• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ELEKTRONIK BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR KELAS VII SMP - Repository Universitas Maritim Raja Ali Haji

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ELEKTRONIK BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PERSAMAAN LINEAR KELAS VII SMP - Repository Universitas Maritim Raja Ali Haji"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari dan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan diselenggarakan untuk peserta didik atau masyarakat bertujuan untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang begitu cepat, tantangan yang semakin kompleks, memperluas pengetahuan dan meningkatkan mutu pendidikan (Tanjung, Supriani, & Mayasari 2022). Salah satu pembelajaran yang dapat meningkatkan mutu pendidikan yang diajarkan di lembaga formal adalah pembelajaran matematika (Novitasari, 2016).

Pembelajaran matematika berperan penting dalam mengembangkan calon intelektual untuk berpikir kritis, analitis, logis, kreatif dan sistematis. Karena keterampilan berpikir peserta didik berkaitan dengan proses belajar mengajar, maka pembelajaran matematika di sekolah harus disesuaikan dengan kemampuan peserta didik (Efendy, 2021). Namun, kendala yang kerap kali muncul pembelajaran matematika dianggap sulit oleh peserta didik karna belum benar- benar memahami materi yang dipelajari, kurangnya minat dan motivasi dalam pembelajaran matematika, serta pembelajaran yang kurang tepat dalam mengajarkan matematika kepada peserta didik (Yeni, 2015).

Menurut hasil wawancara dengan guru mata pelajaran matematika kelas VII SMP Negeri 6 Tanjungpinang, kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum merdeka. Proses pembelajaran matematika dengan penerapan kurikulum ini belum berlangsung dengan baik, saat proses pembelajaran berlangsung tidak semua

(2)

peserta didik berperan aktif, salah satu penyebabnya ialah peserta didik tidak berfokus pada pembelajaran, materi pelajaran kurang menarik, dan kurang memahami materi yang dipelajari. Guru mengatakan, ada beberapa penyebab peserta didik kurang memahami materi yaitu materi yang dipelajari adalah materi baru atau belum pernah dipelajari sebelumnya, kemudian materi prasyarat sebelumnya kurang lengkap sehingga menyebabkan peserta didik merasa sulit dalam memahami materi. Selain itu diperoleh informasi bahwa materi yang sulit dipahami peserta didik salah satunya adalah persamaan linear. Pada saat diberikan soal penerapan persamaan linear pada kehidupan sehari-hari peserta didik mengalami kesulitan dalam memahami informasi yang terdapat dalam soal, kemudian peserta didik sulit dalam membuat model matematika serta menentukan penyelesaian soal tersebut. Kesulitan ini sejalan dengan penelitan yang dilakukan oleh Junita, Yusmin, dan Suratman (2019) yang menyatakan kesulitan peserta didik menyelesaikan persamaan linear adalah peserta didik kesulitan dalam mengubah kalimat sehari-hari pada soal menjadi kalimat matematika, peserta didik kesulitan dalam membuat model matematika serta menyelesaikan soal.

Hasil wawancara juga menginformasikan bahwa proses pembelajaran menggunakan buku yang diperoleh dari Kementrian. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari guru, peserta didik kesulitan dalam memahami isi buku karena bahasa yang disajikan dalam buku sulit untuk dipahami peserta didik, kurang menarik bagi peserta didik sehingga buku dari kementrian jarang digunakan sebagai sumber belajar. Sebelumnya guru juga menginformasikan pernah menggembangkan media pembelajaran dalam bentuk PPT dan video

(3)

pembelajaran namun hanya digunakan pada saat pembelajaran jarak jauh atau daring. Kendala yang dialami oleh guru adalah keterbatasan perangkat yang tersedia, sehingga saat ingin menggunakan media pembelajaran disekolah sulit untuk dilaksanakan karena terbatasnya proyektor, dan sulitnya penggunaan lab komputer selain mata pelajaran TIK.

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan pada proses pembelajaran matematika masih bersifat konvensional, dimana proses pembelajaran berpusat pada guru. Metode pembelajaran yang diterapkan adalah metode ceramah dan diskusi, guru juga memfasilitasi peserta didik untuk bertanya. Namun masih banyak peserta didik yang berfokus hanya mendengarkan penjelasan guru dan kurang berperan aktif saat proses pembelajaran. Media yang digunakan saat proses pembelajaran hanya berupa papan tulis, yang sifatnya terbatas. Kurangnya pengunaan media pembelajaran yang bervariasi juga menjadi penyebab peserta didik kurang berperan aktif dan kurang tertarik dalam proses pembelajaran (Oktavera, 2023). Hal ini dapat berdampak pada kurangnya pemahaman peserta didik dalam memahami materi pembelajaran, sehingga berpengaruh tehadap hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan permasalahan diatas, salah satu solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan mengembangkan media pembelajaran yang didesain secara menarik, mudah dipahami, dan digunakan. Media pembelajaran mampu mendorong semangat dan menarik minat peserta didik untuk belajar. Media pembelajaran adalah salah satu komponen pembelajaran yang memiliki peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar (Nurdyansyah, 2019). Menurut Yunita

