BAB XI DANA PENSIUN
Sekarang ini istilah Pensiun tidak hanya menjadi monopoli para Pegawai Negeri Sipil yang telah menyelesaikan tugas dan memasuki masa pensiun dengan menikmati penghasilan / gaji pensiunan, tapi juga telah berkembang terhadap para karyawan baik karyawan BUMN, BUMD, maupun karyawan Swasta. Oleh karena itu perusahaan- perusahaan harus menyediakan dana untuk membayar para karyawan setelah mereka tidak lagi bekerja. Penyediaan dana tersebut dilakukan oleh suatu lembaga yang secara khusus mengelola dana pensiun yakni lembaga Dana Pensiun.
Dalam pembahasan selanjutnya dibahas tentang jenis-jenis Dana Pensiun serta pembentukan Dana Pensiun, dimana lembaga Dana Pensiun dapat dibentuk oleh satu pemberi kerja atau oleh beberapa pemberi kerja. Tentang jenis Dana Pensiun sendiri dibedakan menjadi Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
Untuk jenis program Dana Pensiun dibedakan menjadi Program Pensiun Manfaat Pasti dan Program Pensiun Iuran Pasti. Masing-masing program tersebut memiliki karakterstik dan perbedaan tersendiri, terutama dalam hal perhitungan besarnya iuran yang harus dibayar oleh peserta serta pembayran manfaat pensiun pada saat karyawan sudah pensiun.
A. Pengertian.
Dana Pensiun terdiri dari dua kata yaitu Dana dan Pensiun.
a. Dana
Dana sering disamakan dengan uang kontan. Dana merupakan bentuk yang paling mudah yang dapat digunakan untuk menyatakan nilai ekonomis dan karena dana atau uang dapat dengan segera dirubah dalam bentuk barang dan jasa.
b. Pensiun
Pensiun adalah hak sesorang untuk memperoleh penghasilan setelah bekerja sekian tahun dan sudah memasuki usia pensiun atau ada sebab-sebab lain sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan (Kasmir,SE,MM, 2001).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pensiun diberikan sebagai jaminan hari tua bagi pegawai negeri pada saat mencapai usia pensiun dan sebagai penghargaan atau balas jasa pemerintah atas pengabdiannya terhadap Negara.
c. Menurut Undang- Undang Nomor 11 Tahun 1992.
Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun.
Setelah membaca bab ini mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan konsep Dana Pensiun
2. Menjelaskan asas, tujuan, manfaat, & fungsi Dana Pensiun 3. Menjelaskan Jenis dan Program Dana Pensiun
d. Menurut Abdul Kadir Muhammad dan Rita Murniati
Dana Pensiun adalah yang secara khusus dihimpun dengan tujuan untuk memberikan manfaat kepada peserta ketika mencapai usia pensiun, mengalami cacat, atau meninggal dunia.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa dana pensiun merupakan suatu lembaga berbadan hukum yang mengelola dana-dana pensiun serta menjalankan apa yang menjadi program pensiun sebagaimana yang tawarkan oleh masing-masing lembaga untuk memberikan manfaat kepada peserta yang telah memasuki masa pensiun.
B. Tujuan dan Manfaat Dana Pensiun Tujuan dibentuknya dana pensiun:
a. Bagi Pemberi Kerja - Kewajiban Moral
Dalam dunia usaha yang menganut Industrial Pancasila, pemberi kerja memiliki kewajiban moral, untuk memberikan rasa aman kepada karyawan terhadap masa yang akan datang agar tetap memiliki penghasilan pada saat mereka mencapai usia pensiun, mengalami cacat tetap, atau bahkan meninggal dunia yang diberikan kepada ahli warisnya.
- Loyalitas
Sudah menjadi rahasia umum bahwa di kalangan industri sering terjadi pembajakan karyawan oleh perusahaan lain, terutama bagi karyawan yang potensial. Dengan adanya Program Dana Pensiun, karyawan diharapkan mempunyai loyalitas terhadap perusahaan serta meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
- Kompetisi Pasar Tenaga Kerja
Dengan tingkat persaingan pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif, adanya program dana pensiun memberikan daya tawar dalam perekrutan tenaga kerja potensial. Perusahaan akan memiliki daya saing dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan profesional di pasaran tenaga kerja. Memberikan penghargaan kepada karyawannya yang telah mengabdi terhadap perusahaan.
Agar di usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat menikmati hasil yang diperoleh setelah bekerja di perusahaannya
- Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.
Pemberian imbal jasa oleh perusahaan terhadap karyawan menjadi hal yang urgen sekarang ini. Bahkan dalam audit akuntansi keuangan, pemberian imbal jasa pada saat karyawan memasuki masa pensiun harus diperhitungkan semenjak karyawan tersebut diterima oleh perusahaan. Hal ini dikandung maksud agar hak-hak karyawan diperhatikan dengan baik, yang pada gilirannya akan meningkatkan citra perusahaan dimata masyarakat maupun Pemerintah.
b. Bagi Karyawan
- Kepastian memperoleh penghasilan setelah pensiun.
Karyawan akan merasa tenang dalam bekerja karena memiliki penghasilan masa depan yang pasti. Sampai saat ini masih banyak orang yang memilih bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, yang salah satu alasannya adalah adanya penerimaan pensiun dimasa tuanya.
- Memberi Perangsang kerja.
Karyawan juga akan semakin merasa terpacu untuk bekerja agar penghasilannya meningkat, sehingga pada saat pensiun juga akan memperoleh dana pensiun yang relative banyak.
c. Bagi Lembaga Pengelola Dana Pensiun.
- Memperoleh keuantungan dengan berinvestasi.
Dengan perhitungan yang cermat dalam memilih investasi, Lembaga Pengelola Dana Pensiun akan memperoleh manfaat yang cukup besar dari keuntungan yang diperolehnya. Dana-dana pensiun umumnya bersifat idle, dan penggunannya dapat diprediksi sehingga para pengelola dapat menentukan pilihan investasi yang maksimal, namun juga aman serta terjaga likuiditasnya.
- Membantu dan mendukung Program Pemerintah.
Pemerintah terus mendorong para pengusaha untuk memberikan hak-hak karyawan yang layak, antara lain melalui penetapan Upah Minimum Propinsi (UMP) dan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK). Disamping itu juga, Pemerintah terus menghimbau kepada para pengusaha untuk menyisihkan sebagian keuntungannya untuk iuran dana pensiun dan mengikutsertakan karyawannya pada Lembaga Dana Pensiun, agar masa depan karyawan lebih terjamin. Oleh karena itu keberadaan Lembaga Pengelola Dana Pensiun yang bonafide sangat diperlukan.
d. Manfaat Dana Pensiun bagi Perekonomian
Iuran dana pensiun merupakan sumber dana pembiayaan domestik yang potensial.
Dana Pensiun ini mampu meningkatkan kapasitas produksi nasional, terutama melalui investasi di Pasar Modal. Peningkatan jumlah dana pensiun dalam perekonomian yang sekaligus diikuti oleh meningkatnya peran pasar uang dan pasar modal, akan memberikan banyak bagi berbagai pihak. Manfaat bagi dunia usaha adalah tersedianya pemodal potensial. Di pihak lain pengelola program pensiun memiliki kesempatan meningkatkan kesejahteraan anggotanya melalui keuntungan- keuntungan investasinya.
C. Asas Dana Pensiun
a. Asas Keterpisahan kekayaan.
Dana Pensiun dari kekayaan badan hukum pendirinya. Asas ini didukung oleh adanya badan hukum tersendiri bagi Dana Pensiun, dan diurus serta dikelola berdasarkan ketentuan Undang-undang. Berdasarkan asas ini kekayaan Dana Pensiun yang terutama bersumber dari iuran, terlindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat terjadi pada pendirinya.
b. Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan.
Dengan asas ini penyelenggaraan program pensiun, baik bagi karyawan maupun bagi pekerja mandiri, haruslah dilakukan dengan pemupukan dana yang dikelola secara terpisah dari kekayaan pendiri, sehingga cukup untuk memenuhi pembayaran hak peserta. Dengan demikian berdasarkan Undang-undang pembentukan cadangan dalam perusahaan guna membiayai pembayaran manfaat pensiun karyawan tidak diperkenankan.
c. Asas Pembinaan dan Pengawasan.
Sesuai dengan tujuannya, harus dihindarkan penggunaan kekayaan Dana Pensiun dari kepentingan-kepentingan yang dapat mengakibatkan tidak tercapainya maksud utama dari pemupukan dana, yaitu untuk memenuhi pembayaran hak peserta. Dalam
pelaksanaannya, pembinaan dan pengawasan meliputi antara lain sistem pendanaan, dan pengawasan atas investasi kekayaan Dana Pensiun.
d. Asas Penundaan Manfaat.
Penghimpunan dana dalam penyelenggaraan program pensiun dimaksudkan untuk memenuhi pembayaran hak peserta yang telah pensiun, agar kesinambungan penghasilannya terpelihara. Sejalan dengan itu berlaku asas penundaan manfaat, yang mengharuskan bahwa pembayaran hak peserta hanya dapat dilakukan setelah peserta pensiun, yang pembayarannya dilakukan secara berkala.
e. Asas Kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk Dana Pensiun.
