• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Aspek Hukum

N/A
N/A
irgibwen

Academic year: 2024

Membagikan "Pengertian Aspek Hukum"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ASPEK HUKUM Pengertian Aspek Hukum

Proyek merupakan rangkaian kegiatan:

 Prestasi: pelaksanaan kewajinam oleh semua pihak

 Kontraprestasi: pelaksanaan kewajiban oleh pihak lain Analisis dan penilaian aspek yuridis suatu proyek melibatkan setiap aspek dari proyek tersebut secara keseluruhan (jumingan, 2009).

Untuk memulai studi kelayakan pada umumnya dimulai dari aspek hukum walapun banyak pula yang melakukannya dari aspek lain.

Hal ini karena jika berdasarkan analisis pada aspek hukum sebuah ide bisnis sudah tidak layak maka proses tersebut tidak perlu diteruskan dengan analisis pada aspek-aspek yang lain.

Aspek hukum mengkaji ketentuan hukum yang harus dipenuhi sebelum menjalankan usaha. Oleh karena itu, pemahaman mengenai ketentuan hukum dan perizinan investasi untuk setiap daerah merupakan hal yang sangat penting untuk melakukan analisis kelayakan aspek hukum.

Aspek mana yang dimulai  dari kesiapan data Penilaian Aspek Hukum Penting?

1. Bagi calon kreditor untuk memberikan bantuan pinjaman

2. Bagi calon investor yang ingin menanamkan modal 3. Bagi pemilik proyek untuk meyakinkan calon kreditor

dan investor tidak menyimpang hukum Tujuan Aspek Hukum

Meneliti keabsahan, kesempuernaan, dan keaslian dari dokumen yang dimiliki

 Keaslian dokumen sesuai dengan lembaga yang mengeluarkan

 Perijinan perlu dilengkapi sebelum usaha dilajankan

 Badan Usaha berbentuk PT, Firma, Koperasi, Yayasan  juga perlu mempersiapkan dokumen yang berkaitan dengan aspek hukum

Bagi Penilai Studi Kelayakan Bisnis, Dokumen Apa Yang Perlu Diteliti?

 Badan hukum

 Ijin yang dimiliki

 Sertifikat tanah atau dokumen yang mendukung kegiatan

Bagaimana bila dokumen tidak sah/gagal?

Usaha yang dibuka menemui masalah di kemudian hari Jika BU fiktif

 Tidak berbadan hukum, tidak sah

 Ijin palsu

 Solusi  lebih teliti dengan mencari sumber-sumber yang jelas ke pihak berwenang yang kompeten dalam mengeluarkan surat2

Jenis Badan Hukum 1. Perseorangan

Perusahaan dimiliki perseorangan

 Persyaratan sederhana

 Tidak perlu modal besar

 Organisasi dan manajemen sederhana

 Pimpinan perusahaan adalah pemilik

 Tujuan hanya untuk mencari keuntungan bagi pemilik

Kelebihan

 Memiliki kebebasan dalam bergerak

 Pajak rendah karena pemerintah tidak memungut pajak perusahaan, tetapi hanya kepada pemilik

 Penguasaan sepenuhnya terhadap keuntungan yang diperoleh

 Rahasia perusahaan terjamin

 Motivasi usaha yang tinggi

 Proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat

 Penanganan aspek hukum yang minimal Kekurangan

 Mengandung tanggung jawab hukum dan keuangan yang tak terbatas

 Keterbatasan kemampuan keuangan

 Keterbatasan kemampuan manajerial

 Kontinuitas kerja karyawan terbatas 2. Firma

Didirikan oleh 2 orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama perusahaan:

 Didirikan melalui (1) akta resmi di Berita negara; (2) kepemimpinan berada di pemilik

 Modal diperoleh dari yg terlibat di firma

 Tujuan utk mencari keuntungan Kelebihan

 Penguasaan terhadap keuntungan tinggi, meskipun harus dibagi dengan anggota kongsi yang lain

 Motivasi usaha yang tinggi, meskipun tidak setinggi perusahaan perseorangan 3.

