• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengkajian Keluarga Nourmayansa

N/A
N/A
fadhil arvi

Academic year: 2024

Membagikan "Pengkajian Keluarga Nourmayansa"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

NOURMAYANSA VIDYA ANGGRAINI

ASKEP KELUARGA

(2)

Nursing process

pengkajian

diagnosis

intervensi impelement

asi evaluasi

(3)

-

Intervensi :

Implementasikan renc pengerahan sumber-sumber

Diagnosa Keperawatan Identifikasi masalah-masalah

Keluarga Dan individu

Evaluasi keperawatan

Rencana Keperawatan :

Tetapkan tujuan, identifikasi sumber-sumber, Definisikan pendekatan alternatif, pilih

intervensi kep, tetapkan prioritas

Pengkajian Keluarga :

data sosial budaya, data lingkungan, struktur, fungsi, stres dan koping

Pengkajian individu dalam keluarga:

Fisik, mental, emosional, sosial, dan spiritual.

(4)

Pendahuluan

Masalah-masalah yang terjadi dalam keluarga dapat diselesaikan dengan menggunakan pendekatan proses asuhan keperawatan keluarga.

Proses asuhan keperawatan keluarga adalah metode asuhan yang bersifat sistematis, dinamis, dan berkesinambungan untuk menyelesaikan masalah kesehatan keluarga melalui tahapan pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan, pelaksanaan intervensi, dan evaluasi keperawatan (Friedman, 2003).

(5)

PENGKAJIAN KELUARGA

DEFINISI

• Pengkajian keluarga merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data-data dan informasi, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan keluarga, serta mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga, dan kesanggupannya untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan

(6)

Sumber Data dalam pengkajian keluarga

1. Status kesehatan dari anggota-anggota keluarga menggambarkan penyimpangan2 dari perkembangan kesehatan individu baik fisik maupun psikologis.

2. Status keluarga

menggambarkan sifat & luasnya kesanggupan keluarga untuk melaksanakan tugas kesehatan tertentu dlm memenuhi kebutuhan2 fisik, sosial dan emosional keluarganya.

3. Lingkungan keluarga (rumah & masyarakat sekitar)

Menentukan keadaan dalam rumah dan

lingkungan yg menghambat peningkatan dan

mempertahankan kesehatan serta penyembuhan penyakit.

(7)

Sumber Data Pengkajian Keluarga

Wawancara tentang peristiwa lalu dan sekarang

Mengajukan pertanyaan

Mendengarkan

Pengalaman anggota keluarga yang

dilaporkan

Genogram

Instrumen pengkajian yang diisi oleh keluarga

Observasi rumah

Observasi interaksi keluarga

Informasi tertulis dan lisan dari rujukan

Laporan dari tim kesehatan lain

Pemeriksaan fisik

Data subyektif Data obyektif

(8)

Alat pengkajian

Checklist Kuesioner Form

pengkajian

(9)

Pedoman dalam pengkajian keluarga

sistematik

tidak memaksa untuk mendapatkan informasi

jelaskan alasan pengumpulan data

menjaga kerahasiaan

bersikap sopan

jangan biarkan keluarga merasa rendah dan malu

buat keluarga nyaman

empati dan mendengarkan dengan penuh perhatian dan penuh makna

Rekam/catat data

(10)

Persiapan

• Menguasai konsep dan praktik

• Tujuan yang jelas

• Menyusun pertanyaan

• Nursing kit

• Fleksibilitas dengan kebutuhan prioritas keluarga

• BHSP

(11)

Metode pengkajian keluarga

Observasi langsung

dilakukan utk mengetahui keadaan fisik anggota klg, komunikasi/pola bahasa klg, peran setiap anggota keluarga, keadaan rumah dan lingkungan.

Wawancara

wawancara dg anggota keluarga maupun petugas kesehatan.

Memeriksa catatan2 atau laporan2 yg b/d keluarga

mis. Catatan RM, imunisasi, catatan/laporan keadaan rumah.

Pemeriksaan

mis. Pem. Fisik, labor maupun diagnostik.

