USULAN PROPOSAL PENELITIAN TENAGA KEPENDIDIKAN FUNGSIONAL KHUSUS
Pengaruh Perencanaan Anggaran, Gaya Kepemimpinan, Pelaksanaan Anggaran, dan Evaluasi Anggaran Terhadap Nilai Kinerja Anggaran case Studi Universitas Negeri
Semarang
Tim Pengusul:
Wiwik Widayati, S. Pd. NIP 198201182006042002 Rischa Inung Fauziah, S.E., M.Ak. NUP 1990061120231021001 Awalia Nurahlikhah A, S.Pd. NUP 1986083020231021001
Dosen:
Nuuferulla Kurniantyas P S.E., M.S.M NUP 1988110220230822001
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG JANUARI 2024
PROPOSAL PENELITIAN
RINGKASAN
1. Nama Peneliti: (1) Wiwik Widayati, S. Pd., (2) Rischa Inung Fauziah, S.E., M.Ak., Di Sinta:
6873811 (3) Awalia Nurahlikhah A, S.Pd., Nuuferulla Kurniantyas P S.E., M.S.M, ID Sinta:
6872431
2. Nama mitra peneliti : -
3. Research Cluster: Commerce, Management, Tourism And Services
4. Judul Penelitian: “Pengaruh Perencanaan Anggaran, Gaya Kepemimpinan, Pelaksanaan Anggaran, dan Evaluasi Anggaran Terhadap Nilai Kinerja Anggaran case Studi Universitas Negeri Semarang”.
5. PDana yang diusulkan Rp 20.000.000,00.
Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran dan Evaluasi Anggaran merupakan salah satu factor penting tercapainya Kinerja Anggaran. Hal tersebut disebabkan karena efektif atau tidaknya suatu anggaran dimulai pada proses penyusunan anggaran di awal. Pada proses penyusunan tersebut dibutuhkan kemampuan perencanaa yang baik. Kemampuan perencanaan tersebut di dapatkan dari kemampuan pimpinan pemimpin. Sehingga gaya kepemompinan juga bisa menjadi salah satu factor yang mempengaruhi efektifitas kinerja anggaran. Untuj itu Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Perencanaan Anggaran, Gaya Kepemimpinan, Pelaksanaan Anggaran dan Evaluasi Angaran terhadap Nilai Kinerja Anggaran yang ada pada Universitas Negeri Semarang. Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Semarang kepada pegawai yang menduduki jabatan dibidang pengelolaan anggaran yaitu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PP SPM), Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu, Kepala Administrasi Keuangan dan Bisnis pada unit kerja di lingkungan Universitas Negeri Semarang. Teknik analisis data menggunakan prosedur pengumpulan data (data collection), reduksi data, display data, Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan (Conclution Drawing and Verification). Penelitian ini berkontribusi dalam upaya peningkata kinerja anggaran di Universitas Negeri Semarang. Luaran penelitian ini adalah publikasi ilmiah di jurnal nasional terakreditasi.
Keyword: Perencanaan Anggaran,Gaya Kepemimpinan, Pelaksanaan Anggaran, Evaluasi Anggaran dan Kinerja Anggaran
LATAR BELAKANG
Dalam melakukan pengelolaan organisasi sektor publik yang good governance, pengelolaan anggaran yang harus dikelola secara akuntabel dan transparan dengan menggunakan penganggaran berbasis kinerja. Keberhasilan dan pentingnya penganggaran berkaitan dengan identifikasi tujuan organisasi, alokasi tanggung jawab untuk mencapai tujuan tersebut, dan akibatnya pelaksanaannya [1].
Hasil monitoring dan evaluasi kinerja anggaran Biro Perencanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada tanggal 27 September 2022 menunjukkan bahwa kinerja anggaran Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi masih menunjukkan nilai cukup dengan skor 65.24. Adapun Nilai Kinerja Anggaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) masuk kategori kurang dengan skor 59.90. Salah satu indikator penilaian kinerja anggaran eselon 1 adalah rata-rata nilai kinerja anggaran satuan kerja di bawahnya. Dalam hal ini rata-rata nilai kinerja anggaran satuan kerja di bawah Dirjen Diktiristek 55.67 yang termasuk kategori kurang. Sementara UNNES sendiri memperoleh nilai 49,38.
Beberapa penyebab masih rendahnya capaian kinerja di atas berhubungan dengan perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran dan evaluasi anggaran. Tahap penyusunan anggaran merupakan tahap yang sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja justru bisa mengagalkan program yang telah disusun sebelumnya. Sering dijumpai dalam praktek, penyusunan anggaran seolah-olah merupakan bagian yang terpisah dengan perumusan dan perencanaan strategik sehingga keberhasilan penerapan anggaran tidak sejalan dengan keberhasilan program dan tujuan organisasi. Penganggaran seperti ini tidak bisa menghasilkan anggaran yang efektif sebagai alat manajemen untuk menjembatani pencapaian tujuan organisasi [2].
Setelah tahap perencanaan adalah organizing. Keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan juga tidak luput atas peran pimpinan dalam organisasi. Seorang pemimpin dituntut untuk dapat menjalankan instansinya dengan baik bersama dengan para karyawan di bawahnya. Setiap pemimpin tentu memilki gaya kepemimpinannya masing-masing untuk dapat menjalankan instansinya. Gaya kepemimpinan memberikan gambaran bagaimana seorang pemimpin dapat bersikap dalam situasi tertentu, seperti ketika tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya tidak tercapai, ketika program-program yang telah di rencanakan tidak terwujud dengan baik, dan lain sebagainya.
Kinerja anggaran dipengaruhi salah satunya oleh gaya kepemimpinan [3].
Lain halnya dengan pelaksanaan anggaran yang merupakan faktor kedua setelah faktor perencanaan. Tahap ini sangat penting untuk merealisasikan program dan kegiatan yang telah disusun dalam DPA (Dokumen Pelaksana Anggaran) Sebaik dan sebagus apapun perencanaan anggaran yang telah disusun, belum bisa menjamin pelaksanaan anggaran yang baik. Pelaksanaan anggaran harus dilakukan secara konsisten sesuai dengan DPA (Dokumen Pelaksana Anggaran) yang telah disusun sebelumnya, hal tersebut akan meminimalisir terjadinya keterlambatan penyerapan anggaran [4].
Evaluasi merupakan proses mengumpulkan dan menganalisis informasi untuk memberikan umpan balik yang relevan bagi pembuatan keputusan dan penyusunan kebijakan [5]. Menurut OECD, evaluasi merupakan penilaian sistematis dan objektif terhadap proyek, program atau kebijakan yang sedang berjalan atau yang telah selesai, desain, implementasi dan hasilnya [6]. Bila dikaitkan dengan kinerja anggaran, Evaluasi Kinerja Anggaran merupakan rangkaian proses yang mencakup pengukuran, penilaian, dan analisis kinerja anggaran untuk menyusun rekomendasi dalam rangka
peningkatan kinerja anggaran (Keuangan, 2021). Kinerja anggaran dapat berupa capaian output kegiatan dan capaian/realisasi anggaran. Makna anggaran di sini mengacu pada alokasi anggaran yang diterima oleh Kementerian/Lembaga (K/L).
Penyerapan anggaran menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam melaksanakan dan mempertanggungjawabkan setiap kegiatan yang merupakan akumulasi dari penyerapan anggaran yang dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) [7]. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan anggaran antara lain perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, pengadaan barang jasa, komitmen manajemen dan lingkungan birokrasi.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penyerapan anggaran di antaranya yaitu faktor perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, pengadaan barang dan jasa, komitmen manajemen, dan lingkungan birokrasi [8]. Sedangkan faktor yang mempengaruhi penyerapan anggaran adalah faktor perencanaan anggaran, pengadaan barang dan jasa, sumber daya manusia, regulasi, dan proses pencairan dana [9]. Hasil penelitian terdahulu menyatakan bahwa perencanaan anggaran dan kualitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap penyerapan anggaran. Pada penelitian ini, peneliti menyoroti beberapa faktor yang cukup dominan dalam mempengaruhi penyerapan anggaran diantaranya perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, regulasi, sumber daya manusia, dan pengadaan barang dan jasa [10] [7].