Penanganan aspek hukum minimal, meskipun sedikit lebih runit dibanding perusahaan perseorangan karena harus ada kesepakatan antaranggota kongsi

Kekurangan

 Sering terjadi konflik antaranggota kongsi berkaitan dengan pembagian keuntungan maupun strategi bisnis

 Mengandung tanggung jawab keuangan tak terbatas, namun tanggung jawab keuangan sudah dapat dibagi dengan anggota kongsi yang lain

 Keterbatasan kemampuan keuangan, namun sudah lebih baik dibandingkan dengan perusahaan perseorangan

 Keterbatasan namun lebih baik dibandingkan dengan perusahaan perseorangan

 Kontinuitas kerja karyawan terbatas, namun sudah lebih baik dibandingkan dengan perusahaan perseorangan kemampuan manajerial.

3. Perseroan Komanditer (CV) Persekutuan atas dasar kepercayaan

 Sekutu secara penuh bertanggung jawab

(2)

 Sekutu ada yang bertindak sebagai pemodal

 Tanggung jawab sebatas modal yang disertakan

 Dijalankan oleh sekutu aktif dan bertanggung jawab atas semua resiko

 Tujuan untuk mendirikan peluang untuk menanamkan modal

Kelebihan

a. Penguasaan terhadap keuntungan tinggi meskipun harus dibagi dengan angggta kongsi yang lain

b. Motivasi usaha, tinggi, meskipun tidak setinggi perusahaan perseorangan

c. Penanganan aspek hukum minimal meskipun sedikit lebih rumit dibanding perusahaan perseorangan

Kekurangan

1. Mengandung tanggung jawab keuangan sekutu aktif tak terbatas, meskipun sudah dapat dibagi dengan anggota sekutu aktif yang lain

2. Status hukum CV belum badan hukum sehingga sulit untuk mendapatkan proyek- proyek besar

3. Tidak dapat dengan mudah mengumpulkan modal dari para sekutunya, tidak seperti Perseroan Terbatas yang dapat mengumpulkan modal dari para pemegang saham

4. Nama CV sering sama antara satu dengan lain karena tidak ada pengecekan dengan nama CV sebelumnya

4. Perseroan Terbatas

Paling banyak digunakan dan diminati  memiliki banyak kelebihan

 PT merupakan BH perusahaan utk melakukan suatu kegiatan

 Dilakukan atas dasar perjanjian antara pihak2 yg ikut terlibat di dalamnya

 PT didasarkan atas kegiatan atau usaha tertentu yang dijalankan

 Pendirian dengan modal yang terbagi dalam saham

 PT harus patuh pada persyaratan UU serta peraturan pemerintah lainnya

Kelebihan

1. Memiliki masa hidup yang tidak terbatas 2. Pemisahan kekayaan dan utang-utang pemilik

dengan kekayaan dan utang-utang perusahaan 3. Kemampuan keuangan yang sangat besar 4. Kemampuan manajerial yang tinggi 5. Kontinuitas kerja karyawan yang panjang Kekurangan

a. Pajak yang besar karena PT merupakan subyek pajak tersendiri sehingga bukan perusahaan yang kena pajak, tetapi dividen yang dibagikan kepada pemegang saham juga kena pajak b. Penanganan aspek hukum yang rumit karena

dalam pendirian PT memerlukan akta notaris dan izin khusus untuk usaha tertentu c. Biaya pembentukan yang relatif tinggi

dibandingkan dengan badan usaha lain

d. Kerahasiaan perusahaan kurang terjamin karena setiap aktivitas perusahaan harus dilaporkan kepada pemegang saham

5. Perusahaan Negara Didirikan atas dasar UU

 Modal mendirikan PN  kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak dipisahkan atas saham