(12)

1. THE FRIEDMAN

FAMILY ASSESSMENT MODEL

2. THE CALGARY FAMILY ASSESSMENT MODEL

MODEL PENGKAJIAN KELUARGA

(13)

Perbedaan Model Pengkajian Friedman & Calgary

Dasar Teoritis

• Perkembangan

• Fungsional-struktural

• Stres-koping keluarga

• Lingkungan

Dasar Teoritis

• Sistem: Sibernetika

• Teori Perubahan Komunikasi

Friedman Calgary

(14)

Perbedaan Model Pengkajian Friedman & Calgary

Unit analisis

• Keluarga sebagai klien

• Keluarga sebagai komponen masyarakat

Unit analisis

• Keluarga sebagai sistem

Friedman Calgary

(15)

Perbedaan Model Pengkajian Friedman & Calgary

Kekuatan

• Daftar area yang komprehensif untuk mengkaji keluarga

Kelemahan

• Jumlah data yang banyak

mungkin tidak berhubungan dengan masalah

Kekuatan

• Beberapa pendekatan teoritis Kelemahan

• Tidak cukup konkret untuk dijadikan pedoman kecuali mempelajari model dan pendekatan ini secara rinci

Friedman Calgary

(16)

GUIDELINES FOR ASSESSMENT

1. ENGAGEMENT STATE 2. ASSESSMENT STAGE

- Problem identification

- Relationship between family interactions and health problem

- Attempted solutions - Goal exploration

3. TERMINATION STAGE

(17)

PENGKAJIAN MODEL FRIEDMAN

Model pengkajian keluarga menurut Friedman (2011) terdiri dari :

1. Pengkajian data umum keluarga

2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga 3. Pengkajian lingkungan

4. Struktur keluarga 5. Fungsi keluarga

6. Stres dan koping keluarga.

7. Pemeriksaan fisik 8. Harapan keluarga

(18)

FORMAT PENGKAJIAN MODEL FRIEDMAN

TAHAP I

I. DATA UMUM

1. NAMA KEPALA KELUARGA

2.UMUR DAN JENIS KELAMIN KK 3. PENDIDIKAN KK

4. PEKERJAAN KK 5. ALAMAT

6. KOMPOSISI KELUARGA (DALAM TABEL) 7. GENOGRAM

(19)

Genogram keluarga

• Diisi dg silsilah anggota klg utk 3 generasi

• Simbol-simbol yg digunakan:

Laki-laki Perempua

n Identifikas

i klien

Meningga l

Perempua

n Pisah

Kembar Aborsi

Anak angkat

Cerai

Tinggal satu rumah

(20)

8. Tipe Keluarga :

Mengkaji tipe keluarga/ jenis keluarga dan kendala atau masalah yang terjadi dengan tipe keluarga tersebut.

9. Suku bangsa :

Mengkaji asal suku bangsa keluarga untuk mengidentifikasi budaya suku terkait dengan kesehatan. Jika ada perbedaan budaya, bagaimana adaptasinya (berhasil atau tidak, kendala yang dirasakan sehubungan dengan proses adaptasi).

(21)

10. Agama :

mengkaji agama yang di anut oleh keluarga serta kepercayaan yang sama dalam keluarga. Jika ada perbedaan agama bagaimana proses adaptasi dan hasilnya.

11. Status sosial ekonomi

Ditentukan oleh pendapatan Kepala Keluarga (KK) dan anggota keluarga lain. Dan Ditentukan juga oleh kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga beserta barag-barang yang dimiliki keluarga.

12. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Tidak hanya aktivitas rekreasi ke tempat tertentu tapi cara lain seperti : nonton TV, mendengar radio. Dikaji frekuensi aktivitas rekreasi dan eksplorasi perasaan keluarga setelah kegiatan.

