PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 21 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Angga Jatminto*), Anna Cesaria**), Mulia Suryani**)
*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
**) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
ABSTRACT
This research was conducted by students understanding of mathematical concept is still relatively low in math class VIII SMPN 21 Padang. This research aims to
determine whether the understanding of mathematical concepts class VIII SMPN 21 Padang are using the Time Token mode is better than the
understanding of mathematical concepts with conventional learning students of class VIII SMPN 21 Padang. This type of research is experimental research, the design of Random on subject. The study population was all students of class VIII SMPN 21 Padang in the academic year 2015/2016. The sampling technique is randomly chosen as the experimental class and the class as a class VIII.2 and VIII.5 grade control. The research instrument final test by using indicators based on the understanding of the concept and assessment rubrics analytics. Data analysis technique used is the t test of the parties. Based on the results of data analysis known that both classes of normally distributed samples and has a homogeneous variance at 95% confidence level. Hypothesis test results on a P- value equal to 0.000 means smaller α = 0.05. It can be concluded that the students 'understanding of mathematical concepts that apply Type Time Token is better than the students' understanding of mathematical concepts using conventional learning class VIII SMPN 21 Padang in the academic year 2015/2016.
Keywords : Cooperative Learning, Time Token, Understanding Of The Mathematical Concepts
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat berperan penting dalam pendidikan. Matematika dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan. Matematika menjadi landasan bagi ilmu lainnya seperti fisika, kimia, ekonomi, akuntansi,
kedokteran dan ilmu lainnya.
Matematika dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam perdagangan, pengukuran suatu tempat, menentukan jarak dari satu
kota ke kota lain dan masih banyak masalah yang dapat dipecahkan dengan matematika.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMPN 21 Padang pada tanggal 18 - 19 Agustus 2015 proses pembelajaran belum berjalan dengan maksimal. Masih banyak siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran, siswa cenderung meribut karena bosan dengan pembelajaran matematika.
Ketika guru meminta untuk bertanya tentang materi yang dipelajari, siswa cenderung diam dan siswa yang bertanya hanya siswa yang sama.
Ketika siswa mengerjakan latihan yang diberikan guru, siswa lebih senang berkunjung ketempat temannya dan siswa lebih sering berdiskusi dengan temannya.
Pada saat wawancara dengan guru matematika SMPN 21 Padang, diperoleh informasi bahwa dalam proses pembelajaran guru sudah melaksanakan pembelajaran secara berkelompok, namun proses pembelajaran masih belum terlaksana dengan baik karena kurangnya tanggung jawab siswa terhadap hasil kerja kelompoknya dan siswa yang mengemukakan pendapat hanya siswa
yang sama. Saat guru memberikan latihan siswa masih terbiasa mengerjakan soal mengikuti contoh yang telah diberikan oleh guru sebelumnya, sehingga ketika siswa diberi soal latihan yang berbeda dari contoh soal yang diberikan, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal tersebut. Hasil wawancara ini juga diperkuat dengan salah seorang siswa kelas VIII SMPN 21 Padang yang beranggapan bahwa saat mengerjakan latihan siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep.
Untuk menyikapi masalah di atas, guru sebagai komponen utama yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan strategi atau teknik pembelajaran yang dapat melaksanakan pembelajaran secara kelompok dalam pembelajaran matematika serta dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa.
Teknik pembelajaran yang dapat melibatkan siswa agar lebih aktif dan meningkatkan pemahaman konsep matematis salah satunya dengan penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Time Token.
Dalam tipe ini siswa diajak untuk bekerja sama, siswa diharapkan lebih termotivasi oleh teman sekelompoknya dan membangun kerjasama di dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah kelompok yang akan dipresentasikan oleh individu siswa atas nama kelompok. Time Token memberikan rasa tanggung jawab kepada tiap siswa untuk mempresentasikan atau menjelaskan kembali apa yang ia dapat didalam kelompok secara bergiliran dengan menggunakan kupon waktu. Setiap individu di dalam kelompok memiliki waktu yang sama untuk mempresentasikan jawabannya, sehingga masing-masing siswa termotivasi saat berdiskusi di dalam kelompok sebelum presentasi dimulai.
Kelompok yang jawabannya yang benar dan cepat menghabiskan kupon waktu akan keluar sebagai pemenangnya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan pemahaman konsep matematis siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Time Token lebih baik dari pada
konvensional dikelas VIII SMPN 21 Padang.
