NOURMAYANSA VIDYA ANGGRAINI
ASKEP KELUARGA
Nursing process
pengkajian
diagnosis
intervensi impelement
asi evaluasi
-
Intervensi :
Implementasikan renc pengerahan sumber-sumber
Diagnosa Keperawatan Identifikasi masalah-masalah
Keluarga Dan individu
Evaluasi keperawatan
Rencana Keperawatan :
Tetapkan tujuan, identifikasi sumber-sumber, Definisikan pendekatan alternatif, pilih
intervensi kep, tetapkan prioritas
Pengkajian Keluarga :
data sosial budaya, data lingkungan, struktur, fungsi, stres dan koping
Pengkajian individu dalam keluarga:
Fisik, mental, emosional, sosial, dan spiritual.
Pendahuluan
• Masalah-masalah yang terjadi dalam keluarga dapat diselesaikan dengan menggunakan pendekatan proses asuhan keperawatan keluarga.
• Proses asuhan keperawatan keluarga adalah metode asuhan yang bersifat sistematis, dinamis, dan berkesinambungan untuk menyelesaikan masalah kesehatan keluarga melalui tahapan pengkajian, penentuan diagnosis, perencanaan, pelaksanaan intervensi, dan evaluasi keperawatan (Friedman, 2003).
PENGKAJIAN KELUARGA
DEFINISI
• Pengkajian keluarga merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data-data dan informasi, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan keluarga, serta mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami oleh keluarga, dan kesanggupannya untuk mengatasi masalah-masalah kesehatan
Sumber Data dalam pengkajian keluarga
1. Status kesehatan dari anggota-anggota keluarga menggambarkan penyimpangan2 dari perkembangan kesehatan individu baik fisik maupun psikologis.
2. Status keluarga
menggambarkan sifat & luasnya kesanggupan keluarga untuk melaksanakan tugas kesehatan tertentu dlm memenuhi kebutuhan2 fisik, sosial dan emosional keluarganya.
3. Lingkungan keluarga (rumah & masyarakat sekitar)
Menentukan keadaan dalam rumah dan
lingkungan yg menghambat peningkatan dan
mempertahankan kesehatan serta penyembuhan penyakit.
Sumber Data Pengkajian Keluarga
• Wawancara tentang peristiwa lalu dan sekarang
• Mengajukan pertanyaan
• Mendengarkan
• Pengalaman anggota keluarga yang
dilaporkan
• Genogram
• Instrumen pengkajian yang diisi oleh keluarga
• Observasi rumah
• Observasi interaksi keluarga
• Informasi tertulis dan lisan dari rujukan
• Laporan dari tim kesehatan lain
• Pemeriksaan fisik
Data subyektif Data obyektif
Alat pengkajian
Checklist Kuesioner Form
pengkajian
Pedoman dalam pengkajian keluarga
• sistematik
• tidak memaksa untuk mendapatkan informasi
• jelaskan alasan pengumpulan data
• menjaga kerahasiaan
• bersikap sopan
• jangan biarkan keluarga merasa rendah dan malu
• buat keluarga nyaman
• empati dan mendengarkan dengan penuh perhatian dan penuh makna
• Rekam/catat data
Persiapan
• Menguasai konsep dan praktik
• Tujuan yang jelas
• Menyusun pertanyaan
• Nursing kit
• Fleksibilitas dengan kebutuhan prioritas keluarga
• BHSP
Metode pengkajian keluarga
• Observasi langsung
dilakukan utk mengetahui keadaan fisik anggota klg, komunikasi/pola bahasa klg, peran setiap anggota keluarga, keadaan rumah dan lingkungan.
• Wawancara
wawancara dg anggota keluarga maupun petugas kesehatan.
• Memeriksa catatan2 atau laporan2 yg b/d keluarga
mis. Catatan RM, imunisasi, catatan/laporan keadaan rumah.
• Pemeriksaan
mis. Pem. Fisik, labor maupun diagnostik.
1. THE FRIEDMAN
FAMILY ASSESSMENT MODEL
2. THE CALGARY FAMILY ASSESSMENT MODEL
MODEL PENGKAJIAN KELUARGA
Perbedaan Model Pengkajian Friedman & Calgary
Dasar Teoritis
• Perkembangan
• Fungsional-struktural
• Stres-koping keluarga
• Lingkungan
Dasar Teoritis
• Sistem: Sibernetika
• Teori Perubahan Komunikasi
Friedman Calgary
Perbedaan Model Pengkajian Friedman & Calgary
Unit analisis
• Keluarga sebagai klien
• Keluarga sebagai komponen masyarakat
Unit analisis
• Keluarga sebagai sistem
Friedman Calgary
Perbedaan Model Pengkajian Friedman & Calgary
Kekuatan
• Daftar area yang komprehensif untuk mengkaji keluarga
Kelemahan
• Jumlah data yang banyak
mungkin tidak berhubungan dengan masalah
Kekuatan
• Beberapa pendekatan teoritis Kelemahan
• Tidak cukup konkret untuk dijadikan pedoman kecuali mempelajari model dan pendekatan ini secara rinci
Friedman Calgary
GUIDELINES FOR ASSESSMENT
1. ENGAGEMENT STATE 2. ASSESSMENT STAGE
- Problem identification
- Relationship between family interactions and health problem
- Attempted solutions - Goal exploration
3. TERMINATION STAGE
PENGKAJIAN MODEL FRIEDMAN
• Model pengkajian keluarga menurut Friedman (2011) terdiri dari :
1. Pengkajian data umum keluarga
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga 3. Pengkajian lingkungan
4. Struktur keluarga 5. Fungsi keluarga
6. Stres dan koping keluarga.
7. Pemeriksaan fisik 8. Harapan keluarga
FORMAT PENGKAJIAN MODEL FRIEDMAN
TAHAP I
I. DATA UMUM
1. NAMA KEPALA KELUARGA
2.UMUR DAN JENIS KELAMIN KK 3. PENDIDIKAN KK
4. PEKERJAAN KK 5. ALAMAT
6. KOMPOSISI KELUARGA (DALAM TABEL) 7. GENOGRAM
Genogram keluarga
• Diisi dg silsilah anggota klg utk 3 generasi
• Simbol-simbol yg digunakan:
Laki-laki Perempua
n Identifikas
i klien
Meningga l
Perempua
n Pisah
Kembar Aborsi
Anak angkat
Cerai
Tinggal satu rumah
8. Tipe Keluarga :
Mengkaji tipe keluarga/ jenis keluarga dan kendala atau masalah yang terjadi dengan tipe keluarga tersebut.
9. Suku bangsa :
Mengkaji asal suku bangsa keluarga untuk mengidentifikasi budaya suku terkait dengan kesehatan. Jika ada perbedaan budaya, bagaimana adaptasinya (berhasil atau tidak, kendala yang dirasakan sehubungan dengan proses adaptasi).
10. Agama :
mengkaji agama yang di anut oleh keluarga serta kepercayaan yang sama dalam keluarga. Jika ada perbedaan agama bagaimana proses adaptasi dan hasilnya.
11. Status sosial ekonomi
Ditentukan oleh pendapatan Kepala Keluarga (KK) dan anggota keluarga lain. Dan Ditentukan juga oleh kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga beserta barag-barang yang dimiliki keluarga.
12. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Tidak hanya aktivitas rekreasi ke tempat tertentu tapi cara lain seperti : nonton TV, mendengar radio. Dikaji frekuensi aktivitas rekreasi dan eksplorasi perasaan keluarga setelah kegiatan.
II. RIWAYAT DAN TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA
13. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Mengkaji tahap perkembangan keluarga yang dilihat dari anak tertua dari keluarga inti, serta tuliskan tugas pada tahap perkembangan
tersebut
Contoh : Keluarga Tn B mempunyai 2 anak. Anak I usia 7 tahun, anak II usia 4 tahun. Maka tahap perkembangan keluarga Tn B adalah keluarga dengan anak usia sekolah dengan tugas tahap perkembangan keluarga adalah :
1. Membantu anak sosialisasi……….
2. ……….
(Tugas tahap perkembangan ini sesuai dengan teori)
14. TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA YANG BELUM TERPENUHI
Mengkaji tugas perkembangan yang belum terpenuhi berdasarkan tugas pada tiap tahap perkembangan keluarga yang sudah dilalui
keluarga. Dan mengkaji kenapa belum terpenuhi, apa kendalanya .
15. RIWAYAT KELUARGA INTI
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada kelurga inti, yang meliputi riwayat penyakit
keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota, status imunisasi.
16. RIWAYAT KELUARGA SEBELUMYA (PIHAK SUAMI DAN ISTRI)
PENGKAJIAN – DATA UMUM…
III. LINGKUNGAN
17. KARAKTERISTIK RUMAH (tipe rumah, kondisi
rumah: perabotan, lantai, ventilasi, sumber air, kamar mandi, sanitasi jamban, pembuangan sampah, kaji
perasaan keluarga thd rumah)
18. KARAKTERISTIK TETANGGA DAN KOMUNITAS RW
Menjelaskan tentang kebiasaan, lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan penduduk setempat, budaya yang mempengaruhi kesehatan.
19. MOBILITAS GEOGRAFIS KELUARGA
a. Sudah berapa lama keluarga tinggal di daerah tsb?
b. Apakah pernah pindah sebelumnya?
c. Darimana klg berasal/pindah?
20. PERKUMPULAN KELUARGA DAN INTERAKSI DENGAN MASYARAKAT
Menjelaskan jenis perkumpulan yg ada di masyarakat? Berapa frekuensi pertemuan?, apakah keluarga terlibat?, apa manfaat yg dirasakan klg, Kepuasan dengan
keterlibatan dalam perkumpulan? Persepsi keluarga terhadap masyarakat sekitar?
20. SISTEM PENDUKUNG KELUARGA
Yang termasuk sistem pendukung adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan yang meliputi fasilitas fisik, psikologis, atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan masyarakat setempat.
Siapa menolong klg pd saat klg membutuhkan bantuan?
a. Informal: kedekatan klg dg teman-teman, tetangga, kerabat, kelompok2 sosial
b. Formal: lembaga kesehatan dan lembaga terkait lainnya.
IV. STRUKTUR KELUARGA
21. POLA KOMUNIKASI KELUARGA:
• Fungsional : komunikasi efektif, dua arah, saling memuaskan
• Disfungsional : komunikasi tidak berfokus pada 1 ide, tidak jelas, bertahan pada pendapat masing2, tidak
menerima pendapat orang lain, pesan penting ditutupi untuk dibicarakan
Item Pertanyaan
- Bagaimana cara/sikap keluarga saling berkomunikasi
- Bagaimana pola pengiriman pesan penting yg biasanya? Apakah terdapat perantara?
- Apakah pesan sesuai dg perkembangan usia anggota?
- Seberapa tegas dan jelas anggota klg menyatakan kebutuhan dan perasaan mereka?
- Apakah anggota keluarga mendapatkan dan merespon umpan balik secara baik?
- Seberapa baik anggota mendengarkan dan memperhatikan ketika berkomunikasi?
- Seberapa sering pesan emosional disampaikan?
- Jenis emosi yg dikirimkan (positif atau negatif)
- Jenis proses disfungsional yg terdapat dalam pola komunikasi keluarga (mis. Sikap egosentris, kurang empati)
22. STRUKTUR KEKUASAAN KELUARGA - Siapa pemegang kekuasaan dalam keluarga - Siapa pembuat keputusan dalam keluarga
- Bagaimana keputusan di ambil (kesepakatan bersama;
akomodasi: tawar-menawar, kompromi, paksaan; atau de facto.)
- Apakah ada yg mendominasi dlm keluarga
23. STRUKTUR PERAN (FORMAL DAN INFORMAL) - Posisi dan peran formal/ informal apa yg dipenuhi oleh
masing2 anggota klg? Uraikan bgmn masing2 anggota klg menjalankan peran formalnya?
- Apakah peran ini diterima dan konsisten dg harapan anggota keluarga? Apakah ada konflik peran?
- Seberapa kompeten anggota merasa melakukan peran mereka dg tepat?
- Siapa model yg mempengaruhi klg di kehidupan awal, siapa yg memberi perasaan dan nilai tentang, mis. Pertumbuhan , pengalaman baru, peran dan teknik komunikasi?
24. NILAI ATAU NORMA KELUARGA
- Nilai apa yg di anut secara disadari atau tidak disadari?
- Sejauh mana kesesuaian antara nilai klg dg nilai kelompok/komunitas
- Sejauh mana kesesuaian antara nilai klg dan nilai masing2 anggota klg?
- Apakah tdp bukti konflik nilai dlm keluarga?
- Bgmn kelas sosial, latar belakang budaya, letak geografis memengaruhi nilai keluarga - Bgmn nilai keluarga memengaruhi status
kesehatan keluarga?
V. FUNGSI KELUARGA
25. FUNGSI AFEKTIF (fungsi internal yg merupakan basis kekuatan keluarga)
1. Pengasuhan, kedekatan, dan identifikasi bersama - Sejauh mana anggota klg saling asuh?
- Sejauh mana anggota klg saling mendukung?
- Apakah rasa kedekatan dan keakraban ada dlm klg?
2. Keterpisahan dan keterkaitan
- Bagaiman klg mengatasi isu Keterpisahan dan keterkaitan (mis. Berduka, kehilangan)
3. Pola kebutuhan-Respon klg
- Sejauh mana anggota klg memahami kebutuhan anggota klg yg lain?
- Apakah kebutuhan, kepentingan, dan perbedaan anggota dihormati oleh anggota yg lain?
- Apakah mereka menunjukkan sikap saling menghormati?
- Sejauh mana kepekaan keluarga thd tindakan dan perhatian dari masing2 anggota klg
- Bgmn proses pelepasan emosional (pelepasan beban) dlm keluarga
26. FUNGSI SOSIALISASI (terkait interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial)
- Bgmn klg menerapkan pengasuhan anak: disiplin, penghargaan, hukuman, latihan moral, otonomi, inisiatif, kreativitas, kemandirian, memberi dan menerima cinta, dan latihan perilaku sesuai usia
(sosial, fisik, emosional, bahasa, dan perkembangan intelektual)
- Siapa yg mengemban tanggung jawab peran pengasuhan anak? Apakah dibagi, bagaimana pembagiannya?
- Bagaimana anak dihargai dlm klg
- Keyakinan budaya apa yg dijalankan dlm pengasuhan anak?
27. FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA 1. Keyakinan, nilai, dan perilaku sehat keluarga
2. Definisi sehat-sakit keluarga dan tingkat pengetahuan keluarga 3. Status kesehatan dan kerentanan penyakit yg dirasakan klg 4. Praktik diet keluarga
5. Kebiasaan tidur dan istirahat 6. Aktivitas dan rekreasi fisik
7. Praktik obat terapeutik dan penenang, alkohol, dan tembakau dlm keluarga
8. Peran keluarga dalam praktik perawatan diri 9. Praktik kebersihan dan lingkungan keluarga 10. Pencapaian pelayanan perawatan kesehatan
11. Perasaan dan persepsi mencakup pelayanan kesehatan 12. Pelayanan kesehatan darurat
Fungsi perawatan kesehatan di buat dengan melihat kemampuan keluarga terhadap tugas perawatan kesehatan yg tdd 5 tugas kesehatan keluarga
1. MENGENAL MASALAH
Hal yg perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga
mengetahui fakta dari masalah kesehatan. Meliputi : 1. Pengertian
2. tanda dan gelaja 3. faktor penyebab
4. persepsi keluarga trhdp masalah
2. MENGAMBIL KEPUTUSAN
KAJI :
1. PENGERTIAN KELUARGA TENTANG SIFAT DAN LUASNYA MASALAH 2. MASALAH DIRASAKAN/ TIDAK
3. UPAYA KELUARGA TERHADAP MASALAH 4. SIKAP KELUARGA TERHADAP MASALAH 5. JANGKAUAN THDP FASILITAS KESEHATAN
6. INFORMASI YANG DIDAPAT THDP TINDAKAN KESEHATAN 7. KEPERCAYAAN THDP PETUGAS KESEHATAN
3. MERAWAT ANGGOTA YANG SAKIT
• PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PENYAKIT (SIFAT, PENYEBARAN, KOMPLIKASI, PROGNOSA, PERAWATAN)
• PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG SIFAT DAN PERKEMBANGAN PERAWATAN YANG DIBUTUHKAN
• KEBERADAAN FASILITAS PERAWATAN
• SUMBER DALAM KELUARGA
• SIKAP KELUARGA TERHADAP YANG SAKIT
4. MEMODIFIKASI
LINGKUNGAN RUMAH
• SUMBER KELUARGA YANG DIMILIKI
• MANFAAT PEMELIHARAAN LINGKUNGAN
• PENTINGNYA HYGIENE SANITASI
• UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT
• SIKAP TERHADAP SANITASI
• KEKOMPAKAN ANGGOTA KELUARGA
5. MENGGUNAKAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
• KELUARGA MENGETAHUI KEBERADAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
• KEUNTUNGAN FASILITAS KESEHATAN
• TINGKAT KEPERCAYAAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS DAN FASILITAS KESEHATAN
• PENGALAMAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS KESEHATAN
• FASILITAS TERJANGKAU/ TIDAK
28. FUNGSI REPRODUKSI
Kaji jumlah anggota keluarga, bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga, metoda yang digunakan dalam perencanaan keluarga, pola hubungan
seksual
29. FUNGSI EKONOMI
kaji kemampuan keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan.
Kemampuan keluarga memanfaatkan
sumber yang ada dalam masyarakat untuk meningkatkan status kesehatan keluarga
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
30. STRESOR JANGKA PENDEK DAN PANJANG SERTA KEKUATAN KELUARGA
• Stesor jangka pendek yaitu stesor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 3 bulan.
• Stesor jangka panjang yaitu stesor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 3 bulan.
31. KEMAMPUAN KELUARGA BERESPONS TERHADAP SITUASI/STRESOR
• Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap situasi /stesor
32. STRATEGI KOPING YANG DIGUNAKAN Strategi koping apa yang digunakan
keluarga bila menghadapi permasalahan.
33. STRATEGI ADAPTASI DISFUNGSIONAL
• Menjelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan. Adakah cara keluarga mengatasi masalah secara maladaptif. misalnya marah-marah, merusak alat rumah tangga, pelarian dengan melakukan aktivitas yang tidak bermanfaat, dsb.
VII. PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan secara HEAD to TOE dengan metode Inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi pd seluruh anggota keluarga. Di tampilkan dalam bentuk tabel.
VIII. HARAPAN KELUARGA
• Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.
MASALAH-MASALAH YANG SERING MENGHAMBAT PENGKAJIAN
PADA ENGAGEMENT STAGE
• Persiapan perawat untuk menghadapi keluarga belum optimal, seperti penguasaan form pengkajian;
gambaran kebutuhan keluarga tidak diketahui.
• Perawat cenderung menempatkan diri sebagai expert.
• Tidak bertemu dengan seluruh anggota keluarga.
MASALAH-MASALAH YANG SERING MENGHAMBAT PENGKAJIAN
PADA ASSESSMENT STAGE
• Perawat belum melakukan komunikasi efektif untuk menggali data.
• Perawat belum mendapat kepercayaan penuh dari keluarga sehingga keluarga belum menceritakan masalahnya secara terbuka.
• Kemampuan perawat dalam merangkai informasi belum terlatih.
MASALAH-MASALAH YANG SERING MENGHAMBAT PENGKAJIAN
PADA TERMINATION STAGE
• Perawat tidak menyimpulkan hasil pengkajiannya untuk keluarga.
• Perawat tidak menginformasikan pada keluarga langkah berikutnya.
PENGKAJIAN
• KK : Bpk. P
• Alamat : Kemiri muka
No Nama L/P Hub dg
KK Umur Pekerjaan Pendidikan
1. Bpk. P L KK 39 th Tukang Tamat SMP 2. Ibu S P Istri 35 th IRT Tamat SMP 3. An. N P Anak 12 th Pelajar Pelajar SD 4. An. J L Anak 6 th Pelajar Pelajar TK
5. An. M P Anak 2 th - -
Ibu
W Bp.Z
Bp. P (39)
Ibu (35)S
An.N (12)
An.J An.J (6)
(6) Bp. T
(1945-2005) Stroke
Ibu K (1950-2003)
Kanker Hipertensi
Diabetes
Tipe Keluarga
• Keluarga inti (nuclear family)
Suku bangsa
• Bpk. P dan Ibu S sama-sama berasal dari suku Jawa
sehingga keluarga agak dipengaruhi oleh budaya Jawa.
Bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Jawa dan Indonesia.
Agama
• Keluarga Bpk. P menganut agama Islam. Mereka biasa
mengerjakan sholat 5 waktu di rumah sendiri. Ibu S kadang mengikuti pengajian yang diadakan di RT-nya seminggu
sekali.
Status ekonomi keluarga
• Sebagai kepala keluarga, Bpk. P bekerja sebagai tukang dengan
penghasilan Rp 80.000 per hari jika ada pekerjaan, namun jika tidak ada pekerjaan Bpk. P tidak mendapat penghasilan. Ibu S tidak bekerja dan hanya sebagai ibu rumah tangga
Aktivitas rekreasi keluarga
• Keluarga Bpk. P tidak pernah pergi rekreasi sekeluarga, biasanya waktu senggang dihabiskan dengan menonton televisi di rumah.
Tahap perkembangan keluarga saat ini
• Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak usia sekolah.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
• Tahap perkembangan yang belum terpenuhi adalah pemenuhan kebutuhan fisik anggota keluarga. Keadaan ekonomi membuat keluarga memenuhi
nutrisi seadanya.
KARAKTERISTIK RUMAH
• Rumah milik sendiri.
• Jenis rumah permanen.
• Kotor dan berantakan.
• Luas rumah 35 m2 dg panjang 7 m dan lebar 5 m.
• Terdiri dari 1 ruang tamu sekaligus ruang keluarga, 2 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi sekaligus WC.
• Lantai tegel, dinding tembok, atap asbes, langit-langit (-)
• Perabotan rumah tidak tertata dengan baik.
• Penerangan dalam rumah kurang (satu jendela di ruang tamu) ventilasi kurang.
• Sumber air air sumur untuk mandi, mencuci, dan memasak.
• Kamar mandi kurang bersih, WC yang dialirkan ke septic tank.
• Sampah rumah tangga dikumpulkan dan diambil tukang sampah.
Karakeristik tetangga/komnitas
• Tipe lingkungan perkotaan, perumahan padat.
• Kebanyakan penduduknya bekerja sebagai pegawai, pedagang.
• Jalan aspal, kebersihan cukup, tidak terdapat sampah yang dibuang di pinggir jalan. Polusi minimal, banyak kendaraan berlalu-lalang.
• Terdapat beberapa toko kelontong, 1 musholla.
• Hampir semua tetangga beragama Islam. Warga merupakan warga pendatang (dari suku, Jawa, Sunda, Betawi)
• Antara satu warga dan warga lain saling menjaga hubungan harmonis (tegur sapa dan saling menolong satu sama lain jika mengalami kesusahan)
Mobilitas geografis keluarga
• Setelah menikah, keluarga tinggal di Jawa dan pindah ke tempat tinggal sekarang sudah 8 th.
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
• Ibu S tidak mengikuti arisan warga, namun kadang mengikuti
pengajian, dan posyandu, tetapi hanya sebagai anggota biasa, bukan sebagai pengurus /kader.
STRUKTUR KELUARGA
Sistem pendukung
• Informal: hubungan dengan para tetangga dan saudara cukup dekat
• Formal: keluarga Bpk. P dan Ibu S jarang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
Pola komunikasi keluarga
• Komunikasi berjalan lancar, bahasa yang digunakan sehari-hari adalah bahasa Indonesia dan Jawa, anak cukup lancar berkomunikasi, tidak pernah ada
pertengkaran/perselisihan dalam keluarga. Diskusi di dalam rumah berlangsung secara terbuka. Sering terjalin komunikasi saat santai di rumah, saat menonton TV, dll.
Struktur kekuasaan keluarga
• Semua keputusan diambil oleh Bpk. P dengan pertimbangan Ibu S .
• Keuangan diatur oleh Ibu S.
• Ibu S mendisiplinkan dan mengatur kegiatan anaknya dg meminta saran/pendapat dari Bpk. P tentang pengaturan hidup sehari-hari.
Struktur peran
• Bpk. P sebagai ayah, mengambil semua keputusan dalam rumah tangga dan mencari nafkah.
• Ibu S sebagai ibu, mengatur urusan rumah tangga dan mengurus anak-
anak (memasak, membersihkan rumah, mengantarkan anak ke sekolah, dan mengurus anak-anak). Ibu S mengajari pelajaran sekolah anaknya dan tetap menemani anaknya saat belajar di rumah.
• Anak-anak belajar dan bermain dalam pantauan orang tuanya. Anak pertama, An. N sebagai pelajar dan membantu Ibu S.
• An. J sebagai pelajar.
FUNGSI AFEKTIF
• Bpk. P dan Ibu S sangat menyayangi & memperhatikan perkembangan anak-
anaknya. Orang tua berusaha memenuhi kebutuhan anak. Walaupun Bpk. P ada waktu bekerja tetapi tetap memantau perkembangan anaknya. Bpk. P giat
bekerja untuk menghidupi keluarganya. Seluruh kebutuhan di rumah tersebut
selalu diusahakan terpenuhi namun sesuai dengan kemampuan ekonomi mereka.
