• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Stres Kerja, Dukungan Sosial, dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT Bank X Area Bogor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengaruh Stres Kerja, Dukungan Sosial, dan Motivasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan PT Bank X Area Bogor"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

Kepuasan kerja (Howel dan Dipboye, 1986) merupakan hasil keseluruhan dari sejauh mana pekerja menyukai atau tidak menyukai berbagai aspek pekerjaan mereka. Seorang pegawai yang mempunyai tingkat kepuasan kerja yang tinggi akan berperilaku positif terhadap pekerjaannya.Kepuasan kerja yang tinggi merupakan tanda bahwa organisasi dikelola dengan baik dan merupakan hasil dari manajemen perilaku yang efektif (Davis, Keith dan John W. Newstrom, 1996). Yuliasia dkk (2012) berpendapat bahwa dukungan sosial dapat digunakan untuk meningkatkan kepuasan kerja dan motivasi pekerja.

Persaingan yang ketat antar bank tidak lepas dari banyaknya jumlah perusahaan perbankan di Indonesia. Peneliti juga tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan Bank X di wilayah Bogor dan sekitarnya. Apabila karyawan merasakan motivasi muncul akibat adanya dukungan sosial yang diterimanya, maka tentu akan timbul motivasi yang akan berdampak pada kepuasan kerja karyawan. Mengacu pada hal tersebut peneliti ingin mengetahui lebih lanjut apakah stres kerja, dukungan sosial dan motivasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja di Bank X Area Bogor dan sekitarnya.

Kami berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi ilmu manajemen sumber daya manusia khususnya mengenai kepuasan kerja karyawan. Hal tersebut menjadi acuan dalam mengembangkan praktik untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan sehingga organisasi dapat menentukan strategi yang tepat untuk mengatasi permasalahan sumber daya manusia.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang Masalah
  • Ruang Lingkup
  • Rumusan MAsalah
  • Maksud dan Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
  • Sistematika Penulisan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan yang berguna bagi organisasi untuk mengembangkan strategi manajemen sumber daya manusia.

LANDASAN TEORI

Tinjauan Pustaka

  • Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Stres Kerja
    • Faktor-faktor Penyebab Stres Kerja
    • Konsekuensi Stres Kerja
    • Strategi Manajemen Stres Kerja
    • Indikator Stres Kerja
  • Dukungan Sosial
    • Sumber-sumber Dukungan Sosial
    • Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dukungan Sosial
    • Indikator Dukungan Sosial
  • Motivasi
    • Teori Motivasi
    • Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi
    • Indikator Yang Mempengaruhi Motivasi
  • Kepuasan Kerja
    • Aspek-aspek Kepuasan Kerja
    • Teori-teori Kepuasan Kerja
    • Faktor-faktor yang dapat menimbulkan Kepuasan
    • Dampak dari Kepuasan dan Ketidakpuasan Kerja
    • Indikator yang mempengaruhi Kepuasan Kerja

Hasilnya, ia menemukan bahwa faktor penyebab kepuasan kerja berbeda dengan faktor penyebab ketidakpuasan kerja. Kepuasan kerja dalam hal ini merupakan hasil selisih antara imbalan yang dianggap pantas dengan imbalan yang sebenarnya diperoleh. Berdasarkan pernyataan di atas, maka dengan mudah dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.

Seorang pegawai yang mempunyai tingkat kepuasan kerja yang tinggi akan berperilaku positif terhadap pekerjaannya. Dan kepuasan kerja yang tinggi merupakan tanda bahwa organisasi dikelola dengan baik dan merupakan hasil dari manajemen perilaku yang efektif (Davis et al, 1997). Contoh perilaku negatif sebagai bentuk kepuasan kerja yang rendah adalah terjadinya pemogokan ilegal, kerja lambat, ketidakhadiran, dan turnover yang tinggi (Davis et al, 1997).

Sedangkan kepuasan kerja kognitif merupakan kepuasan yang diperoleh dari penilaian kondisi yang logis dan rasional. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika memiliki rekan kerja yang ramah dan suportif akan meningkatkan kepuasan kerja. Teori konflik Locke (Munandar, 2014) menjelaskan bahwa kepuasan kerja seseorang bergantung pada perbedaan antara apa yang diinginkannya dengan apa yang dirasakannya telah diperoleh melalui pekerjaannya.

