, beberapa penyebab rendah hasil belajar matematika siswa di MTsM Muara Panas Kabupaten Solok yaitu siswa belum maksimal menyiapkan diri untuk belajar dan proses pembelajaran matematika di kelas masih didominasi oleh guru. Hal ini terlihat ketika guru menjelaskan materi pelajaran dengan metode ceramah, sebagian besar siswa tidak bersedia mengeluarkan ide atau pendapat sebelum mereka ditunjuk oleh guru.
Menyikapi masalah di atas, guru sebagai komponen utama yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Siswa akan menjadi lebih faham dengan suatu materi atau konsep jika mereka terlibat langsung dalam proses penemuan materi atau konsep tersebut. Mengingat rendahnya pemahaman konsep siswa dalam pembelajaran matematika,
maka guru perlu menerapkan suatu teknik pembelajaran yang dapat melibatkan siswa agar lebih aktif salah satunya adalah penerapan pembelajaran Kooperatif dengan
teknik MURDER (Mood,
Understand, Recall, detect, Elaborate, Review). Pembelajaran Kooperatif dengan teknik MURDER akan membuat siswa paham konsep dasar materi tersebut.
Strategi kooperatif teknik
MURDER yang akan
dikolaborasikan dengan Make a Match. Make a Match adalah salah satu pembelajaran kooperatif, dimana strategi ini berusaha membuat siswa untuk saling bekerjasama dalam kelompok, sehingga masing-masing anggota kelompok bertanggung jawab terhadap hasil kerja kelompoknya.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep matematis siswa menggunakan pembelajaran kooperatif eknik MURDER yang dikolaborasikan dengan Make A Match lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Lina Irawati (2014) dengan judul ”Penerapan Strategi Kooperatif Teknik MURDER Yang Dikolabarasikan Dengan Numbered Heads Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas X1 SMK Semen Padang Tahun Pelajaran 2013/2014”. Pada penelitian ini didapatkan pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi kooperatif teknik MURDER yang dikolaborasikan dengan Numbered Heads lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di MTsM Muara Panas pada tanggal 25 Agustus sampai 15 September 2015.
Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian random terhadap subjek.
(Arikunto, 2010: 126). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsM Muara Panas Kabupaten Solok yang terdaftar pada Tahun Pelajaran 2015/ 2016 yang terdiri dari 2 kelas kecuali kelas
VIII.1 karena kelas VIII.1 merupakan kelas unggul.
Pengambilan sampel dilakukan secara acak dimana kelas VIII2 sebagai kelas eksperimen dan VIII 3 sebagai kelas kontrol.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir pemahaman konsep berbentuk esai.
Sebelum diadakan tes akhir dilakukan uji coba tes terlebih dahulu. Hasil uji coba tes menunjukkan semua soal diterima/
baik dengan 0,923 dan maka soal tergolong reliable karena . Menurut kriteria dalam Arikunto (2010: 228) instrumen tersebut reliabel. Untuk mengukur pemahaman konsep matematis siswa digunakan rubrik holistik skala 4 merujuk pada Iryanti (2004: 13).
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis dengan uji- t satu arah. Sebelum menganalisis data hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas merujuk pada Sudjana (2005: 249, 466), kemudian uji hipotesis dengan uji-t satu arah pada Sudjana (2005: 239).
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data tes akhir diperoleh rata-rata, simpangan baku, nilai tertingggi dan terendah dari masing-masing kelas diperoleh data seperti Tabel 1.
Tabel 1. Analisis Hasil Tes Pemahaman konsep matematis siswa kelas sampel
Kelas
̅
S Xmaks XminEksperi
men 68,41 16,19 96 40 Kon
Trol 58 15,43 91 29 Tabel 1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata siswa kelas kontrol. Hal ini berarti nilai kelas ekperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Berdasarkan pengujuian hipotesis yang menggunakan uji t satu arah diperoleh thitung = dan ttabel =1,67 dengan thitung > ttabel maka maka tolak H0 dan terima H1 merujuk pada Sudjana (2005: 239). Jadi pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran kooeperatif teknik MURDER yang dikolaborasikan dengan Make a Match lebih baik dari
pada pemahaman konsep matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.