TINJAUAN PUSTAKA
Anggaran dan Penganggaran Sektor Publik
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, menyatakan bahwa, anggaran adalah alat akuntabilitas, manajemen, dan kebijakan ekonomi. Anggaran sebagai instrumen kebijakan ekonomi berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan dan stabilitas perekonomian serta pemerataan pendapatan dalam rangka mencapai tujuan bernegara (Undang-Undang RI No. 17 Th 2003).
Anggaran sektor publik adalah pertanggungjawaban dari pemegang manajemen organisasi untuk memberikan informasi tentang segala aktivitas dan kegiatan organisasi kepada pihak pemilik organisasi atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan berupa rencana-rencana program yang dibiayai dengan uang publik [11].
Anggaran publik merupakan kegiatan yang direpresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter”. Dalam bentuk yang paling sederhana, anggaran publik merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja dan aktivitas [12].
Adapun penganggaran merupakan mekanisme dan prosedur persiapan/perencanaan, implementasi dan monitoring anggaran. Penganggaran sektor publik merupakan hal yang krusial dan penting bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Proses penganggaran dilaksanakan dalam satu tahun dari proses persiapan, persetujuan, pelaksanaan, kontrol, evaluasi dan monitoring [4].
Penganggaran adalah kegiatan alokasi sumber daya keuangan yang terbatas untuk pembiayaan belanja sebuah organisasi yang cenderung tidak terbatas [13].
Berdasarkan pengertian anggaran dan penganggaran diatas maka dapat disimpulkan bahwa anggaran dan penganggaran merupakan suatu proses dari awal persiapan/perencanaan, implementasi,
dan monitoring sampai menghasilkan rencana kegiatan yang hendak dilakukan pada periode yang akan datang.
Kinerja Anggaran
Kinerja anggaran adalah hasil sistem penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan sangat erat terhadap Visi, Misi dan Rencana Strategis organisasi. Kinerja anggaran mengalokasikan sumberdaya pada program bukan pada unit organisasi semata dan memakai output measurement sebagai indikator kinerja organisasi [14]. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010, maka penyusunan anggaran dilakukan dengan mengintegrasikan program dan kegiatan masing-masing satuan kerja di lingkungan organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan di dalam dokumen perencanaan. Dengan demikian tercipta sinergi dan rasionalitas yang tinggi dengan mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tidak terbatas. Hal tersebut juga untuk menghindari duplikasi rencana kerja serta bertujuan untuk meminimalisasi kesenjangan antara target dengan hasil yang dicapai berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan. Kinerja anggaran ini berfokus pada efisiensi penyelenggaraan suatu aktivitas atau kegiatan. Efisiensi itu sendiri adalah perbandingan antara output dengan input. Suatu aktivitas dikatakan efisien, apabila output yang dihasilkan lebih besar dengan input yang sama, atau output yang dihasilkan adalah sama dengan input yang lebih sedikit.
Anggaran ini tidak hanya didasarkan pada apa yang dibelanjakan saja, seperti yang terjadi pada sistem anggaran tradisional, tetapi juga didasarkan pada tujuan atau rencana tertentu yang pelaksanaannya perlu disusun atau didukung oleh suatu anggaran biaya yang cukup dan terukur juga penggunaan biaya tersebut harus efisien dan efektif [14]. Berbeda dengan penganggaran dengan pendekatan tradisional, penganggaran dengan pendekatan kinerja ini disusun dengan orientasi output.
Jadi, apabila menyusun anggaran dengan pendekatan kinerja, maka mindset harus fokus pada " apa yang ingin dicapai ". Kalau fokus ke "output", berarti pemikiran tentang "tujuan" kegiatan harus sudah tercakup di setiap langkah ketika menyusun anggaran [15]. Sistem ini menitikberatkan pada segi penatalaksanaan sehingga selain efisiensi penggunaan dana juga hasil kerjanya diperiksa. Jadi, tolok ukur keberhasilan sistem anggaran ini adalah akuntabel terhadap kepentingan masyarakat [15].
Indikator kinerja yang ditetapkan dalam penyusunan kinerja anggaran meliputi masukan (input), keluaran (output) dan (outcome). Indikator ini merupakan tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat atau besaran sumber-sumber dana, sumber daya manusia, material, waktu, teknologi, dan sebagainya yang digunakan untuk melaksanakan program atau kegiatan [15]. Tinjauan distribusi sumber daya, suatu organisasi dapat menganalisis apakah alokasi sumber daya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana strategik yang telah ditetapkan.
Keluaran (output) adalah produk berupa barang atau jasa yang dihasilkan dari program atau kegiatan sesuai dengan masukan yang digunakan. Indikator keluaran adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan atau non-fisik [15]. Dengan membandingkan indikator keluaran organisasi dapat menganalisis sejauh mana kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana. Indikator keluaran hanya dapat menjadi landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran-sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur. Oleh karenanya indikator keluaran harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan instansi.
Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung ) [15]. Indikator hasil adalah sesuatu manfaat yang diharapkan diperoleh dari keluaran. Tolok ukur ini menggambarkan hasil nyata dari keluaran suatu kegiatan.
Pada umumnya para pembuat kebijakan paling tertarik pada tolok ukur hasil dibandingkan dengan tolok ukur lainnya. Namun untuk mengukur indikator hasil, informasi yang diperlukan seringkali tidak lengkap dan tidak mudah diperoleh. Oleh karenanya setiap organisasi perlu mengkaji berbagai pendekatan untuk mengukur hasil dari keluaran suatu kegiatan.
Perencanaan Anggaran
a. Pengertian Perencanaan Anggaran
Perencanaan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia [16].
Perencanaan sebagai acuan bagi penganggaran pada dasarnya adalah proses untuk menyusun rencana pendapatan, belanja, dan pembiayaan untuk suatu jangka waktu tertentu [16].
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan anggaran adalah proses penyusunan rencana kegiatan anggaran yang tepat untuk jangka waktu tertentu [17] [16]
Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk [15] :
1) Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan;
2) Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi serta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya;
3) Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun;
4) Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi.
b. Kemampuan Perencanaan Anggaran
Perencanaan anggaran merupakan salah satu langkah penting dalam pengelolaan anggaran.
Maka dari itu aspek perencanaan yang tidak matang dalam penentuan anggaran akan berdampak pada tidak akan berjalannya program kerja dengan baik, hal ini dikarenakan tidak selarasnya antara perencanaan anggaran dan program kerja yang akan dilaksanakan sehingga menjadi salah satu faktor penyebab minimnya penyerapan anggaran.
Beberapa permasalahan yang sering terjadi dalam perencanaan anggaran yang mengakibatkan rendahnya penyerapan anggaran, adalah [18]:
1) Perencanaan kegiatan tidak sesuai dengan kebutuhan;
2) Data pendukung yang tidak lengkap pada saat penyusunan anggaran;
3) Salah penentuan akun sehingga perlu merevisi dokumen anggaran;
4) Penyusunan pagu anggaran terlalu rendah/tidak sesuai harga pasar;
5) Adanya penyesuaian harga karena adanya kebijakan pemerintah 6) (eskalasi);
7) Tidak menganggarkan biaya pendukung dan administrasi pengadaan;
8) Term of Reference (TOR) salah/tidak lengkap;
9) Rencana Anggaran Belanja (RAB) tidak sesuai dengan satuan biaya;
10) Tidak adanya formalisasi rencana penarikan anggaran.
Gaya Kepemimpinan
Tata kelola organisasi tidak luput dari peran pimpinan dari organisasi atau instansi itu sendiri.
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin merupakan pola perilaku yang diperlihatkan seseorang ketika berusaha mempengaruhi aktivitas orang lain sesuai dengan yang dirasakan orang tersebut. Pada hasil penelitian yang dilakukan oleh ditemukan bahwa tidak seluruh gaya kepemimpinan yang manajer terapkan memiliki dampak yang sama terhadap pencapaian tujuan perusahaan [19].
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin memberikan gambaran bagaimana seorang pemimpin saat menghadapi suatu situasi. Seperti saat dihadapkan dengan kejadian rendahnya serapan anggaran sehingga kinerja angaran menjadi rendah. Penelitian terdahulu menyatakan jika gaya kepemimpinan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja [20]. Indikator gaya kepemimpinan terbagi menjadi 6 (enam) yaitu kemampuan mengendalikan emosional, tanggung jawab, kemampuan mengendalikan pegawai/bawahan, kemampuan komunikasi, kemampuan memotivasi , dan kemampuan mengambil keputusan [21].
