• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Agraria

N/A
N/A
Imam Rofiqi

Academic year: 2025

Membagikan "Pengertian Agraria"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, agraria adalah urusan pertanian/tanah pertanian, juga urusan pemilikan tanah. Sebutan Agrarian Laws: seringkali digunakan untuk menunjuk pada perangkat peraturan-peraturan hukum yang bertujuan mengadakan pembagian tanah-tanah yang luas dalam rangka lebih meratakan penguasaan dan pemilikannya. Di Indonesia sebutan agraria dilingkungan Administrasi Pemerintahan di pakai dalam arti “tanah”, baik tanah pertanian maupun tanah non-pertanian.

Pengertian agraria dan Hukum Agraria dalam UUPA, dipakai dalam arti yang sangat luas, meliputi: Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dalam batas-batas tertentu (pasal 48) juga ruang angkasa. Ditentukan adanya macam- macam hak atas tanah permukaan bumi yang disebut tanah, yang dapat diberikan kepada dan dipunyai oleh orang-orang. Soedikno Mertokusumo, hukum agraria adalah kaidah- kaidah hukum, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur agraria.

Hukum agraria merupakan satu kelompok berbagai bidang hukum, yang masing-masing mengatur hak-hak penguasaan atas sumber-sumber daya alam tertentu yang termasuk pengertian agraria. Tata Usaha Negara (Administratif Recht) yang mengatur hubungan- hubungan antara orang termasuk badan hukum, dengan bumi, air dan ruang angkasa dalam seluruh wilayah negara dan mengatur pula wewenang-.

POLITIK HUKUM AGRARIA

Menurut Satjipto Rahardjo, politik hukum adalah aktivitas untuk menentukan suatu pilihan mengenai tujuan dan cara-cara yang

Bahwa politik hukum agraria mengacu pada pendapat ke dua tokoh tersebut adalah segala macam kebijaksanaan yang ada di dalam pembentukan. Atas dasar ketentuan dalam Pasal 33 ayat 2 UUD 1945 dan hal-hal sebagai yang dimaksud dalam Pasal 1, bumi, air dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya itu pada tingkatan tertinggi di kuasai oleh negara, sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat”. Hal ini menyatakan bahwa Pasal 33 ayat 3 UUD 1945 dijadikan landasan konstitusional bagi pembentukan politik dan hukum agraria Nasional, yang berisi perintah kepada negara agar bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya yang diletakkan dalam penguasaan negara itu digunakan untuk mewujudkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Indonesia.

Tanah merpakan objek vital bagi hidup dan kehidupan manusia, OKI dalam Pasal 9 ayat 2 yang menyatakan bahwa tiap-tiap pria maupun wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh manfaat dan hasil bagi diri sendiri maupun keluarganya. JELAS Bahwa dalam hal politik hukum agraria adalah membahas tujuan apa yang hendak dicapai dalam pemberlakukan hukum agraria, kemudian bagaimana cara yang dipakai untuk mewujudkan tujuan tersebut, mengapa hukum itu perlu diubah dan apa dampaknya?.

IMPLIKASI ADANYA HUKUM AGRARIA

DENGAN ADANYA UUPA, MAKA

TELAH TERJADI PEROMBAKAN HUKUM AGRARIA DI INDONESIA

DIMANA KONDISI PADA SAAT ITU TELAH BERPINDAH DARI HUKUM AGRARIA KOLONIAL KE PEMBAHARUAN HUKUM AGRARIA SECARA

DENGAN ADANYA PEROMBAKAN TERSEBUT, MAKA INDONESIA MEMILIKI UUPA SEBAGAI DASAR HUKUM YANG SIFATNYA

NASIONAL

TERCAPAINYA UNIFIKASI HUKUM AGRARIA

  • Pasal 33 ayat (3) UUD NKRI 1945 yang menyatakan bahwa
  • Undang-undang Pokok Agraria, Pasal 1 ayat (2),

Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Seluruh bumi, air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dalam wilayah RI, sebagai karunia Tuhan YME adalah bumi, air dan ruang angkasa bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan nasional”.

SUMBER HUKUM AGRARIA

PERATURAN-PERATURAN TIDAK TERTULIS SEPERTI

KEBIASAAN BARU YANG TIMBUL SESUDAH BERLAKUNYA UUPA, MISAL: YURISPRUDENSI DAN PRAKTIK AGRARIA

HUKUM ADAT YANG MASIH BERLAKU DAN MASIH HIDUP DI TENGAH-TENGAH MASYARAKAT INDONESIA

Hukum Agraria Nasional merupakan perangkat hukum tanah yang sumber utamanya adalah Hukum Adat, yaitu berdasarkan konsepsi, asas-asas, dan lembaga-lembaga hukum adat serta disusun sebagai norma-norma Hukum Agraria Nasional menurut sistem Hukum Adat. Sepanjang mengenai hal-hal yang belum mendapat pengaturan dalam Hukum Agraria Nasional tertulis dilengkapi dengan norma- norma Hukum Adat setempat yang berfungsi sebagai pelengkap Hukum Agraria Nasional tertulis. Hukum Adat di lingkungan masyarakat hukum adat merupakan bagian Hukum Agraria yang tidak tertulis, sepanjang menurut ketentuannya masih berlaku, belum mendapat pengaturan secara tertulis dan tidak bertentangan dengan hukum nasional yang tertulis.