Pembelajaran kooperatif
teknik MURDER yang
dikolaborasikan dengan Make A Match adalah pembelajaran ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya mengenai hal yang belum dimengerti dan memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menjelaskan materi yang mereka pahami. Sebelum proses pembelajaran dimulai guru menciptakan suasana nyaman untuk belajar agar dapat memotivasi siswa.
Penerapannya dengan memberikan senam otak di awal pembelajaran, kemudian guru membagi siswa secara heterogen dan meminta siswa untuki membuka buku pegangannya (buku cholik M). Guru menjelaskan poin-poin penting tentang materi yang akan dipelajari. Kemudian, siswa diberi waktu melakukan diskusi dengan kelompoknya masing-masing untuk membaca, memahami materi serta mengerjakan soal-soal yang diperoleh dari buku pegangan siswa.
Setelah selesai satu topik materi dibaca atau dipahami setiap anggota kelompok, dan menyelesaikan soal latihan yang ada pada buku tersebut. Siswa menyatukan pendapat terhadap jawaban tugas yang diberikan dan kelompok memutuskan jawaban soal latihan yang dianggap paling benar serta memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut. Guru memberi kartu soal dan kartu jawaban kepada siswa dan meminta siswa untuk memasangkan kartu tersebut diantara dua kelompok dengan benar. Kelompok yang cepat dan benar memasangkan kartu akan mempresentasikan jawaban kelompoknya didepan kelas menggunakan kata-kata sendiri.
Anggota kelompok yang tampil dipilih secara lot.
Siswa mendeteksi hasil kerja dari kelompk yang presentasikan di depan kelas. Kemudian, guru meminta siswa bersama kelompok untuk mengaplikasikan materi tersebut kedalam bentuk ringkasan materi agar mudah diingat. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pelajaran dan meminta siswa untuk membuat catatan-catatan perbaikan.
Pertemuan pertama, kendala yang ditemukan yaitu pada saat diskusi ketika siswa diminta untuk memahami materi dan mengerjakan latihan terlihat kurang bersemangat dan sulit berbagi pada ssat diskusi kelompoknya. Pada waktu mencari pasangan kartu keadaan kelas menjadi sedikit ribut karena siswa terlihat masih bingung mau pergi kekelompok mana. Pertemuan kedua, siswa sudah terbiasa dengan kelompoknya dan siswa sudah mulai mengeluarkan pendapatnya dalam mengerjakan soal-soal latihan, meskipun ada anggota kelompok yang masih menunggu jawaban temannya. Pertemuan ketiga, pada waktu diskusi siswa sudah maksimal untuk memahami dan mengerjakan soal-soal latihan dalam kelompoknya. Pertemuan keempat dan kelima, dalam berdiskusi memahami materi dan mengerjakan latihan sema siswa terlihat kompak dengan masing-masing anggota kelompoknya.
Pertemuan keenam seluruh siswa mengikuti tes akhir. Berikut ini
Gambaran untuk hasil tes akhir dapat dilihat dari lembaran jawaban siswa.
Ini terlihat pada Gambar 1.
Gambar1. Hasil tes akhir siswa kelas eksperimen
Berdasarkan hasil jawaban siswa pada Gambar 1, terlihat bahwa siswa telah mampu menyatakan
ulang sebuah konsep,
mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, dan mengaplikasikan konsep algoritma ke pemecahan masalah dengan tepat dan jelas .
Setelah dilakukan tes akhir pada kedua kelas sampel, diperoleh data mengenai pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif teknik murder yang dikolaborasikan dengan make a match di kelas eksperimen(VIII2) dan pembelajaran konvensional(VIII3) di kelas kontrol,
secara umum siswa sudah mampu memahami persoalan yang diberikan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran kooeperatif teknik MURDER yang dikolaborasikan dengan Make a Match lebih baik dari pada pemahaman konsep matematika siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Asma, Nur.2012. Model Pembelajaran Kooperatif. Padang:
UNP Pres.
Irawati, Lina (2014). Penerapan Strategi Kooperatif Teknik MURDER Yang Dikolabarasikan Dengan Numbered Heads Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas X1 SMK Semen Padang Tahun Pelajaran 2013/2014.
Iryanti, Puji. (2004) . Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta:
Depdiknas.
Sudjana. 2005. Metode Statistika.
Bandung: Tarsito.