(4)

(2020) media pembelajaran merupakan sarana komunikasi atau segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari sumber dalam suasana kondusif yang terencana dalam proses belajar mengajar yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih baik. Media pembelajaran memiliki manfaat bagi peserta didik (Nurrita, 2018) diantaranya yaitu memberikan pedoman bagi guru untuk mencapai tujuan pembelajaran sehingga dapat menjelaskan materi pembelajaran dengan urutan yang sistematis dan membantu dalam penyajian materi yang menarik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, media pembelajaran juga dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik, sehingga peserta didik dapat berpikir dan menganalisis materi pelajaran yang diberikan oleh guru dengan baik dengan situasi belajar yang menyenangkan dan peserta didik dapat memahami materi pelajaran dengan mudah. Sejalan dengan hal ini, Elvansya (2022) mengatakan bahwa pengunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran lebih menarik dan mudah dipahami peserta didik dan berpengaruh terhadap hasil belajar.

Media pembelajaran terbagi menjadi beberapa klasifikasi. Salah satunya adalah media pembelajaran yang berdasarkan fisik, yaitu media pembelajaran elektronik, dan media pembelajaran non-elektronik (Fadjarajani & Indrianeu, 2020). Media pembelajaran elektronik merupakan media pembelajaran yang diolah, dan diakses dengan perangkat elektronik seperti komputer, tablet, smartphone, kamera, dan TV (Batubara, 2021). Menurut Arsyad (2016), media pembelajaran elektronik memiliki kelebihan yaitu, mudah diakses melaui smartphone kapan saja tanpa keterbatasan waktu, membantu meningkatkan

(5)

motivasi dan semangat belajar peserta didik serta memudahkan dalam memahami materi dikarenakan media elektronik mempunyai audio dan visual.

Pengembangan media pembelajaran elektronik ini juga didukung oleh guru mata pelajaran matematika SMP Negeri 6 Tanjungpinang yang menyatakan bahwa media pembelajaran itu wajib karena secara tidak langsung media dapat membantu proses pembelajaran peserta didik, dan harapannya media pembelajaran elektronik yang dikembangkan bersifat interaktif dan mengikuti perkembangan zaman serta mudah digunakan. Melalui hasil angket yang diberikan kepada 28 peserta didik kelas 7 SMP Negeri 6 Tanjungpinang, sebanyak 92,30% peserta didik tertarik menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran matematika. Data hasil angket dapat dilihat melalui tabel berikut ini:

Tabel 1. 1 Hasil pemilihan media pembelajaran

Video pembelajaran 34,61%

LKPD 15,38%

Aplikasi Pembelajaran berbasis android 42,30%

Lainnya 7,69%

Dari tabel 1.1 didapat informasi sebanyak 42,30% peserta didik merespon baik akan adanya pengembangan media pembelajaran elektronik berupa aplikasi pembelajaran. Untuk itu perlu dilakukannya pengembangan media pembelajaran elektronik untuk membantu proses pembelajaran peserta didik kelas 7 SMP Negeri 6 Tanjungpinang. Karena jika masalah kurangnya penggunaan media tidak diatasi dapat mengganggu proses belajar peserta didik yang mengakibatkan kurangnya pemahaman perserta didik dalam memahami materi, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar.

(6)

Dalam pengembangan media pembelajaran elektronik ini perlu diterapkan pendekatan pembelajaran agar peserta didik dapat dengan mudah memahami materi yang terdapat didalam media pembelajaran ini. Pendekatan pembelajaran yang tepat agar dapat melibatkan peserta didik secara aktif memperoleh pengalaman belajar adalah pendekatan kontekstual (Mukhtar, Maimunah, & Yuanita 2022). Pembelajaran kontekstual yang mengaitkan pembelajaran dengan situasi dunia nyata ini akan membuat peserta didik lebih sadar tentang pentingnya pembelajaran matematika dalam kehidupan mereka (Mukhtar dkk., 2022). Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran bertujuan untuk membantu guru dalam mengaitkan antara materi pembelajaran serta mengintegrasikan ide pembelajaran ke dalam konteks kehidupan nyata dengan harapan peserta didik dapat memahami apa yang dipelajarinya dengan baik dan mudah (Octavyanti & Wulandari, 2021).

Beberapa penelitian menginformasikan media pembelajaran yang valid, praktis, dan efektif dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik (Demon, Nubatonis, & Dominikus, 2021; Angriani, Aminah, & Ilhamsyah, 2020) Pada penelitian sebelumnya sudah mengatasi ini, namun belum membahas media pembelajaran berdasarkan pendekatan kontekstual.