Kepuasan kerja diyakini mendukung tingkat fungsi fisik dan mental, begitu pula kepuasan itu sendiri.

Kerangka Konseptual

  • Keterkaitan antara Stress Kerja Terhadap Motivasi
  • Keterkaitan antara Dukungan Sosial Terhadap Motivasi
  • Keterkaitan antara Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja
  • Keterkaitan antara Stress Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
  • Keterkaitan antara Dukungan Sosial dengan Kepuasan Kerja

Tingkat kepuasan kerja dan kesehatan dapat saling menguatkan sehingga peningkatan pada salah satu aspek dapat meningkatkan aspek lainnya dan sebaliknya penurunan pada salah satu aspek berdampak negatif pada aspek lainnya. Menurut Johnson dan Johnson (Rambe & Tarmidi, 2011) dukungan sosial adalah kehadiran orang lain yang dapat diandalkan untuk mencari bantuan, dorongan dan penerimaan ketika individu mengalami kesulitan. House & Kahn (Hidayati, 2011) menyebutkan bentuk dukungan sosial orang tua yaitu dukungan emosional berupa cinta dan kasih sayang, ekspresi kepekaan, perlindungan, perhatian dan kepercayaan, keterbukaan dan kemauan dalam menyelesaikan permasalahan seseorang.

Untuk mengatasi hal tersebut maka karyawan dalam bekerja memerlukan dukungan sosial dari atasan, teman kerja dan keluarga. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2011) menunjukkan bahwa sebagian besar dukungan sosial berada pada kategori sedang dan hasilnya menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara dukungan sosial yang diterima siswa dengan motivasi belajar siswa. Jadi memang benar bahwa meskipun ada beberapa karyawan yang selalu mendapat tekanan karena pekerjaannya, namun mereka tetap merasakan kepuasan yang besar dalam pekerjaannya. 1959) menggambarkan hubungan antara dua variabel seolah-olah kepuasan kerja merupakan hasil dari dua jenis faktor, yaitu faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik;

Brown (1996) meneliti bahwa ketika suatu organisasi memiliki beberapa karyawan yang puas atau bahagia, maka hal ini dapat berdampak pada kepuasan karyawan. Kartika dan Kaihatu (2010) juga menemukan adanya pengaruh yang signifikan antara motivasi kerja dan kepuasan kerja pada studi kasus karyawan restoran di Pakuwon Food Festival Surabaya. Kontribusi variabel motivasi terhadap kepuasan kerja hanya sebesar 13,6%, sedangkan sisanya merupakan kontribusi variabel yang belum diteliti.

Penelitian yang dilakukan Mansoor dkk (2011) juga menunjukkan bahwa stres kerja mempunyai dampak negatif terhadap kepuasan kerja karyawan. Subjek dengan kepuasan kerja rendah ditemukan mengalami stres berupa mengalami kelebihan beban kerja, ambiguitas peran, konflik peran, rendahnya partisipasi dan ketidakberdayaan dalam lingkungan kerja. Berdasarkan penelitian di atas, penelitian ini memberikan hipotesis bahwa stres kerja berpengaruh negatif terhadap kepuasan kerja.

Pegawai yang mempunyai dukungan sosial yang tinggi akan mempunyai tingkat kepuasan kerja yang tinggi (Yuliasia dkk, 2012). Dukungan sosial juga dapat membantu mengurangi perasaan tidak puas dan tertekan yang dirasakan pekerja ketika dihadapkan pada tekanan dan kekakuan pekerjaannya. Menurut Yuliasia dkk (2012), selain kepuasan gaji, dukungan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan karyawan PT Wonokoyo Joyo Corporindo yang dinyatakan dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,41.

