• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MATEMATIS SISWA PADA SOAL MATERI ARITMATIKA SOSIAL DI KELAS VII SMP NEGERI 14 MEDAN T.A. 2022/2023

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MATEMATIS SISWA PADA SOAL MATERI ARITMATIKA SOSIAL DI KELAS VII SMP NEGERI 14 MEDAN T.A. 2022/2023"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang membuat siswa aktif yaitu model Problem Based Learning (PBL). Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Problem Based Learning (PBL) Terhadap Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi Pada Soal Materi Aritmatika Sosial Di Kelas VII SMP Negeri 14 Medan T.A. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka peneliti mempersempitnya pada pengaruh model Problem Based Learning (PBL).

Berdasarkan kendala masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah terdapat pengaruh yang signifikan model problem based learning (PBL) terhadap tinggi berpikir matematis siswa pada soal materi aritmatika sosial di kelas VII SMP Negeri 14 Medan T.A. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) terhadap berpikir matematis tingkat tinggi siswa pada soal materi aritmatika sosial di kelas VII SMP Negeri 14 Medan T.A. Secara umum penelitian ini memberikan kontribusi terhadap dunia pendidikan pembelajaran matematika karena model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan kemampuan berpikir matematis siswa yang berkualitas pada materi aritmatika sosial.

Bagi kepala sekolah secara tidak langsung dapat mengembangkan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi matematika sosial. Siswa dapat memberikan pengalaman belajar dalam meningkatkan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi pada materi komputasi sosial melalui model Problem Based Learning (PBL). Bagi peneliti dapat meningkatkan pemahaman pengetahuan dan memberikan kontribusi dalam pembelajaran matematika khususnya dengan meningkatkan kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi siswa pada materi matematika sosial dengan pembelajaran dengan model Problem Based Learning (PBL).

Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) merupakan pendekatan yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi dunia nyata.

Karakteristik Model Problem Based Learning (PBL)

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang menitikberatkan pada siswa menggunakan masalah nyata untuk menjelaskan suatu pemahaman atau memecahkan masalah yang ada. Berdasarkan pendapat di atas mengenai ciri-ciri model Problem-Based Learning (PBL), terdapat tiga unsur penting dalam proses pembelajaran Problem-Based Learning (PBL), yaitu adanya masalah, pembelajaran yang berpusat pada siswa, dan pembelajaran yang berpusat pada siswa. kelompok. .

Sintaks Model Problem Based Learning (PBL)

Siswa maju ke depan kelas memimpin doa dan menjawab salam guru serta memberitahukan kepada guru jika ada siswa lain yang tidak hadir. Guru membantu siswa merencanakan dan menyiapkan pekerjaan yang sesuai, seperti laporan, video, dan model, serta membantu mereka berbagi tugas dengan teman-temannya. Guru membantu siswa merefleksikan atau mengevaluasi penyelidikan dan proses yang mereka gunakan.

Sintaks Operasional Model Problem Based Learning (PBL)

Siswa menyiapkan laporan hasil pemecahan masalah, baik secara tertulis maupun dalam bentuk slide power point untuk presentasi. Guru mengajukan fenomena atau cerita untuk mengangkat permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari atau memberikan contoh Aritmatika Sosial yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang relevan tentang masalah dan memecahkan masalah, menjelaskan dan memecahkan masalah.

Kelebihan Model Problem Based Learning (PBL)

Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Matematis

Pertanyaan yang diajukan tidak hanya terbatas pada level penerapan (C3), namun juga pada level penciptaan (C6).

Indikator HOTS

Tujuan utama dari keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis ketika menerima berbagai jenis informasi, berpikir kreatif untuk memecahkan masalah dengan menggunakan pengetahuan yang dimiliki, dan mengambil keputusan dalam situasi yang kompleks (Winarso, Widodo 2014; Siswa Suryapuspitari menggunakan penalaran dalam memecahkan masalah matematika, dapat menggeneralisasi, merumuskan dan mengkomunikasikan hasil temuannya. Siswa dapat bekerja dengan model untuk situasi yang kompleks dan dapat memecahkan masalah yang kompleks.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) siswa pada penelitian ini adalah:.