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Rommy Erland (2010) dengan judul “Penerapan Cooperative Learning tipe Time Token dan Pemberian Kuis di akhir Jam dalam Pembelajaran Matematika pada kelas VII SMPN 12 Padang”. Pada penelitian ini diperoleh bahwa selama diberi perlakuan aktivitas siswa mengalami peningkatan. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika dan aktifitas siswa dengan menggunakan Cooperative Learning tipe Time Token dan pemberian Kuis di akhir Jam lebih baik dari hasil siswa pembelajaran konvensional.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian adalah eksperimen.
Penelitian dilaksanakan pada Tanggal 25 November sampai dengan 12 Desember 2015 di SMPN 21 Padang dengan rancangan Random Terhadap Subjek. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMPN 21 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016
Variabel dalam penelitian ini adalah pembelajaran Time Token,
pemahaman konsep matematis.
Instrumen yang digunakan adalah tes akhir . Bentuk tes yang digunakan adalah essai dengan reliabilitas 0,89.
Analisis tes akhir dilakukan dengan menggunakan uji t-satu pihak dengan hipotesis pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Time Token lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional kelas VIII SMPN 21 Padang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token
Proses pembelajaran pada kelas sampel dilaksanakan berdasarkan tahap pelaksanaan strategi Time Token.
Proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Time Token terlihat siswa sudah mampu melaksanakannya di dalam pembelajaran. Pada saat pembelajaran siswa dibagi dalam 6 kelompok yang beranggotakan 5 orang siswa. Setiap siswa diberi satu kupon untuk berbicara dengan nilai waktu 1 menit yang dibedakan tiap soal.
Pada proses pembelajaran setiap kelompok ditugaskan untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Setelah siswa memahami materi pembelajaran, guru membagikan latihan kepada masing-masing kelompok dan siswa diminta untuk mendiskusikan jawaban dari latihan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Masing-masing kelompok menentukan jawaban yang benar yang diperoleh dari diskusi. Setelah berdiskusi dan menentukan jawaban yang benar, guru meminta siswa mempersentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas 2. Tes Akhir
Selama penelitian, pada kelas eksperimen diadakan tes akhir dikelas yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Time Token dan dikelas kontrol yang menerapkan pembelajaran konvesional. Siswa pada kelas eksperimen lebih baik dari pada siswa dikelas kontrol dalam menyelesaikan soal. Hal ini dapat terlihat pada jawaban siswa. Indikator menyatakan ulang sebuah konsep siswa kelas eksperimen sudah dapat menyelesaikannya dengan baik dan benar sedangkan kelas kontrol siswa belum mampu menyebutkan yang
mana PLDV dan yang mana SPLDV..
Indikator menyajikan konsep berbagai bentuk representasi matematis untuk kelas eksperimen sudah menjawaban dengan baik, sedangkan kelas kontrol siswa sudah mampu mencari titik potong pada sumbu x,y tapi masih bingung membuat grafiknya.
Hasil analisis data yang dilakukan diperoleh rata-rata (𝑥 ) kelas eksperimen 68,68 sedangkan pada kelas kontrol 42,07 simpangan baku (S) pada kelas eksperimen 22,31 sedangkan kelas konrol 21,64 nilai tertinggi (𝑥𝑚𝑎𝑘𝑠) kelas ekperimen 100 sedangkan kelas kontrol 86 dan nilai terendah (𝑥𝑚𝑖𝑛) yang dapat pada kelas eksperimen 14 sedangkan kelas kontrol 0.Nilai simpangan baku kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahawa kelas eksperimen memiloki keragaman nilai yang besar sehingga menyebabkan pada umumnya nilai siswa tersebar jauh dari rata-rata kelas
Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji- t satu pihak dengan bantuan software MINITAB. Diperoleh P-value 0,000. P-value yang didapatkan kurang dari taraf nyata yang ditetapkan yaitu 0,05 maka tolak
𝐻0 dan terima 𝐻1. Sehingga dapat disimpulkan bahawa rata-rata nilai pemahaman konsep matematis siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada nilai rata-rata pemahaman konsep matematis kelas kontrol, dengan kata lain hipotesis dpenelitian ini diterima.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, setelah melakukan analisis dan penambahasan terhadap masalah yang telah dikemukakan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa dengan penerapan Time Token lebih baik dari pada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional di kelas VIII SMPN 21 Padang.
DAFTAR RUJUKAN
Erland, Rommy. 2010. Penerapan Cooperative Learning tipe Time Token dan Pemberian Kuis di Akhir Jam Dalam Pembelajaran Matematika Pada Kelas VII SMPN 12 Padang.(skripsi). Padang:
Universitas Negeri Padang.
Ibrahim, Muslim. 2010. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : University Press
Syafriandi. 2001. Analisis Statistika Inferensial dengan Menggunakan Minitab.
Padang: Universitas Negeri Padang.