Berdasarkan asas ini keputusan membentuk Dana Pensiun merupakan prakarsa pemberi kerja untuk menjanjikan manfaat pensiun bagi karyawannya, yang membawa konsekuensi pendanaan. Dengan demikian prakarsa tersebut harus didasarkan pada kemampuan keuangan pemberi kerja. Hal pokok yang harus selalu menjadi perhatian utama adalah bahwa keputusan untuk menjanjikan manfaat pensiun merupakan suatu komitmen yang membawa konsekuensi pembiayaan, bahkan sampai pada saat Dana Pensiun terpaksa dibubarkan.
D. Prinsip Penyelenggaraan Dana Pensiun a. Prinsip Kejelasan Maksud dan Tujuan Program,
Secara jelas maksud dan tujuan Dana Pensiun tercantum dalam Peraturan Dana Pensiun, serta Jaminan terhadap kesinambungan penghasilan.
b. Prinsip Independensi
Kelembagaan berstatus badan hukum, dimana dalam Manajemen Operasional adanya Kebebasan Pengurus untuk menempatkan atau menginvestasikan dananya yang paling optimal. Dan adanya keterpisahan dalam mekanisme pengelolaan yang dilakukan oleh pengurus, dan pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Pengawas yang terdiri atas wakil-wakil dari pemberi kerja dan peserta dengan jumlah yang sama
c. Prinsip Akuntabilitas
- Dewan Pengawas wajib mengumumkan laporan hasil pengawasannya kepada Peserta.
- Laporan keuangan Dana Pensiun setiap tahun harus diaudit oleh akuntan publik yang ditunjuk oleh Dewan Pengawas.
- Pendiri/Mitra Pendiri, Pengurus, dan Penerima Titipan wajib memperlihatkan seluruh dokumen/keterangan untuk keperluan pemeriksaan.
- Dana Pensiun wajib mengumumkan neraca dan perhitungan hasil usahanya kepada Peserta.
d. Prinsip Transparansi
Pengurus wajib menyampaikan keterangan mengenai setiap perubahan peraturan Dana Pensiun dan hal-hal yang terjadi dalam rangka kepesertaan kepada Peserta.
Pengurus juga wajib mengumumkan perkembangan portofolio investasi dan hasil pengembangannya kepada Peserta dan melaporkannya kepada Pendiri dan Dewan Pengawas.
e. Prinsip Perlindungan Konsumen
- Perubahan Peraturan Dana Pensiun tidak boleh mengurangi manfaat pensiun.
- Setiap karyawan berhak menjadi Peserta, bila berusia 18 tahun atau telah kawin, dan memiliki masa kerja satu tahun.
- Hak atas manfaat pensiun tak dapat dijaminkan, dialihkan atau disita.
- Semua transaksi penyerahan, pembebanan, pengikatan, pembayaran sebelum jatuh tempo atau penjaminan manfaat pensiun dinyatakan batal demi hukum.
- Pengembalian kekayaan Dana Pensiun kepada pemberi kerja dilarang.
- Saat likuidasi, peserta dan pensiunan atau ahli waris memiliki hak utama dalam pembagian kekayaan Dana Pensiun.
- Kekayaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan dikecualikan dari setiap tuntutan hukum atas kekayaan Pendirinya
f. Prinsip Struktur Pengendalian Intern
- Tugas, kewajiban, dan tanggung jawab Pendiri, Mitra Pendiri, Dewan Pengawas, dan Pengurus diatur dalam Undang-Undang Dana Pensiun dan peraturan pelaksanaannya.
- Dana Pensiun tak diperkenankan melakukan pembayaran apapun, kecuali pembayaran yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun.
- Dana Pensiun tidak diperkenankan meminjam atau mengagunkan kekayaannya sebagai jaminan atas suatu pinjaman.
- Tidak satu bagianpun dari kekayaan Dana Pensiun dapat dipinjamkan atau diinvestasikan pada pihak-pihak terafiliasi.
- Bentuk dan susunan laporan keuangan Dana Pensiun harus sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor 2345/KEP-LK/2003.
g. Prinsip Kualifikasi Penyelenggara
- Kualifikasi Pengurus dan Dewan Pengawas (kecuali yang terakhir) adalah Warga Negara Indonesia, berakhlak dan moral yang baik, belum pernah dihukum pidana ekonomi, dan berpengetahuan atau berpengalaman di bidang Dana Pensiun.
- Pengurus tidak boleh merangkap jabatan Pengurus Dana Pensiun lain, atau Direksi, atau jabatan eksekutif lainnya
E. Jenis Dana Pensiun
Ada dua jenis Dana Pensiun yang ada di Indonesia menurut Undang-undang Nomor 11 Tahun 1992 yaitu ;
a. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK).
Dana Pensiun Pemberi Kerja adalah badan hukum yang memiliki pengurus dan dewan pengawas dengan tugas dan wewenang sebagaimana ditetapkan dalam Undang-undang. Agar jelas diketahui siapa yang diberi tugas dan wewenang yang dimaksud, harus ada keputusan pendiri tentang penunjukan pengurus dan dewan pengawas. Selain itu dalam rangka pengamanan kekayaan Dana Pensiun perlu ditunjuk penerima titipan. Penerima titipan adalah bank yang menyelenggarakan jasa penitipan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Perbankan, yang bertanggung jawab atas keamanan penyimpanan kekayaan Dana Pensiun yang disimpan secara terpisah dari kekayaan penerima titipan, dan kekayaan dimaksud harus dibebaskan dari segala tuntutan yang timbul terhadap penerima titipan.
Jadi Dana Pensiun Pemberi Kerja adalah unit organisasi dalam suatu perusahaan yang khusus menangani dana pensiun bagi pegawai perusahaan tersebut. DPPK dibentuk oleh orang atau badan yang memperkerjakan karyawan, untuk menyelenggarakan program pensiun. Pendirian dan penyelenggaraan program pensiun melalui dana pensiun oleh pemberi kerja sifatnya tidak wajib. Akan tetapi, mengingat dampak dan peranan yang positif dari program dana pensiun kepada para
karyawan, pemerintah sangat menganjurkan kepada setiap pemberi kerja untuk mendirikan dana pensiun.
Dana Pensiun Pemberi Kerja juga dapat didirikan oleh lebih dari satu pemberi kerja dengan ketentuan bahwa Pemberi Kerja memiliki kegiatan usaha sejenis, berada dalam satu kelompok usaha dengan kepemilikan yang sama, dan didasarkan pada pertimbangan praktis atau efisiensi, atau alasan lainnya.
b. Pendirian Dana Pensiun Pemberi Kerja - Didirikan Oleh satu Pemberi Kerja.
Pendirian Dana Pensiun Pemberi Kerja yang didirikan oleh satu Pemberi Kerja didasarkan pada ;
Pernyataan tertulis pendiri yang menyatakan keputusannya untuk mendirikan Dana Pensiun dan memberlakukan peraturan Dana Pensiun;
Peraturan Dana Pensiun yang ditetapkan oleh pendiri;
Penunjukan pengurus, dewan pengawas, dan penerima titipan.
- Didirikan oleh lebih dari satu pemberi kerja
Dalam hal Dana Pensiun dibentuk untuk menyelenggarakan program pensiun bagi karyawan lebih dari 1 (satu) pemberi kerja, maka pembentukannya didasarkan pada :
Pernyataan tertulis pendiri yang menyatakan keputusannya untuk mendirikan Dana Pensiun, memberlakukan peraturan Dana Pensiun dan menegaskan persetujuannya atas keikutsertaan karyawan mitra pendiri;
Pernyataan tertulis mitra pendiri yang menyatakan kesediaannya untuk tunduk pada peraturan Dana Pensiun yang ditetapkan pendiri, bagi kepentingan karyawan mitra pendiri yang memenuhi persyaratan untuk menjadi peserta, serta pemberian kuasa penuh kepada pendiri untuk melaksanakan peraturan Dana Pensiun;
Peraturan Dana Pensiun yang ditetapkan oleh Pendiri memuat:
1) Rumus untuk menentukan manfaat pensiun, iuran dan semua faktor yang mempengaruhi perhitungannya;
2) Hak dan kewajiban para peserta, pendiri dan bila ada mitra pendiri;
3) Pembentukan dana yang terpisah dari kekayaan pemberi kerja, yang secara jelas merupakan kekayaan Dana Pensiun;
4) Tata cara perubahan peraturan Dana Pensiun;
5) Tanggal pembentukan dan nama Dana Pensiun yang secara jelas menunjukkan pendiri dan bila ada mitra pendiri, serta kelompok karyawan berdasarkan unit kerja yang berhak menjadi peserta Dana Pensiun;
6) Syarat kepesertaan;
7) Kewajiban pemberi kerja untuk membayar iuran;
8) Ketentuan tentang penunjukan dan penggantian anggota pengurus dan dewan pengawas, serta penggunaan jasa penerima titipan;
9) Tata cara pembayaran manfaat pensiun;
10) Tata cara penunjukan dan penggantian pihak yang berhak atas manfaat pensiun bila seorang peserta meninggal dunia;
11) Biaya yang merupakan beban Dana Pensiun;
12) Ketentuan-ketentuan lain yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang.
- Kepengurusan
Pengurus
1) Pengurus ditunjuk oleh dan bertanggung jawab kepada pendiri.
2) Ketentuan dan persyaratan bagi orang atau badan usaha, yang dapat ditunjuk sebagai pengurus meliputi:
a) Pengurus ditunjuk untuk masa jabatan paling lama 5 (lima) tahun dan dapat ditunjuk kembali.
b) Ditetapkan dengan surat penunjukkan yang memuat nama orang atau badan usaha yang ditunjuk sebagai Pengurus dan masa jabatan Pengurus.
c) Surat Penunjukan dilampiri pernyataan tertulis Pengurus tentang kesediaannya untuk ditunjuk sebagai Pengurus, dan mengelola Dana Pensiun sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun dan Undang-undang Dana Pensiun serta peraturan pelaksanaannya.
3) Pengurus bertanggung jawab atas pelaksanaan peraturan Dana Pensiun, pengelolaan Dana Pensiun, serta melakukan tindakan hukum untuk dan atas nama Dana Pensiun, dan mewakili Dana Pensiun di dalam dan di luar pengadilan.
4) Tugas, kewajiban dan tanggung jawab pengurus:
a) Pengurus wajib mengelola Dana Pensiun dengan mengutamakan kepentingan Peserta dan pihak lain yang berhak atas Manfaat Pensiun.
b) Pengurus wajib memelihara buku, catatan, dan dokumen yang diperlukan dalam rangka pengelolaan Dana Pensiun.
c) Pengurus wajib bertindak teliti, terampil, bijaksana, dan cermat dalam melaksanakan tanggung jawabnya mengelola Dana Pensiun.
d) Pengurus wajib merahasiakan keterangan pribadi yang menyangkut masing-masing Peserta.
e) Pengurus wajib menyampaikan secara berkala kepada Menteri:
Laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik.
Laporan teknis yang disusun oleh Pengurus atau oleh Pengurus dan aktuaris sesuai ketentuan yang ditetapkan Menteri.
Laporan aktuaris sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sekali.
f) Pengurus wajib menyampaikan keterangan kepada Peserta mengenai:
Neraca dan perhitungan hasil usaha menurut bentuk, susunan dan waktu yang ditetapkan Menteri.
Hal-hal yang timbul dalam rangka kepesertaan dalam bentuk dan waktu yang ditetapkan Menteri.
Setiap perubahan Peraturan Dana Pensiun.
Dewan Pengawas
1) Dewan Pengawas ditunjuk oleh dan bertanggung jawab kepada pendiri 2) Membuat pernyataan kesanggupan ditunjuk sebagai dewan pengawas 3) Masa jabatan dewan pengawas adalah 5 tahun
4) Tugas dan wewenang dewan pengawas:
a) Melakukan pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun oleh Pengurus.
b) Menyampaikan laporan tahunan secara tertulis atas hasil pengawasannya kepada Pendiri dan salinannya diumumkan kepada Peserta.
c) Menunjuk akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan Dana Pensiun.
d) Menunjuk aktuaris untuk menyusun laporan aktuaris bagi Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti.
e) Menetapkan arahan investasi bersama Pendiri, dalam hal Dana Pensiun menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti.
- Kepesertaan
Hak Peserta
1) Peserta berhak atas Manfaat Pensiun berdasarkan Peraturan Dana Pensiun.
2) Peserta yang berhak atas Manfaat Pensiun terdiri dari karyawan, pensiunan, dan bekas karyawan yang masih berhak atas Manfaat Pensiun.
Hak Peserta yang meninggal dunia
1) Dalam hal Peserta meninggal dunia, Manfaat Pensiun dibayarkan kepada Janda/Duda atau Anak.
2) Manfaat Pensiun bagi Janda/Duda dibayarkan seumur hidup.
3) Dalam hal tidak ada Janda/Duda yang sah, atau Janda/Duda meninggal dunia, atau Janda/Duda kawin lagi, Manfaat Pensiun dibayarkan kepada Anak.
4) Manfaat Pensiun kepada Anak wajib dibayarkan sampai Anak tersebut mencapai usia sekurang-kurangnya 21 (dua puluh satu) tahun.
5) Dalam hal Peserta meninggal dunia dan tidak ada Janda/Duda atau Anak, maka dana yang merupakan hak Peserta dibayarkan kepada pihak yang ditunjuk oleh Peserta.
6) Pembayarannya dilakukan secara sekaligus.
c. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Dana Pensiun Lembaga Keuangan adalah Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan(UU No. 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun).
- Pendirian
Didirikan oleh Bank atau Perusahaan Asuransi Jiwa dengan mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan.
Diajukan oleh Pengurus.
Permohonan pengesahan menggunakan formulir dari Menteri dengan dilampiri Peraturan Dana Pensiun serta Program Kerja yang diperlukan.
Peraturan Dana Pensiun minimal memuat:
1) Tanggal pembentukan Dana Pensiun dan nama Dana Pensiun yang secara jelas menunjukkan nama Bank atau Perusahaan Asuransi Jiwa yang menjadi Pendiri.
2) Pembentukan kekayaan Dana Pensiun yang terpisah dari kekayaan Bank atau Perusahaan Asuransi yang menjadi pendiri.
3) Persyaratan untuk menjadi Peserta.
4) Hak Peserta untuk menentukan usia pensiun.
5) Hak dan kewajiban pengurus.
6) Hak Peserta untuk menetapkan pilihan jenis investasi yang tersedia.
7) Pilihan jenis investasi yang tersedia bagi peserta, serta tata cara pemilihan dan perubahannya.
8) Tata cara penentuan nilai kekayaan tiap-tiap Peserta yang harus dilakukan oleh Pengurus.
9) Hak peserta untuk memilih bentuk anuitas seumur hidup, dan memilih Perusahaan Asuransi Jiwa dalam rangka pembayaran Manfaat Pensiun, beserta tata caranya.
10) Tata cara penarikan suatu jumlah dana tertentu oleh Peserta apabila dimungkinkan, pembayaran Manfaat Pensiun sekaligus dan pengalihan kepesertaan ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan lain.
11) Tata penunjukan dan penggantian pihak yang berhak atas Manfaat Pensiun apabila Peserta meninggal dunia.
12) Biaya yang dapat dipungut dari Peserta, atau dibebankan pada rekening Peserta.
13) Tata cara perubahan Peraturan Dana Pensiun.
- Tugas, Kewajiban, dan Tanggung Jawab Pengurus
Bertanggung jawab atas pengelolaan dan investasi Dana Pensiun.
Pengurus wajib mengelola Dana Pensiun dengan mengutamakan kepentingan peserta dan pihak lain yang berhak.
Pengurus wajib memelihara buku, catatan dan dokumen yang diperlukan dalm rangka kegiatan Dana Pensiun.
Pengurus wajib bertindak teliti, terampil, bijaksana dan cermat dalam melaksanakan tanggung jawabnya mengelola Dana pensiun.
Pengurus wajib merahasiakan keterangan pribadi yang menyangkut masing- masing peserta.
Pengurus wajib menyampaikan laporan berkala kepada Menteri, yang terdiri dari :
1) Laporan teknis;
2) Laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik, menurut bentuk, susunan, dan waktu yang ditetapkan oleh Menteri.
Pengurus wajib memberikan informasi mengenai kemungkinan timbulnya risiko kerugian atas pilihan investasi yang dilakukan oleh peserta melalui Dana Pensiun.
Pengurus wajib menyampaikan keterangan kepada peserta mengenai :
1) Neraca Dan perhitungan hasil usaha menurut bentuk, susunan dan waktu yang ditetapkan menteri.
2) Hal-Hal yang timbul dalam rangka kepesertaan dalam bentuk dan waktu yang ditetapkan Menteri.
3) Setiap perubahan Peraturan Dana Pensiun.
4) Posisi dana pada akhir tahun takwim bersangkutan.
5) Tanda Bukti penarikan dana oleh Peserta yang bersangkutan beserta pajak yang telah dipungut dari penarikan dana dimaksud dalam 1 (satu) tahun takwim.
6) Pengurus bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul pada kekayaan Dana Pensiun akibat tindakan Pengurus yang melanggar atau melalaikan tugas dan/atau kewajibannya sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun dan peraturan perundang-undangan tentang Dana Pensiun, serta wajib mengembalikan kepada Dana Pensiun segala kenikmatan yang diperoleh atas atau dari kekayaan Dana Pensiun secara melawan hukum.
- Dewan Pengawas
Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas:
Bertanggung jawab mengawasi pengelolaan dan investasi Dana Pensiun.
Melakukan pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun oleh Pengurus.
Menyampaikan laporan tahunan secara tertulis atas hasil pengawasannya.
Menunjuk akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan Dana Pensiun.
F. Fungsi Dana Pensiun
Dana Pensiun pada dasarnya memiliki 3 fungsi utama yaitu ; a. Fungsi Asuransi
Dana Pensiun sebenarnya memiliki fungsi perlindungan/proteksi dan jaminan, sehingga karena memberikan jaminan kepada peserta untuk mengatasi risiko kehilangan pendapatan yang disebabkan oleh kematian atau usia pensiun, maka Dana Pensiun berfungsi sebagai asuransi. Pada umumnya penyelenggara Program Pensiun selalu menerapkan prinsip kebersamaan seperti halnya program asuransi.
Sehingga, bila peserta program pensiun mengalami musibah, baik cacat ataupun meninggal dunia, yang mengakibatkan terputusnya pendapatan sebelum memasuki masa pensiun, maka kepada peserta tersebut akan diberikan manfaat sebesar yang dijanjikan atas beban Dana Pensiun.
b. Fungsi Tabungan
Selama masa program, peserta diwajibkan untuk membayar iuran secara periodik.
Progran pensiun bertugas untuk mengumpulkan dan mengembangkan dana yang merupakan dana terakumulasi dari iuran peserta. Kegiatan semacam ini seperti yang diperlakukan dalam program tabungan di Bank. Selanjutnya iuran tersebut akan dikelola dan dikembangkan, sehinga pada saat pensiun atau di akhir masa program, dana yang terkumpul akan digunakan untuk membayar manfaat pensiun peserta.
Jumlah manfaat yang akan diterima oleh setiap peserta bergantung pada akumulasi dana yang disetor dan hasil pengembangan dari iuran tersebut. Semakin panjang waktu kepesertaan akan semakin meningkatkan jumlah dana setoran iuran peserta, sehingga akan meningkatkan akumulasi jumlah tabungannya.
c. Fungsi Pensiun
Peserta akan diberikan kelangsungan pendapatan dalam bentuk pembayaran secara berkala seumur hidup setelah memasuki masa pensiun.
Ada empat metode pensiun yaitu:
- Pensiun Normal
Artinya pembayaran hak pensiun setelah mencapai usia pensiun normal sesuai perjanjian. Misalnya: 54 tahun, 56 tahun, 60 tahun, dan sebagainya.
- Pensiun Dipercepat
Artinya pembayaran hak pensiun yang dibayarkan tahun sebelum mencapai usia pensiun normal. Misalnya 10 tahun sebelum masa pensiun.
- Pensiun Ditunda
Artinya pembayaran hak pensiun yang ditunda apabila berhenti bekerja minimal 3 tahun masa kepesertaan dan belum mencapai pensiun dipercepat.
- Pensiun Cacat
Artinya pembayaran hak pensiun bagi yang menderita cacat total (tetap) akibat kecelakaan kerja.
G. Jenis Program Dana Pensiun
a. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) - Pengertian
Program Pensiun Manfaat Pasti adalah program pensiun yang memberikan formula tertentu atas manfaat yang akan diterima peserta saat mencapai usia pensiun. Program manfaat pasti merupakan program pensiun yang besar manfaatnya yang akan diterima oleh peserta pada saat pensiun telah dapat ditetapkan terlebih dahulu. Penetapan ini didasarkan pada formula tertentu yang ditetapkan pada peraturan dana pensiun. Dalam program ini, jangka waktu pada saat seorang karyawan mulai bekerja sampai dimulainya program pensiun menjadi masa kerja yang diakui. Pengakuan masa kerja yang lalu dari karyawan oleh pemberi kerja ini dihitung berdasarkan rumus aktuaria tertentu dan menjadi kewajiban dari pemberi kerja (past service liability).
Dari sisi karyawan atau peserta, program pensiun manfaat pasti akan lebih menarik sebab manfaat pensiun yang diterimanya akan mendekati jumlah penerimaan (gaji) terakhir yang ia peroleh. Manfaat yang diperoleh pada saat pensiun diharapkan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari sudut pandang pemberi kerja yang terjadi adalah sebaliknya.
- Sistem Pembayaran Hak Pensiun
Perhitungan menggunakan rumus bulanan bagi PPMP adalah sebagai berikut:
MP= Fpe x MK x PDP Ket:
MP = Manfaat Pensiun
Fpe = Faktor Penghargaan Dalam Persentase (%) MK = Masa Kerja
PDP = Penghasilan Dasar Pensiun Bulan Terakhir/Rata-Rata Beberapa Bulan Terakhir.
Manfaat pensiun dihitung dengan menggunakan rumus bulanan besar faktor penghargaan perbulan masa kerja tidak boleh melebihi 2,5% dan total manfaat pensiun tidak boleh 80 kali penghasilan dasar pensiun.
Contoh:
Gaji terakhir Rudi sebelum pensiun adalah Rp.1.000.000,- masa kerja Rudi 20 tahun. Berapa Rudi akan memperoleh uang pensiun bulanan?
Dik:
PDP = 1.000.000 MK = 20 tahun Fpe = 2,5%
Dit:
MP…?
Jawab:
MP = Fpe x MK x PDP
= 2,5% x 20 x 1.000.000
= Rp. 500.000,- - Kelebihan:
Lebih menekankan pada hasil akhir
Manfaat pensiun ditentukan terlebih dahulu, mengingat manfaat dikaitkan dengan gaji karyawan.
Dapat mengakomodasi masa kerja yang telah dilalui karyawan apabila program pensiun dibentuk jauh setelah perusahaan berjalan.
Karyawan lebih dapat menentukan besarnya manfaat yang akan diterima pada saat mencapai usia pensiun.
- Kekurangan:
Perusahaan menanggung resiko atas kekurangan dana apabila hasil investasi tidak mencukupi.
Relatif lebih sulit untuk diadministrasikan.
b. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) - Pengertian
Program Pensiun Iuran Pasti yaitu program pensiun yang menetapkan besarnya iuran karyawan dan perusahaan (pemberi kerja). Sementara itu, manfaat yang akan diterima karyawan dihitung berdasarkan akumulasi iuran ditambah dengan hasil pengembangan atau investasinya. Program dan pensiun pada dasarnya dilakukan dengan cara peserta pensiun menyetor sejumlah uang kedalam dana pensiun dan iuran beserta hasil pengembangannya (akumulasi dana), yang dibukukan dalam rekening peserta yang bersangkutan, dan akan digunakan sebagai manfaat pensiun apabila peserta tersebut telah mencapai usia tertentu.
Besarnya iuran peserta dapat ditetapkan terlebih dahulu, tetapi hasilnya atau manfaat pensiun yang akan diperolehnya belum dapat diketaui sebab hal tersebut akan sangat bergantung kepada lamanya seseorang menyetor dari hasil pengembangan iuran tersebut. Disamping itu manfaat pensiun yang diterimanya juga bergantung pada tingkat kenaikan gaji karyawan.
- Sistem pembayaran hak pensiun
Perhitungan menggunakan rumus sekaligus bagi PPIP adalah sebagai berikut:
IP = 3 x Fde x PDP Ket :
IP : Iuran Pensiun
Fde : Faktor Penghargaan Pertahun Dalam Persentase (%) PDP : Penghasilan Dasar Pensiun Per Tahun
Contoh :
Gaji A sebelum pensiun adalah Rp.1.000.000,- sementara masa kerja 20 tahun.
Berapa A akan memperoleh uang pensiun bulanan?
Dik :
PDP : 1.000.000
Fde : 2,5% dalam waktu 10 tahun Dit :
IP…?
Jawab :
IP = 3 x Fde x PDP
= 3 x 2,5% x 20 x 1.000.000
= Rp. 1.500.000,-
- Kelebihan:
Pendanaan [biaya/iuran] dari perusahaan lebih dapat diperhitungkan atau diperkirakan.
Karyawan dapat memperhitungkan besarnya iuran yang dilakukan setiap tahunnya.
Lebih mudah untuk diadministrasikan.
- Kekurangan:
Penghasilan pada saat mencapai usia pensiun lebih sulit untuk diperkirakan.
Karyawan menanggung resiko atas ketidakberhasilan investasi.
Tidak dapat mengakomodasikan masa kerja yang telah dilalui karyawan.
H. Manajemen Kekayaan Dana Pensiun
Berdasarkan Undang-undang Nomor 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun, kekayaan Dana Pensiun meliputi: iuran pemberi kerja, iuran peserta, hasil investasi, dan pengalihan dari dana pensiun lain. Dari penghimpunan dana tersebut akan terakumulasi dana yang semakin besar. Oleh karena itu, perlu dikelola secara optimal akumulasi dana tersebut agar dapat menghasilkan keuntungan guna menutup operasional dan member manfaat kepada para peserta pada saat penerimaan dan pensiun.
a. Pengelolaan Dana Pensiun pada Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
- Alokasi kekayaan untuk menentukan nilai wajar atas kekayaan Dana Pensiun diwujudkan dalam ;
Kas, Rekening Giro, dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Investasi.
Piutang yang diperkenankan oleh Undang-Undang Dana Pensiun dan Peraturan Pelaksanaannya.
Peralatan kantor dan peralatan lainnya.
Perangkat komputer.
Biaya dibayar dimuka.
- Jenis Investasi
Deposito berjangka dan sertifikat deposito. Investasi jenis ini hanya dapat ditempatkan pada bank yang tidak menjadi pendiri atau mitra pendiri dana pensiun yang bersangkutan. Investasi tersebut dapat pula ditempatkan pada bank yang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pendiri atau mitra pendiri Dana Pensiun yang bersangkutan.
Saham, obligasi, dan surat berharga lain yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, kecuali option dan warrant. Investasi untuk jenis ini tidak boleh lebih dari 10 % untuk setiap penerbitan.
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) yang diterbitkan badan hukum yang didirikan untuk SBPU yang pembayaran bunga dan pengembaliannya dijamin oleh bank.
Total investasi pada SBPU tidak boleh melebihi 10 % dari nilai wajar kekayaan dana pensiun tersebut.
Penempatan langsung pada saham atau surat pengakuan hutang berjangka waktu lebih dari satu tahun yang diterbitkan oleh badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia. Investasi jenis ini hanya dibolehkan untuk surat pengakuan hutang yang pembayaran bunga dan pengembaliannya dijamin oleh bank.
Tanah dan Bangunan di Indonesia. Investasi ini paling banyak 2% dari nilai wajar kekayaan Dana Pensiun.
b. Pengelolaan Dana Pensiun pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
- Alokasi kekayaan untuk menentukan nilai wajar atas kekayaan Dana Pensiun diwujudkan dalam:
Uang tunai, rekening giro di bank, dan deposito berjangka, dihitung berdasarkan nilai nominal.
Sertifikat deposito, Sertifikat Bank Indonesia, dan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) yang dihitung berdasarkan nilai tunai.
Saham, obligasi, dan surat berharga lain yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia, dihitung berdasarkan harga pasar yang berlaku pada saat penilaian.
Penempatan langsung pada saham dihitung berdasarkan nilai yang ditetapkan penilai yang terdaftar pada instansi yang berwenang.
Penempatan langsung pada surat pengakuan hutang berjangka lebih dari satu tahun dihitung berdasarkan nilai tunai.
Tanah dan bangunan dihitung berdasarkan nilai yang ditetapkan instansi yang berwenang.
Komputer dan peralatan kantor lainnya.
- Jenis investasi DPLK dapat berupa:
Deposito berjangka dan Sertifikat Deposito saja.
Saham. Obligasi, dan surat berharga lain yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, kecuali option dan warrant.
Surat Berharga Pasar Uang yang diterbitkan badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia.
Penempatan langsung pada Saham atau surat pengakuan hutang berjangka waktu lebih dari satu tahun yang diterbitkan oleh badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia.
Tanah dan bangunan di Indonesia.
I. Kesimpulan:
a. Dana Pensiun merupakan Badan hukum yang menyelenggarakan kegiatan penghimpunan dana pensiun dan mengelola dana pension.
b. Dana Pensiun bermanfaat bagi Perusahaan Pemberi Kerja, Karyawan/Peserta, Pemerintah, maupun Perekonomian Nasional.
c. Kekayaan Dana Pensiun harus dipisahkan dari kekayaan para pendiri Dana Pensiun.
d. Penyelenggaraan Dana Pensiun harus sesuai dengan Prinsip-Prinsip yang telah diatur dalam ketentuan.
e. Dana Pensiun dapat didirikan oleh satu Pemberi kerja atau beberapa Pemberi Kerja.
f. Jenis Dana Pensiun: Dana Pensiun Pemberi kerja (DPPK) dan Dana Pansiun Lembaga Keuangan (DPLK).
g. Dana Pensiun berfungsi sebagai Asuransi, Tabungan, dan Pensiun.
h. Jenis Program Asuransi: Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), dan Program Pensiun Iuran Pasti.
i. Pengelolaan Kekayaan Dana Pensiun dilakukan secara optimal, namun harus hati-hati agar hak-hak peserta dapat diterima secara maksimal.
J. Referensi:
a. Subagyo, et al. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi ke-2, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tingga Ilmu Ekonomi YKPN Yogyakarta
b. Ketut Silvanita, 2009. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta: Erlangga c. Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta;
d. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992
e. http://catatan-hariankoe.blogspot.com/2012/02/pengertian-dana-pensiun.html
BAB XII
PERUSAHAAN PEGADAIAN
Perusahaan Pegadaian merupakan Lembaga Keuangan Bukan Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dalam kegiatan usahanya secara khusus memberikan pinjaman dengan mensyaratkan adanya barang bergerak sebagai jaminan atas pinjamannya dan akan mengeksekusi atau melelang barang jaminan tersebut apabila pada waktu yang telah diperjanjikan peminjam tidak dapat membayar atau melunasi pinjamannya.
Perusahaan Pegadaian juga merupakan satu-satunya lembaga yang sah milik Pemerintah yang menyediakan layanan gadai dengan proses yang cepat. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar masyarakat khususnya golongan ekonomi lemah yang membutuhkan modal dapat cepat terpenuhi tanpa harus mengurus persyaratan yang berbelit-belit.
Sistem gadai itu sendiri telah ada dan diatur sejak jaman Belanda dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata. Sedangkan Perusahaan Pegadaiannya sendiri berdiri semenjak jaman VOC, kemudian berstatus sebagai Dinas Pegadaian, dan terakhir bentuk hokum Perusahaan Pegadaian adalah Perusahaan Persero.
Untuk mengetahui jenis barang yang dapat digadaikan, maka pada pembahasan selanjutnya dibahas tentang jenis barang yang dapat digadaikan maupun yang tidak dapat digadaikan. Sedangkan pada bagian akhir dibahas mengenai produk-produk dari Perusahaan Pegadaian yang dikembangkan dengan adanya produk fidusia dan layanan emas.
Pegadaian merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang fokus kegiatannya adalah memberikan pembiayaan. Ada dua hal yang membuat pegadaian menjadi suatu bentuk usaha lembaga keuangan bukan bank.
Pertama. Transaksi pembiayaan yang diberikan oleh pegadaian mirip dengan pinjaman melalui kredit bank, namun diatur secara terpisah atas dasar hukum gadai dan bukan dengan peraturan mengenai pinjam meminjam biasa.
Kedua, usaha pegadaian di Indonesia secara legal dimonopoli oleh satu badan usaha saja, yaitu Perusahaan Pegadaian (Persero).
Secara umum, tujuan ideal Persahaan Pegadaian adalah penyediaan dana dengan prosedur yang sederhana kepada masyarakat luas terutama kalangan menengah kebawah untuk berbagai tujuan, seperti konsumsi produksi dan lain sebagainya.
Keberadaan Perusahaan Pegadaian juga diharapkan dapat menekan munculnya lembaga keuangan non formal yang cenderung merugikan masyarakat seperti praktik ijon, pegadaian gelap, bank gelap, rentenir, dan lain-lain.
Setelah membaca bab ini mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan konsep gadai
2. Menjelaskan sejarah & status hukum Perusahaan Pegadaian 3. Menjelaskan Tujuan, fungsi, & manfaat pegadaian
4. Menjelaskan jenis barang & golongan tarif pegadaian
A. Pengertian
a. Gadai menurut Susilo (1999)
Suatu hak yang diperoleh oleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai hutang atau oleh orang lain atas nama orang yang mempunyai hutang.Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi hutang apabila pihak yang berhutang tidak dapat melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo.
b. Gadai menurut Badrul Zaman (1991)
Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seorang berpiutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang berhutang atau oleh seorang lain atas namanya dan yang memberikan kekuasaan kepada si piutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan dari pada orang-orang berpiutang lainnya dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana yang harus didahulukan
c. Gadai menurut Pasal 1150 KUH Perdata
Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seorang yang berhutang atau oleh seorang lain atas namanya, dan memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada orang-orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan setelah barang itu digadaikan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa gadai adalah hak pihak yang berpiutang atas barang bergerak yang diberikan oleh pihak yang berhutang untuk melunasi hutangnya.
Sedangkan Perusahaan Pegadaian adalah Lembaga Pembiayaan yang melakukan kegiatan usaha gadai yang diperuntukkan bagi masyarakat luas berpenghasilan rendah yang membutuhkan dana dalam waktu segera.
B. Sejarah Pegadaian
Pegadaian atau Pawn Shop merupakan lembaga perkreditan dengan sistem gadai. Lembaga semacam ini pada awalnya berkembang di Italia yang kemudian dipraktikkan di wilayah-wilayah Eropa lainnya, misalnya Inggris dan Belanda.
Sistem gadai tersebut memasuki Indonesia dibawa dan dikembangkan oleh orang Belanda (VOC ), yaitu sekitar abad ke-19. Bentuk usaha pagadaian di Indonesia berawal dari Bank Van Leening pada masa VOC yang mempunyai tugas memberikan pinjaman uang kepada masyarakat dengan jaminan gadai. Sejak itu bentuk usaha pegadaian telah mengalami beberapa kali perubahan sejalan dengan perubahan peratuaran-peraturan. Pada mulanya usaha pegadaian di Indonesia dilaksanakan oleh pihak swasta, kemudian pada awal abad ke- 20 oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda melalui Staatblad tahun 1901 Nomor 131 tertanggal 12 Maret 1901 didirikan rumah gadai pemerintahan (Hindia Belanda) di Sukabumi Jawa Barat.
Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut, maka pelaksanaan gadai dilakukan oleh Pemerintahan Hindia Belanda sebagaimana diatur dalam Staatblad tahun 1901 Nomor 131. Selanjutnya, dengan Staatblad 1930 No. 266 Rumah Gadai tersebut mendapatkan status Dinas Pegadaian sebagai Perusahaan Negara dalam arti undang-
undang perusahaan Hindia Belanda (Lembaran Negara Hindia Belanda 1927 No.419).
Pada masa selanjutnya, pegadaian milik pemerintahan tetap diberi fasilitas monopoli atas kegiatan pegadaian di Indonesia. Dinas pegadaian mengalami beberapa kali perubahan bentuk Badan Hukum, sehingga akhirnya pada tahun 1990 menjadi Perusahaan Umum. Pada tahun 1960 Dinas Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian, pada tahun 1969 Perusahaan Negara Pegadaian diubah menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan) Pegadaian, dan pada tahun 1990 Perusahaan Jawatan Pegadaian diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 10 tahun 1990 tanggal 10 April1990. Kantor Pusat Perum Pegadaian berkedudukan di Jakarta dan di bantu oleh kantor daerah, kantor perwakilan daerah, dan kator cabang.
C. Status Hukum Perusahaan Pegadaian
Perusahaan Pegadaian merupakan Badan Usaha Milik Negara yang berdasarkan ;
a. Awal didirikan berbentuk Dinas Pegadaian, yang merupakan kelanjutan dari Pemerintah Hindia Belanda
b. Berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 1960 dan Peraturan Pemerintah Nomor 178 Tahun 1961, Pegadaian berbentuk Badan Hukum Perusahaan Negara (PN).
c. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1969 berbentuk Perusahaan Jawatan (Perjan).
d. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1990 dirubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) yang telah diagnti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 2000 tentang Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2011 dirubah menjadi Perseroan (Persero) maka sebutannya menjadi PT. Perusahaan Pegadaian (Persero).
Perusahaan Pegadaian merupakan satu-satunya usaha gadai yang sah dan dimiliki Pemerintah dalam rangka penyediaan dana kepada masyarakat.
D. Unsur-unsur Gadai a. Lembaga Pembiayaan
Perusahaan Pegadaian adalah termasuk Lembaga Keuangan Bukan Bank yang menyediakan dana bagi masyarakat, utamanya masyarakat golongan ekonomi lemah. Dengan persyaratan yang relatif mudah, masyarakat dapat memperoleh pinjaman dana dari Perusahaan Pegadaian.
Dengan slogan “Mengatasi masalah tanpa masalah” Perusahaan Pegadaian terus bersaing dengan lembaga keuangan lainnya dalam meningkatkan perekonomian melalui penyediaan dana.
b. Adanya Sistem Gadai
Sistem gadai merupakan salah satu bentuk jaminan yang diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUHPdt). Jadi dalam kegiatan pinjam meminjam dengan jaminan barang bergerak semenjak jaman Hindia Belanda telah diatur tentang gadai. Dalam perjanjian pinjam uang, kreditur (pemberi pinjaman) dapat menentukan jaminan piutangnya berupa barang bergerak yang nilainya seimbang dengan jumlah pinjamannya, atau lebih besar dari jumlah piutang. Meskipun sekarang ini telah banyak tumbuh lembaga keuangan, namun sistem gadai masih melekat dan berkembang di masyarakat.
c. Cara Pengembalian Pinjaman
Cara pengembalian pinjaman tidak secara angsuran sebagaimana pengembalian pinjaman pada system perbankan, melainkan secara seketika atau sekaligus pada saat atau sebelum jatuh tempo. Bersamaan dengan pelunasan hutang tersebut, pegadaian mengembalikan barang jaminan kepada peminjam bersama dengan dokumen bukti pelunasan hutang dan dokumen pengembalian barang jaminan. Pada saat pelunasan peminjam juga harus membayar bunga atas pinjaman pada gadai tersebut.
d. Pelunasan Biaya-biaya
Dalam pengertian gadai diatas memang dijelaskan bahwa pemegang hak atas barang gadai menjadi pihak yang didahulukan dalam pelunasan pinjaman-pinjaman, namun setelah dikurangi biaya-biaya yang timbul seperti biaya pemeliharaan barang maupun biaya pelelangan, kalau pelunasannya dilakukan melalui pelelangan. Biaya- biaya tersebut harus dilunasi terlebih dahulu oleh si peminjam. Pelunasan tersebut diambilkan dari hasil pelelangan barang jaminan, sisanya digunakan untuk melunasi pinjaman.
E. Tujuan & Fungsi Pokok Pegadaian a. Tujuan Pegadaian
- Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran pinjaman uang pinjaman atas dasar hukum gadai.
- Pencegahan praktek ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak wajar lainnya.
b. Fungsi Pokok Pegadaian
- Mengelola penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai dengan cara mudah, cepat, aman, dan hemat.
- Menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha lain-lain yang menguntungkan bagi pegadaian maupun masyarakat.
- Mengelola keuangan, perlengkapan, kepegawaian. Pendidikan dan Pelatihan - Mengelola organisasi, tata kerja dan tata laksana Pegadaian.
- Melakukan penelitian dan pengembangan serta mengawasi pengelolaan Pegadaian.
F. Manfaat Pegadaian
Pegadaian member banyak manfaat, tidak saja bagi masyarakat tapi juga bagi Pemerintah dan Perusahaan Pegadaian itu sendiri
a. Manfaat Bagi Nasabah/Masyarakat
Prosedur yang relatif lebih sederhana dan dalam waktu yang lebih cepat terutama apabila dibandingkan dengan kredit perbankan. Disamping itu, mengingat jasa-jasa yang ditawarkan perum pegadaian maka manfaat lain yang dapat diperoleh nasabah adalah:
- Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari suatu institusi yang telah berpengalaman dan dapat dipercaya.
- Penitipan suatubarang bergerak pada tempat yang aman dan dapat dipercaya b. Manfaat Bagi Pemerintah
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi karena banyaknya masyarakat yang memanfaatkan pegadaian sebagai lembaga penyedia permodalan yang cepat dan praktis.
c. Manfaat Bagi Perusahaan Pegadaian
- Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh peminjam dana.
- Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah yang memperoleh jasa tertentu dari perum pegadaian.
- Pelaksanaan misi perum pegadaian sebagai suatu badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan kepada
masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur dan cara yang relatif sederhana.
G. Hak dan Kewajiban Para Pihak a. Pemegang Gadai (Pemberi Pinjaman)
- Hak
Pemegang gadai berhak untuk menjual barang yang digadaikan, yaitu apabila pemberi gadai pada saat jatuh tempo atau pada waktu yang ditentukan tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagai orang yang berhutang. Sementara, hasil penjualan barang jaminan tersebut diambil untuk melunasi hutang pemberi gadai dan sisanya dikembalikan kepadanya.
Pemegang gadai berhak mendapatkan penggantian biaya yang telah dikeluarkan untuk menjaga keselamatan barang jaminan.
Selama hutangnya belum dilunasi, maka pemegang gadai berhak untuk menahan barang jaminan yang diserahkan oleh pemberi gadai (hak retentie).
- Kewajiban
Pemegang gadai berkewajiban bertanggung jawab atas hilangnya atau merosotnya harga barang yang digadaikan jika itu semua atas kelalaiannya.
Pemegang gadai tidak diperbolehkan menggunakan barang-barang yang digadaiakan untuk kepentingan sendiri.
Pemegang gadai berkewajiban untuk memberi tahu kepada pemberi gadai sebelum diadakan pelelangan barang gadai.
b. Pemberi Gadai (Penerima Pinjaman) - Hak
Pemberi gadai mempunyai hak untuk mendapatkan kembali barang miliknya setelah pemberi gadai melunasi hutangnya.
Pemberi gadai berhak menuntut ganti rugi dari kerusakan dan hilangnya barang gadai bila hal itu disebabkan oleh kelalaian pemegang gadai.
Pemberi gadai berhak untuk mandapatkan sisa dari penjualan barangnya setelah dikurangi biaya pelunasan hutang, bunya, dan biaya lainya.
Pemberi gadai berhak meminta kembali barangnya bila pemegang gadai telah jelas menyalahgunakan barangnya.
- Kewajiban
Pemberi gadai berkewajiban untuk melunasi hutang yang telah diterimanya dari pemegang gadai dalam tenggang waktu yang telah ditentukan termasuk bunga dan biaya lain yang telah ditentukan pemegang gadai.
Pemberi gadai berkewajiban merelakan penjualan barang gadai miliknya, apabila dalam jangka yang telah ditentukan pemberi gadai tidak dapat melunasi hutangnya kepada pemegang gadai.
H. Sumber dan Pengelolaan Dana a. Sumber Dana
Sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki status hukum Perseroan, modal Perusahaan Pegadaian adalah:
- Kekayaan Negara
Kekayaan Negara yang yang menjadi sumber dana Perusahaan Pegadaian adalah Kekayaan Negara yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Modal Perusahaan Pegadaian saat ini terutama berasal dari pelimpahan dari kekayaan Perum Pegadaian yang telah beralih status hukum menjadi Persero berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2011. Kekayaan yang dilimpahkan tersebut terutama berupa tanah, bangunan, nilai uang pinjaman yang terikat pada nasabah. Untuk setiap penambahan modal dari pemerintah dilakukan melalui Peraturan Pemerintah.
- Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Setiap penyertaan modal negara dalam rangka pendirian BUMN atau perseroan terbatas yang dananya berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ditetapkan dengan PeraturanPemerintah.
Setiap perubahan penyertaan modal negara sebagaimana diatas, baik berupa penambahan maupun pengurangan, termasuk perubahan struktur kepemilikan negara atas saham Persero atau perseroan terbatas, ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
- Cadangan dan Laba Ditahan
Usaha pemupukan modal sendiri bisa berasal dari kapitalisasi cadangan dan Laba.
Berikut pembagian laba Perusahaan Pegadaian yang sebagian diantaranya untuk cadangan:
Penggunaan Laba Tahun Buku 2007 SK Menteri BUMN No. S-487/MBU/2008
No Keterangan Rp %
a. Deviden 147.000.000.000 30.08 %
b. Cadangan Tujuan 171.846.000.000 35,16 %
c. Cadangan Umum 135.532.264.638 26,58 %
d. Program Kemitraan 8.552.000.000 1,75%
e. Program Bina Lingkungan 8.552.000.000 1,75%
f. Tantiem 2.964.500.000 0,61 %
g. Jasa Produksi 14.284.000.000 4,08 %
J umlah 488.730.764.638 100.00 % (Sumber : Hasil Audit Laporan Keuangan Perusahaan Pegadaian Tahun 2007) - Pinjaman.
Sumber Dana Lainnya berupa ;
Hutang Bank
Merupakan saldo pinjaman bank jangka pendek untuk modal kerja. Pinjaman terbesar pada Bank Mandiri, kemudian pada Bank BRI, dan BCA.
Hutang Promes
Hutang Kepada Rekanan
Merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga atau rekanan atas pengadaan barang dan jasa.
Hutang Kepada Nasabah
Merupakan hak para nasabah yang berasal dari hasil lebih atas penjualan barang.
jaminan yang dijual secara lelang setelah dikurangi dengan kewajibannya berupa pokok pinjaman ditambah dengan sewa modal (bunga).
Hutang Pajak
Merupakan taksiran perhitungan Pajak Penghasilan Badan dan hasil pungutan pajak lainnya pada periode berjalan yang belum disetorkan.
Hutang RUF (Revolving Underwriter Facility)
Pinjaman RUF merupakan fasilitas pinjaman secara revolving yang diberikan oleh para Bank Fasilitas RUF kepada debitur berdasarkan syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian. Hutang RUF dicatat sebesar pokok pinjaman, sedangkan beban bunga yang terhutang pada tanggal neraca, dicatat sebagai beban yang masih harus dibayar, sedangkan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan fasilitas pinjaman sindikasi dengan jangka waktu dicatat sebagai Beban RUF ditangguhkan.
Hutang Obligasi
Merupakan hutang obligasi yang disajikan sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan amortisasi diskonto.
Hutang SUP
Surat Utang Pemerintah (SUP) digunakan untuk Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) sesuai dengan Surat Menteri Keuangan No.S- 121/MK.06/2004 tanggal 14 April 2004. Tingkat bunga sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali.
Hutang Pemerintah Daerah
Adalah Hutang kepada Pemerintah Daerah yang memberikan pinjaman kepada Perusahaan Pegadaian di beberapa Kantor Wilayah
- Beban Ditangguhkan dan Pendapatan dibayar dimuka
Sumber dana lain adalah berasal dari biaya yang masih harus dibayar, serta pendapatan diterima di muka.
b. Pengelolaan Dana
Pengelolaan Dana dalam Perusahaan Pegadaian dibagi antara lain untuk ; - Biaya Operasional
Yaitu untuk biaya pemeliharaan dan perawatan gedung atau alat-alat, biaya sewa, biaya gaji, dan biaya operasional lainnya.
- Pembelian Aktiva Tetap dan Inventaris
Seperti untuk pembelian Tanah, Komputer, Meubelair, Kendaraan dan Inventaris lainnya.
- Pemberian Pinjaman
Lebih dari 50 % dana yang dihimpun oleh perum pegadaian tertanam dalam aktiva ini, karena ini merupakan kegiatan utama untuk memperoleh pendapatan, disamping sumber-sumber lainnya (bunga penempatan Bank dan lelang).
I. Jenis Barang
a. Barang yang dapat digadaikan ;
- Barang-barang atau benda-benda perhiasan
Barang- barang perhiasan yang dapat digadaikan tentunya barang perhiasan berharga yang terbuat dari logam mulia seperti yang terbuat dari emas, perak, platina, intan, berlian, dan mutiara.
- Barang-barang Kendaraan
Barang kendaraan ini tidak hanya kendaraan bermotor yang biasa dipakai setiap hari seperti mobil dan sepeda motor, tapi juga kendaraan lain yang tidak bermotor seperti misalnya sepeda maupun becak
- Barang-barang elektronik
Barang elektronik yang dapat digadaikan tentunya yang memiliki nilai tinggi seperti ; Televisi, LCD, Komputer, Kulkas, Kamera, Jam, dan sebagainya.
- Mesin-mesin
Mesin-mesin ini tidak hanya mesin bermotor seperti ; Kapal Motor, Generator Set (Genset), Pompa Air, tapi juga mesin jahit, mesin cetak dan sebagainya.
- Barang Tekstil
Barang tekstil yang dapat digadaikan adalah barang tekstil yang bernilai tinggi seperti ; permadani, kain sutra, Kain Batik dan sebagainya.
- Barang kebutuhan rumah tangga
Barang-barang kebutuhan rumah tangga yang bernilai tinggi seperti ; keramik, perlengkapan dapur, perlengkapan makan, dan alat rumah tangga lainnya yang dianggap bernilai.
b. Barang-barang yang tidak dapat digadaikan
Ada beberapa barang yang meskipun bernilai tinggi tapi biasanya Perusahaan Pegadaian tidak mau menerimanya. Barang-barang tersebut diantaranya:
- Binatang Ternak
Meskipun nilai binatang ternak mungkin lebih mahal dari sepeda, tapi tidak dapat digadaikan karena memerlukan penyimpanan khusus dan pemeliharaan khusus.
- Hasil Bumi
Hasil-hasil pertanian juga tidak dapat digadaikan karena mudah busuk, rusak, ataupun susut.
- Barang dagangan
Barang dagangan yang tidak dapat digadaikan adalah barang yang cepat rusak, busuk, atau susut, apalagi dalam jumlah yang besar.
- Barang yang Amat kotor.
- Barang atau Kendaraan yang sangat besar.
- Barang-barang seni yang sulit ditaksir.
- Barang yang sangat mudah terbakar.
- Barang-barang yang membahayakan seperti: senjata api, amunisi, dan mesiu.
- Barang yang disewabelikan.
- Barang milik pemerintah, seperti sepeda motor dinas, mesin ketik dan komputer kantor.
- Barang-barang Ilegal.
- Benda-benda yang untuk menguasai dan memindahkan dari satu tempat ke tempat lain memerlukan izin.
J. Tarif dan Golongan a. Tarif lama:
Besaran Uang Pinjaman per golongan sesuai dengan ketentuan hingga bulan Maret 2011 Gol Pagu Pinjaman Yang
Diberikan (Rp)
Jangka Waktu (Hari)
Tarif Sewa Modal per 15 hari
Maksimum Sewa Modal
A 20.000-150.000 120 0,75 % 6,0 %
B 151.000-500.000 120 1,2 % 9,6 %
C1 505.000-1.000.000 120 1,3 % 10,4 %
C2 1.010.000-20.000.000 120 1,3 % 10,4 %
D1 20.050.000-50.000.000 120 1,0 % 8,0 %
D2 50.100.000-200.000.000 120 1,0 % 8,0 %
b. Tarif Baru:
Penyesuaian tarif sewa modal dan Perubahan penggolongan uang pinjaman Gol Pagu Pinjaman Yang
Diberikan (Rp)
Tarif Sewa Modal Per 1 April 2011 Jangka Waktu Per 15 Hari Maksimum (Hari)
A 20.000-150.000 0,75 % 6,0 % 120
B 151.000-500.000 1,20 % 9,6 % 120
C 20.050.000-50.000.000 1,20 % 9,6 % 120
D 50.100.000-200.000.000 1,00 % 8,0 % 120
K. Produk dan Jasa Pegadaian a. Produk Kredit
- Layanan Gadai
Kredit Cepat dan Aman (KCA).
KCA adalah Kredit dengan sistem gadai yang deberikan kepada semua golongan nasabah, baik untuk kebutuhan konsumtif maupun kebutuhan produktif. Karena prosesnya yang cepat maka KCA merupakan solusi untuk mendapatkan pinjaman secara mudah, cepat dan aman. Persyaratan utama adalah nasabah harus membawa agunan berupa emas dan barang berharga lainnya.
1) Keunggulan:
a) Layanan KCA tersedia di kantor cabang Pegadaian di seluruh Indonesia.
b) Prosedur pengajuannya sangat mudah. Calon nasabah atau debitur hanya perlu membawa agunan berupa perhiasan emas dan barang berharga lainnya ke kantor Cabang Pegadaian.
c) Proses kredit sangat cepat. Biasanya hanya berlangsung 15 menit.
d) Pinjaman mulai dari Rp. 20.000,- sampai dengan 200 juta.
e) Jangka waktu pinjaman maksimum 4 bulan atau 120 hari dan dapat diperpanjang dengan cara membayar sewa modal saja atau mengangsur sebagaian uang pinjaman.
f) Pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan perhitungan sewa modal selama masa pinjaman.
g) Tanpa perlu buka rekening, Nasabah menerima pinjaman dalam bentuk tunai.
2) Persyaratan
a) Foto Copy Identitas (KTP, atau Kartu Identitas resmi lainnya).
b) Menyerahkan barang jaminan.
c) Untuk kendaraan bermotor membawa BPKB dan STNK asli.
d) Nasabah menandatangani Surat Bukti Kredit (SBK).
KRASIDA (Kredit Agunan Sistem Gadai)
KRASIDA adalah kredit (pinjaman) angsuran bulanan yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk pengembangan usaha dengan sistem Gadai.
1) Keunggulan
a) Proses sangat mudah. Kredit dapat cair dalam waktu yang relatif singkat
b) Agunan berupa emas dan mobil.
c) Pinjaman mulai Rp. 20.000.000,- hingga Rp. 100.000.000,-.
d) Pinjaman bisa mencapai 95 % dari nilai taksiran agunan.
e) Sewa modal (bunga pinjaman) relative murah dengan angsuran tetap per bulan.
f) Jangka waktu pinjaman fleksibel dengan pilihan 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, ataupun 36 bulan.
g) Pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan memberikan diskon sewa untuk modal.
h) KRASIDA dapat diperoleh di Kantor Cabang Pegadaian di seluruh Indonesia.
2) Persyaratan:
a) Memiliki usaha yang memenuhi kriteria kelayakan serta telah berjalan minimal 1 tahun.
b) Foto Copy KTP dan Kartu Keluarga.
c) Menyerahkan dokumen usaha yang sah.
d) Menyerahkan barang jaminan berupa emas atau mobil.
e) Untuk agunan berupa mobil dilengkapi dokumen kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB asli, STNK asli, dan faktur pembelian).
- Layanann Fidusia
KREASI (Kredit Agunan Sistem Fidusia).
KREASI adalah kredit (pinjaman) angsuran bulanan yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk pengembangan usaha dengan sistem Fidusia. Dengan sistem Fidusia ini berarti agunan untuk pinjaman ini cukup dengan BPKB, sehingga kendaraan masih dapat digunakan untuk usaha oleh nasabah. Jadi selain cepat dan aman, KREASI memberi kemudahan karena yang diagunkan cukup BPKB-nya saja.
1) Keunggulan:
a) Prosedur pengajuan kredit sangat cepat dan mudah. Agunan cukup BPKB kendaraan bermotor.
b) Pinjaman mulai dari Rp. 1.000.000,- hingga Rp. 250.000.000,-.
c) Proses kredit hanya butuh waktu 3 hari, dan dana dapat segera cair.
d) Sewa modal (bunga pinjaman) relative murah dengan angsuran tetap per bulan.
e) Jangka waktu pinjaman fleksibel dengan pilihan 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, ataupun 36 bulan.
f) Pelunasan dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan memberikan diskon sewa untuk modal.
g) KREASI dapat diperoleh di Kantor Cabang Pegadaian di seluruh Indonesia.
2) Persyaratan:
a) Memiliki usaha yang memenuhi kriteria kelayakan serta telah berjalan minimal 1 tahun.
b) Foto Copy KTP dan Kartu Keluarga.
c) Menyerahkan dokumen usaha yang sah.
d) Menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB asli, foto copy STNK, dan faktur pembelian).
KRISTA (Kredit Usaha Rumah Tangga)
KRISTA adalah kredit yang diberikan kepada para wanita wirausaha yang tergabung dalam kelompok untuk pengembangan usaha dengan sistem tanggung renteng. KRISTA merupakan solusi pemenuhan kebutuhan permodalan bagi wanita wirausaha yang membutuhkan kredit dengan cepat dan mudah.
1) Keunggulan
a) Prosedur pengajuan kredit sangat mudah.
b) Pinjaman mulai dari Rp. 100.000,- hingga Rp. 5.000.000,-.
c) Proses kredit hanya butuh waktu 3 hari.
d) Agunan berupa alat-alat rumah tangga (TV, Kulkas, Spring Bad, Meja Kursi, dan sebagainya), barang dagangan, sarana produksi dengan pengikatan system fidusia (hanya dengan surat keterangan).
e) Jangka waktu pinjaman fleksibel dengan pilihan 12 bulan, 18 bulan, 24 bulan, ataupun 36 bulan.
f) Pelunasan dilakukan dengan cara angsuran tetap setiap bulan.
g) Pelayanan Cepat, mudah, dan aman.
2) Persyaratan:
a) Kredit diberikan kepada kelompok wanita yang terdiri dari 3 sampai 5 anggota
b) Memiliki usaha yang telah berjalan minimal 6 bulan.
c) Menerapkan system tanggung renteng pada anggota kelompok.
d) Memiliki domisili tetap yang dibuktikan dengan bukti diri KTP/KK.
b. Layanan Emas - MULIA
Mulia adalah jenis investasi yang beragam bentuknya dari Deposito, hingga Kapling Tanah. Tujuannya juga bisa beragam antara lain untuk naik haji, biaya
pendidikan anak, sampai biaya persiapan penikahan. Program Mulia ini memfasilitasi kepemilikan emas batangan melalui Penjualan Logam Mulia oleh Pegadaian kepada masyarakat secara tunai atau angsuran.
Keuntungan Investasi:
1) Pembelian Emas dengan cara tunai atau angsuran.
2) Investasi Emas melalui perusahaan resmi, berpengalaman, dan terpercaya.
3) Bersertifikat resmi dati PT. Antam Tbk.
4) Tarif Kompetitif dan prosesnya sederhana.
5) Tren harga emas selalu naik.
6) Dapat dibeli dengan cara mengangsur sampai dengan 3 tahun.
7) Mudah diuangkan lagi dengan cara dijual atau digadaikan.
8) Tersedia pilihan logam mulia dengan berat 5 gr, 10 gr, 25 gr, 50 gr, 100 gr, 250 gr, dan 1 kg.
9) Bila nasabah menginginkan, Pegadaian menyediakan jasa penyimpanan logam mulia yang aman.
Persyaratan
1) Foto Copy KTP.
2) Memiliki dana yang cukup untuk pembelian setiap jenis berat logam mulia.
- Galeri 24
Merupakan unit layanan berupa Galeri Emas yang menyediakan kebutuhan produk MULIA dan produk lainnnya yang terkait dengan perdagangan dan produksi emas. Layanan ini tersedia di Kantor Pusat Perum Pegadaian.
c. Layanan Syariah - Gadai Rahn
Pegadaian Rahn adalah produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsip- prinsip syariah dengan mengacu pada system administrasi modern.
Besar kredit yang diberikan sama dengan Gadai Konvensional/KCA, namun berbeda dalam proses penetapan sewa modal. Gadai Syariah menerapkan biaya administrasi dibayar dimuka, yaitu saat akad baru atau akad perpanjangan serendah-rendahnya Rp 1.000 dan setinggi-tingginya
- Gadai Arrum (Ar Rahn untuk Usaha Mikro/kecil)
Melayani skema pinjaman berprinsip syariah bagi para pengusaha mikro dan kecil untuk keperluan pengembangan usaha melalui sistem pengembalian secara angsuran. Jaminan berupa BPKB kendaraan sehingga fisik kendaraan tetap berada di tangan nasabah untuk kebutuhan operasional usaha.
- Amanah
Amanah adalah skema pemberian pembiayaan kepada masyarakat yang berpenghasilan tetap guna memiliki sepeda motor atau mobil. Pembiayaan ini diberikan dalam jangka waktu tertentu yang pengembaliannya dilakukan secara angsuran.
Keunggulan Amanah
1) Pembayaran melalui skema syariah.
2) Persyaratan mudah.
3) Biaya Kompetitif dan Murah.
4) Kendaraan idaman dapat langsung digunakan.