 Dipimpin oleh seorang kepala atau direksi oleh pemerintah

 Dibagi ke dlam: Perusahaan Jawatan, Perusahaan Umum, Perusahaan Perseroan

 Perjan= PN untuk pelayanan masyarakat

 Perusahaan umum = melayani kepentingan umum

 Persero = untuk mencari keuntungan, berbentuk PT, modal seluruh atau sebagian dari negra

6. Perusahaan Daerah

a. Perusahaan yang didirikan demgam suatu peraturan daerah

b. Modal seluruh atau sebagian besar milik pemda yg dipisahkan kecuali dengan ketentuan lain dengan berdasarkan UU c. Tujuan  melaksanakan pembangunan

daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya

7. Yayasan

Bertujuan untuk mencari keuntungan dan menekankan usaha pada tujuan sosial

 Modal dari sumbangan waqaf, hibah, atau sumbangan lainnya

 Memiliki pengurus dan harta milik pengurus dipisahkan dari harta yayasan

8. Koperasi

 Menurut Undang-Undang No 25 Tahun 1995, koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan.

 Dibentuk melalui rapat anggota minimal 20 orang yang masing-masing memenuhi 3 syarat, yaitu:

1. Mampu melaksanakan tindakan hukum.

2. Menerima landasan ideal, asas, dan sendi dasar koperasi,

3. Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan haksebagai anggota koperasi.

Jenis – jenis Ijin Usaha

 Tanda daftar perusahaan (TDP)

 Nomor pokok wajib pajak (NPWP)

 Izin – izin usaha

 Sertifikat tanah atau surat surat berharga

 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

 Surat Izin Usaha Industri (SIUI)

 Izin usaha tambang

 Izin usaha perhotelan dan periwisata

 Izin usaha farmasi dan rumah sakit

(3)

Dokumen yang diteliti 1. Bentuk Badan Usaha

 Perseroan Terbatas (PT), Perseroan Komanditer (CV), koperasi,yayasan, firma (fa), dan lain-lain

 perusahaan yang banyak melakukan studi kelayakan sebelum melakukan usahanya  perusahaan ber BH Perseroan Terbatas (PT).

 Penilaian PT harus sampai ke Berita Negara 2. Bukti Diri

 KTP

3. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

 perlu kita teliti adalah ke departemen teknis yangmengeluarkan surat tanda daftar perusahaan tersebut.

 Departemen teknis yang mengeluarkan TDP

Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

 Biasanya pengurusan TDP adalah pada saat perusahaan mengurus akta pendirian perusahaan tersebut.

4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

 apakah sudah dimiliki atau belum.

 Jika sudah diteliti kita mengeceknya ke departemen teknis yang mengeluarkan Nomor Pokok Wajib Pajak(NPWP).

 Pengurusan NPWP juga dilakukan bersamaan dengan pengajuan akta notaris ke Departemen Kehakiman.

 Pentingnya NPWP

akan memberikan penghasilan kepada pemerintah.

5. Izin-Izin Perusahaan

 sesuai dengan jenis bidang usaha perusahaan tersebut.

 Penelitian keabsahan dokumen izin-izin  dijalankan ke departemen teknis.

 Ijin yang diperlukan adalah:

a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) bidang usaha perdagangan dari

DepartemenPerdagangan dan Perindustrian b. Surat Izin Usaha Industri (STUD)

bagi perusahaan atau usaha yangbergerak dalam bidang usaha industri dari Departemen

Perdagangandan Perindustrian c. Izin usaha tambang dari Departemen

Pertambangan

d. Izin usaha Perhotelan dan Pariwisata dari Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi.

e. Izin usaha farmasi dan rumah sakit dari Departemen Kesehatan.

f. Izin usaha peternakan dan pertanian dari Departemen Pertanian.

g. Izin domisili dimana perusahaan/lokasi proyek berada dari Pemda.