(22)

II. RIWAYAT DAN TAHAP

PERKEMBANGAN KELUARGA

13. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Mengkaji tahap perkembangan keluarga yang dilihat dari anak tertua dari keluarga inti, serta tuliskan tugas pada tahap perkembangan

tersebut

Contoh : Keluarga Tn B mempunyai 2 anak. Anak I usia 7 tahun, anak II usia 4 tahun. Maka tahap perkembangan keluarga Tn B adalah keluarga dengan anak usia sekolah dengan tugas tahap perkembangan keluarga adalah :

1. Membantu anak sosialisasi……….

2. ……….

(Tugas tahap perkembangan ini sesuai dengan teori)

(23)

14. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA YANG BELUM TERPENUHI

Mengkaji tugas perkembangan yang belum terpenuhi berdasarkan tugas pada tiap tahap perkembangan keluarga yang sudah dilalui

keluarga. Dan mengkaji kenapa belum terpenuhi, apa kendalanya .

15. RIWAYAT KELUARGA INTI

Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada kelurga inti, yang meliputi riwayat penyakit

keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota, status imunisasi.

16. RIWAYAT KELUARGA SEBELUMYA (PIHAK SUAMI DAN ISTRI)

(24)

PENGKAJIAN – DATA UMUM…

III. LINGKUNGAN

17. KARAKTERISTIK RUMAH (tipe rumah, kondisi

rumah: perabotan, lantai, ventilasi, sumber air, kamar mandi, sanitasi jamban, pembuangan sampah, kaji

perasaan keluarga thd rumah)

18. KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS RW

Menjelaskan tentang kebiasaan, lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk setempat, budaya yang mempengaruhi kesehatan.

(25)

19. MOBILITAS GEOGRAFIS KELUARGA

a. Sudah berapa lama keluarga tinggal di daerah tsb?

b. Apakah pernah pindah sebelumnya?

c. Darimana klg berasal/pindah?

20. PERKUMPULAN KELUARGA DAN INTERAKSI DENGAN MASYARAKAT

Menjelaskan jenis perkumpulan yg ada di masyarakat? Berapa frekuensi pertemuan?, apakah keluarga terlibat?, apa manfaat yg dirasakan klg, Kepuasan dengan

keterlibatan dalam perkumpulan? Persepsi keluarga terhadap masyarakat sekitar?

(26)

20. SISTEM PENDUKUNG KELUARGA

Yang termasuk sistem pendukung adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan yang meliputi fasilitas fisik, psikologis, atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan masyarakat setempat.

Siapa menolong klg pd saat klg membutuhkan bantuan?

a. Informal: kedekatan klg dg teman-teman, tetangga, kerabat, kelompok2 sosial

b. Formal: lembaga kesehatan dan lembaga terkait lainnya.

(27)

IV. STRUKTUR KELUARGA

21. POLA KOMUNIKASI KELUARGA:

Fungsional : komunikasi efektif, dua arah, saling memuaskan

Disfungsional : komunikasi tidak berfokus pada 1 ide, tidak jelas, bertahan pada pendapat masing2, tidak

menerima pendapat orang lain, pesan penting ditutupi untuk dibicarakan

Item Pertanyaan

- Bagaimana cara/sikap keluarga saling berkomunikasi

- Bagaimana pola pengiriman pesan penting yg biasanya? Apakah terdapat perantara?

- Apakah pesan sesuai dg perkembangan usia anggota?

- Seberapa tegas dan jelas anggota klg menyatakan kebutuhan dan perasaan mereka?

- Apakah anggota keluarga mendapatkan dan merespon umpan balik secara baik?

- Seberapa baik anggota mendengarkan dan memperhatikan ketika berkomunikasi?

- Seberapa sering pesan emosional disampaikan?

- Jenis emosi yg dikirimkan (positif atau negatif)

- Jenis proses disfungsional yg terdapat dalam pola komunikasi keluarga (mis. Sikap egosentris, kurang empati)

(28)

22. STRUKTUR KEKUASAAN KELUARGA - Siapa pemegang kekuasaan dalam keluarga - Siapa pembuat keputusan dalam keluarga

- Bagaimana keputusan di ambil (kesepakatan bersama;

akomodasi: tawar-menawar, kompromi, paksaan; atau de facto.)