Model Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

Objek Penelitian

Desain Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Populasi dan Sampel

Operasionalisasi Variabel

Metode Analisis Data

  • Spesifikasi Model (Spesification Model)
  • Identifikasi ( Identification)
  • Estimasi ( Estimation)
  • Uji Kecocokan (Testing Fit)
    • Kecocokan Model Pengukuran (Measurement Model
    • Kecocokan Model Keseluruhan (Over Model Fit)

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

  • Sejarah Singkat PT. Bank X Tbk
  • Visi dan Misi PT. Bank X Tbk

Bank X didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, 4 (empat) bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia digabung menjadi Bank X, dimana masing-masing bank tersebut mempunyai peranan yang tidak terpisahkan dalam perkembangan perekonomian Indonesia. . . Dibutuhkan waktu tiga tahun dan US$200 juta untuk mengembangkan program menggantikan platform perbankan inti sebelumnya sehingga memenuhi standar perbankan ritel.

Memasuki segmen usaha yang menguntungkan dan mempunyai prospek pertumbuhan dengan berperan sebagai lembaga perbankan yang komprehensif 2.

Analisis Deskriptif Data Responden

  • Jenis Kelamin
  • Usia Responden
  • Pendidikan
  • Masa Kerja
  • Posisi/Jabatan

Menurut Johnson dan Johnson (Rambe & Tarmidi, 2011), dukungan sosial adalah adanya orang lain yang dapat diandalkan untuk meminta bantuan, dorongan dan penerimaan jika seseorang mengalami masalah.Dukungan sosial berasal dari keluarga, teman dan lingkungan. lingkungan terdekat. . Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik berasal dari: keluarga, lingkungan dan media, sehingga dapat dikatakan bahwa dukungan sosial mempunyai peranan yang positif terhadap motivasi. Hasil ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2011) yang berpendapat bahwa dukungan sosial yang dimiliki siswa menerima akan membuat seorang siswa termotivasi untuk belajar. Oleh karena itu motivasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dan hipotesis dapat diterima.

Brown (1996) juga menemukan bahwa ketika suatu organisasi memiliki lebih banyak karyawan yang merasa puas atau bahagia, hal ini dapat mempengaruhi kepuasan karyawan. Penelitian ini mampu membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi dan kepuasan kerja. Nilai estimasi ini menunjukkan hasil negatif dengan nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap kepuasan kerja, sehingga hipotesis tidak dapat diterima dan tidak didukung oleh data.

Hasil tersebut tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Mansoor dkk (2011) yang menunjukkan bahwa stres kerja berdampak negatif terhadap kepuasan kerja. Hal ini menunjukkan bahwa Dukungan Sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dan hipotesis diterima. Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif Dukungan Sosial terhadap kepuasan kerja.Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliasia dkk (2012) yang berpendapat bahwa selain kepuasan terhadap gaji, dukungan sosial juga memberikan dampak positif. dan signifikan. pada kepuasan karyawan dalam bekerja.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh stres kerja terhadap motivasi, dukungan sosial terhadap motivasi, motivasi terhadap kepuasan kerja, stres kerja terhadap kepuasan kerja dan dukungan sosial terhadap kepuasan kerja. Implikasi manajerial dalam penelitian ini berdasarkan hasil perhitungan Stres Kerja, Dukungan Sosial, Motivasi, Kepuasan Kerja Sebagai dasar implikasi manajerial lihat tabel 4.7 dibawah ini. Ketika gaji yang dibayarkan cukup untuk memenuhi taraf hidup maka kepuasan kerja akan meningkat seiring dengan kenaikan gaji, sehingga motivasi kerja karyawan pun akan meningkat.

Komunikasi yang baik dengan rekan kerja akan mempengaruhi tingkat kepuasan karyawan terhadap rekan kerja di perusahaan, ketika motivasi memberikan dampak positif maka akan berdampak positif pula terhadap kepuasan kerja. Pengaruh Stress Kerja, Beban Kerja Terhadap Kepuasan Kerja, Penelitian Medical Representative Di Kota Kudus. Pengaruh Sumber Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pendidikan Tetap Fakultas Ilmu Sosial Universitas Airlangga.