h. Izin gangguan untuk usaha tertentu guna

menghindari segalakemungkinan hal-hal yang tidak diinginkan.

i. Izin Mendirikan Bangunan (IMB), khusus untuk pendirian Gedung baru atau merehat

pembangunan suatu gedung.Izin tenaga kerja asing jika ada

Keabsahan Dokumen a. Status Hukum Tanah

1. Jenis hak atas tanah: Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Hak guna Usaha, Hak Pakai, dan Hak Sewa.

2. Harga tanah sekarang dan prediksi dimasa yang akan datang.

3. Nama dan alamat pemilik sebenarnya.

4. Kondisi tanah dalam sengketa atau tidak.

5. Rencana tata kota.

6. Tanah

b. Kendaraan Bermotor

1. Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) 2. Harga beli (faktur dan kuitansi)

3. Kondisi kendaraan

4. Izin trayek, jika usaha transportasi ASPEK KEUANGAN

Aspek keuangan merupakan aspek yang paling akhir disusun dalam sebuah penyusunan studi kelayakan bisnis. Bisnis yang berorientasi keunutngan ataupun tidak tetap harus

memperhatikan aspek keuangan.

Tujuan adanya aspek bisnis adalah untuk :

1. Menganalisis sumber dana untuk menjalankan usaha 2. Menganalisis besarnya kebutuhan biaya investasi yang

diperlukan

3. Memproyeksikan rugi laba usaha yang akan dijalankan 4. Menganalisis sumber dana untuk menjalankan bisnis Jenis – jenis Biaya Usaha

a. Biaya investasi

Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa- masa yang akan datang. Contoh biaya investasi yaitu :

1. biaya persiapan penyusunan kelayakan bisnis.

Perizinan, persiapan, perekruran karyawan dan pelatihan karyawan baru, biaya uji coba mesin dan peralatan;

2. biaya penbelian atau sewa tanah dan gedung 3. biaya pembelian mesindan peralatan 4. biaya pembelian furnitur

5. biaya pembelian kendaraan.

b. Biaya Operasional

Biaya operasional adalah semua biaya yang harus dikeluarkan agar kegiatan bisnis dapat beroperasi atau berjalan secara normal. Contoh biaya operasional yaitu

1. Biaya bahan (bahan baku, biaya bahan penolong)

2. Biaya bahan bakar (solar, minyak tanah, atau kayu bakar)

3. Biaya personal (gaji, tunjangan, dan bonus) 4. Biaya lain-lain (iuran listrik, air telepon, dan

gas) Jenis – jenis Modal

a. Modal asing

Modal asing merupakan modal yang berasal dari luar perusahaan.

 Utang jangka pendek (kredit rekening koran, kredit dari penjual, kredit dari pembeli, kredit dari wesel.

 Utang jangka menengah (tearm loan, lease financing)

(4)

 Utang jangka panjang (pinjaman obligasi, pinjaman hipotek)

b. Modal sendiri

Modal sendiri merupakan modal yang berasal dari pemilik perusahaan, yang tertanam dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak tertentu.

a. Modal saham (saham biaya, saham preferen, saham kumulatif preferen)

b. Cadangan (cadangan ekspansi, cadangan modal kerja, cadangan selisih kurs, dan cadangan umum) c. Laba ditahan

Penyusunan Aktiva Tetap

Aktiva tetap yang digunakan akan mengalami pengurangan fungsi karena faktor dipakai, umur, dan kerusakan-kerusakan. Oleh karena itu. Besarnya pengurangan fungsi aktiva harus

diperhitungkan sebagai biaya. Untuk melakukan perhitungan biaya penyusutan per periode akuntansi, informasi-informasi berikut sangat diperlukan :

a. Harga perolehan (cost) b. Nilai sisa (residu) c. Umur ekonomis

Beberapa metode dapat digunakan untuk menghitung beban penyusutan :

A. Metode garis lurus (straight-line method) Metode ini mengasumsikan bahwa beban penyusutan setiap periode adalah sama. Metode ini menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut.