Materi Aritmatika Sosial 1. Harga Satuan

Persentase Untung dan Rugi

Harga beli jika diketahui persentase untung dan rugi

Penelitian yang Relevan

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan materi matematika sosial untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Blangpidie. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) meningkat. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bahwa hasil belajar siswa yang diajar melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar melalui pembelajaran langsung.

Penelitian yang dilakukan oleh Erni Oktavia, mahasiswi program studi pendidikan biologi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Lampung Utara dengan judul “Pengaruh Pembelajaran SETS Berbasis Masalah pada Siswa Kelas X HOTS (Higher Order Thinking Skill) pada Materi Ekosistem pada MAN 1 Lampung Utara Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah berbasis SETS terhadap HOTS siswa kelas X pada materi ekosistem di MAN 1 Lampung Utara.

Kerangka Berpikir

Selain itu, metode pembelajaran yang selama ini diterapkan di Indonesia hanya terfokus pada hafalan seperti Law Order Thinking Skill (LOTS), bahkan juga menghambat perkembangan siswa karena selalu berada dalam zona nyaman. Model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk membangun pengetahuan siswa adalah model Problem Based Learning (PBL). Model Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran berbasis masalah yang dipilih oleh guru matematika sebagai solusi terbaik untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, penalaran, berpikir kritis dan kreatif siswa.

Hipotesis

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Desain Penelitian
  • Populasi dan Sampel penelitian 1. Populasi
    • Sampel
  • Variabel Penelitian 1. Variabel bebas (X)
    • Variabel terikat (Y)
  • Prosedur Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Observasi
  • Instrumen Penelitian
    • Validitas Tes
    • Uji Reliabilitas Tes
    • Menghitung Nilai Rata-Rata dan Simpangan Baku
    • Pengujian Hipotesis
    • Dalam penelitian ini, jika dan maka langkah selanjutnya adalah menghitung rata-rata dan standar deviasi sebagai berikut

Menurut Sugiyono, populasi adalah wilayah umum yang terdiri dari obyek/mata pelajaran yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 14 Medan yang terdiri dari dari tujuh kelas.Jadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII – C sebagai kelas eksperimen dan VII – D sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 24 siswa.Variabel bebas dalam penelitian ini adalah dua jenis model pembelajaran yang diterapkan di Pada penelitian ini, kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL), sedangkan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi siswa kelas VII–C dan VII–D. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama penelitian ini adalah memperoleh data (Sugiyono, 2017:224). Observasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui proses pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) yaitu di dalam kelas.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematik dimana peneliti menggunakan pedoman sebagai alat observasinya. Untuk menguji persamaan varians digunakan uji F sebagai berikut: kedua populasi mempunyai varians yang sama). kedua populasi mempunyai varian yang berbeda).

Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Persentase  Persentase  Kriteria  0,80 – 1,00  Sangat tinggi  0,70 – 0,79  Tinggi  0,60 – 0,69  Cukup  0,00 > 0,59  Rendah  2
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Persentase Persentase Kriteria 0,80 – 1,00 Sangat tinggi 0,70 – 0,79 Tinggi 0,60 – 0,69 Cukup 0,00 > 0,59 Rendah 2

Gambar

Tabel 2.1 Sintaks Problem Based Learning (PBL)
Tabel 2.2 Sintaks Operasional Model Problem Based Learning (PBL)
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Persentase  Persentase  Kriteria  0,80 – 1,00  Sangat tinggi  0,70 – 0,79  Tinggi  0,60 – 0,69  Cukup  0,00 > 0,59  Rendah  2
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian untuk mengetahui: (1) Pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terhadap

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbasis media audiovisual terhadap hasil belajar ekonomi

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan perangkat pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) , hendaknya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas belajar dan kemampuan

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap hasil belajar biologi ditinjau dari kemampuan berpikir kritis.. Penelitian

Tujuan penelitian untuk mengetahui kemampuan komunikasi matematis dan pemecahan masalah melalui Problem Based Learning (PBL). Populasi penelitian adalah mahasiswa

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berkaitan dengan tujuan penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model Problem Based Learning (PBL)

Persamaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang di teliti penulis yaitu pada model pembelajaran Model Problem Based Learning PBL, sedangkan perbedaannya yaitu dari penelitian