PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam menurut model Collaborative Integrated Reading and Composition (CIRC) pada siswa kelas IV SDN no. Apa saja peluang dan tantangan pembelajaran pendidikan agama Islam melalui model pembelajaran Collaborative Integrated Reading and Composition (CIRC) untuk siswa IV. kelas di SDN no. Pendidikan Agama Islam dengan model Collaborative Integrated Learning of Reading and Composition (CIRC) untuk siswa kelas IV SDN No.
Untuk mengetahui peluang dan tantangan pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui model pembelajaran Integrated Cooperative Reading and Composition (CIRC) pada siswa kelas IV di SDN No. Mengadopsi model pembelajaran membaca dan komposisi yang terintegrasi secara kolaboratif pada mata pelajaran pendidikan agama Islam. Peluang dan tantangan pengajaran pendidikan agama Islam melalui model kolaborasi membaca dan komposisi yang terintegrasi.
Bagaimana mengatasi kendala dalam pengajaran pendidikan agama Islam melalui model pembelajaran kooperatif membaca dan mengarang. Ada beberapa cara untuk mengatasi kendala dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam melalui model pembelajaran membaca terpadu dan komposisi kolaboratif.
Tujuan Peneitian ………………………………………………...…5 5
Manfaat Penelitian………………………………………………….5
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap teori pembelajaran pendidikan agama Islam sebagai upaya untuk meningkatkan hasil. Kami berharap para orang tua dapat mendorong atau memotivasi anak-anaknya untuk belajar, sehingga upaya pendidikan dapat berkembang lebih baik.
TINJAUAN PUSTAKA
- Pengertian Pendidikan Agama Islam
- Tujuan Dan Fungsi Pendidikan Agama Islam
- Karakteristik Pendidikan Agama Islam
- Belajar
- Pengertian Belajar
- Tujuan Belajar
- Prinsip-prinsip Belajar
- Karakteristik Belajar
- Hasil Belajar
- Model Pembelajaran Cooverative Integrated Reading And
- Pengertian Cooverative Integrated Reading And
- Prosedur Penerapan Model Pembelajaran Cooverative
Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui bekal dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan dan pengalaman Islam pelajar agar menjadi umat Islam yang terus berkembang dari segi iman, taqwa, bangsa dan agama, serta ke peringkat pendidikan yang boleh diteruskan lebih tinggi. Matlamat Pendidikan Islam adalah untuk meningkatkan keyakinan, kefahaman, penghayatan dan pengalaman pelajar terhadap ajaran Islam agar mereka menjadi umat Islam yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam diri, sosial, kebangsaan dan kebangsaan. nyawa . Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahawa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT serta membentuk akhlak yang mulia dalam kehidupan seharian seseorang, berbangsa dan bernegara.
Berdasarkan pemikiran di atas maka fungsi Pendidikan Agama Islam adalah mengajarkan ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt, menghilangkan hal-hal negatif dari lingkungan atau budaya lain yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain. Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk memelihara keimanan peserta didik agar tetap kokoh dalam situasi dan kondisi apapun. Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk melestarikan dan melestarikan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur'an dan hadis.
Pendidikan agama Islam menjadi asas moral dan etika dalam perkembangan sains dan teknologi serta budaya dan aspek kehidupan yang lain. Pendidikan agama Islam cuba menggali, mengembangkan dan belajar daripada sejarah dan budaya (tamadun) Islam. Dalam sesetengah keadaan, pendidikan agama Islam mengandungi kefahaman dan tafsiran yang berbeza, maka ia memerlukan sikap atau semangat Islam yang terbuka dan bertolak ansur.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri pendidikan agama Islam adalah pendidikan agama Islam selalu berusaha menjaga keimanan peserta didik, menjunjung tinggi ajaran dan nilai-nilai Al-Quran dan Hadits sebagai sumber utama ajaran Islam. . dan Pendidikan Agama Islam melibatkan pemahaman dan interpretasi. Sobry Sutikno (2010:5) mengatakan bahwa “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.” Dari pendapat berbagai ahli dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri seseorang setelah melakukan kegiatan tertentu.