 Kegunaan ekonomis aktiva menurun secara proporsional setiap periode akuntansi

 Biaya reparası setiap periode akuntansi relatif tetap

 Kegunaan ekonomis berkurang karena waktu

 Penggunaan aktiva tiap periode akuntansi relatif sama Contoh: Mesin dengan harga perolehan Rp 100.000.000 dengan taksiran nilai residu schesar Rp 20.000.000 dan taksıran umur ekonomis selama 4 tahun. Berdasarkan data tersebut ber nilai penyusutan per tahun?

Penyusutan : Harga perolehan - Nilai residu Umur ekonomis

Penyusutan : Rp 100.000.000 - Rp 20.000.000 4tahun

: Rp 20.000.000

B. Metode jam jasa (service-hour method)

Metode ini mengasumsikan bahwa suatu aktiva akan lebih cepat rusak jika digunakan sepenuhnya dibandingkan dengan

penggunaan yang tidak sepenuhnya Contoh:

Mesin dengan harga perolehan Rp 100.000.000 dengan taksiran nilai residu sebesar Rp 20.000.000 dan taksiran umur ekonomis selama 2.000 jam. Berdasarkan data tersebul berapa nilai penyusutan per tahun?

Jawab:

Penyusutan : Harga Perolehan- Nilai Residu / Taksiran Jam Jasa Penyusutan : Rp 100.000.000-Rp 20.000.000

2.000 jam : Rp 40.000

Jika pada tahun pertama jam kerja mesin 800 jam, tahun kedua 500 jam, tahun ketiga 450 jam dan tahun keempat 250 jam maka perhitungan beban penyusutan setiap periode akuntansi adalah sebagai berikut.

C. Metode hasil produksi (Productive-output method) Metode ini mengasumsikan bahwa aktiva ditujukan untuk menghasilkan produk sehingga metode penyusutan juga harus didasarkan pada produk yang dapat dihasilkan.

Contoh:

Mesin dengan harga perolehan Rp 100.000.000 taksıran nilai residu sebesar Rp 20.000.000 dan taksiran bahwa selama umur penggunaan mesin ini mampu menghasilkan produk sebanyak 20.000 unit. Berapa nilai penyusutan per tahun?

Penyusutan : Harga Perolehan- Nilai Residu Taksiran Hasil Produksi Penyusutan : Rp100.000.000- Rp 20.000.000

20.000 unit : Rp4.000

Jika pada tahun pertama hasil produksi 800 unit. tahun kedua 500 unit, tahun ketiga 450 unit, dan tahun keempat 250 unit, maka untuk menghasilkan satu unit produk mesin menyusut sebesar Rp 4.000, perhitungan beban penyusutan tersebut setiap periode akuntansi adalah sebagai berikut.

D. Metode beban berkurang (reducing charge method)

Metode ini mengasumsikan bahwa biaya penyusutan pada tahun- tahun pertama lebih kecil dibandingkan dengan beban penyusutan pada tahun-tahun berikutnya

Jumlah angka tahun (sum of years-digit method)

Penghitungan biaya penyusutan metode ini dilakukan dengan cara mengalikan bagian pengurang yang setiap tahunnya selalu menurun dengan harga perolehan dikurangi nilai residu.

Contoh:

Mesin dengan harga perolehan Rp 100.000.000 dengan taksiran nilai residu sebesar Rp 20.000.000 dan taksiran umur ekonomis selama 4 tahun.

Perhitungan bobot dalam Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of Year's Digits Method)

Metode Jumlah Angka Tahun (sum of year's digits method)

(5)

E. Saldo menurun (declining balance method)

Metode saldo menurun merupakan metode untuk menentukan beban depresiasi yang dihitung dengan cara mengalikan tarif yang tetap dengan nilai buku investası. Karena nilai buku investasi menurum sebagai akibat beban penyusutan pada perode scbelumnya maka beban depresiasi tiap tahun juga menurun.

