• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan insrtumen berbasis kemampuan berpikir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan insrtumen berbasis kemampuan berpikir"

Copied!
203
0
0

Teks penuh

Pengembangan instrumen berbasis kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi radiasi elektromagnetik di SMA Negeri 13 Makassar. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan instrumen keterampilan berpikir kreatif siswa terkait radiasi elektromagnetik di SMA Negeri 13 Makassar khususnya pada kelas IPA 3 tahun pelajaran 2020/2021. Makalah berjudul “Pengembangan Instrumen Berbasis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Pada Materi Radiasi Elektromagnetik di SMA Negeri 13 Makassar” diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Jasmani Fakultas Keguruan. Pelatihan dan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Latar Belakang

Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah dengan mengembangkan perangkat berbasis kemampuan berpikir kreatif siswa. Untuk mencapai hal tersebut dalam proses pembelajaran diperlukan alat berpikir kreatif untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Dalam pengembangan alat berpikir kreatif ini akan diterapkan pada materi gelombang elektromagnetik di kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 13 Makassar pada mata pelajaran fisika.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Mendeskripsikan respon guru terhadap instrumen berdasarkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi radiasi elektromagnetik yang telah dikembangkan. Untuk mendeskripsikan respon siswa terhadap instrumen berdasarkan kemampuan berpikir kreatif siswa terkait radiasi elektromagnetik dengan angket yang diberikan.

Manfaat Penelitian

  • Bagi Peserta Didik
  • Bagi Guru
  • Bagi Sekolah
  • Bagi Peneliti

Manfaat yang peneliti peroleh adalah pembelajaran dan pengalaman yang lebih mendalam mengenai pengembangan instrumen berbasis kemampuan berpikir pada mata pelajaran fisika.

Kajian Pustaka

  • Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan
  • Ruang Lingkup Penilaian Kompetensi Pengetahuan
  • Teknik dan Instrumen Penilaian Kompetensi Pengetahuan
  • Berpikir Kreatif
  • Ciri-ciri Kreativitas
  • Faktor yang Mempengaruhi Berpikir Kreatif
  • Indikator-Indikator Berpikir Kreatif dalam Pembelajaran
  • Radiasi Elektromagnetik
  • Penelitian Relevan

Begitu seterusnya hingga diperoleh proses berantai perubahan medan listrik dan medan magnet yang menyebar ke segala arah. Gelombang elektromagnetik disebut juga radiasi elektromagnetik, yang terdiri dari getaran medan listrik dan medan magnet. Perubahan medan magnet menimbulkan medan listrik (Faraday), sehingga Maxwell menyatakan bahwa perubahan medan listrik pasti menimbulkan medan magnet.

Tabel 2.1 Jenjang Kemampuan Berpikir Kreatif (Aji Kamila, 2017:12)
Tabel 2.1 Jenjang Kemampuan Berpikir Kreatif (Aji Kamila, 2017:12)

Kerangka Pikir

Dengan demikian, soal tes berpikir kreatif matematis reliabel dan dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan data penelitian. Salah satu cara untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa adalah dengan mengembangkan instrumen pembelajaran berbasis keterampilan berpikir kreatif dengan menggunakan indikator berpikir kreatif yaitu: berpikir cair, berpikir fleksibel, berpikir orisinal, dan pengembangan keterampilan. Penyusunan instrumen yang akan dikembangkan dan akan melalui tahap revisi sehingga instrumen yang dibuat dapat memenuhi harapan dalam mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa.

Gambar 2.6 Bagan Kerangka Pikir Melakukan Observasi
Gambar 2.6 Bagan Kerangka Pikir Melakukan Observasi

Jenis Penelitian

Lokasi Penelitian

Desain Penelitian

Obyek dan Subjek Penelitian

Prosedur Penelitian

Teknik Pengambilan Sampel

  • Pengembangan Instrumen
  • Validasi
  • Revisi Tahap Awal
  • Uji Coba Produk
  • Revisi Tahap Akhir
  • Produk Instrumen Akhir

Alat referensi tetap merupakan suatu kerangka besar yang akan terus digunakan sebagai dasar pembuatan alat yang dikembangkan. Pada tahap peninjauan akhir setelah dilakukan implementasi yaitu uji coba produk di sekolah, akan dilakukan peninjauan akhir untuk menyempurnakan alat dan menghasilkan alat yang lebih baik. Tahap produk alat akhir merupakan produk alat berdasarkan kemampuan berpikir kreatif yang telah ditingkatkan setelah penerapan produk di sekolah.