Menurut Slameto dalam Haling, (2007:3), ciri-ciri perubahan tingkah laku ditinjau dari belajar adalah ciri-ciri belajar: Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang meliputi seluruh aspek tingkah laku dan perubahannya terjadi secara sengaja dan disengaja. Hasil belajar yang dimaksud di sini adalah tingkat keberhasilan peserta didik dalam menguasai materi pembelajaran setelah memperoleh pengalaman mempelajari Pendidikan Agama Islam dalam kurun waktu tertentu.
METODE PENELITIAN
- Jenis Penelitian
- Lokasi dan Obyek Penelitan
- Variabel Penelitian
- Definisi Operasional Variabel
- Populasi Dan Sampel
- Instrumen Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (LPP) mengikuti langkah-langkah model pembelajaran membaca terpadu dan komposisi kolaboratif. Menyiapkan alat yang sesuai untuk materi kegiatan proses belajar mengajar melalui Collaborative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam pengajaran Pendidikan Agama Islam. Mendesain ulang lembar observasi untuk melihat seperti apa kondisi belajar mengajar di kelas pada saat pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC).
Merancang alat yang cocok untuk materi kegiatan belajar mengajar melalui Collaborative Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam pembelajaran pendidikan agama Islam. Hasil belajar merupakan tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai materi pembelajaran setelah pembelajaran pendidikan agama Islam dalam jangka waktu tertentu dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Sumber data : SDN no. 21 Ujung Kec. Kabupaten Pasimasunggu Timur.. B. Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Melalui Model Pembelajaran Collaborative Integrated Reading dan Composition.
Penerapan Siklus I model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition pada siswa Kelas IV SDN No. Untuk melihat tingkat ketuntasan pembelajaran pendidikan agama Islam siswa Kelas IV SDN No. 21 Ujung Kec. Kecamatan Pasimasunggu Timur. Kepulauan Selayar setelah penerapan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition pada Siklus I ditunjukkan pada tabel berikut.
Implementasi siklus II model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition pada siswa kelas IV SDN No. Hasil evaluasi yang diperoleh dari Siklus II terdapat kesimpulan yang menggambarkan adanya peningkatan hasil belajar pendidikan agama Islam melalui Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition pada siswa kelas IV SDN No. Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dapat meningkatkan hasil belajar hasil belajar siswa kelas IV SDN No.
Bagaimana mengatasi kendala pembelajaran pendidikan agama Islam melalui model pembelajaran kooperatif terintegrasi membaca dan komposisi. Diharapkan guru dapat menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dalam kegiatan proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Kepulauan Selayar bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Sejarah Berdirinya Sekolah
Sekolah ini didirikan pada tahun 1935 dengan luas 1600 m² dan awalnya bernama Volksschool (SR) yang diprakarsai oleh tokoh masyarakat.
Visi dan Misi Sekolah
Keadaan Guru
21 Ujung merupakan sekolah pertama di Kepulauan Selayar Jampea yang terletak di Jalan Ibu Kota Ujung Kec.
Keadaan Siswa
Sarana dan Prasarana
Penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
- Paparan Data Siklus I
- Paparan Data Siklus I
Gambaran sikap siswa selama proses pembelajaran pada siklus I yaitu siswa yang hadir dalam proses belajar mengajar, kemampuan mengemukakan pendapat, siswa yang aktif dalam proses pembelajaran, kemampuan siswa membaca, kemampuan siswa untuk ditulis. , tanggung jawab dan minat, siswa yang melakukan kegiatan lain selama proses pembelajaran, bekerja sama dalam kelompok. Siswa yang hadir saat proses pembelajaran 97,5 persen, kemampuan mengungkapkan pikiran 47,9 persen, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran 83,3 persen, kemampuan membaca siswa 89,5 persen persen, kemampuan menulis siswa 89,5 persen , Tanggung jawab dan minat siswa 89,5 persen untuk melakukan aktivitas lain selama proses pembelajaran (bermain, kebisingan, dll) 22,9 persen, dan bekerja sama dalam kelompok 47,9 persen. Setelah mengikuti tes Pendidikan Agama Islam pada siklus I dilakukan pengelompokan. pada lima kategori, diperoleh distribusi frekuensi dan persentase seperti yang disajikan pada tabel di bawah ini.
Berdasarkan tabel 4.6 dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa yang hasil belajarnya berada pada kategori tuntas sebanyak 56,25%, sedangkan siswa yang hasil belajarnya berada pada kategori tuntas sebanyak 43,75%. Saya mengadakan tes siklus berupa tes hasil belajar Pendidikan Agama Islam yang terdiri dari 5 soal esai. Persentase tersebut belum memenuhi indikator kinerja yang seharusnya dicapai yaitu 85% siswa memperoleh nilai lebih dari KKM, sehingga penelitian ini dilanjutkan. pada siklus II.
Hasil diskusi ini menjadi acuan dasar kelanjutan kegiatan pada II. siklus dengan mengupayakan hasil belajar yang maksimal. 21 Ujung, untuk tindakan siklus II dilaksanakan empat kali pertemuan yaitu tiga kali pertemuan untuk proses pembelajaran dan satu kali pertemuan untuk menguji hasil belajar yang masing-masing diberi alokasi waktu 3 x 35 menit. Kehadiran siswa dalam proses pembelajaran 100%, kemampuan mengemukakan pendapat 66,6%, siswa aktif dalam proses pembelajaran 95,8%, kemampuan membaca 97,5%, kemampuan menulis 97,5%, tanggung jawab dan minat 95,8 persen . siswa yang melakukan aktivitas lain selama proses pembelajaran (bermain, membuat keributan, dan lain-lain) 2,08 persen, dan bekerja sama dalam kelompok 79,1 persen.
Berdasarkan hasil tes pendidikan agama Islam pada II. siklus diklasifikasikan menjadi lima kategori, diperoleh distribusi frekuensi dan persentase seperti terlihat pada tabel berikut. Berdasarkan tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa yang hasil belajarnya masuk dalam kategori tidak tuntas adalah sekitar 6,25%, sedangkan jumlah siswa yang hasil belajarnya masuk dalam kategori sempurna adalah sekitar 93,75%. Setelah selesai pelaksanaan siklus II, di akhir pertemuan dilakukan tes siklus II yaitu 5 soal esai, untuk melihat hasil belajar pembelajaran agama Islam.
Sehingga persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 93,73% atau sebanyak 15 siswa tuntas, hasil tersebut memenuhi indikator keberhasilan, sehingga pelaksanaan tindakan mencapai siklus II. Kehadiran siswa pada saat proses pembelajaran pada siklus II sebesar 100%, hal ini berarti minat belajar dan mengikuti pembelajaran semakin meningkat. Siswa yang melakukan aktivitas lain seperti bermain-main dan berkelahi semakin hari semakin berkurang, dan kemampuan mengemukakan pendapat juga semakin menurun.
Peluang dan Tantangan Pembelajaran Pendidikan
Pelaksanaan kegiatan tidak selalu berjalan mulus, namun terkadang kita menemui tantangan, seperti halnya dalam pembelajaran akidah Islam menurut model pembelajaran membaca dan mengarang terpadu kolaboratif yang dilaksanakan di SDN no. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada tahap pertama sebesar 62,87, pada tahap kedua. derajat, rata-rata meningkat menjadi 85,37. Tantangannya adalah: kurangnya minat membaca siswa, kurangnya kesadaran siswa, kecenderungan hanya melibatkan siswa pintar dalam kegiatan, kurangnya buku pedoman siswa.
Pada saat anda menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition untuk meningkatkan hasil belajar, maka anda harus memperhatikan dan mengkaji kegiatan tahapan-tahapannya dengan baik agar tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran dapat tercapai dengan baik.