Aliran Kas Bersih (Net Cash Flow)

Penilaian kelayakan investasi didasarkan pada aliran kas (cash flow) dan bukan pada keuntungan. Keuntungan selalu dalam bentuk kas, tetapi dalam keuntungan tersebut ada kas yang akan diinvestasikan kembali dan ada kas yang akan diambil sebagai prive.

Alıran kas adalah usulan pengeluaran modal (capital expenditure), yang terdiri dua macam alıran kas yaitu:

a. Alıran kas keluar neto (net outlow of cash)

b. Aliran kas masuk neto takunan (net annual inflow of cash).

Contoh :

Perusahaan Naik melakukan investasi menggunakan modal sendiri senilai Rp 100 juta. Umur ekonomis investasi selama 5 tahun tanpa nilai residu. Metode penyusutan yang digunakan adalah metode garis lurus sehingga nilai penyusutan per tahun adalah Rp 20 jula.

Estimasi penghasilan adalah Rp 145 juta per tahun. Untuk mencapai penghasilan tersebut diperlukan biaya tunai sebesar Rp 95 juta. Pajak yang dikenakan adalah 10%. Berapa aliran kas masuk pada akhir tahun pertama?

Jika pada kasus di atas investasi 100% dibelanjakan menggunakan pinjaman dengan bunga 20% per tahun, maka perhitungan proyeksi rugi labanya adalah sebagai berikut :

Maka alıran kas masuk = Laba setelah pajak + penyusutan

= Rp 9.000.000 + Rp 20.000.000

= Rp 29.000.000 Proyeksi aliran kas yang benar adalah sebagai berikut:

Maka aliran kas masuk

= Laba setelah pajak + penyusutan+bunga (1-pajak)

= Rp 9.000.000 + Rp 20.000.000+(Rp 20.000.000)(1-0,1)

= Rp 47.000.000 %

Analisis Kelayakan Investasi

Beberapa metode dapat digunakan untuk menilai kelayakan investasi, yaitu

1) Payback Period (PP).

2) Net Present Value (NPV) 3) Profitability Indeks (PI) 4) Internal Rate of Return 5) Average Rate of Return (ARR) Metode Payback Period (PP)

Payback Period (Periode Pavback) merupakan metode yang digunakan untuk menghitung lama periode yang diperlukan untuk mengembalikan uang yang telah diinvestasikan dari alur kas masuk tahunan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut.

Payback Period (PP) = Investasi kas bersih/Aliran kas masuk bersih tahunan

Kelebihan Payback Period

1. Mudah dihitung, tidak memerlukan data yang banyak 2. Berdasarkan pada cash basis, bukan accrual basis 3. Cukup akurat untuk mengukur nilai investası yang diperbandingkan untuk beberapa kasus dan bagi pembuat keputusan

4. Dapat digunakan untuk melihat hasil-hasil yang dapat diperbandingkan dan mengabaikan alternatif-alternatif investasi yang buruk (tidak menguntungkan)

5. Menekankan pada alternatif-alternatif investasi yang memiliki periode pengembalian lebih cepat

Kekurangan Payback Period

1. Tidak mampu memberikan informasi tentang tingkat prolitabilitas investası

2. Tidak memperhitungkan nilai waktu uang

3. Sulit membuat kesimpulan jika terdapat dua peluang investasi atau lebih yang memiliki umur ekonomis yang tidak sama

4. Tidak memperhitungkan pengembalian investası setelah melewati waktu Payback Period

Metode Net Present Value (NPV)

Metode ini digunakan untuk mengurangi kekurangan yang terdapat pada metode Payback Period (PP). Metode Net Present Value merupakan metode yang dilakukan dengan cara

membandingkan nilai sekarang dari alıran kas masuk bersih dengan nilai sekarang dari biaya pengeluaran suatu investasi.