Pelaksanaan Anggaran
Menurut BPKP pelaksanaan anggaran merupakan aktivitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan untuk merealisasikan semua rencana dan kebijakan yang telah dirumuskan dan ditetapkan.
Sedangkan menurut Peraturan Menteri dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2006) pelaksanaan anggaran adalah suatu dokumen yang dibuat untuk dijadikan pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran (Permendag RI No. 13 Th 2006).
Berdasarkan Pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan anggaran merupakan tahapan kegiatan yang dibuat oleh masing-masing pelaksana anggaran dalam rangka penyelenggaraan kegiatan, untuk menghasilkan realisasi anggaran yang sesuai dengan perencanaan.
Pelaksanan anggaran dilaksanakan setelah proses perencanaan anggaran selesai, yang meliputi penggunaan alat-alat yang diperlukan, pelaksana anggaran, cara pelaksanaan, waktu pelaksanaan dan tempat pelaksanaan anggaran (Permendag RI No. 13 Th 2006).
Evaluasi Anggaran
Dalam melakukan sebuah kegiatan, evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui kesalahan atau kekurangan dari proses maupun hasil akhir dari kegiatan yang telah dilakukan, yang berguna melakukan untuk perubahan atau perbaikan pada kegiatan berikutnya [22].
Evaluasi anggaran merupakan tindakan yang dilakukan untuk menelusuri penyimpangan atas anggaran dengan cara membandingkan anggaran dengan realisasinya dan digunakan sebagai dasar penilaian kinerja. Dimana apabila evaluasi yang dilakukan bersifat punitive maka motivasi menjadi rendah, dan sebaliknya jika evaluasi yang dilakukan bersifat supportive akan menghasilkan tingkah laku yang positif dan dapat meningkatkan kinerja manajemen [22]
Hasil evaluasi mengenai anggaran juga perlu ditinjau berdasarkan penanganan masalah berdasarkan pelaksanaan program dan kegiatan yang ada. Selama ini evaluasi atas penggunaan anggaran sangat berdampak positif untuk mempengaruhi hasil kegiatan penganggaran yang teralokasikan sesuai dengan besarnya pemberian anggaran dan penilaian tentang hasil bagi dari kegiatan pengelolaan. Mengevaluasi dari setiap kegiatan penganggaran mempunyai efek positif terhadap kemampuan aparat dalam menilai, memanfaatkan dan mengelola anggaran yang diterapkan
secara terencana, terarah dan tersusun sesuai dengan kinerja aparat dalam pengelolaan yang tepat sasaran dan tepat waktu, sehingga anggaran tidak ada yang terlambat cair dan mudah dimanfaatkan dan digunakan untuk kegiatan pembangunan. Apabila evaluasi dilakukan secara terencana dengan pengawasan yang terukur, akan berdampak terhadap kinerja aparat dalam pengelolaan anggaran [23].
.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan tujuan penelitian adalah pengujian hipotesis (hypothesis testing) untuk memastikan hubungan sebab akibat antara variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini menggunakan investigation type yang bersifat kausalitas, yaitu dengan menunjukan arah hubungan antar variabel berdasarkan konstruksi model penelitian.
Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu yaitu pegawai yang menduduki jabatan dibidang pengelolaan anggaran yaitu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PP SPM), Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu, Kepala Administrasi Keuangan dan Bisnis pada unit kerja di lingkungan Universitas Negeri Semarang.
Metode pengumpulan data pada untuk data primer penelitian ini dilakukan dengan menyampaikan kuesioner melalui media telegram atau pesan whatsapp responden yang dituju. Bobot penilaian atau angka hasil kusioner dalam penelitian ini sesuai dengan yang digambarkan dalam skala likert (likert scale). Skala likert ini menggunakan lima angka penilaian yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Kurang Setuju, (4) Setuju, dan (5) Sangat Setuju.
Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap pengumpulan data dalam penelitian. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS ( Statistical Package for Social Science) versi 26.0. dan SmartPLS 4
Pelaksanaan Anggaran
(X3)
Kinerja Anggaran
(Y) Perencanaan
Anggaran (X1)
H1
H3 H2
Evaluasi Anggaran
(X4) Gaya Kepemimpinan
(X2)
H4
LUARAN DAN TARGET CAPAIAN
Penelitian ini berkontribusi dalam peningkatan kualitas kinerja anggaran Universitas Negeri Semarang. Adapun target luaran penelitian ini adalah:
1. Artikel pada Jurnal Terakreditasi Nasional (Acepted) 2. Hak Cipta
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Anggaran biaya yang diajukan dalam penelitian ini sebesar Rp 20.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 1 Rencana Anggaran Biaya 1. Honorarium
No. Honor Honor per tahun (Rp)
Tahun ke-1
Honorarium untuk pelaksanaan: Tarif Orang Waktu Jumlah
1 Sekretariat penelitian 300,000 OB 1 Org 6 Bln 1,800,000 2 Pengolah Data Penelitian 1,540,000 OB 1 Org 1 Kali 1,540,000 3 Pembantu Lapangan 80,000 OH 1 Org 5 Hari 400,000
SUBTOTAL
3,740,000
2. Pembelian bahan habis pakai
No. Material Harga Peralatan Penunjang (Rp)
Tahun ke-1
1 Kertas F4 70 gr Paper One 40,000 4 Rim 160,000 2 Toner HP Laserjet 35A 750,000 2 Pcs 1,500,000 3 Cartridge EPSON L3110 400,000 2 pack 800,000 4 Konsumsi FGD 65,000 30 orang 1 keg 1,950,000 5 Makan Pengumpulan Data dan
Analisis 50,000 30 orang 1 keg 1,500,000
No. Material Harga Peralatan Penunjang (Rp)
Tahun ke-1 6 Konsumsi Penyusunan Laporan
Penelitian 65,000 10 orang 1 keg 650,000
7 ATK 100,000 30 Paket 3,000,000
8 Fotokopi Materi dan Instumen 200 7,000 lembar 1,400,000
9 Flashdisk 85,000 30 buah 2,550,000
SUBTOTAL 13,510,000
3. Lain-lain
No. Material Biaya per tahun (Rp)
Tahun ke-1
Tarif Waktu Jumlah
1 Kontribusi Jurnal 1,000,000 1 kali 1,000,000 2 Kontribusi Hak Cipta 500,000 1 kali 500,000 3 Penggandaan Proposal dan
Laporan 5,000 10 pcs 50,000
4 Jilid Proposal dan Laporan 30,000 10 pcs 300,000
5 Cetak Materi 30,000 30 Eks 900,000
SUBTOTAL 2,750,000
TOTAL ANGGARAN (Rp) 20,000,000
JADWAL PENELITIAN
Jadwal kegiatan penelitian ini dipaparkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Bulan Ke
1 2 3 4 5 6
1. Persiapan (instrument) 2. Pengumpulan data 3. Tabulasi data 4. Analisis data 5. Penyusunan laporan
6. Penyusunan artikel dan publikasi
REFERENSI
[1] P. P. Drake and F. J. Fabozzi, The Basics of Finance: An Introductionto Financial Markets, Business Finance, and Portfolio Management,, Hoboken, New Jersey: John Wiley and Sons Inc., 2010.
[2] R. Basri, "Analisis Penyusunan Anggaran dan Laporan Realisasi Anggaran pada BPM-PD Provinsi Sulawesi Utara," Jurnal EMBA, vol. 1, no. 4, pp. 116-234, 2012.
[3] J. A. A. R. M. D. Fran Giska Fadhiya Haya, "Pengaruh Partisipasi Anggaran, Karakteristik Tujuan Anggaran dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Anggaran pada Pemerintah Kabupaten Aceh Besar," Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi (JIMEKA), vol. 7, no. 1, pp. 162- 176, 2022.
[4] D. I. B. Binti Zulaikah, "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penumpukan Penyerapan Anggaran Pada Triwulan IV di Kota Cimahi," in 10th Industrial Research Workshop and National Seminars POLBAN, Bandung, 2018.