Gambar 4.2 Usia Responden
Gambar 4.2 Usia Responden

Uji Validasi dan Rliabililas

  • Hasil Uji Validasi (Pre- Test)
  • Hasil Uji Realiable (Pre-Test)

Hasil Analisis Data

  • Spesifikasi Model
  • Identifikasi
  • Uji Model Pengukuran
    • Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
  • Estimasi
    • Sample Size
  • Uji Model Keseluruhan
    • Pengukuran Goodness of Fit ( GOF)

Nilai estimasi menunjukkan hasil negatif dengan nilai probabilitas kurang dari 0,05 sehingga mendukung hipotesis. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Martini dan Fadli (2011) yang berpendapat bahwa stres kerja dapat memberikan dampak merugikan yang cukup besar bagi organisasi tempat karyawan tersebut bekerja, sehingga motivasi kerjanya menurun dan mengganggu pelaksanaan tugasnya, sehingga mereka tidak dapat membuat keputusan yang baik. Nilai perkiraan ini menunjukkan hasil yang positif, namun tidak didukung oleh data yang nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05.

Variabel stres kerja yang dominan mempengaruhi pegawai bank

Tabel 4. 3Computation of Degrees of Freedom
Tabel 4. 3Computation of Degrees of Freedom

Pembahasan

  • Hasil Uji Stress Kerja terhadap Motivasi
  • Hasil Uji Dukungan social terhadap Motivasi
  • Hasil Uji Motivasi terhadap Kepuasan Kerja
  • Hasil Uji Stress kerja terhadap Kepuasan Kerja
  • Hasil Uji Dukungan Sosial terhadap Kepuasan Kerja

Implikasi Manajerial

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Abdulla, Jassem, Ramdane Djebarni, Kamel Mellahi, (2011), Determinants of Job Satisfaction in the United States: A Case Study of Dubai Police, Staff Review, Vol 40 No. Development of a scale for measuring stress and performance of public and private sector bank employees. California State University San Bernardino, CA Managing, motivating, and developing job satisfaction in the health care work environment.

1 Gaji yang memadai dan sesuai dengan taraf hidup memotivasi Anda untuk bekerja 2 Adanya tunjangan dan bonus memotivasi Anda.

Tabel 0.1 Hasil Uji Validitas dan Reliablilitas
Tabel 0.1 Hasil Uji Validitas dan Reliablilitas

Gambar

Gambar 2.2 Model Penelitian 
Gambar 3.3 Spesifikasi Model Penelitian  Sumber Amos 20
Tabel 3.2 Uji Validitas
Tabel 3.4 Perbandingan Ukuran-Ukuran GOF
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan kerangka pemikiran seperti pada Gambar 1, penelitian mengkaji variabel motivasi kerja (x1), kepuasan kerja (x2), dan sikap kerja (x3) serta pengaruhnya terhadap kinerja

Komitmen Organisasi No Pernyataan Alternatif Jawaban STS TS R S SS Variabel komitmen organisasi 1 2 3 4 5 1 Saya memahami visi,misi, dan tujuan perusahaan 2 Saya yakin dengan

PERNYATAAN 1 STS 2 3 4 5 6 SS 11 Saya mencoba belajar semaksimal mungkin dari Pelatihan yang diberikan perusahaan 12 Saya mengikuti Pelatihan karena Pelatihan memberikan

TS STS tidak seimbang dengan tugas yang saya kerjakan 9 Walaupun kata rekan-rekan pekerjaan disini berat, SS s TS STS namun saya senang melaksanakannya Karena sering menemui

Orientasi Masa Depan 3 Saya bekerja dengan fokus yang tinggi karena memikirkan masa depan saya Usaha Untuk Maju 4 Atasan saya memberikan bimbingan agar saya dapat

85 VARIABEL STRES KERJA X1 No PERTANYAAN STS TS KS S SS 1 2 3 4 5 1 Saya merasa target instansi tuntutan tugas terlalu tinggi 2 Saya merasa beban pekerjaan lebih banyak sedangkan

PERNYATAAN 1.Motivasi Kerja X1 Indikator No Pernyataan Jawaban STS TS N S SS Penghargaan 1 Saya merasa adanya kesempatan promosi jabatan pada perusahaan Pengemban gan 2 Saya

Pertanyaan Variabel Y PRODUKTIVITAS KERJA No Pertanyaan Jumlah ss s R TS STS 1 Apakah pekeraan yang d1benkan selalu memuaskan prestasi kerja and a 2 Apakah anda selalu dapat