Kelebihan Net Present Value (NPV)

1. Memperhitungkan tingkat bunga yang sebenarnya 2. Mudah diterapkan karena tidak meng- gunakan

pendekatan trial and error

3. Mudah menyesuaikan dengan risiko, yaitu dengan menggunakan tingkat bunga yang berbeda untuk tahun- tahun berikutnya

Kekurangan Net Present Value (NPV)

1. Sulitnya menentukan rate minimum yang diinginkan 2. Tidak menunjukkan rate of return sebenarnya 3. Adanya asumsi bahwa semua aliran kas masuk bersih

segera dapat diinvestasikan kembali pada rate yang dipilih

4. Metode ini tidak sesederhana metode Average Rate of Return (ARR) maupun metode Payback Period (PP) Profitability Index (PI)

(6)

Metode Profitability Index (PI) atau sering disebut dengan Desirability Index (DI) Merupkan metode yang menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih masa yang akan datang dengan nilai sekarang investasi.

Kelebihan Profitabilitas Indeks (PI)

1. Memperhitungkan tingkat bunga sebenarnya 2. Mudah diterapkan karena tidak menggunakan

pendekatan trial and error

3. Mudah menyesuaikan dengan risiko yaitu dengan menggunakan tingkat bunga yang berbeda untuk tahun- tahun berikutnya

Kekurangan Profitabilitas Indeks (PI)

1. Sulit menentukan rate minimum yang diinginkan 2. Tidak menunjukkan rate of return yang sebenarnya 3. Adanya asumsi bahwa semua aliran kas masuk bersih

segera dapat diinvestasikan kembali pada rate yang dipilih

4. Metode ini tidak sesederhana metode Average Rate of Return (ARR) maupun Payback Peniod (PP)

Metode Internal Rate of Return (IRR)

Metode Internal Rate of Return (IRR) pada dasarnya merupakan metode untuk menghitung tingkat bunga yang dapat menyamakan antara present value dari semua aliran kas masuk dengan aliran kas keluar dari suatu investasi proyek. Maka pada prinsipnya metode ini digunakan untuk menghitung besarnya rate of return yang sebenarnya. Pada dasarnya Internal Rate Return harus dicari dengan cara trial and error.

Kelebihan Internal Rate of Return (IRR)

1. Menghindari pemilihan rate of return minimum yang dinginkan

2. Memperoleh rate of return yang sebenarnya

3. Berdasarkan preferensi rate of return yang sebenarnya bukan sekadar selisih Net Present Value (NPV) 4. Tidak memiliki beban untuk menginvestasikan kembali

seperti yang digambarkan pada metode Net Present Value (NPV).

Kekurangan Internal Rate of Return (IRR)

1. Lebih rumit, terutama jika alıran kas bersih tidak sama untuk setiap periode

2. Harus menggunakan analisis sensitivitas Sumber Data

a. Data Primer

• Sumber dana yang akan digunakan untuk menjalankan usaha, baik yang bersumber dari modal sendiri maupun yang bersumber dari utang

• Jenis item & biaya investasi, misal: biaya persiapn & perizinan, biaya tanah bangunan, biaya mesin & peralatan

• Umur ekonomis setiap item investasi

• Rincian biaya operasional b. Data Sekunder

• Besarnya nilai inflasi sbg dasar untuk memproyeksikan kenaikan biaya operasional

• Pertumbuhan pendapatan masyarakat sbg dasar untuk memproyeksikan pertumbuhan penjualan