[5] G. Rubio, The Design and Implementation, Washington DC: World Bank, 2011.
[6] OECD, Glossary of Key Terms in Evaluation and Result Based Management, Paris: OECD, 2010.
[7] D. A. I. Z. Ramdhani, "Pengaruh Perencanaan Anggaran, Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Pelaksanaan Anggaran Terhadap Penyerapan Anggaran Pada Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten," Jurnal Riset Akuntansi Terpadu, vol. 10, no. 1, pp. 134-147, 2017.
[8] M. A. Elim, D. S. aNdaparoka and T. E. D. Tomasowa, "Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran Belanja Pada Organisasi Perangkat Daerah Di Kota Kupang," Jurnal Akuntansi, Keuangan dan Audit, vol. 3, no. 2, pp. 46-56, 2018.
[9] N. T. Hasni and Basukianto, "Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Batang," Telaah Manajemen, vol. 13, no. 1, pp. 33-44, 2016.
[10] D. S. A. Monik Zarinah, "Pengaruh Perencanaan Anggaran Dan Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Tingkat Penyerapan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Di Kabupaten Aceh Utara," Jurnal Magister Akuntansi, vol. 5, no. 1, pp. 90-97, 2016.
[11] V. W. Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis Dan Ekonomi, Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2015.
[12] E. Arif and M. A. Prof. Dr. Abdul Halim, "Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Minimnya Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota di Provinsi Riau Tahun 2011," Program Pascasarjana UGM, Yogyakarta, 2013.
[13] A. Haryanto, Akuntansi Sektor Publik, Semarang: UNDIP Press, 2007.
[14] I. Bastian, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006.
[15] Mardiasmoro, Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2009.
[16] C. T. Putri, "Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Pemerintah Provinsi Bengkulu," Universitas Bengkulu, Bengkulu, 2014.
[17] B. S. Purnomo and C. Putri, "Akuntabilitas, Transparansi, Pengawasan dan Kinerja Anggaran," Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan, vol. 6, no. 3, pp. 467-476, 2018.
[18] Jauhari, "Pengaruh Perencanaan Anggaran dan Pelaksanaan Anggaran Terhadap Serapan Anggaran Satuan Kerja Wilayah Pembayaran KPPN Bandung I dan KPPN Bandung II,"
Universitas Pasundan, Bandung, 2017.
[19] S. P. Siagian, Teori dan Praktek Kepemimpinan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010.
[20] A. e. al, Manajemen Produksi, Yogyakarta: BPFE, 2005.
[21] K. Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008.
[22] R. R. Salbiah, " Pengaruh Evaluasi Anggaran terhadap Kinerja Satuan Kerja Perangkah Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara," Jurnal Universitas Sumatera Utara, vol. 15, no. 2, pp. 42-53, 2012.
[23] A. Latif, "Pengaruh Partisipasi Anggaran, Kejelasan Tujuan dan Evaluasi terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Gorontalo," Jurnal Al Buhuts, vol. 10, no. 1, pp. 77-90, 2014.
[24] P. A. Priatno, "Faktor-faktor yang Memengaruhi Penyerapan Anggaran Pada Satuan Kerja Lingkup Pembayaran KPPN Blitar," Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya, vol. 1, no. 2, 2013.
[25] R. S. Rahmawati and J. F. Ishak, "Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran Belanja Pada Pemerintah Kota Cimahi," Indonesian Accounting Research Journal, vol. 1, no. 1, pp. 180-189, 2020.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Kampus UNNES Sekaran Gunungpati Semarang 50229 Jawa Tengah, Indonesia Telp.+622486008700 Laman:www.unnes.ac.id
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Wiwik Widayati, S.Pd.
NIP : 1982011812006042002
Unit Kerja : Direktorat Perencanaan dan Keuangan
Judul Penelitian : Pengaruh Perencanaan Anggaran, Gaya Kepemimpinan,
Pelaksanaan Anggaran, dan Evaluasi Anggaran Terhadap Nilai Kinerja Anggaran case Studi Universitas Negeri Semarang Skema : Penelitian Tenaga Kependidikan Fungsional Khusus Tahun Pendanaan : 2024
Menyatakan bahwan akan memenuhi luaran-luaran sebagai berikut:
Luaran Wajib:
1. Publikasi pada Jurnal (Accepted) 2. Hak Cipta (Granted)
Bilamana sampai pada batas waktu yang telah ditentukan saya tidak dapat memenuhi luaran-luaran tersebut di atas, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar- benarnya.
Semarang, 15 Januari 2024
Yang menyatakan
Ketua Pelaksana,
Wiwik Widayati, S.Pd.
NIP. 198201182006042002
oid:3618:49491541 Similarity Report ID:
PAPER NAME
Proposal Penelitian Tendik Fungsional K husus.pdf
WORD COUNT
4076 Words
CHARACTER COUNT
26768 Characters
PAGE COUNT
13 Pages
FILE SIZE
715.6KB
SUBMISSION DATE
Jan 15, 2024 5:23 PM GMT+7
REPORT DATE
Jan 15, 2024 5:24 PM GMT+7
17% Overall Similarity
The combined total of all matches, including overlapping sources, for each database.
17% Internet database 8% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
0% Submitted Works database
Excluded from Similarity Report
Bibliographic material Quoted material
Cited material Abstract
Methods and Materials Manually excluded text blocks
Summary
USULAN PROPOSAL PENELITIAN TENAGA KEPENDIDIKAN FUNGSIONAL KHUSUS
Pengaruh Perencanaan Anggaran, Gaya Kepemimpinan, Pelaksanaan Anggaran, dan Evaluasi Anggaran Terhadap Nilai Kinerja Anggaran case Studi Universitas Negeri
Semarang
Tim Pengusul:
Wiwik Widayati, S. Pd. NIP 198201182006042002 Rischa Inung Fauziah, S.E., M.Ak. NUP 1990061120231021001 Awalia Nurahlikhah A, S.Pd. NUP 1986083020231021001
Dosen:
Nuuferulla Kurniantyas P S.E., M.S.M NUP 1988110220230822001
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG JANUARI 2024
PROPOSAL PENELITIAN
8
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN TENAGA KEPENDIDIKAN FUNGSIONAL KHUSUS Judul Penelitian : Pengaruh Perencanaan Anggaran, Gaya Kepemimpinan,
Pelaksanaan Anggaran, dan Evaluasi Anggaran Terhadap Nilai Kinerja Anggaran case Studi Universitas Negeri Semarang
Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap dan Gelar : Wiwik Widayati, S.Pd.
b. NIP/NRP/NIDN/NIDK : 198201182006042002 c. Jabatan Fungsional : Analis Anggaran Ahli Muda
d. Pendidikan : S1
e. Unit Kerja : Direktorat Perencanaan dan Keuangan f. Alamat Surel (e-mail) ] : [email protected] Anggota Peneliti (1)
a. Nama Anggota : Rischa Inung Fauziah, S.E., M.Ak.
b. NIP/NRP/NIDN/NIDK : 1990061120231021001
c. Unit Kerja : Direktorat Perencanaan dan Keuangan Anggota Peneliti (2)
a. Nama Anggota : Awalia Nurahlikhah A, S.Pd.
b. NIP/NRP/NIDN/NIDK : 1990061120231021001
c. Unit Kerja : Direktorat Perencanaan dan Keuangan Anggota Peneliti (3)
a. Nama Anggota : Nuuferulla Kurniantyas P S.E., M.S.M NIP/NRP/NIDN/NIDK : 1988110220230822001
b. Unit Kerja : Fakultas Ekonomi UNNES Kerjasama dengan Institusi : -
Biaya yang dipelukan a. Sumber dari LPPM
Universitas Negeri Semarang : Rp20.000.000,-
b. Sumber Lain : -
Jumlah : Rp20.000.000,-
Mengetahui Direktur DPK,
Junjung Sugiyat, S.IP.
NIP 196506171988121001
Semarang, Januari 2024 Peneliti,
Wiwik Widayati, S. Pd.
NIP 198201182006042002 Menyetujui
Ketua LPPM UNNES,
Prof. Dr. R Benny Riyanto, M. Hum.