Instrumen Penilaian

Teknik Analisi Data

  • Data Validitas Para Ahli dan Pendidik
  • Analisis Peserta Didik Terhadap Instrumen
  • Uji Relibilitas Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kreatif
  • Tingkat kesukaran Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Data siswa pada instrumen berbasis keterampilan berpikir kreatif materi gelombang elektromagnetik dengan menganalisis instrumen angket skala likert. Data hasil tes keterampilan berpikir kreatif dianalisis guna menentukan kategori tingkat keterampilan berpikir siswa yang lebih tinggi. Tingkat kesukaran suatu soal merupakan salah satu indikator yang dapat menunjukkan kualitas suatu soal, apakah sulit, sedang, atau mudah.

Tabel 3.3 Kriteria Persentase Skor
Tabel 3.3 Kriteria Persentase Skor

Hasil Penelitian

Potensi dan Masalah

Artinya dalam hal ini sekolah mempunyai potensi untuk mengembangkan jenis penelitian yang mengacu pada pengembangan instrumen tes berbasis kemampuan berpikir kreatif. Hal ini menunjukkan bahwa kurikulum yang digunakan mempunyai potensi dalam hal pengembangan instrumen keterampilan berpikir kreatif. Kemudian peneliti merancang pengembangan instrumen untuk menguji kemampuan berpikir siswa pada mata pelajaran fisika materi radiasi elektromagnetik di kelas XII IPA 3.

Kelengkapan isi secara umum

Pengembangan instrumen terjadi setelah menganalisis potensi dan permasalahan yang dihadapi di sekolah. Peneliti kemudian berkonsultasi dengan pengawas dan bertukar pendapat berdasarkan temuan di sekolah untuk dituangkan dalam bentuk ide untuk dikembangkan lebih lanjut. menjadi instrumen tes berdasarkan kemampuan berpikir kreatif siswa, dengan menggunakan radiasi elektromagnetik sebagai fokus pengembangan. Desain produk instrumen berbasis pemikiran kreatif yang dikembangkan tidak hanya sebatas angket saja, namun juga kelengkapan yang terkandung di dalamnya sehingga dapat mendukung terbentuknya produk yang diharapkan.

Kelengkapan isi secara khusus

Setelah dilakukan validasi diperoleh data yang menunjukkan tingkat validitas kelayakan instrumen berdasarkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Sumber Data: Dikembangkan dari hasil angket untuk menilai kelayakan suatu instrumen berdasarkan kemampuan berpikir kreatif terkait Radiasi Gelombang Elektromagnetik. Tabel 4.3 menunjukkan perbandingan instrumen tes keterampilan berdasarkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi radiasi elektromagnetik di SMA Negeri 13 Makassar.

Kegiatan analisis siswa difokuskan pada siswa sebagai uji coba produk perangkat kemampuan berpikir kreatif siswa pada Materi Radiasi Elektromagnetik. Materi ini sebelumnya diajarkan oleh guru pembelajaran sebelum tes didasarkan pada kemampuan berpikir kreatif siswa. Dari data yang diperoleh melalui tes berdasarkan kemampuan berpikir kreatif siswa SMA Negeri 13 Makassar pada Materi Radiasi Elektromagnetik.

Sumber data : Diolah dari instrumen tes kemampuan berpikir kreatif siswa dengan menggunakan materi radiasi elektromagnetik. Jadi secara keseluruhan siswa yang mengikuti uji coba produk instrumental berdasarkan kemampuan berpikir kreatif ini berjumlah 34 siswa. Analisis Reliabilitas Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Radiasi Elektromagnetik di SMA Negeri 13 Makassar.

Jumlah soal yang cukup berarti kemampuan butir soal tersebut cukup untuk membedakan kemampuan berpikir kreatif siswa yang berkemampuan rendah.

Tabel 4.1 Hasil Validasi Instrumen Berbasis Kemampuan Berpikir Kreatif  Kriteria  Validator
Tabel 4.1 Hasil Validasi Instrumen Berbasis Kemampuan Berpikir Kreatif Kriteria Validator

Revisi Akhir

Pada tahap akhir produk instrumen ini dikembangkan instrumen yang didasarkan pada kemampuan berpikir kreatif siswa dan dibatasi hanya pada pengembangan instrumen tes tertulis. Sampai pada tahap pengembangan atau pengujian, hal ini masih terbatas karena keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian. Permasalahan yang mereka hadapi pada tahap ini adalah waktu ujian yang maksimal karena situasi pandemi yang mengharuskan siswa belajar secara daring, sehingga ujian juga dilakukan secara daring melalui ruang kelas.