- Apakah ada yg mendominasi dlm keluarga

23. STRUKTUR PERAN (FORMAL DAN INFORMAL) - Posisi dan peran formal/ informal apa yg dipenuhi oleh

masing2 anggota klg? Uraikan bgmn masing2 anggota klg menjalankan peran formalnya?

- Apakah peran ini diterima dan konsisten dg harapan anggota keluarga? Apakah ada konflik peran?

- Seberapa kompeten anggota merasa melakukan peran mereka dg tepat?

- Siapa model yg mempengaruhi klg di kehidupan awal, siapa yg memberi perasaan dan nilai tentang, mis. Pertumbuhan , pengalaman baru, peran dan teknik komunikasi?

(29)

24. NILAI ATAU NORMA KELUARGA

- Nilai apa yg di anut secara disadari atau tidak disadari?

- Sejauh mana kesesuaian antara nilai klg dg nilai kelompok/komunitas

- Sejauh mana kesesuaian antara nilai klg dan nilai masing2 anggota klg?

- Apakah tdp bukti konflik nilai dlm keluarga?

- Bgmn kelas sosial, latar belakang budaya, letak geografis memengaruhi nilai keluarga - Bgmn nilai keluarga memengaruhi status

kesehatan keluarga?

(30)

V. FUNGSI KELUARGA

25. FUNGSI AFEKTIF (fungsi internal yg merupakan basis kekuatan keluarga)

1. Pengasuhan, kedekatan, dan identifikasi bersama - Sejauh mana anggota klg saling asuh?

- Sejauh mana anggota klg saling mendukung?

- Apakah rasa kedekatan dan keakraban ada dlm klg?

2. Keterpisahan dan keterkaitan

- Bagaiman klg mengatasi isu Keterpisahan dan keterkaitan (mis. Berduka, kehilangan)

3. Pola kebutuhan-Respon klg

- Sejauh mana anggota klg memahami kebutuhan anggota klg yg lain?

- Apakah kebutuhan, kepentingan, dan perbedaan anggota dihormati oleh anggota yg lain?

- Apakah mereka menunjukkan sikap saling menghormati?

- Sejauh mana kepekaan keluarga thd tindakan dan perhatian dari masing2 anggota klg

- Bgmn proses pelepasan emosional (pelepasan beban) dlm keluarga

(31)

26. FUNGSI SOSIALISASI (terkait interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial)

- Bgmn klg menerapkan pengasuhan anak: disiplin, penghargaan, hukuman, latihan moral, otonomi, inisiatif, kreativitas, kemandirian, memberi dan menerima cinta, dan latihan perilaku sesuai usia

(sosial, fisik, emosional, bahasa, dan perkembangan intelektual)

- Siapa yg mengemban tanggung jawab peran pengasuhan anak? Apakah dibagi, bagaimana pembagiannya?

- Bagaimana anak dihargai dlm klg

- Keyakinan budaya apa yg dijalankan dlm pengasuhan anak?

(32)

27. FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA 1. Keyakinan, nilai, dan perilaku sehat keluarga

2. Definisi sehat-sakit keluarga dan tingkat pengetahuan keluarga 3. Status kesehatan dan kerentanan penyakit yg dirasakan klg 4. Praktik diet keluarga

5. Kebiasaan tidur dan istirahat 6. Aktivitas dan rekreasi fisik

7. Praktik obat terapeutik dan penenang, alkohol, dan tembakau dlm keluarga

8. Peran keluarga dalam praktik perawatan diri 9. Praktik kebersihan dan lingkungan keluarga 10. Pencapaian pelayanan perawatan kesehatan

11. Perasaan dan persepsi mencakup pelayanan kesehatan 12. Pelayanan kesehatan darurat

(33)

Fungsi perawatan kesehatan di buat dengan melihat kemampuan keluarga terhadap tugas perawatan kesehatan yg tdd 5 tugas kesehatan keluarga

1. MENGENAL MASALAH

Hal yg perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga

mengetahui fakta dari masalah kesehatan. Meliputi : 1. Pengertian

2. tanda dan gelaja 3. faktor penyebab

4. persepsi keluarga trhdp masalah

(34)

2. MENGAMBIL KEPUTUSAN

KAJI :

1. PENGERTIAN KELUARGA TENTANG SIFAT DAN LUASNYA MASALAH 2. MASALAH DIRASAKAN/ TIDAK

3. UPAYA KELUARGA TERHADAP MASALAH 4. SIKAP KELUARGA TERHADAP MASALAH 5. JANGKAUAN THDP FASILITAS KESEHATAN

6. INFORMASI YANG DIDAPAT THDP TINDAKAN KESEHATAN 7. KEPERCAYAAN THDP PETUGAS KESEHATAN

(35)

3. MERAWAT ANGGOTA YANG SAKIT

• PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PENYAKIT (SIFAT, PENYEBARAN, KOMPLIKASI, PROGNOSA, PERAWATAN)

• PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG SIFAT DAN PERKEMBANGAN PERAWATAN YANG DIBUTUHKAN

• KEBERADAAN FASILITAS PERAWATAN

• SUMBER DALAM KELUARGA

• SIKAP KELUARGA TERHADAP YANG SAKIT

(36)

4. MEMODIFIKASI

LINGKUNGAN RUMAH

• SUMBER KELUARGA YANG DIMILIKI

• MANFAAT PEMELIHARAAN LINGKUNGAN

• PENTINGNYA HYGIENE SANITASI

• UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT

• SIKAP TERHADAP SANITASI

• KEKOMPAKAN ANGGOTA KELUARGA

(37)

5. MENGGUNAKAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

• KELUARGA MENGETAHUI KEBERADAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

• KEUNTUNGAN FASILITAS KESEHATAN

• TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS DAN FASILITAS KESEHATAN

• PENGALAMAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS KESEHATAN

• FASILITAS TERJANGKAU/ TIDAK

(38)

28. FUNGSI REPRODUKSI

Kaji jumlah anggota keluarga, bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga, metoda yang digunakan dalam perencanaan keluarga, pola hubungan

seksual

29. FUNGSI EKONOMI

kaji kemampuan keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan.

Kemampuan keluarga memanfaatkan

sumber yang ada dalam masyarakat untuk meningkatkan status kesehatan keluarga

(39)

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA

30. STRESOR JANGKA PENDEK DAN PANJANG SERTA KEKUATAN KELUARGA

Stesor jangka pendek yaitu stesor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 3 bulan.

Stesor jangka panjang yaitu stesor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 3 bulan.

31. KEMAMPUAN KELUARGA BERESPONS TERHADAP SITUASI/STRESOR

• Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi /stesor

(40)

32. STRATEGI KOPING YANG DIGUNAKAN Strategi koping apa yang digunakan

keluarga bila menghadapi permasalahan.

33. STRATEGI ADAPTASI DISFUNGSIONAL

• Menjelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan. Adakah cara keluarga mengatasi masalah secara maladaptif. misalnya marah-marah, merusak alat rumah tangga, pelarian dengan melakukan aktivitas yang tidak bermanfaat, dsb.

(41)

VII. PEMERIKSAAN FISIK

Dilakukan secara HEAD to TOE dengan metode Inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi pd seluruh anggota keluarga. Di tampilkan dalam bentuk tabel.

VIII. HARAPAN KELUARGA

Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.

(42)

MASALAH-MASALAH YANG SERING MENGHAMBAT PENGKAJIAN

PADA ENGAGEMENT STAGE

• Persiapan perawat untuk menghadapi keluarga belum optimal, seperti penguasaan form pengkajian;

gambaran kebutuhan keluarga tidak diketahui.

• Perawat cenderung menempatkan diri sebagai expert.

• Tidak bertemu dengan seluruh anggota keluarga.

(43)

MASALAH-MASALAH YANG SERING MENGHAMBAT PENGKAJIAN

PADA ASSESSMENT STAGE

• Perawat belum melakukan komunikasi efektif untuk menggali data.

• Perawat belum mendapat kepercayaan penuh dari keluarga sehingga keluarga belum menceritakan masalahnya secara terbuka.

• Kemampuan perawat dalam merangkai informasi belum terlatih.

(44)

MASALAH-MASALAH YANG SERING MENGHAMBAT PENGKAJIAN

PADA TERMINATION STAGE

• Perawat tidak menyimpulkan hasil pengkajiannya untuk keluarga.

• Perawat tidak menginformasikan pada keluarga langkah berikutnya.

(45)

PENGKAJIAN

• KK : Bpk. P

• Alamat : Kemiri muka

No Nama L/P Hub dg

KK Umur Pekerjaan Pendidikan

1. Bpk. P L KK 39 th Tukang Tamat SMP 2. Ibu S P Istri 35 th IRT Tamat SMP 3. An. N P Anak 12 th Pelajar Pelajar SD 4. An. J L Anak 6 th Pelajar Pelajar TK

5. An. M P Anak 2 th - -

(46)

Ibu

W Bp.Z

Bp. P (39)

Ibu (35)S

An.N (12)

An.J An.J (6)

(6) Bp. T

(1945-2005) Stroke

Ibu K (1950-2003)

Kanker Hipertensi

Diabetes

(47)

Tipe Keluarga

Keluarga inti (nuclear family)

Suku bangsa

Bpk. P dan Ibu S sama-sama berasal dari suku Jawa

sehingga keluarga agak dipengaruhi oleh budaya Jawa.

Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Jawa dan Indonesia.

Agama

Keluarga Bpk. P menganut agama Islam. Mereka biasa

mengerjakan sholat 5 waktu di rumah sendiri. Ibu S kadang mengikuti pengajian yang diadakan di RT-nya seminggu

sekali.

(48)

Status ekonomi keluarga

• Sebagai kepala keluarga, Bpk. P bekerja sebagai tukang dengan

penghasilan Rp 80.000 per hari jika ada pekerjaan, namun jika tidak ada pekerjaan Bpk. P tidak mendapat penghasilan. Ibu S tidak bekerja dan hanya sebagai ibu rumah tangga

Aktivitas rekreasi keluarga

• Keluarga Bpk. P tidak pernah pergi rekreasi sekeluarga, biasanya waktu senggang dihabiskan dengan menonton televisi di rumah.

(49)

Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak usia sekolah.

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi

Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah pemenuhan kebutuhan fisik anggota keluarga. Keadaan ekonomi membuat keluarga memenuhi

nutrisi seadanya.

(50)

KARAKTERISTIK RUMAH

Rumah milik sendiri.

Jenis rumah permanen.

Kotor dan berantakan.

Luas rumah 35 m2 dg panjang 7 m dan lebar 5 m.

Terdiri dari 1 ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi sekaligus WC.

Lantai tegel, dinding tembok, atap asbes, langit-langit (-)

Perabotan rumah tidak tertata dengan baik.

Penerangan dalam rumah kurang (satu jendela di ruang tamu) ventilasi kurang.

Sumber air air sumur untuk mandi, mencuci, dan memasak.

Kamar mandi kurang bersih, WC yang dialirkan ke septic tank.

Sampah rumah tangga dikumpulkan dan diambil tukang sampah.

(51)

Karakeristik tetangga/komnitas

Tipe lingkungan perkotaan, perumahan padat.

Kebanyakan penduduknya bekerja sebagai pegawai, pedagang.

Jalan aspal, kebersihan cukup, tidak terdapat sampah yang dibuang di pinggir jalan. Polusi minimal, banyak kendaraan berlalu-lalang.

Terdapat beberapa toko kelontong, 1 musholla.

Hampir semua tetangga beragama Islam. Warga merupakan warga pendatang (dari suku, Jawa, Sunda, Betawi)

Antara satu warga dan warga lain saling menjaga hubungan harmonis (tegur sapa dan saling menolong satu sama lain jika mengalami kesusahan)

(52)

Mobilitas geografis keluarga

• Setelah menikah, keluarga tinggal di Jawa dan pindah ke tempat tinggal sekarang sudah 8 th.

Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

• Ibu S tidak mengikuti arisan warga, namun kadang mengikuti

pengajian, dan posyandu, tetapi hanya sebagai anggota biasa, bukan sebagai pengurus /kader.

(53)

STRUKTUR KELUARGA

Sistem pendukung

Informal: hubungan dengan para tetangga dan saudara cukup dekat

Formal: keluarga Bpk. P dan Ibu S jarang berhubungan dengan pelayanan kesehatan

Pola komunikasi keluarga

Komunikasi berjalan lancar, bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia dan Jawa, anak cukup lancar berkomunikasi, tidak pernah ada

pertengkaran/perselisihan dalam keluarga. Diskusi di dalam rumah berlangsung secara terbuka. Sering terjalin komunikasi saat santai di rumah, saat menonton TV, dll.

(54)

Struktur kekuasaan keluarga

Semua keputusan diambil oleh Bpk. P dengan pertimbangan Ibu S .

Keuangan diatur oleh Ibu S.

Ibu S mendisiplinkan dan mengatur kegiatan anaknya dg meminta saran/pendapat dari Bpk. P tentang pengaturan hidup sehari-hari.

Struktur peran

Bpk. P sebagai ayah, mengambil semua keputusan dalam rumah tangga dan mencari nafkah.

Ibu S sebagai ibu, mengatur urusan rumah tangga dan mengurus anak-

anak (memasak, membersihkan rumah, mengantarkan anak ke sekolah, dan mengurus anak-anak). Ibu S mengajari pelajaran sekolah anaknya dan tetap menemani anaknya saat belajar di rumah.

Anak-anak belajar dan bermain dalam pantauan orang tuanya. Anak pertama, An. N sebagai pelajar dan membantu Ibu S.

An. J sebagai pelajar.

(55)

FUNGSI AFEKTIF

Bpk. P dan Ibu S sangat menyayangi & memperhatikan perkembangan anak-

anaknya. Orang tua berusaha memenuhi kebutuhan anak. Walaupun Bpk. P ada waktu bekerja tetapi tetap memantau perkembangan anaknya. Bpk. P giat

bekerja untuk menghidupi keluarganya. Seluruh kebutuhan di rumah tersebut

selalu diusahakan terpenuhi namun sesuai dengan kemampuan ekonomi mereka.

Hubungan Ibu S dengan anak-anaknya sangat akrab

Suasana di rumah tersebut diliputi rasa sayang dan canda tawa meskipun dalam hidup yang sangat sederhana dan kekurangan.

Ibu S mengasuh anak-anak dengan pola demokratis, menghargai setiap pendapat yang diutarakan oleh anak

(56)

FUNGSI SOSIALISASI

• Lingkungan rumah memadai bagi anak untuk tumbuh kembangnya.

• Meskipun Bpk. P bekerja, namun tetap memantau pergaulan anak- anaknya.

• An. N dan An. J mampu bersosialisasi di sekolah dan di lingkungan rumah, kebetulan di sekitar rumah juga banyak anak-anak.

• Anak-anak sering bermain dengan teman-temannya di lingkungan rumah.

(57)

FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN

sering batuk, pilek, panas  menular pd ank lain terutama anak terakhir

An. J sering sakit gigi karena ompong, sering makan permen, dan jarang gosok gigi.

Orang tua tidak pernah memeriksakan anaknya ke dokter gigi.

Ibu S tidak segera membawa anggota keluarga yang sakit ke dokter/Puskesmas terdekat karena alasan ekonomi, kadang membeli obat di warung.

Makanan seadanya, nasi, sayur, tahu, tempe, telur, sangat jarang masak ikan. Anak- anaknya jarang minum susu.

An. M kadang susah makan dan berat badannya pernah turun.

Kebiasaan tidur anaknya 9 malam-6 pagi. Saat siang hari, mereka jarang tidur siang

Bpk. P dan Ibu S tidak pernah berolah raga.

Kebersihan diri anggota keluarga kurang adekuat, anak-anak tampak kusam, baju tampak kotor, mandi 2x sehari dan sikat gigi anaknya tidak teratur, keramas 2 hari sekali.

Anak pertama dan kedua sudah mandi sendiri.

Ibu S mengatakan tidak pernah ada yang sakit berat dalam keluarganya, tetapi

untuk pemeriksaan yang lebih detil mengenai penyakit yang diderita belum pernah dilakukan.

(58)

Fungsi reproduksi

Pasangan Bpk. P dan Ibu S menikah kemudian dikaruniai 3 orang anak. Ibu S menggunakan KB suntik. Dahulu KB tidak teratur karena tidak memiliki biaya untuk KB, kemudian beliau hamil. Riwayat melahirkan normal tanpa komplikasi.

Melahirkan bayi dengan bantuan bidan. Saat ini Ibu S menstruasi secara teratur.

Fungsi ekonomi

Bpk. P bekerja sebagai tukang serabutan. Penghasilannya rata- rata per hari Rp. 80.000 jika ada pekerjaan, dan ada saatnya Bpk. P tidak bekerja sehingga tidak mendapatkan uang. Ibu S di rumah sebagai ibu rumah tangga. Orang tua merasa

pendapatannya kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

(59)

STRES DAN KOPING

Stresor jangka pendek

• Orang tua mengeluh mereka harus berpikir bagaimana caranya bisa makan setiap hari, ibu kelelahan membagi waktu untuk kegiatan di rumah yang harus ditanggung sendiri.

Stresor jangka panjang

• Orang tua ingin menyekolahkan anaknya sampai tinggi namun tidak ada biaya. Orang tua juga khawatir bagaimana masa depan dan

perkembangan anak-anaknya

(60)

Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor

Koping cukup baik dan adekuat. Masalah ekonomi mereka

hadapi dengan ikhlas. Masalah yang ada sebisa mungkin tidak dianggap berat. Terkadang bila banyak pikiran sampai

mempengaruhi kondisi fisik, sehingga mudah sakit. Tetapi hal tersebut tidak sampai membawa ke keadaan depresi.

Strategi koping

Masalah yang muncul diterima dengan lapang dada, dan diselesaikan sedikit demi sedikit. Bila hasilnya tidak sesuai

harapan, diterima saja dengan ikhlas. Tetapi terkadang bila ada masalah yang datang bertubi-tubi, bisa sampai dipikirkan

berhari-hari lebih lama dari biasanya. Orang tua berusaha mencari nafkah untuk menghidupi anak-anaknya

(61)

TERIMA KASIH

SALAM SEHAT

Referensi

Dokumen terkait

Hasil : Pengumpulan data berdasar sumber dari paparan anggota keluarga, status social keluarga, kebiasaan keluarga didapat dalam sebuah keluarga yang mengalami Diabetes

Resiko injuri berhungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit dan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan untuk mencegah terjadinya

Pertanyaan ini digunakan untuk mengungkapkan data atu informasi karena yang bersangkutan melihat, mendengarkan, meraba dan mencium suatu peristiwa. 6) Pertanyaan

Data primer diperoleh dengan menggunakan teknik wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan meliputi identitas responden, identitas anggota keluarga, investasi alat, analisis

Peneliti melakukan wawancara langsung dengan mengajukan beberapa pertanyaan ke beberapa pihak yang bersangkutan secara lisan dan mendengarkan langsung keterangan-keterangan

Pengkajian merupakan tahap terpenting dalam proses keperawatan, mengingat pengkajian sebagai awal bagi keluarga untuk mengidentifikasi data yang ada pada keluarga.

Dalam keluarga saya masing-masing anggota memiliki keterampilan berkomunikasi yang cukup baik, anggota keluarga saling mendengarkan dan memahami satu sama lain, kami terbuka dan

Kader  Tenaga kesehatan, yaitu……… 7 Keyakinan keluarga tentang masalah kesehatan yang dialami anggota keluarganya: □Tidak perlu ditangani karena akan sembuh sendiri biasanya □Perlu