NIP 196204101987031003
4
4
8
9
RINGKASAN
1. Nama Peneliti: (1) Wiwik Widayati, S. Pd., (2) Rischa Inung Fauziah, S.E., M.Ak., Di Sinta:
6873811 (3) Awalia Nurahlikhah A, S.Pd., Nuuferulla Kurniantyas P S.E., M.S.M, ID Sinta:
6872431
2. Nama mitra peneliti : -
3. Research Cluster: Commerce, Management, Tourism And Services
4. Judul Penelitian: “Pengaruh Perencanaan Anggaran, Gaya Kepemimpinan, Pelaksanaan Anggaran, dan Evaluasi Anggaran Terhadap Nilai Kinerja Anggaran case Studi Universitas Negeri Semarang”.
5. PDana yang diusulkan Rp 20.000.000,00.
Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran dan Evaluasi Anggaran merupakan salah satu factor penting tercapainya Kinerja Anggaran. Hal tersebut disebabkan karena efektif atau tidaknya suatu anggaran dimulai pada proses penyusunan anggaran di awal. Pada proses penyusunan tersebut dibutuhkan kemampuan perencanaa yang baik. Kemampuan perencanaan tersebut di dapatkan dari kemampuan pimpinan pemimpin. Sehingga gaya kepemompinan juga bisa menjadi salah satu factor yang mempengaruhi efektifitas kinerja anggaran. Untuj itu Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Perencanaan Anggaran, Gaya Kepemimpinan, Pelaksanaan Anggaran dan Evaluasi Angaran terhadap Nilai Kinerja Anggaran yang ada pada Universitas Negeri Semarang. Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Semarang kepada pegawai yang menduduki jabatan dibidang pengelolaan anggaran yaitu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PP SPM), Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu, Kepala Administrasi Keuangan dan Bisnis pada unit kerja di lingkungan Universitas Negeri Semarang. Teknik analisis data menggunakan prosedur pengumpulan data (data collection), reduksi data, display data, Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan (Conclution Drawing and Verification). Penelitian ini berkontribusi dalam upaya peningkata kinerja anggaran di Universitas Negeri Semarang. Luaran penelitian ini adalah publikasi ilmiah di jurnal nasional terakreditasi.
Keyword: Perencanaan Anggaran,Gaya Kepemimpinan, Pelaksanaan Anggaran, Evaluasi Anggaran dan Kinerja Anggaran
1
6 11
16 21
26
LATAR BELAKANG
Dalam melakukan pengelolaan organisasi sektor publik yang good governance, pengelolaan anggaran yang harus dikelola secara akuntabel dan transparan dengan menggunakan penganggaran berbasis kinerja. Keberhasilan dan pentingnya penganggaran berkaitan dengan identifikasi tujuan organisasi, alokasi tanggung jawab untuk mencapai tujuan tersebut, dan akibatnya pelaksanaannya (Drake & Fabozzi, 2010).
Hasil monitoring dan evaluasi kinerja anggaran Biro Perencanaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada tanggal 27 September 2022 menunjukkan bahwa kinerja anggaran Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi masih menunjukkan nilai cukup dengan skor 65.24. Adapun Nilai Kinerja Anggaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Dirjen Diktiristek) masuk kategori kurang dengan skor 59.90. Salah satu indikator penilaian kinerja anggaran eselon 1 adalah rata-rata nilai kinerja anggaran satuan kerja di bawahnya. Dalam hal ini rata-rata nilai kinerja anggaran satuan kerja di bawah Dirjen Diktiristek 55.67 yang termasuk kategori kurang. Sementara UNNES sendiri memperoleh nilai 49,38.
Beberapa penyebab masih rendahnya capaian kinerja di atas berhubungan dengan perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran dan evaluasi anggaran. Tahap penyusunan anggaran merupakan tahap yang sangat penting karena anggaran yang tidak efektif dan tidak berorientasi pada kinerja justru bisa mengagalkan program yang telah disusun sebelumnya. Sering dijumpai dalam praktek, penyusunan anggaran seolah-olah merupakan bagian yang terpisah dengan perumusan dan perencanaan strategik sehingga keberhasilan penerapan anggaran tidak sejalan dengan keberhasilan program dan tujuan organisasi. Penganggaran seperti ini tidak bisa menghasilkan anggaran yang efektif sebagai alat manajemen untuk menjembatani pencapaian tujuan organisasi (Basri, 2013).
Setelah tahap perencanaan adalah organizing. Keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan juga tidak luput atas peran pimpinan dalam organisasi. Seorang pemimpin dituntut untuk dapat menjalankan instansinya dengan baik bersama dengan para karyawan di bawahnya. Setiap pemimpin tentu memilki gaya kepemimpinannya masing-masing untuk dapat menjalankan instansinya. Gaya kepemimpinan memberikan gambaran bagaimana seorang pemimpin dapat bersikap dalam situasi tertentu, seperti ketika tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya tidak tercapai, ketika program-program yang telah di rencanakan tidak terwujud dengan baik, dan lain sebagainya.
Penelitian Anggraini & Setiawan, (2011) memperlihatkan bahwa hubungan kinerja anggaran dipengaruhi salah satunya oleh gaya kepemimpinan.
Lain halnya dengan pelaksanaan anggaran yang merupakan faktor kedua setelah faktor perencanaan. Tahap ini sangat penting untuk merealisasikan program dan kegiatan yang telah disusun dalam DPA (Dokumen Pelaksana Anggaran) Sebaik dan sebagus apapun perencanaan anggaran yang telah disusun, belum bisa menjamin pelaksanaan anggaran yang baik. Pelaksanaan anggaran harus dilakukan secara konsisten sesuai dengan DPA (Dokumen Pelaksana Anggaran) yang telah disusun sebelumnya, hal tersebut akan meminimalisir terjadinya keterlambatan penyerapan anggaran (Zulaikah, dkk, 2018:1224).
Evaluasi merupakan proses mengumpulkan dan menganalisis informasi untuk memberikan umpan balik yang relevan bagi pembuatan keputusan dan penyusunan kebijakan (Rubio, 2011).
Menurut OECD, evaluasi merupakan penilaian sistematis dan objektif terhadap proyek, program atau kebijakan yang sedang berjalan atau yang telah selesai, desain, implementasi dan hasilnya (OECD, 2010). Bila dikaitkan dengan kinerja anggaran, Evaluasi Kinerja Anggaran merupakan rangkaian
1
2 2
12 12
13
19
20
22
23
proses yang mencakup pengukuran, penilaian, dan analisis kinerja anggaran untuk menyusun rekomendasi dalam rangka peningkatan kinerja anggaran (Keuangan, 2021). Kinerja anggaran dapat berupa capaian output kegiatan dan capaian/realisasi anggaran. Makna anggaran di sini mengacu pada alokasi anggaran yang diterima oleh Kementerian/Lembaga (K/L).
Menurut Ramadhani dan Anisa (2017) penyerapan anggaran menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam melaksanakan dan mempertanggungjawabkan setiap kegiatan yang merupakan akumulasi dari penyerapan anggaran yang dilakukan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, faktor-faktor yang mempengaruhi penyerapan anggaran antara lain perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, pengadaan barang jasa, komitmen manajemen dan lingkungan birokrasi. Menurut Elim (2018) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penyerapan anggaran di antaranya yaitu faktor perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, pengadaan barang dan jasa, komitmen manajemen, dan lingkungan birokrasi. Sedangkan menurut Hasni dan Basukianto (2016) faktor yang mempengaruhi penyerapan anggaran adalah faktor perencanaan anggaran, pengadaan barang dan jasa, sumber daya manusia, regulasi, dan proses pencairan dana. Hasil penelitian Ramdhani dan Anisa (2017) dan Zarinah (2016) menyatakan bahwa perencanaan anggaran dan kualitas sumber daya manusia berpengaruh terhadap penyerapan anggaran. Pada penelitian ini, peneliti menyoroti beberapa faktor yang cukup dominan dalam mempengaruhi penyerapan anggaran diantaranya perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, regulasi, sumber daya manusia, dan pengadaan barang dan jasa.
TINJAUAN PUSTAKA
Anggaran dan Penganggaran Sektor Publik
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara, menyatakan bahwa, anggaran adalah alat akuntabilitas, manajemen, dan kebijakan ekonomi. Anggaran sebagai instrumen kebijakan ekonomi berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan dan stabilitas perekonomian serta pemerataan pendapatan dalam rangka mencapai tujuan bernegara (Undang-Undang RI No. 17 Th 2003).