Tujuan Hukum Agraria

Meletakkan dasar-dasar bagi penyusunan hukum agraria nasional yang merupakan alat untuk membawa kemakmuran, kebahagiaan dan

Meletakkan dasar-dasar untuk mengadakan kesatuan dan kesederhanaan dalam hukum pertanahan

Meletakkan dasar-dasar untuk memberikan kepastian hukum mengenai hak-hak atas tanah bagi rakyat seluruhnya

Azas dalam Hukum Agraria

  • Asas nasionalisme, yang berdasarkan pada Pasal 9 jo Pasal 21 ayat (1) UUPA, BAHWA
  • Asas unifikasi, berdasarkan pada Pasal 5 UUPA, yang menyatakan bahwa
  • Asas non-diskriminasi, tercermin dalam Pasal 9 ayat (2) UUPA
  • Asas kebangsaan (Berdasarkan pada Pasal 1 ayat 1, 2 dan 3 UUPA
  • Asas Tata Guna Tanah

Hukum agraria yang berlaku atas bumi, air dan ruang angkasa ialah hukum adat, sepanjang tidak bertentangan dengan kepentingan nasional dan Negara, yang berdasarkan atas persatuan bangsa, dengan sosialisme Indonesia serta dengan peraturan-peraturan yang tercantum dalam Undang-undang ini dan dengan peraturan perundang-undangan lainnya, segala sesuatau dengan mengindahkan unsur-unsur yang bersandar pada hukum agama.”. Asas non-diskriminasi, tercermin dalam Pasal 9 ayat (2) UUPA:. 2) Tiap-tiap warganegara Indonesia, baik laki-laki maupun wanita mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh sesuatu hak atas tanah serta untuk mendapat manfaat dan hasilnya baik bagi diri sendiri maupun keluarganya” bahwa undang-Undang Pokok Agraria tidak membedakan antara sesama warga negara Indonesia baik yang asli maupun keturunan asing”. Indonesia yang bersatu sebagai Bangsa Indonesia dan seluruh bumi, air dan ruang angkasa termasuk kekayaan alam yang terkandung di dalamnya sebagai karunia Tuhan YME dan merupakan kekayaan milik nasional.

Ngkasa N bumi, air dan ruang Dimana dalam asas ini dinyatakan bahwa hubungan antara Bangsa Indonesia. Berdasarkan pada UUPA sebagai dasar HTN maka maksud dari asas tata guna tanah adalah dalam mencapai suatu tujuan/cita-cita bangsa dan negara dalam. Dilandasai oleh hak, yang dilindungi hukum dan umumnya memberi kewenangan kepada pemegang hak untuk menguasai secara fisik tanah yang dihaki.

Tidak hanya berwenang untuk tetapi juga berhak untuk melakukan sesuatu atas hak atas tanah tersebut. Berpindahnya hak atas tanah baik secara fisik maupun yuridis jika dilakukan perbuatan hukum lain terlebih dahulu. Misal: Jual beli tanah, tidak secara otomatis hak atas tanah tersebut berpindah jika belum ada penyerahan secara yuridis dengan melalui pendaftaran pada PPAT.

HIERARKI HAK-HAK PENGUASAAN ATAS

TANAH DALAM HUKUM TANAH NASIONAL

Objek kajian hukum agraria tidak hanya membahas tentang bumi dalam arti sempit yaitu tanah, tetapi membahas juga tentang pengairan, pertambangan, perikanan, kehutanan dan penguasaan atas tenaga dan unsur2 dalam ruang angkasa.

1.HAK PENGUASAAN ATAS TANAH SEBAGAI LEMBAGA HUKUM

2.HAK PENGUASAAN ATAS TANAH SEBAGAI HUBUNGAN HUKUM YANG KONKRIT

TERUTAMA DALAM HUKUM AGRARIA ADAT TERDAPAT (2) “ASAS PEMISAHAN HORISONTAL”. SEHINGGA BANGUNAN DAN TANAMAN BUKAN MERUPAKAN BAGIAN DARI TANAH).

HUKUM TANAH/HUKUM AGRARIA

FUNGSI SOSIAL tanah dalam UUPA

SEMUA HAK ATAS TANAH MEMPUNYAI FUNGSI SOSIAL”

  • Politik hukum agraria
  • Penerapan asas-asas hukum agraria (perlekatan dan horizontal) 3. Praktek Landreform
  • Konfersi tanah pasca UUPA
  • Subyek dan obyek macam-macam hak atas tanah 6. Praktek sewa menyewa tanah pertanian
  • Konfersi peningkatan hak atas tanah
  • Tanah adat sebagai dasar pendaftaran tanah 9. Tukar menukar hak-hak atas tanah
  • Proses pengadaan tanah

Keseluruhan dari ketentuan hukum yang memberi wewenang kepada pejabat dalam menjalankan praktek hukum negara dan mengambil tindakan dari masalah-maslaah agraria yang timbul.

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAI..

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAI.

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAI.

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAI.

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAI.

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAI.

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAI.

- OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAI.