• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGISIAN DOKUMEN TINDAK LANJUT GURU SETELAH OBSERVASI KELAS PENGELOLAAN KINERJA DI PMM

N/A
N/A
SMP Negeri 2 Pasirkuda

Academic year: 2024

Membagikan "PENGISIAN DOKUMEN TINDAK LANJUT GURU SETELAH OBSERVASI KELAS PENGELOLAAN KINERJA DI PMM"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

I. Tantangan dalam Praktik Kinerja selama Observasi Kelas

Bagian ini merangkum tantangan yang dihadapi guru dalam penerapan praktik kinerja selama observasi kelas di PMM, meliputi penerapan disiplin positif, aktivitas interaktif, keteraturan suasana kelas, perhatian dan kepedulian, ekspektasi pada peserta didik, instruksi yang adaptif, instruksi pembelajaran, dan umpan balik konstruktif.

1.1. Penerapan Disiplin Positif

Guru menghadapi kesulitan dalam menerapkan disiplin positif karena perbedaan latar belakang dan kepribadian siswa. Menemukan pendekatan efektif untuk setiap individu menjadi tantangan, begitu pula menjaga konsistensi dalam penerapan aturan dan konsekuensi. Kurangnya keterlibatan siswa dalam refleksi dan kesepakatan kelas yang tidak berjalan optimal juga menjadi kendala. Ke depan, guru akan lebih mendengarkan pandangan siswa dan meningkatkan komunikasi untuk mencapai kesepakatan kelas yang efektif.

1.2. Aktivitas Interaktif

Tantangan dalam aktivitas interaktif meliputi optimalisasi peran siswa dalam kelompok, waktu yang terbatas dalam jadwal pelajaran, memastikan kelancaran aktivitas dan fokus siswa, memberikan umpan balik konstruktif, dan memastikan partisipasi semua siswa. Guru berencana meningkatkan efektivitas pembagian peran dengan melibatkan siswa dalam menentukan peran mereka dan menerapkan kesepakatan kelas terkait peran dalam kelompok. Keterampilan manajemen kelas juga perlu ditingkatkan.

1.3. Keteraturan Suasana Kelas

Menjaga konsistensi dalam penegakan aturan, menangani siswa yang menguji batas aturan, dan membangun komunikasi positif yang efektif untuk meningkatkan hubungan dengan siswa menjadi tantangan. Guru perlu meningkatkan kemampuan manajemen kelas untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif dan memastikan aturan kelas mengakomodasi kebutuhan individu siswa tanpa mengorbankan keteraturan kelas secara keseluruhan. Kemampuan menangani konflik juga perlu ditingkatkan.

1.4. Perhatian dan Kepedulian

Menjamin perhatian dan kepedulian merata kepada semua siswa, termasuk yang membutuhkan perhatian ekstra, menjadi tantangan. Diskusi kelas yang kurang aktif dan penilaian negatif terhadap siswa yang dianggap ‘bandel’ perlu diubah. Ke depannya, guru akan memberikan perhatian penuh saat siswa berbicara dan menghindari penilaian negatif untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa. Manajemen waktu dan sumber daya yang terbatas juga menjadi pertimbangan.

1.5. Ekspektasi pada Peserta Didik

Menyampaikan ekspektasi dengan jelas, menjaga konsistensi penerapan ekspektasi, mengamankan keterlibatan siswa dalam memahami dan mematuhi ekspektasi, dan menyesuaikan ekspektasi dengan kebutuhan individu siswa menjadi tantangan. Beberapa siswa belum memiliki cita-cita, yang disebabkan kurangnya perhatian guru terhadap siswa yang kurang menonjol. Ke depannya, guru akan mengkomunikasikan harapan positif kepada semua siswa secara setara dan tanpa diskriminasi. Pemantauan dan tindakan korektif juga perlu ditingkatkan.

1.6. Instruksi yang Adaptif

Mengidentifikasi kebutuhan belajar individu siswa, merencanakan dan mempersiapkan instruksi yang adaptif, mengelola kelas dengan instruksi adaptif, menghadapi keterbatasan sumber daya, dan memantau progres belajar siswa serta menyesuaikan instruksi berdasarkan hasil evaluasi merupakan tantangan. Guru menyadari kurangnya apersepsi dalam pembelajaran, sehingga ke depan akan diawali dengan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman awal peserta didik dan menyesuaikan pembelajaran.