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, peneliti perlu melakukan Penelitian “Pengembangan Media Pembelajaran Elektronik Berbasis Pendekatan Kontekstual Pada Materi Persamaan Linear Kelas VII SMP”

(7)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang diatas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana Pengembangan Media Pembelajaran Elektronik Berbasis Pendekatan Kontekstual Pada Materi Persamaan Linear Kelas VII SMP yang valid, praktis dan efektif ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan Media Pembelajaran Elektronik Berbasis Pendekatan Kontekstual Pada Materi Persamaan Linear Kelas VII SMP yang valid, praktis dan efektif.

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Adapun spesifikasi produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah:

1. Media pembelajaran ini dibuat dengan menggunakan software yaitu Canva, Articlate storyline 3, dan website APK Builder.

2. Media pembelajaran ini memiliki isi yang memuat, petunjuk penggunaan, petunjuk belajar, CP sesuai kurikulum merdeka, daftar pustaka, materi, evaluasi, refleksi, dan profil penulis.

3. Media pembelajaran yang dihasilkan berupa aplikasi yang dapat diakses melalui smarthphone berbasis Android. Materi yang disajikan dalam media pembelajaran adalah persamaan linear kelas VII SMP.

4. Media pembelajaran berbasis aplikasi yang dihasilkan dapat digunakan melalui smarthphone secara offline.

(8)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru diharapkan dapat membantu dan memberi solusi serta masukan dalam menyusun media pembelajaran yang lebih menarik, dan kreatif untuk peserta didik.

2. Bagi peserta didik diharapkan dapat membantu dan mendorong semangat peserta didik dalam mempelajari matematika khususnya pada materi persamaan linear.

3. Bagi peneliti diharapkan mampu memberikan gambaran atau acuan bagi penelitian lain untuk penelitian sejenis sehingga dapat diinovasikan dengan materi lainnya.

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian pengembangan media pembelajaran elektronik berbasis pendekatan kontekstual pada materi persamaan linear kelas VII SMP memiliki beberapa asumsi yaitu :

1. Guru dan peserta didik mampu mengakses dan mengoperasikan smartphone ataupun alat penunjang lainya.

2. Media Pembelajaran Elektronik Berbasis Pendekatan Kontekstual Pada Materi Persamaan Linear Kelas VII SMP dapat terinstal dan dijalankan pada smartphone peserta didik dengan baik.

Keterbatasan penelitian ini adalah media yang dihasilkan hanya bisa digunakan dengan smartphone berbasis Android.

(9)

G. Definisi Istilah/Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahan dalam memahami istilah antara peneliti dan pembaca maka beberapa didefinisikan sebagai berikut :

1. Pengembangan adalah suatu proses pengembangan produk baru atau mengembangkan produk yang sudah tersedia menjadi lebih berinovasi.

Pengembangan yang dimaksud penelitian ini menghasilkan serta meningkatkan produk baru berupa media pembelajaran elektronik dengan pendekatan kontekstual.

2. Media pembelajaran merupakan komponen pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran yang akan dikembangkan dalam penelitian ini berupa aplikasi pembelajaran.

3. Persamaan linear merupakan salah satu materi pelajaran matematika yang diajarkan pada peserta didik kelas 7 SMP pada kurikulum merdeka.

4. Valid adalah suatu kualitas produk yang telah sesuai standar dari hasil penilaian oleh validator.

5. Praktis adalah kemudahan dalam penggunaanya. Praktis ini diperoleh melalui respon pengunaan oleh pendidik dan peserta didik.

6. Efektif suatu ukuran yang digunakan untuk menyatakan seberapa besar sebuah target telah tercapai.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berjudul ”Upaya meningkatkan hail belajar matematika siswa dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada materi pokok persamaan linier satu variabel

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran interaktif berbasis komputer pada materi himpunan dengan pendekatan kontekstual dan mengetahui

Tujuan penelitian dan pengembanga ini adalah untuk mengetahui kelayakan LKS bernuansa islami dengan pendektan kontekstual pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan perangkat pembelajaran matematika pada materi sistem persamaan linear dua variabel melalui pendekatan RME

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang dilakukan diperoleh 12 soal berbasis kontekstual pada materi sistem persamaan linier dua variabel untuk siswa SMP yang layak

Pengaruh Pendekatan Kontekstual Berbasis Learning Community Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP Islam Al- Azhaar

Kemudian setelah melakukan proses pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual dilakukannya tes formatif berisikan permasalahan PLSV berdasarkan indikator tes kemampuan pemahaman

Hasil penelitian pengembangan bahan ajar interaktif berbasis pendekatan kontekstual pada materi persamaan garis lurus merupakan produk yang dapat digunakan sebagai