Menurut Haryanto dan Ariffudin (2007) dalam Setyawan (2016:16) “Anggaran Sektor Publik adalah rencana kegiatan dan keuangan secara periodic yang berlangsung dalam satu tahun anggaran dan berisi mengenai program, kegiatan, dan jumlah dana yang diperoleh (penerimaan/pendapatan) dan dibutuhkan (pengeluaran/belanja) dalam rangka mencapai tujuan organisasi”.
Menurut Halim (2017) dalam Wulandari (2018:10), “Anggaran publik merupakan kegiatan yang direpresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter”. Dalam bentuk yang paling sederhana, anggaran publik merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja dan aktivitas.
Adapun penganggaran merupakan mekanisme dan prosedur persiapan/perencanaan, implementasi dan monitoring anggaran. Penganggaran sektor publik merupakan hal yang krusial dan penting bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Proses penganggaran dilaksanakan dalam satu tahun dari proses persiapan, persetujuan, pelaksanaan, kontrol, evaluasi dan monitoring (Zulaikah, dkk, 2018:1223).
5
Menurut Haryanto dan Arifudin (2007) dalam Setyawan (2016:16) berpendapat bahwa penganggaran adalah kegiatan alokasi sumber daya keuangan yang terbatas untuk pembiayaan belanja sebuah organisasi yang cenderung tidak terbatas.
Berdasarkan pengertian anggaran dan penganggaran diatas maka dapat disimpulkan bahwa anggaran dan penganggaran merupakan suatu proses dari awal persiapan/perencanaan, implementasi, dan monitoring sampai menghasilkan rencana kegiatan yang hendak dilakukan pada periode yang akan datang.
Kinerja Anggaran
Kinerja anggaran adalah hasil sistem penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan sangat erat terhadap Visi, Misi dan Rencana Strategis organisasi. Kinerja anggaran mengalokasikan sumberdaya pada program bukan pada unit organisasi semata dan memakai output measurement sebagai indikator kinerja organisasi (Bastian, 2006; 43). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010, maka penyusunan anggaran dilakukan dengan mengintegrasikan program dan kegiatan masing-masing satuan kerja di lingkungan organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan di dalam dokumen perencanaan. Dengan demikian tercipta sinergi dan rasionalitas yang tinggi dengan mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tidak terbatas. Hal tersebut juga untuk menghindari duplikasi rencana kerja serta bertujuan untuk meminimalisasi kesenjangan antara target dengan hasil yang dicapai berdasarkan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan. Kinerja anggaran ini berfokus pada efisiensi penyelenggaraan suatu aktivitas atau kegiatan. Efisiensi itu sendiri adalah perbandingan antara output dengan input. Suatu aktivitas dikatakan efisien, apabila output yang dihasilkan lebih besar dengan input yang sama, atau output yang dihasilkan adalah sama dengan input yang lebih sedikit.
Anggaran ini tidak hanya didasarkan pada apa yang dibelanjakan saja, seperti yang terjadi pada sistem anggaran tradisional, tetapi juga didasarkan pada tujuan atau rencana tertentu yang pelaksanaannya perlu disusun atau didukung oleh suatu anggaran biaya yang cukup dan terukur juga penggunaan biaya tersebut harus efisien dan efektif. ( Bastian, 2006: 45) Berbeda dengan penganggaran dengan pendekatan tradisional, penganggaran dengan pendekatan kinerja ini disusun dengan orientasi output. Jadi, apabila menyusun anggaran dengan pendekatan kinerja, maka mindset harus fokus pada " apa yang ingin dicapai ". Kalau fokus ke "output", berarti pemikiran tentang
"tujuan" kegiatan harus sudah tercakup di setiap langkah ketika menyusun anggaran (Mardiasmo, 2005:65) . Sistem ini menitikberatkan pada segi penatalaksanaan sehingga selain efisiensi penggunaan dana juga hasil kerjanya diperiksa. Jadi, tolok ukur keberhasilan sistem anggaran ini adalah akuntabel terhadap kepentingan masyarakat (Mandiasmo, 2005). Indikator kinerja yang ditetapkan dalam penyusunan kinerja anggaran meliputi masukan (input), keluaran (output) dan (outcome). Indikator ini merupakan tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat atau besaran sumber- sumber dana, sumber daya manusia, material, waktu, teknologi, dan sebagainya yang digunakan untuk melaksanakan program atau kegiatan (Mardiasmo, 2005: 68). Tinjauan distribusi sumber daya, suatu organisasi dapat menganalisis apakah alokasi sumber daya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana strategik yang telah ditetapkan.
Keluaran (output) adalah produk berupa barang atau jasa yang dihasilkan dari program atau kegiatan sesuai dengan masukan yang digunakan. Indikator keluaran adalah sesuatu yang diharapkan
24
langsung dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan atau non-fisik (Mardiasmo, 2005:
69). Dengan membandingkan indikator keluaran organisasi dapat menganalisis sejauh mana kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana. Indikator keluaran hanya dapat menjadi landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran-sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur. Oleh karenanya indikator keluaran harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan instansi.
Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung ) (Mardiasmo, 2005: 69). Indikator hasil adalah sesuatu manfaat yang diharapkan diperoleh dari keluaran. Tolok ukur ini menggambarkan hasil nyata dari keluaran suatu kegiatan. Pada umumnya para pembuat kebijakan paling tertarik pada tolok ukur hasil dibandingkan dengan tolok ukur lainnya. Namun untuk mengukur indikator hasil, informasi yang diperlukan seringkali tidak lengkap dan tidak mudah diperoleh. Oleh karenanya setiap organisasi perlu mengkaji berbagai pendekatan untuk mengukur hasil dari keluaran suatu kegiatan.
Perencanaan Anggaran
a. Pengertian Perencanaan Anggaran
Menurut Anggraini dan Puranto (2010) dalam Wulandari, (2018:14) perencanaan pada dasarnya merupakan suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Sedangkan menurut Zarinah (2016) dalam Putri, dkk (2017:3) perencanaan sebagai acuan bagi penganggaran pada dasarnya adalah proses untuk menyusun rencana pendapatan, belanja, dan pembiayaan untuk suatu jangka waktu tertentu.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan anggaran adalah proses penyusunan rencana kegiatan anggaran yang tepat untuk jangka waktu tertentu (Wulandari dan Putri,dkk)
Menurut Mardiasmo dalam Ramdhani (2017:137) anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk :
1) Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan;
2) Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi serta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya;
3) Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun;
4) Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi.
b. Kemampuan Perencanaan Anggaran
Perencanaan anggaran merupakan salah satu langkah penting dalam pengelolaan anggaran.
Maka dari itu aspek perencanaan yang tidak matang dalam penentuan anggaran akan berdampak pada tidak akan berjalannya program kerja dengan baik, hal ini dikarenakan tidak selarasnya antara perencanaan anggaran dan program kerja yang akan dilaksanakan sehingga menjadi salah satu faktor penyebab minimnya penyerapan anggaran.
Menurut Yunarto dalam Jauhari (2017:13) beberapa permasalahan yang sering terjadi dalam perencanaan anggaran yang mengakibatkan rendahnya penyerapan anggaran, adalah:
1) Perencanaan kegiatan tidak sesuai dengan kebutuhan;
25
2) Data pendukung yang tidak lengkap pada saat penyusunan anggaran;
3) Salah penentuan akun sehingga perlu merevisi dokumen anggaran;
4) Penyusunan pagu anggaran terlalu rendah/tidak sesuai harga pasar;
5) Adanya penyesuaian harga karena adanya kebijakan pemerintah 6) (eskalasi);
7) Tidak menganggarkan biaya pendukung dan administrasi pengadaan;
8) Term of Reference (TOR) salah/tidak lengkap;
9) Rencana Anggaran Belanja (RAB) tidak sesuai dengan satuan biaya;
10) Tidak adanya formalisasi rencana penarikan anggaran.
Gaya Kepemimpinan
Tata kelola organisasi tidak luput dari peran pimpinan dari organisasi atau instansi itu sendiri.