• Tingkat bunga simpanan yg berlaku di bank umum

• Tingkat bunga kredit

• Literatur tentang keuangan & akuntansi

Responden/Narasumber a. Calon pelaku usaha

b. Pengusaha/pihak yang memiliki pengalaman tentang bisnis yang akan akan dijalankan

c. Pemasok barang dan jasa

d. Kantor Pelayanan Perizinan dan Investasi e. Kelurahan/Masyarakat

f. Perbankan

g. Badan Pusat Statistik (BPS) h. Asosiasi Pengusaha Metode Pengumpulan Data

a. Studi dokumentasi, yaitu dilakukan dengan menelaah buku/dokumen yag berkaitan dengan data keuangan b. Survei, yaitu dilakukan dengan melakukan wawancara

maupun membagikan kuesioner

c. Studi observasi, yaitu dilkaukan dengan melakukan observasi yang berkaitan dengan kondisi lahan & mesin yang akan dibeli untuk memperkirakan umur ekonomis

& kelayakan harga pasar Instrumen Pengumpulan Data

a. Pedoman Studi Dokumentasi

Dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder yang berkaitan dengan keuangan yg digunakan sebagai acuan untuk menentukan dokumen2 apa saja yang diperlukan.

b. Pedoman Wawancara/Kuesioner

Pengumpulan data pada aspek keuangan dapat berkembang luas maka sebaiknya metode wawancara dipilih agar informasi yang diperoleh lebih dalam.

Analisis Data

Kriteria penerimaan investasi untuk masing-masing rasio kelayakan investasi:

1. Payback Period (PP)

Payback Period (PP) < payback minimum ,maka ide bisnis dinyatakan layak

Payback Period (PP) ≥ payback minimum ,maka ide bisnis dinyatakan tidak layak

2. Net Present Value (NPV)

Net Present Value (NPV) < 0 (nol) ,maka ide bisnis dinyatakan layak

Net Present Value (NPV) ≥ 0 (nol) ,maka ide bisnis dinyatakan tidak layak

3. Protabilitas Indeks (PI)

Protabilitas Indeks (PI) < 1 (satu) ,maka ide bisnis dinyatakan layak

Protabilitas Indeks (PI) ≥ 1 (satu) ,maka ide bisnis dinyatakan tidak layak

4. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR) < tingkat keuntungan, maka ide bisnis dinyatakan layak

Internal Rate of Return (IRR) ≥ tingkat keuntungan, maka ide bisnis dinyatakan tidak layak

5. Average Rate of Return (ARR)

Average Rate of Return (ARR) < minimum accounting, maka ide bisnis rate of return yang dinyatakan layak dikehendaki

Average Rate of Return (ARR) ≥ minimum accounting, maka ide bisnis rate of return yang dinyatakan tidak dikehendaki layak

(7)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

Jl . Prof. Soedarto, SH, Tembalang Semarang, Telp. (024) 7465407 Fax. (024) 7465405

Referensi

Dokumen terkait

Waralaba adalah badan usaha atau pemilik perseorangan yang memiliki hak khusus terhadap suatu sistem bisnis dengan ciri khas yang dimiliki perusahaan dalam

Sekali lagi perlu dipahami bahwa sasaran atau objek sebagaimana dimaksudkan di atas adalah sesuatu yang bersifat nyata atau yang senyatanya ada ( das sein ), bukan

Leasing adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan, untuk suatu

Karakteristik Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi adalah selalu fokus pada tujuan perusahaan/ organisasi, sehingga seluruh karyawan sebuah perusahaan/

Manajemen Sumber Daya Manusia tidak hanya memperhatikan kepentingan perusahaan, tetapi juga memperhatikan kebutuhan karyawan dan pemilik tuntutan masyarakat luas. Peranan

Pengusaha adalah pihak yang kuat sebagai pemilik modal (pemilik lapangan kerja bagi buruh) sementara buruh adalah pihak yang lemah (membutuhkan lapangan kerja yang

Dana atau modal yang berasal dari pemilik, peserta atau pengambil bagian dalam perusahaan adalah merupakan dana yang akan tetap ditanamkan dalam perusahaan yang

Sepengetahuan saya dalam PT, pemilik modal tidak harus memimpin perusahaan tersebut , karena dapat menunjuk orang lain di luar pemilik modal untuk menjadi pimpinan yang harus memikili