• Hubungan Ibu S dengan anak-anaknya sangat akrab
• Suasana di rumah tersebut diliputi rasa sayang dan canda tawa meskipun dalam hidup yang sangat sederhana dan kekurangan.
• Ibu S mengasuh anak-anak dengan pola demokratis, menghargai setiap pendapat yang diutarakan oleh anak
FUNGSI SOSIALISASI
• Lingkungan rumah memadai bagi anak untuk tumbuh kembangnya.
• Meskipun Bpk. P bekerja, namun tetap memantau pergaulan anak- anaknya.
• An. N dan An. J mampu bersosialisasi di sekolah dan di lingkungan rumah, kebetulan di sekitar rumah juga banyak anak-anak.
• Anak-anak sering bermain dengan teman-temannya di lingkungan rumah.
FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN
• sering batuk, pilek, panas menular pd ank lain terutama anak terakhir
• An. J sering sakit gigi karena ompong, sering makan permen, dan jarang gosok gigi.
• Orang tua tidak pernah memeriksakan anaknya ke dokter gigi.
• Ibu S tidak segera membawa anggota keluarga yang sakit ke dokter/Puskesmas terdekat karena alasan ekonomi, kadang membeli obat di warung.
• Makanan seadanya, nasi, sayur, tahu, tempe, telur, sangat jarang masak ikan. Anak- anaknya jarang minum susu.
• An. M kadang susah makan dan berat badannya pernah turun.
• Kebiasaan tidur anaknya 9 malam-6 pagi. Saat siang hari, mereka jarang tidur siang
• Bpk. P dan Ibu S tidak pernah berolah raga.
• Kebersihan diri anggota keluarga kurang adekuat, anak-anak tampak kusam, baju tampak kotor, mandi 2x sehari dan sikat gigi anaknya tidak teratur, keramas 2 hari sekali.
• Anak pertama dan kedua sudah mandi sendiri.
• Ibu S mengatakan tidak pernah ada yang sakit berat dalam keluarganya, tetapi
untuk pemeriksaan yang lebih detil mengenai penyakit yang diderita belum pernah dilakukan.
Fungsi reproduksi
• Pasangan Bpk. P dan Ibu S menikah kemudian dikaruniai 3 orang anak. Ibu S menggunakan KB suntik. Dahulu KB tidak teratur karena tidak memiliki biaya untuk KB, kemudian beliau hamil. Riwayat melahirkan normal tanpa komplikasi.
Melahirkan bayi dengan bantuan bidan. Saat ini Ibu S menstruasi secara teratur.
Fungsi ekonomi
• Bpk. P bekerja sebagai tukang serabutan. Penghasilannya rata- rata per hari Rp. 80.000 jika ada pekerjaan, dan ada saatnya Bpk. P tidak bekerja sehingga tidak mendapatkan uang. Ibu S di rumah sebagai ibu rumah tangga. Orang tua merasa
pendapatannya kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
STRES DAN KOPING
Stresor jangka pendek
• Orang tua mengeluh mereka harus berpikir bagaimana caranya bisa makan setiap hari, ibu kelelahan membagi waktu untuk kegiatan di rumah yang harus ditanggung sendiri.
Stresor jangka panjang
• Orang tua ingin menyekolahkan anaknya sampai tinggi namun tidak ada biaya. Orang tua juga khawatir bagaimana masa depan dan
perkembangan anak-anaknya
Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor
• Koping cukup baik dan adekuat. Masalah ekonomi mereka
hadapi dengan ikhlas. Masalah yang ada sebisa mungkin tidak dianggap berat. Terkadang bila banyak pikiran sampai
mempengaruhi kondisi fisik, sehingga mudah sakit. Tetapi hal tersebut tidak sampai membawa ke keadaan depresi.
Strategi koping
• Masalah yang muncul diterima dengan lapang dada, dan diselesaikan sedikit demi sedikit. Bila hasilnya tidak sesuai
harapan, diterima saja dengan ikhlas. Tetapi terkadang bila ada masalah yang datang bertubi-tubi, bisa sampai dipikirkan
berhari-hari lebih lama dari biasanya. Orang tua berusaha mencari nafkah untuk menghidupi anak-anaknya