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin merupakan pola perilaku yang diperlihatkan seseorang ketika berusaha mempengaruhi aktivitas orang lain sesuai dengan yang dirasakan orang tersebut. Pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Siagian & Sondang, (2002) ditemukan bahwa tidak seluruh gaya kepemimpinan yang manajer terapkan memiliki dampak yang sama terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
Gaya kepemimpinan seorang pemimpin memberikan gambaran bagaimana seorang pemimpin saat menghadapi suatu situasi. Seperti saat dihadapkan dengan kejadian rendahnya serapan anggaran sehingga kinerja angaran menjadi rendah. Alberto et. al (2005) dalam Diana, (2008) menyatakan jika gaya kepemimpinan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja. Indikator gaya kepemimpinan terbagi menjadi 6 (enam) menurut Kartono dalam Paramita, (2017) yaitu kemampuan mengendalikan emosional, tanggung jawab, kemampuan mengendalikan pegawai/bawahan, kemampuan komunikasi, kemampuan memotivasi , dan kemampuan mengambil keputusan.
Pelaksanaan Anggaran
Menurut BPKP dalam Asmara (2017:37) pelaksanaan anggaran merupakan aktivitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan untuk merealisasikan semua rencana dan kebijakan yang telah dirumuskan dan ditetapkan.
Sedangkan menurut Peraturan Menteri dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (2006) pelaksanaan anggaran adalah suatu dokumen yang dibuat untuk dijadikan pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh pengguna anggaran (Permendag RI No. 13 Th 2006).
Berdasarkan Pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan anggaran merupakan tahapan kegiatan yang dibuat oleh masing-masing pelaksana anggaran dalam rangka penyelenggaraan kegiatan, untuk menghasilkan realisasi anggaran yang sesuai dengan perencanaan.
Pelaksanan anggaran dilaksanakan setelah proses perencanaan anggaran selesai, yang meliputi penggunaan alat-alat yang diperlukan, pelaksana anggaran, cara pelaksanaan, waktu pelaksanaan dan tempat pelaksanaan anggaran (Asmara dan Permendag RI No. 13 Th 2006).
Evaluasi Anggaran
Dalam melakukan sebuah kegiatan, evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui kesalahan atau kekurangan dari proses maupun hasil akhir dari kegiatan yang telah dilakukan, yang berguna melakukan untuk perubahan atau perbaikan pada kegiatan berikutnya (Salbia dan Risky, 2012).
2
Evaluasi anggaran merupakan tindakan yang dilakukan untuk menelusuri penyimpangan atas anggaran dengan cara membandingkan anggaran dengan realisasinya dan digunakan sebagai dasar penilaian kinerja. Dimana apabila evaluasi yang dilakukan bersifat punitive maka motivasi menjadi rendah, dan sebaliknya jika evaluasi yang dilakukan bersifat supportive akan menghasilkan tingkah laku yang positif dan dapat meningkatkan kinerja manajemen (Salbia dan Risky 2012).
Hasil evaluasi mengenai anggaran juga perlu ditinjau berdasarkan penanganan masalah berdasarkan pelaksanaan program dan kegiatan yang ada. Selama ini evaluasi atas penggunaan anggaran sangat berdampak positif untuk mempengaruhi hasil kegiatan penganggaran yang teralokasikan sesuai dengan besarnya pemberian anggaran dan penilaian tentang hasil bagi dari kegiatan pengelolaan. Mengevaluasi dari setiap kegiatan penganggaran mempunyai efek positif terhadap kemampuan aparat dalam menilai, memanfaatkan dan mengelola anggaran yang diterapkan secara terencana, terarah dan tersusun sesuai dengan kinerja aparat dalam pengelolaan yang tepat sasaran dan tepat waktu, sehingga anggaran tidak ada yang terlambat cair dan mudah dimanfaatkan dan digunakan untuk kegiatan pembangunan. Apabila evaluasi dilakukan secara terencana dengan pengawasan yang terukur, akan berdampak terhadap kinerja aparat dalam pengelolaan anggaran (Latif, 2014).
.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan tujuan penelitian adalah pengujian hipotesis (hypothesis testing) untuk memastikan hubungan sebab akibat antara variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini menggunakan investigation type yang bersifat kausalitas, yaitu dengan menunjukan arah hubungan antar variabel berdasarkan konstruksi model penelitian.
Unit analisis dalam penelitian ini adalah individu yaitu pegawai yang menduduki jabatan dibidang pengelolaan anggaran yaitu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Penandatangan
Pelaksanaan Anggaran
(X3)
Kinerja Anggaran
(Y) Perencanaan
Anggaran (X1)
H1
H3 H2
Evaluasi Anggaran
(X3) Gaya Kepemimpinan
(X2)
H4
7
27
Surat Perintah Membayar (PP SPM), Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu, Kepala Administrasi Keuangan dan Bisnis pada unit kerja di lingkungan Universitas Negeri Semarang.
Metode pengumpulan data pada untuk data primer penelitian ini dilakukan dengan menyampaikan kuesioner melalui media telegram atau pesan whatsapp responden yang dituju. Bobot penilaian atau angka hasil kusioner dalam penelitian ini sesuai dengan yang digambarkan dalam skala likert (likert scale). Skala likert ini menggunakan lima angka penilaian yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Kurang Setuju, (4) Setuju, dan (5) Sangat Setuju.
Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap pengumpulan data dalam penelitian. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan analisis regresi linear berganda dengan bantuan program SPSS ( Statistical Package for Social Science) versi 26.0. dan SmartPLS 4
LUARAN DAN TARGET CAPAIAN
Penelitian ini berkontribusi dalam peningkatan kualitas kinerja anggaran Universitas Negeri Semarang. Adapun target luaran penelitian ini adalah:
1. Artikel pada Jurnal Terakreditasi Nasional (Acepted) 2. Hak Cipta
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Anggaran biaya yang diajukan dalam penelitian ini sebesar Rp 20.000.000,00 dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 1 Rencana Anggaran Biaya 1. Honorarium
No. Honor Honor per tahun (Rp)
Tahun ke-1
Honorarium untuk pelaksanaan: Tarif Orang Waktu Jumlah
1 Sekretariat penelitian 300,000 OB 1 Org 6 Bln 1,800,000 2 Pengolah Data Penelitian 1,540,000 OB 1 Org 1 Kali 1,540,000 3 Pembantu Lapangan 80,000 OH 1 Org 5 Hari 400,000
SUBTOTAL
3,740,000
2. Pembelian bahan habis pakai
No. Material Harga Peralatan Penunjang (Rp)
Tahun ke-1
1 Kertas F4 70 gr Paper One 40,000 4 Rim 160,000 2 Toner HP Laserjet 35A 750,000 2 Pcs 1,500,000 3 Cartridge EPSON L3110 400,000 2 pack 800,000 4 Konsumsi FGD 65,000 30 orang 1 keg 1,950,000 5 Makan Pengumpulan Data dan
Analisis 50,000 30 orang 1 keg 1,500,000
3
10
10
14 18
21
No. Material Harga Peralatan Penunjang (Rp) Tahun ke-1
6 Konsumsi Penyusunan Laporan
Penelitian 65,000 10 orang 1 keg 650,000
7 ATK 100,000 30 Paket 3,000,000
8 Fotokopi Materi dan Instumen 200 7,000 lembar 1,400,000
9 Flashdisk 85,000 30 buah 2,550,000
SUBTOTAL 13,510,000
3. Lain-lain
No. Material Biaya per tahun (Rp)
Tahun ke-1
Tarif Waktu Jumlah
1 Kontribusi Jurnal 1,000,000 1 kali 1,000,000 2 Kontribusi Hak Cipta 500,000 1 kali 500,000 3 Penggandaan Proposal dan
Laporan 5,000 10 pcs 50,000
4 Jilid Proposal dan Laporan 30,000 10 pcs 300,000
5 Cetak Materi 30,000 30 Eks 900,000
SUBTOTAL 2,750,000
TOTAL ANGGARAN (Rp) 20,000,000
JADWAL PENELITIAN
Jadwal kegiatan penelitian ini dipaparkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Penelitian
No Kegiatan Bulan Ke
1 2 3 4 5 6
1. Persiapan (instrument) 2. Pengumpulan data 3. Tabulasi data 4. Analisis data 5. Penyusunan laporan
6. Penyusunan artikel dan publikasi
15
17
DAFTAR PUSTAKA
Alumbida, Saerang, Ilat 2016. Pengaruh Perencanaan, Kapasitas Sumber Daya Manusia, dan Komitemen Organisasi terhadap Penyerapan Anggaran Belanja Daerah pada Pemerintah Kabupaten KepulauanTalaud. Program Pasca Sarjana Unsrat, Manado dari http://ejournal.unsrat.ac.id.
Amirudin. 2009. Faktor Yang Menyebabkan Minimnya Serapan Anggaran Belanja Daerah di Kabupaten Bengkalis
Arif, E. 2013. Identifikasi Faktor-faktor Penyebab Minimnya Penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten/Kota di Provinsi Riau Tahun 2011. Program Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta.
Arista, A. S. A. N. and I. W. Suartana (2016). Pemahaman Atas SAP Sebagai Pemoderasi Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi pada Kinerja Anggaran SKPD Kota Denpasar. E-Jurnal Akuntansi 17(2): 1667-1699Basri.2013. Analisis Penyusunan Anggaran dan Laporan Realisasi Anggaran pada BPM-PD Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Emba, Vol. 1, No. 4, Hal. 202212.
Drake Peterson Pamela, and Fabozzi J. Frank (2010). The Basics of Finance: An Introductionto Financial Markets, Business Finance, and Portfolio Management, John Wiley and Sons Inc., Hoboken, New Jersey.
Elim, M. A., Ndaparoka, D. S., & Tomasowa, T. E. (2018). Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran Belanja Pada Organisasi Perangkat Daerah Di Kota Kupang.Jurnal Akuntansi, Keuangan, Dan Audit, 3, 46 – 56.
Fitriani., N. Masdjojo G.N, Suwarti. T. 2015. Exploring Tha Factors That Impact The
Accumulation of Budget Absorption in The end of The Fiscal Year 2013: A Case Study in Pekalongan Cyti Of Central Jaya Indonesia. South Contemporary Business, Economics and Law, Vol. 7, Issue 3 (Aug.)ISSN 2289-1560.
Hasni, N. T., & Basukianto. (2016). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Batang. Telaah Manajemen, 13, 33 - 44.
Herriyanto, H. 2012. Analisis atas faktor-faktor yang mempengaruhi keterlabatan Penyerapan Anggaran Belanja pada Satuan Kerja Kementerian/Lembaga di wilayah Jakarta. Tesis. Tidak Dipublikasikan. Jakarta:FEUI.
John Kuria etc, 2017. EFFECT OF BUDGETING PROCESS ON BUDGET PERFORMANCE OF STATE CORPORATIONS IN KENYA: A CASE OF KENYATTA NATIONAL HOSPITAL.
International Academic Journal of Human Resource and Business Administration (IAJHRBA)
| ISSN 2518-2374.
Laoli, V. (2019). Pengaruh akuntabilitas dan transparansi terhadap kinerja anggaran berkonsep value of money pada pemerintah kabupaten Nias. Owner, 3(1), 91.
https://doi.org/10.33395/owner.v3i1.108
Mahsun, Muhamad. 2009. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. BPFE. Yogyakarta.
Mardiasmo, 2009, Akuntansi Sektor Publik, penerbit ANDI Yokyakarta.
Nababan, R. A., Sihombing, M., & Thamrin, H. (2018). Pengaruh akuntabilitas dan transparansi, terhadap pengelolaan keuangan berkonsep value for money pada pemerintah di kabupaten Dairi. Anthropos: Jurnal Antropologi Sosial Dan Budaya (Journal of Social and Cultural Anthropology), 4(1), 108. https://doi.org/10.24114/antro.v4i1.10157
Priatno., A.P. 2013. Faktor-faktor yang Memengaruhi Penyerapan Anggaran Pada Satuan Kerja Lingkup Pembayaran KPPN Blitar. Program Sarjana Universitas Brawijaya, Malang.
Putra, W. E. (2018). Analisis pengaruh pengawasan fungsional, akuntabilitas publik dan peningkatan pelayanan publik terhadap kinerja pemerintah daerah (Studi Empiris Pada SKPD di Provinsi Jambi). Jurnal Akuntansi Dan Pajak, 18(2), 181. https://doi.org/10.29040/jap.v18i2.143 Akuntansi, Vol. 2, No. 1, Hal: 1221-1234.
Putri., C. T. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Pemerintah Provinsi Bengkulu.Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Bengkulu.
Purnomo, B. S., & Putri, C. (2018). Akuntabilitas, transparansi, pengawasan dan kinerja anggaran berkonsep value for money. Jurnal Riset Akuntansi & Keuangan, 6(3), 467– 480.
https://doi.org/10.17509/jrak.v6i3.14886
Rahmawati ,Rika Septi & Ishak , Jouzar Farouq. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Anggaran Belanja Pada Pemerintah Kota Cimahi. Indonesian Accounting Research Journal Vol. 1, No. 1, October 2020, pp. 180 – 189
Ramdhani, D., & Anisa, I. Z. (2017). Pengaruh Perencanaan Anggaran, Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Pelaksanaan Anggaran Terhadap Penyerapan Anggaran Pada Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Banten. Jurnal Riset Akuntansi Terpadu, 10, 134 – 147.
Ridani., M. Arsyad. 2014. Analisis penyerapan anggaran bekanja daerah di Kabupaten Bulungan tahun 2009-2013. Program Pasca Sarjana UGM, Yogyakarta.
Syakhroza, Akhmad. 2008. Telaah Governance Sistem Keuangan Negara. Jurnal Usahawan, (No. 05) TH XXXXVI : 37-40.
Zarinah, M., Darwanis, & Abdullah, S. (2016). Pengaruh Perencanaan Anggaran Dan Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Tingkat Penyerapan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Di Kabupaten Aceh Utara. jurnal Magister Akuntansi, 5, 90- 97.
Zulaikah, B., & Burhany, D. (2018). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penumpukan Penyerapan Anggaran Pada Triwulan IV di Kota Cimahi.Jurnal
oid:3618:49491541 Similarity Report ID:
17% Overall Similarity
Top sources found in the following databases:
17% Internet database 8% Publications database
Crossref database Crossref Posted Content database
0% Submitted Works database
TOP SOURCES
The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be displayed.
1
core.ac.uk
Internet
3%
2
docobook.com
Internet
3%
3
researchgate.net
Internet
1%
4
lppm.unnes.ac.id
Internet
1%
5
ojs.nitromks.ac.id
<1%
Internet
6
jurnal3.stiesemarang.ac.id
<1%
Internet
7
theorykeuangandaerah.blogspot.co.id
<1%
Internet
8
repository.umsu.ac.id <1%
Internet
Sources overview
oid:3618:49491541 Similarity Report ID:
9
lib.unnes.ac.id
<1%
Internet
10
repository.uki.ac.id
<1%
Internet
11
journal.univpancasila.ac.id
<1%
Internet
12
slideshare.net
<1%
Internet
13
lib.ibs.ac.id
<1%
Internet
14
fathoni0809.wordpress.com
<1%
Internet
15
mafiadoc.com
<1%
Internet
16
stt-pln.e-journal.id
<1%
Internet
17
123dok.com
<1%
Internet
18
adoc.pub
<1%
Internet
19
narotama.ac.id
<1%
Internet
20
pdfs.semanticscholar.org
<1%
Internet
Sources overview
oid:3618:49491541 Similarity Report ID:
21
file.bpmtv.kemdikbud.go.id
<1%
Internet
22
repository.unikastpaulus.ac.id
<1%
Internet
23
repo.unand.ac.id
<1%
Internet
24
repository.unej.ac.id
<1%
Internet
25
eprints.polsri.ac.id
<1%
Internet
26
repository.unib.ac.id
<1%
Internet
27
neliti.com
<1%
Internet
Sources overview
oid:3618:49491541 Similarity Report ID:
Excluded from Similarity Report
Bibliographic material Quoted material
Cited material Abstract
Methods and Materials Manually excluded text blocks
EXCLUDED TEXT BLOCKS
Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan Anggaran dan
{"linkText":"repository.upstegal.ac.id","glimpseId":"oid:3793:1478079214_2_overview","collection":"internet","...
Excluded from Similarity Report