• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengukuran Poligon Tertutup

N/A
N/A
Fathimia Luthfi Ayu

Academic year: 2024

Membagikan "Pengukuran Poligon Tertutup "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

6 5

4 2 3

1

MODUL PRAKTIKUM 6

M.A. SIG TERAPAN KEHUTANAN

PROGRAM SARJANA (S1) KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN IPB

I. Identitas Praktikan

Nama/NIM : ……… Kelas : ………..

II. Deskripsi Kegiatan Praktikum

a. Pertemuan ke : 7

b. Hari/Tanggal : ……… / ……….

c. Pokok Bahasan : Pengukuran Poligon Tertutup d. Capaian Pembelajaran :

✓ Mahasiswa mampu melakukan pengukuran spasial, operasi spasial, analisis spasial dan peramalan bentang alam/lansekap hutan untuk kegiatan pengelolaan sumberdaya hutan yang mencakup manajemen hutan, pembinaan hutan, pemanfaatan hasil hutan dan konservasi hutan menggunakan teknologi informasi keruangan.

e. Kompetensi Akhir :

✓ Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat mengetahui cara pengukuran penentuan posisi horizontal banyak titik dengan metode poligon tertutup.

✓ Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat melakukan pemetaan situasi dengan metode poligon tertutup.

✓ Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat melakukan pengolahan data dari hasil pengukuran poligon tertutup di lapangan.

✓ Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa dapat menggambarkan peta situasi dari hasil data pengukuran di lapangan.

III. Pengantar Praktikum

Poligon merupakan bentuk suatu rangkaian segi banyak yang panjang dan arahnya telah ditentukan.

Poligon dibuat untuk meningkatkan kerapatan titik-titik tetap yang diperlukan untuk kegiatan-kegiatan sipil yang bersifat teknis, misal untuk pemetaan wilayah, pembangunan jalan raya, saluran irigasi, gedung, dan sebagainya. Objek pengukuran dalam polygon meliputi semua sudut dan jarak dari sisi- sisi yang membentuk polygon.

Terdapat dua bentuk dasar polygon, yaitu poligon tertutup dan poligon terbuka. Poligon tertutup dapat dibuat dalam bentuk poligon tertutup sempurna dan poligon tertutup terikat sempurna. Poligon tertutup sempurna mempunyai pengertian bahwa poligon tersebut tertutup secara geometris maupun secara matematis dimana garis-garis poligon akan kembali ke titik awal membentuk segi banyak (lihat Gambar 1). Poligon tertutup terikat sempurna dibentuk seperti polygon tertutup sempurna dengan titik poligon pertama terikat oleh titik pasti (Gambar 2).

Gambar 1. Poligon tertutup sempurna ( = titik poligon).

(2)

61

5645

45

34

23

12

p1

6 5

4 2 3

P 1

Gambar 2. Poligon tertutup terikat sempurna ( = titik pasti;  = titik poligon).

Pengukuran poligon terbuka dapat digunakan dalam pembuatan peta situasi. Pada kegiatan ini, pembidikan dilakukan pada setiap titik-titik poligon yang merupakan wakil dari titik-titik yang akan dipetakan. Peta situasi dapat difungsikan sebagai wujud penggambaran keadaan wilayah tertentu.

IV. Tahapan Kegiatan Praktikum

Praktikum ini dilaksanakan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :

• Pemberian materi dan pengarahan kegiatan oleh dosen atau asisten.

• Pembagian alat-alat ukur kepada setiap regu.

7. PENENTUAN POSISI HORIZONTAL BANYAK TITIK DENGAN METODE POLIGON TERTUTUP

7.1. Lakukan pembuatan peta situasi dengan metode poligon terbuka sebagai berikut:

1. Tentukan titik pertama pengukuran yang akan mengikat ke titik pasti/ikat

2. Tempatkan alat di titik pertama dan kalibrasikan alat dengan mengarahutarakan alat serta diukur tinggi alat berdiri sebagai bacaan BT.

3. Lakukan pembidikkan ke titik ikat sebagai rambu belakang, dicatat sudut horizontal, sudut vertikal, BA, BB, dan diukur jaraknya.

4. Lakukan pembidikkan ke titik kedua sebagai rambu muka, dicatat sudut horizontal, sudut vertikal, BA, BB, dan diukur jaraknya.

5. Lakukan pemindahan alat ke titik dua, lakukan pembidikan ke titik 1 sebagai rambu belakang dan dicatat hanya nilai sudut horizontalnya saja (untuk pembidikan rambu belakang selanjutnya yang dicatat hanya nilai sudut horizontalnya saja ).

6. Lakukan pembidikkan ke titik tiga dan dicatat sudut horizontal, sudut vertikal, BA, BB, dan diukur jaraknya.

7. Lakukan hal yang sama pada titik-titik poligon berikutnya seperti langkah di atas sampai ke titik poligon terakhir yang telah ditentukan sehingga membentuk poligon tertutup.

Gambar 3. Pengukuran dengan metode poligon tertutup terikat sempurna.

6 5

4 2 3

P 1

(3)

8. Lakukan pencatatan hasil pengukuran pada tahap 3 sampai 7 pada tabel Tabel 1. Hasil pengukuran metode poligon terbuka

Ttk Obs

Ttk Oby

Sudut Horizontal Sudut

vertikal Jarak (m)

Pembacaan rambu

BA BT BB

RB RM

1 P

2

2 1

3

3 2

4

4 3

5

5 4

6

6 5

1

9. Setelah selesai pengukuran dilakukan pengolahan data hasil pengukuran menggunakan rumus- rumus sebagai berikut:

Syarat geometris poligon tertutup:

- ∑βdalam = (n-2).180 - ∑βluar = (n+2).180

Jlop =

1000 100 ) (BABB

Jd = Jl sin2 V

Poligon memutar searah jarum jam :

βdlm = RB – RM

βluar = RM – RB

αn = αn-1 - βdlm + 180o αn = αn-1 + βluar – 180o

D

D D

D

D

D

L L

L

L

L

L

P

D

(4)

Poligon memutar berlawanan arah jarum jam:

βdlm = RM – RB

βluar = RB – RM

αn = αn-1 + βdlm – 180o αn = αn-1 - βdlm + 180o

X = Jd sin α

Y = Jd cos α

Xn = Xn-1+ Xn

Yn = Yn-1 + Yn

Xkor = Xo ± Xkor

Ykor = Yo ± Ykor

βkr= βi ± 

 

 

i x'f

Poligon memutar searah jarum jam

f luar = (n + 2)180 - β

f dlm = (n - 2)180 - β αkr = αokr - βdlmkr + 180o

Poligon memutar berlawanan jarum jam

f luar = (n – 2)180 - β

f dlm = (n + 2)180 - β αkr = αokr + βluar kr - 180o

fx = Xawal – Xakhir Xnkr = Xn ± 

 

x fx di di '

fy = Yawal – Yakhir Ynkr = Yn ± 

 

x fy di di '

Xnkr = Xn-1kr + Xkr

Ynkr = Yn-1kr + Ykr

Keterangan :

Jlop = Jarak lapang optik αkr = Sudut azimut/ jurusan terkor

Jd = Jarak datar fx = faktor koreksi x

V = Sudut vertikal fy = faktor koreksi y

β = Sudut arah Xtk = Selisih koordinat X terkoreksi RB = Nilai horizontal Rambu Muka Ytk = Selisih koordinat Y terkoreksi RM = Nilai horizontal Rambu Belakang Xtk,Ytk = Koordinat X dan Y terkoreksi α = Sudut azimut/ jurusan ttk = Selisih tinggi terkoreksi αn-1 = Sudut azimut/ jurusan sebelumnya ttk = Tinggi terkoreksi

X = Selisih koordinat X Yn-1 = Koodinat Y sebelumnya

Y = Selisih koordinat Y Xn-1 = Koodinat X sebelumnya X,Y = oordinat X dan Y Z = Selisih tinggi

f = faktor koreksi  Z = Tinggi

βkr = Sudut arah terkoreksi β = Jumlah β

(5)

7.2 Lakukan penggambaran data hasil pengukuran dan pengolahan data pada kertas milimeter blok.

Pengolahan Data

(6)

Pembahasan

(7)

PENGESAHAN

Praktikan : Dosen/Asisten :

(_________________________)

NIM. (________________________)

PENILAIAN

Nilai Laporan : Dosen/Asisten Penilai :

(________________________) Komentar Isi Laporan :

Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Menerapkan pengukuran titik-titik poligon kerangka dasar horizontal pada pengukuran lahan pertanian metode collins. 23 Menganalisis cara

Pengukuran poligon terdiri dari pengukuran sudut dan jarak yang akan digunakan untuk menentukan titik-titik koordinat berdasarkan satu bidang referensi, dalam hal ini

Metode poligon adalah salah satu cara penentuan posisi horizontal banyak titik dimana titik satu dengan lainnya dihubungkan satu sama lain dengan pengukuran sudut dan jarak

bentuk pengukuran poligon untuk pekerjaan ini adalah poligon terbuka terikay sempurna dimana titik awal dan akhir pengukuran diikatkan pada titik yang telah

Bentuk-bentuk pengukuran poligon untuk pekerjaan ini adalah poligon terbuka terikay sempurna dimana titik awal dan akhir pengukuran diikatkan pada titik yang telah

Kegunaan dari poligon adalah untuk menentukan letak titik di lapangan dengan cara menghitung koordinat dan ketinggian letak titik di lapangan dengan cara menghitung

KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan mampu menghasilkan aplikasi Sistem Informasi Geografis pemetaan daerah rob dan perubahannya dengan metode poligon tertutup berdasarkan

Yang dimaksud terbuka disini adalah poligon tersebut tidak mempunyai sudut dalam seperti pada tertutup.. jadi pengukuran di mulai dari titik awal tapi tidak kembali ke titik awal