Dengan demikian, berarti penelitian juga dilakukan secara daring, namun wawancara dan observasi dilakukan secara luring dengan izin pihak sekolah.

Pembahasan

Prosedur Pengembangan Instrumen Tes untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif

Selain itu, validasi instrumen dilakukan oleh dua validator ahli instrumen agar kritik dan saran dalam penyusunan instrumen dapat diperbaiki dan disempurnakan oleh peneliti sebelum diujikan kepada siswa di sekolah. Revisi awal ini akan kami revisi berdasarkan hasil validasi ahli, masukan dan saran mengenai instrumen yang perlu diperbaiki, sehingga disebut revisi awal. Uji coba produk merupakan tes yang diberikan kepada siswa dengan menggunakan instrumen yang telah kami perbaiki dan revisi.

Pada fase ini dosen juga akan diberikan informasi untuk mengetahui respon dosen dan mahasiswa mengenai instrumen yang diberikan, peneliti akan menganalisis respon tersebut. Tinjauan akhir, merupakan saran dan perbaikan yang diberikan oleh pendidik dan siswa dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan siswa sebagai objek penelitian sehingga menghasilkan produk akhir instrumen.

Kualitas Instrumen Tes yang Telah Dikembangkan

Namun setelah dilakukan uji reliabilitas mencapai kriteria sangat baik yang berarti butir soal pada instrumen tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi radiasi elektromagnetik di SMA Negeri 13 Makassar. Peneliti juga memberikan angket kepada siswa untuk menjawab instrumen pengujian kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi radiasi. Elektromagnetik untuk mengetahui respon mereka setelah dilakukan tes berdasarkan kemampuan berpikir kreatif dan hasil respon siswa sebanyak 5 siswa sebesar 88,84% yang termasuk dalam kategori baik.

Peneliti juga meminta saran kepada siswa mengenai instrumen tes yang kami berikan sebagai bahan penyempurnaan instrumen. Berdasarkan hasil analisis instrumen tes berpikir kreatif siswa yang kami olah di Microsoft Excel diketahui bahwa instrumen tes berpikir kreatif siswa tergolong reliabel yaitu 0,868 termasuk dalam kategori sangat tinggi. Artinya instrumen tes kemampuan berpikir kreatif siswa yang dikembangkan dapat dipercaya dan memberikan hasil yang sama bila diterapkan pada mata pelajaran, tempat dan kondisi yang berbeda.

Soal yang diujikan berada pada kategori sedang untuk siswa yang menunjukkan bahwa instrumen tes kemampuan berpikir kreatif siswa berada pada kategori sedang. Proses pengembangan instrumen berdasarkan kemampuan berpikir kreatif siswa mengenai radiasi elektromagnetik di SMA Negeri 13 Makassar melalui tujuh tahapan yaitu (1) Potensi masalah, (2) Pengembangan instrumen, (3) Validasi instrumen, (4) Revisi awal , (5) Produk Sampel, (6) Audit Akhir dan (7) Produk Instrumen Akhir. Kemudian respon 5 siswa mengenai instrumen melalui angket sebesar 88,84% termasuk dalam kategori sangat sesuai.

Analisis instrumen berpikir kreatif yang diberikan kepada 35 siswa sebesar 65,86% dan termasuk dalam kategori baik dengan uji reliabilitas sebesar 0,839 dengan jumlah 12 soal dengan kategori reliabilitas sangat tinggi.

Saran

Warna merah

Warna oranye atau jingga (panjang

Warna kuning

Warna hijau (panjang gelombang ~ 520–580

Warna biru (panjang gelombang ~ 440–485

Warna ungu (panjang gelombang ~ 380–420

Panjang gelombang putih yang dapat dideteksi mata adalah 400-700 nm, dan warna kuning 570-590 nm. Gelombang elektromagnetik dapat berbahaya bila tidak digunakan sesuai dengan fungsi dan fungsinya. jawaban atas pertanyaan yang diajukan. Gelombang elektromagnetik ini bisa berbahaya bagi penggunanya. dan sinar manakah yang menurut anda berbahaya, jelaskan? Frekuensi tertinggi adalah sinar gamma, yang dapat menembus logam setebal beberapa sentimeter. Menganalisis fungsi dan jenis gelombang. berlaku dalam bidang kedokteran atau kesehatan. banyak jawaban atas pertanyaan yang diajukan.