1.7. Instruksi Pembelajaran

Menjangkau semua siswa dengan instruksi yang efektif, menyampaikan materi secara efektif dalam waktu terbatas, menjaga keterlibatan siswa, memantau pemahaman siswa, dan memberikan umpan balik yang komprehensif dan relevan menjadi tantangan. Guru mengakui kurangnya penggunaan media pembelajaran yang menarik dan terlalu mendominasi pembelajaran dengan ceramah. Strategi pembelajaran yang lebih variatif dan menarik akan diterapkan.

1.8. Umpan Balik Konstruktif

Memberikan umpan balik yang efektif, memastikan siswa memahami umpan balik, menyesuaikan umpan balik dengan kebutuhan individu, dan memastikan siswa mengambil tindakan berdasarkan umpan balik merupakan tantangan. Guru menyadari penggunaan kata-kata yang sulit dipahami siswa dalam memberikan umpan balik, sehingga akan menggunakan pertanyaan yang lebih mudah dipahami. Keterampilan komunikasi yang baik juga perlu diasah.

II. Tujuan Tindak Lanjut untuk Meningkatkan Kualitas Praktik Pembelajaran

Bagian ini menjelaskan sembilan tujuan tindak lanjut yang ingin dicapai guru untuk meningkatkan kualitas praktik pembelajarannya, antara lain meningkatkan pemahaman dan motivasi belajar siswa, menerapkan pembelajaran kolaboratif, meningkatkan pemahaman konsep siswa, menumbuhkan kepercayaan diri siswa, melakukan refleksi mandiri, berkolaborasi dengan rekan guru, meminta umpan balik, mengikuti perkembangan terbaru dalam pendidikan, dan mencari bimbingan dari mentor.

III. Upaya untuk Mencapai Tujuan Tindak Lanjut

Bagian ini menjabarkan dua belas upaya yang akan dilakukan guru untuk mencapai tujuan tindak lanjut, mencakup diskusi dengan atasan dan rekan sejawat, praktik simulasi, mengamati praktik rekan sejawat, merekam dan merefleksi pembelajaran, mencari pelatihan, berdiskusi dengan rekan guru, meminta umpan balik, membuat rencana pembelajaran pribadi, menggali aplikasi teknologi pendidikan, dan mencari mentor.

IV. Jadwal Aksi Tindak Lanjut

Aksi tindak lanjut direncanakan pada bulan Maret, April, dan Mei 2024, dengan target penyelesaian pada pertengahan Mei 2024.

V. Dukungan yang Dibutuhkan

Bagian ini menjelaskan bahwa guru perlu memilih pilihan belajar dari Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan menentukan periode tindak lanjut serta dukungan yang dibutuhkan.

Referensi

Dokumen terkait

Dan (3) Terdapat pengaruh yang signifikan antara Pengelolaan Kelas dan Kinerja Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMAN 1

Untuk keperluan penelitian mengenai Kontribusi Pengelolaan Lingkungan Belajar dan Kinerja Mengajar Guru terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas VI Sekolah Dasar se-Wilayah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) apakah ada pengaruh kinerja guru terhadap kepuasan siswa dalam pembelajaran praktik tune up motor bensin kelas XI di SMK

Judul: Pengaruh kinerja guru dalam meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Al-Islam (studi kasus guru dan siswa kelas VIII) di SMP Muhammadiyah 4 Gadung.. Telah dapat

Kebijakan Kabupaten Pekalongan dalam penggunaan aplikasi e-kinerja untuk mencatat kinerja pegawai secara realtime Sesuai amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 30 Tahun 2019 tentang penilaian kinerja pegawai disebutkan pada pasal 29 (1) bahwa PNS wajib melakukan pengukuran kinerja melalui sistem pengukuran kinerja. Tujuan penenlitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh system aplikasi e-kinerja terhadap kinerja guru dan kepala sekolah dalam satuan pendidikan. Penelitian ini mengambil sampel dari salah satu pendidikan dasar yang ada dikabupaten pekalongan dengan enam partisipan yakni guru dan kepala sekolah dengan masa kerja yang berbeda-beda. Penelitian ini menggunakan penelitian studi kasus dengan pendekatan kualitatis. Pemilihan subjek penelitian dilakukan secara acak pada salah satu sekolah dasar. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, display data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghargaan dari nilai e-kinerja dapat meningkatkan motivasi guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan kuualitas kerja sehingga kinerja guru