Warna-warna pada pelangi merupakan hasil pemisahan gelombang warna yang terjadi akibat proses pembiasan. Warna-warna yang digolongkan adalah (mejikunihibiu) Berdasarkan hal tersebut, penggolongan warna yang dipecah dimulai dari warna merah dan diakhiri dengan warna ungu. Astronot menggunakan salah satu gelombang elektromagnetik yaitu gelombang radio untuk berkomunikasi di Bumi. Gelombang elektromagnetik tidak memerlukan medium.

Berpikir memprediksi 7 gelombang elektromagnetik yang diketahui :. Siswa mampu memberikan jawaban yang berbeda dari sudut pandang yang berbeda. permeabilitas sedang dan menganalisis perbedaan antara permitivitas sedang dan permeabilitas sedang. 9 Saat Anda menonton TV bersama keluarga, Anda menggunakan antena untuk menerima gelombang elektromagnetik berupa sinyal, yang dikirim ke TV sehingga terdapat gambar dan suara. Oven atau mesin pemanas Karena Oven menggunakan 3. elaborasi) siswa mampu menambahkan, memperkaya suatu gagasan secara detail.

Kriteria hasil persentase pengembangan instrumen berdasarkan kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi radiasi elektromagnetik di SMA Negeri 13.

Gambar Lampu Motor  Mengapa lampu kendaraan tidak  menggunakan warna putih  ataupun warna lainnya ?
Gambar Lampu Motor Mengapa lampu kendaraan tidak menggunakan warna putih ataupun warna lainnya ?

SMA NEGERI 13 MAKASSAR MATA PELAJARAN FISIKA

Format

BAHASA

Pada saat menyusun disertasi yang berjudul: “Pengembangan Instrumen Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Radiasi Elektromagnetik di SMA Negeri 13 Makassar”, pengisian angket ini dilakukan untuk mengumpulkan data dalam rangka penulisan disertasi hingga selesai. program sarjana di Universitas Muhammadiyah Makassar. Penilaian dilakukan dengan menempatkan checklist pada kolom yang sesuai pada matriks deskripsi aspek yang akan dinilai. Selain memberikan penilaian, Anda juga bisa berkomentar langsung di lembar observasi.

Bahasa yang digunakan benar sesuai EYD dan menggunakan petunjuk/pedoman yang jelas untuk menghindari penafsiran ganda.

PERSURATAN

PERSETUJUAN PEMBIMBING PROPOSAL 2. BERITA ACARA UJIAN PROPOSAL

LEMBAR PERBAIKAN PROPOSAL 4. SURAT PERSETUJUAN JUDUL

LEMBAR PERNYATAAN OBSERVASI 6. SURAT KETERANGAN VALIDASI

SURAT IZIN PENELITIAN DINAS PENANANAMAN MODAL

KARTU KONTROL PELAKSANAAN PENELITIAN 10. KARTU KONTROL SKRIPSI

Gambar

Gambar 2.6 Bagan Kerangka Pikir Melakukan Observasi
Grafik balok I = untuk validator I   Grafik balok II = untuk validator II  4.  Revisi Tahap Awal
Gambar Spektrum  Elektromagnetik  Gambar tersebut menampilkan,  beberapa spektrum gelombang  elektromagnetik yang terlihat  warna (mejikuhinibiu) dari
Tabel 4.3 Saran dan Hasil Perbaikan instrumen tes kemampuan berpikir kreatif  tahap awal
+7

Referensi

Dokumen terkait

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA PADA MATERI HIDROKARBON.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Tujuan penelitian dan pengembangan adalah: 1) menyusun produk modul berbasis kemampuan berpikir kritis pada materi sistem pernapasan untuk memberdayakan hasil belajar

Instrumen tes berupa soal-soal kemampuan berpikir kritis, sedangkan instrumen non- tes terdiri dari skala sikap mahasiswa, pedoman wawancara, lembar observasi selama

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen berupa tes dan non tes. Instrumen tes digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif matematis

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa kelas kontrol dilakukan melalui tes kemampuan berpikir kritis sebanyak dua kali, yaitu tes awal (pretest) berpikir

Penyebab siswa yang mengguna- kan LKPD berbasis inkuiri mempunyai kemampuan berpikir kreatif matematis yang lebih baik daripada siswa yang tidak menggunakan LKPD

Tahapan penelitian yaitu tahap persiapan (membuat kisi-kisi tes, membuat instrumen tes kemampuan siswa dalam berpikir kreatif berupa soal berbentuk uraian dan

Pengembangan Pengembangan lanjutan pengembangan model Project Based Learning berbasis limbah domestik untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa dapat digunakan secara umum